Anda di halaman 1dari 12

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN METODOLOGI PENULISAN

A. Kajian Teoritis

1. Motivasi Kerja

Pengertian Motivasi

Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat menentukan bagi

tercapainya sesuatu tujuan, maka manusia harus dapat menumbuhkan motivasi

kerja setinggi-tingginya bagi para karyawan dalam perusahaan. (Bahri, 2017)

Motivasi atau dalam bahasa latin “movere” diartikan sebagai

dorongan atau menggerakkan Lengkapny motivasi diartikan sebagai faktor

yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu,

motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku

seseorang (Muslih, 2020)

Menurut (Umpung, 2020), motivasi yang dimiliki oleh seseorang akan

banyak menentukan kualitas perilaku atau hasil kerja yang ditampilkannya.

Motivasi merupakan suatu kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk

melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah untuk tercapainya suatu

tujuan tertentu. Motivasi juga hal yang menyebabkan, menyalurkan dan

6
7

mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan mencapai

hasil yang optimal.

Motivasi yang tepat akan memacu daya penggerak untuk menciptakan

kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama dengan efektif dan

terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan, selain itu

motivasi dapat menjadi penyebab maupun mendukung perilaku seseorang

sehingga orang tersebut berkeinginan untuk berkerja keras dan antusias untuk

mencapai hasil yang optimal (Rizal, 2019).

Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi kerja merupakan daya pendorong yang mengakibatkan seorang

karyawan mau dan rela untuk menggerakkan kekuatan dalam membentuk

disiplin dan keterampilan tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan

berbagai kegiatan yang menjadi kewajiban dan menunaikan tugas dalam

rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran perusahaan yang telah

ditentukan sebelumnya.

Motivasi kerja menurut (Mitchell Terry, 2016) didefinisikan sabagai

proses psikologis yang menyebabkan timbulnya tindakan, yang memiliki arah

dan terus menerus untuk mencapai tujuan.

(Sutrisno, 2019) Menyatakan bahwa motivasi kerja adalah suatu faktor

yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, oleh

karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong
8

perilaku seseorang. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang pasti

memiliki suatu faktor yang mendorong aktivitas tersebut.

(Manullang, 2019) berpendapat bahwa motivasi kerja adalah suatu

kekuatan dari dalam atau luar diri manusia untuk mendorong semangat untuk

mengejar sesuatu keinginan dan tujuan tertentu.

Motivasi untuk bekerja merupakan sebuah istilah yang digunakan dalam

bidang perilaku keorganisasian guna menerangkan kekuatan yang terdapat

pada diri seorang individu, yang menjadi penyebab timbulnya tingkat, arah,

dan persistensi upaya yang dilaksanakan dalam hal bekerja (Safitri, 2018).

(Widya Parimita, 2018) Motivasi kerja adalah sebagai pendorong bagi

seseorang untuk melakukan pekerjaannya dengan baik, juga merupakan faktor

yang membuat perbedaan antara sukses dan gagalnya dalam banyak hal

dan merupakan tenaga emosional yang sangat penting untuk sesuatu pekerjaan

baru.

Indikator Motivasi Kerja

Indikator Motivasi Kerja menurut (Bayu Fadillah, 2019) sebagai

berikut :

1. Tanggung Jawab

Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi terhadap pekerjaannya

2. Prestasi Kerja

Melakukan sesuatu/pekerjaan dengan sebaik-baiknya

3. Peluang Untuk Maju


9

Keinginan mendapatkan upah yang adil sesuai dengan pekerjaan

4. Pengakuan Atas Kinerja

Keinginan mendapatkan upah lebih tinggi dari biasanya.

5. Pekerjaan yang menantang

Keinginan untuk belajar menguasai pekerjaanya di bidangnya.

Fungsi Disiplin Kerja

Menurut (Sardiman, 2017), fungsi motivasi ada tiga, yaitu:

1. Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini merupakan motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai,

sehingga motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus

dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Pengaruh Pimpinan Terhadap Motivasi Kerja

(Habibi, 2017) Manajer atau pimpinan yang berhasil dalam hal motivasi

karyawan seringkali menyediakan suatu lingkungan dimana tujuan-tujuan tepat

tersedia untuk memenuhi kebutuhan. Langkah-langkah motivasi tersebut

antara lain :

1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan

2. Mengembangkan moral dan kepuasan kerja karyawan


10

3. Mengembangkan produktivitas karyawan

4. Mempertahankan loyalitas dan kesetabilan karyawan perusahaan

5. Mengembangkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan

6. Mengefektifkan pengadaan karyawan

7. Membuat suasana dan hubungan kerja yang baik

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat menentukan bagi tercapainya

sesuatu tujuan, maka manusia harus dapat menumbuhkan motivasi kerja

setinggi-tingginya bagi para karyawan dalam perusahaan. (Bahri, 2017)

faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu:

1. Kemungkinan untuk berkembang

2. Jenis pekerjaan

3. Apakah mereka merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan tempat

mereka bekerja.

