OLEH :
Ni Made Ayu Mirah Suryani (1807531074)
I Putu Agus Juniharta Giri (1807531077)
Putu Andy Suarna Dwipa (1807531078)
Gede Fernanda Viratama (1807531084)
I Gusti Ayu Indah Kartika Dewi (1807531193)
DOSEN :
I Gusti Made Suwandana, S.E., M.M.
a. Kompetensi Unik
Komponen pertama dalam strategi internasional, menjawab pertanyaan
”Apa yang dapat kita lakukan dengan luar biasa, terutama dibandingkan
dengan para pesaing kita?” Kompetensi unik dapat berupa teknologi maju,
jaringan distribusi yang efisien, praktek organisasional yanghebat, atau merek
yang terkenal. Kepemilikan atas satu kompetensi unik oleh perusahaan
dipandang oleh banyak ahli sebagai syarat penting bagi perusahaan supaya
dapat bersaing dengan perusahaan lokal yang dianggap lebih memahami pasar
lokal. Misalnya, nama, gambar, dan portofolio tokoh-tokoh Disney merupakan
kompetensi unik yang membuat perusahaan sukses di pasar luar negeri.
Sama halnya, ketersediaan program piranti lunak yang sesuai dengan
sistem operasi Windows memberi keuntungan bagi Microsoft dalam bersaing
dengan perusahaan lokal di luar Amerika Serikat. Apapun bentuknya,
komptensasi unik menunjukkan sumber daya penting bagi perusahaan.
Perusahaan sering mengeksploitasi keunggulan ini dengan melakukan
ekspansi operasi ke sebanyak mungkin pasar yang dapat dijangkau oleh
sumber daya tersebut. Dalam tingkat yang lebih besar, strategi
internasionalisasi yang digunakan oleh perusahaan mencerminkan hubungan
timbal balik antara kompetensi unik dan kesempatan bisnis yang tersedia di
setiap negara.
Jika suatu perusahaan memilki atau dapat menghasilkan kompetensi
unik yamg tidak dimilki oleh perusahaan lain, maka perusahaan tersebut dapat
bersaing secara sukses dipasaran, karena kompetensi yang unik memiliki
tingkat jual yang baik. Tetapi perusahaan juga harus memanfaatkan
kompetensi unik tersebut dengan baik, jangan terlalu mengeksploitasinya,
selain itu perusahaan juga harus memgumpulkan informasi sebanyak mungkin
tentang pasar domestic dan luar negeri, agar selalu mengetahui perkembangan
pasar.
b. Lingkup Operasi
Komponen kedua menjawab pertanyaan “dimana kita akan melakukan
bisnis?” Lingkup dapat diartikan sebagai wilayah geografis, seperti negara,
wilayah dalam negara, dan/atau sekelompok negara. Atau lingkup dapat
berfokus pada ceruk pasar atau produk dalam satu atau lebih wilayah, seperti
ceruk pasar untuk produk berkualitas tinggi, ceruk pasar berbiaya rendah, atau
ceruk pasar khusus lainnya. Karena semua perusahaan memiliki sumber daya
yang terbatas dan setiap pasar memiliki daya tarik tersendiri untuk berbagai
produk, maka para manajer harus memutuskan pasar mana yang paling
menarik untuk perusahaannya.
Lingkup operasi tentu saja tergantung pada kompetensi unik
perusahaan: jika perusahaan memiliki kompetensi unik hanya di wilayah
tertentu atau lini produk tertentu, maka lingkup operasinya akan berfokus
pada area dimana perusahaan dapat menikmati kompetensi uniknya. Misalnya,
lingkup geografis operasi taman hiburan Disney meliputi Amerika Serikat,
Jepang, Perancis, dan sebentar lagi Hongkong, sementara lingkup distribusi
film dan penjualan barang dagangan meliputi lebih dari 100 negara. Dengan
demikian, perencanaan strategis mengakibatkan beberapa bisnis internasional
memilih bersaing hanya di beberapa pasar, beberapa perusahaan lain bersaing
di banyak pasar, dan perusahaan lainnya (seperti Disney) memiliki berbagai
jenis operasi bisnisnya.
