Anda di halaman 1dari 15

MOTIVASI DAN PRODUKTIVITAS

Disusun untuk memenuhi mata kuliah Manajemen SDM

Dosen Pengampu : Adhie Fasha Nurhadian SE., MM.

Disusun Oleh:

KELOMPOK 4 (Manajemen B 2021)

Devi Anggraeni 434334022021081


Farhan Iqbal Nugraha 434334022021085
Arsylia Khoirunnisa Azzahra 424334022021116
Sindi Rahmawati 434334022021126
Vikry Risnaldy 434334022021138
Gufron Nur Huda 434334022021178

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PASUNDAN

Jl. Turangga No. 37-41 Bandung 40263 Telp. (022) 7303249 Fax. (022) 7309128

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan puja dan puji


syukur kami atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah MSDM, dengan judul
“Motivasi Dan Produktivitas”.

Kami juga mengucapkan terima kasih yag sebesar-besarnya


kepada semua pihak yang telah menjadi sumber dari penyusunan makalah
ini, sehingga dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Secara garis besar makalah ini disusun secara ringkas dan sistematis agar
para pembaca lebih mudah memahami isi makalah ini. Dan makalah ini
dibuat untuk mempertanggungjawabkan hasil kerja kelompok kami.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk kritik
maupun saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan pembuatan
makalah dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi kami khususnya untuk seluruh mahasiswa
dan masyarakat pada umumnya.

Bandung, 21 Desember 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 14
1.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 14
1.2 Saran .................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 15

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk pekerja dimana manusia


baru dikatakan hidup bermaka apabila ia bekerja dan berkarya. Seperti
yang dikatakan oleh Alan Richardson ‘Man is a worker by nature’ (1958).
Dalam memenuhi kebutuhan hidup pun manusia perlu dan harus untuk
bekerja. Negara Indonesia adalah negara kepulauan yang tersebar dari
Sabang sampai Merauke dengan jumlah penduduk kurang lebih 260 juta
orang menurut Badan Pusat Statistik tahun 2016, hal ini menandakan
banyaknya SDM yang tersedia di Indonesia. Namun jumlah sumber daya
manusia yang besar ternyata belum mendorong tingginya produktivitas
dalam bekerja sehingga berdampak kurang baik terhadap perusahaan dan
pendapatan negara. Kurangnya produktivitas dalam bekerja dapat terjadi
karena beberapa alasan misalnya saja kurangnya motivasi dari atasan,
upah yang kecil, ataupun karena lemahnya kompetensi yang dimiliki. Hal
tersebut jika terjadi secara terus – menerus akan memberikan dampak
negatif untuk kemajuan perekonomian di Indonesia. Produktivitas tenaga
kerja Indonesia masih relatif lebih rendah dibandingkan tiga negara
kompetitor utama di ASEAN, yaitu Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Padahal saat ini kita sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA), dimana pihak asing berhak masuk ke Indonesia untuk membuka
usaha, hal ini dapat menjadi ancaman bagi negara Indonesia jika tidak
meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja mereka.

Produktivitas kerja karyawan merupakan suatu akibat dari


persyaratan kerja yang harus dipenuhi oleh setiap karyawan. Persyaratan
itu adalah kesediaan karyawan untuk bekerja dengan penuh semangat dan
tanggung jawab. Seorang karyawan yang memenuhi prasyarat kerja
adalah karyawan yang dianggap mempunyai kemampuan, jasmani yang

4
sehat, kecerdasan, dan pendidikan tertentu dan telah memperoleh
keterampilan untuk melaksanakan tugas yang bersangkutan dan
memenuhi syarat yang memuaskan dari segi kualitas dan kuantitas.
Motivasi dan pengalaman kerja yang baik dapat juga menunjang
keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sebab melalui
adanya dua faktor tersebut akan menciptakan tingkat produktivitas kerja
yang tinggi sehingga menunjang keberhasilan perusahaan. Sebaliknya jika
tingkat produktivitas kerja menurun akan menghambat perusahaan
tersebut dalam mencapai tujuannya.

Setiap perusahaan selalu menginginkan produktivitas dari setiap


karyawannya meningkat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus
memberikan motivasi yang baik kepada seluruh karyawannya agar dapat
mencapai prestasi kerja dan meningkatkan produktivitas. Selain itu
ditambah suatu pengalaman kerja yang dimiliki oleh para karyawannya,
akan memberikan suatu hubungan yang besar dalam upaya mencapai
tingkat produktivitas yang tinggi.

1.2 Rumusan Masalah

Sejalan dengan masalah – masalah diatas, maka kami dapat


merumuskan menjadi 2 (dua) rumusan masalah:
1. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja?
2. Bagaimana cara pemimpin perusahaan dapat memotivasi karyawannya
sehingga karyawan dapat bekerja lebih produktif?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Sebuah perusahaan pada umumnya memiliki jumlah karyawan yang
banyak. Agar karyawan-karyawan perusahaan tersebut memiliki kinerja
yang baik sehingga mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan,
maka diperlukan motivasi yang cukup dalam bekerja. Motivasi berasal dari
bahasa latin yaitu “Movere” yang artinya adalah “Menggerakkan”.
Walaupun perusahaan terutama pabrik – pabrik telah banyak
menggunakan mesin untuk proses produksinya namun proses manual
yang digerakkan oleh manusia – dalam hal ini karyawan – tetaplah menjadi
hal yang sangat penting. Maka dari itu dorongan motivasi dari pimpinan
perusahaan amatlah penting untuk karyawannya.
Motivasi merupakan konsep yang digunakan untuk menjelaskan
dorongan yang timbul dalam diri seseorang yang menggerakkan dan
mengarahkan perilakunya (Gibson, Ivancevich, dan Donnelly, 1996).
Motivasi adalah proses-proses psikologis yang menyebabkan stimulasi,
arahan, dan kegigihan terhadap sebuah kegiatan yang dilakukan secara
sukarela yang diarahkan pada suatu tujuan (Robert Kreitner, 2014).
Menurut As’ad (1987) motivasi adalah keinginan seseorang yang
mendorong untuk beraktivitas karena berharap akan membawa pada
keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sekarang.

2. Teori Motivasi

Teori motivasi dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu:

1) Teori Kepuasan (Content Theory)


Teori ini memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang
menguatkan, mengarahkan, mendukung dan menghentikan perilakunya.

6
Teori ini mengemukakan bahwa seseorang akan bertindak (bersemangat
bekerja) untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan kepuasannya.

2) Teori Proses (Process Theory)

Teori motivasi proses pada dasarnya berusaha untuk menjawab


pertanyaan bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara, dan
menghentikan perilaku individu, agar setiap individu bekerja giat sesuai
dengan keinginan pimpinan. (Hasibuan, 2005: 103)

3. Indikator Motivasi Kerja

Menurut Hamzah B. Uno (2009: 73) dimensi dan indicator motivasi kerja
dapat dikelompokan sebagai berikut:

1. Motivasi Internal

a. Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas


b. Melaksanakan tugas dengan target yang jelas
c. Memiliki tujuan yang jelas dan menantang
d. Ada umpan balik atas hasil pekerjaannya
e. Memiliki rasa senang dalam bekerja
f. Selalu berusaha mengungguli orang lain
g. Mengutamakan prestasi dari apa yang dikerjakannya

2. Motivasi Eksternal

a. Selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan kerjanya


b. Senang memperoleh pujian dari apa yang dikerjakannya
c. Bekerja dengan ingin memperoleh insentif
d. Bekerja dengan harapan ingin memperoleh perhatian dari teman dan
atasan

B. Produktivitas Kerja

1. Pengertian Produktivitas Kerja

7
Dalam upaya mencapai tujuan perusahaan maka diperlukan usaha
yang maksimal dalam proses pekerjaannya. Usaha yang maksimal
didukung dengan tingginya produktivitas kerja karyawan dalam
perusahaan tersebut. Apabila produktivitas kerjanya tinggi maka akan
semakin mudah bagi perusahaan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Para ekonom biasanya mendefinisikan produktivitas sebagai “ratio output”
dibandingkan dengan “input fisik”. Hal tersebut biasanya dihubungkan
dengan industri-industri secara keseluruhan pada sektor-sektor dalam
suatu perekonomian.

Menurut Hasibuan (1996:126) produktivitas adalah perbandingan


antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik ini
hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-bahan-
tenaga) dan sisitem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan
keterampilan dari tenaga kerjanya. Menurut Riyanto (1986:22) secara
teknis produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil yang dicapai
(output) dengan keseluruhan sumber daya yang diperlukan (input).
Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang
dicapai dengan peran tenaga kerja persatuan waktu.

2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja


Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya
produktivitas kerja seorang karyawan. Menurut Panji dan Anoraga (Nimas,
2007) faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, antara lain :
1) Pendidikan
Pada umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan yang lebih
tinggi akan mempunyai produktivitas kerja yang lebih baik. Dengan
demikian pendidikan merupakan syarat yang penting dalam meningkatkan
produktivitas kerja karyawan. Tanpa bekal pendidikan mustahil orang akan
mudah dalam mempelajari hal-hal yang bersifat baru.
2) Motivasi
Pimpinan perusahaan perlu mengetahui dan memahami motivasi kerja
dari setiap karyawannya. Dengan mengetahui motivasi itu, maka pimpinan
dapat membimbing dan mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik.
3) Disiplin kerja

