BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi global mengasumsikan produk-produk yang lebih distandarisasi dan kontrol oleh kantor
pusat. Akibatnya, strategi kompetitif disentaralisasi dan dikontrol oleh kantor pusat. Unit-unit
bisnis strategis yang beroperasi di setiap negara diasumsikan saling tergantung (interdependent),
dan kantor pusat berusaha untuk menyatukan bisnis-bisnis yang tersebar di negara-negara
tersebut. Oleh Karena itu, strategi ini menawarkan produk-produk standar ke berbagai pasar di
negara-negara yang berbeda dan strategi kompetitif ini ditentukan oleh pusat. Jadi strategi global
menekankan pada skala ekonomi dan menawarkan lebih banyak peluang untuk mendayagunakan
inovasi yang dikembangkan pada tingkat perusahaan atau dalam sebuah negara atau di pasar-
pasar lainnya.
Strategi global memiliki resiko yang rendah, tetapi dapat melewatkan peluang-peluang yang
tumbuh di pasar-pasar lokal, baik karena pasar-pasar itu tidak menunjukkan adanya peluang atau
karena peluang-peluang itu mengharuskan produk-produk tersebut disesuaikan pada pasar lokal.
Akibatnya srategi ini tidak responsive terhadap pasar-pasar lokal dan sulit dikelola karena
kebutuhan untuk mengkoordinasi strategi-strategi tersebut dan mengoperasikan keputusan lintas
negara. Akibatnya, pencapaian kegiatan operasi yang efisien perlu berbagi sumber daya dan
penekanan diberikan pada koordinasi dan kerjasama antar unit di lintas negara tersebut. Strategi
ini banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang.
Pentingnya Strategi
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dengan pertumbuhan dan perkembangan berbagai jenis
perusahaan yang dilengkapi dengan pesatnya kemajuan tekonologi informasi, maka strategi
merupakan kebutuhan yang fital dan sangat penting dalam menjalankan roda perusahaan
menghadapi berbagai macam tantangan baik internal maupun eksternal, khususnya para pesaing
pada core bisnis yang sama.
Sejalan dengan pentingnya strategi, maka Jain (1990) mengatakan bahwa setiap organisasi
membutuhkan strategi apabila menghadapi situasi berikut:
1. Sumber daya yang dimiliki terbatas.
2. Ada ketidakpastian (uncertainity) mengenai kekuatan daya saing organisasi.
3. Komitmen (commitment) terhadap sumberdaya tidak dapat diubah lagi.
4. Keputusan-keputusan (decisions) harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu.
5. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif.
Sementara Porter (1980) mengatakan bahwa ”the reason why firms succeed or fail is perhaps the
central question in strategy”. Artinya, strategi akan menentukan berhasil atau gagalnya suatu
perusahaan. Oleh karena itu, mengingat perannya yang sangat menentukan, maka penentuan
strategi menjadi sesuatu hal yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Namun demikian
strategi perlu dibedakan dengan taktik. Dari pengertian yang paling sederhana dapat dibedakan
bahwa strategi (strategy) adalah saat dimana memutuskan apa yang harus dikerjakan, sedangkan
taktik (tactics) adalah saat dimana memutuskan bagaimana mengerjakan sesuatu. Ada beberapa
pendapat pakar untuk membedakan strategi dengan taktik. Brucker berpendapat bahwa strategi
adalah mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right things) dan taktik adalah mengerjakan
sesuatu dengan benar (doing the things right). Selain itu, Karl Van Clausewitz berpendapat
bahwa strategi merupakan suatu seni menggunakan pertempuran untuk memenangkan suatu
perang, sedangkan taktik merupakan seni menggunakan tentara dalam sebuah pertempuran.
Berdasar beberapa pengertian di atas, maka taktik merupakan rentetan dari pelaksana kerja atau
penjabaran operasional dari strategi untuk mencapai tujuan, sedangkan strategi adalah
penjabaran arah yang akan ditempuh perusahaan di masa yang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
Strategi global menekankan pada skala ekonomi dan menawarkan lebih banyak peluang untuk
mendayagunakan inovasi yang dikembangkan pada tingkat perusahaan atau dalam sebuah negara
atau di pasar-pasar lainnya. Strategi global memiliki resiko yang rendah, tetapi dapat melewatkan
peluang-peluang yang tumbuh di pasar-pasar lokal, baik karena pasar-pasar itu tidak
menunjukkan adanya peluang atau karena peluang-peluang itu mengharuskan produk-produk
tersebut disesuaikan pada pasar lokal. Akibatnya srategi ini tidak responsive terhadap pasar-pasar
lokal dan sulit dikelola karena kebutuhan untuk mengkoordinasi strategi-strategi tersebut dan
mengoperasikan keputusan lintas negara. Akibatnya, pencapaian kegiatan operasi yang efisien
perlu berbagi sumber daya dan penekanan diberikan pada koordinasi dan kerjasama antar unit di
lintas negara tersebut. Strategi ini banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang.
Jadi, pengertian dari strategi global adalah strategi yang lebih menekankan pada standarisasi
produk diseluruh pasar. Dengan demikian, strategi bersaing dipusatkan dan dikendalikan oleh
kantor pusat.
Pada tahap ini perusahaan mulai mendominasi pasar dan industri diseluruh penjuru dunia
(Global) dengan memadukan antara biaya Global dengan tujuan mencari keuntungan.
Orientasinya : Geo centric. Misalnya : Electrolux , melakukan Desain mesin cuci di Itali,
diproduksi dan di test di Swedia dan akhirnya diproduksi besar-2 an di Amerika Serikat.
Subsidi silang
Dengan menjadi Global , akan memungkinkan perusahaan melakukan Subsidi silang , yaitu
mengalokasikan sumber-2 daya yang diperoleh dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan
untuk memperkuat kekuatan bersaingnya.
Produk, kemasan, pemasaran dikembangkan secara lokal, karena perbedaan karakteristik antara
negara satu dengan yang lain.
Manfaat Customisasi adalah Nama, asosiasi, dan periklanan dapat : dikembangkan secara lokal,
dirangkai pada pasar lokal diseleksi tanpa ada kendala| standardisasi pembeli lokal.
6. Bekerja sama & bergabung dg perushn dalam negeri / diluar negeri (Global Alliances).
Contoh : IBM membentuk kerja sama dg perush Jepang, seperti Ricoh utk mengelola distribusi
penjualan komputer nya, dg Nippon Steel dalam sistem integrasi, NTT dalam jaringan nilai
tambah & untuk masalah keuangan dipakai Fuji Bank.
Tantangan yang dihadapi dalam strategi global adalah mengindentifikasi dan menentukan
keterkaitan pasar yang menjadi sasaran (target) dengan produk (barang dan jasa) yang cocok.
Dasarnya adalah memahami jaringan budayanya, hal ini untuk pengusahaan pasar yang memiliki
keunikan yang menerima modifikasi dalam melalui program marketing global kedalam
kecocokan kebutuhan pasar lokal. Perspektif dalam mengaitkan pasar global adalah didasarkan
pada adanya kesamaan antar negara dan budaya yang melingkupinya atau bila ada perbedaan
secara domestik dalam suatu negara.
Ada beberapa indikator yang dapat menjadikan suatu strategi menjadi global diantaranya:
Pesaing utama di pasar utama bukan dari negara itu sendiri dan ada di berbagai negara.
Standardisasi dari beberapa elemen produk atau strategi marketing tersedia peluang untuk
mencapai skala ekonomi.
Biaya dapat diturunkan dan efektifitas dapat ditingkatkan oleh adanya pemilihan lokasi yang
terdapat aktifitas nilai tambahnya di negara yang berbeda.
Pesaing mempunyai potensi untuk menggunakan volume dan labanya dari suatu pasar untuk
mensubsidi perolehan posisi lainnya.
Penghalang perdagangan sebagai penghalang utama untuk memasuki pasar.
Suatu nama merk global dapat menjadi keunggulan.
Jika pasar lokal bukan sebagai syarat produk atau servise untuk perusahaan yang mempunyai
keunggulan beroperasi lokal.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
strategi global adalah salah satu bentuk perusahaan multinasional (multinational
enterprise/MNE) strategi yang menjadi (treats) negara di seluruh dunia sebagai sebuah pasar
global (global marketpalce) (Levitt,dan Yip dalam Peng dan Miles, 2009).
Tahap-tahap dalam memasuki pasar global adalah :
1. Tahap Domestik
2. Tahap Internasional
3. Tahap Multinasional
4. Tahap Global
5. Tahap Transnasional
Strategi-strategi memasuki pasar global adalah :
1. Melakukan ekspor langsung
2. Mengeluarkan Lisensi
3. Melakukan franchising
4. Joint Venture (Usaha Patungan)
5. Melakukan pembelian/penguasaan perusahaan yang sudah ada (Acquisition)
6. Bekerja sama & bergabung dg perushn dalam negeri / diluar negeri (Global Alliances)
Saran – Saran
1. Sebelum memasukin pasar global harus dapat membaca situasi yang sedang terjadi di dunia
global.
2. Perhatikanlah tahapan – tahapan sebelum memasuki pasar global.
DAFTAR PUSTAKA
Diposting oleh Unknown di 08.30
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest