Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RESIKO

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


TAHUN 2016

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida
Sang Hyang Widi Wasa, karena atas kasih karunia-Nya Laporam Hasil Identifikasi dan
Analisis Resiko Poltekkes Denpasar Tahun 2016 dapat dilaksanakan.
Penyusunan Laporan ini dilakukan setiap tahun sebagai salah satu cara agar dapat
mengetahui kendala dan masalah yang di akan dihadapi maupun yang telah dihadapi sebagai
bahan pertimbangan evaluasi untuk kegiatan yang berjalan selanjutnya. Laporan ini
diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) serta sebagai salah satu dasar dalam penyusunan rencana kerja berikutnya.
Pada kesempatan ini kami sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyusunan laporan ini. Besar harapan
kami kepada semua pihak agar dapat memberikan saran dan kritik yang membangun,
sehingga dapat dipakai sebagai masukan guna penyempurnaan laporan di masa mendatang.
Akhirnya semoga laporan ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
pegawai/staf di lingkungan Poltekkes Denpasar khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.

Denpasar, November 2016


Poltekkes Kemenkes Denpasar
Direktur,

ANAK AGUNG NGURAH KUSUMAJAYA, SP, MPH


NIP. 196911121992031003

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan ............................................................. 2
C. Manfaat .................................................................................. 2
BAB II : PROSES KEGIATAN ............................................................... 3
A. Persiapan ............................................................................... 3
B. Hasil Kegiatan ....................................................................... 6
BAB III : PENUTUP .................................................................................. 60
A. Kesimpulan .............................................................................. 60
B. Saran ....................................................................................... 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perencanaan adalah suatu proses kerja yang terus menerus, berkesinambungan dan
dilaksanakan secara sistematik, meliputi pengambilan keputusan, mengorganisir segala
upaya yang dipandang perlu untuk melaksanakan segala keputusan yang telah ditetapkan,
serta mengukur keberhasilan dari pelaksanaan keputusan tersebut dengan membandingkan
hasil yang dicapai terhadap target yang telah ditetapkan maupun melalui pemanfaatan
umpan balik yang diterima.
Salah satu aspek penting dalam pelaksanaan rencana sebagai bagian dari proses
perencanaan yang menyeluruh adalah pelaksanaan evaluasi. Evaluasi adalah menilai
efektifitas suatu kegiatan apakah sudah sesuai tujuan atau telah mencapai target yang
ditetapkan, menilai efisiensi kegiatan sehubungan dengan penggunaan sumber daya maupun
capaian target dan menilai implikasi dampak panjang/ kelanjutan suatu kegiatan
(sustainability). Evaluasi juga bertujuan untuk mendukung usaha (penyempurnaan)
perencanaan berikutnya dengan menyediakan informasi tentang status perkembangan suatu
kegiatan Evaluasi program merupakan bentuk dari akuntabilitas penyelenggara program
agar dapat selalu meyakinkan bahwa tujuan program dapat dicapai dan sesuai misi yang
dijalankan oleh instansi. Evaluasi ini meliputi evaluasi terhadap Pelaksanaan Kinerja
masing-masing Jurusan, Unit dan Pelaksanaan Kegiatan di Poltekkes Denpasar tahun 2016.
Evaluasi di laksanakan untuk membahas pencapaian kinerja, permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dan mendapatkan langkah-langkah pembenahan untuk
mendukung pelaksanaan kinerja tahun 2016. Diharapkan evaluasi dan program/ kegiatan
yang akan dilaksanakan tahun 2016 dapat lebih terarah dan komprehensif.
Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pada tanggal 28
Agustus 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), maka unit/satuan
kerja instansi pemerintah diharapkan dapat mengidentifikasi terjadinya deviasi atau
penyimpanan atas pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan rencana. Hal ini dimaksudkan
sebagai umpan balik untuk melakukan tindakan koreksi atau perbaikan dalam mencapain
tujuan organisasi. SPIP itu sendiri merupakan proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara berkelanjutan oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memastikan bahwa program/kegiatan dilaksanakan secara efektif dan efisien, pelaporan
keuangan handal, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 1