8
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang
senantiasa berkehendak untuk mengikuti dan memahami segala peraturan
yang telah ditentukan. Disiplin kerja mempunyai hubungan yang erat
dengan motivasi. Kedisiplinan dapat dibina melalui latihan-latihan antara
lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya yang akan memberikan
pengaruh positif terhadap produktivitas karyawan.
4) Keterampilan
Keterampilan banyak pengaruhnya terhadap produktivitas kerja
karyawan. Keterampilan kerja karyawan dalam perusahaan dapat
ditingkatkan melalui kursus-kursus atau latihan kerja.
5) Sikap dan etika kerja
Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang
serasi, selaras dan seimbang di dalam kelompok itu sendiri maupun
dengan kelompok lain dan etika dalam hubungan kerja sangat penting
artinya, dengan tercapainya hubungan dalam proses produksi akan
meningkatkan produktivitas.
6) Gizi dan kesehatan
Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan
makanan yang dikonsumsi setiap hari. Gizi yang baik akan mempengaruhi
kesehatan karyawan dan semua itu akan berpengaruh terhadap
produktivitas karyawan.
7) Tingkat penghasilan
Semakin tinggi prestasi kerja karyawan akan semakin besar upah yang
diterima. Dengan penghasilan yang cukup akan memberikan kepuasan
terhadap karyawan yang menjadi karyawan tersebut mempunyai semangat
kerja.
8) Lingkungan kerja dan iklim kerja
Lingkungan kerja dari karyawan disini termasuk hubungan antar
karyawan, hubungan dengan pimpinan, lingkungan kerja, penerangan dan
lain-lain. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan perhatian perusahaan
karena karyawan enggan bekerja karena tidak ada kekompakan kerja atau
ruang kerja yang tidak menyenangkan. Hal ini dapat mengganggu kerja
karyawan.
9) Teknologi

9
Adanya kemajuan teknologi meliputi peralatan yang semakin otomatis
dan canggih yang dapat mendukung tingkat produksi dan mempermudah
manusia dalam melaksanakan pekerjaan.
10) Sarana produksi
Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam
proses produksi.
11) Jaminan sosial
Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan
menunjang kesehatan dan pelayanan keselamatan. Dengan harapan
supaya karyawan semakin bergairah dan mempunyai semangat kerja.
12) Manajemen
Adanya manajemen yang baik, maka karyawan akan terorganisasi
dengan baik pula. Dengan demikian produktivitas kerja akan maximum.
13) Kesempatan berprestasi
Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya,
dengan diberikan kesempatan berprestasi maka karyawan akan
meningkatkan produktivitasnya.

3. Indikator Produktivitas Kerja

Menurut Simamora (2004: 612) menyatakan bahwa faktor-faktor


yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas
kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu. Dalam penelitian ini peneliti
mengukur produktivitas kerja dengan menggunakan indikator-indikator
dibawah ini:

1) Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan
dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar yang ada atau
ditetapkan oleh perusahan.

2) Kualitas kerja merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan


mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini
merupakan suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan
secara teknis dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh
perusahaan.

10
3) Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada
awal waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil
output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas
yang disediakan diawal waktu sampai menjadi output.

C. Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja

Dari beberapa pengertian motivasi dan produktivitas kerja diatas


maka dapat dilihat bahwa terdapat hubungan yang erat antara motivasi dan
produktivitas kerja. Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang
memengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan
tujuan individu. Apabila motivasi kerja tinggi maka produktivitas kerja akan
optimal, sedangkan apabila motivasi kerja rendah maka produktivitas kerja
tidak optimal. Hal tersebut dikarenakan, apabila karyawan mendapat
motivasi, maka karyawan akan mendapatkan dorongan mental untuk
bekerja.

Menurut teori yang dikemukakan oleh Siagaian (2007: 11), “Dalam


upaya untuk mencapai tujuan perusahaan /organisasi, motivasi
mempunyai peran yang penting karena merupakan suatu upaya dari para
manajer untuk menggugah, mendorong, dan menimbulkan semangat kerja
yang lebih baik bagi karyawannya”. Demikian juga menurut Gaspersz
dalam TjutjuYuniarsihdan Suwatno (2009: 175), “Faktor-faktor yang
memengaruhi produktivitas kerja seorang karyawan dalam sebuah
perusahaan adalah seleksi karyawan, pelatihan kerja, lingkungan kerja
hubungan antara pimpinan dan bawahan, sistem penggajian dan motivasi”.

Kebutuhan akan motivasi ini merupakan hal yang harus juga


diperhatikan. Kebutuhan karyawan seperti keselamatan, pengakuan atau
pujian atas pekerjaan, dan gaji haruslah disesuaikan dengan pengeluaran
dari karyawan, karena jika pengeluaran dari karyawan tidak terpenuhi
maka motivasi kerja dari karyawan akan menurun sehingga produktivitas
kerja juga akan menurun.

