Anda di halaman 1dari 10

AGORA Vol 2, No.

2, (2014)

STUDI DESKRIPTIF MOTIASI KERJA PADA CV.IMAGODECLAY

Christian Imantaka dan Thomas Santoso


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: c.imantaka@yahoo.com, thomass@peter.petra.ac.id

Abstrak²Penelitian ini bertujuan dalam untuk kecakapan dan keterampilan yang dimilikinya.
mengetahui motivasi kerja karyawan CV.Imagodeclay. Populasi Oleh karena itu, motivasi memiliki peranan penting,
berjumlah 46 orang. Metode yang digunakan adalah studi karena dengan motivasi diharapkan setiap individu pegawai
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis yang memiliki kemauan untuk bekerja keras serta mencapai prestasi
digunakan adalah frekuensi, uji validitas, reliabilitas, Mean, kerja yang tinggi
metode Crosstab. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil untuk ³0RWLYDVL EHUDVDO GDUL NDWD ODWLQ movere yang berarti
kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan harga dorongan atau daya penggerak. Motivasi diberikan kepada
diri, kebutuhan aktualisasi diri karyawan di CV.Imagodeclay PDQXVLD NKXVXVQ\D NHSDGD SDUD EDZDKDQ DWDX SHQJNLNXW´
dalam kategori tinggi, sedangkan kebutuhan fisiologis karyawan
Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap
individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk
di CV.Imagodeclay dalam kategori sedang.
mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Oleh karena itu,
seorang manajer berkewajiban untuk menciptakan suasana
Kata Kunci² Motivasi kerja, Fisiologis, Rasa Aman, Rasa
yang dapat secara alami memotivasi para pekerja agar dapat
Aman, Harga Diri, Aktualisasi Diri.
bekerja secara efektif untuk menghasilkan suatu hasil yang
terbaik bagi perusahaan maupun bagi mereka sendiri.
I. PENDAHULUAN (Hasibuan, 2003, p.92)
Salah satu sumber daya yang paling menentukan sukses Motivasi sebagaimana diungkapkan Wursanto adalah
tidaknya suatu perusahaan adalah Sumber Daya Manusia alasan, dorongan yang ada di dalam diri manusia yang
(SDM), karena di dalam setiap usaha yang paling sederhana menyebabkan manusia melakukan sesuatu atau berbuat
sekalipun pasti memerlukan adanya kontribusi sumber daya sesuatu. Motivasi karyawan dapat dipengaruhi faktor minat,
manusia. Tanpa manusia, kegiatan usaha tidak akan ada, sebab gaji yang diterima, kebutuhan akan rasa aman, hubungan antar
keberhasilan suatu usaha tidak hanya tergantung pada personal dan kesempatan untuk bekerja. Dengan adanya
peralatan canggih yang ada, oleh karena itu perusahaan harus motivasi dapat merangsang karyawan untuk lebih
mampu mengelelola sumber daya manusia agar dapat menggerakan tenaga dan pikiran dalam merealisasikan tujuan
mencapai tujuan perusahaan. (Damayanti, 2005, p.5) perusahaan. Apabila kebutuhan akan hal ini terpenuhi maka
Perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat hidup akan timbul kepuasan dan kelancaran terhadap peningkatan
berkembang dengan cara mengatasi tantangan baik dari produktivitas kerja karyawan. Penggunaan motivasi dalam
lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan yang manajemen SDM selain untuk meningkatkan kinerja juga
mempengaruhi jalannya organisasi sifatnya selalu berubah. bertujuan untuk meningkatkan komitmen para karyawan
Oleh karena itu, perusahaan memerlukan suatu pola terhadap perusahaan. (Damayanti, 2005, p.2)
pengaturan dan pengolahan sumber-sumber daya yang CV.Imagodeclay merupakan salah satu usaha kerajinan
dimilikinya. Ketika kinerja seseorang karyawan buruk, maka tangan yang berawal dari hobi, berdiri pada Oktober 2007 di
hal ini akan berdampak pada produktivitas perusahaan. Surabaya. Imagodeclay menyajikan produk kerajinan tangan
Permasalahan tersebut dapat dikarenakan skill dari karyawan yang unik dan berbeda bagi masyarakat di zaman modern ini.
yang kurang kompeten, fasilitas dan kompensasi yang Usaha yang berawal dari hobi ini sekarang tak hanya melayani
diberikan oleh perusahaan kurang memadai sehingga pemesanan produk di wilayah Surabaya saja tapi pengiriman
karyawan tersebut tidak mempunyai motivasi dalam bekerja juga dilakukan di seluruh wilayah Indonesia melalui
oleh karena itu dalam usaha untuk mencapai tujuan ekspedisi. Sampai saat ini Imagodeclay mempekerjakan 46
perusahaan, setiap perusahaan perlu memperhatikan motivasi orang pegawai yang bertugas di dalam produksi tersebut.
kerja karyawan. (Siagian, 1996, p.7) Produk-produk yang dijual diantaranya: hadiah ulang tahun,
Perusahaan tidak hanya mengharapkan pegawai yang peringatan hari jadi, kebutuhan untuk cake decoration, dan
mampu, cakap dan terampil, tetapi juga pegawai yang perlengkapan kebutuhan hari Natal, hari raya Idul Fitri, tahun
memiliki kemauan untuk bekerja giat dan berkeinginan untuk baru Cina yang dapat di kombinasikan untuk hiasan kue tart
mencapai hasil kerja yang optimal. Kemampuan, kecakapan ,parcel, souvenir pernikahan, dan sebagainya. Menurut Bapak
dan keterampilan pegawai tidak ada artinya bagi perusahaan Samuel selaku pemiliki dari CV. Imagodeclay mengatakan
jika mereka tidak memiliki motivasi dan kemauan untuk bahwa sering dijumpai terlambatnya para pegawai pada saat
bekerja keras dengan mempergunakan kemampuan, jam kerja. Keterlambatan berkisar 15 sampai 25 menit hal ini
tampak bahwa motivasi kerja karyawan kurang baik karena
AGORA Vol 2, No. 2, (2014)

hal keterlambatan merupakan masalah yang timbul dari 1) Aktivitas dasar dan dijadikan bagian esensial dari
motivasi dari dalam para karyawan sendiri dan berakibat pada kehidupan manusia.
tidak maksimalnya kinerja karyawan yang berakhir pada tidak 2) Kerja itu memberikan status, dan mengikat seseorang
tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditentukan. kepada individu lain dan masyarakat
Sebagai perusahaan yang cukup berkembang maka CV. 3) Pada umumnya wanita atau pria menyukai pekerjaan
Imagodeclay harus mempertahankan kinerja yang baik selama 4) Moral pekerja itu banyak tidak mempunyai kaitan
proses bisnisnya. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi langsung dengan kondisi fisik maupun materiil dari
kinerja, faktor motivasi merupaka faktor penting yang dapat pekerjaan
mempengaruhi kinerja. Dengan adanya motivasi kerja yang 5) Insentif kerja itu banyak bentuknya, diantaranya
tinggi pada karyawan, maka diharapkan mampu bekerja dan
adalah uang
bekerja sama dengan baik. Sedangkan apabila motivasi kerja
Dengan demikian motivasi kerja merupakan motivasi yang
karyawan rendah maka kinerja tidak akan tercapai, maka
terjadi pada situasi dan lingkungan kerja yang terdapat pada
dengan adanya motivasi diharapkan dapat meningkatkan
kinerja karyawan. (Murniastuti, 2003,p. 3). suatu organisasi atau lembaga. Pada dasarnya manusia selalu
Berdasarkan penjelasan tersebut menunjukkan bahwa menginginkan hal yang baik-baik saja, sehingga daya
pada hakekatnya suatu perusahaan atau organisasi yang ada pendorong atau penggerak yang memotivasi semangat
perlu melakukan pengelolaan terhadap sumber daya manusia, kerjanya tergantung dari harapan yang akan diperoleh
misalnya perlu diberikan suatu dorongan yang berupa mendatang jika harapan itu menjadi kenyataan maka
motivasi agar sumber daya manusia tersebut dapat bekerja seseorang akan cenderung meningkatkan motivasi kerjanya.
dengan giat dan juga perlu dilatih untuk menciptakan suatu Model Motivasi Kerja
keadaan yang lebih baik sehingga membawa dampak bagi Model motivasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai cara-
perusahaan. Maka, dengan adanya motivasi mempunyai arti cara, metode atau pendekatan yang dipakai untuk memotivasi
yang penting bagi semua pihak, baik bagi tenaga kerja seseorang. Menurut Handoko (2001, p.252-255), terdapat tiga
ataupun bagi pihak perusahaan. motivasi antara lain:
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Model Tradisional
Bagaimana motivasi kerja karyawan CV. Imagodeclay? Model ini didasarkan pada anggapan bahwa hakekatnya
Motivasi merupakan proses mencoba mempengaruhi pekerja adalah orang-orang yang malas. Untuk mengurangi
seseorang agar melakukan sesuatu yang diinginkan (Zainun, kemalasan itu perlu upah insentif yang akan memotivasi para
1999, p. 123 ) sedangkan menurut Handoko (2001. p. 256) pekerja untuk lebih banyak berproduksi agar lebih banyak
mendefinisikan motivasi merupakan keadaan dalam pribadi menerima penghasilan. Dalam berbagai situasi, insentif
seseorang yang mendorong keinginan individu untuk tersebut cukup efektif. Meskipun demikian, lama kelamaan
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu manajer akan mengurangi tingkat insentif upah yang
tujuan diberikan. Dengan sudah mulainya semakin meningkatnya
Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yakni prestasi kerja, akibatnya adalah makin berkurangnya
movere \DQJ EHUDUWL ³PHQJJHUDNNDQ´ to move). Ada banyak kebutuhan akan tenaga kerja. Dengan demikian timbul
perumusan mengenai motivasi, menurut Mitchell dalam pengurangan tenaga kerja, pemecatan sementara dan
Winardi, motivasi mewakili proses-proses psikologika, yang sebagainya.
menyebabkan timbulnya, diarahkanya dan terjadinya kegiatan- b. Model Hubungan Manusiawi
kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ketujuan tertentu Model ini beranggapan bahwa salah satu motivasi kerja
(Winardi, 2001, p. 236): adalah kontak sosial antara sesama karyawan. Para peneliti
1) Setiap pimpinan perlu memahami proses-proses model ini menganjurkan manajer untuk memotivasi karyawan
psikologikal apabila berkeinginan untuk membina dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat
karyawan secara berhasil dalam upaya pencapaian karyawan merasa diperhatikan perusahaan. Dengan demikian
sasaran-sasaran keorganisasian. setiap perusahaan diharapkan bisa memberi perhatian lebih
2) Motivasi adalah pemberian daya pendorong atau besar pada organisasi informal dan kebebasan pada karyawan
penggerak yang diberikan pimpinan kepada karyawan untuk mengambil keputusan dalam menjalankan
dengan maksud agar karyawan mau bekerja keras pekerjaannya, sehingga membuat mereka merasa berguna dan
untuk mencapai tujuan organisasi penting.
Adapun pemotivasian dapat diartikan sebagai pemberian c. Model Sumber Daya Manusia
motif-motif sebagai pendorong agar orang bertindak, berusaha Model ini beranggapan bahwa sebagian besar pekerja telah
untuk mencapai kebutuhan dan tujuan organisasional memiliki dorongan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan
(Silalahi, 2002, p. 341). Menurut RA. Supriyono, motivasi baik, bahwa mereka akan puas jika prestasinya tinggi. Dengan
adalah kemampuan untuk berbuat sesuatu sedangkan motif demikian model ini menyarankan manajer memotivasi
adalah kebutuhan, keinginan, dorongan untuk berbuat sesuatu. bawahan dengan memberi tanggung jawab yang lebih besar
Motivasi seseorang di pengaruhi oleh stimuli kekuatan yang kepada karyawan untuk mengambil keputusan dan
ada pada individu yang bersangkutan. melaksanakan tugas mereka sehingga setiap karyawan sebagai
Menurut Hamzah B.Uno (2009, p. 67), kerja adalah sebagai: anggota organisasi mendapat hak menyumbangkan aspirasi
sesuai dengan kemampuan mereka. Jadi model ini sebenarnya
AGORA Vol 2, No. 2, (2014)

ingin mengatakan bahwa karyawan dimotivasi oleh banyak mengancam, baik terhadap fisik maupun psikologis.
faktor, tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai Kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman
kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan kecelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan.
memperoleh pekerjaan yang berarti, serta untuk 3. Kebutuhan Sosial ( Social Needs )
mengembangkan tanggung jawab bersama. Dalam praktek Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial, tidak
biasanya manajer menggunakan model ini bila berhubungan dapat memenuhi kebutuhan sendiri dan pasti memerlukan
dengan bawahan mereka cenderung yaitu menggunakan model bantuan orang lain, sehingga mereka harus berinteraksi dalam
hubungan manusiawi, mereka mencoba mengurangi memenuhi kebutuhan tersebut. Kebutuhan sosial tercermin
³SHQRODNDQ´ GDUL SDUD NDU\DZDQ GHQJDQ PHPSHUEDLNL PRUDO dalam empat bentuk perasaan yaitu:
dan kepuasan. a) Kebutuhan akan perasaaan diterima orang lain
Teori Motivasi Kerja dengan siapa ia bergaul dan berinteraksi dalam organisasi dan
Motivasi sebenarnya memiliki beberapa teori dari beberapa demikian ia memiliki sense of belonging yang tinggi.
pendapat tokoh, teori tersebut antara lain teori Motivasi Klasik b) Harus diterima sebagai kenyataan bahwa setiap
ROHK ) : 7D\ORU WHRUL 0DVORZ¶V Need Hierarchy oleh A.H. orang mempunyai jati diri yang khas dengan segala kelebihan
0DVORZ +HU]EHUJ¶V two factor theory oleh Frederick dan kekurangannya. Dengan jati dirinya itu, setiap manusia
+HU]EHUJ 0F &OHOODQG¶V achievement Motivation Theory oleh merasa dirinya penting, artinya ia memiliki sense of
Mc. Clelland; Alderfer Existence, Relatedness And Growth importance.
(ERG) Theory oleh Alderfer; teori Motivasi Human Relation; c) Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak akan
teori Motivasi Claude S. Geogre. gagal sering disebut sense of accomplishment. Tidak ada orang
a. Teori Motivasi menurut Abraham Maslow yang merasa senang apabila ia menemui kegagalan,
Setiap manusia mempunyai needs (kebutuhan, dorongan, sebaliknya, ia senang apabila ia menemui keberhasilan.
faktor intrinsik dan ekstrinsik), yang pemunculannya sangat d) Kebutuhan akan perasaan diikutsertakan sense of
tergantung dari kepentingan individu. Dengan kenyataan ini, participation. Kebutuhan ini sangat terasa dalam hal
kemudian A. Maslow (Siagian,1996, p. 149) membuat needs pengambilan keputusan yang menyangkut diri dan tugas
hierarchy theory untuk menjawab tentang tingkatan kebutuhan sendiri. Sudah barang tentu bentuk dari partisipasi itu dapat
manusia tersebut. Kebutuhan manusia diklasifikasi menjadi beraneka ragam seperti dikonsultasikan, diminta memberikan
lima hierarki kebutuhan yaitu : informasi, didorong memberikan saran.
1. Kebutuhan Fisiologis ( Physiological Needs ) 4. Kebutuhan akan Harga Diri ( Esteem Needs)
Perwujudan dari kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan Semua orang memerlukan pengakuan atas keberadaan
pokok manusia yaitu sandang, pangan, papan, dan statusnya oleh orang lain. Situasi yang ideal adalah apabila
kesejahteraan individu. Kebutuhan ini dipandang sebagai prestise itu timbul akan menjadikan prestasi seseorang. Akan
kebutuhan yang paling mendasar, karena tanpa pemenuhan tetapi tidak selalu demikian, karena dalam hal ini semakin
kebutuhan tersebut, seseorang tidak dapat dikatakan hidup tinggi kedudukan seseorang, maka akan semakin banyak hal
normal. Meningkatnya kemampuan seseorang cenderung yang digunakan sebagai simbol statusnya itu. Dalam
mereka berusaha meningkatkan pemuas kebutuhan dengan kehidupan organisasi banyak fasilitas yang diperoleh
pergeseran dari kuantitatif ke kualitatif ataupun peningkatan seseorang dari organisasi untuk menunjukkan kedudukan
keduanya baik kuantitatif dan kualitatif. Kebutuhan ini statusnya dalam organisasi. Pengalaman menunjukkan bahwa
merupakan kebutuhan yang amat primer, karena kebutuhan ini baik di masyarakat yang masih tradisional maupun di
telah ada dan terasa sejak manusia dilahirkan. Misalnya dalam lingkungan masyarakat yang sudah maju, simbol ± simbol
hal sandang. Apabila tingkat kemampuan seseorang masih status tersebut tetap mempunyai makna penting dalam
rendah, kebutuhan akan sandang akan dipuaskan sekedarnya kehidupan berorganisasi.
saja. Jumlahnya terbatas dan mutunya pun belum mendapat 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization Needs)
perhatian utama karena kemampuan untuk itu memang masih Hal ini dapat diartikan bahwa dalam diri seseorang terdapat
terbatas. Akan tetapi bila kemampuan seseorang meningkat, kemampuan yang perlu dikembangkan, sehingga dapat
pemuas akan kebutuhan sandang pun akan ditingkatkan, baik memberikan sumbangsih yang besar terhadap kepentingan
sisi jumlah maupun mutunya. Demikian pula dengan pangan, organisasi. Melalui kemampuan kerja yang semakin
seseorang dalam hal ini guru yang ekonominya masih rendah, meningkat akan semakin mampu memuaskan berbagai
kebutuhan pangan biasanya masih sangat sederhana. Akan kebutuhannya dan pada tingkatan ini orang cenderung untuk
tetapi jika kemampuan ekonominya meningkat, maka pemuas selalu mengembangkan diri serta berbuat yang lebih baik.
kebutuhan akan pangan pun akan meningkat. Hal serupa b. Teori Dua Faktor Herzberg
dengan kebutuhan akan papan/perumahan. Kemampuan Menurut Herzberg (Hasibuan, 1996, p.108), ada dua jenis
ekonomi seseorang akan mendorongnya untuk memikirkan faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai
pemuas kebutuhan perumahan dengan pendekatan kuantitiatif kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor
dan kualitatif sekaligus. itu disebutnya factor hygiene (faktor ekstrinsik) dan faktor
2. Kebutuhan Rasa Aman ( Safety Needs ) motivator (faktor intrinsik). Faktor hygiene memotivasi
Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan adalah seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk di
kebutuhan untuk melindungi diri dari berbagai bahaya yang dalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi
AGORA Vol 2, No. 2, (2014)

lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan a) Prestasi


faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha b) Pengakuan
mencapai kepuasan, yang termasuk di dalamnya adalah c) Pekerjaan itu sendiri
achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb d) Tanggungjawab
(faktor intrinsik). e) Pengembangan potensi individu
Herzberg (Hasibuan, 1996, p.108) berdasarkan hasil Pada dasarnya kedua teori ini sama-sama bertujuan
penelitiannya menyatakan ada tiga hal penting yang harus mendapatkan alat dan cara yang terbaik dalam memotivasi
diperhatikan dalam memotivasi bawahan yaitu : semangat kerja tenaga kerja/ pegawai agar mereka mau
1) Hal-hal yang mendorong pegawai/ karyawan adalah bekerja giat untuk mencapai prestasi kerja yang optimal.
pekerjaan yang menantang yang mencakup perasaan untuk c. Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)
berprestasi, bertanggungjawab, kemajuan dapat menikmati Dari McClelland dikenal dengan kebutuhan untuk mencapai
pekerjaan itu sendiri dan adanya pengakuan atas semua itu. prestasi atau Need for Achievement (N.Ach) yang menyatakan
2) Hal-hal yang mengecewakan pegawai/ karyawan adalah bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan
terutama faktor yang bersifat embel-embel saja dan tidak kebutuhan seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana
nyata pada pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan, dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan prestasi
istirahat, sebutan jabatan, hak, gaji, tunjangan dan lain- VHEDJDL NHLQJLQDQ ³0HODNVDQDNDQ VHVXDWX WXJDV DWDX
lainnya. pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau
3) Pegawai/ karyawan, jika peluang untuk berprestasi terbatas mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide
dan tidak adanya jenjang karir yang jelas, mereka akan melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan
menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari-cari seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku.
kesalahan. Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi.
Herzberg (Hasibuan, 1996, p. 109) menyatakan bahwa Mencapai performa puncak meningkatkan kemampuan diri
orang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua PHODOXL SHQHUDSDQ EDNDW VHFDUD EHUKDVLO´
faktor yang merupakan kebutuhan, yaitu : Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi
1) Maintenance Factor tinggi (High Achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu: (1)
Adalah faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan memprioritaskan untuk megerjakan tugas-tugas dengan derajat
dengan hakekat manusia yang ingin memperoleh ketentraman kesulitan moderat. (2) menyukai situasi-situasi dimana kinerja
badaniah. Kebutuhan kesehatan ini menurut Herzberg mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan
merupakan kebutuhan yang berlangsung terus menerus, karena karena faktor lain, seperti kemujuran misalnya: dan (3)
kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi. menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan
Misalnya orang lapar akan makan, kemudian lapar lagi lalu kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang
makan lagi dan seterusnya. berprestasi rendah.
Faktor-faktor pemeliharaan ini meliputi hal-hal yang masuk d. 7HRUL &O\WRQ $OGHUIHU 7HRUL ³(5*´
dalam kelompok dissatisfiers seperti gaji, kondisi kerja fisik, 7HRUL $OGHUIHU GLNHQDO GHQJDQ DNURQLP ³(5*´ \DQJ
kepastian pekerjaan, supervisi yang menyenangkan, kendaraan merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah, yaitu :
dinas, rumah dinas dan macam-macam tunjangan lainnya. E = Existence (identik dengan hierarki pertama dan kedua
Hilangnya faktor pemeliharaan ini dapat menyebabkan teori maslow).
timbulnya ketidakpuasan dan absennya pegawai/ karyawan, R = Relatedness (senada dengan hierarki ketiga dan keempat
bahkan dapat menyebabkan banyak pegawai/ karyawan yang konsep maslow).
keluar. Faktor-faktor pemeliharaan ini perlu mendapat G = Growth (mengandung makna yang sama dengan hierarki
perhatian yang wajar dari pimpinan, agar kepuasan dan kelima maslow).
kegairahan bekerja bawahan dapat ditingkatkan. Menurut Apabila teori Alderfer disimak lebih lanjut akan tampak
Herzberg maintenance factors bukanlah alat motivator bahwa makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu,
melainkan keharusan yang harus diberikan oleh pimpinannya makin besar pula keinginan untuk memuaskannya.
kepada mereka demi kesehatan dan kepuasan bawahannya, Tampaknya pandangan ini didasarkan kepada sifat
sedangkan menurut Maslow merupakan alat motivator bagi pragmantisme oleh manusia. Seseorang yang menyadari
pegawai/ karyawan. keterbatasannya akan menyesuaikan diri pada kondisi obyektif
2) Motivation Factors yang dihadapinya dengan cara memusatkan perhatian kepada
Motivation Factors adalah faktor motivasi yang hal-hal yang mungkin dicapainya.
menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan Teknik Motivasi Kerja
sempurna dalam melakukan pekerjaan. Faktor motivasi ini Teknik pemberian motivasi kerja adalah cara atau kiat yang
berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang dianggap paling tepat untuk memberikan motivasi kerja,
secara langsung berkaitan dengan pekerjaan, misalnya kursi sehingga karyawan yang bersangkutan mau bekerja sesuai
yang empuk, ruangan yang nyaman, penempatan yang tepat dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan. Teknik
dan lain sebagainya. Hal tersebut merupakan kelompok bergantung pada kemampuan setiap pemimpin dan amat
Satisfiers, adapun yang masuk dalam kelompok satisfiers ditentukan oleh kondisi dan situasi operasional di lapangan
antara lain (Hasibuan. 1996. p. 110): serta sasaran diberikannya motivasi itu sendiri.
AGORA Vol 2, No. 2, (2014)