SPIP terdiri LIMA unsur yaitu: (a) lingkungan pengendalian; (b) penilaian risiko; (c)
kegiatan pengendalian; (d) informasi dan komunikasi; dan (e) pemantauan pengendalian
Intern. Penerapan lima unsur ini dilaksanakan menyatu dan menjadi bagian integral dari
kegiatan instansi pemerintah.
Berdasarkan pengalaman selama ini, terlihat bahwa penilaian risiko merupakan satu unsur
terlemah dari unsur SPIP. Lemah baik dalam metodologi maupun dalam implementasinya.
Metode analisis risiko belum banyak dikembangkan di dalam SPIP. Demikian pula lemah dalam
implementasi yang mencakup komponen identifikasi risiko, penilaian tingkat risiko, pengelolaan
maupun pemantauan risikonya.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


• Maksud
Maksud disusunnya laporan adalah sebagai umpan balik untuk melakukan tindakan koreksi
atau perbaikan dalam mencapain tujuan organisasi. SPIP itu sendiri merupakan proses yang
integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berkelanjutan oleh pimpinan dan
seluruh pegawai untuk memastikan bahwa program/kegiatan dilaksanakan secara efektif dan
efisien, pelaporan keuangan handal, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
• Tujuan
1. Untuk mengidentifikasi risiko-risiko potensial, baik yang berasal dari faktor internal
maupun faktor eksternal
2. Untuk memeringkat risiko-risiko yang muncul berdasarkan kebutuhan untuk segera
mendapat penanganan
3. Untuk meyakinkan Poltekkes Denpasar bahwa terdapat risiko-risiko yang menjadi
prioritas untuk dikelola secara efektif.

C. MANFAAT
Dari hasil kegiatan identifikasi dan analisis resiko ini diharapkan Poltekkes Denpasar dapat
melakukan analisis risiko, mengukur, menetapkan kemungkinan terjadinya risiko, dampak
risiko, dan memetakannya. Sehingga dapat dilakukan antisipasi lebih dini sebelum kegiatan
dilakukan, dan kegiatan dapat berjalan lebih lancar.

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 2


BAB II
PROSES KEGIATAN

A. PERSIAPAN
Proses persiapan dilakukan dengan cara memahami dahulu resiko yang akan muncul,
dengan cara melakukan manajemen resiko. Risiko adalah perkiraan kejadian merugikan
yang akan datang (saat ini belum terjadi, tetapi berpotensi akan terjadi di masa mendatang).
Sumber risiko bisa berasal dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Berdasarkan
tingkatan risiko dibedakan menjadi:
1. risiko manajemen yang mengarah kepada yang bersifat strategis/kebijakan dan
finansial, yang di dalam pemerintahan bisa disejajarkan dengan level
kebijakan/program dengan indikator kinerjanya berupa impact/outcome
2. risiko operasional yang mengarah kepada kegiatan teknis maupun operasional, yang
di dalam pemerintahan bisa disejajarkan dengan level kegiatan dengan indikator
output).
Sumber risiko berasal dari internal pada level operasional misalnya: pengelolaan man-
money, material (3M), sistem dan prosedur, kelembagaan intern dan lainnya, sedangkan
risiko yang berasal dari eksternal misalnya akibat regulasi, pasar, kondisi sosial-budaya
masyarakat, faktor lingkungan dan lainnya. Secara umum manajemen risiko dilakukan
melalui lima tahapan, yaitu:
1. identifikasi,
2. analisis risiko,
3. perencanaan risiko,
4. penanganan risiko, dan
5. pemantauan risiko.
Tahapan ini berlaku umum baik dalam manajemen risiko di sektor privat maupun publik
yang secara skematis. Manajemen risiko sebagai suatu sistem berarti pada satu tahapan
dengan dengan tahapan berikutnya saling berkaitan dan merupakan proses yang dimulai
dengan identifikasi yaitu menyusun daftar risiko potensial, yang ditindaklanjuti dengan
tahapan yang kedua yaitu analisis risiko. Pada tahap ini dilakukan analisis titik kritis dari
daftar risiko yang ada. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis risiko dilakukan perencanaan
risiko mencakup rencana menghindari, mengurangi maupun bila mampu menghilangkan
risiko. Berdasarkan perencanaan risiko tersebut dilakukan implementasi atau penanganan
risiko dan dilakukan pemantauan risiko. Hasil pemantauan risiko ini menjadi umpan-balik
untuk analisis risiko berikutnya secara terus menerus. Manajemen risiko sebagai proses
maka mekanisme loop umpan-balik positif ini yang akan terus-menerus memperbaiki