11
D. Cara Pemimpin Perusahaan Memotivasi Karyawan

Sangatlah penting bagi seorang pemimpin untuk memotivasi para


kayawannya guna menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi.
Memotivasi karyawan adalah hal yang cukup sulit dilakukan mengingat
setiap karyawan memiliki latar belakang dan sikap yang berbeda – beda.
Namun menurut Ranupandojo dan Husnan, terdapat 10 prinsip yang harus
dilakukan oleh pimpinan dalam memberikan motivasi kepada para
karyawannya berupa:
1. Upah yang layak
2. Pemberian intensif
3. Memperhatikan rasa harga diri
4. Memenuhi kebutuhan rohani
5. Memenuhi kebutuhan berpartisipasi
6. Menempatkan pegawai pada tempat yang tepat
7. Menimbulkan rasa aman dimasa depan
8. Memperhatikan lingkungan tempat kerja
9. Memperhatikan kesempatan untuk maju
10. Menciptakan persaingan yang sehat

Begitupula cara memotivasi karyawan menurut Ishak (2003 : 13) sebagai berikut:
a. Rasa hormat (respect), yaitu memberikan rasa hormat dan penghargaan
secara adil. Namun adil bukan berarti sama rata. Seperti dalam hal prestasi
kerja, atasan tidak mungkin memberikan penghargaan pada semua orang.
Memberikan penghargaan berdasarkan prestasi, kepangkatan,
pengalaman, dan sebagainya.
b. Informasi, yaitu dengan memberikan informasi kepada pegawai mengenai
aktivitas organisasi, terutama tentang apa yang harus dilakukan dan
bagaimana melakukannya
c. Perilaku, usahakanlah mengubah perilaku sesuai dengan harapan
bawahan. Dengan demikian ia mampu membuat pegawai berperilaku atau
berbuat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh organisasi

12
d. Hukuman, berikan hukuman kepada karyawan yang bersalah diruang yang
terpisah, jangan menghukum di depan pegawai lain karena dapat
menimbulkan frustasi dan merendahkan martabat.
e. Perasaan, tanpa mengetahui bagaimana harapan karyawan dan perasaan
apa yang ada dalam diri mereka, sangat sulit bagi pimpinan untuk
memotivasi bawahan. Perasaan dimaksud seperti rasa memiliki, rasa
partisipasi, rasa bersahabat, rasa diterima dalam kelompok, dan rasa
mencapai prestasi.

13
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan


dalam pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Motivasi sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Semakin besar
motivasi yang dimiliki oleh karyawan maka semakin tinggi pula
produktivitas kerjanya. Begitu pun sebaliknya, apabila motivasi yang
dimiliki oleh karyawan rendah maka tingkat produktivitas kerjanya juga
rendah.
2. Seorang pemimpin wajib untuk mengetahui cara – cara yang tepat untuk
memotivasi karyawannya sehingga mampu menghasilkan tingkat
produktivitas yang tinggi untuk perusahaan dan dapat mencapai tujuan dari
perusahaan.

1.2 Saran

Sangat baik bagi pemimpin perusahaan untuk memotivasi karyawannya


agar mampu mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dan mencapai
tujuan perusahaan. Bagi karyawan sangat baik untuk bersifat terbuka
kepada pemimpin perusahaan sehingga pemimpin perusahaan dapat
mengetahui latar belakang karyawan dan menentukan sikap untuk dapat
memotivasinya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Atmosoeprapto, Kisdarto (2001), Produktivitas Aktualisasi Budaya Perusahaan:


Mewujudkan Organisasi yang Efektif dan Efisien melalui SDM Berdaya,
Jakarta: Elex Media Komputindo

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu (2000), Manajemen Sumberdaya Manusia


Perusahaan, Bandung: Remaja Rosdakarya
Siagian, Sondang P. (1997), Manajemen Sumberdaya Manusia, Jakarta:
Bumi Aksara

https://www.merdeka.com/uang/4-penyebab-orang-indonesia-kurang-
produktif.html. Diakses tanggal 21 Desember 2022

http://industri.bisnis.com/read/20150108/257/389083/mea-2015-pesaing-
utama-ri-ada-tiga Diakses tanggal 21 Desember 2022

eprints.uny.ac.id/.../1/Nuryani%20Ratnaningsih(10409134030).pdf. Diakses
tanggal 21 Desember 2022

http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-motivasi-dan-teori-teori-motivasi/
Diakses tanggal 21 Desember 2022

http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-produktivitas-kerja-dan.html.
Diakses tanggal 21 Desember 2022

http://bioenergicenter.com/13-faktor-yang-mempengaruhi-produktivitas-kerja/.
Diakses tanggal 21 Desember 2022

http://www.academia.edu/12421332/Cara_memotivasi_karyawan. Diakses tanggal


21 Desember 2022

15

Anda mungkin juga menyukai