MANAJEMEN STRATEGI
Oleh
Dra. Endah Winarti HS, MM
2008
BAB I
INTRODUCING STRATEGIC MANAGEMENT
STRATEGIC MANAGEMENT
Definisi strategi pertama yang dikemukakan oleh Chandler (1962:13), stategi
adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaann, serta pendayagunaan dan alokasi
semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Pemahaman yang baik
mengenai konsep strategi dan konsep-kosep lain yang berkaitan, sangat menentukan
suksesnya strategi yang disusun. Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut :
a. Distinctive Competence : tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat
melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Biasanya
meliputi keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya.
b. Competitive Advantage : kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan
agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. MenurutPorter, ada tiga
strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing
yaitu cost leadership, diferensiasi dan fokus.
Dasar utama kerja menurut Peter Drucker adalah perhatian terhadap manajemen
strategi (strategic management). Definisi manajemen strategi adalah proses pengarahan
usaha perencanaan strategi dan menjamin strategi tersebut dilaksanakan dengan baik
sehingga menjamin kesuksesan organisasi dalam jangka panjang. Proses ini termasuk dua
tanggung jawab manajemen strategi. Pertama, perumusan strategi (strategy
formulation) proses menganalisa situasi saat ini, menyeleksi strategi yang dibutuhkan
organisasi dan membuat perencanaan untuk meneruskan strategi-strategi tersebut.
Strategi ini dirumuskan oleh jiwa kewiraswastaan seseorang, seperti produk yang dibuat
karena tanggapan manajemen terhadap masalah konsumen atau perencanaan dan analisis
sistematik. Sekali strategi dibuat, harus dilakukan dengan sukses untuk mencapai hasil
yang diharapkan. Kedua, pengimplementasian strategi (strategy implementation)
adalah proses untuk melaksanakan strategi dalam tindakan tanggung jawab manajemen
strategi. Seluruh sistem organisasi dan fungsi manajemen lainnya pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian harus dilakukan dengan baik untuk mendukung dan
menguatkan strategi yang digunakan. Semua ini membutuhkan komitmen penuh dari
seluruh anggota organisasi.
The strategy-making, strategy- implementing function of managers consists of
five interrelated components (Thompson, Strickland; 1992:3) :
1. Developing a concept of the business and forming a vision of where the
organization needs to be headed-in effect, infusing, the organization with a sense
of purpose, providing long-term direction, and establishing a mission.
2. Converting the mission into specific performance objective.
3. Crafting a strategy to achieve the targeted performance.
4. Implementing and executing the chosen strtategy efficiently and effectively.
5. Evaluating performance, reviewing the situation, and initiating corrective
adjusments in mission, objectives, strategy, or implementation in light of actual
experience, changing condition, new ideas, and new opportunities.
GAMBAR
PENDEKATAN MANAJEMEN STRATEJIK
ANALISIS POSISI
INTERNAL SAP
POSISI
PERUSAHAAN
VISI-MISI
SISTEM NILAI
OBJECTIVETUJUAN
ANALISIS POSISI
EKSTERNAL-ETOP
POSISI
STRATEJIK
PILIHAN-PILIHAN
STRATEGI
ARTIKULASI
STRATEGI
SCORECARD
UNTUK STRATEGI
STRATEGI
TERPILIH
IMPLEMENTASI &
AUDIT KINERJA
SCORECARD AUDIT
KINERJA
NERACA
KINERJA
EVALUASI
MENYELURUH
CORPORATE STRATEGY
Strategi korporasi (corporate strategy) memperhatikan organisasi secara keseluruhan.
Jawaban pertanyaan strategi Bisnis apa yang akan ditekuni ?. Tujuan strategi korporasi
mengarahkan pengalokasian sumber daya untuk perusahaan secara total. Menurut
Andrews (1980: 18-19), strategi korporat adalah strategi yang disusun dalam bisnis,
dimana perusahaan akan bersaing dengan cara megubah distinctive competence menjadi
competitive advantage. Pada tingkat korporat ini, strategi korporat berusaha menjawab
dua pertanyaan :
a. Kegiatan bisnis apa yang diunggulkan untuk dapat bersaing?
b. Bagaimana masing-masing kegiatan bisnis tersebut dapat dilakukan secara
terintegrasi?
Masalah yang cukup krusial dari strategi korporat ini adalah menentukan bisnis apa
yang akan dikembangkan, bisnis apa yang ingin dipertahakan, dan bisnis apa yang ingin
dilepaskan. Keputusan untuk memasuki pasar baru dengan produk baru (diversifikasi),
cara memasuki bisnis tersebut (misalnya akuisisi, pengembangan internal, joint venture),
dan cara keluar dari bisnis (misalnya, spin-off, self-off, likuidasi) merupakan cara-cara
untuk dapat bersaing dan memperkuat keunggulan kompetitif.
Dalam organisasi multipel produk atau divisi jasa, seperti GE, strategi korporasi
menjadi bagian utama bisnis dimana perusahaan bermaksud untuk bersaing. Keputusan
strategi secara khusus ditingkatan ini berhubungan dengan penggunaan sumber daya
untuk melakukan akuisisi, pengembangan bisnis baru, pelepasan dan sebagainya. Dengan
meningkatnya kompleksitas ekonomi global ini, strategi korporasi menjadi bagian
penting untuk operasi global, termasuk kemitraan (joint venture) dan strategi
penggabungan perusahaan yang akan didiskusikan.
BUSINESS STRATEGY
Strategi Bisnis (business strategy) adalah strategi untuk bisnis satu produk lini.
Penyeleksian strategi bisnis termasuk menjawab pernyataan strategi Bagaimana bersaing
untuk pelanggan di bisnis dan industri tersebut ?. Secara khusus keputusan strategi
bisnis ini meliputi pemilihan bauran produk atau jasa, fasilitas lokasi teknologi baru dan
sebagainya. Dalam perusahaan bisnis satu lini produk, strategi bisnisnya strategi
korporasi; pada perusahaan yang berbeda akan memisahkan strategi bisnisnya pada
masing-masing divisi produk atau jasa. Istilah Strategi Bisnis Unit (SBU) sering
digunakan untuk menggambarkan divisi-divisi yang beroperasi dengan tujuan yang
berbeda dalam perusahaan besar.
Perusahaan yang menghasilkan berbagai jenis produk, akan bersaing di berbagai
tingkatan bisnis atau pasar. Dengan demikian strategi bisnisnya dapat ditekankan pada
Strategic Business Unit (SBU), Strategic Business Groups, Strategic Business
Segments, Natural Business Unit atau Product MarketUnit (PMU). Pada prinsipnya
SBU memiliki karakteristik sebagai berikut (Hall, 1978 : Abell dan Hammond, 1976):
Strategi Bisnis
Bagaimana bersaing
disetiap bisnis utama
?
Strategi Fungsional
Bagaimana
mendukung dengan
baik tiap bisnis
utama ?
Korporasi
Divisi 1
Flashdisk
Penelitian dan
Pengembangan
Divisi 2
Komputer
Sumber Daya
Manufaktur
Divisi 3
Printer
Pemasaran
FUNCTIONAL STRATEGY
Strategi fungsional (functional strategy) mengarahkan kegiatan dalam bidang
fungsional khusus untuk beroperasi. Lihat gambar 1.2 fungsi standard bisnis pemasaran,
manufaktur, keuangan dan penelitian dan pengembangan menggambarkan tingkatan
strateginya. Pernyataan strategi yang harus dijawab dalam penyeleksian strategi
fungsional Bagaimana dapat mengimplementasikan keahlian fungsional untuk
mendukung tingkatan bisnis strategi terbaik ?. Sebagai contohnya, Williams-Sonoma,
sebuah suplier yang sangat sukses untuk katalog peralatan perkebunan, perabotan rumah,
masakan dan barang pecah belah, teknologi informasi digunakan untuk mendapatkan
keuntungan kompetitif.
Empat strategi hebat digunakan diberbagai tingkatan perusahaan dan bisnis, menurut
Glueck meliputi :
Strategi pertumbuhan (growth strategies): menggunakan ukuran besar melalui
ekspansi
Strategi pengurangan (retrenchment strategies): menggunakan ukuran kecil melalui
pengurangan operasi atau putar haluan (turnaround).
Strategi stabilitas (stability strategies) : menggunakan status quo atau mengadakan
kegiatan kursus.
Strategi kombinasi (combination strategies) : menggunakan dua atau lebih strategi
secara bersamaan.
GROWTH STRATEGIES
Strategi pertumbuhan (growth strategies) berusaha meningkatkan ukuran dan ekspansi
aliran operasi. Strategi ini terkenal karena pertumbuhan diperlukan untuk kehidupan
beberapa industri dalam jangka panjang. Misalnya McDonal, mengikuti pertumbuhan
strategi nasional dan global yang sangat agresif dan tinggi; Wal-Mart menggunakan
pertumbuhan nasional yang agresif dan mulai membuka cabang di luar negeri. Banyak
manajer juga menyamakan pertumbuhan dengan efektivitas.
Ada berbagai macam cara untuk menciptakan pertumbuhan. Beberapa organisasi
berusaha berkembang secara internal melalui konsentrasi (concentration) yaitu
menggunakan kekuatan yang ada untuk memperbaharui dan meningkatkan produktivitas,
tanpa menanggung resiko yang besar. Hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan
pasar, pengembangan produk dan inovasi. Organisasi yang lain menciptakan
pertumbuhan melalui divesifikasi (diversification) melakukan akuisisi bisnis baru yang
berhubungan ataupun tidak dengan bisnisnya atau melakukan investasi spekulasi yang
baru. Walaupun diversifikasi membuat bisnis berkembang, tetapi juga membawa dampak
bagai operasi di bidang yang baru dan belum dikenal. Biasanya strategi diversifikasi
digunakan untuk integrasi horisontal, integrasi vertikal, diversifikasi konglomerat, dan
kemitraan (joint venture).
