MANAJEMEN PENGANTAR
OLEH :
NOMOR PRESENSI : 38
2019
MANFAAT ORGANISASI BAGI ORGANISASI
Perencanan adalah proses penentuan tujuan dan pemilihan “cara” untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa memiliki rencana, manajer tidak akan dapat meyakinkan
orang lain untuk mengikuti kemauannya, dan tanpa rencana, manajer dan orang-orang lain
yang terlibat dalam organisasi hanya akan memiliki peluang kecil untuk dapat mencapai
tujuan atau mengetahui bahwa mereka telah berjalan pada jalur pencapaian tujuan yang salah.
Arti penting perencanaan dalam menejemen memberikan dasar yang solid bagi
fungsi-fungsi banajemen lainnya, seperti : pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
atau controlling.
Terdapat dua jenis perencanaan, yaitu Perencanaan Strategik disusun oleh manajer
tingkat atas (direksi) berupa tujuan umum organisasi. Dedangkan Perencanaan Operasional
berisi rencana-rencana rinci untuk menjabarkan rencana strategic dalam kegiatan operasional
setiap hari.
Terdapat tiga perbedaan antara rencana strategic dan rencana operasional yaitu :
1. Jangka waktu
Rencana strategic berjangka waktu lebih lama disbanding dengan rencana
operasional.
2. Cakupan
Rencana strategic mencakup seluruh aktivitas yang terdapat di dalam organisasi,
sedangkan rencana operasional memiliki cakupan yang lebih sempit dan lebih spesifik
terhadap suatu aktivitas.
3. Tingkat kerincian
Rencana strategic bersifat lebih umum karena memiliki cakupan terhadap seluruh
aktivitas organisasi, sedangkan rencana operasional lebih rinci dan lebih teknis karena
hanya memiliki cakupan yang sempit.
Partisipasi adalah kata kunci dalam proses perencanaan. Perencanaan yang partisipatif
melibatkan setiap SDM organisasi pada setiap tahapan perencanaan yang akan
mempengaruhi pihak-pihak yang terkait di dalamnya atau rencana yang akan dilaksanakan
oleh pihak-pihak tersebut.
Strategi diartikan sebagai pola tindakan nyata yang dilakukan untuk menghadapi
musuh. Didalam strategi terkandung dua komponen utama, yaitu : (a) perencanaan, dan (b)
tindakan atau aksi. Kedua komponen ini menjadi dasar pandangan bahwa strategi merupakan
rencana utama.
Munculnya Manajemen Strategik
Proses manajemen strategic akan dapat membantu manajer dalam mengelola jalannya
aktivitas organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Terdapat dua tahapan
proses manajemen strategic, yaitu :
Strategi tingkat korporasi disusun oleh manajemen puncak untuk mengatur minat dan
kegiatan organisasi yang bersifat multibisnis.
o Pendekatan Portofolio
Terdapat empat situasi yang mungkin dialami oleh setiap unit bisnis yang
sedang dievaluasi, yaitu :
Question mark
Unit bisnis yang termasuk ke dalam situasi ini jika pangsa pasar
yang diperoleh relative kecil, sementara pertumbuhan pasarnya relative
tinggi.
Star
Unit bisnis yang termasuk ke dalam situasi ini jika pangsa pasar
yang diperoleh relative besar, sementara pertumbuhan pasarnya pun
selatif tinggi.
Cash cow
Unit bisnis yang termasuk ke dalam situasi ini jika pangsa pasar
yang diperoleh relative besar, sementara pertumbuhan pasarnya
relative rendah.
Dog
Unit bisnis yang termasuk kedalam situasi ini jika pangsa pasar
yang diperoleh relative rendah, sementara pertumbuahan pasarnya pun
relative rendah pula.
o Strategi “five-Forces”
Sering pula disebut strategi jalur bisnis memfokuskan perhatian kepada pengelolaan
minat dan kegiatan bagian dari multi jalur bisnis. Strategi unit bisnis berusahan menemukan
pendekatan yang paling sesuai dengan karakteristik pasar bisnisnya sehingga akan terjalin
kesesuaian antara bisnis dengan pasarnya serta mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki
untuk melayani pasarnya.
Strategi pada tingkat fungsional merupakan rerangka kerja manajer untuk masing-
masing fungsi, misalnya strategi pemasaran dan strategi produksi. Interaksi ketiga tingkatan
strategi dengan rencana operasional disajikan seperti : strategi korporasi - strategi unit
bisnis – strategi tingkat fungsional – rencana operasional.