Aspek – Aspek Motivasi Kerja

Menurut (Anoraga, 2018) aspek-aspek motivasi kerja karyawan yaitu:

1. Adanya kedisiplinan dari karyawan

Sikap, tingkah laku atau perbuatan pada karyawan untuk melakukan

aktivitasaktivitas kerja yang sesuai dengan pola-pola tertentu, keputusan-

keputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan dan

disetujui bersama baik secara tulis maupun lisan antara karyawan dengan
11

perusahaan, serta sanggup menerima sanksi bila melanggar peraturan, tugas

dan wewenang yang diberikan.

2. Imajinasi yang tinggi dan daya kombinasi

Membuat hasil kerja dari kombinasi ide-ide atau gambaran, disusun

secara lebih teliti, atau inisiatif sendiri, bukan ditiru dan bersifat kontruktif

sehingga membentuk suatu hasil atau produk yang mendukung pada

kualitas kerja yang lebih baik.

3. Kepercayaan diri

Perasaan yakin yang dimiliki karyawan terhadap kemampuan dirinya,

memiliki kemandirian, dapat berfikir secara positif dalam menghadapi

kenyataan yang terjadi serta bertanggung jawab atas keputusan yang

diambil sehingga dapat menyelesaikan masalahnya dengan tenang.

4. Daya tahan terhadap tekanan

Reaksi karyawan terhadap pengalaman emosional yang tidak

menyenangkan yang dirasakan sebagai ancaman atau sebab adanya

ketidakseimbangan antara tuntutan dan kemauan yang dimiliki, dan

tekanan tersebut diselesaikan dengan cara tersendiri yang khas bagi

masing-masing individu.

5. Tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan

Suatu kesadaran pada individu untuk melakukan kewajiban atau

pekerjaan, diiringi rasa keberanian menerima segala resiko, inisiatif yang

besar dalam menghadapi kesulitan terhadap pekerjaan dan dorongan yang


12

besar untuk berbuat dan menyesuaikan apa yang harus dan patut

diselesaikan.

2. Work From Home

Work From Home merupakan istilah yang beroperasi dari jarak jauh,

lebih tepatnya bekerja dari rumah, jadi pekerja tidak perlu datang ke kantor tatap

muka dengan para pekerja lainnya. Menurut (Retnowati, 2020) bekerja dari

rumah berarti pekerjaan berbayar yang dilakukan terutama dari rumah (minimal

20 jam perminggu)”. Bekerja dari rumah akan mengusulkan waktu yang

fleksibel bagi pekerja untuk memberikan keseimbangan hidup bagi karyawan,

disisi lain juga memberikan keuntungan dan juga kerugian terhadap bagi

perusahaan.

Menurut (Salain, 2020) konsep work from home adalah sebuah konsep

kerja di mana karyawan dapat melakukan pekerjaannya dari rumah. Bekerja

dari rumah juga memberikan jam kerjayang fleksibel bagi karyawan. Bekerja

dari rumah sangat membantu untuk memberikan keseimbangan

kehidupan kerja kepada karyawan, dan juga membantu perusahaan

menyelesaikan pekerjaan, sehingga dapat meminimalisir resiko penularan

Covid-19 ini.
13

B. Kerangka Berpikir

Motivasi kerja dapat diartikan sebagai suatu spirit, pantang menyerah dan

kekuatan yang membangkitkan seseorang untuk bekerja. semakin tinggi motivasi

yang dimiliki oleh orang tersebut, maka semakin baik performa. Ia juga akan lebih

mudah menghadapi setiap masalah yang tampak. Namun sebaliknya, saat

motivasinya melandai, maka seseorang akan kehilangan performa dan spirit untuk

tetap melahrikan nilai positif dalam pekerjaannya . efek dari menurunnya motivasi

kerja adalah beberapa faktor seperti kawasan lingkungan yang kurang kondusif,

signal internet yang kurang stabil, Alat kerja yang kurang membantu, Komunikasi

dengan rekan kerja terbatas, Fasilitas kerja tidak selengkap dikantor.

Saat ini di indonesia sedang mengalami pandemi yakni Covid-19 , virus ini

sangat berbahaya terutama untuk penderita yang memiliki riwayat penyakit dan

lansia. Dari pandemi yang terjadi saat ini, pemerintah mencari solusi agar

penyebaran virus ini dapat di kendalikan dan dapat diminimalisir penyebarannya

sehingga Indonesia bisa bebas dari virus ini, salah satunya adalah dengan cara

menunaikan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB ini adalah bentuk

dari antisipasi pemerintah untuk melawan penyebaran virus, yang dimana

peraturan PSBB ini mengharuskan adanya pembatasan sosial di semua kalangan.