Oleh sebab itu, setiap pemimpin akan melaksanakan teknik Dalam teknik ini, para karyawan akan terdorong untuk
motivasi yang berbeda satu sama lainnya. bekerja hanya bila mereka mengharapkan bahwa produktifitas
Ada beberapa macam teknik pemberian motivasi yang dapat akan mendekatkan mereka ke pencapaian tujuan mereka
diterapkan pada karyawan. Menurut (Nitisemito. 1996, p. 259- sendiri. Peningkatan usaha dianggap dapat meningkatkan
265). Ada enam teknik motivasi yang dapat diberikan untuk prestasi dan meningkatnya prestasi menyebabkan
memotivasi karyawan, yakni melalui pendekatan-pendekatan: terpenuhinya kepuasan. Kepuasan yang dihasilkan oleh usaha
1. Pendekatan Tradisional awal ini cukup besar untuk membuat usaha tersebut
Penerapan motivasi dengan pendekatan tradisional lebih bermanfaat.
mengutamakan kekuasaan. Cara-cara motivasi yang dilakukan
adalah: II. METODE PENELITIAN
a. Memaksa orang bekerja dengan ancaman kekerasan Jenis Penelitian
b. Mengangap setiap orang perlu uang, karena itu Jenis penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian
dilakukan motivasi dengan mengumpan orang deskriptif kuantitatif, yaitu jenis penelitian yang mencoba
dengan uang menjelaskan, menggali,mengidentifikasikan, menggambarkan,
c. Mereka mau bekerja baik didorong oleh rasa takut dan mengungkapkan karakteriktik variabel tertentu. (Sekaran,
akan kehilangan pekerjaan 2003).Penelitian ini tentang motivasi kerja di CV.
d. Karyawan dibuat sibuk terus agar tidak menimbulkan Imagodeclay. Prosesnya berupa pengumpulan dan penyusunan
kesulitan data, serta analisis dan penafsiran data.
2. Teknik Motivasi Secara Hubungan Manusiawi Definisi Operasional
Teknik ini diterapkan malalui: Motivasi kerja adalah suatu dorongan yang dipunyai
a. Memotivasi karyawan dengan cara memenuhi individu mengenai pekerjaan yang diukur:
kebutuhannya 1. Kebutuhan Fisiologis yaitu sekumpulan kebutuhan dasar
b. Memperlakukan karyawan secara adil dan layak yang paling mendesak pemuasannya karena berkaitan
c. Berusaha menciptakan lingkungan kerja yang langsung dengan pemeliharaan biologis dan kelangsungan
menyenangkan hidup yang diukur menerima bayaran/gaji yang baik/sesuai,
menerima bonus atau bayaran tambahan sesuai dengan
d. Karyawan diberi kesempatan ikut serta memecahkan
pekerjaan yang diberikan, melakukan lembur dengan imbalan
masalah
yang pantas dan situasi lingkungan kerja di perusahaan baik
3. Teknik Motivasi Dengan Tawar-menawar Secara Implisit
dan menyenangkan. Variabel lain dijelaskan sebaga berikut:
atau tidak langsung X1= Motivasi Kebutuhan Fisiologis
Dalam teknik ini, pimpinan mendorong karyawan untuk X1.1= Motivasi Kebutuhan Fisiologis dari menerima
bekerja dengan kompensasi yang layak. Penerapan teknik ini bayaran/gaji yang baik/sesuai
adalah sebagai berikut: X1.2= Motivasi Kebutuhan Fisiologis dari menerima bonus
a. Pimpinan dapat menegakkan disiplin karyawan atau bayaran tambahan yang sesuai dengan pekerjaan yang
b. Pimpinan memberi kelonggaran untuk libur kerja diberikan
c. Karyawan dapat berkembang, sepanjang pimpinan X1.3= Motivasi Kebutuhan Fisiologis dari melakukan lembur
konsisten dengan persetujuan yang dibuat oleh kedua dengan imbalan yang pantas
pihak sebelumnya. X1.4= Motivasi Kebutuhan Fisiologis dari situasi lingkungan
4. Teknik Motivasi Persaingan kerja di perusahaan baik dan menyenangkan
Penerapan dalam motiovasi ini melalui persaingan untuk 2. Kebutuhan Rasa Aman yaitu kebutuhan akan kebebasan
kenaikan gaji dan promosi. Karyawan yang berhasil dakan dari ancaman yaitu: aman dari ancaman kejadian atau
mendapat tambahan gaji atau promosi yang lebih tinggi. lingkungan yang diukur perusahaan memberikan jaminan
Persiangan seperti ini akan menimbulkan motivasi kerja untuk tunjangan apabila sakit (Jamsostek), perusahaan memberikan
lebih baik lagi. Dalam teknik ini pimpinan sebenarnya tidak jaminan tunjangan kematian (Jamsostek), perusahaan
perlu mendorong karyawan untuk bekerja rajin, karena memberikan jaminan kecelakaan kerja (Jamsostek), dan
masing-masing sudah termotivasi untuk mengejar bonus yang perusahaan memberikan jaminan hari tua (Jamsostek).
Variable lain dijelaskan sebagai berikut:
tersedia.
X2= Motivasi karena kebutuhan rasa aman
5. Teknik Motivasi Terinternalisasi
X2.1= Motivasi karena kebutuhan rasa aman dari perusahaan
Teknik ini memberikan kesempatan untuk memenuhi
memberikan jaminan tunjangan apabila sakit (Jamsostek)
kebutuhan melalui pekerjaan itu sendiri. Dengan demikian X2.2= Motivasi karena kebutuhan rasa aman dari perusahaan
orang senang melakukan pekerjaannya dengan baik. Yang memberikan jaminan tunjangan kematian (Jasmsostek)
perlu dipertimbangkan dalam teknik ini adalah: X2.3= Motivasi karena kebutuhan rasa aman dari perusahaan
a. Karyawan dianggap mempunyai kemampuan kreatif memberikan jaminan kecelakaan kerja (Jamsostek)
yang belum dapat dimanfaatkan karena harus diberi X2.4= Motivasi karena kebutuhan rasa aman dari perusahaan
bimbingan terlebih dahulu. memberikan jaminan tunjangan hari tua (Jamsostek)
b. Bekerja lebih giat dapat memberi kepuasan lebih besar 3. Kebutuhan Sosial yaitu kebutuhan akan teman, afiliasi,
6. Teknik Motivasi Berdasarkan Teori Pengharapan interaksi dan cinta. Pada saat ini manusia menginginkan
hubungan baik dengan orang lain secara umum yang diukur
AGORA Vol 2, No. 2, (2014)

