0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas strategi internasional perusahaan dalam memasuki pasar global dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan seperti produk, lokasi produksi dan pemasaran, serta budaya dan regulasi setiap negara. Perusahaan perlu menetapkan misi, tujuan, keunggulan kompetitif, dan strategi dari tingkat departemen hingga internasional dengan mempertimbangkan struktur organisasi. Tujuan utama setiap aktivitas perusahaan
Dokumen tersebut membahas strategi internasional perusahaan dalam memasuki pasar global dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan seperti produk, lokasi produksi dan pemasaran, serta budaya dan regulasi setiap negara. Perusahaan perlu menetapkan misi, tujuan, keunggulan kompetitif, dan strategi dari tingkat departemen hingga internasional dengan mempertimbangkan struktur organisasi. Tujuan utama setiap aktivitas perusahaan
Dokumen tersebut membahas strategi internasional perusahaan dalam memasuki pasar global dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan seperti produk, lokasi produksi dan pemasaran, serta budaya dan regulasi setiap negara. Perusahaan perlu menetapkan misi, tujuan, keunggulan kompetitif, dan strategi dari tingkat departemen hingga internasional dengan mempertimbangkan struktur organisasi. Tujuan utama setiap aktivitas perusahaan
Strategi Internasional Perusahaan Banyak cara dan bentuk perdagangan yang dapat dilakukan perusahaan saat dirinya memutuskan untuk masuk ke dalam pasar global. Namun semua itu perlu didukung oleh strategi yang baik pula. Strategi adalah rangkaian aksi-aksi yang sudah terencana yang diambil oleh manajer untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya. Karena aksi-aksi yang dilakukan dalam strategi harus direncanakan, maka perencanaan merupakan hal yang penting dalam strategi. Perencanaan adalah proses identifikasi dan pemilihan tujuan organisasi untuk kemudian memutuskan bagaimana organisasi akan mencapai tujuan tersebut (Wild et all, 2008: 302). Penentuan tujuan perusahaan akan membantu membangun strategi yang efektif. Untuk itu perusahaan harus dapat menilai kemampuannya sendiri dan kelebihannya dibanding lawan. Dalam menetukan strategi, banyak hal yang harus diperhatikan oleh manajer. Hal-hal dasar yang perlu dipertimbangkan adalah produk apa yang diproduksi, dimana produk tersebut akan diproduksi, serta dimana dan bagaimana memasarkan produk tersebut (Wild et all, 2008: 302). Perusahaan internasional memiliki pertimbangan yang lebih kompleks karena harus mempertimbangkan banyak negara dan faktor-faktor lain seperti budaya, politik, ekonomi, hukum, tradisi, dan sebagainya. Hal pertama yang dilakukan manajer dalam menformulasikan strategi adalah menentukan misi dan tujuan perusahaan. Dalam tahap ini manajer sebaiknya menetapkan secara tertulis misi perusahaannya yang isinya adalah mengapa perusahaan itu ada dan apa yang direncanakan dengan adanya perusahaan (Wild et all, 2008: 302). Hal kedua adalah mengidentifikasi kompetensi perusahaan dan aktivitas penciptaan nilai. Dalam tahap ini perusahaan harus melihat ke dalam dirinya dan menetukan kemampuan apa yang paling dikuasai dan seharusnya ditonjolkan karena akan sulit untuk ditandingi serta lingkungan bisnis nasional dan internasional seperti budaya, bahasa, tradisi, dan sebagainya. Selain itu ada pula pembagian aktivitas ke dalam dua arah, yaitu aktivitas primer dimana manajer seharusnya melihat ke area dimana perusahaan dapat meningkatkan nilai-nilai tertentu kepada konsumen serta aktivitas pendukung yang mendukung aktivitas utama (Wild et all, 2008: 304). Setelah mempertimbangkan banyak hal di dua tahap sebelumnya, manajer kemudian melakukan formulasi strategi di tahap ketiga ini. Strategi yang diformulasikan bermacam- macam dan dalam berbagai level. Dari level internasional, terdapat dua strategi yaitu strategi multinasional dan strategi global (Wild et all, 2008: 307-8). Strategi multinasional strategi untuk menyesuaikan produk dan marketing sesuai tempat pemasaran agar sesuai dengan selera masyarakat sekitar. Keuntungan utama strategi ini adalah perusahaan dapat mengamati preferensi pembeli secara dekat dan dengan segera merespon secara efektif. Kerugiannya adalah perusahaan tidak dapat memperlebar skala pengembangan, manufaktur, dan marketing produk. Sedangkan strategi global adalah kebalikan dari strategi multinasional, yaitu penjualan dan marketing produk secara serupa ke seluruh pasar. Keuntungan utama dari strategi ini adalah penghematan biaya karena standarisasi produk dan marketing. Kerugiannya adalah strategi ini tidak memungkinkan perusahaan untuk melaukan inovasi produk dan membuka cela bagi kompetitor untuk memenuhi kebutuhan lokal. Selain dari level internasional, strategi juga sebaiknya dikembangkan dari level korporasi, terutama bagi perusahaan yang bergerak di lebih dari satu macam bisnis. Dalam level ini perusahaan mengidentifikasi pasar dan industri nasional dimana perusahaan akan beroperasi (Wild et all, 2008: 308). Dalam level ini terdapat empat pendekatan strategi yaitu strategi pertumbuhan, pengurangan, stabilitas, dan kombinasi (Wild et all, 2008: 309-10). Yang pertama adalah