Disusun Oleh:
Jl. Turangga No. 37-41 Bandung 40263 Telp. (022) 7303249 Fax. (022) 7309128
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
sehat, kecerdasan, dan pendidikan tertentu dan telah memperoleh
keterampilan untuk melaksanakan tugas yang bersangkutan dan
memenuhi syarat yang memuaskan dari segi kualitas dan kuantitas.
Motivasi dan pengalaman kerja yang baik dapat juga menunjang
keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sebab melalui
adanya dua faktor tersebut akan menciptakan tingkat produktivitas kerja
yang tinggi sehingga menunjang keberhasilan perusahaan. Sebaliknya jika
tingkat produktivitas kerja menurun akan menghambat perusahaan
tersebut dalam mencapai tujuannya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Sebuah perusahaan pada umumnya memiliki jumlah karyawan yang
banyak. Agar karyawan-karyawan perusahaan tersebut memiliki kinerja
yang baik sehingga mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan,
maka diperlukan motivasi yang cukup dalam bekerja. Motivasi berasal dari
bahasa latin yaitu “Movere” yang artinya adalah “Menggerakkan”.
Walaupun perusahaan terutama pabrik – pabrik telah banyak
menggunakan mesin untuk proses produksinya namun proses manual
yang digerakkan oleh manusia – dalam hal ini karyawan – tetaplah menjadi
hal yang sangat penting. Maka dari itu dorongan motivasi dari pimpinan
perusahaan amatlah penting untuk karyawannya.
Motivasi merupakan konsep yang digunakan untuk menjelaskan
dorongan yang timbul dalam diri seseorang yang menggerakkan dan
mengarahkan perilakunya (Gibson, Ivancevich, dan Donnelly, 1996).
Motivasi adalah proses-proses psikologis yang menyebabkan stimulasi,
arahan, dan kegigihan terhadap sebuah kegiatan yang dilakukan secara
sukarela yang diarahkan pada suatu tujuan (Robert Kreitner, 2014).
Menurut As’ad (1987) motivasi adalah keinginan seseorang yang
mendorong untuk beraktivitas karena berharap akan membawa pada
keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sekarang.
2. Teori Motivasi
6
Teori ini mengemukakan bahwa seseorang akan bertindak (bersemangat
bekerja) untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan kepuasannya.
Menurut Hamzah B. Uno (2009: 73) dimensi dan indicator motivasi kerja
dapat dikelompokan sebagai berikut:
1. Motivasi Internal
2. Motivasi Eksternal
B. Produktivitas Kerja
7
Dalam upaya mencapai tujuan perusahaan maka diperlukan usaha
yang maksimal dalam proses pekerjaannya. Usaha yang maksimal
didukung dengan tingginya produktivitas kerja karyawan dalam
perusahaan tersebut. Apabila produktivitas kerjanya tinggi maka akan
semakin mudah bagi perusahaan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Para ekonom biasanya mendefinisikan produktivitas sebagai “ratio output”
dibandingkan dengan “input fisik”. Hal tersebut biasanya dihubungkan
dengan industri-industri secara keseluruhan pada sektor-sektor dalam
suatu perekonomian.
8
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang
senantiasa berkehendak untuk mengikuti dan memahami segala peraturan
yang telah ditentukan. Disiplin kerja mempunyai hubungan yang erat
dengan motivasi. Kedisiplinan dapat dibina melalui latihan-latihan antara
lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya yang akan memberikan
pengaruh positif terhadap produktivitas karyawan.
4) Keterampilan
Keterampilan banyak pengaruhnya terhadap produktivitas kerja
karyawan. Keterampilan kerja karyawan dalam perusahaan dapat
ditingkatkan melalui kursus-kursus atau latihan kerja.
5) Sikap dan etika kerja
Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang
serasi, selaras dan seimbang di dalam kelompok itu sendiri maupun
dengan kelompok lain dan etika dalam hubungan kerja sangat penting
artinya, dengan tercapainya hubungan dalam proses produksi akan
meningkatkan produktivitas.
