TINJAUAN PUSTAKA
Pamela & oloko (2015) motivasi adalah kunci dari organisasi yang
cara dan bantuan yang kuat untuk bertahan hidup. Motivasi adalah
memberikan bimbingan yang tepat atau arahan, sumber daya dan imbalan
agar mereka terinspirasi dan tertarik untuk bekerja dengan cara yang anda
adalah suatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab
semangat kerja. Kuat dan lemahnya motivasi kerja seorang tenaga kerja
7
8
atau tim diberikan dalam tugas atau pekerjaan mereka yang dapat
upaya untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual. (Wan & Tan, 2013
: 98).
yang diberikan.
secara lebih teliti atau inisiatif sendiri bukan ditiru dan bersifat
c. Kepercayaan diri
masing-masing individu.
upaya.
ketidakpuasan kerja.
desain.
permasalahan tersebut.
2.1.2 Insentif
ekstra diluar gaji atau upah yang telah ditentukan. Menurut G.R. Terry
balas jasa yang diberian kepada sesorang karawan atas prestasi pekerjaan
elemen atau balas jasa yang diberikan secara tidak tetap atau bersifat
mau bekerja dengan baik dan agar lebih dapat mencapai tingkat kinerja
yang lebih tinggi sehingga dapat membangkitkan gairah kerja dan motivasi
seorang karyawan, jadi seseorang mau bekerja dengan baik apabila dalam
terbentuk apabila tidak disertai dengan gairah kerjanya maka tetap saja
2. Kepuasan kerja
pemberian kompensasi
3. Pengadaan efektif
4. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan lebih
5. Stabilitas karyawan
6. Disiplin
pekerjaannya
8. Pengaruh buruh
yaitu :
1. Bagi Bisnis
besar.
kinerja pegawai dan diberikan dalam bentuk uang serta fasilitas lainnya
1. Kinerja
sedikitnya hasil yang dicapai dalam waktu kerja pegawai. Cara ini
dapat dikatakan bahwa dengan cara ini dapat mendorong pegawai yang
2. Lama Kerja
kinerja. Memang ada kelemahan dan kelebihan dengan cara ini, antara
A. Kelemahan
rata.
pegawai.
sungguhsungguh bekerja.
B. Kelebihan
periodik.
usia.
3. Senioritas
Sistem insentif ini didasarkan pada masa kerja atau senioritas pegawai
pegawai semakin tinggi loyalitasnya pada organisasi, dan semakin mantap dan
tenangnya dalam organisasi. Kelemahan yang menonjol dari cara ini adalah belum
tentu mereka yang senior ini memiliki kemampuan yang tinggi atau menonjol,
akan dipimpin oleh pegawai senior, tetapi tidak menonjol kemampuannya. Mereka
Dalam situasi demikian dapat timbul di mana para pegawai junior yang energik
4. Kebutuhan
tingkat urgensi kebutuhan hidup yang layak dari pegawai. Ini berarti insentif yang
kebutuhan pokok, tidak berlebihan namun tidak berkekurangan. Hal seperti ini
Pihak perusahaan perlu mengadakan desain ulang atas sistem insentif untuk
perusahaan. Oleh karena itu, sistem kompensasi yang diberikan kepada pegawai
a. Keadilan
karena itu semakin tinggi pula output yang diharapkan. Output ini
tersebut.
19
b. Kelayakan
tersebut.
6. Evaluasi Jabatan
lain dalam suatu organisasi. Ini berarti pula penentuan nilai relatif atau
insentif.
dialami dalam pekerjaannya atau dalam keadaan tertentu yang harus terus
adalah segala sesuatu yang ada disekitar karyawan pada saat bekerja baik
bekerja. Jika lingkungan kerja yang kondusif maka karyawan bisa aman,
nyaman dan jika lingkungan kerja tidak mendukung maka karyawan tidak
karyawan. Beberapa kondisi fisik dari tempat kerja yang baik yaitu:
dicapai karyawan.
untuk karyawan.
peroleh.
bekerja tidak hanya mencari uang saja, akan tetapi bekerja merupakan
disekitar tempat kerja yang bersifat non fisik. Lingkungan kerja non
fisik tidak dapat di tangkap oleh panca indera manusia, namun dapat
pimpinan.
a. Penerangan cahaya
b. Temperatur
c. Kelembapan
d. Sirkulasi udara
e. Kebisingan
f. Getaran Mekanis
g. Bau-bauan
h. Tata warna
j. Musik
k. Keamanan
2.1.4 Kinerja
pandang atau pendapat para ahli. Kinerja yang disampaikan Emron Edison
(2016 :10) menurutnya kinerja adalah hasil yang ada pada suatu proses
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
out put atau hasil kerja yang dihasilkan baik segi kualitas maupun
pekerjaannya.
hemat biaya.
4. Disiplin kerja
5. Inisiatif
6. Ketelitian
7. Kepemimpinan
8. Kejujuran
9. Kreativitas
(x1) dan lingkungan kerja (x2). Populasi atau sampel dalam penelitian
ini adalah pegawai negeri sipil sma negeri 1 ponggok yang berjumlah
dan uji parsial. Kesimpulan dari penelitian adalah dari uji hipotesis dan
kabupaten blitar.
696 pegawai RSUD dan sampel sebanyak 126. Hasil penelitian ini
dan signifikan.
27
4. Ridwansyah (2018)
sebesar (β) 0,427 (p<0,001) dengan kontribusi sebesar (∆R2) 0,181. (2)
(∆R2) 0,141 . (3) Lingkungan kerja (β) 0,335 (p<0,001) dan motivasi
0,238.
28
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah ada pengaruh yang signifikan dari variable
motivasi kerja, insentif dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai alfamart bakung udanawu
kabupaten blitar, secara stimultan maupun parsial. Pola hubungan antara variabel tersebut dapat
Gambar2.1
Motivasi Kerja
Kinerja Pegawai
Insentif
Lingkungan Kerja
Berdasarkan pada kerangka pemikiran tersebut kemudian dikembangkan
Arah perilaku
Tingkat usaha
Tingkat kegigihan
3
Lingkungan kerja (X3)
kebersihan
penerangan
keamanan
fasilitas kantor yang
mendukung
pertukaran udara
(Menurut Sedarmayanti
(2017)
2.4 Hipotesis
motivasi kerja, disiplin kerja dan kepuasan kerja berpengaruh secara positif
motivasi dan lingkungan kerja sama sama berpengaruh secara signifikan terhadap
bahwasannya:
kerja adalah lingkungan kerja fisik, gaya kepemimpinan, dan insentif finansial.
Variabel lingkungan kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) berpengaruh secara
berikut:
Blitar