Oleh:
2017
ABSTRAK
Karya ilmiah ini membahas segelintir tentang pengusaha dan strategi pemasaran.
Mejadi seorang entrepreneur akan mengantarkan kita pada tantangan yang menarik dalam
membangun, mengembangkan dan menjadikan usaha kita unggul. Kita akan ditempatkan
pada situasi dan juga kondisi yang akan memberi banyak pengalaman berharga dalam
menjalankan usaha.
Kegiatan advertising yang dijalankan oleh beberapa perusahaan jasa mencakup fungsi
periklanan, sponsorship, dan kegiatan lainnya yang bertujuan untuk mempromosikan
perusahaan. Ini sebabnya pelaksanaan advertising perlu dijadikan lebih efisien dalam
penggunaan strategi pemasaran di jaman modern ini.
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4
LATAR BELAKANG ........................................................................................................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................................. 5
Entrepreneur .................................................................................................................................... 5
Ciri dan Sifat Entrepreneur ............................................................................................................. 7
Jiwa dan Sikap Entrepreneur.......................................................................................................... 8
Kemampuan Entrepreneur .............................................................................................................. 9
Kompetensi ..................................................................................................................................... 9
Skill yang diperlukan .................................................................................................................... 11
Advantage memiliki sebuah Start Up ........................................................................................... 12
STRATEGI PEMASARAN.............................................................................................................. 13
Dimensi pemasaran ....................................................................................................................... 14
Konsep Penjualan Dan Pemasaran ................................................................................................ 15
Kegiatan Pemasaran ...................................................................................................................... 15
Tujuan Kegiatan Pemasaran.......................................................................................................... 16
Perencaan Strategi Pemasaran ...................................................................................................... 16
Segmentasi Pasar .......................................................................................................................... 17
Memilih Pasar Sasaran .................................................................................................................. 17
Produk ........................................................................................................................................... 18
Harga ............................................................................................................................................. 19
Distribusi ....................................................................................................................................... 20
Promosi ......................................................................................................................................... 21
BAB III PROSES DAN HASIL ........................................................................................................... 23
Studi Kasus Pemasaran Strategi Marketing Bank BCA ................................................................ 23
BAB IV KESIMPULAN ...................................................................................................................... 25
BIBLIOGRAFI ..................................................................................................................................... 26
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Untuk menjadi suatu negara ekonomi yang maju minimal dibutuhkan 2% persen entrepreneur
dari populasi penduduk dalam suatu negara. Di Indonesia dimana dengan jumlah 244.769.100
orang di tahun 2012 baru memiliki 1,56 persen entrepreneur atau sekitar 3.818.398
entrepreneur, padahal untuk dapat mencapai 2 persen tersebut di butuhkan 4.895.382
entrepreneur. Terlihat bahwa kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan entrepreneur
baru masih sangat besar. Entrepreneur pada negara-negara ekonomi maju seperti Malaysia
dan Thailand terdapat 4 persen, Singapura 7.2 persen, Amerika Serikat 12 persen. Hingga
tahun 2014 jumlah entrepreneur di indonesia baru mencapai 1.65 persen dari total populasi
penduduk.
Agar produk atau jasa dapat dikenal, dimengerti, dipahami, dan disukai oleh
masyarakat perlu di pasarkan. Untuk itu setiap wirausahawan harus memahami konsep utama
pemasaran, karena di dalamnya terdapat hubungan erat antara wirausahawan dengan
konsumen terkait kebutuhan, keinginan, pertukaran, transaksi, hubungan, dan pasar yang
terikat satu sama lain.
BAB II LANDASAN TEORI
Entrepreneur
Eddy Soeryanto Soegoto(2015:25) Kemajuan suatu bangsa dipengaruhi oleh seberapa
banyak Entrepreneur atau pengusaha yang dimiliki bangsa tersebut dan seberapa besar
kontribusi positif yang di berikan para entrepreneur bagi perkembangan dan kemajuan
Bangsa-nya.
Seperti yang saya kutip dari perkataan diatas menjadi Entrepreneur merupakan tantangan
menarik yang perlu di wujudkan dalam suatu karya nyata membangun suatu Bisnis atau
Usaha atau sebuah Perusahaan. Kita dapat membulai bisnis tersebut tanpa modal tapi tekad
yang kuat berdasarkan skill (keterampilan) atau kompetensi yang kita miliki. Bisa juga kita
mulai dengan modal kecil tapi terarah alokasi dananya. Bisa juga langsung dengan modal
besar tapi telah memperhitungkan dengan matang alokasi anggaran bisnisnya.
Namun yang sangat penting dalam membuka atau membangun bisnis atau usaha
tersebut harus didasarkan atas Skill atau Kompetensi kita akan membuat kita happy atau
senang menjalannkanya bahkan memacu semangat kita untuk keberhasilan bisnis tersebut.
Jangan sekali-kali membuka usaha karena ikut-ikutan atau karena pengaruh teman atau hanya
melihat orang lain sukses tanpa didasarkan skill atau kompetensi yang kita miliki.
Berikut di bawah ini adalah gambaran tentang Peran, Aktivitas, dan Nilai Positif Menjadi
seorang Entrepreneur.
Pekerjaan Mulia
Entrepreneur melakukan Pekerjaan Mulia, karena entrepreneur memberikan pekerjaan
bagi orang yang membutuhkan untuk memperoleh nafkah bagi keluarganya. Banyak dari
orang-orang hingga ribuan untuk memberikan nafkah kepada keluarganya maka dari itu
banyak juga keluarga yang membutuhkan suatu perkerjaan untuk memperoleh hal tersebut.
Maka dari itu kenapa entrepreneur adalah suatu pekerjaan mulia.
Pekerjaan Menyenangkan
Seorang entrepreneur biasanya membuka usaha atau perusahaan karena menyukai
atau senang pada pekerjaan tersebut. Juga bisa membuka usaha karena hobi sehingga senang
pada pekerjaan tersebut. Bisa juga karena sesuai kompetensi yang ia miliki sehingga ia
melakukan aktivitas bisnisnya tersebut tanpa beban dan menjadikan aktivitas bisnisnya
tersebut sebagai hal yang menyenangkan. Orang akan menghindari membuka usaha jika
usaha tersebut tidak ia sukai, tidak hobi, atau bukan kompetensinya karena pasti pekerjaan
tersebut akan menjadi beban, memberatkan, dan tidak menyenangkan.
Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran
Seorang Entrepreneur akan menciptakan Lapangan Kerja dan mengurangi
Pengangguran, karena melalui perusahaannya ia dapat merekrut beberapa orang hingga
ribuan orang yang membutuhkan pekerjaan untuk bekerja sehingga ia telah membuka
lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
Mengurangi Kemiskinan
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa entrepreneur adalah pekerjaan mulia karena
memberikan pekerjaan bagi orang lain yang membutuhkan, maka otomatis dari pengertian
tersebut entrepreneur dapat mengurangi kemisikinan di suatu negaranya, dengan banyaknya
entrepreneur dapat mengurangi jumlah pengangguran, sehingga yang menganggur atau
miskin dapat mendapatkan gaji.
Menentukan Kemajuan Suatu Bangsa
Untuk menjadi Negara ekonomi maju minimal dibutuhkkan 2 persen entrepreneur
dari populasi penduduk suatu Negara. Indonesia dengan jumlah penduduk 244.769.100 orang
di tahun 2012 baru memiliki 1.56 persen entrepreneur atau sekitar 3.818.398 entrepreneur,
padahal minimal di butuhkan 4.895 entrepreneur untuk memenuhi capaian 2 persen tersebut.
Terlihat bahwa kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan entrepreneur masih
sangat besar. Indonesia sebagai Negara yang telah masuk pada kategori Negara
berpenghasilan menengah (middle income country) untuk menjadi Negara maju perlu
membangun ekonomi berbasi inovasi. Strateginya yakni dengan mengurangi kebergantungan
pada eksploitasi SDA, meningkatkan kualitas SDM, dan meningkatkan jumlah entrepreneur.
Menentukan Perkembangan Ekonomi
Para entrepreneur menjadi roda penggerak perekonomian di setiap wilayah, baik di
kabupaten, kotamadya, provinsi maupun di tingkat nasional. Berkat peran para entrepreneur
tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai rata-rata 6% PDB setiap tahunnya dan
menjadikan Indonesia sebagai Negara yang ekonominya paling stabil di dunia sehingga
kondusif untuk investasi.
Mencerdaskan Bangsa Dan Dunia
Di bidang pendidikan para entrepreneur berperan dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang bermutu bahkan berkelas dunia.
Bill Gates, entrepreneur di bidang teknologi informasi menciptakan Microsoft yang
mencerdaskan masyarakat dunia dengan mengubah pola hidup konvesional menjadi modern.
Mark Zuckerberg, entrepreneur di bidang teknologi informasi menciptakan Facebook yang
mencerdaskan masyarakat dunia tentang cara berkomunikasi canggih di media sosial. Survei
yang dilakukan oleh eMarketer, USA, pada bulan Oktober 2013 menunjukan bahwa jejaring
sosial ini telah digunakan oleh sekitar 1.61 miliar manusia, lebih dari seperlima penduduk
Bumi. Masuk ke situs jejaring sedikitnya sekali dalam sebulan.
Keduana merupakan contoh dari entrepreneur yang mencerdaskan dunia melalui revolusi
teknologi informasi yang mereka ciptakan, yang mengubah dunia nyata(real world) ke dunia
maya (cyber space).
Menjadi Orang Kaya
Banyak entrepreneur yang berasal dari keluarga kurang mampu bahkan miskin
berhasil tumbuh, berkembang dan maju berkat kemampuan berkreasi dan berinovasi,
mandiri, ulet dan tekun, rajin , disiplin, siap menghadapi risiko, piawai meraih peluang, dan
cerdas dalam mengelola sumber daya berhasil untuk menghasilkan nilai tambah dan
profitabilitas (keuntungan) sehingga menjadi orang kaya.
Chairul Tanjung, yang terkenal melalui bukunya sebagai Si Anak Singkong adalah contoh
seorang entrepreneur yang tumbuh dari keluarga sederhana dan memulai usahanya dengan
berjualan buku stensilan dan kaus di kampusnya, kini menjadi orang terkaya ke-4 di
Indonesia di tahun 2014 versi majalah Forbes, melalui perusahannya, CT.Corp., dengan todal
kekayaan lebih dari US$3,4 miliar. Trans TV, Trans-7 TV, Trans Studio Bandung &
Makassar, Trans Hotel Bandung, Bandung Supermal, Bank Mega Tbk., adalah beberapa
perusahaan miliknya.
Ciri dan Sifat Entrepreneur
Ciri Sifat
Percaya Diri dengan diri sendiri Keyakinan, kemandirian, individualitas,
optimisme
Berorientasi tugas dan hasil yang dikerjakan Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba,
memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki
tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik, dan
memiliki inisiatif.
Mengambil suatu resiko Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka
pada tantangan
Mempunya sifat atau sikap kepemimpinan Berjiwa pemimpin, dapat bergaul dengan orang
lain dan suka terhadap saran atau kritik yang
membangun
Keorsinilan atau orginal Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel,
serbabisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas
Berorientasi ke masa depan yang akan di capai Persepsi dan memiliki cara pandang/cara piker
yang berorientasi pada masa depan.
Jujur dan tekun dalam mengerjakan apa yang Mengutamakan kejujuran dalam bekerja dan
ingin kita kerjakan tekun dalam menyelesaikan kerja.
Kemampuan Entrepreneur
Entrepreneur adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan (ability) yang
bersifat kreatif dan inovatif, mampu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to
create the new and different), mampu memulai usaha (start up), mampu membuat sesuatu
yang baru (creative), mampu mencari peluang (opportunity), berani menanggung risiko (risk
bearing) dan mampu mengembangkan ide dan meramu sumber daya.
Seorang entrepreneur harus memiliki kemampuan :
1. Self knowledge, yaitu memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan di lakukan atau
di tekuni.
2. Imagination, yaitu memiliki imajinasi, ide, dan perspektif serta tidak mengandalkan
sukses di masa lalu.
3. Practical knowledge, yaitu memiliki pengetahuan praktif misalnya pengetahuan
teknik, desain, processing, pembukuan, administrasi, dan pemasaran.
4. Search skill, yaitu kemampuan untuk menemukan dan berkreasi.
5. Foresight, yaitu berpandangan jauh ke depan.
6. Computation skill, yaitu kemampuan berhitung dan kemampuan memprediksi
keadaan masa yang akan datang.
7. Communication skill, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi, bergaul, dan
berhubungan dengan orang lain.
Kompetensi
Seorang Entrepreneur harus memiliki kompetensi seperti yang ada di bawah ini :
1. Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan
kata lain harus mengetahui semua yang terkait dengan aktivitas bisnis yang akan
dilakukan.
2. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar suatu
pengelolaan/pengaturan bisnis, misalnya cara membangun suatu usaha,
mengendalikan suatu perusahaan yang sedang berjalan , termasuk dapat
menstatistikan, memprediksi suatu rencana, me,administrasi yang dibutuhkan , dan
merancang atau membuat step kegiatan kegiatan usaha yang akan di lakukan.
Mengetahui manajemen atau pengelolaan usaha berarti memahami apa yang akan
dilakukan, cara yang dilakukan, proses dan pernacangan atau pengelolaan semua
sumberdaya perusahaan yang dilakukan dengan benar.
3. Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang bagus dalam pengelolaan
terhadap bisnis atau usaha yang dilakukannya. Entrepreneur harus mempunyai sikap
seperti pedagang, seorang industri, pengusaha, eksekutif yang sangat bersunggung-
sungguh dan tidak menjalankan dengan setengah setengah.
4. Having adequate capital, yaitu memiliki modal atau uang yang cukup. Modal tidak
hanya dalam bentuk materi atau uang tetapi juga rohani/doa. Kepercayaan dan
keteguhan dalam hati merupakan modal utama dalam menjalankan suatu usaha. Oleh
karena itu, harus cukup waktu untuk melakukan suatu rancangan usaha, cukup uang
untuk membangun suatu usaha, cukup tenaga menjalangkan suatu usaha, tempat
strategis dan mental yang tidak lemah .
5. Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan dalam pengelolaan
keuangan yang bagus, mencari sumber dana dan menggunakannnya dengan sangat
tepat, dan mengendalikannya secara akurat terhadap apa yang akan di bangun atau
direncanakan.
6. Managing time efficiently, yaitu kemampuan dalam mengatur suatu waktu seefektif
dan seefisien mungkin . Mengatur suatu rencana dengan waktu yang tepat,
menghitung dengan cepat dan tepat, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya
yang akan dilakukan.
7. Managing people, yaitu memiliki kemampuan yang bagus dalam merencanakan
suatu usaha, mengatur usaha, mengarahkan/ memotivasi para karyawan, dan
mengendalikan orang-orang yang terhubung dalam menjalankan perusahaan.
8. Statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi suatu
kepuasan kepada pelanggan atau masyarakat dengan cara menyediakan suatu produk
atau barang dan jasa yang berkuatlis , bermutu, bermanfaat terhadap
konsumen/masyarakat dan memuaskannnya.
9. Knowing How to Compete, yaitu mengetahui peluang strategi atau dapat bersaing.
Wirausaha harus dapat mengungkapkan atau menganalisis suatu kekuatan (strength),
kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) dalam usaha atau
bisnisnya dan pesaing. Entrepreneur harus dapat menggunakan analisis SWOT sebaik
mungkin mau itu untuk dirinya sendiri ataupun untuk pesaingnya.
10. Copying with regulation and paper work, yaitu membuat suatu aturan atau
pedoman yang sangat jelas tersurat, dan tidak tersirat.
11. Technical Competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang rancang bangun
(know-how) sesuai dengan bentuk usaha yang akan dipilih. Misalnya kemampuan
dalam bidak teknik produksi dan desain produksi. Ia harus betul betul mengetahui
bagaimana barang dan jasa itu di hasilkan dan disajikan.
12. Marketing competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar yang
cocok, mengidentifikasi pelanggan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Ia
haru mengetahui bagaimana menemukan peluang pasar yang spesifik, misalnya
pelanggan dan harga khusus yang belum di garap pesaing.
13. Human relation competence, yaitu kompetensi dalam mengembangkan hubungan
personal, seperti kemampuan berelasi dan menjalin kemitraan antarperusahaan. Ia
harus mengetahui hubungan interpersonal secara sehat.
STRATEGI PEMASARAN
(Eddy Soeryanto Soegoto 2015:161) Membangun sistem pemasaran secara holistic
melalui integrated marketing, Relationship marketing, Internal marketing, dan Social
responsibility marketing dengan strategi pemasaran yang tepat akan meningkatkan
keunggulan bersaing perusahaan.
Suatu produk berupa barang atau jasa untuk dapat dikenal, dimengerti, dipahami, dan
disukai oleh masyarakat atau konsumen perlu di pasarkan. Untuk itu setiap wirausahawan
harus memahami konsep utama pemasaran, karena di dalamnya terdapat hubungan yang erat
antara wirausahan dan konsumen terkait kebutuhan, keinginan permintaan, produk, jasa,
nilai, kepuasan, kualitas, pertukaran, transaksi, hubungan , dan pasar , yang terikat satu sama
lain.
Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga,
promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran agar dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan dan perusahaan sekaligus.
Menurut Armstrong dan Kotler (2000:5), marketing adalah A societal process by which
individuals and groups obtain what they need and want throught creating, offering and freely
exchanging products and services of value with others. Atau Sebuah proses sosial dimana
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melaui
penciptaan, menawarkan dan bertukar bebas produk dan nilai jasa dengan orang lain.
Mengacu pada definisi diatas dapat diketahui bahwa titik awal dari pemasaran terletak pada
adanya kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia berusaha mencari
sesuatu. sesuatu tersebut adalah produk (barang dan/atau jasa) yang disediakan individu
atau perusahaan.
Strategi Pemasaran adalah adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan. Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pendangan
penjual (4P) adalah :
Tempat yang strategis (place),
Produk yang bermutu (product),
Harga yang kompetitif (price) dan
Promosi yang gencar (promotion).
Tujuan akhir dan konsep strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (Total
Customer Statisfaction).
Kepuasan pelanggan sepenuhnya :
Bukan berarti memberikan kepada apa yang menurut kita (penjual) keinginan dari
mereka tetapi apa yang sesungguhnya mereka (pelanggan) inginkan serta kapan dan
bagaimana mereka inginkan.
Strategi pemasaran yang digerakan oleh pelanggan : untuk merancang strategi
pemasaran yang unggul, mulamula perusahaan harus memutuskan siapa yang akan
dilayaninya
Perusahaan melakukan hal ini dengan membagi pasar menjadi segmen pelanggan
(segmentasi pasar) dan memilih segmen mana yang akan dituju (target pemasaran).
Dimensi pemasaran
Holistik marketing merupakan suatu konsep pemasaran menyeluruh yaitu konsep
dimana para pemasara berusaha untuk meningkatkan kesadaran dari suatu kebutuhan
konsumen agar didapat pendekatan yang lebih lengkap dan menyatu (kohesif) sehingga
melebihi aplikasi konsep secara tradisional. Konsep ini didasari pada pengembangan,desain
dan pengimplementasian dari program-program pemasaran, proses-proses, dan aktivitas-
aktivitas yang disadari saling kebergantungan.
Dimensi pemasaran Holistik(menyeluruh) mencakup:
Pemasaran melalui hubungan konsumen, saluran, dan relasi yang di sebut juga
Relationship Marketing.
Pemasaran yang bertanggung jawab secara sosial, meliputi lingkungan, komunitas,
etika, dan hokum atau disebut juga Social Responsibility Marketing.
Pemasaran terpadu meliputih komunikasi, produk dan jasa, serta saluran, atau disebut
juga dengan Integrated Marketing atau pemasaran terpadu akan menimbulkan dua
pemikiran yang hadir menyertainnya.
Pemasaran internal, meliputi departemen pemasaran, manajemen puncak, dan
departemen lainnya.
Konsep Penjualan Dan Pemasaran
Dalam suatu aktivitas bisnis, terdapat perusahaan yang lebih menekankan pada
penjualan produk daripada pemasaran produk.
Perusahaan yang mempraktikkan konsep penjualan, menjual apa yang mereka buat daripada
membuat apa yang pasar inginkan. Secara kontras, perusahaan yang mempraktikkan konsep
pemasaran, menentukan kebutuhan dan keingingan pasar dan mengirimkan produk atau jasa
yang diinginkan secara lebih efektif daripada apa yang dilakukan pesaingnya.
Untuk membedakan antara konsep penjualan dan konsep pemasaran, dapat dilihat pada tabel
berikut.
Titik Awal Fokus Arti Akhir
Pabrik Produk yang tersedia Penjualan dan Keuntungan melalui
promosi jumlah penjualan
Konsep Penjualan
Pasar Kebutuhan Komunikasi Keuntungan melalui
pelanggan pelanggan kepuasaan pelanggan
Kegiatan Pemasaran
Proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen.
Mengetahui apa saja yang diinginkan oleh konsumen yang berkenaan dengan produk, kinerja
serta kualitas adalah tahap pertama yang sangat penting dari kegiatan pemasaran. Istilahnya
saat ini bermacam-macam ,seperti customer satisfaction (kepuasaan pelanggan);
experiental marketing (memberikan tambahan pengalaman baru pada waktu konsumen
menikmati produk tersebut); dreaming marketing (memberikan iming-iming impian
terhadap pemakaian produk tertentu kepada konsumen); new generation marketing atau
cohort marketing (pemasaran yang ditujukan kepada suatu kelompok atau segmen tertentu
untuk dipuaskan selerannya); intelligent marketing (pencarian informasi mengenai
pemasaran untuk mengetahui selera konsumen); emosional marketing (menggunakan cara
untuk membangkitkan emosi dan gengsi konsumen sebagai alat pemasaran) serta berbagai
istilah populer lainnya.
Semua ini tidak lepas dari konsep marketing yang paling dasar, yaitu berusaha
memproduksi barang/jasa untuk memenuhi selera konsumen (value based), baik yang bersifat
tangible (dapat disentuh) maupun intangible (tidak dapat disentuh)
Tujuan Kegiatan Pemasaran
Tujuan dari kegiatan pemasaran ini adlaah agar konsumen potensial mengetahui secara detail
produk yang kita hasilkan apakah berkualitas dan bermanfaat dan perusahaan dapat
menyediakan semua permintaan atau request dari mereka(konsumen) atas produk yang
dihasilkan atau di buat.
Perusahaan dapat menjelaskan bagaimana detail dari semua kegiatan yang berhubungan
dengan suatu pemasaran. Kegiatan dalam suat pemasaran ini yaitu meliputi berbagai suatu
kegiatan, mulai dari bagaimana mengenai penjelasan produk, desain produk yang akan
dirancang, promosi produk yang dapat menarik perhatian konsumen atau masyarkat,
pengiklanan produk yang bagus serta menarik perhatian juga, komunikasi kepada konsumen
yang baik dan juga ramah, sampai pengiriman produk yang aman dan juga agar sampai ke
tangan kosumen secara tepat dan cepat.
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar(pengelompokan pasar), adalah proses pembagian dari pasar ke
dalam kategori suatu jenis atau segmen pelanggan. Segmentasi merupakan strategi/rancangan
untuk menganalisis konsumen atau masyarakat, bukan suatu produk atau barang dan juga
jasa.
Segmentasi pasar ini di pengaruhi oleh empat variable yang sangat penting, yaitu berikut di
bawah ini:
Geografis : Banyak suatu keputusan pembelian di pengaruhi oleh tempat yang bersih
dan juga strategis.
Demografis : Terkait usia juga, pendidikan, status perkawinan, suku, agama,
pendapatan per tahun, ras, kebangsaan, jenis kelamin.
Psikografis : Karakteristik atau sifat konsumen, seperti bagaimana gaya hidup yang
digunakan, pendapatan, minat dan sikap.
Perilaku : Cara-cara bagaimana konsumen atau masyarakat menggunakan produk atau
barang, manfaat apa yang mereka harapkan dari produk atau barang tersebut, alasan
kenapa mereka membeli produk atau barang tersebut, dan apa kelebihan menurut
konsumen atau masyarakat sehingga kesetiaan mereka terhadap produk tersebut.
Produk
Eddy Soeryanto Soegoto (2016:158) mendefinisikan bahwa Produk adalah suatu
barang segala sesuatu yang bias atau dapat ditawarkan ke suatu pasar dan dapat memenuhi
apa yang dibutuhkan konsumen. Kepuasan konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk fisik
atau tampilan produk, melainkan kepuasaan yang didapatkan oleh pelanggan agar pelanggan
dapat setia dengan produk yang kita jual. Kepuasan tersebut merupakan akumulasi kepuasan
fisik, psikis, simbolis, dan pelayanan yang diberikan oleh produsen.
Barang atau produk, jasa, atau gagasan yang di pasarkan untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan dari konsumen atau pelanggan. Produk adalah unsur bauran pemasaran yang
paling sangat mendasar, yang meliputi pengemasan porduk, merek dagang produk, desain
produk, harga produk, citra produk, pelayananan yang ramah, waktu pengiriman yang tepat
dan cepat, berbagai fitur kelebihan, gaya produk, jasa yang dibutuhkan, mutu suatu produk
tersebut, jaminan keabsahan atau asuransi, dan bahkan situs web yang dapat menarik
perhatian karena akan dilihat oleh sebagian besar pelanggan. Penciptaan suatu produk atau
citra produk yang cukup berbeda dibandingkan produk yang telah beredar dengan maksud
untuk menarik konsumen dikenal sebagai Diferensiasi Produk, intinya apa kelebihan produk
yang akan kita keluarkan yang dapat bermanfaat bagi konsumen.
Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan atau merancang penempatan
produk dalam persaingan antar wirausahawan dan menetapkan bauran pemasaran yang
terperinci dan sangat detail . Pada hakikatnya penempatan produk ini adalah agar tindakan
merancang produk dapat selesai secepat mungkin dan bauran pemasaran agar tercipta kesan
tertentu di dalam ingatan konsumen. Bagi setiap segmen-segmen yang dimasuki perusahaan
atau bisnis, sangat perlu dikembangkan untuk suatu strategi penempatan produk.
Tingkatan Produk :
Produk inti, yaitu merupakan inti atau dasar yang sesungguhnya dari produk yang
ingin diperoleh atau didapatkan oleh seorang pembeli atau konsumen dari produk
tersebut, apabila produk yang dikeluarkan tidak menarik perhatian konsumen , maka
produk tersebut gagal untuk di pasarkan.
Produk formal, yang merupakan bentuk barang yang menartik perhatian, model
barang yang menarik perhatian, kualitas/mutu, merek yang unik, dan kemasan unik
yang menyertai produk tersebut.
Produk tambahan, adalah tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang
menyertainnya, seperti pemasangan, pelayanan yang baik, pemeliharaan yang baik,
dan pengangkutan secara cuma-cuma.
Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan konsumen untuk membeli produk atau
mengganti hak milik produk. Oleh karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga
memengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai
oleh perusahaan. Untuk menetapkan harga harus mempertimbangkan tiga elemen yaitu
biaya,margin atau kenaikan harga, dan kompetensi.
Biaya(Cost)
Langkah awal dalam penetapan harga adalah menghitung biaya-biaya yang secara
langsung berhubungan dengan produk atau jasa. Untuk perusahaan manufaktur
misalnya harus dihitung biaya bahan baku dan tenaga kerja terkait produksi produk
tersebut. Untuk nonfaktur seperti peritel pakaian, harus dihitung biaya barang dan
pemasok. Jadi dalam menghitung biaya suatu produk perlu dihitung biaya Overhead
(beban tambahan).
Kenaikan harga atau margin
Pada industry perhiasan, pakaian, furniture, dan kosmetik , peritel dari produk-produk
tersebut menggunakan kenaikan harga standar untuk harga-harga barang dalam
tokonya. Jadi bila peritel membeli 1 lusin spidol seharga Rp10.000 maka ia akan
menjualnya seharga Rp.20.000 bila standar kenaikan harga 100% dari biaya.
Kompetisi
Bila suat produk tidak memiliki perbedaan yang signifikan maka penetapan harga
akan tidak jauh berbeda atau kompetisinya kecil. Namun bila produk yuang sama
diberi inovasi maka akan terjadi perbedaan harga yang cukup besar di mana
kompetisinya meningkat.
Distribusi
Bagian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan bagaimana cara
penyampaian atau pesan untuk produk-produk dari produsen ke konsumen atau masyarakat.
Faktor distribusi memberikan utilitas,kualitas pada konsumen atau masyarakat karena produk
atau barang tersebut dapat dengan mudah untuk dibeli saat mereka membutuhkannya. Hal
yang harus dipikirkan dan juga dipertimbangkan yaitu dalam pemilihan saluran terdistribusi
adalah sebagai berikut :
Tingkat Kelangsungan Saluran, terkait Kondisi pasar(terkonsentrasi atau tersebar),
Atribut suatu Produk (besar atau kecilnya produk, mahal harga produk,berbahaya
suatu produk, tidak tahan lama atau kadaluarsanya), Keunggulan Biaya (banyaknya
manfaat ataupun tanpa manfaat), Atribut suatu Perusahaan (kekuatan finansial yang
ditunjukan, usulan yang didapat, mempunyai pengalaman saluran, dan strategi
pemasaran yang dapat berjalan sesuai rencana).
Jumlah Anggota Saluran, apakah Intensif (pemilihan sebanyak mungkin peritel atau
penjual grosir sebesar mungkin), Selektif (tertentu saja sesuai kriteria ataupun
kategori), atau Eksklusif (hanya memilih satu penjual grosir atau peritel yang
dipercanya dan dapat meningkatkan pembelian produk).
Kriteria dalam Pemilihan Anggota Saluran, terkait Reputasi atau Jasa yang
disediakan.
Jumlah Saluran, apakah satu saluran untuk satu pasar sasaran ataukah banyak pasar
sasaran, atau banyak saluran untuk satu pasar sasaran atau banyak pasar sasaran.
Promosi
Kata Promosi berasal dari bahasa Latin, yaitu Promovera (Promotion) yang ada
dalam bahasa inggris di terjemahkan: to move forward advance, di mana terjemahan secara
fungsional sasaran promosi adalah merangsang pembelian di tempat, (immediately
stimulating purchase), kata tersebut pertama kali digunakan oleh Daniel Strach(Renald
Khasali, 1995:10)
Kata promosi mempunyai arti untuk memberi tahui, membujuk atau
mengingat.(Kampus Besar Bahasa Indonesia 1989:68), promosi difungsikan sebagai
kelanjutan dari publikasi sehingga para calon konsumen tidak hanya mengenal produk yang
ditawarkan, tetapi juga mau berbuat atau bertindak sesuai dengan pesan yang disampaikan
dalam alat promosi tersebut. Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya untuk
mengarahkan seseorang terhadap suatu produk dan teknik-teknik mengomunikasikan suatu
produk uang digunakan oleh perusahaan untuk berinteraksi dengan target pasar mereka dan
khalayak ramai. Sarana komunikasi utama dalam bauran promosi meliputi :
Iklan (Advertising), merupakan bentuk komunikasi nonpersonal yang biasanya
terdapat di Koran-koran, radio, TV, majalah atau Internet. Iklan masih sering
disamakan maknanya dengan promosi, padahal iklan merupakan bagian dari promosi.
Untuk membedakan antara iklan dengan promosi berdasarkan sasarannya adalah
sebagai berikut; yang menjadi dari iklan adalah mengubah jalan pikiran konsumen
untuk membeli. Sedangkan yang menjadi sasaran dari promosi adalah merangsang
pembelian di tempat.
Promosi Penjualan (Sales Promotion), biasanya berupa bujukan langsung kepada
konsumen, seperti hadiah langsung, kupon, atau paket penyerta. Pengaruh promosi
penjualan acap kali di ukur dan lebih cepat daripada pengaruh periklanan.
Pemasaran Langsung(Direct Marketing), adalah promosi penjualan yang langsung ke
pembeli, seperti penjualan rumah, mobil, motor, asuransi, pakaian.
Bentuk-bentuk direct marketing meliputi :
1. Direct selling
2. Direct email
3. Telemarketing
4. Internet selling
5. Direct action marketing
6. Catalog selling
7. Televesion/print media
8. Cable TV
Dari apa yang telah saya jelaskan dalam pembahasan diatas, maka dari itu saya dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :
Menjadi seorang entrepreneur adalah pekerjaan mulia dan juga pekerjaan menyenangkan,
selain itu merupakan tantangan menarik yang perlu di wujudkan dalam suatu karya nyata
untuk membangun suatu bisnis/usaha.
Kita dapat memulai bisnis tersebut tanpa modal tapi tekad kuat yang kuat berdasarkan
skill (keterampilan) atau suatu kompetensi yang kita miliki. Bisa juga dengan modal besar
tapi telah memperhitungkan dengan matang alokasi anggaran bisnisnya.
Namun yang sangat penting dalam membuka usaha adalah harus didasarkan
berdasarkan skill atau kompetensi yang kita miliki. Bisnis sesuai yang sesuai dengan skill dan
kompetensi akan membuat kita happy atau senang menjalankannya bahkan memacu
semangat kita untuk keberhasilan bisnis tersebut.
Jadi jangan sekali-kali membuka usaha hanya karena ikut-ikutan atau karena
pengaruh teman atau hanya karena melihat orang lain sukses tanpa didasarkan skill atau
kompetensi yang kita miliki.
Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi yaitu penetapan
harga,promosi yang membuat konsumen atau masyarakat tertarik dan distribusi atas ide,
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran agar dapat memuaskan kebutuhan pelanggan
dan perusahaan sekaligus.
Strategi Pemasaran yang dilakukan oleh Bank BCA sangat kreatif dan juga inovatif.
Dimana dengan menggunakan strategi tersebut bank BCA mendaptkan banyak penghargaan
sebagai bank terbesar dan terbaik di Indonesia. Bank ini juga memiliki banyak keunggulan,
terutama dalam hal teknologi atau sistem informasi yang di gunakan.
BIBLIOGRAFI