Anda di halaman 1dari 4

Anita Kurnia R.

(071012063) Binter Tugas 4


Strategi Internasional Perusahaan
Banyak cara dan bentuk perdagangan yang dapat dilakukan perusahaan saat dirinya
memutuskan untuk masuk ke dalam pasar global. Namun semua itu perlu didukung oleh
strategi yang baik pula. Strategi adalah rangkaian aksi-aksi yang sudah terencana yang
diambil oleh manajer untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya. Karena aksi-aksi
yang dilakukan dalam strategi harus direncanakan, maka perencanaan merupakan hal yang
penting dalam strategi. Perencanaan adalah proses identifikasi dan pemilihan tujuan
organisasi untuk kemudian memutuskan bagaimana organisasi akan mencapai tujuan tersebut
(Wild et all, 2008: 302). Penentuan tujuan perusahaan akan membantu membangun strategi
yang efektif. Untuk itu perusahaan harus dapat menilai kemampuannya sendiri dan
kelebihannya dibanding lawan.
Dalam menetukan strategi, banyak hal yang harus diperhatikan oleh manajer. Hal-hal
dasar yang perlu dipertimbangkan adalah produk apa yang diproduksi, dimana produk
tersebut akan diproduksi, serta dimana dan bagaimana memasarkan produk tersebut (Wild et
all, 2008: 302). Perusahaan internasional memiliki pertimbangan yang lebih kompleks karena
harus mempertimbangkan banyak negara dan faktor-faktor lain seperti budaya, politik,
ekonomi, hukum, tradisi, dan sebagainya. Hal pertama yang dilakukan manajer dalam
menformulasikan strategi adalah menentukan misi dan tujuan perusahaan. Dalam tahap ini
manajer sebaiknya menetapkan secara tertulis misi perusahaannya yang isinya adalah
mengapa perusahaan itu ada dan apa yang direncanakan dengan adanya perusahaan (Wild et
all, 2008: 302). Hal kedua adalah mengidentifikasi kompetensi perusahaan dan aktivitas
penciptaan nilai. Dalam tahap ini perusahaan harus melihat ke dalam dirinya dan menetukan
kemampuan apa yang paling dikuasai dan seharusnya ditonjolkan karena akan sulit untuk
ditandingi serta lingkungan bisnis nasional dan internasional seperti budaya, bahasa, tradisi,
dan sebagainya. Selain itu ada pula pembagian aktivitas ke dalam dua arah, yaitu aktivitas
primer dimana manajer seharusnya melihat ke area dimana perusahaan dapat meningkatkan
nilai-nilai tertentu kepada konsumen serta aktivitas pendukung yang mendukung aktivitas
utama (Wild et all, 2008: 304).
Setelah mempertimbangkan banyak hal di dua tahap sebelumnya, manajer kemudian
melakukan formulasi strategi di tahap ketiga ini. Strategi yang diformulasikan bermacam-
macam dan dalam berbagai level. Dari level internasional, terdapat dua strategi yaitu strategi
multinasional dan strategi global (Wild et all, 2008: 307-8). Strategi multinasional strategi
untuk menyesuaikan produk dan marketing sesuai tempat pemasaran agar sesuai dengan
selera masyarakat sekitar. Keuntungan utama strategi ini adalah perusahaan dapat mengamati
preferensi pembeli secara dekat dan dengan segera merespon secara efektif. Kerugiannya
adalah perusahaan tidak dapat memperlebar skala pengembangan, manufaktur, dan marketing
produk. Sedangkan strategi global adalah kebalikan dari strategi multinasional, yaitu
penjualan dan marketing produk secara serupa ke seluruh pasar. Keuntungan utama dari
strategi ini adalah penghematan biaya karena standarisasi produk dan marketing.
Kerugiannya adalah strategi ini tidak memungkinkan perusahaan untuk melaukan inovasi
produk dan membuka cela bagi kompetitor untuk memenuhi kebutuhan lokal.
Selain dari level internasional, strategi juga sebaiknya dikembangkan dari level
korporasi, terutama bagi perusahaan yang bergerak di lebih dari satu macam bisnis. Dalam
level ini perusahaan mengidentifikasi pasar dan industri nasional dimana perusahaan akan
beroperasi (Wild et all, 2008: 308). Dalam level ini terdapat empat pendekatan strategi yaitu
strategi pertumbuhan, pengurangan, stabilitas, dan kombinasi (Wild et all, 2008: 309-10).
Yang pertama adalah strategi pertumbuhan yang dirancang untuk meningkatkan skala atau
lingkup kegiatan dari korporasi. Metode yang digunakan dapat berupa merger, akuisisi, joint
venture, dan aliasni strategis. Selanjutnya adalah metode pengurangan, yaitu mengurangi
skala dan lingkup kegiatan bisnis karena adanya beberapa halangan seperti kondisi ekonomi
dan persaingan. Yang ketiga adalah strategi stabilitas yaitu strategi yang dirancang untuk
menghindari perubahan dan strategi ini dipakai perusahaan untuk menghidari pertumbuhan
ataupun pengurangan. Dan yang terakhir adalah strategi kombinasi yang merupakan
penggabungan ketiga strategi sebelumnya.
