Anda di halaman 1dari 3

Disiplin adalah rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan

sehingga mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaanorganisasi.
Terkadang kekurang tahuan pegawai tentang peraturan, prosedur, dan akan kebijakan
yang ada merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk
mengatasi hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi kepada tenaga
kerja. Selain memberikan orientasi, pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan peraturan
yang sering dilanggar, berikut rasional, dan konsekuensinya. Demikian pula peraturan/prosedur
atau kebijakan yang mengalami perubahan atau diperbaharui, sebaiknya diinformasikan kepada
staf melalui diskusi aktif.

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Faktorfaktor yang mempengaruhi kedisiplinan adalah sebagai berikut (Fathoni, 2006):

Tujuan dan kemampuan.


Keteladanan pimpinan
Keadilan
Waskat merupakan tindakan nyata dan paling efektif untuk mewujudkan kedisiplinan
karyawan. Atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, gairah kerja dan
prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu hadir di tempat kerjanya
agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk, jika ada bawahannya yang mengalami
kesulitan.
Sanksi hukuman.
Ketegasan

Hambatanhambatan yang dihadapi oleh Pimpinan dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai
adalah sebagai berikut :

Kurangnya motivasi kerja sehingga kedisiplinan akan waktu tidak begitu dipehat ikan.
Kurangnya pemberian insentif terhadap pegawai yang memiliki kedisiplinan tinggi dalam
bekerja.

Adapun peraturan yang berkaitan dengan disiplin, antara lain :

Peraturan jam masuk, pulang kerja dan istirahat


Peraturan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku dalam pekerjaan
Peraturan caracara melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan unit-unit kerja
Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para pegawai
selama dalam melakukan pekerjaannya.

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Kinerja (performance) dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu: (1) Faktor individual yang terdiri dari
Kemampuan dan keahlian, Latar belakang, Demografi; (2) Faktor Psikologis yang terdiri dari Persepsi,
Attitude, Personality, Pembelajaran, Motivasi; (3) Faktor Organisasi yang terdiri dari Sumberdaya,
Kepemimpinan, Penghargaan, Struktur, Job Design (Istiningsih, 2006: 24).

Kinerja merupakan hasil atau tingkatan keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode
tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan standar hasil kerja, target atau sasaran atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Lebih lanjut dijelaskan
bahwa kinerja tidak berdiri sendiri tetapi berhubungan dengan kepuasan kerja dan kompensasi,
dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, keinginan dan lingkungan.

Perbedaan produktivitas dengan efektivitas dan efisiensi adalah bahwa produktivitas merupakan
ukuran tingkat efisiensi dan efektivitas dari setiap sumebr yang digunakan selama produksi
berlangsung dengan membandingkan antara jumlah yang dihasilkan (output) dengan masukan
dari setiap sumber yang dipergunakan atau seluruh sumber (input).
faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja:
Sikap mental meliputi:
a. Motivasi Kerja, Pada umumnya orang yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan
bekerja dengan rajin, giat, sehingga dengan begitu akan dapat mencapai satu prestasi kerja yang
tinggi.
Disiplin kerja, Orang yang mempunyai disiplin kerja yang tinggi akan bertanggung jawab
terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini akan mendorong gairah kerja, semangat
kerja dan akan mendukung terwujudnya tujuan perusahaan. Sebab kedisiplinan adalah kunci
keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya dan produktivitas kerja pun akan
meningkat.
c. Etika kerja, Pada umumnya orang mempunyai etika yang baik akan nampak dalam
penampilan kerja sehari-hari berupa kerja sama, kehadiran, antusias, inisiatif, tanggung jawab
terhadap pekerjaan, dan kreativitas. Wujud tersebut akan memberikan pengaruh yang sangat
besar terhadap pencapaian produktivitas kerja karyawan yang optimal dan mampu memenuhi
harapan atau bantuan pencapaian tujuan perusahaan.
2. Pendidikan
Pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan memiliki wawasan
yang lebih luas terutama penghayatan akan pentingnya produktivitas.
3. Keterampilan
Pada aspek tertentu apabila pegawai semakin terampil, maka akan lebih mampu bekerja
serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik.
4. Manajemen
Berkaitan dengan sistem yang diterapkan oleh pimpinan untuk mengelola atau pun
memimpin serta mengendalikan bawahannya. Apabila manajemennya tepat, maka akan
menimbulkan semangat yang lebih tinggi sehingga dapat mendorong pegawai untuk melakukan
tindakan produktif.
5. Hubungan Industrial Pancasila
Dengan penerapan hubungan industrial pancasila maka akan:
a. Menciptakan ketenangan kerja dan memberikan motivasi kerja.
Menciptakan hubungan kerja yang serasi dan dinamis sehingga menumbuhkan partisipasi aktif
dalam usaha meningkatkan produktivitas.
Menciptakan harkat dan martabat pegawai sehingga mendorong diwujudkannya jiwa yang
berdedikasi dalam upaya meningkatkan produktivitas.
6. Tingkat Penghasilan
Apabila tingkat penghasilan pegawai tinggi, maka akan menimbulkan konsentrasi dan
semangat kerja sehingga pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja.
7. Gizi dan Kesehatan
Apabila pegawai dapat dipenuhi kebutuhan gizinya dan berbadan sehat, maka akan lebih
kuat bekerja, apalagi bila mempunyai semangat yang tinggi maka akan dapat meningkatkan
produktivitas kerjanya.
8. Jaminan Sosial
Jaminan sosial yang diberikan oleh suatu organisasi kepada pegawainya dimaksudkan
untuk meningkatkan pengabdian dan semangat kerja. Apabila jaminan sosial pegawai
mencukupi, maka akan dapat menimbulkan produktivitas kerja.
9. Lingkungan dan Iklim Kerja
Lingkungan dan iklim kerja merupakan hal baik dalam mendorong pegawai agar senang
dalam bekerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan dengan lebih
baik sehingga terarah dalam peningkatan produktivitas kerja.
10. Sarana Produksi
Mutu sarana produksi berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja karena
dengan mutu sarana produksi yang lebih baik, seseorang dapat bekerja dengan semangat.
11. Teknologi
Apabila teknologi yang dipakai lebih tepat, maka akan memungkinkan jumlah produksi
yang dihasilkan lebih banyak dan bermutu serta memperkecil terjadinya pemborosan bahan sisa.
12. Kesempatan Berprestasi
Apabila terbuka kesempatan dalam berprstasi, akan menimbulakan dorongan psikologis
untuk meningkatkan potensi yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas.
Ada 5 faktor atau kunci motivasi kerja karyawan, yang meliputi: kepuasan, penghargaan,
pengakuan, inspirasi dan kompensasi.
Prestasi kerja (job performent) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Yuli
(2005;89)
Ada beberapa faktor/ persyaratan yang mempengaruhi prestasi kerja, yaitu :

1. Keterampilan
2. Kesediaan pegawai untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh semangat dan tanggung
jawab
3. Pendididikan
4. Tingkat penghasilan
5. Sikap etika kerja
6. Teknologi

Adapun faktor-faktor yang dinilai dari DP-3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) antara
lain:

Kesetiaan
Prestasi Kerja
Tanggung Jawab
Ketaatan
Kejujuran
Kerjasama
Prakarsa
Kepemimpinan
Faktor-faktor motivasi kerja
Sihotang (2007,p245) berpendapat bahwa motivasi kerja melibatkan dua faktor:
Faktor-faktor individual:
a. Kebutuhan-kebutuhan
b. Tujuan-tujuan orang
c. Sikap-sikap
d. Kemampuan-kemampuan orang
Faktor-faktor organisasi
a. Pembayaran gaji/upah
b. Keslamatan kesehatan kerja
c. Para mandor (supervisi)
d. Para pengawas fungsional

prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.

motivasi kerja adalah sesuatu yang dapat menimbulkan semangat atau dorongan bekerja individu atau
kelompok terhadap pekerjaan guna mencapai tujuan.

Anda mungkin juga menyukai