Banyak dampak yang dirasakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif. Selain menerapkan PSBB pemerintah juga menerapkan sistem work frome

home (WFH) bagi sebagian perusahaan.


14

Work from home disini berarti mengoperasikan pekerjaan dari rumah, jadi

karyawan perusahan tak perlu pergi ke kantor untuk melakukan pekerjaan seperti

biasanya. Work from home ini bisa membuat pekerjaan di kantor menjadi lebih

fleksibel, fleksibel dari segi tempat dan waktu. Karena saaat mengerjakan

pekerjaan kantor bisa dikerjakan dimana saja di setiap ruangan rumah bekerja dan

waktu yang fleksibel juga bisa disesuaikan dengan diiringi tanggung jawab pada

setiap pekerjaannya. Tetapi seiring berjalannya waktu selain dapat mewujudkan

pekerjaan bisa lebih fleksibel,

Dimasa pandemi work from home ini bisa menimbulkan kurangnya disiplin

dalam bekerja yang mengakibatkan motivasi kerja menjadi menurun. Karena

pekerjaan yang biasanya di lakukan di kantor yang kondusif dengan fasilitas yang

memadai dan sesuai dengan jam kerja normal bisa di lakukan kapanpun di rumah,

sehingga dengan lingkungan yang tidak kondusif dan fasilitas kantor di rumah

yang tidak tertalu lengkap karyawan lebih santai dan sering menunda-nunda tugas

dan tanggung jawabnya, karena kurangnya pengawasan dari atasan, Menurut

Moekijat (Moekijat, 2017) secara sederhana yang dimaksud dengan fasilitas

kantor adalah suatu sarana fisik yang dapat memproses suatu masukan (input)

menuju keluaran (output) yang diinginkan.

Oleh karena itu, perlu adanya pembekalan dari perusahaan terhadap pentingnya

dampak positif dan negatif tentang work frome home dan bagaimana cara yang

efektif untuk menghalau segala hambatan yang menghalangi individu tersebut


15

untuk berkembang. Akan lebih baik apabila individu dapat mengenali terlebih

dahulu dampak dari work from home, sehingga dapat menemukan cara yang efektif

untuk meningkatan motivasi kerja karyawan dalam menangani pekerjaan.

C. Metodologi Penulisan

a. Tempat dan Waktu

Penulis melakukan Penulisan pada:


Nama Perusahaan : Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Bagian Perusahaan : Biro SDMO

Nomor Telepon : (021) 3838552

Alamat : Gedung Sapta Pesona, Jl. Medan Merdeka Barat No.17, RT.2/RW.3,

Gambir, Jakarta, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110

Penulis telah melaksanakan Penulisan sekaligus melaksanakan Praktik

Kerja Lapangan pada Biro SDMO Kementerian Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif. Kemenparekraf RI adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia

yang menekuni urusan kepariwisataan.

b. Metode Penulisan

a. Metode Deskriptif Analisis

Metode yang dimanfaatkan Penulis dalam melakukan Penulisannya

adalah digunakan metode deskriptif analisis. Adapun menurut (Sugiyono,

2017) merupakan suatu metode Penulisan yang dilakukan dengan cara


16

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui

data yang telah terkumpul tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum.

b. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan Penulis dalam melakukan pengumpulan data

yakni:

1. Studi Observasi

Teknik yang dilakukan Penulis dalam melakukan pengumpulan

data salah satunya adalah studi observasi yang dilakukan Penulis saat

melakukan praktik kerja lapangan pada Kementerian Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi selama 2

bulan. Studi observasi merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan

untuk mendapatkan informasi atau data. Menurut (Sugiyono, 2017)

Observasi merupakan kegiatan pemuatan Penulisan terhadap suatu

objek.

2. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan suatu studi yang digunakan dalam

mengeumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam

material yang ada di perpustakaan seperti dokumen, buku, majalah,

kisah-kisah sejarah (Mirzaqon, 2017)


3. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan oleh Penulis yaitu dengan menganalisis

SWOT atau Strength atau kekuatan, Weakness atau kelemahan,

Opportunity atau peluang, dan Threats atau ancaman. Analisis ini

dilakukan untuk menemukan penjelasan dari kasus yang dialami oleh

perusahaan serta dapat memberikan solusi yang terbaik bagi perusahaan

yang terikat. Selain itu, analisis ini juga digunakan teori-teori dari jurnal

dan buku sebagai referensi untuk menyesuaikan analisis SWOT yang

telah dilakukan, sehingga hasil dari analisis yang dilakukan akan sesuai

dengan teori-teori yang telah ada (ghazali, 2019).

17

Anda mungkin juga menyukai