Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

MANAJEMEN KEPERAWATAN

TELAAH JURNAL

“HUBUNGAN PERAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA

RUANGAN DENGAN KEBERHASILAN PELAKSANAAN

PROGRAM PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL”

DI SUSUN OLEH :

SYIRLI ANGGRIANI

1711316055

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
TELAAH JURNAL

HUBUNGAN PERAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA

RUANGAN DENGAN KEBERHASILAN PELAKSANAAN

PROGRAM PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL

1. PENDAHULUAN
Jurnal ilmiah ini diambil dari Google
(https://scholar.google.co.id/scholar?start=110&q=jurnal+tentang+manajemen+keperawa
tan&hl=id&as_sdt=0,5&as_vis=1)

2. JUDUL JURNAL
Hubungan Peran dan Fungsi Manajemen Kepala Ruangan dengan Keberhasilan
Pelaksanaan Program Pengendalian Infeksi Nosokomial.

3. DESKRIPSI CONTENT
a. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya hubungan peran dan
fungsi manajemen kepala ruangan (karu) dengan factor keberhasilan kegiatan
pengendalian infeksi nosokomial (IN).

b. Penulis
Hanny Handiyani, Alleni dekania, dan Tris Eryando, Staff Akdemik Kelompok Keilmuan
Dasar Keperawatan & Keperawatan Dasar- FIK UI, Staff Akademik Kelompok Keilmuan
Keperawatan Maternitas dan Anak FIK-UI, Staff Akademik FKM UI.

c. Abstrak
Jurnal ini mencantum kan abstrak agar pembaca dapat mengetahui sekilas dari isi
penelitian ataupun artikel yang ditulis oleh penulis tersebut.
Dimana di dalam abstrak dicantumkan sekilas data-data yang telah di dapat selama
penelitian serta di tambah dengan sedikit latar belakang dari penelitian tersebut. Dalam jurnal
ini, pada bagian abstrak menjelaskan bahwa hendaknya pihak manajer keperawatan Rumah
Sakit agar meningkatkan peran dan fungsi karu sebagai manajer terdepan di ruang rawat
melalui dukungan kebijakan dan fasilitas yang mendukung upaya tersebut.

d. Masalah

Masalah yang diangkat dalam jurnal ini adalah Bagaimana hubungan peran dan fungsi
manajemen kepala ruangan dengan keberhasilan pelaksanaan program pengendalian Infeksi
Nosokomial ? Karena saat ini pengendalian IN menjadi tolak ukur mutu pelayanan suatu
Rumah Sakit dan menjadi satu standar penilaian akreditasi Rumah Sakit.

e. Literatur / TinjauanPustaka
Penyusunan Literatur pada jurnal ini terorganisir dengan logis. Dan menggunakan
analisis kritis berdasarkan literatur yang ada dengan menbandingkan dengan temuan
sebelumnya. Sehingga dapat terlihat adanya pembaharuan pada penelitian ini. Dan
juga pada penelitian ini dapat memberikan informasi terbaru tentang hubungan peran
dan fungsi manajemen kepala ruangan dengan keberhasilan pelaksanaan program
pengendalian Infeksi Nosokomial

4. METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik secara
cross sectional. Data yang diambil adalah total populasi karu rawat inap sejumlah 47
orang di Rumah Sakit. Pengumpulan data melalui kuisioner yang diambil selama dua
minggu dalam lima hari kerja. Instrumen penelitian berupa kuisioner yang terdiri dari
empat bagian yaitu data karu, peran dan fungsi manajer karu, pengetahuan karu tentang
Infeksi Nosokomial, serta tentang tingkat keberhasilan kegiatan pengendalian Infeksi
Nosokomial. Pengolahan dan analisis data ( univariat, bivariat dan multivariat ) dilakukan
menggunakan program komputer.
5. ISI
Hasil analisis secara statistic melalui analisis multivariate didapatkan bahwa peran
karu tidak berhubungan secara bermakna dengan keberhasilan program pengendalian
Infeksi Nosokomial (p-value 0,744). Walaupun didapatkan karu yang berperan baik akan
meningkatkan keberhasilan di bandingkan karu yang berperan kurang baik. Hal ini tidak
sesuai dengan konsep peran seorang manajer yang harus menerapkan perannya secara
utuh dalam melaksanakan setiap aktivitas fungsi manajemennya. Maka Semakin baik
peran dan fungsi karu maka akan semakin meningkat keberhasilan pengendalian IN.
Ketidakberhasilan kegiatan pengendalian IN dari segi proses penerapan peran
informasional dan decisional karu rawat inap karena adanya data dari pihak manajer
tentang belum meratanya sosialisasi panduan dan petunjuk teknis kegiatan pengendalian
IN di setiap ruangrawat, masih adanya kekhawatiran tidak baiknya mutu pelayanan bila
melaporkan angka IN yang tinggi, dan belum adanya kesepakatan kolaborasi perawat
dengantenagalainnya di RS sehingga menjadikan upaya pengendalian IN ini sebagai
upaya bersama. Hal ini tentunya dapat mempersulit karu dalam memutuskan alternative
kegiatan pengendalian IN di ruangan.

6. KELEBIHAN
a. Pada jurnal ini sudah menjelaskan apa peran dan fungsi kepala ruangan.
b. Sudah menjelaskan tentang faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan
kegiatan pengendalian infeksi nosocomial.
c. Dalam jurnal ini penggunaan bahasa sudah sesuai dan mudah di pahami.
d. Dalam jurnal ini juga membandingkan dengan penelitian sebelumnya.

7. KEKURANGAN
a. Pada judul jurnal ini tidak di tuliskan dimana lokasi penelitian,
b. Pada bagian pembahasan, penulis tidak menuliskan apa peran dan fungsi dari kepala
ruangan secara teoritis.
c. Dan juga tidak menuliskan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan
kegiatan pengendalian Infeksi Nosokomial.
d. Masih menggunakan buku-buku di bawah tahun 2000.
8. KESIMPULAN
Fungsi perencanaan dan pengarahan berhubungan dengan keberhasilan program
kegiatan pengendalian IN (keberhasilan pengendalian IN meningkat 8,997- 21,411 kali)
setelah di control oleh usia dan masa kerja sebagai karu. Penelitian ini memiliki berbagai
keterbatasan baik dari segirancanganmaupunhasil.Penelitian yang dirancang secara cross
sectional tentunya tidak dapat mengetahui hubungan sebab akibat secara langsung dan
hanya dapat menggambarkan hubungan antara variable dependen dan independen saja.
Penelitian ini juga dilakukan di satu RS saja sehingga hasilnya tidak dapat di generalisasi
untuk populasi lain.
Program pengendalian IN ini juga perlu di dukung dengan sosialisasi peran dan
fungsi karu dalam pengendalian IN secara terus menerus dan memberikan dukungan
kebijakan tertulis tentang peran dan fungsi karu yang berkaitan dengan upaya
pengendalian IN secara terintegrasi dengan peran dan fungsi karu lainnya. Hal ini perlu
pula di dukung oleh reward dan sanksi bagi karu yang menjalankan upaya tersebut
maupun tidak.
Hasil penelitian ini menunjukkan usia dan lama kerja sebagai karu menjadi faktor
yang mengganggu hubungan fungsi perencanaan dan pengarahan karu dengan
keberhasilan kegiatan pengendalian IN.

9. REFERENSI

Literatur yang digunakan cukup baik, namunhendaknyadiharapkan menggunakan


buku-buku yang di atas tahun 2000. Agar informasi yang di dapatkan lebih akurat dan
terbaru. Sehingga dapat memberikan kesempurnaan dalam hasil penelitian ini. Dan juga
dapat memberikan manfaat serta rujukanuntuk penelitian-penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai