PENDAHULUAN
bisnis yang baru lahir ataupun yang terlebih dulu berdiri, mau tidak mau
Rencana
1
2
strategi.2
Dengan penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang efektif dan efisien,
perusahaan dapat bertahan jika berhasil. Di era globalisasi dan pasar tenaga
perusahaan manapun.
2
Mullins, Orville, Larreche, and Boyd, Marketing Management: A Strategic,
Decision Making Approach (New York: McGraw-Hill, 2005). 6 th Edition
yang mereka berikan kepada organisasi. Keberhasilan suatu organisasi
dengan cara yang mudah. Hal tersebut hanya dapat terwujud bakat
pekerjaan yang lebih baik dan sampai pada tahap akhir dimana karyawan
sekarang.4
Ni Nyoman Srinadi and Wayan Gede Supartha, “Pada Hubunga Motivasi Kerja
4
Dengan Intention To Quit,” E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 03, no.
ISSN : 2337-3067 E- Jurnal (2015): 197–219.
4
pekerjaan lain yang belum diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata. Aziz
5
Michael Glissmeyer, James W Bishop, and R. David Fass, “Role Conflict, Role
Ambiguity, and Intention to Quit the Organization: The Case of Law Enforcement
Officers,” 38th Southwest Decision Sciences Institute Annual Conference (2007): 458–
469.
tinggi juga menyebabkan perusahaan menjadi tidak efesien, karena
karyawan baru.
karyawan yang keluar. Beban kerja yang lebih tinggi dengan jumlah
optimal, karena biasanya seseorang bekerja 8 jam sehari, jika bekerja lebih
dari 8 jam maka hasil atau kualitas pekerjaan dapat kurang optimal dan
6
Aryo Widagdo, Djoko Setyo Widodo, and Partogi Saoloan Samosir, “Scholars Journal
of Economics, Business and Management (SJEBM) Effect of Compensation and Motivation to
Employee Performance through Commitment,” Scholars Journal of Economics, Business and
Management (SJEBM) (2018),h 324.
6
7
Isaac Kosi et al., “Teacher Motivation and Job Satisfaction on Intention to Quit: An
Empirical Study in Public Second Cycle Schools in Tamale Metropolis, Ghana,” International
Journal of Scientific and Research Publications (2015),h 209.
Peningkatan motivasi kerja tercermin dari rasa aman ditempat
masa pensiun. Adanya gaji yang cukup untuk hidup terdistribusi secara
intention to quit.
metode yang tepat, lebih mudah dibaca oleh karyawan lain, tahu
untuk mencapai karir yang lebih tinggi salah satunya dengan pindah
perusahaan.
tinggi pula berkeinginan untuk keluar dari pekerjaan, hal ini di karenakan
Tabel 1.1
Jumlah Karyawan keluar dan habis kontrak
PT. Lapi laboratories
Tahun 2016-2020
kompensasi dan motivasi kerja yang terjadi dalam perusahaan PT. Lapi
kontrak dan yang keluar selalu berbeda dari tahun sebelumnya atau
sesudahnya.
dan Motivasi Kerja Terhadap Intention To Quit (Studi kasus pada PT. Lapi
Laboratories)”.
B. Identifikasi Masalah
dijadikan acuan pada penelitian yang akan dilakukan ini, sebagai berikut:
kontraknya kembali.
2. Motivasi kerja yang rendah karena gaji, rekan kerja, dan promosi
intention to quit.
9
C. Batasan Masalah
ini terdiri atas variabel bebas kompensasi (X1) dan motivasi kerja (X2)
dan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu intention to quit (Y).
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
Laboratories.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Akademik
G. Sistem Pembahasan
memperjelas isi pokok bacaan yang telah disusun dalam penulisan ini,
BAB I PENDAHULUAN
penentuan populasi dan sampel, jenis metode penelitian dan sumber data,
BAB V PENUTUP
A. LANDASAN TEORI
1. Kompensasi
materil yang diterima oleh seorang karyawan sebagai balas jasa atas
pekerjaannya.9
9
Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia,
ed. Salemba Empat (Jakarta, 2002).hal 419
10
Henry Simamora (2015), Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN
Bandung.Hal 442
13
14
segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk
dapat langsung berupa uang atau tidak langsung berupa uang dari
sebagai berikut :
disebut gaji atau upah yang dibayar secara tetap pada periode
11
Siswanto Sastrohadiwiryo. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia,
Pendekatan Administrasi dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.hal181
a) Gaji
b) Insentif
c) Tunjangan
antara lain adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan
2. Kepuasan Kerja
3. Pengadaan Efektif
4. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah
memotivasi bahawannya.