Bebagai faKtor yang aharus dipelajari sebelum menetapkan lokasi
fasilitas produksi termasuk ketersediaan sumberdaya yang besar, tingkat upah
didaerah itu, biaya transportasi yang berkaitan dengan pengiriman dan
penerimaan, lokasi pasar utama, risiko politik di daerah itu atau Negara, dan
ketersediaan karyawan yang dapat dilatih. Untuk perusahaan berteknologi
tinggi, biaya produksi mungkin tidak sepenting fleksibilitas produksi karena
perubahan produk utama mungkin sering diperlukan.
c. Penggunaan Sumber Daya
Penggunaan sumber daya menjawab pertanyaan “Dengan adanya
situasi pasar yang akan kita masuki, bagaimana cara kita mengalokasikan
sumber daya kita ke pasar tersebut?” Misalnya, walaupun Disney akan segera
memiliki operasi taman hiburan di empat negara, perusahaan ini tidak
memiliki komitmen sumber daya yang sama di setiap pasar. Disney tidak
melakukan investasi apapun di Tokyo Disneyland, membatasi investasi
awalnya di Disney Paris hanya sampai 49% ekuitas, dan juga akan membatasi
investasinya di Hongkong. Namun, perusahaan ini terus melakukan investasi
dalam jumlah besar ke operasi taman hiburannya di Amerika dan juga film-
film hiburannya. Penggunaan sumber daya dapat ditentukan menurut lini
produk, lini geografi, atau keduanya.
Bagian dari rencana strategis ini menentukan prioritas relatif bagi
sumber daya yang terbatas. Walaupun perusahaan-perusahaan ini membeli
bahan baku dan menjual produknya secara global, namun membatasi sebagian
besar penggunaan sumber produksinya hanya untuk digunakan di negara
asalnya. Perusahaan haruslah memanfaatkan sumberdaya yang dimilkinya
dengan baik, sumber daya tersebut harus digunakan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan, jangan terlalu mengeksploitasi sumber daya yang ada, karena
dapat berakibat buruk bagi perusahaan nantinya. Maka perusahaan haruslah
memelihara sumber daya yang ada dengan baik demi kelangsungan hidup
perusahaan dan kualitas dari produk yang dihasilkan.
d. Sinergi
Komponen keempat strategi internasional, menjawab pertanyaan
“Bagaimana elemen-elemen bisnis kita yang berbeda-beda dapat saling
menguntungkan?” Tujuan sinergi adalah menciptakan situasi tertentu yang
secara keseluruhan adalah lebih baik dibandingkan dengan kumpulan dari
beberapa bagian. Disney sangat sukses dalam menjalankan sinergi di Amerika
Serikat. Orang mengenal karakter-karakter Disney dari televisi sehingga
mereka dapat merencanakan liburan ke taman hiburan Disney.
Di taman hiburan itu mereka dibombardir dengan begitu banyak
informasi tentang film terbaru Disney, dan mereka membeli barang-barang
yang menggambarkan tokoh-tokoh Disney sehingga mereka terdorong untuk
menonton tokoh-tokoh itu di TV, begitulah siklusnya. Namun, seperti yang
diungkapkan di awal, perusahaan ini harus berjuang dalam usaha-usahanya
supaya efektif di pasar global. Dengan memperjuangkan usaha-usaha mereka
maka perusahaan akan mendapatkan hasil yang optimal dalam suatu bisnis
yang mereka milki, perusahaan harus dapat memanfaatkan elemen-elemen
yang dimilkinya dengan baik. Selain itu perusahaan haruslah jeli dalam
menilai elemen-elemen yang berbeda-berbeda tersebut agar semua elemen
tersebut dapat memiliki fungsi dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya
Setiap organisasi mempunyai tujuan dan alas an yang unik untuk keberadaanya.
Keunikan ini harus dicerminkan dalam visi dan misi. Kebanyakan organisasi memulai
proses perencanaan strategis internasional dengan menyatakan pernyataan misi
( mission statement) , yang menjelaskan tujuan, nilai, dan arah organisasi. Pernyataan
misi seirng digunakan sebagai alat komunikasi dengan konstituen dan stakeholder
internal dan eksternal mengenai arah strategis perusahaan. Pernyataan misi itu
menetapkan faktor-faktor seperti target pelanggan dan pasar, produk dan jasa utama,
wilayah geografis, teknologi inti, urusan untuk bertahan hidup, rencana pertumbuhan
dan profitabilitas, filosofi dasar, dan citra publik yang diinginkan. Mengembangkan
misi bisnis memaksa ahli strategi untuk berpikir mengenai sifat dan cakupan operasi
saat ini dan untuk menilai daya tarik potensial dari pasar dan aktivitas masa depan.
Suatu pernyataan misi secara luas menggambarkan arah suatu organisasi dimasa
depan.
Perusahaan multinasional dapat juga memiliki beberapa pernyataan misi – satu
untuk keseluruhan perusahaan dan satu untuk setiap anak perusahaan di luar negeri.
Tentu saja, perusahaan yang memiliki beberapa pernyataan misi harus memastikan
bahwa pernyataan tersebut tidak saling bertentangan. Selama proses pengembangan
pernyataan misi, beberapa organisasi menggunakan diskusi kelompok manajer untuk
mengembangkan dan memodifikasi pernyataan misi. Beberapa organisasi
mendatangkan konsultan dari luar atau fasilitator untuk mengelola proses dan
membantu memperbaiki bahasa. Kadang-kadang orang luar dengan pengalaman
mengembangkan pernyataan misi dan pandangan tidak bias dapat mengelola proses
ini lebih efektif ketimbang kelompok internal atau komite manajer. Keputusan
menganai cara terbaik menyebarluaskan misi kepada semua manajer, karyawan, dan
kelompok orang luar dari suatu organisasi diperlukan ketika dokumen sudah final.
Beberapa organisasi bahkan mengembangkan pita video untuk menjelaskan
pernyataan misi dan bagaimana pengembangannya. Pernyataan misi mencerminkan
penilaian mengenai masa depan dan strategi didasarkan pada analisis eksternal dan
internal yang berorientasi kedepan. Misi bisnis harus menyediakan criteria
bermanfaat untuk memilih strategi alternative. Pernyataan misi yang jelas menjadi
dasar untuk menghasilkan dan menyaring pilihan strategis. Pernyataan misi harus
mempunyai orientasi yang dinamis, memungkinkan penilain dilakukan pada arah
pertumbuhan yang paling menjanjikan dan yang dianggap kurang menjanjikan.
Strategi Fungsional
Strategi fungsional berusaha menjawab pertanyaan “bagaimana cara kita
mengelola fungsi-fungsi keuangan, pemasaran, operasi, sumber daya manusia, dan
riset dan pengembangan (R&D) dengan cara yang konsisten dengan strategi korporat
dan strategi bisnis internasional kita?” Strategi keuangan membahas isu-isu seperti
struktur modal yang diinginkan perusahaan, kebijakan investasi, kepemilikan nilai
tukar, teknik mengurangi resiko, kebijakan utang, dan manajemen moldal kerja.
Strategi operasi internasional membahas penciptaan produk atau jasa perusahaan.
Strategi ini berkaitan dengan keputusan mengenai pemakaian sumber daya, lokasi
pabrik, desain dan tata letak pabrik, teknologi, dan manajemen persediaan.
Berdasarkan hasil penulisan atas makalah ini, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa manajemen strategis internasional sangatlah penting. Perusahaan harus
memilki strategi-strategi yang jitu dalam menghadapi pasar global seperti, strategi
peniruan negara asal,strategi multidomestik, strategi global, dan strategi
transnasional. Semua strategi yang ada sangat berkaitan satu dengan yang lainnya,
strategi-strategi tersebut juga mamilki kekurangan maupun kelemahan. Perusahaan
harus memilki informasi yang banyak mengenai pasar domestik dan pasar luar negeri
untuk menyusun strategi -strategi agar perusahaan tersebut dapat bersaing dengan
perusahaan lain dan mendapatkan laba yang maksimal.
Selain itu perusahaan juga harus memilki misi dan tujuan yang jelas,
Kebanyakan organisasi memulai proses perencanaan strategis internasional dengan
menyatakan pernyataan misi ( mission statement) , yang menjelaskan tujuan, nilai,
dan arah organisasi. Pernyataan misi seirng digunakan sebagai alat komunikasi
dengan konstituen dan stakehol der internal dan eksternal mengenai arah strategis
perusahaan. Pernyataan misi itu menetapkan faktor-faktor seperti target pelanggan
dan pasar, produk dan jasa utama, wilayah geografis, teknologi inti, urusan untuk
bertahan hidup, rencana pertumbuhan dan profitabilitas, filosofi dasar, dan citra
publik yang diinginkan. Dengan misi yang jelas dan baik maka perusahaan dapat
tumbuh dan bersaing baik dipasar domestic maupun pasar luar negeri.
Sebaiknya suatu perusahaan harus lebih mempelajari setiap strategi-strategi
yang ada agar mampu bersaing dipasar global, perusahaan haruslah mengumpulkan
informasi-informasi yang penting mengenai pasar domestik dan pasar luar negeri agar
dapat memenangkan persaingan yang ada. Selain itu perusahaan harus meningkatkan
produktivitas dan kinerja yang mereka miliki dengan memanfaatkan misi yang telah
mereka buat ketika ingin bersaing dipasar global. Dengan misi yang baik dan jelas
perusahaan akan mampu bersaing dipasar global.
KASUS PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DALAM EKSPANSI DI
MYANMAR
Abstrak:
Weakness (kelemahan) :
1. Kurang pengalaman ekspansi ke luar negeri
2. Perbedaan bahasa untuk berkomunikasi.
Opportunity (peluang):
1. Myanmar merupakan daerah greenfield.
2. Myanmar memiliki banyak potensi konsumen.
3. Perekonomian di myanmar terus meningkat tiap tahun
4. Pemerintah myanmar mendukung investasi dari luar di bidang telekomunikasi.
5. Terbukanya perdagangan di wilayah ASEAN.
Threat (ancaman) :
1. Pesaing dari 12 negara lain yang juga memasuki myanmar.
2. Myanmar rentan kerusuhan dan aksi demonstrasi
3. Infrastruktur di myanmar terbatas
4. Perbedaan peraturan hukum yang ada
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Hasil tabel IFAS (Internal Factor Analysis Summary) yang berisi tentang faktor
kekuatan dan kelemahan dan memiliki total skor rata-rata 2,878 menunjukkan
posisi internal perusahaan kuat dan mampu meminimalisir kelemahan yang
dimiliki oleh perusahaan. Kekuatan perusahaan dibidang keuangan adalah
kekuatan terbesar yang dimiliki perusahaan. Kelemahan terbesar yang dimiliki
oleh perusahaan adalah kurangnya pengalaman dalam melakukan ekspansi.
2. Hasil Tabel EFAS (External Factor Analysis Summary) berisiskan faktor
peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Pada ratarata skor total EFAS
adalah 2,776 menunjukkan bahwa perusahaan berada diantara rata-rata dan
cukup serta siap menghadapi ancaman dan dapat memanfaatkan peluang yang
ada. Myanmar sebagai daerah greenfield adalah peluang yang besar bagi
perusahaan. Sedangkan ancaman terbesar perusahaan adalah pesaing dari 12
negara lain.
Saran