Anda di halaman 1dari 26

KARYA ILMIAH

Entrepreneur and Marketing Strategy

Diajukan untuk memenuhi


Salah satu Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan dan Pengembangan Bisnis

Oleh:

(10114907) - Sheptian Bagja Utama


Kelas/Semester : KWU-K (Karyawan)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2017
ABSTRAK

Karya ilmiah ini membahas segelintir tentang pengusaha dan strategi pemasaran.
Mejadi seorang entrepreneur akan mengantarkan kita pada tantangan yang menarik dalam
membangun, mengembangkan dan menjadikan usaha kita unggul. Kita akan ditempatkan
pada situasi dan juga kondisi yang akan memberi banyak pengalaman berharga dalam
menjalankan usaha.

Usaha marak dibuka mengingat di jaman sekarang semua orang khususnya


perusahaan yang memilki suatu produk ingin mengenalkan produk mereka melalui periklanan
karena merupakan salah satu marketing strategic untuk mencapai suatu kompetitif dengan
perusahaan lain.

Kegiatan advertising yang dijalankan oleh beberapa perusahaan jasa mencakup fungsi
periklanan, sponsorship, dan kegiatan lainnya yang bertujuan untuk mempromosikan
perusahaan. Ini sebabnya pelaksanaan advertising perlu dijadikan lebih efisien dalam
penggunaan strategi pemasaran di jaman modern ini.
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4
LATAR BELAKANG ........................................................................................................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................................. 5
Entrepreneur .................................................................................................................................... 5
Ciri dan Sifat Entrepreneur ............................................................................................................. 7
Jiwa dan Sikap Entrepreneur.......................................................................................................... 8
Kemampuan Entrepreneur .............................................................................................................. 9
Kompetensi ..................................................................................................................................... 9
Skill yang diperlukan .................................................................................................................... 11
Advantage memiliki sebuah Start Up ........................................................................................... 12
STRATEGI PEMASARAN.............................................................................................................. 13
Dimensi pemasaran ....................................................................................................................... 14
Konsep Penjualan Dan Pemasaran ................................................................................................ 15
Kegiatan Pemasaran ...................................................................................................................... 15
Tujuan Kegiatan Pemasaran.......................................................................................................... 16
Perencaan Strategi Pemasaran ...................................................................................................... 16
Segmentasi Pasar .......................................................................................................................... 17
Memilih Pasar Sasaran .................................................................................................................. 17
Produk ........................................................................................................................................... 18
Harga ............................................................................................................................................. 19
Distribusi ....................................................................................................................................... 20
Promosi ......................................................................................................................................... 21
BAB III PROSES DAN HASIL ........................................................................................................... 23
Studi Kasus Pemasaran Strategi Marketing Bank BCA ................................................................ 23
BAB IV KESIMPULAN ...................................................................................................................... 25
BIBLIOGRAFI ..................................................................................................................................... 26
BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Untuk menjadi suatu negara ekonomi yang maju minimal dibutuhkan 2% persen entrepreneur
dari populasi penduduk dalam suatu negara. Di Indonesia dimana dengan jumlah 244.769.100
orang di tahun 2012 baru memiliki 1,56 persen entrepreneur atau sekitar 3.818.398
entrepreneur, padahal untuk dapat mencapai 2 persen tersebut di butuhkan 4.895.382
entrepreneur. Terlihat bahwa kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan entrepreneur
baru masih sangat besar. Entrepreneur pada negara-negara ekonomi maju seperti Malaysia
dan Thailand terdapat 4 persen, Singapura 7.2 persen, Amerika Serikat 12 persen. Hingga
tahun 2014 jumlah entrepreneur di indonesia baru mencapai 1.65 persen dari total populasi
penduduk.
Agar produk atau jasa dapat dikenal, dimengerti, dipahami, dan disukai oleh
masyarakat perlu di pasarkan. Untuk itu setiap wirausahawan harus memahami konsep utama
pemasaran, karena di dalamnya terdapat hubungan erat antara wirausahawan dengan
konsumen terkait kebutuhan, keinginan, pertukaran, transaksi, hubungan, dan pasar yang
terikat satu sama lain.
BAB II LANDASAN TEORI
Entrepreneur
Eddy Soeryanto Soegoto(2015:25) Kemajuan suatu bangsa dipengaruhi oleh seberapa
banyak Entrepreneur atau pengusaha yang dimiliki bangsa tersebut dan seberapa besar
