MANAJEMEN
STRATEGI
Universitas Tulungagung
Bondan Subagyo, S.E., M.M.
BAB I
KONSEP-KONSEP DASAR
MANAJEMEN STRATEGIK
1.1. SIFAT DAN NILAI MANAJEMEN STRATEGIK
Menurut John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, Jr., manajemen strategik adalah kumpulan
keputusan dan tindakan yang merupakan hasil dari formulsi dan implementasi, rencana, yang di
desain untuk mencapai tujuan suatu perusahaan.
Manajemen strategik diberi nama lain, yaitu comprehensive planning, systematic management,
strategic planning, atau long-rang management.
Yang perlu ditekankan disini adalah bahwa manajemen strategik bukanlah suatu usaha untuk
membuat keputusan-keputusan masa yang akan datang, bukan meramalkan penjualan, bukan
suatu metodologi tunggal yang ditentukan (a single prescribed methodology), bukan bagan
(flowchart) atau sekumpulan prosedur.
Keputusan apa yang dihadapi suatu usaha adalah strategik, sehingga mendapat perhatian
manajemen.
1. Alokasi sumber daya waktu dan uang yang terbatas terhadap usaha manajemen jangka
panjang.
2. Memahami keperluan untuk komitmen yang tergabung oleh setiap orang apabila
manajemen jangka panjang menjadi efektif
3. Pencampuran dari nilai pribadi (personal values) dengan tujuan perusahaan.
4. Identifikasi sikap manajemen terhadap resiko, pertumbuhan, motivasi, dan persaingan
kompetitif (competitive rivarlry).
5. Membangun hubungan yang positif di antara kelompok manajemen.
6. Memindahkan informasi secara bebas pada seluruh proses perencanaan.
Alternative 1 : Corporate/
Corporate /
Single-business firms business level Business level
POM/R&D strategiesFinancial/ accounting strategies Marketing strategies Human Relations strategies Functional
level
Alternative 2 :
Corporate / Corporate
Multi-business firms business level
level
Functional
POM/R&D strategiesFinancial /accounting strategies Marketing strategies Human Relations strategies
level
1.4. KARAKTERISTIK KEPUTUSAN MANAJEMEN
Keputusan tingkat korporat cenderung lebih berorientasi pada nilai (value oriented), lebih
konseptual, dan kurang konkrit dibanding dengan keputusan pada tingkat usaha dan
fungsional.
Keputusan tingkat korporat juga bercirikan resiko dan biaya yang lebih besar serta potensial
laba; keperluan lebih besar untuk fleksibilitas; dan rentang aktu lebih lama. Keputusan-
keputusan demikian termasuk pemilihan usaha, kebijakan deviden, sumber pembiayaan
jangka panjang, dan prioritas pertumbuhan.
Kelompok manajemen strategi yang ideal termasuk pengambilan keputusan dari seluruh
tingkat perusahaan (tingkat korporat, usaha, dan fungsional)-misal CEO (Chief Executive
Officer), manajer produk, dan kepala bagian fungsional. Sebagai tambahan, kelompok
tersebut memperoleh masukan dari staf perencanaan perusahaan, apabila staff tersebut ada,
dan dari manajer dan penyelia yang tingkatnya lebih rendah. Yang terakhir ini memberikan
data untuk keputusan strategic dan kemudian melakukan implementasi strategi.
Karena keputusan strategi mempunyai pengaruh yang besar terhadap suatu perusahaan dan
memerlukan komitmen yang sangat besar dari sumber daya perusahaan, manajer puncak
harus memberikan persetujuan akhir untuk tindakan strategik.
Menurut J. Kim Dedee, manfaat dasar dari manajemen strategic adalah memungkinkan
manajer di seluruh perusahaan untuk :
1. Mengantisipasi lingkungan yang berubah
2. Menempatkan kekuatan lingkungan dalam hirarki yang logis
3. Mengidentifikasi factor-faktor keberhasilan dalam arena kompetitif
4. Menentukan posisi perusahaan dalam industry
5. Focus pada area keputusan yang paling penting untuk memperbaiki posisi bersaing
perusahaan
6. Menulis tujuan dan arah yang jelas
7. Menggabungkan falsafah jangka panjang yang mendasar ke dalam perusahaan
8. Memperhatikan konsekuensi jangka panjang dari keputusan saat sekarang
9. Mengkoordinasi alokasi sumber-sumber daya yang langka
10. Memperbaiki komunikasi
11. Melebihi pesaing dalam industry yang sama dalam jangka panjang
Pendapat dan sikap umum dari 200 eksekutif di Amerika Serikat tahun1987
Persentase Responden
Item
Setuju Netral Tidak Setuju
1. Mengurangi penekanan pada perencanaan strategic
88.7 4.9 6.4
akan mengganggu kinerja jangka panjang kami
2. Rencana kami saat sekarang merefleksi
73.6 16.9 9.5
implementasi perhatian
3. Kami telah memperbaiki kecanggihan dari system
perencanaan stategik kami. 70.6 18.6 10.8
4. Pendekataan kami sebelumnya terhadap perencanaan
64.2 16.2 19.6
stategik tidak cukup pada saat sekarang.
5. Sistem sekarang menekankan kreativitas diantara
manajer lebih besar dari system yang lami lakukan 63.6 20.2 17.2
sebelumnya.
6. Sistem perencanaan strategic kami sekarang lebih
55.6 30.7 13.7
konsisten dengan kultur/budaya organisasi kami.
7. Kami lebih memberi perhatian mengenai penilaian
54 29.7 16.3
system perencanaan stategik kami saat sekarang.
8. Terdapat partisipasi lebih besar dari manajer tingkat
56.6 18 25.4
bawah dalam perencanaan stategik kami.
9. Kecenderungan kami mempercayai konsultan luar
untuk perencanaan strategik menurun. 50.8 23 26.2
10. Sistem kami menekankan pengendalian lebih besar
daripada sebelumnya 41.43 33 25.7
11. Perencanaan dalam perusahaan atau unit kami
15 13 72
biasanya dipandang sebagai kemewahan sekarang
Sumber : V. Ramanujam, J. C. Camillus, dan N. Venkatraman, Trend in Strategic Planning
and Management Handbook, Editor W. R. King dan D.I. Cleland, (New York : Van, Nostrand
Reinhold, 1987) hal. 619.
Secara keseluruhan, tanggapan ini menunjukkan bahwa perusahaan Amerika Serokat melihat
manajemen strategic sebagai suatu instrument terhadap kinerja yang tinggi, evolusioner dan
mungkin levosioner dalam kecanggihan pertumbuhan yang terus menerus, berorientasi tindakan,
dan efektif biaya (cost effective). Dengan kata lain, eksekutif yang menanggapi memandang
manajemen strategic sebagai kritikal terhadap individual mereka dan keberhasilan organisasi.
Company Mission
Feedback
Feedback
Annual objectives Operating strategies
Policies
Institutionalization of strategy
Minor Impact
Tiga unsur organisasi memberikan alat dasar dan jangka panjang untuk menginstutionalisasikan
strategi perusahaan, yaitu :
1. Struktur
2. Kepemimpinan
3. Kultur/ budaya
Suatu strategi yang diimplementasikan harus dimonitor untuk menentukan sejauh mana tujuan
tercapai. Manajer strategik harus memperhatikan tanda-tanda awal dari tanggapan pasar terhadap
strategi mereka. Mereka harus menyediakan metode pemonitoran dan pengendalian untuk
memastikan bahwa rencana strategi mereka dilaksanakan.
Suatu proses merupakan arus informasi melalui tahap-tahap analisis yang saling berhubungan
terhadap pencapaian tujuan.
Memandang manajemen strategik sebagai suatu proses, mempunyai beberapa implikasi yang
penting, yaitu :
1. Suatu perubahan pada setiap unsur akan mempengaruhi beberapa atau semua dari unsur
yang lain. Kebanyakan anak panah dalam model manajemen strategik menunjuk dua
arah, yang berarti bahwa arus informasi biasanya timbal balik.
2. Implikasi kedua memandang manajemen strategik sebagai suatu proses adalah bahwa
formulasi dan implementasi strategi adalah berurutan. Proses tersebut mulai dengan
pengembangan atau penilaian kembali dari misi perusahaan.
3. Implikasi ketiga adalah keperluan umpan balik dari institusionalisasi, penelaahan, dan
penilaian terhadap awal dari proses.
4. Implikasi keempat adalah kebutuhan untuk menganggapnya sebagai suatu sistem yang
dinamis. Istilah ”dinamis” bercirikan kondisi yang terus berubah, yang mempengaruhi
aktivitas strategik yang saling berhubungan dan saling bergantungan.
Proses manajemen strategik mengalami penilaian yang kontinu dan pemutakhiran yang tidak
kentara. Walaupun unsur-unsur dari model manajemen strategik dasar jarang berubah,
penekanan relative yang setiap unsur terima bervariasi, dengan mengambil keputusan yang
menggunakan model dan dengan lingkungan dari perusahaan mereka.
Misi perusahaan memasukkan falsafah usaha dari pengambil keputusan strategic perusahaan,
menyatakan secara tidak langsung citra yang perusahaan berusaha memproyeksikannya,
merefleksi konsep diri perusahaan, dan menunjukkan ruang lingkup produk atau jasa utama
perusahaan dan kebutuhan pelanggan yang utama, yang perusahaan berusaha untuk
memuaskannya. Singkatnya, misi perusahaan menggambarkan produk perusahaan, pasar, dan
ruang lingkup teknologi yang ditekankan, dan misi perusahaan juga melakukan sedemikian rupa,
sehingga merefleksikan nilai dan prioritas pengambil keputusan strategi perusahaan.
Suatu contoh yang sungguh baik adalah pernyataan misi dari NICOR, INC sebagai berikut :
Pembukaan
Kami, manajemen NICOR, INC, dengan ini menetapkan keyakinan kami mengenai maksud
perusahaan didirikan dan prinsip-prinsip perusahaan beroperasi. Kami menjamin usaha kami
untuk mencapai maksud perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip perusahan kami.
Maksud Utama
Maksud utama dari NICOR INC adalah terus menerus sebagai perusahaan yang dimiliki
investor, yang bergerak dalam pelbagai fase usaha energy, berjuan untuk menyeimbangkan fase-
fase tersebut, sehingga dapat memberikan produk dan jasa yang memuaskan dan memperoleh
laba optimum dalam jangka panjang
Usaha utama dari perusahaan, melalui anak perusahaan utilitasnya, adalah penyediaan energi
melalui suatu sistem perpipaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akhir. Untuk
menyelesaikan maksud utama ini, dan untuk memastikan kekuatannya, perusahaan akan
bergerak dalam aktivitas-aktivitas lain yang berhubungan dengan energi, secara langsung atau
melalui anak perusahaan atau dalam partisipasi dengan orang-orang perusahaan, atau entitas lain.
Semua aktivitas perusahaan akan konsisten dengan tanggung jawabnya kepada investor,
pelanggan, karyawan, dan publik dan perhatiannya untuk kebutuhan lingkungan.
Dimana kami melakukannya
Operasi perusahaan terutama di Amerika Serikat, akan tetapi tidak ada batasan geografis yang
ditentukan sendiri atau peraturan diberlakukan pada akuisisi, pengembangan, pemrosesan,
transportasi, atau penyimpanan sumber daya energi, atau terhadap usaha-usaha lain yang
berkaitan dengan energi, yang mungkin perusahaan jalankan. Perusahaan akan bergerak dalam
aktivitas-aktivitas demikian pada setiap lokasi, yaitu setelah penelaahan yang teliti, ditentukan
bahwa aktivitas demikian adalah kepentingan terbaik dari pemegang sahamnya.
Sebagai ciri khasnya, misi merupakan suatu pernyataan, bukanlah target yang dapat diukur. Misi
merupakan suatu sikap, pandangan, atau harapan, dan orientasi.
Apa yang hendak dicapai dari suatu pernyataan yang di desain? Menurut William R. King dan
David I. Cleland, dalam buku Strategic Planning and Policy, tujuan dari misi perusahaan ada 7,
yaitu:
Usaha dimulai dari keyakinan, keinginan, dan aspirasi dari seorang wirasusahawan.
Pengertian misi dari manajer pemilik biasanya berdasarkan keyakinan dasar sebagai berikut :
1. Produk atau jasa dari usaha dapat memberikan manfaat paling sedikit sama dengan
harganya
2. Produk atau jasa dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dari segmen pasar tertentu,
yang saat sekarang tidak dapat dipenuhi secara baik
3. Teknologi yang digunakan dalam produksi akan menyediakan suatu produk atas jasa
dengan biaya dan mutu yang bersaing.
4. Dengan kerja keras dan dukungan dari yang lain, usaha tidak hanya bertahan hidup, akan
tetapi tumbuh dan menguntungkan
5. Falsafah manajemen dari usaha akan menghasilkan suatu citra public yang
menguntungkan, dan akan memberikan ganjaran keuangan dan fisiologis untuk mereka
yang melakukan investasi tenaga dan uang mereka dalam membantu usaha berhasil
6. Konsep diri wirausahawan mengenai usaha dapat dikomunikasikan kepadan dan diadopsi
oleh karyawan dan pemegang saham.
Ketika usaha tumbuh atau usaha ditekan oleh tekanan kompetitif untuk mengubah produk
pasar/ teknologi perusahaan, maka mendefinisikan kembali misi perusahaan diperlukan.
Kemampulabaan adalah tujuan utama (mainstay goal) dari suatu organisasi usaha. Tidak menjadi
masalah bagaimana laba diukur atau didefinisi, laba dalam jangka panjang merupakan indikasi
yang paling jelas dari kemampuan perusahaan untuk memuaskan klaim principal dan keinginan
karyawan dan pemegang saham.
Pertumbuhan suatu perusahaan tidak mungkin melepaskan diri atau berhubungan erat dengan
kelangsungan hidup dan kemampulabaan. Dengan konteks ini, arti pertumbuhan harus secara
luas didefinisikan. Walaupun PIMS (Product Impact Market Studies) telah menunjukkan bahwa
pertumbuhan dalam pangsa pasar berkorelasi dengan kemampulabaan, bentuk pertumbuhan
penting yang lain juga ada.
Eksekutif perusahaan berusaha memberikan suatu gambaran pernyataan yang berbeda dan akurat
dari pandangan manajerial perusahaan. Salah satu pernyataan demikian adalah dari Dayton-
Hudson Corporation sebagai berikut (john A. Pearce II, Richard B, Robinson Jr) :
Perusahaan akan :
o Menetapkan standar untuk ROI (Return On Investment) dan pertumbuhan laba.
o Menyetujui rencana-rencana strategic
o Mengalokasikan modal
o Menyetujui tujuan
o Memonitor, mengukur, dan mengaudit/ memeriksa hasil
o Memberi ganjaran kinerja
o Mengalokasi sumber daya manajemen
Unit operasi akan diberi kebebasan dan tanggung jawab
o Untuk mengelola usaha mereka sendiri
o Untuk mengembangkan rencana strategic dan sasaran yang akan mengoptimalkan
pertumbuhan mereka
o Untuk mengembangkan suatu organisasi yang dapat memastikan konsistensi hasil
dan pertumbuhan optimum
o Mengoprasikan usaha mereka konsisten dengan pernyataan falsafah perusahaan
Staf perusahaan akan memberikan hanya jasa-jasa yang :
o Penting untuk perlindungan perusahaan
o Yang diperlukan untuk pertumbuhan perusahaan
o Yang diinginkan oleh unit operasi dan yang memberikan suatu keunggulan
signifikan dalam mutu dan biaya
Perusahaan akan mempraktikan dengan tegas :
o Praktik-praktik akuntansi yang seragam berdasarkan tipe usaha
o Pengungkapan yang tepat dari hasil operasi
o Suatu pendekatan yang sistematik untuk melatih dan mengembangkan manusia
o Ketaatan pada standar perilaku usaha yang tinggi dan tepat serta memikirkan
kepentingan umum sesuai dengan pernyataan falsafah perusahaan.
Baik pelanggan potensial maupun pelanggan mempertalikan mutu tertentu pada usaha khusus.
Gerber dan Johnson & Johnson membuat produk yang aman; Cross Pen membuat instrument
penulisan yang bermutu tinggi; Aigner Etienne membuat produk kulit yang bergaya, akan tetapi
mampu terjangkau oleh pembeli; Corvettes adalah mesin berkekuatan (power mechines); dan
lain-lain.
Dengan demikian, pernyataan mesin harus menggambarkan ekspektasi public, karena misi
membuat kemungkinan lebih besar dalam pencapaian tujuan perusahaan. Pernyataan misi Gerber
seharusnya tidak membuka kemungkinan untuk diversifikasi ke dalam pestisida. Sebaliknya,
citra public yang negative sering mendorong perusahaan menekankan kembali aspek yang
menguntungkan dari misi mereka.
Konsep Diri Perusahaan (company self-concept)
Penentu utama dari keberhasilan suatu perusahaan adalah sejauh mana perusahaan dapat
menghubungkan secara fungsional terhadap lingkungan eksternalnya. Untuk penempatannya
yang tepat dalam situasi kompetitif, perusahaan harus secara realistis menilai kekuatan dan
kelemahan kompetitifnya.
Perusahaan harus mengenal dirinya sendiri – merupakan esensi dari konsep diri perusahaan
(company self-concept)
E.J. Kelly (1972) telah meringkaskan karakteristik-karakteristik dari konsep diri korporat sebagai
berikut :
1. konsep diri korporat didasarkan pada persepsi manajemen tentang cara pihak yang lain
(masyarakat) akan menaggapi perusahaan.
2. Konsep diri korporat mengarahkan perilaku manusia yang dipekerjakan oleh perusahaan.
3. Konsep diri korporat ditentukan sebagaian oleh tanggapan yang lain terhadap perusahaan.
4. Konsep diri korporat digabungkan ke dalam pernyataan misi yang dikonsumsikan kepada
individual di dalam dan di luar perusahaan.
Biasanya uraian tentang konsep diri perusahaan tidak muncul dalam pernyataan misi.
Namun, pernyataan demikian sering memberikan impresi yang kuat dari konsep diri
perusahaan.
Berikut adalah kutipan dari pernyataan misi intel Corporation yang menggambarkan personil
korporat yang manajemen puncaknya berusaha untuk mengembangkannya :
SHAKER A. ZAHRA dan kolega risetnya (1988) telah menelaah sejumlah tulisan dan riset
yang ekstensif mengenai perilaku Board of Directors. Mereka menarik kesimpulan bahwa
Board of Directors dinilai berhasil apabila :
Pelanggan
Pemasok
Pejabat Eksekutif Kreditur
Pemerintah
Dewan Direksi Serikat Kerja
Misi Pesaing
Perusahaan Publik Umum
BAB III
Pendatang Potensial
Pesaing Industri
Daya Tawar Pertarungan antara Daya Tawar
Pemasok Perusahaan – Perusahaan yang ada Pembeli
Pemasok Pembeli
Ancaman Produk atau jasa substitusi
Substitusi
Posisi Bersaing
Kriteria-kriteria posisi persaingan menurut Charles W Holfer & Dan Schendel, 1978:
1. Pangsa pasar
2. Luas jalur/ ini produk
3. Efektivitas distribusi penjualan
4. Keunggulan pemilik dan akun kunci (property and key-accout advanteg)
5. Persaingan harga
6. Efektivitas advertensi dan promosi
7. Lokasi dan umur fasilitas
8. Kapasitas dan produkstivitas
9. Pengalaman
10. Biaya bahan baku
11. Posisi keuangan
12. Mutu produk relatif
13. Keunggulan atau posisi riset dan pengembangan
14. Caliber personil
15. Citra umum
Pendekatan yang paling umum dalam analisis keuangan adalah melalui analisis rasio
(ratio analysis)
Analisis rasio memiliki dua angka yang vital atau indicator dan menyatakan angka-angka
tersebut sebagai proporsi yang memungkinkan perbandingan dengan perusahaan lain
sepanjang waktu. Rasio keuangan merupakan indicator yang penting untuk kesehatan
keuangan. Tipe yang paling umum dan rasio keuangan memfokuskan pada
kemampulabaan
(profitability), likuiditas, aktivitas dan leverage.
Manfaat utama dari analisis rasio adalah memberikan informasi mengenal kondisi
perusahaan, karakteristik ekonominya, risiko, strategi perbandingan dan hal-hal lain yang
berkaitan dengan operasi, keuangan dan investasi. Terdapat 4 kategori besar rasio yang
digunakan untuk mengukur aspek-aspek yang berbeda dari hubungan resiko dan hasil
yaitu :
Analisis Aktivitas
Analisis Likuiditas
Analisis Hutang Jangka Panjang dan Solvabilitas
Analisis Profitabilitas
BAB IV
Profil Perusahaan :
Definisi SWOT
1) Peluang (opportunities)
Suatu peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan utama adalah salah
satu dari peluang. Identifikasi dari segmen pasar yang sebelumnya
terlewatkan, perubahan dalam keadaan bersaing, atau peraturan, perubahan
teknologi, dan hubungan pembeli dan pemasok yang diperbaiki dapat
menunjukkan peluang bagi perusahaan.
2) Ancaman (threats)
suatu ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan suatu perusahaan. Ancaman adalah rintangan-rintangan utama
bagi posisi sekarang atau yang diinginkan dari perusahaan. Masuknya pesaing
baru, pertumbuhan pasar yang lambat, daya tawar pembeli dan pemasok
utama yang meningkat, perubahan teknologi, dan peraturan yang baru atau
revisi dapat merupakan ancaman bagi keberhasilan suatu perusahaan.
3) Kekuatan (strengths)
Kekuatan adalah suatu sumber daya, keterampilan, atau keunggulan lain
relative terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan layani
atau hendak layani
Kekuatan merupakan suatu kompetensi yang berbeda, yang memberi
perusahaan suatu keunggulan komparatif dalam pasar. Kekuatan berkaitan
dengan sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan
pembeli/ pemasok, dan factor-faktor lain.
4) Kelemahan (weaknesses)
Kelemahan merupakan keterbatasan/ kekurangan dalam sumber daya,
keterampilan, dan kemampuan yang serius menghalangi kinerja efektif suatu
perusahaan.
Sel 3 : Sel 1 :
Mendukung suatu strategi yang berorentasi
Mendukung
“Turn around
suatu strategi yang agresif
Kelemahan – kelemahan Internal yang kritikal Kekuatan – kekuatan substansial Intern
Sel 4 :
Mendukung suatu strategi yangSel 2:
defensif
Mendukung suatu strategi diversifikasi
Sel 1 adalah situasi yang paling menguntungkan; perusahaan menghadapi beberapa peluang
lingkungan dan mempunyai berbagai kekuatan yang mendorong pengejaran peluang tersebut.
Situasi ini menyarankan strategi yang berorientasi pertumbuhan (growth-oriented strategy) untuk
mengeksploitasi perpaduan yang menguntungkan
Sel 4 adalah situasi yang paling tidak menguntungkan, dengan perusahaan menghadapi ancaman
lingkungan yang utama dari suatu posisi yang relative lemah. Situasi ini sudah jelas memerlukan
strategi yang mengurangi atau mengarah kembali keterlibatan dalam pasar produk yang di uji
dengan alat analisis SWOT.
Sel 2, suatu perusahaan dengan kekuatan utama menghadapi suatu lingkungan yang tidak
menguntungkan. Dalam situasi ini, strategi harus menggunakan kekuatan yang ada untuk
membangun peluang jangka panjang dalam pasar produk (mendukung strategi diversifikasi)
Sel 3, perusahaan dalam menghadapi peluang besar yang impresif, akan tetapi terhambat oleh
kelemahan internal. Focus strategi dari perusahaan demikian adalah menghilangkan kelemahan
internal agar dapat dengan lebih efektif mengejar peluang pasar (mendukung strategi yang
berorientasi Turnaround).
Secara keseluruhan, analisis SWOT menyoroti peranan sentral bahwa identifikasi kekuatan dan
kelemahan berperan dalam pencarian strategi yang efektif oleh manajer.
BAB V
Kebijakan (Policies)
Kebijakan adalah petunjuk khusus untuk manajer operasi dan bawahan mereka.
Walaupun sering salah dimengerti dan digunakan , kebijakan dapat merupakan alat yang
berpengaruh untuk implementasi strategi, apabila kebijakan dikaitkan dengan strategi
fungsional dan tujuan jangka panjang.
BAB VI
Pengendalian Strategik
Mengarahkan dan Menilai Strategi
Strategi adalah berpandangan ke depan, didesain untuk dicapai dalam beberapa tahun pada masa
yang akan datang, berdasarkan asumsi-asumsi manajemen , mengenai berbagai kejadian yang
belum terjadi hingga sekarang.
Pengendalian strategiK (strategic control) berkaitan dengan menelusuri strategi, ketika strategi
tersebut diterapkan, mendekati masalah atau perubahan dalam premis yang mendasarinya, dan
melakukan penyesuaian yang diperlukan. Berlawanan dengan pengendalian setelah kejadian
(postaction control), pengendalian strategi berkaitan dengan mengarahkan tindakan untuk
kepentingan strategi, ketika tindakan tersebut terjadi pada saat hasil akhir masih beberapa tahun
lagi.