Abstrak
Kinerja karyawan pada Warung Mina Denpasar telah mengalami permasalahan. Permasalahan dalam kinerja
karyawan dikaitkan dengan beberapa konstruk seperti pelatihan, motivasi, lingkungan kerja dan semangat ker-
ja. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1). Pengaruh pelatihan terhadap semangat kerja. 2).
Pengaruh pelatihan terhadap kinerja. 3). Pengaruh motivasi terhadap semangat kerja. 4). Pengaruh motivasi
terhadap kinerja. 5). Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap semangat kerja. 6). Pengaruh Lingkungan kerja ter-
hadap kinerja dan 7). Pengaruh Semangat kerja terhadap kinerja. Data penelitian didapatkan dari penyebaran
angket, yang kemudian akan diolah melalui metode pengolahan statistik Partial Least Square (PLS). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Warung Mina Denpasar yang berjumlah 120 orang. Setelah dihi-
tung menggunakan rumus slovin maka sampel dalam penelitian ini berjumlah 48 orang dengan menggunakan
metode probability sampling simpel random sampling. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Rumah
Makan Warung Mina yang berlokasi di daerah denpasar yaitu peguyangan dan renon. Hasil penelitian menya-
takan bahwa: 1) Pelatihan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap semangat kerja. 2) Pelatihan ber-
pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja. 3) Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
semangat kerja. 4) Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. 5) Lingkungan kerja ber-
pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap semangat kerja. 6) Lingkungan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja. 7) Semangat kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karya-
wan.
Abstract
Performance of employees at Warung Mina Denpasar has experienced problems. Problems in employee per-
formance are associated with some constructs such as training, motivation, work environment and morale. The
purpose of this research is to know: 1). The effect of training on morale. 2). The effect of training on perfor-
mance. 3). The influence of motivation on morale. 4). The influence of motivation on performance. 5). Effect
of Work Environment on morale. 6). Effect of work environment on performance and 7). Influence Morale on
performance. Research data obtained from the questionnaire, which then will be processed through statistical
processing methods Partial Least Square (PLS).The population in this research is all employees of Warung
Mina Denpasar which amounts to 120 people. After calculated using slovin formula then the sample in this
study amounted to 48 people by using the probability sampling method of simple random sampling. This re-
search was conducted at company of Restaurant Warung Mina which located in denpasar region that is
peguyangan and renon. The results stated that: 1) Training has positive and insignificant effect on morale. 2)
Training has positive and insignificant effect on performance. 3) Motivation has a positive and significant ef-
fect on morale. 4) Motivation has positive and significant impact on performance. 5) The work environment
has a positive and insignificant effect on morale. 6) Work environment has a positive and significant impact on
performance. 7) The spirit of work has a positive and insignificant effect on employee performance.
berkompetisi, tetapi harus dapat me- perbuatan atau kegiatan yang berlangsung
menangkannya. Maka dari itu sangat diper- secara sadar. Motivasi merupakan sesuatu
lukan sumber daya yang handal khususnya yang ada pada diri manusia yang membang-
sumber daya manusia. Masalah sumber kitkan, mengaktifkan, memindahkan,
daya manusia masih menjadi sorotan dan mengarahkan, dan menyalurkan per-
tumpuan bagi perusahaan untuk dapat ber- ilakunya untuk mencapai tujuan.
tahan di era globalisasi. Pengembangan Kinerja organisasi, baik organisasi
sumber daya manusia sangat diperlukan swasta maupun pemerintah sangat diten-
untuk investasi (human capital) yang ber- tukan oleh kinerja individu sebagai unit
tujuan menyiapkan sumber daya manusia terkecil dalam suatu organisasi. Kinerja in-
yang bertanggung jawab, mampu me- dividu berdasarkan pandangan interaksionis
nanggulangi kesulitan akibat langkanya yang dipengaruhi oleh karakter individu
tenaga terampil dan mampu dengan dan faktor lingkungan kerja, dimana hasil
tangguh menghadapi perubahan sosial. yang positif diwujudkan oleh kesesuaian
Gorda (2004:121) menyatakan bahwa kepribadian individu dengan kualifikasi
pelatihan merupakan suatu proses kegiatan pekerjaan. Setiap instansi mempunyai
perusahaan yang bertujuan untuk memper- karakteristik lingkungan kerja yang ber-
baiki, mengembangkan sikap dan perilaku, beda. Eksistensi lingkungan kerja bagi kar-
keterampilan dan pengetahuan serta kecer- yawan kadang-kadang dapat disadari sepe-
dasan SDM sesuai dengan keinginan perus- nuhnya bahwa lingkungan kerjanya mem-
ahaan yang bersangkutan. Melalui pelatihan iliki kelebihan dan kekurangan namun ada
ini diharapkan pula semangat kerja para sebagian karyawan yang acuh tak acuh ter-
karyawan terutama yang telah mengikuti hadap lingkungan kerjanya. Apabila ling-
pelatihan akan meningkat, sekaligus dapat kungan kerja memiliki suasana yang tidak
meningkatkan produktivitas kerja. Menurut baik, tentunya akan memberikan dampak
penelitian yang di lakukan oleh Faisal negatif terhadap karyawan seperti
(2007) menyatakan bahwa adanya hub- menurunkan semangat kerja, gairah kerja,
ungan yang proporsional antara pelatihan dan kepuasan kerja yang pada akhirnya
dengan kinerja karyawan. Dalam proses menurunkan produktivitas kerja. Ling-
bekerja, pelatihan merupakan suatu hal kungan kerja merupakan salah satu faktor
yang penting untuk meningkatkan ket- yang mempengaruhi kinerja karyawan.
erampilan, pengetahuan, dan kemampuan. Sumber daya manusia yang handal
Indikasi turunnya produktivitas kerja sangat sangat penting dalam menunjang kelang-
penting untuk diketahui oleh setiap perus- sungan suatu organisasi. Untuk itu sudah
ahaan. selayaknya karyawan diperlakukan secara
Para karyawan di suatu perusahaan layak dan adil, sehingga mereka dapat
dalam melaksanakan tugas yang diberikan melaksanakan tugas dengan optimal dan
memiliki motivasi tersendiri. Setiap penuh tanggung jawab serta memiliki
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang disiplin yang tinggi yang menunjukkan
didorong oleh suatu kekuasaan dalam diri adanya semangat kerja karyawan. Hal ini
seseorang tersebut, kekuatan pendorong sesuai dengan pendapat Moekijat
inilah yang disebut motivasi. Hal-hal yang (2009:130) yang menyatakan bahwa se-
dapat memotivasinya antara lain ingin mangat kerja adalah kemampuan seke-
menunjukkan prestasi, agar diperhatikan lompok orang-orang untuk bekerja sama
oleh atasan dan teman sekerja, ingin mem- dengan giat dan konsekuen dalam mengejar
peroleh tambahan penghasilan, rasa tujuan bersama. Karyawan dengan seman-
tanggung jawab, dan loyalitas pada peker- gat kerja yang tinggi memberikan sikap
jaaan. Menurut Bangun (2012) motivasi yang posistif seperti kesetiaan, kegembi-
adalah suatu kondisi yang mendorong atau raan, kerjasama, kebanggaan dalam dinas,
menjadi sebab seseorang melakukan suatu dan ketaatan kepada kewajiban. Pernyataan
JAGADHITA: Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 4 , No 2. September 2017, hal 91
di tersebut menunjukkan bahwa semangat yang bertujuan agar semangat kerja karya-
kerja yang tinggi sangat diperlukan dalam wan dapat ditingkatkan guna meningkatkan
setiap usaha kerja sama karyawan untuk kinerja dan eksistensi dari perusahaan.
mencapai tujuan organisasi. Apabila karya- Mengingat banyaknya cabang yang dimiliki
wan mempunyai semangat kerja yang ren- oleh Warung Mina yaitu terdiri dari 10
dah, maka dapat merugikan suatu organ- cabang yang ada di Bali dan karena
isasi perusahaan pada saat terjadinya masa- keterbatasan waktu, tenaga, dan dana, maka
lah, dimana karyawan akan mudah menye- penelitian akan difokuskan pada Warung
rah pada keadaan dari pada mencari jalan Mina Denpasar.
keluar untuk mengatasi masalah yang ter-
jadi pada perusahaannya. TINJAUAN PUSTAKA
Warung Mina Denpasar mempunyai Pelatihan
visi yaitu Menjadi rumah makan berbudaya Menurut Chris Rowley (2012) Istilah
terfavorit dengan kualitas terbaik. Berdasar- pelatihan sering merujuk kepada cara untuk
kan visi dan misi di atas maka untuk dapat memperoleh pengetahuan dan keahlian se-
merealisasikannya tidak lepas dari bagai sebuah hasil dari pembelajaran
dukungan sarana dan prasarana serta mengenai kejuruan atau keahlian praktis
dukungan sumber daya manusia yang han- dan pengetahuan yang berhubungan kepada
dal. Untuk itu, maka Warung Mina kompetensi spesifik yang berguna. Menurut
Denpasar mempunyai program pengem- Bella dalam Hasibuan (2016:70), bahwa
bangan SDM yang bertujuan untuk me- pelatihan merupakan proses peningkatan
nyusun dan mengembangkan sistem keterampilan kerja baik teknis maupun ma-
perencanaan SDM karyawan, sistem karir najerial. Sedangkan Pelatihan menurut
dengan titik berat prestasi kerja, serta Dessler (2009) adalah proses mengajarkan
penyempurnaan sistem penilaian kinerja karyawan baru atau yang ada sekarang, ket-
SDM dan kesejahteraan karyawan. Program erampilan dasar yang mereka butuhkan un-
pengembangan SDM dilakukan melalui tuk menjalankan pekerjaan mereka. Ber-
proses belajar mengajar yang dilakukan dasarkan beberapa pendapat yang telah
oleh jajaran head office Warung Mina dikemukakan oleh para peneliti di atas
Denpasar yang disebut dengan Academina. dapat dirangkum bahwa pelatihan adalah
Selain pelatihan maka pejabat di jajaran proses untuk meningkatkan kemampuan,
Warung Mina Denpasar selalu memotivasi keterampilan, dan sikap para peserta pelati-
karyawannya dengan memperhatikan motif, han dalam rangka meningkatkan produk-
harapan dan bonus bagi karyawan di tivitas kerja karyawan agar sesuai dengan
Warung Mina Denpasar . Di samping itu, tujuan organisasi.
Warung Mina Denpasar berusaha mencip-
takan lingkungan kerja yang kondusif ditin- Indikator Pelatihan
jau dari segi fisik. Berdasarkan evaluasi 1. Kesesuaian materi pelatihan
yang dilakukan oleh devisi HRD Warung 2. Kemampuan instruktur pelatihan
Mina Denpasar tahun 2016 menunjukkan 3. Kesempatan tanya jawab
bahwa apa yang menjadi harapan Warung 4. Kesempatan mempraktekkan apa yang
Mina Denpasar belum sepenuhnya dapat telah didapat dalam pelatihan.
dicapai walaupun berbagai upaya telah dil-
akukan. Hal tersebut dapat dilihat dari ang- Motivasi
garan penjualan serta realisasi penjualan Sebagaimana diketahui bahwa moti-
Warung Mina Denpasar. vasi merupakan dorongan batin yang men-
Berdasarkan uraian di atas maka per- jadi titik tolak bagi setiap organisasi dalam
lu dilakukan penelitian tentang pengaruh melakukan sesuatu guna mencapai tujuan
pelatihan, motivasi, lingkungan kerja dan yang di inginkan. Agar lebih jelasnya
semangat kerja terhadap kinerja karyawan, mengenai pengertian motivasi dalam organ-
JAGADHITA: Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 4 , No 2. September 2017, hal 92
isasi terutama untuk mendorong semangat mana karyawan melakukan aktivitas setiap
kerja karyawan dibawah ini akan diuraikan harinya. Lingkungan kerja yang kondusif
beberapa pengertian motivasi sebagai beri- memberikan rasa aman dan memungkinkan
kut Hasibuan (2009: 216) menyatakan bah- karyawan untuk dapat bekerja optimal
wa motivasi merupakan suatu cara (Harrianto, 2010). Lingkungan kerja dapat
bagainana mendorong gairah kerja bawa- mempengaruhi emosi karyawan (Lewa dan
hannya agar mereka mau bekerja keras Subowo, 2005). Jika karyawan menyenangi
dengan memberikan semua kemampuan lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka
dan keterampilannya untuk mewujudkan karyawan tersebut akan betah dalam
tujuan perusahaan. Robbins (2009: 208) melakukan aktivitas, sehingga waktu kerja
menyatakan bahwa motivasi adalah kesedi- dipergunakan secara efektif. Lingkungan
aan untuk mengeluarkan tingkat upaya kerja itu mencakup hubungan kerja yang
yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang terbentuk antara sesama karyawan dan hub-
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu ungan kerja antara bawahan dan atasan ser-
dalam memenuhi beberapa kebutuhan indi- ta lingkungan fisik tempat karyawan beker-
vidual. Sinamora (2004:458) mengungkap- ja (Sedarmayanti, 2009). Nitisemito (2000)
kan bahwa motivasi (motivation) adalah mendefinisikan lingkungan kerja sebagai
dorongan psikologis yang mengarahkan berikut: lingkungan kerja adalah segala
seseorang menuju sebuah tujuan. Rivai sesuatu yang ada di sekitar para pekerja
(2008: 133) menjelaskan motivasi adalah yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
serangkaian sikap dan nilai-nilai yang menjalankan tugas-tugas yang diembankan.
mempengaruhi individu untuk mencapai hal Dari pengertian di atas dapat disim-
yang spesifik sesuai dengan tujuan indi- pulkan bahwa lingkungan kerja merupakan
vidu. segala sesuatu yang ada disekitar pekerja
Unsur-Unsur Motivasi dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.
1. Motif (motive) Oleh sebab itu mendesain lingkungan kerja
merupakan dorongan atau faktor peng- yang kondusif sangat penting bagi suatu
gerak (alasan) yang ada dalam diri kar- perusahaan atau instansi. Hal ini bertujuan
yawan untuk melakukan kegiatan dalam untuk memberikan kenyamanan kepada
rangka mencapai tujuan yang telah karyawan sehingga mereka merasa berse-
ditetapkan, di samping itu motif juga mangat, bergairah dan memperoleh kepua-
merupakan kebutuhan yang belum ter- san kerja yang diyakini merupakan cikal
puaskan yang mendorong individu men- bakal dari peningkatan produktivitas kerja.
capai tujuan tertentu. 1. Suasana kerja adalah kondisi yang
2. Harapan (expectation) ada disekitar karyawan yang sedang
kemungkinan dan keyakinan seseorang melakukan pekerjaan yang dapat
bahwa dengan melaksanakan kegiatan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan
tertentu akan menghasilkan kinerja itu sendiri.
sesuai dengan tujuan. 2. Hubungan dengan rekan kerja yaitu
3. Insentif hubungan dengan rekan kerja harmo-
Sarana pendorong atau perangsang yang nis dan tanpa ada saling intrik dianta-
diberikan oleh pimpinan kepada karya- ra sesama rekan sekerja.
wannya, dengan harapan karyawan yang 3. Tersedianya fasilitas kerja Hal ini di-
bersangkutan semangat kerjanya maksudkan bahwa peralatan yang
meningkat, seperti pemberian gaji yang digunakan untuk mendukung kelanca-
pantas, jaminan kesehatan, jaminan hari ran kerja lengkap/mutakhir.
tua, olah raga dan rekreasi.
Semangat Kerja
Lingkungan Kerja Semangat kerja adalah sikap mental
Lingkungan kerja adalah tempat di- dari individu atau kelompok yang menun-
JAGADHITA: Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 4 , No 2. September 2017, hal 93
denpasar yaitu peguyangan dan renon, berjumlah 120 orang. Untuk menentukan
dengan alasan bahwa Warung Mina Group jumlah sample yang akan dipergunakan
Merupakan salah satu perusahaan lokal dalam penelitian digunakan rumus Slovin.
yang mampu berkembang dan memberikan Berdasarkan perhitungan diatas sampel
persaingan dalam tingkat nasional. Oleh yang mejadi responden dalam penelitian ini
sebab itu sumber daya insani sebagai disesuaikan menjadi sebanyak 48 orang
sasaran pembangunan nasional, karyawan Warung Mina Denpasar. Dalam
sepantasnya memperoleh perhatian lebih, penelitian ini skala Likert yang digunakan
untuk itu SDM yang ada haruslah handal adalah skala dengan lima tingkatan. masing
dan mempunyai semangat kerja yang -masing alternatif jawaban akan diberi skor
tinggi. Berdasarkan pokok masalah dan numerik sebagai berikut: sangat tidak setuju
hipotesis yang diajukan, variabel-variabel (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4),
dalam analisis ini dapat diidentifikasi sangat setuju (5). Uji Instrumen dengan
secara garis besar sebagai berikut: menggunakan uji va-liditas dan reliabelitas.
Variabel exogenous adalah variabel Validitas merupakan hal yang penting bagi
pelatihan, motivasi dan lingkungan kerja. suatu alat ukur, karena pengujian ini
Variabel interviening (Y1) adalah variabel menunjukkan bahwa in-strumen atau alat
semangat kerja dan Variabel endogenous ukur yang digunakan untuk mengukur suatu
adalah variabel kinerja karyawan. Cara konsep benar-benar melakukan fungsinya,
pengumpulan data dengan menggunakan yaitu mengukur konsep yang diinginkan,
metode angket dan wawancara. Jenis data Data dapat dikatakan Valid jika r > 0,3 dan
adalah data kuantitatif berupa jawaban yang signifikan (α<0,05) (Cooper andSchindler,
diperoleh dari penyebaran angket, dan 2006: 720). Reliabilitas adalah pengukuran
karakteristik responden. Data kualitatif derajat konsisten-si antara beberapa ukuran
dalam penelitian ini adalah karakteristik dari sebuah variabel (Hair et al., 2006). Uji
responden antara lain: nama, jenis kelamin, Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui
status pekerjaan. Sumber data adalah kestabilan dan tingkat konsistensi alat ukur
sumber data primer yang didapat dari yang digunakan dalam mengukur sebuah
penyebaran angket kepada responden dan konsep. Banyak pendapat menyatakan bah-
sumber data sekunder seperti jumlah wa angka ά (Cronbach Alpha) minimal 0,6
pegawai dalam perusahaan, informasi untuk menyatakan bahwa pertanyaan dapat
mengenai pelatihan, motivasi, lingkungan dikatakan reliabel (Santosa, 2006: 134).