hubungan kerja antara atasan dan bawahan berjalan dengan adalah seluruh karyawan Imagodeclay yang berjumlah 46
baik, hubungan kerja dengan sesama rekan kerja berjalan orang. Oleh karena itu penelitian ini dapat disebut dengan
dengan baik, perusahaan memberikan pengarahan kerja yang penelitian populasi.
baik, pimpinan selalu memperhatikan kondisi para karyawan, Metode dan Prosedur Pengumpulan Data
bila membutuhkan pertolongan dalam bekerja, rekan sekerja Jenis Data
selalu siap memberikan bantuan, dan perusahaan akan Dalam melakukan penelitian, hal ini yang terpenting adalah
memberikan ijin tidak masuk apabila ada uruan sosial jadi menentukan metode yang akan digunakan, karena metode
tidak perlu adanya cuti. Variabel lain dijelaskan sebagai penelitian berguna dalam penyususnan data secara sistematis
berikut: dengan mempergunakan teknik tertentu sehingga suatu ilmu
X3= Kebutuhan Sosial akan terwujud. Ada dua jenis data yang digunakan dalam
X3.1= Kebutuhan sosial dari hubungan kerja antara atasan dan penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.
bawahan berjalan dengan baik Penjelasannya sebagai berikut:
X3.2= Kebutuhan sosial dari hubungan kerja dengan sesama 1. Data primer
rekan kerja berjalan dengan baik Adalah data yang dikumpulkan langsung melalui obyeknya
X3.3= Kebutuhan sosial dari perusahaan memberikan (sumber utama). Dalam penelitian ini data primer diambil
pengarahan kerja dengan baik melalui instrumen kuesioner.
X3.4= Kebutuhan sosial dari pimpinan selalu memperhatikan 2. Data Sekunder
kondisi para karyawan Adalah data yang digunakan untuk mendukung penelitian
X3.5= Kebutuhan sosial bila membutuhkan pertolongan dalam yang sedang dilakukan. Data ini diperoleh dari perusahaan
bekerja, rekan sekerja selalu siap memberikan bantuan yang berupa sejarah perusahaan, dan struktur organisasi.
X3.6= Kebutuhan sosial dari perusahaan akan memberikan ijin Metode Pengumpulan data
tidak masuk apabila ada urusan sosial jadi tidak perlu adanya Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai
cuti berikut:
4. Kebutuhan Akan Harga Diri yaitu kebutuhan akan 1. Kuesioner
penghargaan diri dan penghargaan dari orang lain yang diukur ³.XHVLRQHU PHUXSDNDQ WHNQLN SHQJXPSXODQ GDWD \DQJ
berkeinginan meningkatkan keahlian di kalangan teman dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
dengan bekerja di perusahaan, berkeinginan untuk SHUQ\DWDDQ WHUWXOLV NHSDGD UHVSRQGHQ XQWXN GLMDZDE´
memperoleh jabatan yang lebih tinggi, berkeinginan memiliki (Sugiono, 2003, p.135). Kuesioner disusun peneliti terdiri atas
sasaran pekerjaan yang jelas dan berkeinginan menjadi pernyataan mengenai motivasi kerja yang terdiri dari
karyawan yang profesional di perusahaan. Variabel lain kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial,
dijelaskan sebagai berikut: kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri.
X4= kebutuhan akan harga diri Teknik pengolahan data hasil kuesioner menggunakan skala
X4.1= kebutuhan akan harga diri dari berkeinginan Likert dan seperti tabel berikut ini:
meningkatkan kehalian di kalangan teman dengan bekerja di Alternatif Jawaban Bobot Nilai
perusahaan SS (Sangat Setuju) 5
X4.2= kebutuhan akan harga diri dari berkeinginan untuk S (Setuju) 4
memperoleh jabatan yang tinggi R (Ragu-ragu) 3
X4.3= kebutuhan akan harga diri dari berkeinginan memiliki
TS (Tidak Setuju) 2
sasaran pekerjaan yang jelas
STS (Sangat Tidak Setuju) 1
X4.4= kebutuhan akan harga diri dari berkeinginan menjadi
Sumber : Sugiono (2003)
karyawan yang professional di perusahaan
Teknik Analisis Data
5. Kebutuhan Aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk
Di dalam melakukan pengelolahan dan analisa data,peneliti
memenuhi diri sendiri dengan menggunakan kemampuan
menggunakan bantuan program SPSS for Windows Version
maksimum, ketrampilan dan potensi yang ada yang diukur
20. Adapun tahapan pengolalahan data yang dilakukan adalah:
dengan pekerjaan yang menantang, penerimaan usulan oleh
1. Uji validitas dan reliabilitas
atasan. Variabel lain dijelaskan sebagai berikut:
a. Uji validitas digunakan untuk mengukur kevalidan suatu
X5= Kebutuhan Aktualisasi diri
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila
X5.1= Kebutuhan Aktualisasi diri dari mampu menyelesaikan
pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner mampu
pekerjaan yang menantang
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
X5.2= Kebutuhan Aktualisasi diri dari usulan dapat diterima
tersebut. Dalam penelitian ini uji validitas akan dilakukan
oleh atasan sehingga pimpinan memberi penjelasan yang jelas
dengan melihat hasil corrected item total correlation dengan
Penelitian Populasi
ketentuan bahwa variabel yang diteliti dinyatakan valid
0HQXUXW 7MLSWRQR S ³3RSXODVL PHUXMXN SDGD
apabila nilai corrected item total correlation adalah lebih
sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam
besar bila dibandingkan dengan rtabel (Santoso, 2002,
satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok
p.270)
GDODP VXDWX ULVHW NKXVXV´ 0HQXUXW 6XJL\RQR S
b. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner
³3RSXODVL PHUXSDNDQ ZLOD\DK JHQHUDOLVDVL \DQJ WHUGLUL DWDV
yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
dikatakan reliable apabila jawaban seorang sampel terhadap
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
pernyataan bersifat konsisten atau stabil dari waktu ke
NHPXGLDQ GLWDULN NHVLPSXODQ´ 3RSXODVL GDODP SHQHOLWLDQ LQL
AGORA Vol 2, No. 2, (2014)

ZDNWX 0HQXUXW *KR]DOL S ³UHOLDELOLWDV DGDODK bantu berupa program komputer SPSS 20 untuk
alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan memudahkan dalam menganalisa data yang
indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable didapatkan dari lapangan.
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
DGDODK NRQVLVWHQ DWDX VWDELO GDUL ZDNWX NH ZDNWX´ 8QWXN III. ANALISA DAN PEMBAHASAN
mengetahui sejauh mana reliabilitas kuesioner dalam CV. Imagodeclay merupakan unit bisnis yang sedang
penelitian ini digunakan pendekatan konsistensi interval berkembang di Indonesia, bertempat di Surabaya dan bergerak
dengan menghitung koefisien &URQEDFK¶V $OSKD, yang di bidang kerajinan tangan berbahan dasar clay. Didirikan
diolah dengan computer program SPSS 20. Peneliti pada Oktober 2007 oleh Samuel Junaedi. CV. Imagodeclay
menggunakan uji &URQEDFK¶V $OSKD dikarenakan memiliki rumah industri berlokasi di Taman Aloha,Sepanjang.
&URQEDFK¶V $OSKD ³PHPEDJL´ VNDOD VHEDQ\DN LWHP GDODP Rencana yang akan dilakukan adalah memproduksi produk
perhitungannya, oleh karena itu tidak terbatas pada skala berbahan dasar clay untuk keperluan pastry dan bakery di
dengan item genap atau kelipatan tiga misalnya. Selain itu seluruh Indonesia dan akan mengembangkan sayapnya di
karena dibagi sebanyak item, hasil estimasi reliabilitasnya dunia internasional dengan produk berbahan dasar fiber dan
cenderung tidak dipengaruhi oleh cara pembelahan skalanya gumpaste. Karyawan CV.Imagodeclay ini berjumlah 46 orang.
atau susunan item dalam tiap belahan. Menurut Nunaly Produk-produk yang dihasilkan adalah hiasan parsel Natal,
(1967) dalam Ghozali (2005, p. 42) instrumen dikatakan Lebaran, Tahun baru Cina, hiasan kue ulang tahun, souvenir
reliable jika koefisien &URQEDFK¶V $OSKD lebih dari 0,6. pernikahan, souvenir ulang tahun, souvenir hari jadi, hari
2. Statistik deskriptif. Menurut Santoso (2002, p. 175) ulang tahun dan bunga untuk hiasan kue. Keunggulan
menyatakan bahwa statistika deskriptif adalah bagian dari CV.Imagodeclay adalah dapat di aplikasikan untuk semua
ilmu statistika yang hanya mengolah, menyajikan data tanpa keperluan.
mengambil keputusan untuk populasi. Dengan kata lain Deskripsi Umum Hasil Penelitian
hanya melihat gambaran secara umum dari data yang Diketahui bahwa mayoritas jenis kelamin responden adalah
didapatkan. Hasan (2001, p. 7) menjelaskan: statistik perempuan sebanyak 32 orang atau 69.6%, CV.Imagodeclay
deskriptif adalah bagian dari statistik mempelajari cara lebih mengutamakan karyawan perempuan daripada laki-laki
pengumpulan data dan penyajian data sehingga muda karena perempuan lebih teliti dan terampil dalam membuat
dipahami. Statistik deskriptif hanya berhubungan dengan hal produk-produk kerajinan tangan.
menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan Usia karyawan dapat diketahui bahwa mayoritas responden
mengenai suatu data atau keadaan atau fenomena. Dengan berusia 17 sampai 25 tahun dengan jumlah 21 orang atau
kata statistik deskriptif berfungsi menerangkan gejala, atau 45.7%. Dominannya karyawan dengan usia 17 sampai 25
persoalan. Penarikan kesimpulan pada statistik deskriptif tahun bekerja di CV.Imagodeclay karena manajemen
hanya ditunjukan pada kumpulan data yang ada. Didasarkan perusahaan memiliki kebijakan lebih mengutamakan
pada ruang lingkup bahasanya statistik deskriptif karyawan berusia muda yang tergolong produktif.
mencangkup distribusi frekuensi beserta bagian-bagiannya Pendidikan terakhir karyawan dapat diketahui bahwa
seperti: mayoritas pendidikan terakhir responden adalah SMA
a. Grafik distribusi (Histogram, Poligon Frekuensi, sebanyak 27 orang atau 58.7%. Latar pendidikan SMA lebih
dan Ogif) banyak di CV.Imagodeclay, karena syarat minimal bekerja di
b. Ukuran nilai Mean (rata-rata) ditampilkan di CV.Imagodeclay tidak dibatasi asalkan sesuai dengan
statistik deskriptif dan dapat dilihat dari keahliannya.
gambaran data berupa tabel frekuensi. Tabel Lama bekerja dapat diketahui bahwa responden mayoritas
frekuensi digunakan untuk menampilkan data lama bekerja responden adalah 3 sampai 5 tahun sebanyak 26
dalam satu variabel saja, orang atau 56.5%. karena manajemen CV.Imagodeclay
c. Klasifikasi terhadap penilaian responden. mengurangi adanya karyawan baru dan lebih mengoptimalkan
Klasifikasi terhadap nilai responden dibagi karyawan yang sudah ada.
menjadi 3 jenjang yaitu tinggi, sedang, dan Status karyawan dapat diketahui bahwa responden
rendah. Untuk memudahkan dalam mayoritas belum menikah yaitu sebanyak 31 orang atau
mengklasifikasi, maka diperlukan kisaran nilai 67.4%. Hal ini menunjukkan bahwa CV.Imagodeclay
untuk masing-masing jenjang kebanyakan merekrut karyawan yang belum menikah karena
Interval kelas = Nilai tertinggi - Nilai Terendah mereka memiliki waktu yang lebih fleksibel dan tidak terikat.
3
Sehingga terlihat jumlah responden yang masuk dalam tiap Tabel 1. Nilai Mean motivasi
kategori tinggi, sedang dan rendah di dalam sisi Kebutuhan
Motivasi Nilai Kategori
fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan
Menerima bayran/gaji yang sesuai 2.67 Sedang
akan harga diri, kebutuhan aktualisasi diri.
Menerima bonus atau bayaran 2.70 Sedang
d. Metode Crosstab yang mengunakan uji statistik
tambahan yang sesuai
untuk mengidentifikasi dan mengetahui korelasi
Melakukan lembur dengan imbalan 2.89 Sedang
antar dua variable. Dimana apabila terdapat
hubungan antar keduanya, maka terdapat tingkat yang pantas
ketergantungan yang saling mempengaruhi. Pada Situasi lingkungan kerja di perusahaan 3.35 Sedang
penelitian ini, uji Crosstab mengunakan alat baik
AGORA Vol 2, No. 2, (2014)