kontribusi positif yang di berikan para entrepreneur bagi perkembangan dan kemajuan
Bangsa-nya.
Seperti yang saya kutip dari perkataan diatas menjadi Entrepreneur merupakan tantangan
menarik yang perlu di wujudkan dalam suatu karya nyata membangun suatu Bisnis atau
Usaha atau sebuah Perusahaan. Kita dapat membulai bisnis tersebut tanpa modal tapi tekad
yang kuat berdasarkan skill (keterampilan) atau kompetensi yang kita miliki. Bisa juga kita
mulai dengan modal kecil tapi terarah alokasi dananya. Bisa juga langsung dengan modal
besar tapi telah memperhitungkan dengan matang alokasi anggaran bisnisnya.
Namun yang sangat penting dalam membuka atau membangun bisnis atau usaha
tersebut harus didasarkan atas Skill atau Kompetensi kita akan membuat kita happy atau
senang menjalannkanya bahkan memacu semangat kita untuk keberhasilan bisnis tersebut.
Jangan sekali-kali membuka usaha karena ikut-ikutan atau karena pengaruh teman atau hanya
melihat orang lain sukses tanpa didasarkan skill atau kompetensi yang kita miliki.
Berikut di bawah ini adalah gambaran tentang Peran, Aktivitas, dan Nilai Positif Menjadi
seorang Entrepreneur.
Pekerjaan Mulia
Entrepreneur melakukan Pekerjaan Mulia, karena entrepreneur memberikan pekerjaan
bagi orang yang membutuhkan untuk memperoleh nafkah bagi keluarganya. Banyak dari
orang-orang hingga ribuan untuk memberikan nafkah kepada keluarganya maka dari itu
banyak juga keluarga yang membutuhkan suatu perkerjaan untuk memperoleh hal tersebut.
Maka dari itu kenapa entrepreneur adalah suatu pekerjaan mulia.
Pekerjaan Menyenangkan
Seorang entrepreneur biasanya membuka usaha atau perusahaan karena menyukai
atau senang pada pekerjaan tersebut. Juga bisa membuka usaha karena hobi sehingga senang
pada pekerjaan tersebut. Bisa juga karena sesuai kompetensi yang ia miliki sehingga ia
melakukan aktivitas bisnisnya tersebut tanpa beban dan menjadikan aktivitas bisnisnya
tersebut sebagai hal yang menyenangkan. Orang akan menghindari membuka usaha jika
usaha tersebut tidak ia sukai, tidak hobi, atau bukan kompetensinya karena pasti pekerjaan
tersebut akan menjadi beban, memberatkan, dan tidak menyenangkan.
Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran
Seorang Entrepreneur akan menciptakan Lapangan Kerja dan mengurangi
Pengangguran, karena melalui perusahaannya ia dapat merekrut beberapa orang hingga
ribuan orang yang membutuhkan pekerjaan untuk bekerja sehingga ia telah membuka
lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
Mengurangi Kemiskinan
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa entrepreneur adalah pekerjaan mulia karena
memberikan pekerjaan bagi orang lain yang membutuhkan, maka otomatis dari pengertian
tersebut entrepreneur dapat mengurangi kemisikinan di suatu negaranya, dengan banyaknya
entrepreneur dapat mengurangi jumlah pengangguran, sehingga yang menganggur atau
miskin dapat mendapatkan gaji.
Menentukan Kemajuan Suatu Bangsa
Untuk menjadi Negara ekonomi maju minimal dibutuhkkan 2 persen entrepreneur
dari populasi penduduk suatu Negara. Indonesia dengan jumlah penduduk 244.769.100 orang
di tahun 2012 baru memiliki 1.56 persen entrepreneur atau sekitar 3.818.398 entrepreneur,
padahal minimal di butuhkan 4.895 entrepreneur untuk memenuhi capaian 2 persen tersebut.
Terlihat bahwa kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan entrepreneur masih
sangat besar. Indonesia sebagai Negara yang telah masuk pada kategori Negara
berpenghasilan menengah (middle income country) untuk menjadi Negara maju perlu
membangun ekonomi berbasi inovasi. Strateginya yakni dengan mengurangi kebergantungan
pada eksploitasi SDA, meningkatkan kualitas SDM, dan meningkatkan jumlah entrepreneur.
Menentukan Perkembangan Ekonomi
Para entrepreneur menjadi roda penggerak perekonomian di setiap wilayah, baik di
kabupaten, kotamadya, provinsi maupun di tingkat nasional. Berkat peran para entrepreneur
tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai rata-rata 6% PDB setiap tahunnya dan
menjadikan Indonesia sebagai Negara yang ekonominya paling stabil di dunia sehingga
kondusif untuk investasi.
Mencerdaskan Bangsa Dan Dunia
Di bidang pendidikan para entrepreneur berperan dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang bermutu bahkan berkelas dunia.
Bill Gates, entrepreneur di bidang teknologi informasi menciptakan Microsoft yang
mencerdaskan masyarakat dunia dengan mengubah pola hidup konvesional menjadi modern.
Mark Zuckerberg, entrepreneur di bidang teknologi informasi menciptakan Facebook yang
mencerdaskan masyarakat dunia tentang cara berkomunikasi canggih di media sosial. Survei
yang dilakukan oleh eMarketer, USA, pada bulan Oktober 2013 menunjukan bahwa jejaring
sosial ini telah digunakan oleh sekitar 1.61 miliar manusia, lebih dari seperlima penduduk
Bumi. Masuk ke situs jejaring sedikitnya sekali dalam sebulan.
Keduana merupakan contoh dari entrepreneur yang mencerdaskan dunia melalui revolusi
teknologi informasi yang mereka ciptakan, yang mengubah dunia nyata(real world) ke dunia
maya (cyber space).
Menjadi Orang Kaya
Banyak entrepreneur yang berasal dari keluarga kurang mampu bahkan miskin
berhasil tumbuh, berkembang dan maju berkat kemampuan berkreasi dan berinovasi,
mandiri, ulet dan tekun, rajin , disiplin, siap menghadapi risiko, piawai meraih peluang, dan
cerdas dalam mengelola sumber daya berhasil untuk menghasilkan nilai tambah dan
profitabilitas (keuntungan) sehingga menjadi orang kaya.
Chairul Tanjung, yang terkenal melalui bukunya sebagai Si Anak Singkong adalah contoh
seorang entrepreneur yang tumbuh dari keluarga sederhana dan memulai usahanya dengan
berjualan buku stensilan dan kaus di kampusnya, kini menjadi orang terkaya ke-4 di
Indonesia di tahun 2014 versi majalah Forbes, melalui perusahannya, CT.Corp., dengan todal
kekayaan lebih dari US$3,4 miliar. Trans TV, Trans-7 TV, Trans Studio Bandung &
Makassar, Trans Hotel Bandung, Bandung Supermal, Bank Mega Tbk., adalah beberapa
perusahaan miliknya.
Ciri dan Sifat Entrepreneur

Ciri Sifat
Percaya Diri dengan diri sendiri Keyakinan, kemandirian, individualitas,
optimisme
Berorientasi tugas dan hasil yang dikerjakan Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba,
memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki
tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik, dan
memiliki inisiatif.
Mengambil suatu resiko Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka
pada tantangan
Mempunya sifat atau sikap kepemimpinan Berjiwa pemimpin, dapat bergaul dengan orang
lain dan suka terhadap saran atau kritik yang
membangun
Keorsinilan atau orginal Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel,
serbabisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas
Berorientasi ke masa depan yang akan di capai Persepsi dan memiliki cara pandang/cara piker
yang berorientasi pada masa depan.
Jujur dan tekun dalam mengerjakan apa yang Mengutamakan kejujuran dalam bekerja dan
ingin kita kerjakan tekun dalam menyelesaikan kerja.

Jiwa dan Sikap Entrepreneur


Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki jiwa,
sikap, sifat dan perilaku-perilaku kewirausahaan, dengan ciri-ciri:
1. Penuh percaya diri pada diri sendiri, indikatornya adalah penuh keyakinan pada diri
sendiri, optimis dengan apa yang akan di capai, berkomitmen terhadap suatu
pekerjaan, disiplin dalam melakukan pekerjaan, bertanggung jawab pada suatu
pekerjaan
2. Memiliki inisiatif pada suatu usaha, indikatornya adalah penuh energy dan semangat,
semangat dalam bertindak/beraksi
3. Memiliki motif berprestasi dalam dirinya, indikatornya terdiri atas orientasi pada hasil
dan wawasan ke depan yang akan di capai
4. Memiliki jiwa, sikap, dan sifat kepemimpinan, indikatornya berani tampil dengan
sesuatu yang beda, dapat dipercaya pada hal apapun, dan tangguh dalam bertindak ,
mental tidak lemah
5. Berani mengambil resiko atas apa yang terjadi ataupun yang akan terjadi dengan
penuh perhitungan (oleh karena itu menyukai tantangan)

Sedangkan menurut Scarborough dan Zimmerer (1993) yaitu sebagai berikut:


1. Desire for responsibility memiliki rasa tanggungjawab terhadap apa yang telah
dikerjakan.
2. Preference for moderate risk memiliki resiko atau untuk lebih jelasnya dapat
mengambil resiko apapun yang terjadi.
3. Confidence in their ability to success memiliki kepercayaan diri untuk diri sendiri
bahwa dirinya akan sukses
4. Desire for immediate feedback selalu bertindak atau menghendaki umpan balik
dengan segera.
5. Hight level of energy memiliki semangat yang hebat dan kerja keras atau usaha
untuk mencapai tujuan masa depan akan di wujudkan.
6. Future oriented memiliki perspektif dan wawasan tentang apa yang akan di
rencanakan.
7. Skill organizing memiliki keterampilan atau ide dalam mengorganisasikan sumber
daya untuk menciptakan suatu tambahan.
8. Value of achievement over money lebih menghargai prestasi yang dicapai daripada
uang.

Kemampuan Entrepreneur
Entrepreneur adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan (ability) yang
bersifat kreatif dan inovatif, mampu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to
create the new and different), mampu memulai usaha (start up), mampu membuat sesuatu
yang baru (creative), mampu mencari peluang (opportunity), berani menanggung risiko (risk
bearing) dan mampu mengembangkan ide dan meramu sumber daya.
Seorang entrepreneur harus memiliki kemampuan :
1. Self knowledge, yaitu memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan di lakukan atau
di tekuni.
2. Imagination, yaitu memiliki imajinasi, ide, dan perspektif serta tidak mengandalkan
sukses di masa lalu.
3. Practical knowledge, yaitu memiliki pengetahuan praktif misalnya pengetahuan
teknik, desain, processing, pembukuan, administrasi, dan pemasaran.
4. Search skill, yaitu kemampuan untuk menemukan dan berkreasi.
5. Foresight, yaitu berpandangan jauh ke depan.
6. Computation skill, yaitu kemampuan berhitung dan kemampuan memprediksi
keadaan masa yang akan datang.
7. Communication skill, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi, bergaul, dan
berhubungan dengan orang lain.

Kompetensi
Seorang Entrepreneur harus memiliki kompetensi seperti yang ada di bawah ini :
1. Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan
kata lain harus mengetahui semua yang terkait dengan aktivitas bisnis yang akan
dilakukan.
2. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar suatu
pengelolaan/pengaturan bisnis, misalnya cara membangun suatu usaha,
mengendalikan suatu perusahaan yang sedang berjalan , termasuk dapat
menstatistikan, memprediksi suatu rencana, me,administrasi yang dibutuhkan , dan
merancang atau membuat step kegiatan kegiatan usaha yang akan di lakukan.
Mengetahui manajemen atau pengelolaan usaha berarti memahami apa yang akan
dilakukan, cara yang dilakukan, proses dan pernacangan atau pengelolaan semua
sumberdaya perusahaan yang dilakukan dengan benar.
3. Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang bagus dalam pengelolaan
terhadap bisnis atau usaha yang dilakukannya. Entrepreneur harus mempunyai sikap
seperti pedagang, seorang industri, pengusaha, eksekutif yang sangat bersunggung-
sungguh dan tidak menjalankan dengan setengah setengah.
4. Having adequate capital, yaitu memiliki modal atau uang yang cukup. Modal tidak
hanya dalam bentuk materi atau uang tetapi juga rohani/doa. Kepercayaan dan
keteguhan dalam hati merupakan modal utama dalam menjalankan suatu usaha. Oleh
karena itu, harus cukup waktu untuk melakukan suatu rancangan usaha, cukup uang
untuk membangun suatu usaha, cukup tenaga menjalangkan suatu usaha, tempat
strategis dan mental yang tidak lemah .
5. Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan dalam pengelolaan
keuangan yang bagus, mencari sumber dana dan menggunakannnya dengan sangat
tepat, dan mengendalikannya secara akurat terhadap apa yang akan di bangun atau
direncanakan.
6. Managing time efficiently, yaitu kemampuan dalam mengatur suatu waktu seefektif
dan seefisien mungkin . Mengatur suatu rencana dengan waktu yang tepat,
menghitung dengan cepat dan tepat, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya
yang akan dilakukan.
7. Managing people, yaitu memiliki kemampuan yang bagus dalam merencanakan
suatu usaha, mengatur usaha, mengarahkan/ memotivasi para karyawan, dan
mengendalikan orang-orang yang terhubung dalam menjalankan perusahaan.
8. Statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi suatu
kepuasan kepada pelanggan atau masyarakat dengan cara menyediakan suatu produk
atau barang dan jasa yang berkuatlis , bermutu, bermanfaat terhadap
konsumen/masyarakat dan memuaskannnya.
9. Knowing How to Compete, yaitu mengetahui peluang strategi atau dapat bersaing.
Wirausaha harus dapat mengungkapkan atau menganalisis suatu kekuatan (strength),
kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) dalam usaha atau
bisnisnya dan pesaing. Entrepreneur harus dapat menggunakan analisis SWOT sebaik
mungkin mau itu untuk dirinya sendiri ataupun untuk pesaingnya.
10. Copying with regulation and paper work, yaitu membuat suatu aturan atau
pedoman yang sangat jelas tersurat, dan tidak tersirat.
11. Technical Competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang rancang bangun
(know-how) sesuai dengan bentuk usaha yang akan dipilih. Misalnya kemampuan
dalam bidak teknik produksi dan desain produksi. Ia harus betul betul mengetahui
bagaimana barang dan jasa itu di hasilkan dan disajikan.
12. Marketing competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar yang
cocok, mengidentifikasi pelanggan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Ia
haru mengetahui bagaimana menemukan peluang pasar yang spesifik, misalnya
pelanggan dan harga khusus yang belum di garap pesaing.
13. Human relation competence, yaitu kompetensi dalam mengembangkan hubungan
personal, seperti kemampuan berelasi dan menjalin kemitraan antarperusahaan. Ia
harus mengetahui hubungan interpersonal secara sehat.

Skill yang diperlukan


Keterampilan (skill) yang diperlukan seorang Entrepreneur untuk menunjang keberhasilan
bisnis adalah :
1. Technical Skill, yaitu keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas
khusus, seperti sekretaris,akuntan-auditor, dan ahli gambar.
2. Human relations skill, yaitu keterampilan untuk memahami mengerti,
berkomunikasi, dan berelasi dengan orang lain dalam organisasi.
3. Conceptual skill, yaitu keterampilan personal untuk berpikir abstrak, untuk
mendiagnosis dan untuk menganalisis situasi yang berbeda, dan melihat situasi luar.
Keterampilan konseptual sangat penting untuk memperoleh peluang pasar baru dan
menghadapi tantangan.
4. Decision Making Skill, yaitu keterampilan untuk merumuskan masalah dan memilih
cara bertindak yang terbaik untuk memecahkan masalah tersebut. Ada tiga tahapan
utama dalam pengambilan keputusan yaitu :
Merumuskan masalah, mengumpulkan fakta, dan mengidentifikasi alternative
pemecahannya
Mengevaluasi setiap alternative dan memilih alternative yang terbaik
Mengimplementasikan alternative yang terpilih, menindaklanjuti secara
periodik dan mengevaluasi keefektifan yang telah di pilih tersebut.
5. Time management skill, yaitu keterampilan dalam menggunakan dan mengatur
wkatu seefisien dan seproduktif mungkin.
6. Individual skills and attitudes, yaitu dan sikap individu.
7. Knowledge of business, yaitu pengetahuan tentang bisnis yang akan di masuki.
8. Establishment of goal, yaitu kemantapan dalam menentukan tujuan perusahaan.
9. Take advantages of the opportunities, yaitu keunggulan dalam menemukan peluang
bisnis.
10. Adapt to the change, yaitu kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan.
11. Minimize the threats to business, yaitu kemampuan untuk meminimalkan ancaman.
terhadap perusahaan.

Advantage memiliki sebuah Start Up


Independen - Entrepreneur bersifat independen bukan berati tidak dapat bekerja sama
dengan orang lain tetapi secara bebas dapat menentukan waktu, tempat dan memilih partner
untuk bekerja. Dan biasanya mengalami kekecewaan dengan birokrasi korporasi yang
panjang dan tidak acuh terhadap ide besarnya.
Biaya Rendah - Sebuah Start Up (perusahaan yang didirikan oleh entrepreneur)
membutuhkan biaya yang lebih kecil untuk bergerak dan berubah dibandingkan dengan
perusahaan besar dengan ribuan karyawan.
Fleksibel - Sebuah Start Up biasanya lebih fleksibel dan dapat beradaptasi dengan cepat
terhadap perubahan kebutuhan pasar. Hanya satu layer manajemen yang terdapat disana yaitu
"Si Owner." Bandingkan dengan sebuah korporasi besar untuk mengeluarkan produk baru
harus melewati beberapa layer direktur dan manajer.
Fokus - Seorang Etrepreneur biasanya menyasar pada niche market yang melayani
sekelompok customer kecil. Korporasi besar mentargetkan pada pasar-pasar yang besar dan
segmentasi pasar yang luas sedangkan seorang entrepreneur dengan Start Up-nya memenuhi
kebutuhan pasar yang tidak dilirik oleh perusahaan-perusahaan besar.
Reputasi - Seorang Entrpreneur dengan Start Up-nya yang fokus pada niche market
membangun reputasi dan kualitas dengan layanan yang baik.

STRATEGI PEMASARAN
(Eddy Soeryanto Soegoto 2015:161) Membangun sistem pemasaran secara holistic
melalui integrated marketing, Relationship marketing, Internal marketing, dan Social
responsibility marketing dengan strategi pemasaran yang tepat akan meningkatkan
keunggulan bersaing perusahaan.
Suatu produk berupa barang atau jasa untuk dapat dikenal, dimengerti, dipahami, dan
disukai oleh masyarakat atau konsumen perlu di pasarkan. Untuk itu setiap wirausahawan
harus memahami konsep utama pemasaran, karena di dalamnya terdapat hubungan yang erat
antara wirausahan dan konsumen terkait kebutuhan, keinginan permintaan, produk, jasa,
nilai, kepuasan, kualitas, pertukaran, transaksi, hubungan , dan pasar , yang terikat satu sama
lain.
Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga,
promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran agar dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan dan perusahaan sekaligus.
Menurut Armstrong dan Kotler (2000:5), marketing adalah A societal process by which
individuals and groups obtain what they need and want throught creating, offering and freely
exchanging products and services of value with others. Atau Sebuah proses sosial dimana
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melaui
penciptaan, menawarkan dan bertukar bebas produk dan nilai jasa dengan orang lain.
Mengacu pada definisi diatas dapat diketahui bahwa titik awal dari pemasaran terletak pada
adanya kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia berusaha mencari
sesuatu. sesuatu tersebut adalah produk (barang dan/atau jasa) yang disediakan individu
atau perusahaan.
Strategi Pemasaran adalah adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan. Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pendangan
penjual (4P) adalah :
Tempat yang strategis (place),
Produk yang bermutu (product),
Harga yang kompetitif (price) dan
Promosi yang gencar (promotion).
Tujuan akhir dan konsep strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (Total
Customer Statisfaction).
Kepuasan pelanggan sepenuhnya :
Bukan berarti memberikan kepada apa yang menurut kita (penjual) keinginan dari
mereka tetapi apa yang sesungguhnya mereka (pelanggan) inginkan serta kapan dan
bagaimana mereka inginkan.
Strategi pemasaran yang digerakan oleh pelanggan : untuk merancang strategi
pemasaran yang unggul, mulamula perusahaan harus memutuskan siapa yang akan
dilayaninya
Perusahaan melakukan hal ini dengan membagi pasar menjadi segmen pelanggan
(segmentasi pasar) dan memilih segmen mana yang akan dituju (target pemasaran).

Dimensi pemasaran
Holistik marketing merupakan suatu konsep pemasaran menyeluruh yaitu konsep
dimana para pemasara berusaha untuk meningkatkan kesadaran dari suatu kebutuhan
konsumen agar didapat pendekatan yang lebih lengkap dan menyatu (kohesif) sehingga
melebihi aplikasi konsep secara tradisional. Konsep ini didasari pada pengembangan,desain
dan pengimplementasian dari program-program pemasaran, proses-proses, dan aktivitas-
aktivitas yang disadari saling kebergantungan.
Dimensi pemasaran Holistik(menyeluruh) mencakup:
Pemasaran melalui hubungan konsumen, saluran, dan relasi yang di sebut juga
Relationship Marketing.
Pemasaran yang bertanggung jawab secara sosial, meliputi lingkungan, komunitas,
etika, dan hokum atau disebut juga Social Responsibility Marketing.
Pemasaran terpadu meliputih komunikasi, produk dan jasa, serta saluran, atau disebut
juga dengan Integrated Marketing atau pemasaran terpadu akan menimbulkan dua
pemikiran yang hadir menyertainnya.
Pemasaran internal, meliputi departemen pemasaran, manajemen puncak, dan
departemen lainnya.
Konsep Penjualan Dan Pemasaran
Dalam suatu aktivitas bisnis, terdapat perusahaan yang lebih menekankan pada
penjualan produk daripada pemasaran produk.
Perusahaan yang mempraktikkan konsep penjualan, menjual apa yang mereka buat daripada
membuat apa yang pasar inginkan. Secara kontras, perusahaan yang mempraktikkan konsep
pemasaran, menentukan kebutuhan dan keingingan pasar dan mengirimkan produk atau jasa
yang diinginkan secara lebih efektif daripada apa yang dilakukan pesaingnya.
Untuk membedakan antara konsep penjualan dan konsep pemasaran, dapat dilihat pada tabel
berikut.
Titik Awal Fokus Arti Akhir
Pabrik Produk yang tersedia Penjualan dan Keuntungan melalui
promosi jumlah penjualan
Konsep Penjualan
Pasar Kebutuhan Komunikasi Keuntungan melalui
pelanggan pelanggan kepuasaan pelanggan

Kegiatan Pemasaran
Proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen.
Mengetahui apa saja yang diinginkan oleh konsumen yang berkenaan dengan produk, kinerja
serta kualitas adalah tahap pertama yang sangat penting dari kegiatan pemasaran. Istilahnya
saat ini bermacam-macam ,seperti customer satisfaction (kepuasaan pelanggan);
experiental marketing (memberikan tambahan pengalaman baru pada waktu konsumen
menikmati produk tersebut); dreaming marketing (memberikan iming-iming impian
terhadap pemakaian produk tertentu kepada konsumen); new generation marketing atau
cohort marketing (pemasaran yang ditujukan kepada suatu kelompok atau segmen tertentu
untuk dipuaskan selerannya); intelligent marketing (pencarian informasi mengenai
pemasaran untuk mengetahui selera konsumen); emosional marketing (menggunakan cara
untuk membangkitkan emosi dan gengsi konsumen sebagai alat pemasaran) serta berbagai
istilah populer lainnya.
Semua ini tidak lepas dari konsep marketing yang paling dasar, yaitu berusaha
memproduksi barang/jasa untuk memenuhi selera konsumen (value based), baik yang bersifat
tangible (dapat disentuh) maupun intangible (tidak dapat disentuh)
Tujuan Kegiatan Pemasaran
Tujuan dari kegiatan pemasaran ini adlaah agar konsumen potensial mengetahui secara detail
produk yang kita hasilkan apakah berkualitas dan bermanfaat dan perusahaan dapat
menyediakan semua permintaan atau request dari mereka(konsumen) atas produk yang
dihasilkan atau di buat.
Perusahaan dapat menjelaskan bagaimana detail dari semua kegiatan yang berhubungan
dengan suatu pemasaran. Kegiatan dalam suat pemasaran ini yaitu meliputi berbagai suatu
kegiatan, mulai dari bagaimana mengenai penjelasan produk, desain produk yang akan
dirancang, promosi produk yang dapat menarik perhatian konsumen atau masyarkat,
pengiklanan produk yang bagus serta menarik perhatian juga, komunikasi kepada konsumen
yang baik dan juga ramah, sampai pengiriman produk yang aman dan juga agar sampai ke
tangan kosumen secara tepat dan cepat.

Perencaan Strategi Pemasaran


Perencanaan strategi adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh
dalam memberikan rumusan/strategi ke pada suatu perusahaan yang akan di bangun dan yang
bersifat lingkup menyeluruh, memberikan rumusan atau strategi dimana suatu perusahaan
atau bisnis akan di arahkan atau ditujukan, dan bagaimana sumber daya tersebut dapat
dialokasikan untuk mencapai tujuan usaha atau bisnis selama dalam jangka waktu tertentu
dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. Ada 2 alasan diaman menunjukkan
pentingnya Strategis Perencanaan :
Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar atau awal pada semua bentuk-
bentuk strategis perencanaan lainnya yang harus di ambil atau di pungut.
Pemahaman terhadap suatu perencanaan strategis akan mempermudah pemahaman
bentuk-bentuk perencanaan lainnya.
Dengan adanya perencanaan strategis ini maka perusahaan akan menjadi jelas apa yang dituju
dan bagaimana rencana atau langkah langkah nya agar tujuan tersebut dapat di capai sehingga
akan memudahkan dalam memformulasikan atau merancang sasaran serta rencana-rencana
lain dan dapat mengarahkan sumber-sumber rancangan atau berorganisasi secara efektif.
Sehingga dapat dikatakan bahwa perencanaan rancangan atau strategi ini dapat menentukan
keberhasilan suatu bisnis atau perusahaan. Perencanaan strategi pemasaran dilakukan
melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut : Menguji situasi pemasaran suatu bisnis atau usaha
saat ini , Menyertakan kesempatan jika salah dalam melangkah, Menentukan sasaran yang
akan di tuju , dan Mengembangkan strategi pemasaran yang dilakukan.

Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar(pengelompokan pasar), adalah proses pembagian dari pasar ke
dalam kategori suatu jenis atau segmen pelanggan. Segmentasi merupakan strategi/rancangan
untuk menganalisis konsumen atau masyarakat, bukan suatu produk atau barang dan juga
jasa.
Segmentasi pasar ini di pengaruhi oleh empat variable yang sangat penting, yaitu berikut di
bawah ini:
Geografis : Banyak suatu keputusan pembelian di pengaruhi oleh tempat yang bersih
dan juga strategis.
Demografis : Terkait usia juga, pendidikan, status perkawinan, suku, agama,
pendapatan per tahun, ras, kebangsaan, jenis kelamin.
Psikografis : Karakteristik atau sifat konsumen, seperti bagaimana gaya hidup yang
digunakan, pendapatan, minat dan sikap.
Perilaku : Cara-cara bagaimana konsumen atau masyarakat menggunakan produk atau
barang, manfaat apa yang mereka harapkan dari produk atau barang tersebut, alasan
kenapa mereka membeli produk atau barang tersebut, dan apa kelebihan menurut
konsumen atau masyarakat sehingga kesetiaan mereka terhadap produk tersebut.

Memilih Pasar Sasaran


Memilih pasar sasaran (target market), yaitu pelanggan atau konsumen yang spesifik,
golongan atau segmen-segmen yang diinginkan perusahaan atau bisnis untuk menjual produk
atau barangnya. Proses ini dilakukan setelah melakukan suatu segmentasi pasar. Para
pemasar akan menggunakan bermacam-macam ukuran untuk membatasi fokus mereka
kepada beberapa segmen pasar yang pantas, termasuk besaran dari penjualan potensial di
dalam masing-masing segmen, ongkos kemampuan inti yang ada, dan risiko-risiko yang ada
di dalam lingkungan bisnis.
Seleksi Segmen Pasar
Perusahaan dapat menggunakan salah satu dari strategi/perancangan seleksi dan memilih
segmen pasar yaitu seperti yang ada pada berikut ini : pemasaran serbasama, pemasaran
serbaaneka dan pemasaran terpusat.
Pemasaran serbasama
Perusahaan memutuskan keseluruhan untuk mengabaikan suatu perbedaan segmen
pasar dan mengikuti keseluruhan pasar dengan hanya satu tawaran saja dengan
merancang produk atau barang yang sama dengan distribusi dan promosi misalnya
untuk mendapatkan jumlah konsumen/masyarakat.
Pemasaran serbaaneka
Disini perusahaan memutuskan untuk beroperasi dalam beberapa suatu segmen pasar
dengan merancang pasar dengan merancang/strategi program penawaran sendiri untuk
setiap segmen-segmen yang ada.
Pemasaran terpusat
Banyak perusahaan melihat kemungkinan ketiga yang sangat menarik khususnya
apabila sumber daya yang dimiliki dari perusahaan/bisnis terbatas.

Produk
Eddy Soeryanto Soegoto (2016:158) mendefinisikan bahwa Produk adalah suatu
barang segala sesuatu yang bias atau dapat ditawarkan ke suatu pasar dan dapat memenuhi
apa yang dibutuhkan konsumen. Kepuasan konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk fisik
atau tampilan produk, melainkan kepuasaan yang didapatkan oleh pelanggan agar pelanggan
dapat setia dengan produk yang kita jual. Kepuasan tersebut merupakan akumulasi kepuasan
fisik, psikis, simbolis, dan pelayanan yang diberikan oleh produsen.
Barang atau produk, jasa, atau gagasan yang di pasarkan untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan dari konsumen atau pelanggan. Produk adalah unsur bauran pemasaran yang
paling sangat mendasar, yang meliputi pengemasan porduk, merek dagang produk, desain
produk, harga produk, citra produk, pelayananan yang ramah, waktu pengiriman yang tepat
dan cepat, berbagai fitur kelebihan, gaya produk, jasa yang dibutuhkan, mutu suatu produk
tersebut, jaminan keabsahan atau asuransi, dan bahkan situs web yang dapat menarik
perhatian karena akan dilihat oleh sebagian besar pelanggan. Penciptaan suatu produk atau
citra produk yang cukup berbeda dibandingkan produk yang telah beredar dengan maksud
untuk menarik konsumen dikenal sebagai Diferensiasi Produk, intinya apa kelebihan produk
yang akan kita keluarkan yang dapat bermanfaat bagi konsumen.
Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan atau merancang penempatan
produk dalam persaingan antar wirausahawan dan menetapkan bauran pemasaran yang
terperinci dan sangat detail . Pada hakikatnya penempatan produk ini adalah agar tindakan
merancang produk dapat selesai secepat mungkin dan bauran pemasaran agar tercipta kesan
tertentu di dalam ingatan konsumen. Bagi setiap segmen-segmen yang dimasuki perusahaan
atau bisnis, sangat perlu dikembangkan untuk suatu strategi penempatan produk.
Tingkatan Produk :
Produk inti, yaitu merupakan inti atau dasar yang sesungguhnya dari produk yang
ingin diperoleh atau didapatkan oleh seorang pembeli atau konsumen dari produk
tersebut, apabila produk yang dikeluarkan tidak menarik perhatian konsumen , maka
produk tersebut gagal untuk di pasarkan.
Produk formal, yang merupakan bentuk barang yang menartik perhatian, model
barang yang menarik perhatian, kualitas/mutu, merek yang unik, dan kemasan unik
yang menyertai produk tersebut.
Produk tambahan, adalah tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang
menyertainnya, seperti pemasangan, pelayanan yang baik, pemeliharaan yang baik,
dan pengangkutan secara cuma-cuma.

Strategi Perluasan Pemasaran Produk


Untuk menghasilkan pertumbuhan produk di pasar yang ada mampu pasar yang baru, dapat
diterapkan Tiga Strategi Pertumbuhan Intensif untuk perluasan pemasaran oleh Ansoff,
sebagai berikut :
Strategi 1: Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration Strategy) Perusahaan
mempertimbangkan apakah produk-produknya bisa lebih banyak menguasai pasara
yang ada.
Strategi 2: Strategi Pengembangan Pasar (Market Development Strategy)
Perusahaan mempertimbangkan apakah dapat menemukan atau mengembangkan
pasar-pasar baru untuk produk-produknya yang ada saat ini.
Strategi 3: Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy)
Perusahaan mempertimbangkan apakah dapat mengembangkan produk baru karena
adanya pembeli potencial di pasar yang ada.

Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan konsumen untuk membeli produk atau
mengganti hak milik produk. Oleh karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga
memengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai
oleh perusahaan. Untuk menetapkan harga harus mempertimbangkan tiga elemen yaitu
biaya,margin atau kenaikan harga, dan kompetensi.
Biaya(Cost)
Langkah awal dalam penetapan harga adalah menghitung biaya-biaya yang secara
langsung berhubungan dengan produk atau jasa. Untuk perusahaan manufaktur
misalnya harus dihitung biaya bahan baku dan tenaga kerja terkait produksi produk
tersebut. Untuk nonfaktur seperti peritel pakaian, harus dihitung biaya barang dan
pemasok. Jadi dalam menghitung biaya suatu produk perlu dihitung biaya Overhead
(beban tambahan).
Kenaikan harga atau margin
Pada industry perhiasan, pakaian, furniture, dan kosmetik , peritel dari produk-produk
tersebut menggunakan kenaikan harga standar untuk harga-harga barang dalam
tokonya. Jadi bila peritel membeli 1 lusin spidol seharga Rp10.000 maka ia akan
menjualnya seharga Rp.20.000 bila standar kenaikan harga 100% dari biaya.
Kompetisi
Bila suat produk tidak memiliki perbedaan yang signifikan maka penetapan harga
akan tidak jauh berbeda atau kompetisinya kecil. Namun bila produk yuang sama
diberi inovasi maka akan terjadi perbedaan harga yang cukup besar di mana
kompetisinya meningkat.

Strategi Penetapan Harga


Skimming Pricing Harga awal produk yang diterapkan setinggi-tinggi dengan
tujuan bahwa produk atau jasa memiliki kualitas tinggi.
Penetration Pricing Menetapkan harga yang serendah mungkin dengan tujuan
untuk menguasai pasar.
Status Quo Pricing Harga menyesuaikan terhadap harga pesaing.

Distribusi
Bagian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan bagaimana cara
penyampaian atau pesan untuk produk-produk dari produsen ke konsumen atau masyarakat.
Faktor distribusi memberikan utilitas,kualitas pada konsumen atau masyarakat karena produk
atau barang tersebut dapat dengan mudah untuk dibeli saat mereka membutuhkannya. Hal
yang harus dipikirkan dan juga dipertimbangkan yaitu dalam pemilihan saluran terdistribusi
adalah sebagai berikut :
Tingkat Kelangsungan Saluran, terkait Kondisi pasar(terkonsentrasi atau tersebar),
Atribut suatu Produk (besar atau kecilnya produk, mahal harga produk,berbahaya
suatu produk, tidak tahan lama atau kadaluarsanya), Keunggulan Biaya (banyaknya
manfaat ataupun tanpa manfaat), Atribut suatu Perusahaan (kekuatan finansial yang
ditunjukan, usulan yang didapat, mempunyai pengalaman saluran, dan strategi
pemasaran yang dapat berjalan sesuai rencana).
Jumlah Anggota Saluran, apakah Intensif (pemilihan sebanyak mungkin peritel atau
penjual grosir sebesar mungkin), Selektif (tertentu saja sesuai kriteria ataupun
kategori), atau Eksklusif (hanya memilih satu penjual grosir atau peritel yang
dipercanya dan dapat meningkatkan pembelian produk).
Kriteria dalam Pemilihan Anggota Saluran, terkait Reputasi atau Jasa yang
disediakan.
Jumlah Saluran, apakah satu saluran untuk satu pasar sasaran ataukah banyak pasar
sasaran, atau banyak saluran untuk satu pasar sasaran atau banyak pasar sasaran.

Promosi
Kata Promosi berasal dari bahasa Latin, yaitu Promovera (Promotion) yang ada
dalam bahasa inggris di terjemahkan: to move forward advance, di mana terjemahan secara
fungsional sasaran promosi adalah merangsang pembelian di tempat, (immediately
stimulating purchase), kata tersebut pertama kali digunakan oleh Daniel Strach(Renald
Khasali, 1995:10)
Kata promosi mempunyai arti untuk memberi tahui, membujuk atau
mengingat.(Kampus Besar Bahasa Indonesia 1989:68), promosi difungsikan sebagai
kelanjutan dari publikasi sehingga para calon konsumen tidak hanya mengenal produk yang
ditawarkan, tetapi juga mau berbuat atau bertindak sesuai dengan pesan yang disampaikan
dalam alat promosi tersebut. Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya untuk
mengarahkan seseorang terhadap suatu produk dan teknik-teknik mengomunikasikan suatu
produk uang digunakan oleh perusahaan untuk berinteraksi dengan target pasar mereka dan
khalayak ramai. Sarana komunikasi utama dalam bauran promosi meliputi :
Iklan (Advertising), merupakan bentuk komunikasi nonpersonal yang biasanya
terdapat di Koran-koran, radio, TV, majalah atau Internet. Iklan masih sering
disamakan maknanya dengan promosi, padahal iklan merupakan bagian dari promosi.
Untuk membedakan antara iklan dengan promosi berdasarkan sasarannya adalah
sebagai berikut; yang menjadi dari iklan adalah mengubah jalan pikiran konsumen
untuk membeli. Sedangkan yang menjadi sasaran dari promosi adalah merangsang
pembelian di tempat.
Promosi Penjualan (Sales Promotion), biasanya berupa bujukan langsung kepada
konsumen, seperti hadiah langsung, kupon, atau paket penyerta. Pengaruh promosi
penjualan acap kali di ukur dan lebih cepat daripada pengaruh periklanan.
Pemasaran Langsung(Direct Marketing), adalah promosi penjualan yang langsung ke
pembeli, seperti penjualan rumah, mobil, motor, asuransi, pakaian.
Bentuk-bentuk direct marketing meliputi :
1. Direct selling
2. Direct email
3. Telemarketing
4. Internet selling
5. Direct action marketing
6. Catalog selling
7. Televesion/print media
8. Cable TV

Hubungan Masyarakat (Public Relations), adalah semua bentuk komunikasi yang


bertujuan membentuk citra yang baik terhadap organisasi dan produknya.
Media Social (Social Media), termasuk setiap sarana (angkut) komunikasi dimana
pelanggan-pelanggan dan para anggota lain public itu dapat memainkan satu peran
yang aktif, termasuk blogs, pemakai menyokong situs web isi seperti YouTube, dan
lokasi-lokasi si petunjuk halaman buku sosial seperti Digg.
BAB III PROSES DAN HASIL