6) Gizi dan kesehatan
Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan
makanan yang dikonsumsi setiap hari. Gizi yang baik akan mempengaruhi
kesehatan karyawan dan semua itu akan berpengaruh terhadap
produktivitas karyawan.
7) Tingkat penghasilan
Semakin tinggi prestasi kerja karyawan akan semakin besar upah yang
diterima. Dengan penghasilan yang cukup akan memberikan kepuasan
terhadap karyawan yang menjadi karyawan tersebut mempunyai semangat
kerja.
8) Lingkungan kerja dan iklim kerja
Lingkungan kerja dari karyawan disini termasuk hubungan antar
karyawan, hubungan dengan pimpinan, lingkungan kerja, penerangan dan
lain-lain. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan perhatian perusahaan
karena karyawan enggan bekerja karena tidak ada kekompakan kerja atau
ruang kerja yang tidak menyenangkan. Hal ini dapat mengganggu kerja
karyawan.
9) Teknologi
9
Adanya kemajuan teknologi meliputi peralatan yang semakin otomatis
dan canggih yang dapat mendukung tingkat produksi dan mempermudah
manusia dalam melaksanakan pekerjaan.
10) Sarana produksi
Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam
proses produksi.
11) Jaminan sosial
Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan
menunjang kesehatan dan pelayanan keselamatan. Dengan harapan
supaya karyawan semakin bergairah dan mempunyai semangat kerja.
12) Manajemen
Adanya manajemen yang baik, maka karyawan akan terorganisasi
dengan baik pula. Dengan demikian produktivitas kerja akan maximum.
13) Kesempatan berprestasi
Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya,
dengan diberikan kesempatan berprestasi maka karyawan akan
meningkatkan produktivitasnya.
1) Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan
dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar yang ada atau
ditetapkan oleh perusahan.
10
3) Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada
awal waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil
output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas
yang disediakan diawal waktu sampai menjadi output.
11
D. Cara Pemimpin Perusahaan Memotivasi Karyawan
Begitupula cara memotivasi karyawan menurut Ishak (2003 : 13) sebagai berikut:
a. Rasa hormat (respect), yaitu memberikan rasa hormat dan penghargaan
secara adil. Namun adil bukan berarti sama rata. Seperti dalam hal prestasi
kerja, atasan tidak mungkin memberikan penghargaan pada semua orang.
Memberikan penghargaan berdasarkan prestasi, kepangkatan,
pengalaman, dan sebagainya.
b. Informasi, yaitu dengan memberikan informasi kepada pegawai mengenai
aktivitas organisasi, terutama tentang apa yang harus dilakukan dan
bagaimana melakukannya
c. Perilaku, usahakanlah mengubah perilaku sesuai dengan harapan
bawahan. Dengan demikian ia mampu membuat pegawai berperilaku atau
berbuat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh organisasi
12
d. Hukuman, berikan hukuman kepada karyawan yang bersalah diruang yang
terpisah, jangan menghukum di depan pegawai lain karena dapat
menimbulkan frustasi dan merendahkan martabat.
e. Perasaan, tanpa mengetahui bagaimana harapan karyawan dan perasaan
apa yang ada dalam diri mereka, sangat sulit bagi pimpinan untuk
memotivasi bawahan. Perasaan dimaksud seperti rasa memiliki, rasa
partisipasi, rasa bersahabat, rasa diterima dalam kelompok, dan rasa
mencapai prestasi.
13
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.merdeka.com/uang/4-penyebab-orang-indonesia-kurang-
produktif.html. Diakses tanggal 21 Desember 2022
http://industri.bisnis.com/read/20150108/257/389083/mea-2015-pesaing-
utama-ri-ada-tiga Diakses tanggal 21 Desember 2022
eprints.uny.ac.id/.../1/Nuryani%20Ratnaningsih(10409134030).pdf. Diakses
tanggal 21 Desember 2022
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-motivasi-dan-teori-teori-motivasi/
Diakses tanggal 21 Desember 2022
http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-produktivitas-kerja-dan.html.
Diakses tanggal 21 Desember 2022
http://bioenergicenter.com/13-faktor-yang-mempengaruhi-produktivitas-kerja/.
Diakses tanggal 21 Desember 2022
15