Concentric Diversification (Diversifikasi Konsentrik) adalah Strategi
pertumbuhan melalui diversifikasi tetapi tetap bersumber dari bisnis intinya (Core
business). Strategi ini dilakukan pada perusahaan yang memiliki kondisi persaingan
bisnis (competitive position) yang sangat kuat, tetapi daya tarik industrinya (industry
attractiveness) sangat rendah. Pada umumnya perusahaan akan membuat produk baru
secara efisien berdasarkan bisnis intinya dan menggunakan kemampuan manukfaktur,
jaringan distribusi yang sudah baik, dan seluruh potensi sumber daya yang dimilikinya
secara optimal. Diversifikasi konsentris terjadi jika produk atau jasa yang ditambahkan
adalah berbeda dalam kode standar penggolongan industri tetapi masih serupa dengan
line produk atau jasa yang sudah ada saat sekarang dalam salah satu atau beberapa cara;
misanya dalam teknologi, produksi, saluran distribusi, atau para langganan.
Conglomerate Diversification (Diversifikasi Konglomerat) adalah strategi
pertumbuhan melalui kegiatan diversifikasi unit bisnis yang tidak saling berhubungan.
Kegiatan ini dapat dilakukan pada saat perusahaan menghadapi posisi persaingan bisnis
(competitive position) yang tidak begitu kuat atau rata-rata, serta memiliki daya tarik
industri (industry attractiveness) sangat rendah. Tetapi pada saat perusahaan tersebut
5
mencapai tahap matang (maturity), perusahaan yang hanya memiliki posisi persaingan
bisnis rata-rata cenderung akan menurun kinerjanya. Diversifikasi konglomerasi terjadi
jika produk atau jasa yang ditambahkan tidak dihubungkan secara signifikasi dengan line
produk atau jasa yang sudah ada saat sekarang; misalnya daslam teknologi, produksi,
saluran distribusi, atau para langganan.
RETRENCMENT STRATEGIES
Strategi pengurangan (retrencment strategies) kadang-kadang disebut strategi
pertahanan (defensive strategies), mengurangi skala operasi untuk kepentingan efisiensi
dan meningkatkan kinerja. Keputusan demikian dapat menyulitkan manajer untuk
membuatnya. Pengurangan paling tidak kelihatan adanya pengakuan terhadap kegagalan
dan memandang sebagai usaha terakhir. Namun kesulitannya sekarang pada waktu
ekonomi, strategi pengurangan sering terjadi dan adanya peraturan baru. Suatu usaha
untuk memfokuskan kembali energi pada kekuatan bisnis inti pada fotografi dan
elektronik, seperti Eastman Kodak menjual bisnis yang tidak berhubungan dengan bisnis
intinya pada awal program diversifikasi. Termasuk pembuatan unit produk rumah tangga
merek Lysol dan pembersih lainnya.
Pengurangan dengan membalik (turnaround) merupakan sebuah strategi
menurunkan ukuran dengan mengurangi biaya dan restrukturisasi untuk mengembangkan
operasi yang efisien. Pengurangan dengan operasi yang efisien dan atau kembakli pada
kekuatan bidang bisnis asalnya. Akhirnya pelepasan (divestirure) dengan menjual bagianbagian organisasi untuk memotong biaya, mengembangkan likuidasi (liquidation)
merupakan penutupan operasi dengan menjual seluruh aktiva karena bangkrut.
STABILITY STRATEGIES
Strategi stabilitas (stability strategies) menjadi kegiatan pada saat ini tanpa komitmen
pada beberapa perubahan operasi utama. Stabilitas digunakan jika sebuah organisasi siap
melakukan kegiatannya dengan sangat baik dalam menghadapi lingkungan, jika resiko
rendah penting untuk pembuat keputusan dan ketika waktu dibutuhkan untuk kekuatan
konsolidasi setelah beberapa strategi terlibat dalam satu periode. Bagaimanapun hal ini
bukannya pendekatan untuk tidak melakukan apapun. Strategi ini sangat penting dan
berguna karena secara sederhana mencoba untu menjaga kelangsungan hidup, sebuah
alasan yang baik untuk pola operasi yang ada. Contohnya, ketika Carl Schmitt
menentukan University National Bank & Trust Company di Florida, ia beroperasi dalam
batas geografi yang ketat. Strategi ini mengurangi tekanan untuk tingkat pertumbuhan
yang terlalu cepat dan menjadikan bank sebagai tempat pijakan yang kuat.
COMBINATION STRATEGY
Strategi kombinasi (combination strategy) dalam waktu yang sama menggunakan lebih
dari satu strategi. Strategi ini sering menggunakan berbagai pendekatan strategi diantara
subsistem. Sebagai contoh, sebuah perusahaan seperti GE berusaha melakukan
pertumbuhan secara keseluruhan, tetapi GE juga menggunakan strategi pertumbuhan di
beberapa divisi, dan strategi stabilitas untuk yang lain dan juga tetap menggunakan
strategi pengurangan. Strategi kombinasi biasanya digunakan pada organisasi yang
beroperasi secara komplek dalam persaingan yang tinggi dilingkungan dinamis.
Strength
INTERNAL
Weakness
ANALISIS
POSISI
Opportunity
EXTERNAL
Threat
organisasi tetapi
tidak
berhasil dikendalikan/dikelola
sehingga
10
11
12
13
14
ANALISIS
LINGKUNGAN
EKSTERNAL
1(a)
Evaluasi
Kinerja
Perubahan
Saat ini
1(b)
Evaluasi :
2
Analisis
Budaya
Manajer
- Misi
- Tujuan
- Kebija
kan
- Komisaris
- Manajemen
Puncak
- Peluang
- Ancaman
5 (a)
5 (b)
Analisis
Faktor
Strategis
SWOT
Evaluasi
dan
Review
- Misi
- Tujuan
- Strategi
Pilih
Alternatif
Terbaik
7
Implementasi
Strategi
8
Evaluasi
dan
Pengendalian
4
Analisis
Lingkungan
Internal
Pemilihan
Faktor
Strategi
IMPLEMENTASI
EVALUASI
DAN
PENGENDA
LIAN
(Tahap 7)
- Kekuatan
- Kelemahan
(Tahap 8)
FORMULASI
STRATEGI
(Tahap 1-6)
15
3. Mendukung
Strategi
Turnaround
KELEMAHAN
INTERNAL
1. Mendukung
Strategi Agresif
KEKUATAN
INTERNAL
4. Mendukung
strategi
defensif
2. Mendukung
strategi
diversifikasi
BERBAGAI ANCAMAN
16
pada kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus
strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal
perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang
dipergunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam
industri microcomputer.
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Evaluasi Faktor
Internal
Matrik Profil
kompetitif
2. TAHAP ANALISIS
MATRIK
SWOT
MATRIK
BCG
MATRIK
INTERNAL
EKSTERNAL
MATRIK
SPACE
MATRIK
GRAND
STRATEGY
17
Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga
merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra-analisis. Pada tahap ini data dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal.
Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar perusahaan, seperti :
Analisis pasar
Analisis kompetitor
Analisis komunitas
Analisis pemasok
Analisis pemerintah
Analisis kelompok kepentingan tertentu
Model yang dipakai pada tahap ini terdiri dari tiga, yaitu :
Matrik Faktor Strategi Eksternal
Matrik Faktor Strategi Internal
Matrik Profil Kompetitif
18
f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis
eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan
ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.
Jika manajer strategis telah menyelesaikan analisis faktor-faktor strategis
eksternalnya (peluang dan ancaman), selanjutnya harus menganalisis faktor-faktor
strategis internal (kekuatan dan kelemahan) dengan cara yang sama. Agar lebih jelas,
lihat Tabel EFAS di bawah ini. Jadi, sebelum strategi diterapkan, perencana strategi
harus menganalisis lingkungan eksternal untuk mengetahui berbagai kemungkinan
peluang dan ancaman. Masalah strategis yang akan dimonitor harus ditentukan karena
masalah ini mungkin dapat mempengaruhi perusahaan di masa yang akan datang.
Untuk itu penggunaan metode-metode kuantitatif sangat dianjurkan untuk membuat
peramalan (forecasting) dan asumsi, seperti ekstrapolasi, brainstorming, statistical
modelling, riset operasi, dan sebagainya.
Tabel EFAS
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI
EKSTERNAL
PELUANG :
Integrasi ekonomi Eropa
Perubahan struktur demografi
Pembangunan ekonomi di Asia
Terbukanya Eropa Timur
Kecenderungan superstores
ANCAMAN :
Meningkatnya
peraturan
pemerintah
Meningkatnya persaingan
Whirlpool dan Electrolux
menjadi global
Munculnya teknologi baru
Perusahaan Jepang
TOTAL
BOBOT
RATING
BOBOT X
RATING
0,20
0,15
0,15
0,20
0,10
4
4
4
3
3
0,80
0,60
0,60
0,60
0,30
Akuisisi
Kualitas
Maytag
Keberadaan
lemah
0,02
0,05
2
2
0,04
0,10
Perlu hati-hati
Perlu hati-hati
0,05
0,05
0,03
2
1
1
0,05
0,05
0,03
Tantangan baru
?