Sebagai tambahan, manajer juga bisa menformulasikan strategi khusus untuk masing-
masing unit bisnisnya atau disebut strategi dalam level bisnis. Dalam level ini terdapat tiga
strategi, yaitu strategi rendah biaya, diferensiasi, dan fokus (Wild et all, 2008: 310-12).
Dengan strategi rendah biaya, perusahaan menperbesar skala ekonomi dengan membuat
biaya produksinya sangat rendah, bahkan terendah di antara kompetitornya. Lalu dengan
strategi diferensiasi, perusahaan merancang produknya agar menjadi sesuatu yang unik.
Sedangkan dengan strategi fokus perusahaan dapat memilih cara apakah itu dengan
merendahkan biaya atau diferensiasi, tapi pada intinya perusahaan fokus untuk melayani
kebutuhan pelanggan dalam segmen tertentu. Dan satu level lagi yang paling rendah adalah
level departemen yang fokus pada aktivitas spesifik di departemen tertentu seperti produksi,
marketing, dan sebagainya yang dapat digolongkan menjadi kegiatan utama dan pendukung
(Wild et all, 2008: 313).
Untuk mengatur kegiatan internasionalnya perusahaan tidak hanya memerlukan
strategi, namun perlu dibedakan antara struktur organisasi yang berbeda yang memperngaruhi
kegiatan internasional tersebut. Struktur organisasi adalah cara-cara dimana perusahaan
membagi aktivitasnya dalam unit-unit yang terpisah dan mengkoordinasikan kegiatan di
antara unit-unit tersebut (Wild et all, 2008: 313). Hal pertama yang perlu diketahui adalah
apakah dalam proses pembuatan kebijakan sebaiknya tersentralisasi atau terdesentralisasi.
Namun sebenarnya perusahaan tidak pernah benar-benar menggunakan satu tipe saja, tapi
lebih pada cara mana yang efektif dan efisien. Perusahaan sebaiknya menyentralisasikan
kebijakan jika dia bergerak di lebih dari satu macam bisnis. Dan perusahaan
mendesentralisasikan kebijakan jika perubahan lingkungan bisnis nasional yang cepat dan
menyebabkan respon lokal terjadi. Hal kedua yang harus diketahui adalah bagaimana cara
untuk mengkoordinasikan antar divisi dan perlu adanya kefleksibelan yang fokus pada rantai
komando dan tanggung jawab dari atas ke bawah.
John Wild (2008: 315-18) menyebutkan beberapa tipe struktur organisasi. Yang
pertama adalah struktur pembagian internasional yaitu membedakan aktivitas bisnis domestik
dan internasional dengan membuat divisi internasional tersendiri dengan manajer tersendiri.
Kemudian ada juga struktur area internasional yang mengatur keseluruhan operasi global
perusahaan dalam negara-negara atau regional-regional. Lalu ada struktur produk global yaitu
membagi operasi di seluruh dunia sesuai dengan area penyebaran produk. Dan yang terakhir
adalah struktur matriks global yaitu memisahkan rantai komando antara produk dan divisi
area.
Selain itu kerja tim suatu perusahaan juga dapat digolongkan sebagai struktur
organisasi karena mempengaruhi bagaimana pembagian pekerjaan dalam perusahaan.
Terdapat tiga macam pola kerja tim (Wild et all, 2008: 318-19). Yang pertama adalah tim
yang mengatur dirinya sendiri, yaitu tim dimana anggotanya adalah pekerja-pekerja dari datu
departemen yang sama yang mengambil alih tanggun jawab pemimpin mereke sebelumnya.
Kemudian ada pula tim yang di dalamnya ada berbagai fungsi pekerja, yaitu tim yang
anggotanya terdiri dari beberapa pekerja dari level yang sama namun dari departemen yang
berbeda. Dan yang terkahir adalah tim global, yaitu tim yang anggotanya adalah manajer-
manajer tingkat atas dari pusat dan bagian internasional yang berkumpul untuk membahas
solusi mengenai permasalahan perusahaan.
Dari bahasan kali ini dapat disimpulkan bahwa untuk dapat bertahan dalam pasar
global perusahaan perlu menerapkan strategi-strategi tertentu dari berbagai level yaitu dari
yang paling bawah adalah departemen, bisnis, korporasi, sampai strategi internasional. Selain
itu, tipe struktur organisasi juga mempengaruhi bagaimana perusahaan bergerak dan
beraktivitas. Semua aktivitas perusahaan ini adalah untuk memaksimalkan keuntungan. Hal
yang paling utama dalam setiap aktivitas perusahaan adalah penetapan tujuan dan bagaimana
tujuan itu tetap tercanangkan di setiap strategi yang akan digunakan. Menurut penulis, hal ini
adalah yang paling penting karena tujuan tersebut kemudian menjadi batasan-batasan
aktivitas perusahaan supaya apa yang dilakukan tidak terlalu berlebihan atau tidak rasional.
Dan hal itu sebenarnya tidak perlu dilakukan oleh perusahaan.

Referensi:
Wild, John J., Wild, Kenneth L & Han, Jerry C. Y. 2008. International Strategy and
Organization dalam International Business: The Challenges of Globalization. New
Jersey: Pearson Prentice Hall

Anda mungkin juga menyukai