Anda di halaman 1dari 5

IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp.

1~5
ISSN: 1978-1520 n1

Motivasi: Penghargaan dan Hukuman


Motivation: Rewards and Punishments
Virjin Fanesa
Fakultas Ilmu Komputer, Program Studi Sistem Informasi
Universitas Klabat
Jl. A. Mononutu, Airmadidi, Minahasa Utara, Sulawesi Utara
E-mail:s21910116@student.unklab.ac.id

Abstrak
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah
perusahaan oleh yang harus dikelola dengan baik agar supaya dapat menghasilkan
manusia yang handal yang bisa mengembangkan perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Dengan pengelolaan SDM yang efektif dan efisien dapat memberikan
kepuasan bagi karyawan dan bisa meningkatkan produktifitas dalam bekerja. Motivasi
kerja merupakan aktivitas yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku
manusia agar mau bekerja dengan giat dan antusias demi mencapai hasil yang
maksimal. Kinerja seseorang dapat dipengaruhi oleh seberapa kuat motivasi yang
dimilikinya, jadi motivasi sangat berbading lurus dengan kinerja karyawan. Jika
seseorang menghasilkan kinerja yang baik dalam bekerja itu berarti dia memiliki
motivasi yang tinggi. Motivasi selalu berhubungan dengan penghargaan dan hukuman.
Jika reward dan punishment dilakukan secara tepat dan adil, maka dampak yang dapat
dirasakan perusahaan mulai dari meningkatkan disiplin karyawan dan meingkatkan
motivasi kerja karyawan sehingga untuk bekerja secara produktif

Keywords—motivasi, kinerja karyawan, reward, punishment

1. PENDAHULUAN

Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mendapatkan
keuntungan, sehingga tidak lepas dari bagaimana suatu perusahaan dapat memberikan
kepuasan terhadap pelanggan atas produk atau jasa yang ditawarkan. Kepuasaan
pelanggan menjadi tolak ukur bagi keberhasilan bisnis perusahaan dalam menghasilkan
kembali produk atau jasa yang memiliki kualitas tinggi dan sesuai keinginan pelanggan.
Tentunya dalam menghasilkan produk/jasa dengan dengan kualitas tinggi membutuhkan
orang-orang yang memiliki kompetensi tinggi yang dapat bekerjasama. Oleh sebab itu
perusahaan harus mampu megelola sumber daya manusianya (SDM) yang diukur dari
produktivitas SDM secara individu dan kelompok [1].
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah
perusahaan oleh yang harus dikelola dengan baik agar supaya dapat menghasilkan
manusia yang handal yang bisa mengembangkan perusahaan dalam mencapai
tujuannya. SDM merupakan kunci utama perusahaan sebagai penentu keberhasilan dari
suatu kegiatan sehingga penting bagi perusahaan untuk memperoleh, mengembangkan,
serta mempertahankan SDM [2]. Dengan pengelolaan SDM yang efektif dan efisien
dapat memberikan kepuasan bagi karyawan dan bisa meningkatkan produktifitas dalam
bekerja.

Received June1st,2012; Revised June25th, 2012; Accepted July 10th, 2012


2IJCCS ISSN: 1978-1520 

Karyawan merupakan aset penting bagi perusahaan karena mereka bertanggung


jawab atas tugas yang berhubungan dengan proses bisnis perusahaan, tanpa
keikutsertaan mereka aktivitas perusahaan tidak dapat berjalan, dan tentunya perusahaan
tidak akan dapat berkembang. Jadi karyawan memiliki peran penting sebagai penentu
keberhasilan dari suatu kegiatan yang ada di perusahaan. Sebagai aset yang penting
maka perlu untuk tetap menjaga kinerja karyawan dengan baik. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan motivasi kerja [3].
Motivasi kerja merupakan aktivitas yang menyebabkan, menyalurkan dan
mendukung perilaku manusia agar mau bekerja dengan giat dan antusias demi mencapai
hasil yang maksimal [3]. Kinerja seseorang dapat dipengaruhi oleh seberapa kuat
motivasi yang dimilikinya, jadi motivasi sangat berbading lurus dengan kinerja. Jika
seseorang menghasilkan kinerja yang baik dalam bekerja itu berarti dia memiliki
motivasi yang tinggi. misalnya orang akan termotivasi untuk mencari nafkah bagi diri
sendiri maupun keluarga agar dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Sehingga
tidak heran banyak karyawan yang ada dalam sebuah perusahaan memiliki motivasi
yang didasari atas kebutuhannya untuk mendapatkan uang. Namun ada juga motivasi
yang didasari karena adanya hukuman apabila kinerja seorang karyawan buruk.
Hukuman yang bisa ia dapatkan dikeluarkan dari perusahaan atau sesuai dengan
regulasi perusahaan hukuman bagi karyawan yang memiliki kinerja buruk [3].
Reward merupakan hadiah atau imbalan yang diberikan perusahaan untuk karyawan
yang berprestasi atau memiliki kinerja yang berdampak positif bagi perusahaan.
Reward digunakan untuk membuat karyawan merasa termotivasi dan bersemangat
dalam bekerja serta terus meningkatkan prestasinya. Jika karyawan sudah memiliki
semangat dan ambisi dalam dirinya, secara otomatis karyawan akan termotivasi untuk
melakukan pekerjaannya secara maksimal dan menghasilkan kinerja yang terbaik.
Sistem reward ini dapat membantu perusahaan mencapai hasil yang diinginkan sesuai
dengan tujuan perusahaan. Dengan adanya sistem reward perusahan berharap
karyawannya dapat menunjukan hasil kinerja yang mencapai dan melebihi target [4].
Punishment merupakan hukuman atau ancaman yang dibuat oleh perusahaan kepada
karyawan yang telah melanggar aturan, dengan tujuan agar mereka berusaha
memperbaiki kesalahannya dengan cara mengarahkan karyawan pelanggar mematuhi
kembali aturan yang berlaku. Adanya hubungan yang kuat antara punishment dengan
motivasi kerja. Semakin tinggi punishment yang berlaku dalam sebuah perusahaan akan
semakin tinggi juga motivasi karyawan dalam bekerja, sebaliknya jika punishment
rendah maka motivasi akan menurun [4].
Reward dan punishment sama-sama penting untuk memotivasi karyawan meskipun
dengan cara yang berbeda [3]. Namun pemberian reward dan punishment tidak bisa
digunakan tanpa alasan yang jauh. Oleh karena itu perusahaan harus memiliki prosedur
dalam pemberian reward dan punishment, untuk menghindari terjadinya sasaran
ketidakadilan pemberian reward dan punish kepada karyawan. Jika dua faktor diatas
dilakukan secara tepat dan adil, maka dampak yang dapat dirasakan perusahaan mulai
dari meningkatkan disiplin karyawan dan meingkatkan motivasi kerja karyawan
sehingga untuk bekerja secara produktif [4].

2. PEMBAHASAN
2.1 Motivasi
Definis dari motivasi adalah penggerak seorang karyawan untuk menciptakan
keinginan kerja dan mengusuhakan lebih dalam mencapai kepuasan kerja [5]. Motivasi

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
3IJCCS ISSN: 1978-1520 

kerja merupakan aktivitas yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku


manusia agar mau bekerja dengan giat dan antusias demi mencapai hasil yang
maksimal. Motivasi seseorang dipengaruhi oleh faktor internal yaitu persepsi individu
mengenai diri sendiri, harga diri dan prestasi, harapan, adanya harapan akan masa
depan, kebutuhan mendorong orang untuk mencari atau mengarahkan dan memberi
respon terhadap tekanan yang dialaminya, kepuasan kerja, dorongan afektif yang
muncul untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Faktor eksternal yaitu jenis dan
sifat pekerjaan, kelompok kerja, situasi lingkungan [3].
2.2.1 Unsur Motivasi
Menurut Ony Kurniawati dkk [5] menjelaskan unsur-unsur dari motivasi adalah
sebagai berikut:
1. Arah perilaku: Tindakan sadar karyawan saat bekerja dalam menyelesaikan
pekerjaannya dan taat pada peraturan yang berlaku di perusahaan dimana meraka
bekerja.
2. Tingkat Usaha: sebara keras upaya dan usaha karyawan yang diukur melalui
keseriusan mereka bekerja untuk menjadi yang terbaik.
3. Tingkat Kegigihan: ukuran dari usaha karyawan untuk terus berusaha dalam
membentuk perilaku kerja dan diukur melalui besarnya keinginan dari karyawan
tersebut untuk mengembangkan keahlian dan memajukan perusahaan. Penilaian
mengenai kegigihan bekerja juga dapat diukur dari kegigihan karyawan meski
bekerja di dalam lingkungan yang kurang mendukung.
2.2 Kinerja Karyawan
Terdapat tiga faktor yang dapat menjelaskan kinerja karyawan yaitu
kemampuan, minat bekerja, dan kemampuan dalam menyelesaikan tugas. Terdapat
enam indicator yang digunakan untuk mengukur kinerja, diantaranya [3]:
1. Mutu pekerjaan, yaitu kualitas dalam hal kecermatan, ketuntasan, dan dapat
diterimanya kerja yang telah dilakukan;
2. Produktivitas, yaitu mutu dan efisiensi dari kerja yang dihasilkan dalam
periode waktu tertentu;
3. Pengetahuan mengenai pekerjaan, yaitu keterampilan/ keahlian dan informasi
praktis yang digunakan pada pekerjaan;
4. Kehandalan, yaitu sejauh mana seorang karyawan dapat diandalkan menyangkut
penyelesaian tugas dan tindak lanjut;
5. Ketersediaan, yaitu sejauh mana seorang karyawan tepat
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan tepat waktunya, serta meninjau
periode istirahat yang ditetapkan dan catatan kehadiran keseluruhan;
6. Ketidaktergantungan, yaitu sejauh mana kerja yang dijalankan dengan
sedikit atau tanpa supervise.
2.3 Reward
Reward sebagai tambahan penghasilan yang mengaitkan bayaran untuk dapat
meningkatkan produktivitas karyawan demi tercapainya competitive advantage. Reward
dibagi menjadi tiga yaitu [3]:
1. Penghargaan finansial berupa: gaji dan upah, Tunjangan karyawan seperti dana
pensiun, perawatan di rumah sakit dan liburan Bonus/insentif.

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
4IJCCS ISSN: 1978-1520 

2. Penghargaan non finansial : Penghargaan interpersonal Atau penghargaan antar


pribadi, seperti status dan pengakuan, promosi
3. Penyelesaian, Kemampuan memulai dan menyelesaikan suatu pekerjaan
4. Pencapaian, Pencapaian merupakan penghargaan yang muncul dalam diri sendiri,
yang diperoleh ketika seseorang meraih suatu tujuan yang menantang.
5. Otonomi, Sebagian orang menginginkan pekerjaan yang memberikan hak untuk
mengambil keputusan dan bekerja tanpa diawasi dengan ketat.

2.4 Punishment
Punishment merupakan hukuman atau ancaman yang dibuat oleh perusahaan kepada
karyawan yang telah melanggar aturan, dengan tujuan agar mereka berusaha
memperbaiki kesalahannya dengan cara mengarahkan karyawan pelanggar mematuhi
kembali aturan yang berlaku. Punishment dapat dibagi dalam tiga jenis yaitu [3]:
1. Hukuman ringan yaitu berupa teguran lisan, teguran tertulis dan pernyataan tidak
puas secara tertulis
2. Hukuman sedang yaitu berupa penundaan kenaikan gaji, penurunan gaji,
penundaan kenaikan pangkat atau promosi.
3. Hukuman berat yaitu penurunan pangkat atau demosi, pembebasan dari jabatan,
pemberhentian kerja atas permintaan karyawan dan terakhir pemutusan hubungan
kerja.

