AQ (ADVERSITY QUOTIENT)
Disusun Oleh :
OKTOBER 2017
KATA PENGANTAR
Puja syukur kami haturkan kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul AQ (Adversity
Quotient).
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar dalam pembuatannya. Untuk itu, kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang AQ (Adversity Quotient) ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca. Kami juga berharap semoga
makalah ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan pembaca dalam bidang kesehatan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover
Kata pengantar. .................................................................... ............................................ 1
Daftar isi.............................................................................. . ............................................ 2
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang ....................................................... ............................................ 3
1.2 Rumusan masalah .................................................. ............................................ 4
1.3 Tujuan penulisan .................................................... ............................................ 4
1.4 Manfaat .................................................................. ............................................ 4
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian ............................................................. ............................................ 5
2.2 Aspek -aspek adversity quotient ........................... ............................................ 5
2.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi .................... ............................................ 6
2.4 Tingkatan dalam adversity quotient ..................... ............................................ 7
1.4 Manfaat
1.4.1 Mengetahui Pengertian Adversity Quotient
1.4.2 Mengetahui aspek – aspek Adversity Quotient
1.4.3 Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi Adversity Quotient
1.4.4 Mengetahui tingkatan dalam Adversity Quotient
1.4.5 Mengetahui cara mengembangkan dan menerapkan Adversity Quotient
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Adversity quotient (AQ) adalah kecerdasan yang dimiliki seseorang untuk
mengatasi kesulitan dan sanggup untuk bertahan hidup, dalam hal ini tidak mudah
menyerah dalam menghadapi setiap kesulitan hidup. Addversity quotient berarti bisa
juga disebut dengan ketahanan atau daya tahan seseorang ketika menghadapi masalah.
(Nashori, 2007)
Adversity quotient (AQ) adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan
kecerdasannya untuk mengarahkan, mengubah cara berfikir dan tindakannya ketika
menghadapi hambatan dan kesulitan yang bisa menyengsarakan dirinya. (Leman, 2008)
Adversity quotient (AQ) adalah kemampuan seseorang atau kecerdasan
seseorang dalam menghadapi sebuah kesulitan, semakin cerdas seseorang dalam
menghadapi kesulitan maka Adversity quotient (AQ) orang tersebut juga semakin
tinggi. (Gabril, 2013)
c. Reach (jangkauan)
Yaitu sejauh mana seseorang membiarkan kesulitan menjangkau bidang lain
dalam pekerjaan dan kehidupannya. Seseorang dengan AQ tinggi memiliki batasan
jangkauan masalahnya pada peristiwa yang dihadapi.
d. Endurance (daya tahan)
Yaitu seberapa lama seseorang mempersepsikan kesulitan ini akan berlangsung.
Individu dengan AQ tinggi biasanya memandang kesuksesan sebagai sesuatu yang
berlangsung lama, sedangkan kesulitan-kesulitan dan penyebabnya sebagai sesuatu
yang bersifat sementara.
c. Bakat
Kemampuan dan kecerdasan seseorang dalam menghadapi suatu kondisi yang
tidak menguntungkan bagi dirinya salah satunya dipengaruhi oleh bakat. Bakat
adalah gabungan pengetahuan, kompetensi, pengalaman dan keterampilan.
d. Hasrat dan kemauan
Untuk mencapai kesuksesan dalam hidup diperlukan tenaga pendorong yang
berupa keinginan atau disebut hasrat. Hasrat menggambarkan motivasi, antusias,
gairah, dorongan, ambisi, dan semangat.
e. Karakter
Seseorang yang berkarakter baik, semangat, tangguh, dan cerdas akan memiliki
kemampuan untuk mencapai sukses. Karakter merupakan bagian yang penting bagi
kita untuk meraih kesuksesan dan hidup berdampingan secara damai.
f. Kinerja
Merupakan bagian yang mudah dilihat orang lain sehingga seringkali hal ini
sering dievaluasi dan dinilai. Salah satu keberhasilan seseorang dalam menghadapi
masalah dan meraih tujuan hidup dapat diukur lewat kinerja.
g. Kecerdasan
Bidang kecerdasan yang dominan biasanya mempengaruhi karier, pekerjaan,
pelajaran, dan hobi.
h. Kesehatan
Kesehatan emosi dan fisik dapat mempengaruhi seseorang dalam menggapai
kesuksesan. Seseorang yang dalam keadaan sakit akan mengalihkan perhatiannya
dari masalah yang dihadapi.
2. Faktor eksternal
a. Pendidikan
Pendidikan dapat membentuk kecerdasan, pembentukan kebiasaan yang sehat,
perkembangan watak, keterampilan hasrat, dan kinerja yang dihasilkan. Salah satu
sarana dalam pembentukan sikao dan perilaku adalah melalui pendidikan.
b. Lingkungan
Lingkungan tempat individu tinggal dapat mempengaruhi bagaimana individu
beradaptasi dan memberikan respon kesulitan yang dihadapinya. Individu yang
terbiasa hidup dalam lingkungan sulit akan memiliki adversity quotient yang lebih
tinggi.
a. Quitter
Quitter yaitu orang yang memilih keluar, menghindari kewajiban, mundur, dan
berhenti. Individu dengan tipe ini memilih untuk berhenti berusaha, mereka
mengabaikan menutupi dan meninggalkan dorongan inti yang manusiawi untuk
terus berusaha.
b. Campers
Campers atau orang-orang yang berkemah adalah orang-orang yang telah
berusaha sedikit kemudian mudah merasa puas atas apa yang dicapainnya.
Kebanyakan para campers menganggap hidupnya telah sukses sehingga tidak perlu
lagi melakukan perbaikan dan usaha.
c. Climbers
Climbers atau si pendaki adalah individu yang melakukan usaha sepanjang
hidupnya. Tanpa menghiraukan latar belakang, keuntungan kerugian, nasib baik
maupun buruk, individu dengan tipe ini akan terus berusaha.
d. Do (lakukan)
Individu diharapkan dapat mengambil tindakan nyata setelah melewati tahapan-
tahapan sebelumnya. Sebelumnya diharapkan individu dapat informasi tambahan guna
melakukan pengendalian situasi yang sulit, kemudian membatasi jangkauan
keberlangsungan masalah saat kesulitan itu terjadi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adversity quotient adalah kecerdasan yang dimiliki seseorang untuk mengatasi
kesulitan dan sanggup untuk bertahan hidup, dalam hal ini tidak mudah menyerah dalam
menghadapi setiap kesulitan hidup. Addversity quotient berarti bisa juga disebut dengan
ketahanan atau daya tahan seseorang ketika menghadapi masalah. Stoltz mengelompokkan
individu berdasarkan daya juangnya menjadi tiga : quitter, camper, dan climber. Kemudian
menyatakan bahwa orang yang menyerah disebut quitter, orang yang merasa puas pada
pencapaian tertentu sebagai camper, dan seseorang yang terus ingin meraih kesuksesan
disebut dengan climber.
AQ mempunyai tiga bentuk yaitu (1) AQ sebagai suatu kerangka kerja konseptual
yang baru untuk memahami dan meningkatkan semua jenis kesuksesan, (2) merupakan
suatu ukuran untuk mengetahui respon terhadap kesulitan, dan (3) merupakan serangkaian
peralatan dasar yang memiliki dasar ilmiah untuk memperbaiki respon terhadap kesulitan.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam
mengatasi kesulitan kehidupannya sehari-hari. Dengan begitu para pembaca diharapkan
mampu dalam memahami makalah ini dengan judul Adversity Quotient (AQ), dimana
makalah ini dapat membantu para pembaca sejauh mana kecerdasan kita semua dalam
mengatasi kesulitan baik dalam belajar, karier, pribadi dan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Vibhawari B. Nikam1. 2013. Mekanisme Kesulitan dan Mekanisme Pertahanan Siswa Sekolah
Menengah Pertama. Universal Journal of Educational Research 1, No. 4 (2013), hlm 303-308
H. Y. Woo dan J. H. Song. 2015. Kecerdasan emosional dan tingkat penanganan kesulitan tergantung
pada pekerjaan. Jurnal Internasional Bio-Teknologi Vol.7, No.5 (2015), hlm.1-10
J. H. Jeon dan Y. H. Yom. 2014. Peran pemberdayaan dan kecerdasan emosional dalam hubungan
antara pekerjaan yang tertanam dan intensi turnover di antara perawat rumah sakit umum. Journal of
Academy of Nursing Administration, vol. 20, no.3, (2014), hal. 302-312.
H. Y. Woo dan J. H. Song. 2015. Kecerdasan emosional dan tingkat penanganan kesulitan tergantung
pada pekerjaan. Advanced Science and Technology Letters, vol. 88, (2015), hlm. 87-90.
https://personalityoselia.wordpress.com/2013/11/13/adversity-quotion-apa-maksudnya-2/
https://www.gabrieldwi.id/pengertian-adversity-quotient/
http://idwikipedia.org/wiki/pertahanan_mekanisme