kerja, semangat kerja dan kinera. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan Warung Mina Denpasar yang
Tabel 1
Hasil Uji Validitas dan Reabilitas
Variabel Indikator/Item Koefisien Keterangan Reliabilitas Keterangan
Korelasi
0,471 Valid 0,740 Reliabel
Kesesuaian materi pelatihan
0,678 Valid
Kemampuan instruktur pelatihan
Pelatihan 0,686 Valid
(X3) Cara Instruktur Memberikan Pelatihan
0,779 Valid
Kesempatan tanya jawab
Kesempatan mempraktekkan apa yang 0,441 Valid
telah didapat dalam pelatihan
Motivasi Alasan hubungan kerja yang me- 0,581 Valid 0,681 Reliabel
(X2) nyenangkan
JAGADHITA: Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 4 , No 2. September 2017, hal 95
LING-
KUNGAN
Tidak
KERJA -> 0,029 0,270
Signifikan
SEMANGAT
KERJA
SEMANGAT
Tidak
KERJA -> 0,194 0,953
Signifikan
KINERJA
Tabel 2 Menunjukkan bahwa:
Pengaruh Pelatihan Terhadap Semangat
Kerja Karyawan
Gambar 2 Hasil perhitungan mengenai pengaruh
Diagram Path (Setelah reskonstruksi) Pelatihan Terhadap Semangat Kerja Karya-
wan sesuai dengan gambar 1 dan gambar 2
serta Tabel 2 menunjukan bahwa Pelatihan
berpengaruh positip sebesar 0,165 terhadap
semangat kerja dan tidak signifikan dengan
nilai t sebesar 1,631.
Pengaruh Motivasi terhadap Semangat
Kerja
Hasil perhitungan mengenai pengaruh
motivasi terhadap semangat kerja karyawan
sesuai dengan gambar 1 dan gambar 2 serta
Gambar 3 Tabel 2 menunjukan bahwa motivasi ber-
Diagram Path (Bootsrapping) Pengaruh Pelatihan,
Motivasi, Lingkungan Kerja dan Semangat Kerja
pengaruh positip sebesar 0,554 terhadap
Terhadap Kinerja Karyawan semangat kerja dan signifikan dengan nilai
t sebesar 6,060.
Dalam bentuk Tabel, seluruh Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
koefisien path pada Gambar 3 dan signif- Semangat Kerja
ikansi uji statistik yang menghubungkan Hasil perhitungan mengenai pengaruh
analisis antar konstruk yang diteliti pada lingkungan kerja terhadap semangat kerja
Gambar 3 dirangkum pada Tabel 2 berikut sesuai dengan gambar 1 dan gambar 2 serta
ini. Tabel 2 menunjukan bahwa lingkungan
Tabel 2 kerja berpengaruh positip sebesar 0.029
Path Analisis dan Pengujian Statistik terhadap semangat kerja, dan hubungan ter-
Original
T Statis- sebut tidak signifikan dengan nilai t sebesar
tics (|O/ Ket-
Konstruk Sample
STERR| erangan
0,270< 1,96.
(O) Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja
)
PELATIHAN -
0,043 0,378
Tidak Hasil perhitungan mengenai pengaruh
> KINERJA Signifikan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan
PELATIHAN -
> SEMANGAT 0,165 1,631
Tidak sesuai dengan gambar 1 dan gambar 2 serta
Signifikan
KERJA Tabel 2 menunjukan bahwa pelatihan ber-
MOTIVASI ->
0,163 1,061 Signifikan pengaruh positip sebesar 0,043 terhadap
KINERJA
MOTIVASI ->
kinerja dan tidak signifikan dengan nilai t
SEMANGAT 0,554 6,060 Signifikan sebesar 0,378.
KERJA Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
LING- Karyawan
KUNGAN
KERJA ->
0,443 4,532 Signifikan Hasil perhitungan mengenai pengaruh
KINERJA motivasi terhadap kinerja sesuai dengan
gambar 1 dan gambar 2 serta Tabel 2
menunjukan bahwa motivasi berpengauh
JAGADHITA: Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 4 , No 2. September 2017, hal 97