MANAJEMEN STRATEGIK
“STRATEGI GLOBAL”
Dosen : Rohmat Dwi Jatmiko, Dr., MM
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK yang berjudul “STRATEGI
GLOBAL”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Malang, 05 Oktober
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Globalisasi
Mendirikan Mendirikan
Multinational beberapa unit divisi
Corporation bisnis di luar perusahaan di
negeri luar negeri
Sudah jelas bahwa industry menjadi global dengan alasan yang berbeda.
Menyempitnya tingkat pendapatan dan standarisasi merupakan apa yang membuat
pendesain pakaian menjadi produk yang universal. Kebutuhan untuk penyusutan
investasi Litbang yang besar ke banyak pasar merupakan alasan utama mengapa
industry manufaktur pesawat terbang menjadi global. Memonitor globalisasi dalam
industry yang ditekuni merupakan aktivitas manajemen strategis yang penting.
Mengetahui bagaimana menggunakan informasi itu untuk keunggulan bersaing bahkan
lebih penting lagi. Misalnya, perusahaan mungkin mencari teknologi terbaik ke seluruh
dunia dan memilih satu yang paling menjanjikan untuk jumlah pasar terbanyak. Ketika
perusahaan mendesain produk, mereka mendesainnya agar dapat di pasarkan di
sebanyak mungkin negara. Ketika perusahaan membuat produk, mereka memilih
sumber daya dengan biaya terendah, seperti misalnya Jepang untuk semikonduktor,
Sri Lanka untuk tekstil, Malaysia untuk elektronik sederhana, dan Eropa untuk mesin
dengan ketepatan tinggi. Multinational Corporation mendesain system manufaktur
untuk mengakomodasikan pasar dunia. Salah satu strategi yang paling beresiko untuk
perusahaan domestic adalah untuk tetap menjadi perusahaan domestik dalam industry
yang dengan cepat menjadi global.
Lebih banyak waktu dan usaha yang diperlukan untuk mengenali dan
mengevaluasi kecenderungan dan peristiwa eksternal dalam perusahaan multinational.
Jarak geografis, perbedaan budaya dan kebangsaan, serta variasi dalam praktek
bisnis sering membuat komunikasi antara kantor pusat dan operasi di luar negeri
menjadi sulit. Implementasi strategi mungkin lebih sulit karena perbedaan budaya
mempunyai perbedaan norma, nilai, dan etika kerja.
Rose Knotts meringkas beberapa perbedaan budaya antara manajer A.S. dan asing,
antara lain :
Di banyak negara manajer yang efektif adalah mereka yang paling baik
melakukan negosiasi dengan birokrat pemerintah daripada mereka yang dapt
memberi inspirasi pada pekerja. Banyak manajer A.S. tidak merasa nyaman
dengan nepotisme dan suap, yang merupakan kebiasaan di banyak negara.
Hamper di semua negara kecuali Amerika Serikat, suap dapat mengurangi
pajak.
1. Ekspor
Ekspor merupakan kegiatan produksi barang di satu negara dan menjual
hasilnya di negara lain. Ada 2 aktivitas ekspor, yaitu:
1. Occasional Exporting (Ekspor Tidak Tetap) Occasional exporting merupakan
suatu kegiatan ekspor yang hanya dilakukan apabila ada permintaan dari
konsumen dari negara lain.
2. Active Exporting (Ekspor Aktif) Ekspor aktif merupakan komitmen
perusahaan untuk mengembangkan ekspor, perusahaan membuat produknya
di negara sendiri (home country). Ekspor aktif terjadi apabila perusahaan
tersebut mempunyai komitmen untuk melakukan ekspansi ke pasar tertentu.
2. Lisensi
Penjualan lisensi berarti perusahaan penjual lisensi (lisencor) membuat kontrak
persetujuan dengan pembeli lisensi (licensee) bahwa lisensi memperoleh hak
untuk mengunakan property industri (sperti paten, merek dagang, dan hak
cipta), ketrampilan teknis (studi kelayakan, manual, saran yang bersifat teknis,
dan lainlain), desain arsitektural dan teknikal atau kombinasi hal- hal tersebut
dengan membayar fee atau royalti tertentu kepada lisencor.
Bentuk-bentuk lisensi
• Franchising (Waralaba)
• Management Contract (Kontrak Manajemen)
• Contract Manufacturing (Produksi Kontrak)
a. Quality. Penilaian terhadap produk yang bebas dari kesalahan produksi dan
sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh Pelanggan (customer). Oleh
karena itu organisasi/ perusahaan perlu mengenal konsumen atau
pelanggannya dan mengetahui kebutuhan dan keinginannya.
b. Cost. Biaya-biaya yang timbul dalam penanganan masalah Kualitas (Mutu),
baik dalam rangka meningkatkan Kualitas maupun biaya yang timbul akibat
Kualitas yang buruk (Cost of Poor Quality).
c. Delivery. Ketepatan waktu dalam pengiriman hasil produksi kita. Di Zaman
sekarang, kecepatan dalam pengiriman dapat menentukan keberhasilan suatu
produk. Kesabaran tunggu pelanggan sangat terbatas, karena produk yang kita
hasil belum tentu merupakan satu-satunya di dunia.
d. Safety. Perkembangan perusahaan dan industri mempunyai korelasi dengan
pekerja, Banyak Industri yang prosesnya berdampak negatif terhadap
keselamatan dan kesehatan pekerjanya seperti industri bahan kimia. Hal
tersebut dapat berpengaruh pada meningkatnya biaya pekerja dan
berpengaruh pada citra. Sejalan dengan hal ini maka industri-industri yang
berdampak bagi pekerjanya harus mengelola lingkungan kerja nya agar dapat
menurunkan dampak.
e. People. layanan kita terhadap permintaan-permintaan pelanggan dengan
respon yang cepat. Semua orang berharap dilayani dengan cepat agar
kebutuhannya dapat dipenuhi dengan segera dan keluhan-keluhannya dapat
ditangani dengan segera
BAB III
KESIMPULAN
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Sindoro, Alexander (Penerjemah).2002. Manajemen Strategis : Konsep. Jakarta :
Penerbit Prenhallindo.
-kurang
-kurang