Studi Kasus Pemasaran Strategi Marketing Bank BCA


Bank BCA tumbuh sangat pesat saat ini, banyak produk yang ditawarkan kepada
masyarakat dan banyak pula masyarakat yang menyukai produk tersebut. Salah satu bank
yang menduduki urutan tertinggi di Indonesia ini berhasil mendapatkan nasabah yang cukup
banyak dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik dan juga strategi pemasaran yang
tepat. Bank BCA melalui strategi pemasarannya telah berhasil sukses dalam segala hal.
Jika Anda masuk di bank tersebut, pelayanan yang diberikan sangat memuaskan.
Pelayanan bank memang menjadi salah satu strategi pemasaran yang efektif untuk menarik
lebih banyak konsumen. Masyarakat Indonesia yang cenderung menyukai kesopanan, hal ini
yang menjadi salah satu inti pelayanan bank BCA.
Bank Cantral Asia atau yang dikenal dengan BCA ini didirikan pada tanggal 21
Februari 1957. Sekalipun bank BCA saat ini bisa berjaya, namun dulu BCA juga pernah
mengalami masalah terutama saat terjadinya krisis moneter pada tahun 1997.
Bank ini mengalami dampak yang cukup luar biasa dengan adanya krisis moneter,
tapi bukan hanya satu bank, hampir semua bank yang ada di Indonesia mengalami dampak
yang sama akibat terjadinya krisis tersebut.
Kondisi krisi menyebabkan aliran dana tunai dalam perusahaan atau pada bank BCA
menjadi terpengaruh. Dalam hal ini banyak dana pihak ketiga yang ditarik dari bank BCA,
namun seiring dnegan pemulihan kesehatan bank pasca krisis tersebut banyak hal yang
berubah.
Bank BCA justru tumbuh pesat hingga saat ini, bahkan bayak dana pihak ketiga yang
kembali pada tingkat yang sama. Untuk strategi pemasaran yang efektif, hal ini sangat
dibutuhkan bukan hanya BCA saja. Hampir semua bank yang menginginkan pertumbuhan
yang baik pada banknya, hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana bank tersebut
melakukan pemasaran yang tepat.
Bank BCA menerapkan strategi pemasaran yang sangat kreatif dan juga lebih
inovatif. Dengan strategi pemasaran yang tepat inilah bank BCA mendapatkan banyak
penghargaan sebagai bank terbesar dan terbaik di Indonesia. Bank ini memiliki banyak
keunggulan, terutama dalam hal teknologi atau sistem infomasi yang digunakan.
Berikut beberapa strategi pemasaran bank BCA yang mengantarkannya menjadi
sukses:
1. Pelayanan terbaik dan terdepan
Dalam hal pelayanan baik dilakukan secara offline dan online, bank BCA selalu
memberikan yang terbaik. Pelayanan yang dilakukan di kantor cabang di seluruh
Indonesia dilakukan dengan cukup baik.
Mulai dari petugas parkir yang cukup ramah, security dan semua staff bank yang
professional dan memberikan kenyamanan pada konsumen. Jika konsumen
mendapatkan kenyamanan dan kepuasan maka mereka akan senang menggunakan jsa
perbankan di BCA. Strategi memberikan kepuasan dan kenyaman pada konsumen
inilah yang turut menjadikan BCA tumbuh menjadi bank yang besar dan kuat.
2. Layanan terbaik dengan teknologi modern
Bank BCA dikenal sebagai bank yang memberikan layanan electronik money yang
sangat memuaskan bagi pelanggannya. Ada cukup banyak layanan yang diberikan
oleh BCA yang digabungkan dengan teknologi modern saat ini. Teknologi yang serba
canggih dari bank ini memberikan kemudahan bagi pelanggan mereka.
3. Beberapa produk yang dimiliki bank BCA yang dikombinasikan dengan tenologi
modern diantaranya adalah klik BCA dan BCA Mobile yang digunakan untuk akses
perbankan secara elektronik. BCA menghadirkan fasilitas pembayaran dan pembelian
secara online melalui ATM pada hatun 1996 dan menjadi bank online pertama di
Indonesia Berbagai kemudahan layanan tersebut membuat masyarakat cenderung
memilih BCA.
4. Promosi yang besar-besaran
Gebyar BCA adalah salah satu promosi yang dilakukan oleh bank BCA untuk
menarik lebih banyak konsumen di Indonsia. BCA tidak tanggung-tanggung
melakukan promosi besar baik berupa iklan, even promo, kerjasama dan juga program
yang besar seperti Gebyar BCA. Dengan promosi tersebut masyarakat akan semakin
antusias menggunakan layanan BCA padalah pada awalnya mungkin mereka hanya
tertarik pada hadiah yang diberikan BCA.
5. Kerjasama dengan pihak lain
Bank BCA menggunakan strategi promosi dengan menggandeng beberapa perusahaan
atau organisasi di Indonesia untuk pemasaran produk dan meningkatkan brand
mereka. Dengan kerjasama tersebut maka akan membuat banyak orang tertarik untuk
menjadi nasabah BCA.
BAB IV KESIMPULAN

Dari apa yang telah saya jelaskan dalam pembahasan diatas, maka dari itu saya dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :
Menjadi seorang entrepreneur adalah pekerjaan mulia dan juga pekerjaan menyenangkan,
selain itu merupakan tantangan menarik yang perlu di wujudkan dalam suatu karya nyata
untuk membangun suatu bisnis/usaha.
Kita dapat memulai bisnis tersebut tanpa modal tapi tekad kuat yang kuat berdasarkan
skill (keterampilan) atau suatu kompetensi yang kita miliki. Bisa juga dengan modal besar
tapi telah memperhitungkan dengan matang alokasi anggaran bisnisnya.
Namun yang sangat penting dalam membuka usaha adalah harus didasarkan
berdasarkan skill atau kompetensi yang kita miliki. Bisnis sesuai yang sesuai dengan skill dan
kompetensi akan membuat kita happy atau senang menjalankannya bahkan memacu
semangat kita untuk keberhasilan bisnis tersebut.
Jadi jangan sekali-kali membuka usaha hanya karena ikut-ikutan atau karena
pengaruh teman atau hanya karena melihat orang lain sukses tanpa didasarkan skill atau
kompetensi yang kita miliki.
Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi yaitu penetapan
harga,promosi yang membuat konsumen atau masyarakat tertarik dan distribusi atas ide,
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran agar dapat memuaskan kebutuhan pelanggan
dan perusahaan sekaligus.
Strategi Pemasaran yang dilakukan oleh Bank BCA sangat kreatif dan juga inovatif.
Dimana dengan menggunakan strategi tersebut bank BCA mendaptkan banyak penghargaan
sebagai bank terbesar dan terbaik di Indonesia. Bank ini juga memiliki banyak keunggulan,
terutama dalam hal teknologi atau sistem informasi yang di gunakan.
BIBLIOGRAFI

Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, Edisi Revisi, Elexmedia Komputindo, 2015,


Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto;

Anda mungkin juga menyukai