Nama Dosen:
Kurniawan Prambudi Utomo,S.E., M.M.
Disusun Oleh:
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
TAHUN 2019/2020
1
A. PENDAHULUAN
Salah satu perkembangan paling signifikan dalam praktik dunia usaha dewasa ini adalah
pertumbuhan pesat aktivitas internasional. Strategi usaha yang dilakukan dimulai dari
pasar kecil kerap kali paling baik dilayani melalui pengeksporan atau pemberian lisensi,
demikian pula manajemen mungkin menghendaki pembatasan komitmen sumber daya
kenegara-negara dengan tingkat resiko yang tinggi atau insfrastruktur yang buruk melalui
perjanjian pemberian berlisensi atau usaha patungan dengan mitra lokal. Sama halnya
jika manajemen berharap dapat memasuki sejumlah negara secara cepat, sumber daya
dan waktu yang dibutuhkan untuk mendirikan anak perusahaan yang dimiliki
sepenuhnya mungkin akan menghambat yang mengakibatkan perusahaan menggunakan
cara pemberian lisensi atau usaha patungan. Karakteristik produk, sifat permintaan,
hambatan perdagangan, tujuan managemen dan sasaran ekspansi juga mempengaruhi
putusan penilaian cara masuk. Produk-produk berukuran besar dengan nilai jual rendah
membutuhkan lokasi produksi yang dekat dengan pasar, disebabkan biaya
pengirimannya, sekalipun biaya ini dapat diimbangi oleh skala ekonomis produksi.
Setelah perusahaan menetapkan pasar sasaran di pasar luar negeri seperti dengan
memperhatikan atau mempertimbangkan beberapa faktor seperti misalnya: potensi pasar,
akses ke pasar tersebut, infrastruktur serta resiko politik di host country, pertukaran mata
uang, persaingan potensial, biaya dan waktu pengapalan, kesesuaian produk dengan
pasar serta jasa yang diperlukan (Keegan, 2002, hal. 235-236) atau dengan menggunakan
kriteria yang telah dibahas pada bab mengenai segmentasi, penetapan target dan
positioning.
Salah satu perkembangan yang paling signifikan dalam praktik dunia usaha dewasa ini
adalah pertumbuhan pesat aktivitas internasional. Ekspor, investasi langsung asing dan
penentuan sumber pengadaan produk dan komponen di luar negeri telah merebak secara
dramatis. Dalam situasi seperti itu, banyak perusahaan yang memasuki pasar
internasional untuk mencari sumber komponen secara lebih efektif dan memasuki pasar
produk yang bertumbuh yang lebih menjanjikan dibandingkan pasar domestik.
2
1. Konsep Masuk Pasar
Konsep masuk pasar (market entry) berkaitan dengan kemudahan atau kesulitan di
dalamnya perusahaan dapat menjadi anggota kelompok perusahaan yang bersaing
dengan menghasilkan substitusi erat untuk produk yang mereka tawarkan.
Perusahaan harus mengembangkan seperangkat produk, aset, dan aktivitas
manajemen untuk pasar baru yang disusupi. Kepentingannya di sini terletak pada
pasar internasional baru. Masuk yang berhasil akan tergantung pada sejumlah faktor.
Hal ini tergantung pada bagaimana perusahaan:
a. Menggunakan informasi peluang untuk rnenyusup kepasar yang
menguntungkan.
b. Mengakses sumber daya yang produktif.
c. Mengakses pasar.
d. Mengatasi rintangan masuk pasar.
3
ujian tertinggi bagi kemampuan kompetitif. Perusahaan tidak lagi membuktikan
kemampuannya dalam lahan bisnis biasa, melainkan membuktikan kompetensinya
dalam menjelajahi wilayah baru. Tantangan memasuki internasional baru sangatlah
berat dan perusahaan-perusahaan yang berjaya menggunakan beraneka macam cara
masuk pasar.
4
Perusahaan yang mengikuti strategi ini memilih target pasar yang lebih mudah
tersedia sambil meminimalkan risiko dan investasinya. Metode masuk pasarnya
lebih sering dengan pengeksporan atau pemberian lisensi. Keberhasilan strategi
ini sangatlah tergantung pada pilihan agen, distributor, atau lisensi. Tanggung
jawab pemasaran dan distribusi jatuh ke tangan mitra di luar negeri. Perusahaan
akan berupaya mematok harga yang tinggi guna menangguk marjin tinggi.
Strategi pemasaran atau penyebaran pasar membutuhkan pengelolaan sumber
daya pemasaran perusahaan dalam suatu cara tertentu sehingga penyebarannya
relatif sama untuk semua pasar yang dicapai. Keunggulan relatif rancangan ini
meliputi keluwesan, penciutan, konsentrasi dan cara menggali secara cepat
beberapa keunggulan kompetitif yang signifikan.
Tentu saja perusahaan dapat mengikuti strategi bauran yang bukan strategi penetrasi
maupun pemasaran pasar, namun sebaliknya justru menjual kepada sejumlah besar
pasar seraya mengkonsentrasikan sumber dayanya terhadap pilihan dari pasar
tersebut. Baik strategi penetrasi pasar maupun strategi pemasaran pasar bukanlah
jalan keluar yang universal untuk berbagai masalah ekspansi yang dihadapi
perusahaan. Setiap strategi mengandung kelebihan maupun kekurangannya masing-
masing yang menuntut pengambil keputusan untuk mencari kecocokan antara situasi
perusahaan dan strategi yang memungkinkan. Strategi penetrasi pasar biasanya
berarti penjualan kepada sekelompok kecil pasar. Strategi pemasaran pasar, dilain
pihak melibatkan penjualan kepada sejumlah besar pasar tanpa mengkonsentrasikan
upaya besar pada sejumlah negara tertentu.
5
nasional dan alokasi upaya untuk segmen pasar yang berbeda. Cara yang digunakan
untuk menerobos pasar internasional dapat mempengaruhi pilihan strategi.
Perusahaan kecil, contohnya dapat menyaring sejumlah pasar melalui pengkaryaan
agen penjualan.
6
C. STATEGI MEMASUKI PASAR
Pilihan strategi yang dapat dipilih untuk memasuki pasar internasional, sebagai berikut:
1. Ekspor
Ekspor merupakan strategi yang paling sering dijumpai dalam memasuki pasar
internasional, terutama untuk strategi masuk pertama kali. Tak jarang motivasi
ekspor karena permintaan tak terduga, misalnya ada pesanan dari pembeli tertentu di
luar negeri atau ada pelanggan domestik berekspansi ke pasar internasional dan
memesan produk untuk keperluan operasi internasionalnya. Permintaan-permintaan
semacam ini mendorong perusahaan untuk mempertimbangkan pasar internasional
dan menelaah potensi pertumbuhannya.
Keegan dan Green (2005 : 263) mengatakan bahwa pemasaran ekspor adalah
pemasaran terpadu dari barang – barang dan jasa – jasa yang ditujukan untuk para
pelanggan di pasar – pasar internasional yang membutuhkan :
Pemahaman mengenai lingkungan target pasar
Penggunaan penelitian pemasaran dan identifikasi pasar potensial
Keputusan – keputusan berkaitan dengan desain produk, penetapan harga,
distribusi dan saluran – saluran, periklanan dan komunikasi - bauran pemasaran.
Menurut Kotabe dan Helsen (2004 : 507), mengekspor adalah cara yang paling
populer bagi banyak perusahaan untuk menjadi internasional. Selanjutnya Kotabe
dan Helsen (2005 : 272-273) mengemukakan 3 pilihan dalam mengekspor yaitu
langsung, tidak langsung dan kooperatif.
7
a. Ekspor langsung, perusahaan melakukan sendiri kegiatan-kegiatan ekspor keluar
negeri walaupun dalam pelaksanaan rinciannya mungkin tetap perlu melibatkan
perusahaan-perusahaan jasa seperti perusahaan ekspedisi muatan kapal laut
(EMKL).
b. Ekspor tidak langsung, perusahaan menjual produknya ke perusahaan lain di
home country seperti misalnya perusahaan perdagangan ekspor impor.
c. Ekspor kooperatif atau piggyback exporting, perusahaan menggunakan jaringan
distribusi di luar negeri milik perusahaan lain untuk menjual barang-barangnya
di pasar luar negeri.
8
sebuah bank telah mengambil alih kepatutan kredit dari pihak importir atau
pembeli.
a. Franchise
Di Indonesia lebih popular dengan sebutan wara laba. Model bisnis franchise
ini sangat adaptif untuk produk-produk jasa seperti restoran (Planet Hollywood,
Fashion cafe), fast food (KFC, McD, Wendy’s), Brokerrage (Ray white,
Century21), Retail (Walmart, Makro, Ace hardware).
Kelebihan dari Franchise:
Franchise memiliki kemungkinan sukses lebih tinggi ketimbang model
bisnis lainnya. Beberapa kajian telah menunjukkan akan indikasi
keberhasilan franchise 90% lebih tinggi dibandingkan 15% indikasi
keberhasilan yang dimiliki model bisnis lainnya.
Pentingnya sebuah model bisnis yang telah terbukti. Semua franchise
memiliki model bisnis yang didisain untuk menghasilkan produktifitas dan
penjualan yang tinggi. Ini berarti bahwa franchise bisa naik dan berjalan
dengan cepat dan menghemat waktu dari membangun sistem dan proses.
Franchise lebih mudah mendapatkan akses pembiayaan. Pemberi pinjaman
lebih percaya diri untuk memberi pembiayaan kepada franchise ketimbang
model bisnis lainnya, itu karena franchise telah memiliki sebuah bukti jejak
rekam kesuksesan (a proven track record of success).
9
Membeli sebuah brand (merek) yang kuat. Membeli franchise sejatinya
adalah membeli merek, logo dan hak kekayaan intelektual lainnya dari
franchisor. Hal ini akan menjadi alat marketing yang sangat baik jika
membeli franchise dengan merek yang telah dikenal dan terpercaya.
Batas wilayah eksklusif. Franchisor hanya akan membolehkan sejumlah
franchise (waralaba) saja dalam satu wilayah geografik tertentu. Maka perlu
tentukan lokasi yang cukup baik dan liat ketentuan yang ada sebelum
menentukan membeli franchise. Dan menariknya lagi Anda akan
terlindungi dalam area itu dimana tidak boleh ada franchisee lain yang
berdagang di area Anda.
Persaudaraan antara franchisee (terwaralaba) Satu keuntungan yang jarang
sekali dibicarakan dalam franchise adalah persaudaraan antara franchisee.
Sebetulnya ini adalah satu keuntungan yang sangat besar karena franchisee
dapat saling berbagi ide dan memberikan dukungan antara mereka. Mereka
dapat berbagi pengalaman trial & error untuk mengurangi kesalahan mereka
dalam menjalankan bisnis sebagai franchisee.
Franchisor memberikan bantuan real estate dan konstruksi. Franchisor akan
membantu memilih lokasi yang tepat real estate bagi franchisee, dimana ini
adalah bantuan yang luar biasa besar karena franchisor telah memiliki
pengalaman yang sangat baik dalam membangun bisnis sebelumnya.
Sebagai franchisee, Anda diberikan sebuah program pelatihan. Program
pelatihan adalah salah satu elemen yang sangat penting dari paket franchise,
dimana ia memberikan Anda untuk menggunakan satu teknologi baru,
belajar satu skill baru, mengatur keuangan dan staff. Kemampuan ini semua
sangatlah penting bagi Anda sebagai pemilik bisnis.
Sebagai Franchise Anda memiliki fleksibilitas untuk bangun pagi dan
memilih pekerjaan yang hendak Anda kerjakan. Menjadi franchisee
memberikan Anda banyak kebebasan dan fleksibilitas Anda untuk memilih
pekerjaan apa yang akan Anda pilih
10
Kekurangan dari Franchise:
Penekanan kontrol
Sukar menilai kualitas franchisor
Kontrak yang membatasi
Tingkat ketergantungan pada franchisor tinggi
Kebijakan-kebijakan franchisor
Reputasi dan citra merek turun
b. Contract Manufacture
Contract manufacture atau lebih dikenal dengan Outsourcing, perusahaan
melakukan kerja sama dengan peruahaan lokal untuk memproduksi bagian dari
produk atau seluruh produk. Pemasaran produk masih menjadi tanggung jawab
perusahaan Internasional. Pada strategi ini sebuah perusahaan global seperti
Nike menyediakan spesifikasi teknis kepada pabrikan lokal atau sebuah sub
kontraktor.
Kelebihan dari Contract manufacture:
Tidak perlu investasi
Fleksibel
Penghematan biaya melalui sumber produk di Negara dengan gaji yang
rendah, keuntungan pajak, biaya energi rendah, biaya bahan baku yang
rendah atau overhead
Rendahnya resiko
Peusahaan memperoleh akses kepasar karena hambatan impor dihapuskan.
Mode of entry yang cepat
11
Kedua strategi masuk ini cukup banyak dilakukan oleh perusahaan–perusahaan
internasional yang memiliki keunggulan–keunggulan tertentu seperti misalnya hak
paten, ekuitas merk yang tinggi di pasar home country dan internasional dan
sebagainya. Perbedaan–perbedaan mendasar lainnya antara melisensikan dan
mewaralabakan yang bersifat lebih operasional antara lain adalah :
12
Pemberian lisensi memberikan potensi laba minimal karena laba harus dibagi
antara pemegang lisensi dan pemberi lisensi
Pada situasi yang tidak menguntungkan, perusahaan internasional dapat
mempelajari teknologi dan menghasilkan serta menjual produk kompetitif yang
serupa setelah lisensi itu jatuh tempo.
Salah satu cara yang juga efektif untuk membatasi ekspor modal dalam pasar global
adalah membangun usaha patungan, terutama dengan mitra bisnis lokal. Usaha
patungan bisa bermacam-macam bentuknya, tergantung tujuan perusahaan,
persyaratan modal usaha bersangkutan dan peraturan pemerintah menyangkut
kepemilikan asing. Selain itu, motivasinya pun bisa beraneka ragam diantaranya:
untuk mendapatkan akses pasar, memperluas rentang produk, membentuk atau
mempengaruhi struktur pasar, mencapai tingkat kecepatan (dalam hal inovasi dan
memasuki pasar) yang lebih besar meningkatkan efisiensiensi dan atau
meningkatkan kompetensi dan sumber daya organisasi. Bentuk usaha patungan
adalah kerja sama antara dua perusahaan swasta. Misalnya, sebuah perusahaan
membuka usaha patungan dengan perusahaan lokal di negara lain. Kerapkali
perusahaan asing memberikan konstibusi berupa keahlian produksi dan teknologi,
serta kadangkala nama merek dan reputasi perusahaan, sedangkan mitra lokalnya
menyediakan akses ke jaringan distribusi dan pengetahuan serta pemahaman atas
lingkungan pasar setempat. Strategi usaha patungan memberikan sejumlah
keuntungan sebagai cara memasuki pasar luar negeri.
Keegan dan Green (2005 : 299) mengatakan bahwa joint venture adalah sebuah
strategi masuk untuk sebuah pasar host country dimana pihak mitra (lokal)
memiliki kepemilikan bersama dalam sebuah perusahaan yang baru dibentuk.
Kotabe dan Helsen (2004 : 280-281) mengemukakan manfaat dan peringatan
mengenai joint venture sebagai berikut:
Manfaat:
Pengawasan atas operasional bisnis lebih baik daripada strategi–strategi masuk
sebelumnya
13
Dampak sinergis karena mitra lokal memiliki kelebihan–kelebihan yang dapat
melengkapi kekurangan–kekurangan perusahaan
Peringatan:
Peringatan yang utama adalah masalah pengendalian yang tidak penuh oleh
perusahaan
Mitra lokal dapat menjadi pesaing potensial di kemudian hari
Kemungkinan timbul konflik antara kedua belah pihak dapat menyebabkan joint
venture menjadi malapetaka untuk kedua belah pihak
14
4. Foreign Direct Investment - FDI
Berbagai masalah dan kesulitan dalam mengelola usaha patungan dan tipe-tipe
kesepakatan kontraktual lainnya mendorong perusahaan untuk melakukan investasi
langsung, sejauh ini diperbolehkan dan perusahaan memiliki sumber daya untuk
merealisasikannya. Selain memberikan kendali penuh atas produksi dan pemasaran,
operasi cabang juga mengeliminasi kemungkinan konflik kepentingan dan masalah-
masalah manajemen yang muncul dalam contract manufacturing, lisensi atau usaha
patungan. Semua laba yang diperoleh dari wholly-owned subsidiaries menjadi milik
perusahaan sepenuhnya. Selain itu, perusahaan bisa mencurahkan usaha maksimum
untuk mengembangkan pasar sesuai dengan arah yang diinginkan, mempromosikan
merek-merek internasional atau mengembangkan produk baru yang memanfaatkan
keterampilan dan/atau sumber daya perusahaan dari negara tujuan pemasaran
lainnya. Perusahaan memiliki dua pilihan dalam pengembangan operasi cabang,
yaitu mengakuisisi perusahaan yang sudah ada atau membangun sendiri operasinya
dari awal (Greenfield plant). Kedua alternatif ini memiliki keunggulan dan
kelemahannya masing-masing (Chandra, 2004:169).
Kotabe dan Helsen (2004 : 282) menamakan strategi ini sebagai wholly owned
subsidiaries yaitu strategi masuk ke host country dengan cara mendirikan sebuah
anak perusahaan yang kepemilikannya 100% dipegang oleh perusahaan. Kobe dan
Helsen (2004 : 283-285) serta Keegan dan Green (2005 : 305) menyebutkan
manfaat dan peringatan dari strategi ini yaitu:
Manfaat:
Perusahaan dapat mengawasi sepenuhnya operasi anak perusahaan
Laba 100% dinikmati oleh perusahaan induk
Dapat memberikan isyarat yang kuat kepada pasar akan komitmen perusahaan
Dapat mengatasi hambatan–hambatan masuk yang ada ke pasar host country
Melalui akuisisi, perusahaan mungkin dapat memperoleh transfer pengalaman
teknologi yang penting bagi perusahaan.
Peringatan:
Memerlukan sumber – sumber daya yang besar dari perusahaan induk
Risiko besar
15
Kadang–kadang dianggap sebagai sebuah ancaman bagi budaya dan/atau
kedaulatan ekonomi host country.
Pemilihan metode masuk ke dalam pasar asing mempunyai arti penting. Pemilihan ini
merupakan salah satu dari keputusan yang paling kritis dalam pemasaran internasional
karena keputusan masuk merupakan keputusan makro. Yakni, pada saat perusahaan
memilih tingkat keterlibatannya di dalam pasar-pasar asing, perusahaan juga melakukan
pilihan mengenai program pemasarannya disana. Misalnya, apabila perusahaan
memasuki sebuah pasar melalui distributor atau licensee, perusahaan membatasi
kebebasannya dalam bidang-bidang seperti riset pemasaran, kebijakan produk, penentuan
harga, dan promosi. Keputusan yang menyangkut saluran pemasaran internasional
khusus mana yang digunakan tidaklah sederhana bagi perusahaan. Adanya varian yang
sangat banyak dari tipe organisasi pemasaran internasional dan banyak cara mereka
dapat dikaitkan bersarna telah menghasilkan tipe alternatif sistem saluran pemasaran
yang berbeda. Untuk memasuki pasar asing, produsen haruslah memiliki sejumlah opsi
strategis, setiap strategi dengan kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Banyak
perusahaan yang memakai beberapa strategi. Keliru jika menganggap bahwa sebuah
strategi masuk tunggal adalah sesuai untuk semua produk atau di dalam semua negara.
Sebagai contoh, suatu perubahan yang signifikan dalam iklim investasi dapat membuat
strategi tertentu menjadi tidak efektif, kendatipun strategi itu berjalan baik di masa silam.
Terdapat sejumlah karakteristik yang menentukan ketepatan strategi masuk, dan banyak
variabel yang mempengaruhi strategi yang dipilih.
Karakteristik Negara ada tiga kategori luas yang harus dipertimbangkan ialah: ukuran
dan pertumbuhan negara, risiko lingkungan dan politis, dan prasarana ekonomi dan
pasar. Walaupun banyak karakteristik negara lainnya yang juga diperhitungkan dalam
keputusan-keputusan masuk, arti penting dan sifat spesifik dari faktor-faktor ini
tergantung pada masing-masing perusahaan dan produk atau jasanya.
Besaran dan laju pertumbuhan pasar merupakan parameter kunci dalam penentuan
cara masuk. Semakin besar negara dan ukuran pasarnya, semakin tinggi laju
16
pertumbuhannya, maka lambat laun besar pula kemungkinan manajemen bakal
mengucurkan berbagai sumber daya untuk perkembangannya, dan
mempertimbangkan pendirian sebuah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya
atau organisasi penjualan, atau berpartisipasi dalam sebuah usaha patungan dengan
kepemilikan mayoritas. Mempertahankan pengawasan atas seluruh operasi
memberikan manajemen dengan kontak langsung dan memungkinkannya
merencanakan dan mengarahkan perkembangan pasar secara lebih efektif.
Pasar kecil, di lain pihak, khususnya bila mereka terasing secara geografis dan tidak
dapat dilayani secara efisien dari sebuah negara yang ada di sekitarnya, mungkin
tidak membutuhkan perhatian atau sumber daya yang signifikan. Konsekuensinya,
pasar kecil tersebut mungkin paling baik bila dipasok lewat pengeksporan atau
perjanjian pemberian lisensi. Meskipun tidak mungkin untuk merangsang
perkembangan pasar atau memaksimalkan penetrasi pasar, pendekatan ini
memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar dengan komitmen sumber daya
yang minimal dan membebaskan sumber daya untuk ditunjukkan kepada pasar yang
secara potensial lebih menguntungkan.
17
apa yang disebut dengan opsi nonkomital (noncommital options) pengeksporan,
agen eksklusif, atau distributor. Di negara-negara dengan kondisi politis yang
mantap, manajemen bersedia melakukan komitmen yang lebih besar, seperti melalui
usaha patungan, cabang penjualan, atau anak perusahaan. Pasar asing biasanya
dipandang lebih berisiko daripada pasar domestik. Besarnya risiko yang dihadapi
perusahaan tidak hanya merupakan fungsi pasar itu sendiri, tetapi juga cara
keterlibatannya di sana. Di samping keterlibatannya, perusahaan menanggung risiko
persediaan dan piutang dagang. Pada saat merencanakan cara masuknya, perusahaan
harus melakukan analisis risiko pasar dan cara masuknya. Kurs valuta asing
merupakan variabel lainnya.
Infrastruktur pasar dan ekonomi merupakan karakteristik negara yang ketiga yang
mempunyai imbas terhadap keputusan-keputusan yang berkaitan dengan cara masuk
atau operasi. Pada saat infrastruktur fisik (sistem transportasi, jaringan komunikasi,
atau suplai energi) dibangun secara menyedihkan, manajemen mungkin menghadapi
kesulitan dan biaya pengembangan yang sangat besar dalam mendirikan fasilitas
penjualan, distribusi, atau. produksinya sendiri.
1. Perluasan langsung
2. Adaptasi komunikasi
18
3. Adaptasi produk
4. Adaptasi majemuk
5. Invensi produk
Persoalan penentuan harga dipasar internasional lebih kompleks karena adanya faktor-
faktor: (1) Pengaruh pemerintah (asal maupun tujuan), (2) perbedaan nilai mata uang
asing, dan (3) tambahan biaya yang tidak dapat dihindari (pajak, asuransi, dsb.) Kategori
sistim harga internasional:
1. Harga ekspor dapat diorientasikan atas biaya (harga standar dunia dan harga
majemuk) maupun permintaan harga (harga perbedaan pasar). Persoalan yang sering
muncul pada penentuan harga ekspor adalah harga eskalasi (harga ekspor jauh lebih
tinggi daripada harga atau baya produksi dinegara asal).
2. Harga pasar asing dipengaruhi oleh tujuan perusahaan, biaya, perilaku pelanggan
dan kondisi pasar, struktur pasar, serta hambatan lingkungan. Apabila perbedaan
kurs sangat tinggi, terbuka kemungkinan terciptanya gray market (harga perusahaan
yang lebih tinggi rendahnya dari harga yang sehausnya ditetapkan oleh misalnya
distributor pemerintah).
3. Harga transfer adalah harga yang ditetapkan antar cabang milik perusahaan.
Kemungkinan harga transfer adalah :
a. Transfer pada biaya langsung,
b. Transfer pada biaya langsung dan tambahan pengerluaran lain,
c. Transfer pada harga pasar-tujuan, dan
d. Transfer pada arm’s length price (harga dimana pihak lain mampu melakukan
transaksi yang sama).
1. Tahap Domestik
Pada tahap ini Perusahaan lebih mengkonsentrasikan aktivitasnya hanya untuk
memenuhi dan melayani Pasar, berhubungan dengan pemasok dan pesaing yang
berada dalam Negeri. Orientasi mereka adalah bersifat “ETHNO CENTRIC”, yaitu
bahwa sifat pasar atau Konsumen dimanapun akan sama, sehingga manajemen
19
memandang pasar Domestik padat dengan peluang yang jauh lebih aman. Hal ini
dapat dimungkinkan karena pasar Domestik belum dimasuki oleh Perusahaan Asing.
2. Tahap Internasional
Dengan makin ketatnya persaingan dan pasar dalam negri mulai jenuh, maka
Perusahaan sudah mulai melebarkan aktivitas produksi, pemasaran dan lainnya
keluar negara Induknya. Orientasi Perusahaan Internasional masih bersifat
“ETHNO CENTRIC”, dimana motivasi terjun ke pasar Internasional masih semata-
mata melemparkan kelebihan produk atau memperpanjang Daur kehidupan produk
perusahaan.
3. Tahap Multinasional
Perusahaan mulai berinvestasi dan memproduksi barangnya di luar negeri dengan
penerapan strategi yang berbeda terhadap negara yang satu dengan Negara yang lain,
karena perusahaan berasumsi bahwa setiap negara mempunyai Konsumen dan
Lingkungan yang berbeda.
4. Tahap Global
Pada tahap ini perusahaan mulai melakukan Strategi pemasaran Global yaitu dengan
memfokuskan pada pasar Global dan memproduksi dengan sumber daya dari dalam
Negara atau salah satu Negara. Dengan strategi ini Perusahaan akan mendapatkan
keuntungan dalam hal biaya lebih murah.
5. Tahap Transnasional
Pada tahap ini perusahaan mulai mendominasi pasar dan industri diseluruh penjuru
dunia (Global) dengan memadukan antara biaya Global dengan tujuan mencari
keuntungan. Orientasinya : Geo centric. Misalnya : Electrolux, melakukan Desain
mesin cuci di Itali, diproduksi dan di test di Swedia dan akhirnya diproduksi besar-
besaran di Amerika Serikat.
20
c. NAFTA (North American Free Trade Agreement) tahun 1992. Negara-negara
Amerika Utara dan Kanada.
d. QUOTA (Batasan-batasan Impor)
e. EMBARGO, yaitu melarang masuknya semua Komoditi yang datang dari suatu
negara tertentu
3. Hambatan Operasional
Masalah Transportasi, hal ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua
negara itu belum memiliki Jalur pelayaran Kapal Laut yang Reguler. Hal ini akan
dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau Ekspedisi Kapal Laut untuk
Jalur tersebut akan menjadi sangat mahal, karena kembalinya Kapal tersebut dari
Negara tujuan itu akan menjadi Kosong.
21
Sumber:
Kristanto, Jajat; 2010. manajemen pemasaran internasional , ERLANGGA, Jakarta.
http://dyahmustkarini.blogspot.co.id/2012/11/strategi-memasuki-pasar-internasional.html
http://yuni-tikha.blogspot.co.id/2012/05/pasar-internasional.html
http://bisnisinternas.blogspot.com/2018/06/strategi-memasuki-pasar-internasional.html
22