Anda di halaman 1dari 29

Tingkatan Strategi

Menurut Hubies & Najib(2014:73), perusahaan yang mengelola lebih dari 1


(satu) lini bisnis umumnya memiliki 3 (tiga) tingkatan dalam pengembangan
strateginya, yaitu strategi pada tingkat korporat, strategi pada unit bisnis, dan
strategi pada tingkat fungsional.

1.Strategi Korporat
Menurut Wheelen dan Hunger (2012), strategi ini menggambarkan
keseluruhan arah perusahaan dalam hal sikap umum ke arah pertumbuhan
dan pengelolaan berbagai bisnis dan lini produknya. Strategi korporasi ini
biasanya sesuai dengan tiga kategori utama stabilitas, pertumbuhan, dan
penghematan.
Alternatif Struktur Manajemen Strategik

1. Perusahaan Bisnis Tunggal


Tingkat
Korporasi / Tingkat Korporasi / Bisnis
Bisnis

Strategi
Strategi Strategi
Produksi Strategi Tingkat Fungsional
Keuangan / Hubungan
Operasi / Pemasaran
Akunting Karyawan
Litbang

2. Perusahaan Multi Bisnis


Tingkat
Korporasi / Tingkat Korporasi
Bisnis

Unit Bisnis 1 Unit Bisnis 2 Unit Bisnis 3 Bisnis 4 Tingkat Bisnis

Strategi
Strategi Strategi
Produksi Strategi
Keuangan / Hubungan
Operasi / Pemasaran
Akunting Karyawan
Litbang Tingkat Fungsional
KETERKAITAN
STRATEGI

3
2.Strategi Bisnis

•Menurut Hubies & Najib, (2014:84),

pengertian strategi di tingkat bisnis adalah

sekumpulan komitmen dan tindakan perusahaan

yang terpadu dan terkoordinasi yang digunakan

untuk mendapatkan keunggulan bersaing dengan

mengeksploitasi kompetensi inti dalam pasar

produk yang spesifik.


Sedangkan Wheelen dan Hunger (2012)
menyatakan bahwa strategi ini biasanya terjadi pada
unit bisnis atau tingkat produk, dan menekankan
peningkatan posisi kompetitif dari produk barang
atau jasa perusahaan dalam industri atau segmen
pasar tertentu yang dilayani oleh unit bisnis.
3.Strategi Fungsional
• Menurut Hubies & Najib (2014:81), strategi fungsional
adalah aktivitas jangka pendek dalam perusahaan yang harus
dikembangkan oleh setiap bidang fungsi perusahaan untuk
mengimplementasikan strategi korporat dan strategi bisnis pada
masing-masing departemen.
• Strategi fungsional harus dapat menerjemahkan pemikiran
pada strategi korporat dan strategi bisnis menjadi suatu tindakan
guna mencapai tujuan tahunan.
• Fungsi–fungsi dasar yang umumnya terdapat dalam perusahaan
antara lain fungsi produksi operasi, fungsi pemasaran, fungsi
keuangan dan fungsi pengelolaan sumber daya manusia.
Sedangkan menurut Wheelen dan Hunger (2012),
strategi fungsional adalah pendekatan yang dilakukan
oleh area fungsional untuk mencapai tujuan dan
strategi unit bisnis perusahaan dengan
memaksimalkan produktivitas sumber daya.

Hal ini berkaitan dengan pengembangan dan


pemeliharaan kompetensi untuk memberikan
keunggulan kompetitif pada perusahaan atau unit
bisnis.
•Jenis Strategi Alternatif
•David dan David (2015:134) menyatakan
bahwa strategi alternatif yang dapat dijalankan
perusahaan terbagi menjadi 4 (empat) jenis
dikelompokkan menjadi 11 (sebelas tindakan).
•Banyak organisasi menjalankan dua strategi
atau lebih secara bersamaan, namun strategi
kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan
terlalu jauh, sehingga harus ditetapkan strategi
Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih
secara bersamaan (strategi kombinasi), namun dapat sangat
beresiko jika dijalankan terlalu jauh, sehingga harus
ditetapkan strategi yang menjadi prioritas utama untuk
dijalankan.
•Matriks GE-McKinsey
•Matriks GE(General Electric)-McKinsey nine-
box adalah alat strategi yang memberikan
pendekatan sistematis pada korporasi multi bisnis
untuk mengutamakan investasi di antara unit-
unit bisnisnya.
•Sedangkan pengertian GE-McKinsey sendiri
adalah kerangka yang mengevaluasi portofolio
bisnis, menyediakan implikasi strategi
lebih lanjut dan membantu untuk
memprioritaskan investasi yang dibutuhkan untuk
setiap unit bisnis (Business Unit).
Matriks GE-McKinsey
• Matriks sembilan kotak menggambarkan unit
bisnis pada sembilan sel yang menunjukkan
apakah perusahaan harus berinvestasi dalam
produk, panen/divestasi, atau melakukan
penelitian lebih lanjut tentang produk dan
investasi di dalamnya jika masih ada beberapa
sumber daya yang tersisa

• Unit bisnis dievaluasi pada dua sumbu, yaitu


daya tarik industri (industry attractiveness)
dan kekuatan kompetitif unit (competitive
strength of a unit).
1.Daya Tarik Industri (Industry
Attractiveness)
Daya tarik industri menunjukkan seberapa sulit
atau mudahnya bagi perusahaan untuk bersaing
di pasar dan mendapatkan keuntungan.

Keuntungan lebih industri tersebut yang


menjadi daya tarik lebih.
Ketika mengevaluasi daya tarik industri, para
analisis harus melihat bagaimana sebuah
industri akan berubah dalam jangka panjang
dibandingkan dalam waktu dekat, karena
investasi yang dibutuhkan untuk produk
biasanya membutuhkan komitmen jangka
panjang.
Daya tarik industri terdiri dari beberapa faktor yang secara
kolektif menentukan tingkat persaingan didalamnya.
Berikut beberapa faktor yang paling umum:

1) Tingkat pertumbuhan jangka panjang.

2) Ukuran industri.

3) Profitabilitas industri: hambatan masuk, hambatan keluar,


kekuatan Supplier, kekuatan pembeli, ancaman
subsitusi, danbarang komplemen yang tersedia.

4) Struktur industri.

5) Perubahan siklus hidup produk.


6) Perubahan permintaan.

7) Tren harga.

8) Faktor lingkungan makro.

9) Musim.

10)Ketersediaan tenaga kerja.

11)Segmentasi pasar.
2. Kekuatan kompetitif unit (Competitive Strength of a
Business Unit)

Pada sumbu X, matriks tersebut mengukur seberapa kuat


dalam hal persaingan unit bisnis tertentu melawan pesaingnya.

Dengan kata lain, manajer mencoba untuk menentukan


apakah sebuah unit bisnis memiliki keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan atau tidak.

Berikut beberapa faktor yang menentukan kekuatan


kompetitif unit bisnis, yaitu:
1) Total pangsa pasar.

2) Pertumbuhan pasar dibandingkan pesaing.

3) Kekuatan brand (nilai merek).

4) Profitabilitas perusahaan.

5) Kesetiaan pelanggan.

6) Kekuatan unit bisnis perusahaan dalam faktor


penentu keberhasilan.

7) Tingkat diferensiasi produk.

8) Fleksibiltas produksi.
 Keuntungan dan Kerugian Matriks GE-McKinsey

 Keuntungan

1.Membantu untuk mengutamakan sumber daya yang terbatas agar


mencapai hasil yang terbaik.
2.Manajer menjadi lebih sadar tentang bagaimana produk atau unit
bisnis perusahaan dijalankan.
3.Matriks ini merupakan kerangka portofolio bisnis yang lebih baik
dari matriks BCG.
4.Mengidentifikasi langkah-langkah strategi perusahaan
diperlukan untuk meningkatkan kinerja portofolio bisnisnya.
 Kerugian
1.Membutuhkan konsultan atau orang yang sangat berpengalaman
untuk menentukan daya tarik dan kekuatan unit bisnis industri
seakurat mungkin.

2.Hal ini cukup mahal untuk dilakukan.


3.Hal ini tidak memperhitungkan sinergi yang terdapat diantara dua
atau lebih unit bisnis.
Implikasi Investasi Matriks GE-McKinsey
Ada implikasi investasi yang berbeda dimana
industri harus ikuti, tergantung pada kotak unit
bisnis industri yang telah digambarkan.

Terdapat tiga kelompok kotak pada matriks GE-


McKinsey, yaitu kotak investment/grow,
selectivity/earnings, dan harvest (panen)/divest.
Implikasi Investasi
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing implikasi investasi

diatas, yaitu:

1.Invest/Grow Box

Perusahaan harus berinvestasi ke dalam unit bisnis yang masuk

dalam kotak – kotak ini karena menjanjikan hasil yang lebih

tinggi di masa depan.

Unit bisnis atau produk ini akan membutuhkan banyak biaya

karena unit bisnis akan beroperasi di industri berkembang dan

harus mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasarnya.


Adalah penting menyediakan sumber daya sebanyak
mungkin untuk unit bisnis sehingga tidak akan ada
kendala bagi industi untuk bertumbuh.

Investasi harus disediakan untuk R&D, periklanan,


akuisisi dan untuk meningkatkan kapasitas produksi
guna memenuhi permintaan di masa depan.
2. Selectivity/Earnings Box.

Perusahaan harus berinvestasi ke dalam unit bisnis


ini hanya jika perusahaan memiliki keuangan yang
tersisa pada investasi di kelompok unit bisnis
invest/grow dan jika perusahaan percaya bahwa unit
bisnis akan menghasilkan uang di masa depan.
3. Harvest/Divest Box

Unit bisnis yang beroperasi di industri yang tidak


menarik, tidak memiliki keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan atau tidak mampu mencapainya
juga kinerjanya relatif buruk yang jatuh ke dalam
kotak harvest/divest.

Anda mungkin juga menyukai