Disusun Oleh:
SITI KUSMARYENI
6110122123
UNIVERSITAS PRIMAGRAHA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui adanya pengaruh motivasi menurut teori dua faktor frederick
herzberg terhadap kinerja karyawan dalam suatu perusahaan.
BAB II
ISI
2.1 Motivasi
Motivasi berasal dari kata lain Motive yang berarti dorongan atau bahasa
Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri
organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri,
tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor eksternal,maupun faktor
internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi.
Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada
diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang
atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai
tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
Di lingkungan suatu organisasi/perusahaan terlihat kecenderungan pengguna
motivasi instrinsik lebih dominan dari pada motivasi ekstrinsik. Kondisi itu terutama
disebabkan tidak mudah untuk menumbuhkan kesadaran dari dalam pekerja,
sementara kondisi kerja disekitarnya lebih banyak menggiringnya pada mendapatkan
kepuasan kerja yang hanya dapat dipenuhi dari luar dirinya.
Dalam kondisi tersebut, maka diperlukan usaha mengintegrasi teori-teori
motivasi, untuk dipergunakan secara operasional di lingkungan organisasi.
Sebagaimana kita ketahui motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan
mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke
tercapainya suatu tujuan tertentu, atau dapat diartikan sebagai kekuatan (energi)
seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiamenya dalam
melaksanakan suatu kegiatan, sehingga motivasi dapat dibagi menjadi dua bagian
pokok, yaitu :
a. Motivasi yang bersumber dari luar diri seseorang, yang dikenal dengan Motivasi
Ekstrinsik.
b. Motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang, yang dikenal dengan Motivasi
Instrinsik.
2.2 Tujuan Motivasi
Menurut Robbins dan Judge (2015:127) “kekuatan (intensity) menggambarkan
seberapa kerasnya seseorang dalam berusaha, suatu arahan (direction) yang
memberikan keuntungan bagi organisasi, ketekunan (persistence) mengukur berapa
lama seseorang dapat mempertahankan upayanya. Para individu yang termotivasi
akan bertahan cukup lama dengan tugasnya untuk mencapai tujuan mereka”.
Menurut Hasibuan (2014:221) “mendorong gairah dan semangat kerja
karyawan, meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan, meningkatakan
produktivitas kerja karyawan, mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan
perusahaan, meningkatkan kedisiplianan dan menurunkan tingkat absensi karyawan,
mengefektifkan pengadaan karyawan, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang
baik, meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan, meningkatkan tingkat
kesejahteraan karyawan, mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap
tugastugasnya, meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku”.
Kesimpulan dari tujuan motivasi di atas adalah membuat karyawan
bersemangat melakukan pekerjaannya, menjadi karyawan yang aktif, produktif dan
kreatif untuk mencapai hasil kerja yang maksimal.
Karyawan yang merasa puas dengan pekerjaanya akan memiliki sikap yang
positif dengan pekerjaan sehingga akan memacu untuk melakukan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya, sebaliknya adanya kemangkiran, hasil kerja yang buruk, bekerja
kurang bergairah, serta prestasi yang rendah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perusahaan dapat menerapkan motivasi pada karyawan agar mendorong karyawannya
menjadi produktif dan mendapatkan kinerja yang maksimal dari karyawan. Metode
dalam motivasi ada dua, metode langsung yaitu karyawan merasakan apa yang
didapatkannya secara langsung dan metode tidak langsung seperti fasilitas-fasilitas
yang dirasakan seperti kenyamanan dalam bekerja terbukti dapat memotivasi
karyawan.
Faktor higienis yang dipenuhi oleh perusahaan kepada karyawan bagian produksi
seperti : Gaji (salaries) Kondisi kerja (work condition), Kebijaksanaan dan
administrasi perusahaan (company policy and administrasion), Hubungan antar
pribadi (interpersonal relation), Kualitas supervisi (quality supervisor) dan untuk
faktor motivator seperti : Prestasi (achievement), Pengakuan (recognition), Pekerjaan
itu sendiri (the work itself), tanggung jawab (responbility), pengembangan potensi
individu (advancement).
Kesimpulan yang didapatkan bahwa dalam meningkatkakan kinerja karyawan atau
membuat kinerja karyawan baik kita dapat menerapkan motivasi dari teori dua faktor
Herzberg yang dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat. Metode-metode
yang dilakukan oleh perusahaan kepada karyawan dapat menggunakan metode baik
metode langsung maupun tidak langsung yang mampu memotivasi karyawan dalam
perusahaan sehingga kinerja karyawan baik.
Daftar Pustaka
Robbins SP, Timothy AJ. (2015). Perilaku Organisasi Edisi Kesepuluh Jakarta : Salemba
Empat.
Robbins SP, Mary C. (2010). Manajemen Edisi Kesepuluh jilid 2. Jakarta : Erlangga
Hasibun, M.S.P. (2005). Organisasi Dan Motivasi; Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta :
PT. Bumi Aksara Kutipan Siagian dalam Buku Manullang (2000 : 193).
Andriani, M. and K. Widiawati (2017). "Penerapan Motivasi Karyawan Menurut Teori Dua
Faktor Frederick Herzberg Pada PT Aristika Kreasi Mandiri." Jurnal Administrasi Kantor
5(1): 83–98-83–98.
Hasibuan, et al. (2014). Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta, Bumi Aksara.