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt Sinar Jaya Abadi Bersama,” Agora (2015).h.40
17
15
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian, Dan Masalah, Bumi
Aksar. (Jakarta, 2014).h.121-122
5. Stabilitas Karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal
6. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan
yang berlaku.
8. Pengaruh Pemerintah
dihindarkan.
kompensasi semakin besar. Sebaliknya jika serikat buruh tidak kuat dan
tingkat upah di Jakarta lebih besar dari Bandung, karena tingkat biaya
kecil.
Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama maka
gaji/kompensasinya kecil.
(disqueshed unemployment).
Kalau jenis dan sifat pekerjaan yang sulit dan mempunyai risiko
rendah.
B. Motivasi
yang dimiliki oleh individual baik yang dipengaruhi oleh diri sendiri atau
tidak hanya faktor apa yang membuat karyawan bekerja, tetapi juga
17
Sulistiawati Paita, Bernhard Tewal, and Greis M Sendow, “Pengaruh
Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Motivasi Kerja
Pada Balai Pendidikan Dan Pelatihan Keagamaan Manado,” Jurnal EMBA 3, no. 3
(2015): 683–694.h.686
18
Marc Bonenberger et al., “The Effects of Health Worker Motivation and Job
Satisfaction on Turnover Intention in Ghana: A Cross-Sectional Study,” Human
Resources for Health (2014). h.570
22
ditentukan oleh virus mental yang ada pada dirinya”. Virus mental adalah
sebagai berikut:
3) Bertanggung jawab
berada diantara orang lain, dan tidak ingin melakukan sesuatu pekerjaan
2) Demokratif
situasi serta dari peluang yang tersedia. Energi akan dimanfaatkan oleh
lebih jelas tiga energi yang dapat mendorong pegawai mencapai kinerja
saja.
menggerakkan (to move). Dan kata motivasi tidak lepas dari kata
orang yang bersangkutan merasa puas atau menjadi puas. Jika suatu
manusia yang ada di bumi ini harus memiliki dorongan untuk lebih baik
lagi dalam dirinya, hal tersebut di karenakan Allah SWT hanya memberi
tidak ada yang memenuhi semua kebutuhan kita dan kita tidak bisa
dirinya, selalu menanamkan niat yang tulus dan selalu bekerja keras, kerja
yang baik menurut islam dapat diartikan dengan arti umum dan khusus.
Motivasi dalam Islam juga diartikan sebagai energi bagi amal yang
163:
)١٦٢( َاي َو َم َماتِ ْي هّٰلِل ِ َربِّ ْال ٰعلَ ِم ْي ۙن َ قُلْ اِ َّن
َ َصاَل تِ ْي َونُ ُس ِك ْي َو َمحْ ي
menjadi lupa akan rasa letih, lelah dan jenuh dalam bekerja sehingga
serius mengenai niat dan motivasi kerja, lurusnya niat dan murninya
ukhrowi, dan sebaliknya niat yang kotor dan motivasi, yang buruk tidak
akan ada harganya di hadapan Allah SWT, apalagi orang yang tidak
A. Intention to Quit
tingginya stress kerja yang disebabkan oleh job stressors. Intention to quit
quit adalah suatu keinganan untuk berhenti, berpindah tempat kerja atau
satu
23 Glissmeyer, Bishop, and Fass, “Role Conflict, Role Ambiguity, and Intention
to Quit the Organization: The Case of Law Enforcement Officers.”h 460
24
Nurul Nadia and Abd Aziz, “Determining Critical Success Factors of
Intention to Quit Among Lecturers : An Empirical Study at UiTM Jengka,” Gading
Business and Management Journal 14, no. January (2010): 33–46.h 34.
baik dari segi biaya maupun waktu yang hilang dan pemanfaatan
peluang.25
seseorang.
3) Berpikir untuk keluar dari pekerjaan saat ini/ thinking of quiting, salah
untuk keluar dari pekerjaan saat ini. Ada bentuk lain dari withdrawal
keluar dari pekerjaan, seperti; absen dan perilaku kerja yang pasif.
biaya
25
W. H. Mobley, Sebab-Akibat Dan Pengendaliannya (Jakarta: PT Pustaka
Binaman Pressindo, 1986).h 289
26
N. Triaryati, “Pengaruh Adaptasi Kebijakan Mengenai Work Family Issue
Terhadap Absen Dan Turnover.,” Jurnal Manajemen & Kewirausahaan 5 (2003): hal
92
sesungguhnya.
behavior).
10) Jika alternatif lebih baik dibandingkan pekerjaan saat ini, maka akan
jika pekerjaan saat ini lebih baik dari alternatif yang ada, terdapat
behavior)
lebih baik.
27
W. H. Mobley, Sebab-Akibat Dan Pengendaliannya (Jakarta: PT Pustaka
Binaman Pressindo, 1986).h 291
bekerja saat ini, dapat menjadi alasan utama bagi individu untuk
28
A Robbins, S. P., & Judge, Perilaku Organisasi (Jakarta: Salemba Empat.,
2015).
29
Deborah. C dkk. Widjaja, “Analisis Persepsi Employee Empowerment
Terhadap Employee Turnover Intention Di Hotel X, Kupang, NusaTenggara,” Jurnal
Manajemen Perhotelan 4 (2008).
yang cukup banyak, maka akan mudah bagi seseorang untuk timbul
kerjakan.
Tumbelaka,2016):
organisasi, job insecurity dan job stress. Shields & Ward (2001) dan
yang mempengaruhi adalah gaji yang rendah dan balas jasa, jadwal kerja
yang tidak fleksibel (Coomber & Barriball, 2007; Hayes et al., 2006).
B. Kerangka Pemikiran
34
berikut :
X1 Kompensasi H1
H2
X2 Motivasi Kerja Y Intention to quit
H3
Keterangan :
1. Hipotesis
kebenarannya harus di uji secara empiris. Hipotesis merupakan hasil akhir dari
dirumuskan akan mempunyai derajat kebenaran yang tidak jauh berbeda dari
rumusan masalah.
35
adalah hipotesis nol. Hipotesis kerja disusun berdasarkan atas teori yang
Lapi Laboratories
Laboratories
Laboratories.
Motivasi Kerja Terhadap Intention to Quit. Hasil dari beberapa peneliti akan
signifikan terhadap
kepuasan kerja,
kepuasan kerja
berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap
intention to quit,
kepuasan kerja
memiliki peran mediasi
dalam pengaruh negatif
dan signifikan gaya
kepemimpinan
transformasional
terhadap intention to
quit.31
30
Farley Kambey and Irvan Trang, “Komitmen Organisasi, Kompensasi, Dan Iklim
Organisasi Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Studi Pada Pt. Telkom Tbk.
Manado,” Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (2016).
31
Putu Wahyu Yana Prasetya and I Gusti Ayu Manuati Dewi, “Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Transformasional Terhadap Intention To Quit Dimediasi Oleh Kepuasan Kerja
Pada Karyawan,” E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana (2019).
terhadap intention to
quit; (4) Kepuasan kerja
berpengaruh signifikan
terhadap komitmen
organisasi; (5)
Kepuasan kerja
berpengaruh signifikan
terhadap terhadap
intention to quit; dan
(6) Komitmen
organisasi berpengaruh
signifikan terhadap
intention to quit.32
32
Yunita Tamalero, Bambang Swasto, and Djamhur Hamid, “Pengaruh Karakteristik
Pekerjaan Dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Dan Intention to Quit,” Jurnal
Profit (2012).
signifikan terhadap
turnover intention dan
job satisfaction dapat
memediasi
kompensasi yang
mempengaruhi
turnover intention33
5 Novy Kurniasari, - Variabel X1 - Tempat Hasil penelitian
Umar Nimran, Kompensasi Penelitian menunjukan bahwa
Tri Wulida - Metode - Objek variabel Kompensasi
Afrianty yang Penelitian berpengaruh positif
digunakan dan signifikan
terhadap Kepuasan
Kerja, variabel
33
I Wayan Suartina, “Pengaruh Kompensasi Terhadap Turnover Intention Melalui Job
Satisfaction Pada PT . Super Horeca Niaga Denpasar” 1, no. 4 (2021): 1119–1129.
Kompensasi berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap Kinerja
Karyawan, variabel Iklim
Organisasi berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap Kepuasan,
variabel Iklim Organisasi
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Kinerja, variabel
40
Kepuasan Kerja
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Kinerja, variabel
Kepuasan Kerja
berpengaruh signifikan
dalam menjembatani
Kompensasi terhadap
Kinerja Karyawan,
variabel Kepuasan Kerja
berpengaruh signifikan
dalam menjembatani
Iklim Organisasi terhadap
Kinerja Karyawan.34
34
Novy Kurniasari, Umar Nimran, and Tri Wulida Afrianty, “Pengaruh Kompensasi Dan
Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Intervening,” Jurnal Administrasi Bisnis (2021).
35
Yhonanda - Harsono, “Pengaruh Kompensasi, Gaya Kepemimpinan Dan Iklim
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Lp3I Karang Tengah, Ciledug,” JENIUS (Jurnal Ilmiah
Manajemen Sumber Daya Manusia) 1, no. 1 (2017).
36
Widia Astuti and Tintan Krisma Dewi, “Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap
Turnover Karyawan Pada PT. Distributor Motor Indonesia Di Jakarta Selatan,” Jurnal Arastirma
2, no. 1 (2021): 103
pengaruh yang
negatif dan signifikan
terhadap intention to
quit.37
37
Srinadi and Supartha, “Pada Hubungan Motivasi Kerja Dengan Intention To
Quit.”2015
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
2022.
1. Populasi
2. Sampel
43
44
populasi tersebut.39
N
n=
1+ ne2
Dimana:
n : Ukuran Sampel
N : Ukuran Populasi
39
Sugiyono, “Sugiyono, Metode Penelitian (2015),…..h 118
45
Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Solvin adalah
520
n= 2
1+520 ( 0,1 )
520
n=
6,2
n =83,87
1. Jenis Penelitian
Lapi Laboratories.
2. Pendekatan Penelitian
1. Observasi
2. Kuisioner
(X1), motivasi kerja (X2), dan intention to quit (Y). dalam penelitian
sampai tidak senang, puas sampai tidak puas atau baik sampai tidak
baik.
Tabel 3.1
Nilai Jawaban
No Pernyataan Nilai
1 Sangat Setuju ( SS ) 5
2 Setuju (S) 4
3 Netral (N) 3
4 Kurang Setuju ( KS) 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
3. Dokumentasi
dari responden, data-data dari website resmi yang ada dan foto-foto
a. Uji Validitas
seharusnya diukur.
Dengan kriteria :
b. Uji Reliabilitas
a. Uji Normalitas
tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data
b. Uji Multikolinearitas
adalah
c. Uji Heterokedastisitas
d. Uji Autokorelasi
hanya dilakukan pada data time series (runtut waktu) dan tidak
3. Pengujian Hipotesis
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + e ,
Y = Intention To Quit
α = Konstanta
ß = Koefisien Penerapan
X1 = Kompensasi
X2 = Motivasi Kerja
e = error
b. Uji t
dependen.
53
variabel dependen.
c. Uji f
Uji F ini bertujuan untuk melihat arah nyata pada taraf kepercayaan
1) Jika nilai sig < 0,05, atau Fhitung > Ftabel maka terdapat
2) Jika nilai sig > 0,05, atau Fhitung < Ftabel maka tidak
variabel Y.
ditemukan jawaban yang valid dan sesuai dengan data yang ada.
respon Y.
perusahaan).
Dessler (2015)
Motivasi Kerja Motivasi merupakan suatu 1. Kebutuhan Fisiologi Ordinal
(X2) kekuatan potensial yang ada 2. Kebutuhan Rasa Aman
dalam diri seseorang 3. Kebutuhan Sosial
manusia, yang dapat 4. Kebutuhan Penghargaan
dikembangkannya sendiri 5. Kebutuhan Aktualisasi
atau dikembangkan oleh Diri
sejumlah kekuatan
dari luar yang ada, pada
intinya berkisar sekitar
imbalan materi dan imbalan Maslow dalam
non materi yang dapat
mempengaruhi hasil
kinerjanya secara positif
atau secara negatif, dimana
tergantung pada situasi dan
kondisi yang dihadapi orang
yang bersangkutan.
BAB IV
oleh Dr. Indrayana pada tahun 1974. Nama Lapi sendiri merupakan
menjadi sebuah industry farmasi yang maju, dan pada tahun 1994 PT.
terbaik.
pemegang saham.
c. Struktur Organisasi
administrator.
ke dokumen.
marketing.
produksi.
bahan awal.
penjualan.
produksi
3. Bagian Produksi
Pada setiap akhir bulan aka nada laporan produk-produk apa saja
i. Prosedur inspeksi diri dan atau audit mutu yang secara berkala
berkesinambungan.
kepada bagian QA
62
ruahan, dan produk jadi. Kegiatan ini mencakup uji stabilitas, program
pengujiannya.
a. Mencari metode analisis yang tepat untuk bahan baku dan produk
baru
bahan dan membandingkan dengan nilai yang elah diketahui dari suatu
standar acuan.
instalasi, operasional dan kinerja dari suatu alat telah sesuai sehingga
kualitas, keamanan dan efektifitas dari bets ke bets. Kualifikasi terdiri dari
yang dilakukan oleh PT. LAPI Laboratories antara lain : fasilitas, alat
laboratorium, air dan steam, HVAC, sistem gas, alat produksi, proses,
2. Deskripsi Data
Tabel 4.1
Persentase Kuisioner yang Digunakan
No Keterangan Jumlah Persentase (%)
1 Kuisioner yang disebar 100 100
2 Kuisioner yang diterima 90 90
3 Kuisioner tidak lengkap 3 6
4 Kuisioner yang dianalisis 87 87
Sumber: Data diolah (2022)
65
1. Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Persentase Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-Laki 24 27
Perempuan 63 73
Jumlah 87 100
Sumber: Data diolah (2022)
Tabel 4.3
Jabatan dan Masa Kerja
Masa Jabatan
Jabatan jumlah
1-5 5-10 10-20
Administrasi 15 7 4 4
Produksi 36 17 14 5
Operator 25 13 9 3
Ass. Supervisor 1 - - 1
Staff keuangan 10 6 3 1
66
3. Gaji
Tabel 4.4
Gaji Karyawan
Frekuensi Persentase
Jabatan
(Orang)
< Rp 2.000.000 12 13,8
Rp2.000.001 – Rp 4.000.000 42 48,3
Rp 4.000.001 – Rp 6.000.000 32 36,7
> Rp6.000.0001 1 1,2
Jumlah 87 100
Sumber: Data diolah (2022)
Dari jumlah responden yang mengembalikan kuisioner, dapat
Tabel 4.5
Statistik Deskriptif Variabel
disimpulkan dalam statistik deskriptif tiap variabel seperti tersaji pada tabel
nilai minimum 11 nilai maksimum 50, mean 34,72 dan nilai standar deviasi
positif kuat.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas variabel Kompensasi
No Item Pertanyaan R Hitung R Tabel Nilai Sig Keputusan
68
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas variabel Motivasi Kerja
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas variabel Motivasi Kerja
69
A. Uji Normalitas
B. Uji Multikolinearitas
C. Uji Heterokedastisitas
4. Uji Hipotesis
C. Uji t
D. Uji f
A. KESIMPULAN
Kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap Intention To Quit pada PT. Lapi
hitung -4,215 < t-tabel 1.682 dengan tingkat probabilitas signifikansi 0.001 <
0.05. bahwa semakin besar Kompensasi maka nilai Intention To Quit semakin