Anda di halaman 1dari 14

“PENGGUNAAN KOMPUTER DI PASAR

INTERNASIONAL”

DOSEN PEMBIMBING : R. GESAH MP, SE, AK, MM

NAMA ANGGOTA :

1. ALVIN HENDRAWANTO (18.60301.100061)


2. ANGGI WIDODO (18.60301.100041)
3. JULFANA ANUGRAWATI (18.60301.100053)
4. NADYA AYU WARDANIATI (18.60301.100056)

UNIVERSITAS TULUNGAGUNG

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, yang telah memberikan kemampuan ,
kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga maupun pemikiran kepada kamisehingga kami
dapat menyelesaikan Makalah tentang Penggunaan Tekonologi Informasi untuk Keunggulan
Kompetitif.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Tulungagung, 15 Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………...…....2

Daftar Isi …………………………………..…………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………..4

1.2 Rumusan Masalah……………………………………….……………………………5

1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………….……………………..….5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perusahaan Internasional………………….…………………….…………….……….6

2.2 Strategi Bisnis Global………………………………………………………………….8

2.3 Penggerak Bisnis Global.............………………………………….………..…...……10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….………13

Daftar Pustaka……………………………………………………………………….….……14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Dalam upaya mencapai keberhasilan, para manajer sangat menyadari pengaruh


dari lingkungan perusahaan. Perusahaan dihubungkan dengan elemen-elemen dalam
lingkungannya melalui arus sumber daya fisik maupun konseptual. Perusahaan
berusaha memperoleh keunggulan kompetitif dengan mengelola arus sumber daya,
termasuk informasi. Penjelasan tentang strategi keunggulan kompetitif yang paling
lengkap berfokus pada arus masuk dari pemasok dan arus keluar memlalui saluran
distribusi ke pelanggan.Sumber daya informasi perusahaan mencakup lebih dari
sekedar informasi. Sember daya tersebut mencakup pula perangkat keras, fasilitas,
perangkat lunak, data, para spesialis informasi dan para pemakai informasi.

Manajer pada semua tingkatan terlibat dalam perencanaan, tetapi rencana para
manajer tingkat tertinggi manjangkau jauh ke masa depan. Rencana-rencana strategis
ini menyatakan apa yang akan dicapai perusahaan dalam lima, sepuluh tahun yang
akan datang atau lebih, dan menguraikan bagaimana tujuan-tujuan tersebut akan
dicapai. Setelah para elsekutif mempersiapkan rencana strategis bagi perusahaan,
rencana-rencana serupa dibuat untuk tiap bidang fungsional. Rencana strategis
fungsional menggambarkan bagaimana tiap bidang fungsional akan memberikan
kontribusi pada tercapainya tujuan-tujuan perusahaan.

Kegiatan mengidentifikasi sumber daya informasi yang akan dibutuhkan


perusahaan di masa depan, mendapatkan sumber daya tersebut, dan mengelolanya
disebut perencanaan sumber daya informasi secara strategis (strategic planning for
information resource), atau SPIR. SPIR adalah tanggung jawab semua manajer, tetapi
manajer organisasi jasa informasi (information service) memainkan perananan
penting. Jabatan CIO, yaitu chief information officer, menjadi semakin populer untuk
menggambarkan manajer jasa informasi.

Dari semua inovasi terbaru dalam penggunaan komputer, tidak ada yang
dampaknya sebesar end-use computing. Para pemakai sekarang mengembangkan
banyak aplikasi mereka sendiri. Kecenderungan ini akan berlanjut, dan akan
4
menghasilkan manfaat keseluruhan bagi perusahaan, namun bukannya tanpa sejumlah
risiko serius. Risiko tersebut dapat diperkecil dengan pengendalian manajemen yang
tepat.Ketika manajer menyadari informasi sebagai suatu sumber daya strategis,
menetapkan berbagai kebijakan untuk menerapkan sumber daya tersebut secara
strategis, dan menindaklanjuti guna menyakinkan bahwa kebijakan tersebut
dijalankan, aktivitas itu disebut manajemen sumber daya informasi (information
resources management), atau IRM. IRM adalah konsep yang mengintergrasi konsep-
konsep keunggulan kompetitif lain, CIO, IRM, SPIR, dan end-use computing.
Dengan demikian, IRM membrikankerangka kerja bagi pemanfaatan komputer yang
efektif.

1.2. Rumusan Masalah

A. Apa yang dimaksud dengan keunggulan kompetitif ?

B. Apa sajakah sumber daya informasi itu ?

C. Siapa yang mengelola sumber daya informasi ?

1.3. Tujuan

 Memahami maksud keunggulan kompetitif.

 Mengetahui sumber daya informasi.

 Mengetahui siapa yamg mengelola sumber daya informasi.

BAB II

5
PEMBAHASAN

2..1 PERUSAHAAN INTERNASIONAL

Perusahaan Multinasional (multinational Corporation = MNC)

Adalah perperusahaan yang beroperasi melintasi berbagai produk, pasar, bangsa, dan
budaya. MNC terdiri dari perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak-anak
perusahaan tersebut tersebar secara geografis dan masing-masing mungkin memiliki tujuan,
kebijakan dan prosedur sendiri. Dengan bentuk tersebut, MNC mungkin merupakan bentuk
organisasi paling rumit yang keberadaannya saat ini meluas.

MNC merupakan suatu sistem terbuka tetapi berusahan meminimumkan


ketidakpastian yang ditimbulkan oleh lingkungan. Ketidakpastian dalam hal ini
adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas
dan jumlah informasi yang telah dimiliki oleh organisasi”. Karena ketidakpastian melibatkan
informasi, para eksekutif MNC dengan mudah melihat bahwa mereka dapat mengatasi
pengaruh-pengaruh lingkungan dengan menggunakan secara baik teknologi informasi. MNC
membuat sistem pengolah informasi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka dari segi
pengaruh lingkungan dan warisan administratif. Perusahaan yang berhasil membuat sistem
yang cocok memiliki peluang terbaik mencapai kinerja yang baik, mereka yang gagal berisiko
tinggi mengalami kinerja yang buruk.

Menurut William Egelhoff dariFordhamUniversity) mengidentifikasi 4 struktur yang


berbeda, yakni :

Divisi fungsional sedunia (worldwide functional divisions), Dalam struktur ini, anak-


anak perusahaan diorganisasi menurut jalur fungsional-manufaktur, pemasaran dan keuangan.
Area-area fungsional di anak perusahaan melapor langsung pada pasangan fungsional mereka
di induk perusahaan.

Divisi internasional (International divisions), Dalam struktur ini semua anak


perusahaan di luar negeri melapor pada suatu divisi Internasional MNC yang terpisah  dari
divisi domestik.

6
Wilayah geografis (Geographic regions), Dalam struktur ini, MNC membagi
operasinya yang menjadi wilayah – wilayah, dan tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-
anak perusahaan yang berlokasi di dalam batasnya.

Divisi produk sedunia (worldwide product divisions), Dalam struktur ini, perusahaan
diorganisasikan menurut jalur divisi produk, dan tiap divisi bertanggung jawab atas operasi
mereka sendiri di seluruh dunia.

Perlunya koordinasi di dalam MNC

Koordinasi merupakan kunci dalam mencapai keunggulan kompetitif di pasar global,


akan tetapi tantangan koordinasi bagi MNC lebih besar dibandingkan dengan perusahaan
yang membatasi aktifitasnya di dalam negeri. Keuntungan koordinasi tersebut mencakup:

 Fleksibel dalam memberi respon terhadap pesaing diberbagai Negara.

 Kemampuan memberi respon terhadap suatu perubahan meningkat.

 Kemampuan mengikuti kebutuhan pasar di dunia.

 Kemampuan mentransfer pengetahuan antar unit di berbagai Negara.

 Pengurangan keseluruhan biaya operasi.

 Peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

 Kemampuan mencapai dan mempertahankan keragaman produk perusahaan


serta cara produksi dan distribusinya

2.2 STRATEGI BISNIS GLOBAL


7
Strategi bisnis global

Strategi bisnis MNC dikelompokan atas empat (4) strategi menurut Christopher
Bartlett & Sumantra Goshal, yaitu :

1) Strategi Multinasional, perusahaan induk memberikan kebebasan kepada anak


perusahaan untuk mengembangkan produk dan praktek mereka sendiri serta senantiasa
memberikan pelaporan keuangan (desentralisasi). Strategi ini menimbulkan kendurnya
pengendalian oleh perusahaan induk (kantor pusat), dan sistem informasi
memudahkan desentralisasi dalam pengambilan keputusan strategis serta terdiri dari
proses dan database yang beridiri sendiri (oleh anak perusahaan).

2) Strategi Global, pengendalian ada di perusahaan induk (sentralisasi proses &


database). Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh dunia
dengan produk-produk standar. Produk untuk seluruh pasar dunia diproduksi secara
sentarl dan dikirimkan ke anak-anak perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan
sebagaian besar kapasitas sistem informasinya berlokasi diperusahaan induk dan
terdapat sentralisasi proses dan database. Pengendalian sangat ketat dan strategi diatur
oleh pusat.

3) Strategi Internasional, perpaduan strategi global (sentralisasi) dan strategi


multinasional (desentralisasi). Strategi ini memerlukan suatu tim manajemen
diperusahaan induk yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan menembus pasar
global. Keahlian ini disediakan anak perusahaan yang digunakan untuk mengadaptasi
produk, proses dan strategi perusahaan bagi pasar mereka sendiri. Dengan strategi ini
akan menggunakan sistem interorganisasi yang menghubungkan proses dan database
perusahaan induk dengan anak perusahaan.

4) Strategi Transnasional, perusahaan induk dan semua anak perusahaan bekerja sama


memformulasikan strategi dan kebijakan operasi, mengkoordinasikan logistik agar
produk mencapai pasar yang tepat. Tercapainya efisiensi dan integrasi global serta
fleksibilitas di tingkat lokal. Selain itu menunjukkan kapasitas pemrosesan informasi
yang tersedia pada tingkat anak perusahaan. Ketika perusahaan menerapkan strategi
transnasional, perusahaan mencapai integrasi dalam sistemnya dengan menggunakan
standar yang diterapkan pada skala internasional serta dengan arsitektur yang umum.

8
Tim pengembangan menyertakan wakil dari berbagai anak perusahaan untuk
memastikan bahwa sistem tersebut memenuhi kebutuhan local. Strategi transnasional
menempatkan tanggung jawab yang besar pada pengelola database untuk memastikan
keseragaman rancangan database di seluruh dunia

2.3 PENGGERAK BISNIS GLOBAL

9
Penggerak bisnis global

Daya yang mendorong GIS yang pertama adalah keinginan untuk mencapai skala
ekonomi (economies of scale). Ketika perusahaan mulai menggunakan komputer secara
global, mereka mulai menyadari luasnya keuntungan-keuntungan yang tersedia. Keuntungan
tersebut dikenal dengan penggerak bisnis global (global business drivers – GBD). GBD
adalah suatu entitas yang mengambil manfaat dari skala ekonomis dan skop eknomis, serta
kemudian berkontribusi pada strategi bisnis global. GBD menjadi dasar rencana strategis
sumber daya informasi perusahaan  (strategic planning for information resources – SPIR).

Berikut ini adalah tujuh penggerak yang diidentifikasi melalui survei atas 105 MNC
yang berkantor pusat di Amerika Serikat :

1) Sumber daya bersama. Beberapa anak perusahaan MNC membagi sumber


daya yang sama untuk mengurangi biaya, misalnya armada kapal tanker dan
pusat-pusat distribusi.

2) Operasi yang fleksibel. Produksi dapat dipindahkan dari satu pabrik ke pabrik
lain sebagai respon atas perubahan kondisi.

3) Rasionalisasi operasi. Berbagai komponen dan sub rakitan dibuat di seluruh


dunia dan kemudian dirakit menjadi produk jadi.

4) Pengurangan risiko. MNC membatasi risiko yang inheren dalam beroperasi


disatu negara dengan beroperasi dibeberapa negara.

5) Produk global. Memasarkan produk yang sama di seluruh dunia atau anak
perusahaan di seluruh dunia merakit produk dari sub rakitan yang sama.

6) Pasokan yang langka. Sumber daya yang langka disimpan terpusat dan
senantiasa tersedia pada saat diperlukan.

7) Pelanggan tingkat perusahaan. Memiliki pelanggan yang berada di seluruh


dunia.

Masalah dalam menerapkan sistem informasi global

10
MNC yang  memulai suatu proyek untuk membentuk GIS akan menghadapi sejumlah
permasalahan, yaitu :

 Kendala Politis.

 pembatasan pembelian dan impor  perangkat keras.


 pembatasan pemrosesan data.
 pembatasan komunikasi data

 Permasalahan teknologi

 Kurangnya dukungan dari manajer anak perusahaan

Strategi penerapan GIS

Bila suatu MNC mengikuti strategi multinasional, diperlukan sejumlah tim


pengembangan yang bekerja di sejumlah anak perusahaan. Bila strategi global yang diikuti,
tim pengembangan GIS mengerjakan sebagian besar tugasnya di perusahaan induk. Bila
strategi internasional ang diikuti, satu atau sejumlah tim pengembangan dapat berpergian dari
perusahaan induk ke anak-anak perusahaan. Bila strategi transnasional  yang diikuti, tim
pengembangan menyertakan wakil-wakil dari perusahaan induk dan anak perusahaan .

Strategi transnasional bagi penerapan GIS

Strategi ini paling rumit dalam rangka membangun menjadi suatu sistem yang bekerja dengan
lancar dan strategi penerapannya meliputi:

 Menghubungkan GIS dengan strategi bisnis


 Menentukan sumber daya informasi
 Menyediakan pembagian data
 Memperhatikan lingkungan budaya

Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan GIS dalam lingkungan budaya, meliputi :

 dukungan manajemen puncak


 pengenalan computer

11
 kekuatan referensi
 preferensi komunikasi lisan
 kepuasan dalam menggunakan GIS

12
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

MNC beroperasi melintasi produk, pasar, perbatasan, dan budaya, dan mengikuti aktivitas
yang dipengaruhi oleh warisan administratif maupun lingkungannya. MNC berusaha
meminimumkan ketidakpastian yang ditimbulkan lingkungannya dengan mengumpulkan dan
mengelola informasi.

MNC dapat menggunakan empat struktur dasar organisasi, yaitu divisi fungsional seluruh
dunia, divisi internasional, wilayah geografis dan divisi produk seluruh dunia dengan
memberikan otoritas untuk menjalankan operasi mereka sendiri dalam skala dunia, seperti
perusahaan terpisah.

Kunci menjalankan MNC adalah koordinasi. Koordinasi dapat dicapai dengan menggunakan
berbagai strategi bisnis global, yaitu strategi multinasional, strategi global dan strategi
internasonal, serta strategi transnasional. Sistem yang digunakan oleh MNC tersebut
dikatakan sistem informasi global (global information system – GIS).

Elemen-elemen dari suatu MNC yang mengambil manfaat dari bisnis global disebut global
business drivers – GBD. GBD terbentuk dengan melibatkan eksekutif puncak, mengarahkan
analisis pada tingkat unit bisnis, dan menyadari perbedaan yang ada dalam perusahaan dan
antar anak perusahaan.

MNC mengalami berbagai masalah. Sebagian masalah tersebut bersifat politis, sebagian
berkaitan dengan teknologi, dan sebagian lainnya lagi disebabkan oleh para manajer anak
perusahaan yang kurang memberikan dukungan sepenuhnya.

Strategi penerapan GIS memberi perhatian pada empat hal, yaitu menghubungkan GIS
dengan strategi bisnis, mendefinisikan sumber daya informasi yang diperlukan, menyediakan
pembagian data dan budaya.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://juventus4ever.wordpress.com/2011/11/04/penggunaan-komputer-di-
pasar_internasional/

http://adamsong.wordpress.com/sistem-informasi-manajemen/penggunaan-
komputer-di-pasar-internasional/

http://nurresti.blogspot.com/2011/11/penggunaan-komputer-di-pasar.html

http://rizkiagustian47.wordpress.com/2012/11/16/penggunaan-komputer-di-pasar-
internasional-tugas-3/

14

Anda mungkin juga menyukai