3. CONCLUSION
Kesimpulan yang dapat penulis bagikan adalah dalam keseharian sebagai
seorang mahasiswa. Mahasiswa akan termotivasi apabila dosen mereka mengakui dan
menghargai akan pemenuhan tugas dan tanggung jawab yang diberikan pada mereka.
Misalkan di dalam kelas jika dosen menunjuk beberapa mahasiswa untuk menjadi
ketua kelompok dalam sebuah mata kuliah. Beberapa mahasiswa pasti merasa posisi
tersebut hanya sebagai beban, namun ada juga sebagian besar mahasiswa yang merasa
bahwa posisi sebagai ketua kelompok adalah sebuah penghargaan yang telah diberikan
oleh dosen untuk mereka. Tentunya mahasiswa yang terpilih merasa bahwa mereka
mendapatkan sebuah pengakuan dari dosen sebagai salah satu mahasiswa yang mampu
dalam memimpin anggota timnya kearah yang positif. Dan akhirnya mereka akan
termotivasi untuk melakukan yang terbaik dalam kelas, terlebih khusus untuk
kelompoknya yang kemudian hasilnya akan berpengaruh pada nilai akhir mahasiswa
tersebut. Mahasiswa akan sangat termotivasi bila mereka diberikan kesempatan untuk
memegang tanggung jawab besar yang dipercayakan oleh dosen mereka. Apalagi
karyawan yang jika didorong oleh motivasi, secara otomatis akan mempengaruhi
kinerjanya dalam upaya mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, karyawan
akan sangat antusias dalam berkontribusi dan memanfaatkan secara maksimal potensi
yang mereka miliki untuk kemajuan perusahaan. Perusahaan dapat menumbuhkan
semangat kerja karyawan, dengan cara memperbaiki dan memfasilitasi kebutuhan yang
diinginkan karyawan seperti insentif dan sarana transportasi dan komunikasi, serta
fasilitas bekerja lainnya. Sama halnya juga dengan mahasiswa, mereka akan sangat
termotivasi untuk hadir di kelas dan menyelesaikan tugas tanggung jawab mereka
sebagai seorang mahasiswa jika diberikan bonus nilai untuk tugas/ujian yang telah
mereka selesaikan sebagai bentuk penghargaan.

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
5IJCCS ISSN: 1978-1520 

DAFTAR PUSTAKA
[1] D. Iskandar, “Strategi Peningkatan Kinerja Perusahaan Melalui Pengelolaan
Sumber Daya Manusia Dan Kepuasan Kerja Dan Dampaknya Terhadap
Produktivitas Karyawan,” J. Ilm. Bisnis dan Ekon. Asia, vol. 12, no. 1, pp. 23–31,
2018, doi: 10.32812/jibeka.v12i1.8.
[2] A. Wirawan and I. N. Afani, “Pengaruh Reward Dan Punishment Terhadap
Kinerja Dan Motivasi Karyawan Pada Cv Media Kreasi Bangsa,” J. Appl. Bus.
Adm., vol. 2, no. 2, pp. 242–257, 2018, doi: 10.30871/jaba.v2i2.1124.
[3] S. X. Mentang, “Pengaruh Reward Dan Punishment Terhadap Motivasi
Karyawan Serta Implikasinya Terhadap Kinerja,” Juima J. Ilmu Manaj., vol. 11,
no. 1, pp. 1–15, 2021, [Online]. Available:
http://e-journal.unmas.ac.id/index.php/juima/article/view/2053.
[4] G. A. A. I. Pradnyani, P. I. Rahmawati, and N. M. Suci, “Pengaruh Reward Dan
Punishment Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Cv Ayudya Tabanan Bali,”
Prospek J. Manaj. dan Bisnis, vol. 2, no. 1, p. 21, 2020, doi:
10.23887/pjmb.v2i1.26186.
[5] O. Kurniawati, H. Aribowo, and A. Wirapraja, “Pengaruh Motivasi Dalam
Bekerja dan Technology Acceptance Model Sebagai Mediasi Terhadap Kepuasan
Kerja (Studi Komparasi Pada Mitra Go-Jek dan Grab di Surabaya),” Teknika,
vol. 11, no. 1, pp. 69–76, 2022, doi: 10.34148/teknika.v11i1.459.

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

Anda mungkin juga menyukai