LANDASAN TEORI
A. Kerangka Teori
1. Motivasi Kerja
ditentukan.15
melakukan aktivitas.16
15
Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009),
hal 147
16
Gito Sudarmo, Perilaku Keorganisasian, (Yogyakarta: BPFE, 2011), hal. 132
18
19
memenuhi kebutuhan.20
ketidakseimbangan.22
17
Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hal. 378
18
M. Manullang, Manajemen Personalia, (Bandung: Ghalia Indonesia, 2006), hal. 44.
19
Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Apa dan Bagaimana, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),
hal. 135.
20
Bambang Swasto, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Malang: Universitas Brawijaya,
2011), hal. 100
21
Danang Sunyoto, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: CAPS, 2012), hal. 191
22
Sedarmayanti, Pengembangan Kepribadian Pegawai, (Bandung: CV Mandar Maju, 2010),
hal. 135
20
karyawan.
23
Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004), hal. 61
24
Ibid, hal. 146
21
suatu kelompok membawa pengaruh yang tidak kecil artinya bagi diri
yang diterima dari bekerja. Imbalan yang diterima para karyawan baik
tugas dan sasaran yang telah ditetapkan; sifat dan ruang lingkup
25
Bambang Swasto, Manajemen Sumber Daya......, hal. 102
22
keamanan kerja.26
c. Aspek Motivasi
diinginkan.
yang diinginkan.27
yaitu:
26
Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Apa........, hal. 140
27
Malayu Hasibuan, Organisasi & Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2014), hal. 96-97
23
pokok manusia yang menjadi yang menjadi dasar dan harapan yang
d. Asas-Asas Motivasi
keputusan.
28
Ibid, hal. 97
24
5) Asas adil dan layak artinya alat dan jenis motivasi yang diberikan
karyawan.
e. Jenis-Jenis Motivasi
baik-baik saja.
29
Ibid, hal. 100
30
Ibid, hal. 99
25
f. Metode Motivasi
sebagainya
yang empuk, mesin-mesin yang baik, ruang kerja yang nyaman dan
g. Model-Model Motivasi
berikut:
31
Suwatno, Asas-Asas Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: Suci Press, 2001), hal.
148
26
tugasnya.32
h. Teori Motivasi
32
Hani T. Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2001) , hal. 253
28
tersebut.
lain:
biologis ini akan terpenuhi, jika gaji atau upah (uang atau
barang) yang diberikan cukup besar. Jadi jika gaji atau upah
meningkat.
33
M. Arifin, Kepemimpinan dan Motivasi Kerja, (Yogyakarta: Teras, 2010), hal. 34
29
peluang-peluang sosialisasi.
perusahaan.34
34
Stephen P. Robins, Perilaku Organisasi, (Jakarta: PT Indeks, 2003), hal. 167
31
faktor ini tidak ada maka karyawan akan merasa tidak puas.
35
Sopiah, Perilaku Organisasional, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2008), hal. 173
36
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2008), hal. 235
32
37
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2008), hal. 230
33
38
Malayu Hasibuan, Organisasi & Motivasi....., hal. 115
39
Ibid, hal. 115
34
diperoleh baik untuk hari esok. Jadi hasil yang dicapai tercermin
i. Harapan (expectancy)
40
Ibid, hal. 116
41
Ibid, hal. 117
35
42
Ibid, hal. 120
36
43
Ibid, hal 121
44
Mohamad Rais, dkk, The Noble: Mushaf Al-Qur’an Tafsir Perkata Kode Tajwid dengan
Kajian Umum Lengkap, (Depok: Belja (Grub Insan Media Pustaka), 2012), hal. 554
37
dan tidak membuang waktu dengan berdiam diri saja. Bagi siapa yang
dalam (intrinsik) maupun dari luar (ekstrinsik). Dan hal itu tidak
2. Budaya Organisasi
dari budhi yang artinya akal atau segala sesuatu yang berkaitan
45
Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002), hal. 161
46
Niels Mulder, Agama, Hidup Sehari-hari dan Perubahan Budaya, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 1999), hal. 203
47
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen. Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran,
(Jakarta: Ghalla Indonesia, 2003), hal. 170
39
lingkungannya.
sebuah sistem.49
48
Edgar H. Schein, Organizational Culture and Leadership, (San Francisco: Jossey-Bass,
1997), hal. 12
49
Fred Luthans and Richard Hodgetts, Internasional Management: Culture, Strategy, and
Behavior, (United States: McGraw-Hill, 2003), hal. 108
50
Stephen P. Robins, Perilaku Organisasi...., hal. 305
40
kinerjanya.
persoalan.
51
Ashar Munandar, Psikologi Industri dan Organisasi, (Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia, 2001), hal. 263
41
yang berbeda.
dalam organisasi yang harus diikuti dan tujuan bersama yang harus
dicapai.
52
Terrence E. Deal dan Allan A. Kennedy, Corporate Cultures, (Massachusetts: Perseus
Publishing, 2000), hal. 33
42
tanpa gejolak.
berikut:
kelompok lain.
5) Sebagai intergrator.54
53
Robert Kreitner and Angelo Kinicki, Organizational Behavior, (New York: McGraw-Hill
Higher Education, 2001), hal. 73
54
H. Tika dan Moh. Pabundu, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan;
cetakan pertama, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal. 14
43
organisasi itu.
dan ritual umum yang berkaitan dengan rasa hormat dan cara
berperilaku.
55
Stephen P. Robins, Perilaku Organisasi...., hal. 525
44
diperlakukan.
berkembang.
ini diberi nama empat sifat utama (main cultural traits) yang
1) Keterlibatan (Involvement)
meliputi:
56
Denison dan Mishra, Organizational Culture and Organizational Effectiveness: A Theory
and Some Preliminary Empirical Evidence, (University of Michigan: School of Business
Administration, 2000), hal. 168
46
a) Empowerment
organisasi.
b) Team Orientation
tersebut.
c) Capability Development
kebutuhan bisnis.57
2) Konsistensi (Concistency)
57
Ibid, hal. 168
47
konsistensi adalah:
sama.
b) Agreement
c) Core Values
58
Ibid, hal. 168
48
3) Adaptabilitas (Adaptibility)
organisasi.
perubahan.
secara efektif masalah baru dan peluang yang mereka temui serta
berikut:
a) Creating Change
b) Cutomer Focus
c) Organizational Learning
4) Misi (Mission)
organisasi, yaitu:
peran institusi.
59
Ibid, hal. 169
51
c) Vission
3. Pengembangan Karyawan
a. Pengertian Pengembangan
60
Robert L. Mathis, John H. Jackson, Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Salemba Empat,
2002), hal. 44
61
Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori ke
Praktik, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), hal. 290
62
A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 44
63
Gouzali Saydam, Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Management):
Suatu Pendekatan Mikro (Dalam Tanya Jawab), cetakan kedua, (Jakarta: Penerbit Djambatan,
2000), hal. 496
53
tantangan ke depan.64
64
M. Kadarisman, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2013), hal. 6
65
Heidjarchman R. dan Suad Husnan, Manajemen Personalia, (Yogyakarta: BPFE, 1984),
hal. 77-78
54
lain.66
66
M. Kadarisman, Manajemen Pengembangan......, hal. 15
55
organisasi.
apa-apa yang dituntut dalam suatu pekerjaan, hal ini mewakili usaha-
67
M. Kadarisman, Manajemen Pengembangan...., hal. 37
68
Edwin B. Flippo, Manajemen Personalia, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1984), hal. 215
56
melaksankan pekerjaan.
69
Hani T. Handoko, Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: BPFE,
2001), hal. 104
57
wirausaha.70
c. Tujuan Pengembangan
dengan meningkatkan:
1) Pengetahuan karyawan
2) Keterampilan karyawan
sebagai berikut:
langsung)
70
Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: Penerbit PT Refika
Aditama, 2008), hal. 167
71
Susilo Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia (edisi 4), (Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta, 2000), hal. 52
58
individual pegawai)72
72
M. Kadarisman, Manajemen Pengembangan...., hal. 57
73
M. Manullang, Managemen Personalia, (Jakarta Timur: Yudistira, 1984), hal. 85
59
d. Prinsip-Prinsip Pengembangan
atau promosi.
differents)
e. Tahapan Pengembangan
74
John Soeprihanto, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, (Yogyakarta: BPFE,
2001), hal. 88
60
75
Edwin B. Flippo, Manajemen Personalia, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1984), hal. 278
76
Luis R. Gomez, Meija, et al, Managing Human Resources 3rd Edition, (New Jersey:
Prentice Hall, 2001), hal. 300
77
Moekijat, Perencanaan dan Pengembangan Karir Pegawai, cetakan ketiga, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1995), hal. 49
61
78
Robert L. Mathis, John H. Jackson, Human Resources Management, 10th ed, (Jakarta:
Salemba Empat, 2006), hal. 358
79
Randy L. Desimone, Human Resources Development, 3rd edition, (USA: Harcourt, 2002)
Hal. 484
62
c) Mentoring
80
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif,
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1998), hal. 310
81
Robert L. Mathis, John H. Jackson, Human Resources Management, 10th ed, (Jakarta:
Salemba Empat, 2006), hal. 362
82
Susilo Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 4, (Yogyakarta: BPFE, 2000),
hal. 71
63
4. Produktivitas Kerja
menciptakannya.86
83
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia ..., hal. 310
84
Yossi Indrawati Syuhardi, Analisis Pengaruh Pengembangan Karyawan terhadap
Peningkatan Produktivitas Kerja pada Industri Kecil Tenun Songket Tradisional, Jurnal, (Jakarta:
Universitas Indraprasta PGRI, 2016), hal. 318
85
Joseph M. Putti, Memahami Produktivitas, (Tanggerang:Binarupa Aksara, 2010), hal. 10
86
Griffin, Manajemen Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2004), hal. 213
64
tenaga kerja itu sendiri. Dikutip oleh Rusli Syarif mengatakan bahwa
umumnya.
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari
hari ini.89
87
Rusli Syarif, Produktivitas, (Jakarta: Depdikbud, 1991), hal. 1
88
Sondang P Siagian, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),
hal 15
89
Kusnedi, Ekonomi Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PPUT, 2003), hal. 84
65
1) Knowledge
2) Skills
3) Abilities
4) Attitudes
5) Behaviors
asumsi-asumsi dasarnya.
faktor, yaitu :
90
A. Dale Timpe, Produktivitas, (Jakarta: PT. Elek Komputindo, Kelompok Gramedia
Anggota IKAPI, 2000), hal. 4
66
5) Upah kerja.
sebagainya.92
hasil yang lebih baik dan ketentuan yang berlaku (kesuksesan kerja).
1) Penggunaan Waktu
karyawan meliputi :
c) Kedisiplinan
d) Tingkat absensi
orang lain.93
1) Physical Productivity
2) Value Productivity
dollar.94
1) Efisiensi kerja
93
Rusli Syarif, Produktivitas, (Jakarta: Depdikbud, 1991), hal. 7
94
J. Ravianto, Pengukuran Produktivitas, (Yogyakarta: Kanisius, 1986), hal. 21
69
2) Produksi
dari usaha pegawai (effort), yang didukung dengan motivasi yang tinggi,
berikutnya.95
Kerja Karyawan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) di Kudus” tahun 2012
0,104.96
95
A. Dale Timpe, Produktivitas......, hal. 4
96
Alaik Allama, Pengaruh Motivasi Kerja Islami dan Budaya Kerja Islami terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) di Kudus, Skripsi, (Semarang:
Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang, 2012), hal. 83
70
97
Ahmad Tohardi, Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia,(Bandung:
Mandar Maju, 2002), hal. 452
98
I Gusti Agung Aries Indrajaya dan I Gusti Ayu Dewi Adnyani, Pengaruh Budaya
Organisasi, Komunikasi dan Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan CV.
Hitakara Denpasar, Jurnal, (Bali: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, 2013), hal. 419
71
B. Penelitian Terdahulu
telah ada, penulis tidak menemukan judul penelitian yang sama dengan judul
99
Malayu Hasibuan, Organisasi dan Motivasi; Dasar Peningkatan Produktivitas, Cetakan ke
empat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hal. 77
100
Yossi Indrawati Syuhardi, Analisis Pengaruh Pengembangan Karyawan terhadap
Peningkatan Produktivitas Kerja pada Industri Kecil Tenun Songket Tradisional, Jurnal, (Jakarta:
Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2016), hal. 321
72
bahwa berdasarkan uji korelasi antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai
terbukti ada hubungan yang kurang signifikan antara motivasi kerja dengan
karyawan.
terhadap kinerja karyawan pada Bank BNI Cab. Ahmad Yani Bekasi. Dalam
adalah berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat jelas bahwa
101
Fricilia Runtuwene, Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai di Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Minahasa Selatan, Jurnal, (Manado: Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sam Ratulangi, 2015), hal. 13
102
Amaliyah, Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Karyawan Bank BNI Cab. Ahmad Yani Bekasi, Jurnal, (Depok: Universitas Gunadarma, 2012),
tanpa halaman
73
Perbedaan penelitian ini dengan peneliti terletak pada variabelnya yaitu untuk
karyawan.
104
Dyan Rhavita Sari, Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan Bagian Marketing Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwill Tumang,
Skripsi, (Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,
2011), hal. 69
105
Juwita Sari, Analisis Pengembangan Karyawan dalam Meningkatkan Kualitas Kerja pada
PT. Bank Mu’amalat Indonesia, Tbk. Cabang Medan, Skripsi, (Medan: Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara, 2009), tanpa halaman
75
C. Kerangka Konseptual
suatu kerangka konseptual dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan agar dalam
Dalam penelitian ini, diketahui ada tiga variabel independen dan satu variabel
1. Teori mendasar Maslow adalah bahwa keputusan itu tersusun dalam suatu
3. Menurut Luis R Gomez, Meija et al, terdapat tiga fase atau tahapan dalam
pengembangan).
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Motivasi Kerja
106
(X1)106
Keb. fisiologis
Keb. rasa aman
Keb. sosial
Keb. dihargai
Keb. aktualisasi diri
107
Budaya Organisasi
Produktivitas Kerja
(X2)107
Karyawan (Y)109
Keterlibatan
Penggunaan waktu
Konsistensi
108 Penghematan waktu
Adaptabilitas
Kedisiplinan
Misi Tingkat absensi
Output perusahaan
Pengembangan
109
Karyawan (X3)108
Fase perencanaan
Fase pengarahan
Fase pengembangan
106
M. Arifin, Kepemimpinan dan Motivasi Kerja, (Yogyakarta: Teras, 2010), hal. 34
107
Denison dan Mishra, Organizational Culture and Organizational ...., hal. 168
108
Luis R. Gomez, Meija, et al, Managing Human Resources 3rd Edition..., hal. 300
109
Rusli Syarif, Produktivitas, (Jakarta: Depdikbud, 1991), hal. 7
77
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pada kajian teori dan perumusan di atas, maka hipotesis yang
diajukan adalah:
Karyawan