NAMA KELOMPOK 5
DOSEN
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang dengan
limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Sholawat
serta salam tak lupa penulis haturkan pula kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
yang telah membawa umat manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang
ini.
Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Manajemen Strategik Retail. Dalam
penyusunan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, mengingat
keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki.
Sebagai ungkapan rasa syukur, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat :
1. IbuWidya Rahmawati. SE,.MM selaku dosen mata kuliah Manajemen Strategik Retail
2. Orang tua yang telah memberikan motivasi
3. Teman-teman yang selalu memberikan semangat dan ide-ide kepada penulis
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat kepada pembaca. Penulis mengucapkan
terima kasih dan permohonan maaf apabila tedapat kata-kata di dalam makalah ini yang
kurang berkenan bagi pihak-pihak tertentu. Untuk itu demi perbaikan makalah ini untuk
kedepannya, penulis berharap pembacabisa memberikan saran maupun kritikan yang
membangun.
Penulis
A. LINGKUNGAN GLOBAL
Globalisasi mengacu pada pada strategi untuk mengejar peluang di mana pun di dunia
yang memungkinkan suatu perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi bisnisnya di negara
tempatnya beroprasi. Suatu perusahaan dengan penjualan global mungkin memiliki aktivitas
mendesain perangkat lunak yang bernilai tinggi di Irllandia, sedangkan perusahaan tersebut
mencapai biaya produksi terendah melalui pengalihdayaan kegiatan produksi ke India.
Terdapat dua teori utama terkait pengenalan suatu produk secara global yaitu :
1. Standarisasi merupakan penggunaan produk, jasa, dan pesan yang umum di seluruh
pasar di dunia untuk menciptakan citra produk yang kuat.
Standarisasi berjalan dengan baik pada tahun 1990an, saat produsen merek global
mengalami penurunan pangsa pasarnya karena pelanggan merasa lebih cocok
denganproduk lokal yang mencerminkan identitas budayanya. Perubahan prilaku
pelanggan merupakan awal evolusi strategi internasional.
Standarisasi perlahan digantikan oleh sistem adaptasi lokal yang merupakan pencipta
produk dan jasa yang dimodifikasi dan pengguna suatu pesan yang diciptakan sendiri
guna mencapai permintaan populasi lokal.
Evolusi dari suatu perusahaaan gobal yang sering kali diikuti oleh kemajuan dari tingkatan
strategi yang terlibat :
-Tingkat Pertama : Sering kali diikuti oleh aktivitas ekspor-impor, memiliki dampak
minimal terhadap orientasi manajemen saat ini atau terhadap lini produkyang sudah
ada.
Tingkat Kedua : Dapat melibatkan lisensi asing dan transfer teknologi, membutuhkan
sedikit perubahan dalam manajemen atau operasi.
-Tingkat Ketiga : Ditandai oleh investasi langsung dalam operasi diluar negeri,
termasuk pendirian pabrik manufakturing.
Tingkatan strategi yang paling terlibat ditandai oleh peningkatan substansial dalam investasi
asing, di mana aset asing merupakan porsi yang paling signifikan dari total aset. Pada
tingkatan ini, perusahaan tersebut mulai muncul sebagai perusahaan global dengan
pendekatan global terhadap produksi, penjulan, keuangan, dan pengendalian.
Keunggulan teknologi yang pernah di alami oleh AS telah turun secara derastis
selama 30 tahun terakhir.Pada akhir 1950an, leebih dari 80% inovasi teknologi utama dunia
pertama kali di perkenalkan di AS. Akan tetapi, AS telah memperoleh kembali sebagian dari
keunggulan teknologinya yang hilang. Melalui globalisasi, perushaan-perusahaan AS sering
kali dapat memperoleh manfaat dari industri dan teknologi yang dikembangkan diluar negeri.
Bahkan, perusahaan jasa yang relatif kecil yang memiliki keunggulan kompetitif khusus
dapat memanfaatkan operasi yang besar di luar negeri.
AWAL GLOBALISASI
Penilainan eksternal dan internal dilakukan sebelum suatu perusahaan memasuki pasar
global.