Kebutuhan Fisiologis 2.90 Sedang Rendah 0 0.0


Perusahaan memberikan jaminan 4.59 Tinggi Jumlah 46 100.0
tunjangan apabila sakit (Jamsostek) Sumber: data primer, diolah
Perusahaan memberikan jaminan 4.63 Tinggi Berdasarkan tabel 4.29, dapat dilihat Kebutuhan Rasa
tunjamham kematian (Jamsostek) Aman, maka diketahui bahwa berdasarkan jawaban dari 46
Perusahaan meberikan jaminan 4.35 Tinggi responden Kebutuhan Rasa Aman mayoritas sebanyak 93.5%
kecelakaan kerja (Jamsostek) yang termasuk dalam kategori tinggi. Dengan melihat data
Perusahaan memberikan tunjangan hari 4.39 Tinggi tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan CV.Imagodeclay
tua (Jamsostek) sudah menerima jaminan jamsostek, yaitu berupa jaminan
Kebutuhan Rasa Aman 4.49 Tinggi tunjangan sakit, jaminan kematian, jaminan kecelakaan kerja,
Hubungan antara atasan dan bawahan 4.33 Tinggi dan jamiman di hari tua.
berjalan baik
Hubungan kerja dengan sesama rekan 3.97 Tinggi Tabel III. Kebutuhan Sosial
kerja berjalan baik Kategori Frekuensi Persentase (%)
Perusahaan memberikan pengarahan 4.09 Tinggi Tinggi 45 97.8
yang baik Sedang 1 2.2
Pimpinan selalu memperhatikan 4.68 Tinggi Rendah 0 0.0
kondisi para karyawan Jumlah 46 100.0
Pertolongan dalam bekerja 4.47 Tinggi Sumber: data primer, diolah
Ijin tidak masuk apabila ada urusan 4.59 Tinggi Berdasarkan tabel 4.30, dapat dilihat Kebutuhan Sosial,
sosial jadi tidak perlu adanya cuti maka diketahui bahwa berdasarkan jawaban dari 46 responden
Kebutuhan Sosial 4.35 Tinggi Kebutuhan Sosial mayoritas sebanyak 97.8% yang termasuk
Berkeinginan meningkatkan keahlian 4.61 Tinggi dalam kategori tinggi. Dengan melihat data tersebut dapat
di kalangan teman dengan bekerja di disimpulkan bahwa karyawan CV.Imagodeclay memiliki
perusahaan kebutuhan akan teman, afiliasi, interaksi antara atasan dan
Berkeinginan memperoleh jabatan 4.39 Tinggi bawahan ataupun juga sesama rekan kerja berjalan dengan
yang tinggi baik dan dapat meningkatkan motivasi dalam bekerja.
Berkeinginan memiliki sasaran 4.52 Tinggi
pekerjaan yang jelas Tabel 5. Kebutuhan Akan Harga Diri
Berkeinginan menjadi karyawan yang 4.65 Tinggi Kategori Frekuensi Persentase (%)
profesional di perusahaan Tinggi 42 91.3
Kebutuhan Akan Harga Diri 4.54 Tinggi Sedang 4 8.7
Mampu menyelesaikan pekerjaan yang 4.15 Tinggi Rendah 0 0.0
menantang Jumlah 46 100.0
Usulan dapat diterima oleh atasan 3.85 Tinggi Sumber: data primer, diolah
Kebutuhan Aktualisasi Diri (X5) 4.00 Tinggi Berdasarkan tabel 4.31, dapat dilihat Kebutuhan Akan
Sumber: data primer, diolah Harga Diri, maka diketahui bahwa berdasarkan jawaban dari
46 responden Kebutuhan Akan Harga Diri mayoritas sebanyak
Tabel 2. Kebutuhan Fisiologis 91.3% yang termasuk dalam kategori tinggi. Dengan melihat
Kategori Frekuensi Persentase (%) data tersebut dapat diketahui bahwa pemenuhan kebutuhan
Tinggi 7 15.2 akan harga diri di CV.Imagodeclay berjalan dengan baik
Sedang 27 58.7 seperti adanya penghargaan di setiap bulannya untuk
karyawan yang dinilai bekerja dengan baik dan memberikan
Rendah 12 26.1
kontribusi bagi CV.Imagodeclay.
Jumlah 46 100.0
Sumber: data primer, diolah
Tabel 6. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Berdasarkan tabel 4.28, dapat dilihat Kebutuhan Fisiologis,
Kategori Frekuensi Persentase (%)
maka diketahui bahwa berdasarkan jawaban dari 46 responden
Tinggi 28 60.9
Kebutuhan Fisiologis mayoritas sebanyak 27% yang termasuk
Sedang 18 39.1
dalam kategori sedang. Hal ini dikarenakan mayoritas
karyawan yang kurang puas dengan faktor-fakor yang ada Rendah 0 0.0
dalam kebutuhan fisiologis seperti penerimaan gaji, bonus, Jumlah 46 100.0
bayaran tambahan, dan lingkungan kerja yang baik dan Sumber: data primer, diolah
menyenangkan. Berdasarkan tabel 4.32, dapat dilihat Kebutuhan Aktualisasi
Diri, maka diketahui bahwa berdasarkan jawaban dari 46
Tabel 3. Kebutuhan Rasa Aman responden Kebutuhan Aktualisasi Diri mayoritas sebanyak
Kategori Frekuensi Persentase (%) 60.9% yang termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dapat
Tinggi 43 93.5 ditunjukan dari karyawan yang ingin mengembangkan
kapasitasnya dan terus memunculkan ide kreasi yang baru
Sedang 3 6.5
setiap bulannya yang diterima oleh atasan dan langsung
AGORA Vol 2, No. 2, (2014)

dikerjakan untuk dipasarkan pada CV.Imagodeclay sehingga Kebutuhan sosial karyawan di Imagodeclay adalah tinggi.
perusahaan selalu update dalam setiap perkembangan tren Hasil ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan teman, afiliasi,
yang ada. interaksi dan cinta dianggap tinggi oleh karyawan. Ini berarti
Analisis Crostabb pada saat manusia menginginkan hubungan baik dengan orang
Hasil crosstab menunjukkan bahwa motivasi kerja lain secara umum yang diukur hubungan kerja antara atasan
kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, dan bawahan berjalan dengan baik, hubungan kerja dengan
kebutuhan akan harga diri, kebutuhan aktualisasi diri tinggi sesama rekan kerja berjalan dengan baik, perusahaan
adalah berjenis kelamin perempuan dengan usia 17 ± 25 tahun, memberikan pengarahan kerja yang baik, pimpinan selalu
tingkat pendidikan lulusan SMA, memiliki masa bekerja memperhatikan kondisi para karyawan, bila membutuhkan
antara 3 ± 5 tahun yang berstatus belum menikah. Ini pertolongan dalam bekerja, rekan sekerja selalu siap
menunjukkan bahwa karyawan memiliki tingkat motivasi memberikan bantuan, dan perusahaan akan memberikan ijin
kerja tinggi yang tercipta dari bidang usaha perusahaan yang tidak masuk apabila ada uruan sosial jadi tidak perlu adanya
memproduksi produk-produk kerajinan tangan yang unik, agar cuti.
perusahaan dapat memaksimalkan laba yang akan datang, Kebutuhan akan harga diri karyawan di Imagodeclay adalah
pihak manajemen perusahaan harus dapat mengelola sumber tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan
daya manusia yang ada dengan baik dengan kriteria karyawan penghargaan diri dan penghargaan dari orang lain dianggap
sesuai dengan hasil tabulasi. Sumber daya manusia memegang tinggi, seperti berkeinginan meningkatkan keahlian di
peranan yang sangat dominan dalam kegiatan perusahaan. kalangan teman dengan bekerja di perusahaan, berkeinginan
Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan untuk memperoleh jabatan yang lebih tinggi, berkeinginan
sangat tergantung pada kemampuan SDM atau karyawannya memiliki sasaran pekerjaan yang jelas dan berkeinginan
dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan. Oleh karena menjadi karyawan yang profesional di perusahaan.
itu, semua hal yang mencakup sumber daya manusia tersebut Kebutuhan aktualisasi diri karyawan di CV.Imagodeclay
harus menjadi perhatian penting bagi pihak manajemen agar adalah tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa kebutuhan untuk
para karyawan mempunyai kepuasan kerja yang diwujudkan memenuhi diri sendiri dianggap tinggi oleh karyawan. Ini
dalam prestasi kerja yang tinggi sehingga tujuan organisasi berarti kebutuhan karyawan tinggi untuk memenuhi diri
dapat tercapai secara efektif dan efisien. sendiri dengan menggunakan kemampuan maksimum,
Implikasi Manajerial ketrampilan dan potensi yang ada yang diukur dengan
Dengan perusahaan lebih memperhatikan dan meningkatkan pekerjaan yang menantang, penerimaan usulan oleh atasan.
motivasi kerja di kebutuhan fisiologis yang termasuk dalam
kategori sedang yaitu dengan cara meningkatkan gaji maupun IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
bonus yang ada, tentunya dengan target pencapaian kerja yang Kesimpulan
telah dipikirkan maka CV.Imagodeclay akan berdampak Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa
semakin produktif karena memotivasi karyawan bekerja lebih motivasi kerja karyawan Imagodeclay yang ditinjau dari 5
baik daripada sebelumnya. kebutuhan yaitu: Kebutuhan Fisiologis, Kebutuhan Rasa
Jika motivasi kerja karyawan tinggi, maka frekuensi Aman, Kebutuhan Sosial, Kebutuhan Akan Harga Diri, dan
keterlambatan yang selama ini menjadi salah satu masalah Kebutuhan Aktualisasi Diri sebagian besar tinggi. Kebutuhan
yang terjadi di CV.Imagodeclay akan berkurang hasilnya Fisiologis yang merupakan kebutuhan dasar yang paling
kinerjanya akan menjadi tinggi dilihat dari tugas dan mendesak pemuasannya karena berkaitan langsung dengan
tanggung jawab dapat diselesaikan dengan cepat dan baik pemeliharaan biologis dan kelangsungan hidup karyawan
sehingga lebih tenang dalam bekerja. Hubungan karyawan dan mayoritas termasuk dalam kategori sedang.
atasan menjadi lebih baik dan juga dengan rekan kerja Kebutuhan rasa aman yang merupakan kebutuhan akan
memiliki waktu untuk saling membantu dengan begitu tercipta adanya jaminan jamsostek, yaitu berupa jaminan tunjangan
suasana kerja yang baik dan menyenangkan. sakit, jaminan kematian, jaminan kecelakaan kerja, dan
Pembahasan jamiman di hari tua mayoritas termasuk dalam kategori tinggi.
Kebutuhan fisiologis karyawan di CV. Imagodeclay adalah Kebutuhan sosial yang merupakan kebutuhan akan teman,
sedang. Hasil ini menunjukkan bahwa kebutuhan dasar yang afiliasi, interaksi dan cinta mayoritas termasuk dalam kategori
paling mendesak pemuasannya karena berkaitan langsung tinggi.
dengan pemeliharaan biologis dan kelangsungan hidup Kebutuhan akan harga diri yang merupakan kebutuhan akan
sedang, seperti kebutuhan menerima gaji yang baik/sesuai, penghargaan diri dan penghargaan dari orang lain mayoritas
menerima bonus atau bayaran tambahan sesuai dengan termasuk dalam kategori tinggi.
pekerjaan yang diberikan, melakukan lembur dengan imbalan Kebutuhan aktualisasi diri yang merupakan kebutuhan
yang pantas dan Situasi lingkungan kerja di perusahaan baik untuk memenuhi diri sendiri dengan menggunakan
dan menyenangkan. kemampuan maksimum, ketrampilan dan potensi mayoritas
Kebutuhan rasa aman karyawan di CV.Imagodeclay adalah karyawan termasuk dalam kategori tinggi.
tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan Saran
kebebasan dari ancaman, yaitu aman dari ancaman kejadian Beberapa saran yang dapat diberikan adalah:
atau lingkungan adalah dianggap tinggi oleh karyawan. Ini 1. Perusahaan lebih meningkatkan Kebutuhan Fisiologis
berarti bahwa karyawan membutuhkan jaminan tunjangan dengan meningkatkan gaji maupun bonus yang ada
apabila sakit, jaminan tunjangan kematian, jaminan
kecelakaan kerja, jaminan hari tua (Jamsostek).
AGORA Vol 2, No. 2, (2014)

tentunya dengan target pencapaian kerja yang telah


dipikirkan agar semakin produktif.
2. Lebih lagi menciptakan situasi lingkungan kerja yang
nyaman baik hubungan antar karyawan maupun
karyawan dengan atasan.
3. Memberikan jaminan rasa aman bagi karyawan sesuai
dengan apa yang dibutuhkan karyawan dan kemampuan
perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

$V¶DG 0 Psikologi Islami: Seri Sumber daya


Manusia. Yogyakarta: Liberty.
Buck, R. (1998). Human motivation and emotion. Canada:
John. Wiley& Son.
Damayanti, Retno (2005). Pengaruh motivasi kerja karyawan
terhadap produktifitas kerja karyawan CV. Bening
Natural Furniture di Semarang: Skripsi. Semarang:
Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang.
Djendoko D.(2003). Motivasi kerja pada beberapa proyek
kontruksi di Surabaya. Surabaya: Universitas Kristen
Petra.
Hamzah, B. 2009. Model Pembelajaran. Menciptakan Proses
Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta:
Bumi Aksara.
Handoko, T. H. (2001), Manajemen Personalia dan Sumber
Daya Manusia. Yogjakarta: BPFE.
Hasibuan, Malayu S.P. (2003). Manajemen Sumber Daya
Manusia (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Manullang, S. (1993). Produktifias apa dan bagaimana.
Jakarta: Bina Aksara.
Nitisemito, (2001). Manajemen persoanalia. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Robbins. P.S (2002). Prinsip-Prinsip peilaku organisasi.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sekaran, Uma (2003). Research methods for business. New
York: John Wiley & Sons Inc.
Siagian, (1996). Organisasi, Kepemimpinan, dan Perilaku
Administrasi. Jakarta: Bumi Aksara
Siagian. (2001). Manajemen Personalia dan sumber daya
manusia. Yogyakarta: BPFE Press.
Silalahi, Ulbert, 2002. Pemahaman Praktis Asas-asas
Manajemen, Cetakan kedua, Bandung, Mandar Maju.
Sugiono, (2003), Metode Penelitian Bisnis, Cetakan kelima,
Bandung: Alfabeta
Tjiptono, Fandy dan Santoso, Singgih (2001). Riset
pemasaran : konsep dan aplikasi dengan SPSS.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Winardi, J. 2001. Motivasi dan Pemotivasian Dalam
Manajemen. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Zainun, B.(1999). Manajemen tenaga kerja Indonesia
pendekatan administrative dan operasional. Bandung:
Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai