Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN PEMASARAN STRATEGIK

PERSPEKTIF YANG BERORIENTASI PASAR SEBAGAI DASAR


KEBERHASILAN STRATEGI KORPORASI, BISNIS DAN PEMASARAN

Disusun untuk memenuhi tugas

Manajemen Pemasaran Strategik

Disusun oleh:

Ahmad Havid Khanan Khasbulloh 1807521080

Rico Marcelino 1807521081

Paulina Kinpika Arlis Chintya 1807521083

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, S.E., M.S.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Strategi dalam sebuah organisasi/ perusahaan mempunyai peranan yang


sangat penting dalam memberikan arah jangka Panjang sebuah perusahaan. Selain itu
perumusan strategi yang efektif dapat membantu organisasi atau perusahaan
beradaptasi pada perubahan yang terjadi dan membuat sebuah organisasi menjadi
lebih efektif. Dalam merumuskan sebuah strategi dalam perusahaan, terdapat sebuah
tingkatan yang menjadi pembeda dalam setiap komponen dan masalahnya.

Strategi pemasaran dalam sebuah perusahaan mempunyai peranan yang


sangat penting bagi keberlangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Menurut Swastha,
strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah
perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuaannya. Sehingga dalam
menjalankan tiap usaha sangat diperlukan adanya pengembangan melalui strategi
pemasarannya.

Dalam merumuskan atau melakukan tinjauan mengenai implementasi strategi


pemasaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan analitis. Pendekatan strategi
pemasaran suatu perusahaan untuk menanggapi setiap perubahan kondisi pasar dan
factor biaya tergantung pada analisis terhadap factor internal dan eksternal
perusahaan (Fandy, 2000: 7).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang menjadi permasalahan dan perbedaan dalam tiga jenis tingkatan
strategy pada perusahaan?
2. Bagaimana peran pemasaran dalam formulasi dan implementasi strategi pada
perusahaan atau organisasi?
3. Bagaimana melakukan tinjauan umum mengenai formulasi dan implementasi
strategi pemasaran pada perusahaan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perbedaan dan permasalahan yang menjadi focus utama pada
tingkatan strategy perusahaan.
dialokasikan di seluruh unit bisnis, pasar atau produk, dan departemen fungsional
dalam perusahaan.

d. Identifikasi sustainable competitive advantage

Salah satu bagian penting dari strategi adalah bagaimana sebuah


organisasi atau perusahaan melakukan spesifikasi, bagaimana sebuah produk atau
bisnis organisasi atau perusahaan tetap bisa bersaing di dalam pasar. Bagaimana
perusahaan bisa memposisikan dirinya untuk terus mengembangkan dan
mempertahankan perbedaan keunggulan atas pesaing saat ini dan calon pesaing/
competitor yang ingin masuk kedalam pasar/ industry.

e. Sinergi

Sinergi dalam sebuah strategi muncul atau ada ketika komponen dalam
sebuah perusahaan saling keterkaitan dan memberikan pengaruh positif antara
komponen satu dengan komponen lainnya, seperti bisnis perusahaan, produk,
penyebaran sumber daya, modal dan komponen lainnya.

2.1.2 Hierarki Strategy

Hierarki tingkat strategi di sebagian besar organisasi/ perusahaan besar terdiri


dari (1) strategi perusahaan, (2) strategi tingkat bisnis, dan (3) strategi fungsional yang
berfokus pada produk tertentu untuk masuk pasar. Ketiga level strategi ini digambarkan
dalam Tampilan 1.1.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tiga Tingkatan Strategi: Komponen Sama tetapi Berbeda Masalah


2.1.1 Pengertian Strategy

Strategi dapat diartikan sebagai keseluruhan rencana mengenai penggunaan dan


pengalokasian sumber daya untuk menciptakan sesuatu posisi yang menguntungkan.
Dengan kata lain, manajemen strategis sebuah perusahaan terlibat dalam
pengembangan dan implementasi strategi-strategi dalam kerangka pengembangan
competitive advantage perusahaan (Grant, 2008:10).

Strategi adalah pola alokasi sumber daya yang memungkinkan organisasi/


perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya untuk mencapai
tujuan perusahaan. Sedangkan manajemen strategis dapat dipahami sebagai proses
pemilihan dan pengimplementasian beberapa strategi (Barney, 2007:27).

Untuk mengembangkan sebuah strategi yang baik, terdapat lima buah


komponen atau aspek yang harus diperhatikan, antara lain:

a. Ruang lingkup (Scope)

Ruang lingkup (scope) pada sebuah organisasi mengacu pada seberapa


luas domain strategisnya, meliputi jumlah dan jenis industri, lini produk, dan
segmen pasar yang bersaing didalamnya. Keputusan mengenai aspek scope
sebuah organisasi atau perusahaan harus mencerminkan pada pandangan pihak
manajemen yang didasarkan pada visi, misi dan tujuan dari perusahaan tersebut.

b. Goals dan Objective

Strategi yang ditetapkan perusahaan juga harus terperinci, baik dari segi
waktu maupun tingkat pencapaian yang diinginkan, seperti pertumbuhan volume
penjualan, laba, maupun hal lainnya dalam satuan waktu atau periode tertentu.

c. Penerapan sumber daya (human resources deployment)

Setiap perusahaan atau sebuah organisasi memiliki sumber daya modal


dan manusia yang terbatas. Oleh karena itu, merumuskan sebuah strategi berarti
melibatkan dan memutuskan bagaimana sumber daya tersebut diperoleh dan
dialokasikan di seluruh unit bisnis, pasar atau produk, dan departemen fungsional
dalam perusahaan.

d. Identifikasi sustainable competitive advantage

Salah satu bagian penting dari strategi adalah bagaimana sebuah


organisasi atau perusahaan melakukan spesifikasi, bagaimana sebuah produk atau
bisnis organisasi atau perusahaan tetap bisa bersaing di dalam pasar. Bagaimana
perusahaan bisa memposisikan dirinya untuk terus mengembangkan dan
mempertahankan perbedaan keunggulan atas pesaing saat ini dan calon pesaing/
competitor yang ingin masuk kedalam pasar/ industry.

e. Sinergi

Sinergi dalam sebuah strategi muncul atau ada ketika komponen dalam
sebuah perusahaan saling keterkaitan dan memberikan pengaruh positif antara
komponen satu dengan komponen lainnya, seperti bisnis perusahaan, produk,
penyebaran sumber daya, modal dan komponen lainnya.

2.1.2 Hierarki Strategy

Hierarki tingkat strategi di sebagian besar organisasi/ perusahaan besar terdiri


dari (1) strategi perusahaan, (2) strategi tingkat bisnis, dan (3) strategi fungsional yang
berfokus pada produk tertentu untuk masuk pasar. Ketiga level strategi ini digambarkan
dalam Tampilan 1.1.
Strategi di ketiga tingkat mengandung lima komponen strategy, tetapi
karena setiap strategi mempunyai tujuan yang berbeda dalam sebuah organisasi,
tiap tingkatan strategy mempunyai serangkaian masalah yang berbeda pula.
a. Corporate strategy

Pada tingkat corporate, manajer harus mengkoordinasikan aktivitas


beberapa unit bisnis. Keputusan tentang ruang lingkup organisasi/ perusahaan dan
pengalokasian sumber daya pada setiap divisi atau bisnis menjadi fokus utama dari
corporate strategy. Pertanyaan penting pada tingkat ini termasuk: Apa bisnis yang
kita geluti? Bisnis apa yang harus kita geluti? dan Berapa porsi dari total sumber
daya yang harus kita alokasikan untuk masing-masing bisnis untuk mencapai
kinerja organisasi yang sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai?

Upaya untuk memperbaiki dan mengembangkan kompetensi khusus


menjadi fokus utama pada strategi tingkat perusahaan dalam menghasilkan sumber
daya manusia, keuangan, dan teknologi yang unggul; mendesain struktur dan proses
organisasi yang efektif; dan mencari sinergi di antara berbagai komponen bisnis
yang ada. Sinergi dapat memberikan keunggulan kompetitif utama bagi perusahaan
yang terkait Research & Development (R&D), produk atau teknologi produksi,
channels distribusi, tenaga penjualan, dan tema promosi.

b. Unit business Strategy

Bagaimana unit bisnis dapat bersaing dalam industrinya adalah fokus kritis
dari tingkat bisnis strategi. Masalah utama dalam strategi bisnis adalah masalah
sustainable competitive advantage. Kompetensi atau fitur apa yang dapat
memberikan keunggulan kompetitif pada unit bisnis? Kompetensi seperti apa yang
paling sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan di segmen target bisnis?

Masalah penting lainnya yang harus ditangani oleh strategi tingkat bisnis
adalah jangkauan/ ruang lingkup (scope) yang sesuai: berapa banyak dan segmen
pasar yang bersaing dan seberapa luasnya penawaran produk dalam program
pemasaran untuk menarik segmen ini. Terakhir, sinergi harus dicari di seluruh pasar
produk di seluruh departemen fungsional dalam bisnis untuk menciptakan sebuah
strategi yang kuat dan unggul.
Dengan adanya produk dan jasa yang telah mereka ciptakan, perusahaan juga perlu
dalam memasarkan dan mengedukasi produk apa yang mereka miliki. Hal inilah yang
menjadikan konsumen tertarik akan produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
Contoh kasus : perusahaan amazon menciptakan suatu inovasi baru yang membuat
berbagai perusahaan dan retail bergabung dalam penjualan produk mereka. Hal ini
dikarenakan Amazon menyediakan suatu inovasi yang dibutuhkan oleh konsumen
tersebut. Amazon menyadari inovasi yang dapat mempermudah dalam pencarian
produk konsumen dan pengeriman dari berbagai kota dan negara. Dengan adanya
inovasi ini dapat dilihat bahawa Jeff Bezos (ceo and co-founder) menjadi list 10 orang
terkaya di dunia dengan adanya inovasi yang dia miliki.

Tetapi perusahaan juga sangat diperlukan dalam mengikuti dan mencari tahu
apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen, oleh sebab itu ada manajer research and
development. Hal inilah yang dapat membantu dan menjadikan perusahaan tetap berada
diatas dibandingkan dengan kompetitor lainya. Contoh kasus: perusahaan Apple
memunculkan iPod yang dapat menggeser posisi walkman ciptaan Sony dari pasaran.
Hal ini dikarenakan apple dapat menjawab dan melakukan inovasi dari kebutuhan
konsumen. Walkman dibutuhkan space yang besar dan dibutuhkan produk lainya
sehingga produk Walkman cenderung lebih tidak efisien dan tidak praktis dibandingkan
dengan iPod yang tidak membutuhkan tambahan produk lainnya.

C. Menjadi Orientasi Pasar Mendapatkan Tambahan Biaya?


Perusahaan perlu melakukan research and development dalam
mengembangkan produk mereka dan tetap menjadi perusahaan unggulan dibandingkan
denga kompetitor yang ada. Dengan berorientasi pasar dapat menghasilkan deviden
sehingga dapat menarik pemegang saham untuk melakukan investasi didalam
perusahaan mereka. Orientasi pasar ini memiliki efek positif dari berbagai dimensi
perusahaan seperti halnya laba atas aset, pertumbuhan penjualan, ekuitas pelanggan dan
kapitalisasi pasar. Hal ini dapat membuat perusahaan menciptakan berbagai produk
tapi jangan sampai mengesampingkan biaya tersebut sehingga akan memunculkan
masalah baru dalam keuangan perusahaan. Perusahaan juga perlu menyesuaikan
produk apa yang akan mereka jual dengan pangsa pasar yang ada. Contoh kasus: dapat
kita lihat bahwa produk yang ditawarkan Hypermart jauh lebih bergam dengan produk
yang ditawarkan Indomaret. Hal ini dikarenakan perusahaan melihat pangsa pasar yang
berbeda dan sasaran market yang berbeda dengan adanya tempat berbelanja terebut.
Manajer pemasaran paling akrab dengan kondisi dan tren dalam lingkungan pasar.
Karena manajer pemasaran menempati posisi dibatas antara perusahaan,
pelanggan,distributor dan juga pesaing. Manajer pemasaran tidak hanya bertanggung
jawab untuk mengembangkan strategi perencanaan tetapi juga pemasaran produk dan
berkontribusi dalam perencanaan dan perusahaan.

A. Orientasi Manajemen Pemasaran

Dalam hal ini perusahaan akan mecari apa saja produk atau jasa yang sedang
dibutuhkan oleh konsumen. Biasanya perusahaan menggunakan konsep pemasaran
yaitu yang berisikan mengenai pemuenuhan kebutuhan dari konsumen dan menjawab
apa yang diinginkan oleh konsumen. Sehingga perusahaan dapat menjadi perusahaan
unggul. Perusahaan akan mengumpulkan informasi konsumen dan saingan perusahaan
mereka kedalam pengambilan keputusan yang ada. Produk yang diciptakan juga harus
mengikuti perubahan dan perkembangan zaman yang ada, sehingga perusahaan mereka
menjadi tidak kalah saing.

Manajer pemasaran akan menggunakan konsep segmentasi pasar dimana


manajer menggunakan penawaran produk dan program pemasaran dalam memasuki
target pasar yang berbeda. Perusahaan yang sangat berorientasi pasar perlu dengan
sangat perubahan dan kebutuhan dari konsumen saat ini. Seperti halnya perusahaan
Tesla yang sangat dikenal dengan produknya yaitu mobil listrik yang dapat menjawab
keinginan konsumen yang dapat memunculkan inovasi terbaru dan dapat menjawab
keinginan para konsumen dipasaran.

B. Apakah Konsumen Selalu Tahu Kebutuhan Mereka?


Beberapa manajer perusahaan setuju dengan fakta bahwa konsumen tidak tahu
produk atau jasa apa yang mereka butuhkan. Oleh karena itu perusahaanlah yang harus
menciptakan produk dan jasa sehingga perusahaan menciptakan pasar mereka sendiri.
4. Hubungan Antar Fungsi dan Perusahaan
Efisiensi perusahaan dalam skala yang besar. Hal ini diperlukan untuk menghadapi
persaingan yang semakin meningkat. Sehingga mengubah sifat pertukaran tersebut dan
menjadikan kerjasama diantara kedua belah pihak perusahaan dalam jangka panjang.

2.3 Tinjauan Umum Formulasi dan Strategi Pemasaran

Formulasi strategi merupakan pengembangan perencanaan jangka panjang


untuk manajemen yang efektif melalui analisis lingkungan. Termasuk juga didalamnya
terdapat misi, visi, dan tujuan dari perusahaan, mengembangkan strategi, dan
pengarahan kebijakan (Whelen and Hunger, 2012:65). Implementasi strategi adalah
sebuah proses yang mana strategi dan kebijakan diarahkan kedalam tindakan melalui
pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Proses ini memerlukan perubahan
dalam budaya, struktur, dan sistem manajemen pada seluruh organisasi atau perusahaan
(Wheelen and Hunger, 2012:69).

Memformulasikan dan mengimplementasikan strategi pemasaran merupakan


dua hal yang sama pentingnya. Tanpa formulasi strategi yang baik, maka implementasi
strategi tidak akan maksimal walaupun dilakukan dengan cara yang tepat. Begitu juga
sebaliknya, walaupun formulasi startegi sudah sangat baik dan matang, namun tidak di
ikuti dengan eksekusi yang baik, maka akan percuma. Oleh sebab itu, kedua hal tersebut
memiliki derajat kepentingan yang sama dan saling bergantung antar satu dengan yang
lainnya.

Dalam memformulasi strategi pemasaran, penting untuk memulai dengan


menentukan objektif dan maksud dibentuknya strategi. Setelah itu, perlu juga untuk
D. Faktor yang Menengahi Orientasi Perusahaan
Beberapa perusahaan tidak berfokus terhadap keinginan konsumen dan pesaing
mereka dikarenakan:

a. Kondisi kompetitif menjadikan perusahaan sukses dalam jangka pendek karena


keinginan konsumen sangat mudah berubah-ubah
b. Adanya berbagai filosofi yang berbeda disetiap wilayah dan negara
c. Tidak benar benar memiliki profil produk mereka karena selalu mengikuti
keinginan konsumen.

Dari hal tersebut beberapa perusahaan memutuskan tidak selalu meilihat


kompetitor dan kebutuhan konsumen saat ini karena mereka memberikan produk yang
akan dibutuhkan oleh konsumen.

E. Perbedaan Antara Orientasi Produk dan Orientasi Pasar

Fungsi Bisnis Orientasi Produk Orientasi Pasar


Produk yang ditawarkan Menjual apa yang perusahaan Menjual berdasarkan apa yang
bisa jual dibutuhkan pasar
Berfokus pada biaya produksi Berfokus pada peluang pasar
dan fungsi performa dan kebutuhan konsumen

Harga Berdasar biaya produksi dan Berdasar manfaat yang


distibusi dirasakan

Kemasan Menjaga produk agar tetap Di desain untuk meyakinkan


aman ( meminimalisasi biaya) konsumen (alat promosi

Kredit Meminimalkan hutang yang Merupakan servis yang


tidak diperlukan diberikan pada konsumen
Promosi Berdassar fitur produk, harga Keuntungan produk dan
dan kualitas kepuasan konsumen
Penelitian Berfokus pada pengembangan Berfokus pada peluang baru
produk dan pemotongan biaya dipasar dan melakukan inovasi
produksi baru untuk kepuasan
pelanggan
Lini Produk sempit luas

Perkembangan Terkini Mempengaruhi Peran Strategis Pemasaran


1. Globalisasi
Pasar Internasional sangat cepat berkembang sehingga sangat memberikan
peluang keuntungan yang besar untuk ikut dan terjun dalam perusahaan berskala
Internasional. Tetapi perlu dipelajari pula perbedaan hukum,infrastruktur, budaya dan
elemen pemasaran antar negara lain dan lainya karena perlu ada banyak hal yang
disesuaikan dan tidak semua produk dapat masuk di suatu negara tersebut.

2. Pentingnya Peningkatan Layanan

Peningkatan pelayanan sangat diperlukan guna mendapatkan loyalty dari


konsumen. Hal inilah yang menjadikan konsumen tidak hanya puas terhadap kualitas
produk yang kita miliki tetapi juga puas dengan layanan yang kita berikan. Layanan
dapat berbentuk seperti pengiriman, pemasangan, pemeliharaan dan lain-lain. Oleh
sebab itu perusahaan harus menjaga pelayanan perusahaan mereka agar tetap terjamin.
Dan jika pelayanan perusahaan tersebut buruk maka akan sangat besar kemungkinan
bagi konsumen beralih mencari perusahaan lainya yang lebih baik dan memenuhi
kebutuhan konsumen. Contoh kasus: perusahaan laptop Dell yang berasal dari Amerika
Serikat dapat menawarkan laptop dengan harga yang lebih murah jika dibandingkan
dengan kompetitor lainya. Hal inilah yang menjadikan perusahaan Dell memiliki
banyak konsumen dan pembelian meningkat. Oleh karena perusahaan diharuskan
menjual produk dengan harga murah maka perusahaan mencoba memangkas jumlah
teknisi di pusat layanan panggilan. Hal ini menimbulkan masalah baru karena banyak
konsumen yang harus menunggu setidaknya 30 menit agar dapat tersambung dengan
panggilan tersebut. Dengan adanya masalah ini banyak dari konsumen beralih ke
produk lain dan perusahaan Dell ini sendiri mengalamin keanjlokan dalam penjualan.

3. Teknologi Informasi
1. Teknologi menjadikan perusahan mudah dalam mengumpulkan dan menganalisis
informasi yang rinci tentang kebutuhan, calon pelanggan, preferensi, kebiasaan, dan
informasi dari perusahaan kompetitor.
2. Terbukanya komunikasi dan transaksi yang terjadi antar pemasok dan pelanggan
- Pada tahap ini, laju pertumbuhan menurun secara menyeluruh.
Kompetitor yang lemah dipaksa keluar dari pasar sedangkan yang kuat
akan semakin memperluas market share
d. Maturity
- Pada tahap ini, pertumbuhan cenderung stabil dan biasanya ditandai
dengan pencapaian tertinggi dari sisi penjualan dan diikuti juga dengan
persaingan yang ketat antar competitor
e. Decline Stage
- Pada tahap ini penjualan perusahaan semakin bergerak ke arah penurunan.
Penurunan ini antara lain disebabkan oleh perubahan selera pasar, adanya
produk subtitusi dan perubahan teknologi. Keadaan ini membuat
terjadinya persaingan harga, kelebihan kapasitas dan laba perusahaan
menghilang.

Dari 5 tahapan diatas, masing-masing membutuhkan formulasi startegi


marketing yang berbeda-beda. Ini didasarkan terhadap kebutuhan dan juga
situasi pertahapan yang mengharuskan adanya suatu tindakan yang dilakukan
demi tercapainya objektif dari strategi tersebut.
Formulasi strategi pemasaran dalam setiap tahapan sesuai dengan situasi
dan kondisi yang telah dianalisa:

a. Introduction Stage:
- Berfokus terhadap distribusi produk dan kegiatan promosi. Kegiatan
ditribusi produk akan berkaitan dengan pengembangan pasar dan
ketersediaan barang di pasar, ini bertujuan agar barang bisa semakin
mudah di dapat dengan tingkat ketersediaan yang cukup. Kegiatan
promosi bertujuan untuk memperkenalkan dan memperluas awareness ke
masyarakat agar masyarakat sadar dan tau mengenai produk tersebut.
b. Growth Stage
- Pada tahap ini, kegiatan perusahaan akan befokus terhadap distribusi,
peningkatan kualitas, penurunan harga, hubungan dengan customer dan
berbagai hal lainnya untuk memastikan bahwa pertumbuhan terjadi secara
pesat.
c. Shakeout Stage
- Pada tahap ini, perusahaan harus memastikan bahwa semua aktivitas
pemasaran, operasional dan pelayanan berjalan dengan baik. Kegiatan
distirbusi produk dipastikan tepat agar ketersediaan barang terjamin,
penentuan harga juga dipastikan sesuai dengan kondisi pasar dan
perekonomian dan lain sebagainya.
d. Mature Stage
- Memang di tahap ini akan berlangsung beberapa waktu, tetapi perlu
diketahui bahwa semakin lama berada di mature stage maka akan semakin
besar kemungkinan akan terjadinya perubahan. Selama periode ini,
perusahaan perlu untuk melakukan pengembangan produk dan
diferensiasi agar dapat bertahan didalam tahap ini untuk waktu yang lama
e. Decline Stage
- Pada tahap ini, perusahaan akan dihadapkan dengan penurunan penjualan
dan profit. Perusahaan juga dihadapkan dengan tingginya kemungkinan
untuk keluar dari pasar. Strategi yang bisa dilakukan dengan cara
memaksimalkan stock produk yang ada dan berfokus terhadap sales force
untuk menahan pemasukan perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam merumuskan strategi yang baik dalam sebuah perusahaan, terdapat 5
komponen secara garis besar yang djadikan pedoman, antara lain scope, goals dan
objective, human resources deployment, competitive advantage dan synergy. Dalam
sebuah organisasi terdapat tiga tingkatan strategi secara garis besar, yaitu tingkatan
strategi corporate, unit business dan functional.
Dalam peran pemasaran dalam formulasi dan implementasi strategi sangat
diperlukan adanya mengetahui dan memastikan dalam kepuasan konsumen akan
produk yang ditawarka. Dan Manajer pemasaran sangat berperan penting dalam hal
ini yang mnejadikan produk tersebut dapat dikenal dan dipilih oleh konsumen itu
sendiri.
Dalam memformulasi strategi pemasaran, penting untuk memulai dengan
menentukan objektif dan maksud dibentuknya strategi. Setelah itu, perlu juga untuk
melakukan analisa mendalam terhadap faktor internal, faktor external, faktor SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity and Threat) dan faktor STP (Segmentation,
Targeting and Positioning) begitu juga dengan situasi dan kondisi bisnis secara
menyeluruh dan disesuaikan dengan kondisi produk.
Formulasi strategi pemasaran dalam setiap tahapan sesuai dengan situasi
dan kondisi yang telah dianalisa:

a. Introduction Stage:
- Berfokus terhadap distribusi produk dan kegiatan promosi. Kegiatan
ditribusi produk akan berkaitan dengan pengembangan pasar dan
ketersediaan barang di pasar, ini bertujuan agar barang bisa semakin
mudah di dapat dengan tingkat ketersediaan yang cukup. Kegiatan
promosi bertujuan untuk memperkenalkan dan memperluas awareness ke
masyarakat agar masyarakat sadar dan tau mengenai produk tersebut.
b. Growth Stage
- Pada tahap ini, kegiatan perusahaan akan befokus terhadap distribusi,
peningkatan kualitas, penurunan harga, hubungan dengan customer dan
berbagai hal lainnya untuk memastikan bahwa pertumbuhan terjadi secara
pesat.
c. Shakeout Stage
- Pada tahap ini, perusahaan harus memastikan bahwa semua aktivitas
pemasaran, operasional dan pelayanan berjalan dengan baik. Kegiatan
distirbusi produk dipastikan tepat agar ketersediaan barang terjamin,
penentuan harga juga dipastikan sesuai dengan kondisi pasar dan
perekonomian dan lain sebagainya.
d. Mature Stage
- Memang di tahap ini akan berlangsung beberapa waktu, tetapi perlu
diketahui bahwa semakin lama berada di mature stage maka akan semakin
besar kemungkinan akan terjadinya perubahan. Selama periode ini,
perusahaan perlu untuk melakukan pengembangan produk dan
diferensiasi agar dapat bertahan didalam tahap ini untuk waktu yang lama
e. Decline Stage
- Pada tahap ini, perusahaan akan dihadapkan dengan penurunan penjualan
dan profit. Perusahaan juga dihadapkan dengan tingginya kemungkinan
untuk keluar dari pasar. Strategi yang bisa dilakukan dengan cara
memaksimalkan stock produk yang ada dan berfokus terhadap sales force
untuk menahan pemasukan perusahaan.
2.4 Contoh Kasus Implementasi: Wawa Convenience Store

Wawa merupakan toko serba ada (toserba) yang memiliki 550 cabang
bertempat di Amerika Serikat. Berbeda dengan toserba pada umumnya, Wawa
memiliki Fans Group yang memiliki slogan ‘I Love Wawa’ yang memiliki 5.000
penggemar dan bahkan ada salah satu konsumennya yang mengadakan pernikahan di
salah satu toko Wawa, tempat mereka pertama kali bertemu.

Kejadian diatas disebabkan oleh tingginya tingkat kenyamanan dan pelayanan


ketika berbelanja di toserba Wawa. Semua karyawannya diberikan pelatihan yang
intensif dan bahkan karyawannya diberikan pembiayaan untuk melakukan
pembelajaraan atau pelatihan secara mandiri untuk meningkatkan skill dan
kemampuan mereka. Ini dilakukan bukan karena kebaikan sang bos terhadap
karyawannya, melainkan salah satu implementasi dari strategi diferensiasi untuk
membedakan wawa dengan toserba lainnya di bagian kualitas dan kenyamanan
pelayananya.

Dari pernyataan diatas, Wawa menunjukan keberhasilan implementasi strategi


terutama di bagian diferensiasi dengan toserba-toserba lainnya yang ada di Amerika
Serikat. Ini menjadikan Wawa sebagai salah satu toserba yang sukses dan menjadi
tujuan para pencari kerja di Amerika Serikat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam merumuskan strategi yang baik dalam sebuah perusahaan, terdapat 5
komponen secara garis besar yang djadikan pedoman, antara lain scope, goals dan
objective, human resources deployment, competitive advantage dan synergy. Dalam
sebuah organisasi terdapat tiga tingkatan strategi secara garis besar, yaitu tingkatan
strategi corporate, unit business dan functional.
Dalam peran pemasaran dalam formulasi dan implementasi strategi sangat
diperlukan adanya mengetahui dan memastikan dalam kepuasan konsumen akan
produk yang ditawarka. Dan Manajer pemasaran sangat berperan penting dalam hal
ini yang mnejadikan produk tersebut dapat dikenal dan dipilih oleh konsumen itu
sendiri.
Dalam memformulasi strategi pemasaran, penting untuk memulai dengan
menentukan objektif dan maksud dibentuknya strategi. Setelah itu, perlu juga untuk
melakukan analisa mendalam terhadap faktor internal, faktor external, faktor SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity and Threat) dan faktor STP (Segmentation,
Targeting and Positioning) begitu juga dengan situasi dan kondisi bisnis secara
menyeluruh dan disesuaikan dengan kondisi produk.
DAFTAR PUSTAKA

David, F. R. (1997). Strategic Management. New Jersey: Prentice Hall.inc.

Fandy, Tjiptono. (2000). Manajemen Jasa, Edisi Kedua. Andy Offset: Yogyakarta.
Walker, O. C., Mullins, J. W., Boyd, H. W., & Larrech, J. C. (2010). Marketing Strategy: A
Decision Focused Approach (eight edition). Boston: McGraw Hill.

Anda mungkin juga menyukai