Faktor melekat yang memperumit banyak perusahaan global adalah bahwa kebijakan
keuangannya biasanya dirancang untuk meraih sasaran induk perusahaan dan tidak begitu
memperhatikan sasaran dari negara tuan rumah. Bias ini menimbukan konflik antara berbagai
bagian dari perusahaan global tersebut, antara perusahaan secara keseluruhan dengan negara
asal dan negara tuan rumah, dan antara negara asal dengan negara tuan rumah itu sendiri.
Konflik diperkuat dengan digunakannya berbagai skenario untuk memindahkan laba dari satu
negara ke negara lain guna menghindari pajak, meninimalkan risiko , atau untuk mencapai
tujuan-tujuan lain.
Contoh dari kebutuhan akan koordinasi dala usaha-usaha global dan bukti bahwa perusahaan
dapat berhasil merencanakan kolaborsi global ( misalnya melalui rasionalisasi produk)
adaalah Ford Escort ( Eropa), mobil terlaris di dunia, dengan jaringan manufakturing
komponen yang terdiriatas pabrik-pabrik di 15 negara.
FOKUS MANAGEMENT
1. Aspek keputusan organisasi untuk memasuki pasar internasional
2. Unsur – unsur utama dari lingkungan internasional dan dampaknya terhadap
bisnis
3. Penerapan fungsi manajerial dalam konteks internasional
KEPUTUSAN MNC
1. Internasional market to be served
Menargetkan suatu negara untuk expansi internasional yang melibatkan pertimbangan
banyak aspek lingkungan calon negara. Bisnis internasional banyak menekankan
ukuran pasar di negara calon tuan rumah, Kekayaan negara konsumen (pendapatan
perkapita), dan mudah dalam melakukan bisnis dipasar. Dalam menilai kriteria yang
terakhir, organisasi mempertimbangkan komunalitas, hubungan pemerintah dengan
bisnis, dan ketersediaan karyawan dengan keterampilan yang bisnis butuhkan.
2. Product of services to be marketed
Apakah produk atau jasa yang harus organisasi hasilkan dipasar organisasi ? dalam
menjawabnya, banyak perusahaan memilih untuk metode shot-in-the-dark: beberapa
perusahaan menggunakan pendekatan internasional bertahap.
3. Mode of entry
a) Sourcing. Sumber penggunaan tenaga kerja dinegara – negara dimana biaya
tenaga kerja berada pada tingkat rendah.
b) Export. Melibatkan penjualan produk dipasar internasional tanpa mendirikan
fasilitas manufaktur disana.
c) Foreign activities. Keputusan ini biasanya menidirikan fasilitas produksi dan
pemasaran dinegara tuan rumah. Asosiasi ini biasanya mengambil bentuk lisensi
atau usaha patungan.
d) Direct investment. Bisnis membeli/membangun fasilitas manufaktur diluarnegeri
untuk sejumlah alasan. Direct investment mengurangi fasilitas biaya manufaktur
karena tenaga kerja dan biaya lainnya lebih rendah. Juga memungkinkan bisnis
untuk menghindari tarif dan biaya pemerintah lainnya yang dikenakan terkait
dengan ekspor.
LINGKUNGAN MNC
1. Budaya. Masyarakat yang berbeda memiliki budaya yang berbeda. Keragaman
budaya ini mempengaruhi persepsi individu dan perilaku individu.
2. Ekonomi. Pengaruh ekonomi suatu negara tuan rumah secara substansial
mempengaruhi kinerja MNC. MNC harus selalu menyadari stabilitas ekonomi masing
– masing negara tuan rumah dan diawasi secara ketat.
3. Politik. Pengaruh politik dilingkungan tuan rumah secara substansial dapat
mempengaruhi semua fungsi manajerial dari MNC dan dapat menentukan
keberhasilan akhir dari operasi internasional MNC.
3 faktor paling signiikan mempengaruhi operasi MNC dan kinerjanya :
a) Sikap pemerintah
b) Efisiensi pemerintah
c) Stabilitas pemerintah
4. Teknologi. Manager internasional harus menentukan bagaimana tingkat teknologi
dinegara – negara asing yang dapat mempengaruhi operasional dan sumber bahan
baku, energi, dan transportasi mereka.
Produk LG
LG terdiri dari lima unit bisnis – Home Entertainment, Mobile Communications,
Home Appliance, penyejuk udara dan Business Solutions. LG adalah salah satu Perusahaan
terkemuka di dunia produsen panel datar TV, produk audio dan video, mobile handset, AC
dan mesin cuci.
Sistem Informasi Manajemen PT. LG Electronic Indonesia dalam Mengendalikan Inventori.
PT. LG Electronics Indonesia memiliki suatu portal yang terdiri dari sistem-sistem yang
dapat diakses oleh semua pegawai PT. LG Electronics Indonesia yang berada di seluruh
Indonesia. Portal tersebut dinamakan LG Electronics Enterprise Portal atau dapat disingkat
dengan LGEP. Seluruh pegawai yang telah memiliki akses resmi dapat menggunakan portal
ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Akses tersebut berupa e-mail yang
didapatkan secara resmi dari PT. LG Electronics Indonesia. Sehingga dengan log in
menggunakan e-mail tersebut ke dalam portal ini seluruh pegawai akan mendapatkan atau
memberikan informasi terbaru mengenai data-data perusahaan. Namun, portal dan e-mail ini
hanya dapat diakses di lingkungan perusahaan saja. Yang dibahas dalam bagian ini adalah
suatu system yang digunakan oleh PT. LG Electronics Indonesia dalam mengendalikan
inventori yang dimiliki perusahaan. System tersebut dinamakan Global Digital Logistic
System atau dapat disingkat dengan GDLS.
Sistem ini terdiri dari beberapa subsistem yang memiliki fungsi berbeda berdasarkan tujuan
penggunaan data, antara lain :
Delivery
Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk membuat jadwal pengiriman barang, untuk
mengkonfirmasi pengiriman barang, untuk mengalokasikan truk yang digunakan untuk
pengiriman barang, untuk mengetahui status pengiriman barang dan untuk mengetahui
apakah ada pengiriman yang tertunda atau keterlambatan atas pengiriman barang.
Cost
Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk me-manage berbagai faktor-faktor pengiriman
(biaya-biaya lain, kondisi barang, wilayah tujuan, tarif yang digunakan), untuk mengetahui
apabila terjadi kesalahan selama pengiriman, untuk me-manage pengiriman barang termasuk
biaya-biaya atas pengiriman tersebut.
Stock
Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk mengetahui status penerimaan barang,
perhitungan fisik persediaan barang di gudang dan status persediaan barang.
Return
Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengembalian
barang yang tidak laku terjual dan rusak/cacat.
Orang kepemimpinan mengacu kepada orang-orang berbakat, yang tampil sangat baik
oleh internalisasi dan melaksanakan inovasi.
Kami mengejar budaya perusahaan yang mendorong semua karyawan untuk bekerja
sama dan membentuk tim yang kuat.
Kami menciptakan suatu tempat kerja di mana kreativitas individu dan kebebasan
bekerja dihormati dan dibuat menyenangkan.
4.Macam-macam Strategi
4. Stategi Operasional :
a) Vice Chairman : bertanggung jawab untuk Kerjasama Global dan bertanggung jawab
untuk merencanakan strategi-strategi jangka panjang dan jangka menengah untuk
mendorong pengembangan bisnis baru yang didasarkan pada teknologi-teknologi
canggih.
b) Executive Team :Mengelola berbagai portofolio produk di berbagai negara dan
bertanggungjawab untuk merencanakan strategi pemasaran untuk semua wilayah
utama di seluruh dunia.
c) Dewan Direksi : Melayani Stakeholder utama Samsung dengan integritas dan
kepercayaan
d) Manajer Desain & Riset : Bertanggung jawab dalam inovasi bentuk alat elektronik
serta fitur-fitur yang canggih
Salah satu aset terkuat dari LG Elektronik adalah tim desain & riset yang terdiri dari para
peneliti dan teknis yang berbakat dan handal. Lebih dari seperempat dari semua karyawan LG
Elektronik bekerja setiap hari di penelitian dan pengembangan, dan kami berharap Jumlah
tersebut akan lebih dari seperempat orang pada 2010. Mereka bekerja sama untuk
mengembangkan teknologi strategis untuk teknologi-teknologi yang original di masa yang
akan datang yang dirancang untuk membentuk trend baru di pasar dan untuk menentukan
strategi baru untuk mencapai pencapaian tertinggi.