strategi pertumbuhan yang dirancang untuk meningkatkan skala atau lingkup kegiatan dari korporasi. Metode yang digunakan dapat berupa merger, akuisisi, joint venture, dan aliasni strategis. Selanjutnya adalah metode pengurangan, yaitu mengurangi skala dan lingkup kegiatan bisnis karena adanya beberapa halangan seperti kondisi ekonomi dan persaingan. Yang ketiga adalah strategi stabilitas yaitu strategi yang dirancang untuk menghindari perubahan dan strategi ini dipakai perusahaan untuk menghidari pertumbuhan ataupun pengurangan. Dan yang terakhir adalah strategi kombinasi yang merupakan penggabungan ketiga strategi sebelumnya. Sebagai tambahan, manajer juga bisa menformulasikan strategi khusus untuk masing- masing unit bisnisnya atau disebut strategi dalam level bisnis. Dalam level ini terdapat tiga strategi, yaitu strategi rendah biaya, diferensiasi, dan fokus (Wild et all, 2008: 310-12). Dengan strategi rendah biaya, perusahaan menperbesar skala ekonomi dengan membuat biaya produksinya sangat rendah, bahkan terendah di antara kompetitornya. Lalu dengan strategi diferensiasi, perusahaan merancang produknya agar menjadi sesuatu yang unik. Sedangkan dengan strategi fokus perusahaan dapat memilih cara apakah itu dengan merendahkan biaya atau diferensiasi, tapi pada intinya perusahaan fokus untuk melayani kebutuhan pelanggan dalam segmen tertentu. Dan satu level lagi yang paling rendah adalah level departemen yang fokus pada aktivitas spesifik di departemen tertentu seperti produksi, marketing, dan sebagainya yang dapat digolongkan menjadi kegiatan utama dan pendukung (Wild et all, 2008: 313). Untuk mengatur kegiatan internasionalnya perusahaan tidak hanya memerlukan strategi, namun perlu dibedakan antara struktur organisasi yang berbeda yang memperngaruhi kegiatan internasional tersebut. Struktur organisasi adalah cara-cara dimana perusahaan membagi aktivitasnya dalam unit-unit yang terpisah dan mengkoordinasikan kegiatan di antara unit-unit tersebut (Wild et all, 2008: 313). Hal pertama yang perlu diketahui adalah apakah dalam proses pembuatan kebijakan sebaiknya tersentralisasi atau terdesentralisasi. Namun sebenarnya perusahaan tidak pernah benar-benar menggunakan satu tipe saja, tapi lebih pada cara mana yang efektif dan efisien. Perusahaan sebaiknya menyentralisasikan kebijakan jika dia bergerak di lebih dari satu macam bisnis. Dan perusahaan mendesentralisasikan kebijakan jika perubahan lingkungan bisnis nasional yang cepat dan menyebabkan respon lokal terjadi. Hal kedua yang harus diketahui adalah bagaimana cara untuk mengkoordinasikan antar divisi dan perlu adanya kefleksibelan yang fokus pada rantai komando dan tanggung jawab dari atas ke bawah. John Wild (2008: 315-18) menyebutkan beberapa tipe struktur organisasi. Yang pertama adalah struktur pembagian internasional yaitu membedakan aktivitas bisnis domestik dan internasional dengan membuat divisi internasional tersendiri dengan manajer tersendiri. Kemudian ada juga struktur area internasional yang mengatur keseluruhan operasi global perusahaan dalam negara-negara atau regional-regional. Lalu ada struktur produk global yaitu membagi operasi di seluruh dunia sesuai dengan area penyebaran produk. Dan yang terakhir adalah struktur matriks global yaitu memisahkan rantai komando antara produk dan divisi area. Selain itu kerja tim suatu perusahaan juga dapat digolongkan sebagai struktur organisasi karena mempengaruhi bagaimana pembagian pekerjaan dalam perusahaan. Terdapat tiga macam pola kerja tim (Wild et all, 2008: 318-19). Yang pertama adalah tim yang mengatur dirinya sendiri, yaitu tim dimana anggotanya adalah pekerja-pekerja dari datu departemen yang sama yang mengambil alih tanggun jawab pemimpin mereke sebelumnya. Kemudian ada pula tim yang di dalamnya ada berbagai fungsi pekerja, yaitu tim yang anggotanya terdiri dari beberapa pekerja dari level yang sama namun dari departemen yang berbeda. Dan yang terkahir adalah tim global, yaitu tim yang anggotanya adalah manajer- manajer tingkat atas dari pusat dan bagian internasional yang berkumpul untuk membahas solusi mengenai permasalahan perusahaan. Dari bahasan kali ini dapat disimpulkan bahwa untuk dapat bertahan dalam pasar global perusahaan perlu menerapkan strategi-strategi tertentu dari berbagai level yaitu dari yang paling bawah adalah departemen, bisnis, korporasi, sampai strategi internasional. Selain itu, tipe struktur organisasi juga mempengaruhi bagaimana perusahaan bergerak dan beraktivitas. Semua aktivitas perusahaan ini adalah untuk memaksimalkan keuntungan. Hal yang paling utama dalam setiap aktivitas perusahaan adalah penetapan tujuan dan bagaimana tujuan itu tetap tercanangkan di setiap strategi yang akan digunakan. Menurut penulis, hal ini adalah yang paling penting karena tujuan tersebut kemudian menjadi batasan-batasan aktivitas perusahaan supaya apa yang dilakukan tidak terlalu berlebihan atau tidak rasional. Dan hal itu sebenarnya tidak perlu dilakukan oleh perusahaan.
Referensi: Wild, John J., Wild, Kenneth L & Han, Jerry C. Y. 2008. International Strategy and Organization dalam International Business: The Challenges of Globalization. New Jersey: Pearson Prentice Hall