diperhatikan
1,00
KOMENTAR
3,17
19
20
Tabel IFAS
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI
INTERNAL
BOBOT
RATING
BOBOT X
RATING
0,15
0,60
Kualitas
sukses
0,15
0,60
Mengetahui
produk
Integrasi Vertikal
0,15
0,60
Hubungan baik
0,05
0,15
Baik tapi
cenderung turun
0,15
0,45
Memiliki
reputasi baik di
pembersih
KELEMAHAN :
Proses produksi (R & D)
0,05
0,10
Saluran distribusi
0,05
0,10
Lambat
untuk
produk baru
Ancaman
superstore
0,15
0,30
0,05
0,10
Fasilitas manufaktur
0,05
0,05
KEKUATAN :
Budaya
Kualitas
Maytag
Pengalaman Top Manajer
TOTAL
1,00
KOMENTAR
kunci
Tingginya
hutang
Lemah
diluar
UK dan Aust
Perlu investasi
sekarang
3,05
21
22
FAKTOR
STRATEGIS
Pangsa Pasar
Penerapan Harga
Posisi Keuangan
Kualitas Produk
Kesetiaan Konsumen
TOTAL
0,20
0,20
0,40
0,10
0,10
1,00
3
1
2
4
3
0,6
0,2
0,8
0,4
0,3
2,3
Pesaing 2
Rating
Bobot
Skor
2
1
4
3
3
0,4
0,2
1,6
0,3
0,3
2,8
Skor
2
4
1
3
3
0,4
0,8
0,4
0,3
0,3
2,3
23
Sementara itu, kekuatan Holiday Inn, jika dibandingkan dengan Hilton, terletak
pada :
Segmentasi pasar
Pangsa pasar
Lokasi
Jika melihat pertimbangan variabel yang dipergunakan untuk mengukur
kekuatan bisnis perhotelan, suatu hotel perlu memperhatikan faktor-faktor berikut
agar dapat meraih perolehan laba yang tinggi :
Dukungan keuangan yang kuat (bobot 0,18)
Pelayanan (bobot 0,15)
Tingkat Hunian (bobot 0,15)
Pangsa Pasar (bobot 0,15)
Pengalaman di bisnis ini (bobot (0,10)
Lokasi (bobot 0,10)
Segmentasi pasar (bobot 0,08)
Nama yang cukup dikenal (bobot 0,05)
Penyediaan fasilitas (bobot 0,04)
Perbedaan yang sangat mencolok antara Holiday Inn dan Hilton adalah dalam
hal pengalaman di bisnis ini (Holiday Inn memiliki rating 1, sedangkan Hilton 4).
Selanjutnya, dalam hal penyediaan fasilitas, Holiday Inn lebih rendah dibandingkan
dengan Hilton (Holiday Inn memiliki rating 2 sedangkan Hilton memiliki rating 3).
Secara keseluruhan, kedua perusahaan ini sebenarnya tidak berbeda jauh.
Holiday Inn memiliki skor total sebesar 3,29 dan Hilton sebesar 3,40. (Bandingkan
dengan Marriott yang hanya memiliki total skor sebesar 2,65). Jadi strategi yang perlu
dipikirkan lebih lanjut oleh pihak Holiday Inn adalah strategi yang berhubungan
dengan usaha mempelajari pengalaman yang telah diperoleh Hilton dan dengan usaha
meningkatkan penyediaan fasilitas agar bisa menjadi lebih baik daripada Hilton.
2. Tahap Analisis
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan
perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam
model-model kuantitatif perumusan strategi. Sebaiknya menggunakan beberapa model
sekaligus agar dapat memperoleh analisis yang lebih lengkap dan akurat.
Model yang dapat dipergunakan adalah sebagai berikut :
Matrik TOWS atau Matrik SWOT
Matrik BCG
Matrik Internal Eksternal
Matrik SPACE
Matrik Grand Strategy
24
EFAS
OPPORTUNITIES (O)
STRATEGI SO
TREATHS (T)
STRATEGI ST
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk
memanfaatkan
peluang
STRATEGI WT
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada.
25
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Berikut ini adalah contoh kasus U.S. Sprint untuk memberikan gambaran yang
lebih jelas cara membuat Matrik SWOT dari suatu analisis kasus.
KASUS 1:
U.S. SPRINT
(Kelemahan Internal mempengaruhi implementasi strategi pertumbuhan)
Pada waktu United Telecomunications Inc, dan GTE membentuk U.S. Sprint
(sebuah perusahaan komunikasi) pada tahun 1985, perusahaan ini memperoleh
keuntungan joint venture akibat deregulasi industri telepon jarak jauh di Amerika
Serikat. U.S. Sprint menghadapi saingannya, yaitu American Telephone and
Telegraph Co. (AT&T) dan MCL Communications.