Manajer SDM : bertanggung jawab dalam pengembangan dan pemberdayaan sumber daya
manusia agar kulaitas karyawan lebih maju dan loyalitas SDM perusahaan semakin
meningkat dibantu dengan Manajer desain& riset dalam pengembangannya
Dua puluh tahun yang lalu, nama LG belum populer di Indonesia. Kini, LG menjelma
menjadi perusahaan nasional berkelas global dengan berbagai produk inovatifnya. Country
Head HR LG Electronics Indonesia Chairul Hamdani menuturkan informasi tentang sumber
daya manusia (SDM) LG yang dinilai sebagai tokoh di balik kesuksesan LG.
Saat ini, LG mempekerjakan lebih dari 4.500 pegawai yang tersebar dalam 22 kantor
cabangnya di seluruh Indonesia. Sementara sejumlah 174 jaringan layanan purna jual
disiapkan untuk memastikan seluruh pengguna produk LG mendapatkan layanan terbaik.
Layanan purna jual ini terbagi atas 19 direct service center, 12 direct service station, 1
showroom & service center IT product, 20 LG Mobile Showroom & Service Center dan 122
consumer product authorized service center.
Rully mencontohkan produk handphone adalah produk yang hampir tiap bulan sudah
berganti model. Sehingga bagian RnD (research and development) adalah bagian yang sangat
vital karena menjadi penopang keunggulan produk dari sebuah brand. Sedangkan di
Indonesia, imbuh Rully, bagian RnD memiliki keterbatasan lebih kepada konten atau
aplikasi. Tetapi sebuah produk itu harus tetap bisa memenuhi keinginan pasar lokal.
“Aplikasi lokal ini, misalnya, bagaimana sebuah desain itu disenangi oleh masyarakat
banyak. Atau bagaimana cara orang Indonesia membuka kulkas dan banyak kebiasaan-
kebiasaan lainnya yang umum terjadi,” ujarnya.
Rully lantas memberi contoh ide RnD yang sukses di pasar, yakni AC terminator yang
diklaim dapat membunuh nyamuk demam berdarah, lemari pendingin (refrigerator), AC
hercules inverter yang hemat listrik, dan jajaran produk mesin cuci berbasis kebersihan dan
kesehatan. “Itu idenya benar-benar dari lokal, kemudian digabungkan dengan desain dan
dirakit di Thailand, kemudian dipatenkan. Itulah salah satu contoh dari kekuatan ide lokal.
Lomba ide ini pun menjadi culture yang menarik di LG di mana dulu pernah ada juga TV
dengan desain mirip bola untuk menyongsong event Piala Dunia 2002,” sambungnya.
Terkait dengan terpilihnya LG sebagai perusahaan choice of work, bagi Rully itu
merupakan bukti apresiasi dari pihak luar. “Memang selama ini kami tidak pernah terbuka
memberikan informasi tentang apa yang kami lakukan di dalam, serta kami tidak pernah
melakukan branding secara gencar. Baru sekarang-sekarang saja kami mulai terbuka, kami
melakukan banyak kegiatan yang ujungnya bisa membuat bangga karyawan bekerja di LG,”
ujarnya.
Sedangkan strategi khusus untuk menjaga agar talent-talent terbaiknya tidak keluar,
Rully mengaitkannya dengan aktivitas yang didedikasikan untuk level menengah seperti
development knowledge, development capacity dari pekerjaan dan enrichment. “Sedangkan
level atas tetap ada development knowledge, meskipun untuk development capacity memang
sudah seperti itu dan tidak mungkin dilebarkan lagi. Jika memungkinkan ada development
capacity, yang mungkin bisa dilakukan adalah melalui pengembangan ke regional lain,”
tambahnya.
LG memang tidak bertepuk sebelah tangan. Corporate Culture & Communication Group,
Ibnul Khomisi Khoiri yang telah 8 tahun bekerja di LG memiliki kesan sendiri. “Saya
merasakan corporate culture yang dibangun di LG memacu agar karyawan mempunyai jiwa
pemenang dan selalu siap menghadapi perubahan dan tantangan yang ada. Hal ini juga
diperkuat dengan menjaga dan meningkatkan hubungan industrial antara manajemen dengan
karyawan,” tuturnya.