Charles Skibo, presiden U.S. Sprint, menerapkan strategi pertumbuhan yang
sangat agresif untuk merebut pangsa pasar. Sementara itu, raksasa AT & T masih
berkutat akibat kehilangan hak monopoli. Kampanye U.S. Sprint adalah Dengan
menggunakan Fiber-Optic Networks transmission, suara telepon menjadi jernih
sekali : You can hear a pin drop. U.S. Sprint menargetkan pasar secara besarbesaran. Sayangnya, Skibo lupa memperbaiki sistem akuntansi dan Electronic call
routing switches perusahaannya yang sangat penting untuk menangani banjirnya
pelanggan baru. Hal ini merupakan masalah internal yang sangat serius sehingga ia
mengalami kerugian 3 milyar dollar selama 2 tahun.
Perusahaan ini tidak dapat menahan banjirnya pelanggan baru. Seorang
pegawai U.S. Sprint dipaksa untuk melayani 200 orang pelanggan pada saat yang
bersamaan. Masalah ini terus berlanjut sampai digantikannya Skibo oleh Robert
Snedaker pada tahun 1987. hasil kerja keras perusahaan ini menunjukkan bahwa,
pada tahun 1988, jumlah pengaduan pelanggan menurun sepertiganya, namun
pelanggan masih menghadapi masalah biaya tagihan. Para pelanggan ditagih dalam
jumlah yang sangat besar meskipun mereka tidak memakai telepon.
Snedaker tetap meneruskan strategi pertumbuhan yang dibuat oleh Skibo, dan
ia berusaha mengatasi kelemahan-kelemahan yang dihadapi U.S. Sprint dengan
mengeluarkan fasilitas pelayanan baru yaitu FON Credit Card Taxed Sprints
Network Computers untuk mengatasi kekurangan kapasitas. Tetapi masalah internal
perusahaan ini masih saja berlanjut. Banyak pelanggan kecewa karena switches di
beberapa kota tidak dapat dipakai karena alat tersebut tidak dapat membaca kode
yang terdapat di kartu. Hal ini merugikan pelanggan karena U.S. Sprint mengenakan
biaya setiap pemakaian kartu sebesar 0,55 dollar.
Masalah internal U.S. Sprint sangat membahayakan target penguasaan pasar
(market share) sebesar 7 %, dibandingkan dengan AT & T sebesar 77 %, dan MCL
10 %. U.S. Sprint tidak dapat menghentikan laju percepatannya apalagi
menghentikannya untuk kembali ke jalur yang benar (Sumber : Business Week, April
25, 1988. Freddy Rangkuti, 2000 : 32-33).
26
ANALISIS :
1. Dalam sel Opportunities (O), buatlah 5 sampai 10 peluang eksternal yang
dihadapi perusahaan. Sel ini harus mempertimbangkan deregulasi industri
sebagai salah satu faktor strategis.
2. Dalam sel Threats (T), buatlah 5 sampai 10 ancaman eksternal yang dihadapi
perusahaan. Contoh dalam kasus U.S. Sprint adalah :
Ancaman dari AT & T yang akan menjadi kompetitor
Agresivitas MCL yang bersaing memperebutkan pangsa pasar saat ini.
3. Dalam sel Strengths (S), buatlah 5 sampai 10 kekuatan yang dimiliki perusahaan
(baik yang ada sekarang maupun yang akan datang). Dalam contoh kasus
Sprint, Strengths adalah kekuatan R & D serta bantuan keuangan.
4. Dalam sel Weaknesses (W), buatlah 5 sampai 10 kelemahan yang dimiliki
perusahaan. Dalam kasus U.S. Sprint, Weaknesses adalah kelemahan dalam
teknologi operasi serta kelemahan dalam sistem akuntansi yang tidak dapat
mengatasi pencatatan pelanggan dalam jumlah besar.
5. buatlah kemungkinan strategis dari perusahaan berdasarkan pertimbangan
kombinasi empat set faktor strategis tersebut.
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Dalam kasus
U.S. Sprint, yaitu memanfaatkan keuntungan dari dereguilasi melalui
inovasi yang dikembangkan oleh R & D dan menggunakan sumber daya
keuangan, dibandingkan dengan AT & T dan MCL
b. Strategi ST
Ini adalah strategi untuk menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan
dengan cara menghindari ancaman. Dalam kasus U.S. Sprint, ini adalah
penggunaan potensi R & D untuk menciptakan produk atau jasa yang tidak
ditawarkan oleh pesaingnya (AT & T dan MCL). Jadi strategi yang
diterapkan adalah penghindaran kompetisi secara langsung.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada, dengan
cara mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki. Dalam kasus U.S.
Sprint, tindakan yang dilaksanakan adalah menunda usaha pemasaran
sampai kegiatan operasi dan sistem akuntansi dapat berfungsi secara
sempurna.
d. Strategi WT
27
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan ditujukan
untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Dalam kasus U.S. Sprint, ada kelemahan di bidang operasi dan sistem
akuntansi. Untuk mengatasi hal itu, strategi yang dipakai adalah upaya
menghindari permintaan pelanggan dalam jumlah besar. Perusahaan ini akan
memfokuskan diri pada pelanggan tertentu dalam jumlah kecil yang belum
dilayani oleh AT & T dan MCL.
Selanjutnya, dengan menggunakan faktor strategis (eksternal maupun internal)
sebagaimana telah dijelaskan dalam tabel EFAS dan IFAS, lanjutkan tahap 1 sampai
dengan 4 di atas. Transfer peluang dan ancaman (tahap 1 dan 2) dari tabel IFAS serta
tambahan kekuatan dan kelemahan (tahap 3 dan 4) dari tabel IFAS ke dalam sel
yang sesuai dalam Matrik SWOT (diagram di atas). Berdasarkan pendekatan
tersebut, dapat dibuat berbagai kemungkinan alternatif strategi SO, ST, WO, WT)
atau tahap 5, seperti dalam diagram berikut :
IFAS
EFAS
OPPORTUNITIES (O)
Integrasi EEC
Kondisi Demografi
Pembangunan ekonomi di
Asia
Hubungan terbuka dengan
Eropa Timur
Kecenderungan super store
TREATHS (T)
Peningkatan
peraturan
pemerintah
Persaingan semakin kuat
Globalisasi
kompetitor/pesaing
Tech
Fuzzy
Logic
kemungkinan resesi
ber-
WEAKNESSES (W)
STRATEGI SO
STRATEGI WO
Menggunakan
saluran
distribusi yang telah estabilsh
Perluasan
kehadiran
perusahaan di Eropa dengan
cara peningkatan kualitas dan
minimize
cost
distribusi/manufaktur
Kembangkan
saluran
superstore
STRATEGI ST
STRATEGI WT
Kurangi
utang
dengan
menjual salah satu divisi
Cost
reduction
untuk
menurunkan BEP
Low
20
STAR
QUESTION MARK
CASH COW
DOGS
High
MARKET SEGMENT
GROWTH RATE
10
(Persen)
Low
0
4.0 x
1.5 x
0.1 x
29
30
Market Size
Proyeksi Market Growth
Persyaratan teknologi
Konsentrasi (hanya sedikit perusahaan
besar yang berperan sebagai pesaing)
5. tidak ada pembatasan secara politis/UU
SKOR
20
35
15
0.5
1.0
0.5
10.0
35.0
7.5
30
0
0
0
0
0
31
100
52.5
BOBOT
RATING
SKOR
20
0.5
10.0
10
10
20
20
1.0
1.0
0
0.5
10.0
10.0
0
10.0
15
5
1.0
0
15.0
0
100
52.5
32
GAMBAR GE MATRIX
KEKUATAN BISNIS
Tinggi
Rendah
Pertumbuhan
Dominasi
Maksimalkan
investasi
Identifikasi
pertumbuhan
segmen
Investasi
positioning
Kelola posisi
keseluruhan
Cash flow
Inves pada
tingkat
pemeliharaan
Evaluasi
potensi untuk
memimpin
pasar melalui
segmentasi
Tentukan
kelemahan
Bangun
kekuatan
Identifikasi
Pertumbuhan
segmen
Seleksi
investasi
Spesialisasi
Efisiensi
Meminimalkan
investasi
Posisi untuk
divest
Spesiliasasi
Cari ceruk
Pertimbangkan
akuisisi
Spesialisasi
Cari ceruk
Pertimbangkan
untuk keluar
Trust leader
statesmanship
Fokus pada
pesaing cash
generators
Saat keluar &
divest
100
Kuat
Rata
-rata
Lemah
Keterangan :
33
2
GROWTH
Konsentrasi melalui
integrasi vertikal
Tinggi
Faktor
Eksternal
Rata-rata
3
GROWTH
Konsentrasi melalui
integrasi horizontal
5
STABILITY
RETRENCHMENT
Turnaround
6
GROWTH
Konsentrasi melalui
integrasi horizontal
Sedang
Lemah
RETRENCHMENT
STABILITY
Hati-hati
Rendah
8
GROWTH
Difersifikasi
Konsentrik
Captive Company
atau
Divestment
9
GROWTH
Difersifikasi
Konglomerat
RETRENCHMENT
Bangkrut atau
Likuidasi
34
35
36
Ide dasar dari strategi ini adalah pemilihan dua variabel sentral di dalam proses
penentuan :
1. Penentuan tujuan utama grand strategy
2. Memilih faktor-faktor internal atau eksternal untuk pertumbuhan atau profitabilitas.
37
Integrasi Vertikal
Diversifikasi Konglomerat
EKSTERNAL
INTERNAL
(Meninjau kembali
sumberdaya
perusahaan)
II
III
IV
Konsentrasi
Pengembangan produk
& pasar
Inovasi
Integrasi horizontal
Diversifikasi Konsentrik
Joint venture
MAKSIMALKAN KEKUATAN
BAB IV
IMPLEMENTASI STRATEGI
38
39
1.
2.
3.
4.
5.
40
2.
41
42
6.
-
43
9.
45
INTEGRASI
KE BELAKANG
Penghasil
Bahan-bahan
Baku
Penghasil
Komponen
Pemasok
Bahan-bahan
Baku
Pemasok
Komponen
Penghasil
Mesin
Produk/proses
Riset/Desain
Pemasok
Mesin
Pembiayaan
Pengangkutan
INTEGRASI
HORIZONTAL
Produk-produk
Pesaing
Perusahaan
Produk-produk
Sampingan
Produk-produk
pelengkap
INTEGRASI
KE DEPAN
Distributor
Pengangkutan
Informasi
Pemasaran
Perbaikan dan
Pelayanan
46
KASUS PT LARASATI
1. Pendahuluan
47
PT. Larasati adalah raksasa retail terbesar di negara Amarta. Perusahaan itu didirikan
pada tanggal 10 Juni 1980. kegiatan pokok perusahaan adalah menyediakan jasa
berupa sarana kebutuhan sehari-hari, yang serba modern dengan kelengkapan sarana
dan pengawasan mutu setara dengan standar yang lazim bagi pasar swalayan
internasional.
2. Misi Perusahaan
Misi Perusahaan dirumuskan sebagai berikut: Menjadi toko eceran yang menyediakan
barang-barang kebutuhan rumah tangga yang lengkap dan bermutu dengan
mengutamakan pelayanan yang baik sehingga langganan dapat berbelanja dengan puas
dan nyaman
3. Sasaran Perusahaan
Penguasaan segmen pasar menengah ke atas untuk berbagai kebutuhan rumah tangga
4. Analisis SWOT
4.1 Internal Perusahaan:
A. Kekuatan (Strength) :
1. Struktur keuangan perusahaan kuat.
2. Jaringan pemasaran luas dan dekat dengan konsumen.
3. Outlet dekat dengan pemukiman (konsumen).
4. Produk fresh food menghasilkan kontribusi besar dan handal (30%-40%)
5. Market share 40% dari relatif market share pesaing terbesar, atau 20% dari
overall market share.
6. Laba penjualan meningkat, rata-rata pertahun 87%
7.Kesejahteraan karyawan baik, diantaranya ; JAMSOSTEK, UMR, Pelayanan
kesehatan dan sebagainya.
8. Pilihan produk bervariasi
B.Kelemahan (Weakness) :
1. Harga relatif tinggi
2. Rasio pembeli terhadap pendatang relatif lebih kecil (40%)
3. Jenis produk impor masih kalah dengan Supermarket Srikandi
4. Utang jangka pendek tinggi, yaitu mencapai 83,42%
5. Kurang agresif dalam promosi rumah belanja kekeluargaan
6. Toko diskon kalah dengan Makro
4.2 Eksternal Perusahaan
A. Peluang (Opportunity) :
1. Berkembangnya tempat-tempat pemukiman penduduk (real estate) yang
merupakan peluang pertumbuhan baru atau pengembangan usaha. Perekonomian
Indonesia yang semakin tumbuh
2. GNP (Amarta) mencapai $ 3000 per tahun perkapita
3. Laju pertumbuhan penduduk 5% per tahun
4. Meningkatnya usia harapan hidup
5. Turunnya tarif PPh badan
6. Margin produk import tinggi
7. Pola hidup masyarakat berubah
B. Ancaman (Threats) :
48
1. Pesaing pengusaha sejenis dari dalam dan luar negri, sehubungan dengan
kebijakan perdagangan dunia (APEC,GATT,AFTA) seperti Sogo, Makro, Gelael,
Indomart dan sebagainya
2. Inflasi yang tinggi akan berpengaruh pada daya beli masyarakat
3. PPN meningkat 10%
4. Kenaikan tariff listrik,telephone dan BBM
5. Tingginya biaya perijinan
6. Depresiasi rupiah
Setelah mengumpulkan informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan,
maka selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model
kuantitatif perumusan strategi. Sebaiknya digunakan beberapa model sekaligus agar dapat
memperoleh analisis yang lebih lengkap dan akurat.
ANDA DIMINTA menyusun formulasi strategi dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:
1. Buatlah faktor faktor strategis Internal dalam kerangka Strength and Weakness
perusahaan, masing-masing 4 kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :
a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam
kolom 1.
b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling
penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut
terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak
boleh melebihi skor total 1,00).
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan
skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh
faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang
bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai
dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan ratarata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif,
kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan
dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan
di bawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4. hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)
sampai dengan 1,0 (poor).
e. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi PT Larasati.
2. Buat pula faktor-faktor strategi Eksternal masing-masing 5 peluang dan ancaman
dengan cara seperti tahapan strategi internal.
3. Tentukan posisi perusahaan PT Larasati beserta alasannya dengan menggunakan
matriks Internal-Eksternal, dan matrik SWOT.
Endah, Maret 2008.
49