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 3


manajemen risiko secara berkelanjutan. Bagaimana penerapan manajemen risiko ini di
sektor publik diperlukan pengayaan metode analisisnya. Langkah-langkah yang dilakukan
untuk melakukan manajemen resiko adalah sebagai berikut :
1. Langkah pertama: Mengidentifikasi Tahapan dan Check-list Kegiatan
Pada langkah pertama ini dibantu dengan menggunakan lembar kerja dengan
contoh isian format tiga kolom yaitu tahapan kegiatan, chechk-list dan keterangan. Pada
tahapan pertama yaitu identifikasi risiko disarankan agar dilakukan sendiri oleh
penanggung-jawab kegiatan karena mereka yang lebih menguasai mengenai karakteristik
kegiatan dimaksud. Identifikasi risiko dimulai dengan menyusun check-list detail tahapan
kegiatan. Pada Lembar Kerja-1 ini diminta masing-masing penanggungjawab kegiatan
untuk mengindentifikasi dan mengisi daftar check-list tahapan kegiatan. Mengingat
cakupan kegiatan sangat bervariasi, ada kegiatan yang besar dengan banyak
komponennya, juga terdapat kegiatan yang sederhana, maka daftar check-list ini bisa
dibuat baik pada level kegiatan, keluaran kegiatan/output, komponen ataupun sub-
kegiatan sesuai dengan kebutuhan. Untuk menyusun check-list ini dimulai dengan
mengisi tahapan dari masing-masing kegiatan. Secara umum tahapan kegiatan mencakup
tiga hal yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pelaporan, namun detail dari
setiap kegiatan tentunya bervariasi sesuai karakteristik dari kegiatan dimaksud. Sebagai
contoh untuk jenis kegiatan dengan output buku atau laporan, maka biasanya tahapan
kegiatan ini dimulai dari persiapan, menyusun TOR, kuesioner, pengumpulan data dan
diakhiri dengan penyusunan, penggandaan dan pengiriman laporan.
Identifikasi tahapan kegiatan ini penting dan merupakan langkah awal dalam
proses analisis risiko. Indentifikasi semestinya dilakukan secara cermat, mengingat hasil
identifikasi tahapan kegiatan akan dijadikan dasar untuk:
a. Penentuan titik kritis kegiatan
b. Acuan pelaksanaan sesuai tahapan
c. Melakukan check-list pada pemantauan perkembangan kegiatan. Pada
Lembar Kerja-1 ini dapat digunakan sebagai acuan dalam memantau
terhadap pelaksanaan kegiatan, dengan mengisi check-list (sudah/belum
dilakukan) atau diisi kuantitatif (bisa dalam bentuk % tau angka absolut)
serta pada kolom keterangan diisi penjelasan-penjelasan.
Risiko dapat terjadi pada setiap kegiatan dan tahapan kegiatan yang dilakukan
baik pada tahap perencanaan (perencanaan anggaran dan preparasi kegiatan),
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta tahap pelaporan dan tindak lanjut). Risiko
yang tidak dapat terdeteksi atau tidak dapat dikelola dengan baik akan mengakibatkan

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 4


tujuan dari instansi pemerintah yang telah ditetapkan tidak dapat tercapai atau
pencapaiannya tidak optimal.
2. Langkah kedua: Identifikasi Titik Kritis, Sebab, Dampak dan Tingkat Risiko
(Mengidentifikasi Resiko)
Pada langkah ke-2 dilakukan identifikasi titik kritis dengan mengisi Lembar
Kerja-2 yang terdiri dari lima kolom yaitu kolom titik kritis, penyebab, dampak, tingkat
risiko dan potensi kendala. Langkah ke-2 ini merupakan langkah tersulit dalam analisis
risiko, mengingat diperlukan kemampuan untuk menentukan sejumlah titik kritis dari
tahapan kegiatan pada Lembar Kerja-1, mengidentifikasi sebab-sebab risiko
kemungkinan terjadi, memprediksi dampak (terutma dampak negatif), menentukan
tingkat risiko (tinggi/ sedang/ rendah) dan mengidentifikasi potensi kendala yang akan
dihadapi.
Titik kritis pada kolom pertama ini diisi dengan mencantumkan satu atau beberapa
tahapan yang dinilai sebagai tahapan yang 'kritis' dari seluruh tahapan kegiatan yang ada.
Jumlah titik kritis sangat bervariasi antar kegiatan tergantung dari karakteristik kegiatan
dimaksud. Pada kolom ini disetiap titik kritis ini ditelaah lebih lanjut dengan mengisi
pada kolom-kolom berikutnya yaitu mengisi faktor penyebab terjadinya titik kritis,
prediksi dampak negatif yang akan terjadi bila tidak dilakukan pengelolaan risiko,
mengisi tingkat risiko dan potensi kendala-kendala. Sampai saat ini belum dikembangkan
secara kuantitatif dalam penentuan tingkat risiko, namun untuk memudahkan mengisi
tingkat risiko dapat menggunakan salah satu atau kombinasi dari lima kriteria sebagai
berikut:
a. Disebut risiko tinggi apabila titik kritis akan berdampak/ berakibat pada :
(1) tidak tercapainya tujuan/sasaran kegiatan,
(2) kerugian keuangan negara,
(3) kerugian aset pemerintah,
(4) gagalnya pelayanan publik, dan
(5) terkait ketaatan peraturan per-undang-undangan,
b. Apabila titik kritis tidak berakibat pada satu atau kombinasi dari lima kriteria
tersebut berarti akan masuk ke dalam tingkat risiko sedang atau rendah, yang
apabila dampak negatifnya relatif kecil maka dikategorikan sebagai tingkat risiko
rendah. Ke depan perlu dipikirkan lebih lanjut mengenai aspek kuantitatif (dalam
bentuk skor, bobot, dan lainnya) untuk diterapkan dalam analisis risiko termasuk
uji validitasnya.

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 5


3. Langkah ketiga: Menyusun Rencana Pengelolaan Risiko (Menganalisi Resiko)
Pada langkah ke-3 diperlukan kemampuan penanggungjawab/ pelaksana kegiatan
untuk merancang rencana pengelolaan risiko. Para rencana pengelolaan risiko ini
mencakup dua hal yaitu rencana pengendalian risiko dan rencana pemantauan risiko
sebagaimana disajikan pada Lembar kerja-3. Pada dasarnya rencana pengendalian
dimaksudkan untuk minimal mengurangi atau diupayakan menghilangkan risiko yang
akan terjadi, sehingga tidak berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan. Pengendalian
dapat dilakukan melalui :
a. Antisipasi yaitu melakukan upaya pencegahan sejak awal /preventif supaya tidak
terjadi risiko maupun melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan bila
nantinyaa akan terjadi risiko
b. Adaptasi yaitu langkah-langkah menyesuaikan diri pada saat terjadi risiko,
termasuk upaya penyelamatan.
c. Mitigasi ini merupakan upaya pengobatan/kuratif pada saat terjadi risiko,
sehingga dmpak negatif dapat dikurangi atau dihilangkan sama sekali.
Rencana pemantauan risiko disusun dalam rangka memastikan bahwa rencana
pengendalian risiko dapat diterapkan/dilaksanakan, melalui mekanisme pemantauan dan
evaluasi sebagai umpan-balik untuk perbaikan pelaksanaan maupun masukan perbaikan
rencana lebih lanjut. Pemantauan ini tentunya dilaksanakan secara periodik sesuai
karakterisktik kegiatan dan kebutuhannya.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan Urusan Perencana dan Informasi Poltekkes Denpasar
bekerjasama dengan penanggungjawab kegiatan, dalam hal ini yang dimaksud
penanggungjawab kegiatan adalah Jurusan yang ada di lingkungan Poltekkes Denpasar,
serta Unit dan Urusan yang ada. Hasil dari kegiatan ini nantinya akan menjadi masukan dan
evaluasi pada tataran Ka. Subbag ADAK dan Ka.Subbag ADUM yang kemudian diteruskan
pada tataran pimpinan yaitu PUDIR dan Direktur Poltekkes Denpasar. Maksud dan
tujuannya adalah agar dapat mengindetifikasi dan menganalisis permasalah yang akan
timbul secara dini, agar dapat segera di persiapkan solusi untuk memecahkan masalah
tersebut.

B. HASIL KEGIATAN
Identifikasi risiko adalah proses menetapkan apa, dimana, kapan, mengapa, dan
bagaimana sesuatu dapat terjadi, sehingga dapat berdampak negatif terhadap pencapaian
tujuan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan suatu daftar sumber-sumber risiko dan
kejadian-kejadian yang berpotensi membawa dampak terhadap pencapaian tiap tujuan yang
telah diidentifikasi dalam penetapan tujuan. Setelah mengidentifikasi apa yang dapat terjadi,

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 6


maka perlu dipertimbangkan penyebab dan skenario-skenario yang dapat terjadi. Kategori
resiko ada beberapa macam, meliputi :
1. Dari segi Penyebabnya
a. Risiko keuangan
b. Risiko operasional
c. Risiko strategis
d. Risiko eksternalitas
2. Dari segi akibatnya
a. Risiko murni
b. Risiko spekulatif
3. Dari jenisnya
a. Resiko Teknologi
b. Resiko Keuangan/ekonomi
c. Resiko SDM, R. Kesehatan
d. Resiko Politik
e. Resiko. Hukum, Risiko Keamanan
Sumber-sumber resiko berdasarkan pasal 16 huruf b meliputi :
1. Eksternal
a. Peraturan perundang-undangan baru,
b. Perkembangan teknologi,
c. Bencana alam, dan
d. Gangguan keamanan.
2. Internal
a. Keterbatasan dana operasional,
b. Sumber daya manusia yang tidak kompeten,
c. Peralatan yang tidak memadai,
d. Kebijakan dan prosedur yang tidak jelas, dan
e. Suasana kerja yang tidak kondusif.
Risiko yang diidentifikasi merupakan kejadian yang tidak pasti, yang mungkin terjadi
di masa depan, yang dapat mengancam pencapaian tujuan. Selain pernyataan risiko, juga
harus menggali informasi mengenai atribut risiko terkait: penyebab, sumber, dampak, dan
penerima dampak risiko, serta apakah dapat dikendalikan organisasi atau tidak. Apabila
terdapat risiko-risiko yang berada di luar pengendalian unit organisasi, antisipasi atas
dampak yang mungkin timbul tetap perlu dilakukan. Terhadap risiko demikian, pimpinan
unit perlu menyampaikannya kepada pihak/ unit yang lebih tinggi.

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 7


Dengan mengetahui resiko-resiko yang timbul nantinya, maka Poltekkes Denpasar
mencoba mengindentifikasi permasalah yang nantinya akan dihadapi dalam beberapa
kegiatan yang akan dilaksanakan.
1. Langkah pertama: Mengidentifikasi Tahapan dan Check-list Kegiatan
Berikut beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan Poltekkes Denpasar, dilihat dari
Indikator Kinerja Kunci (IKK) sebagai dasar penilaian tercapainya visi dan misi
Poltekkes Denpasar :

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 8


Identifikasi Tahapan dan Check-list Kegiatan
Indikator Kinerja Kunci (IKK) Poltekkes Denpasar Tahun 2016

Kegiatan Check List

Rekapitulasi
SASARAN Rapat Menyusun Penggandaan
No Pengumpulan dan Penyusunan Ket
STRATEGIS Persiapan, TOR, RAB, Pelaksanaan Menyusun Finalisasi dan
Aktifitas Sub Aktifitas Output data di Pengolahan draft
penyusunan dan Jadwal Kegiatan Kuisioner Laporan pengumpulan
lapangan data di laporan
tim Kegiatan Laporan
lapangan
1 Tri Darma Pendidikan Pengembangan
Perguruan Tinggi : Sistem Penerimaan V : Ya
Kegiatan V X V X X X V V V
Peningkatan Mahasiswa Baru X : Tidak
kompetensi lulusan
Peningkatan Jumlah
V : Ya
Peserta Didik Per Laporan V V V V V V V V V
X : Tidak
Kelas
Peningkatan Rasio
V : Ya
Dosen Dengan Laporan V V V V V V V V V
X : Tidak
Mahasiswa
Peningkatan Rasio
Instruktur Terhadap V : Ya
Laporan V V V V V V V V V
Mahasiswa X : Tidak

Meningkatkan
V : Ya
jumlah lulusan Laporan V V V V V V V V V
X : Tidak

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 9


Meningkatkan
Jumlah Lulusan V : Ya
Laporan V V V V V V V V V
Tepat Waktu X : Tidak

Meningkatkan
Kelulusan dengan V : Ya
Laporan V V V V V V V V V
IPK ≥ 3 X : Tidak

Pelayananan Peninjauan Kembali


V : Ya
Administrasi Kurikulum Laporan V V V V V V V V V
X : Tidak
Akademik
Membuat Silabus V : Ya
Laporan V V V V V V V V V
X : Tidak

Menyediakan V : Ya
Laporan V V V V V V V V V
SAP/RPP X : Tidak
Pencapaian Materi
V : Ya
Kuliah sesuai Laporan V V V V V V V V V
X : Tidak
dengan SAP/RPP

Meningkatkan
Kehadiran V : Ya
Laporan V V V V V V V V V
Mahasiswa dalam X : Tidak
Perkulihan
Menyediakan Bahan V : Ya
Laporan V V V V V V V V V
Ajar X : Tidak

Meningkatkan V : Ya
Kegiatan V X V X X X V V V
Kinerja Kemitraan X : Tidak

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 10


Meningkatkan
Pelayanan V : Ya
Kegiatan V X V X X X V V V
Pendidikan dengan X : Tidak
Sistem Komputer
Melaksanakan
V : Ya
Proses Belajar Kegiatan V X V X X X V V V
X : Tidak
Mengajar (PBM)
Melaksanakan V : Ya
Kegiatan V X V X X X V V V
Evaluasi PBM X : Tidak
Mengimplementasi V : Ya
Kegiatan V X V X X X V V V
Kalender Akademik X : Tidak
Pelayananan Memberikan
Administrasi Beasiswa kepada V : Ya
Kegiatan V X V X X X V V V
Kemahasiswa Mahasiswa X : Tidak
an
Meningkatkan
Kepuasaan
V : Ya
Mahasiswa Laporan V V V V V V V V V
X : Tidak
Terhadap Proses
Pembelajaran
Meningkatkan
Kepuasan
Mahasiswa V : Ya
Laporan V V V V V V V V V
Terhadap Pelayanan X : Tidak
Administrasi
Akademik

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 11


Melaksanakan V : Ya
Kegiatan V X V X X X V V V
Kegiatan Wisuda X : Tidak

Mengembangkan
V : Ya
Sistem Penerimaan Kegiatan V X V X X X V V V
X : Tidak
Ijazah
Meningkatkan
Penyerapan Lulusan V : Ya
Kegiatan V X V X X X V V V
di Pasar Kerja ≤ 6 X : Tidak
Bulan
Penelitian Melaksanakan Kegiatan V : Ya
V V V V V V V V V
Kegiatan Penelitian dan Laporan X : Tidak

Mempublikasikan V : Ya
Laporan V V V V V V V V V
Hasil Penelitian X : Tidak
Pengabdian Melaksanakan
Kegiatan
Kepada Kegiatan V : Ya
dan V V V V V V V V V
Masyarakat Pengabdian Kepada X : Tidak
Laporan
Masyarakat
2 Kinerja Bidang Pelayananan Meningkatkan
Pelayanan Administrasi Pemberdayaan
V : Ya
Organisasi dan Kepegawaian Dosen sebagai Kegiatan V X V X X X V V V
X : Tidak
Sumberdaya Narasumber
Manusia
Meningkatkan
V : Ya
Kinerja Kehadiran Laporan V V V V V V V V V
X : Tidak
Dosen

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 12


Meningkatkan V : Ya
Laporan V V V V V V V V V
Kegiatan Pelatihan X : Tidak

Meningkatkan
Ketersediaan V : Ya
Kegiatan V X V X X X V V V
Sumberdaya X : Tidak
Manusia
Meningkatkan
Jenjang Pendidikan V : Ya
Laporan V V V V V V V V V
SDM X : Tidak

Meningkatkan
Dosen Tetap V : Ya
Bersertifikat Dosen Kegiatan V X V X X X V V V
X : Tidak
Profesional

Meningkatkan
V : Ya
Tenaga Fungsional Kegiatan V X V X X X V V V
X : Tidak
Pustakawan
Meningkatkan SDM
Keuangan
V : Ya
Bersertifikat Kegiatan V X V X X X V V V
X : Tidak
Bendahara

Meningkatkan
Produktifitas V : Ya
Laporan V V V V V V V V V
Penyusunan Buku X : Tidak
Ajar

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 13


3 Kinerja Bidang Pelayanan Meningkatkan
Keuangan Administrasi Target dan Realisasi V : Ya
Laporan V V V V V V V V V
Keuangan Pendapatan X : Tidak

Meningkatkan
Realisasi V : Ya
Laporan V V V V V V V V V
Penyerapan X : Tidak
Anggaran
4 Kinerja Pelayanan Pelayanan Meningkatkan
Sarana dan Administrasi Prasarana V : Ya
Laporan V V V V V V V V V
Prasarana Perlengkapan Pembelajaran X : Tidak

Meningkatkan
Peralatan (Alat V : Ya
Bantu Belajar Laporan V V V V V V V V V
X : Tidak
Mengajar/ABBM)

Memaksimalkan
Pemanfaatan V : Ya
Laporan V V V V V V V V V
Laboratorium X : Tidak

Meningkatkan
Kualitas dan V : Ya
Laporan V V V V V V V V V
Kuantitas Peralatan X : Tidak
serta Mesin
Pelayanan Menerima
V : Ya
Administrasi Kunjungan dari Kegiatan V X V X X X V V V
X : Tidak
Umum Instansi Lain

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 14


Pelayanan Meningkatkan Buku
V : Ya
Administrasi Perpustakaan Laporan V V V V V V V V V
X : Tidak
Perpustakaan
Meningkatkan
V : Ya
Jurnal yang Laporan V V V V V V V V V
X : Tidak
Dilanggan
Meningkatkan
V : Ya
Kunjungan Dosen Laporan V V V V V V V V V
X : Tidak
ke Perpustakaan
Meningkatkan
Kunjungan V : Ya
Laporan V V V V V V V V V
Mahasiswa ke X : Tidak
Perpustakaan

Dari hasil data Identifikasi Tahapan dan Check-list Kegiatan diatas maka dapat diketahui bahwa belum semua kegiatan melakukan Penyusunan Kuisioner
dan Pengumpulan data di lapangan sehingga untuk evaluasi dari hasil kegiatan apakah sudah tersampaikan secara menyeluruh belum diketahui, serta untuk
pengumpulan data masih dilakukan melalui antar unit dan koordinator saja. Dari data tersebut dapat dilihat untuk semua output yang berupa kegiatan hanya
ada pada tahapan persiapan, pelaksaan dan pelaporan saja. Untuk mengetahui apakah kegiatan tersebut sudah mengena pada sasaran masih belum diuji, dan
untuk kegiatan yang output nya berupa laporan sudah hampir semua dilakukan tahapan-tahapan dari mulai persiapan hingga penggandaan dan pengumpulan
laporan. Setelah dilakukan tahapan di atas maka selanjutnya dilakukan tahapan Pengenalan Urutan Proses Pencapaian Tujuan. Berikut data Pengenalan
Urutan Proses Pencapaian Tujuan yang didapat dilihat dari Indek Kinerja Utama (IKU) yang menjadi inti dari Indikator Kinerja Kunci (IKK) :

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 15


Pengenalan Urutan Proses Pencapaian Tujuan
Kegiatan Pencapaian Indikator Pencapaian Utama (IKU) Poltekkes Denpasar Tahun 2016

No Indikator Kinerja Utama Kegiatan Unit Kerja Awal Proses Output Hambatan Keterangan

1 Meningkatkan Jumlah Pengembangan Sistem Kemahasiswaan dan Komputer Persiapan tim penerimaan 1. Penyebaran informasi Mahasiswa yang Sistem penerimaan Sistem Penerimaan
Lulusan Tepat Waktu Penerimaan Mahasiswa Baru mahasiswa baru, dan pembukaan diterima di yang masih perlu Mahasiswa Baru
mengembangkan sistem pendaftaran Poltekkes dipermudah secara online pada
penerimaan mahasiswa baru mahasiswa baru Denpasar melalui prosesnya agar PNBP dan Ujian
berbasis online melalui 2. Mahasiswa yang PNBP dan Ujian mahasiswa yang Tulis
PNBP dan Ujian Tulis mendaftar melakukan Tulis mendaftar
pembayaran di Bank dipermudah dan
untuk mendapatkan proses verifikasi
Token berkas yang lebih
3. Mahasiswa mendaftar diefektifkan
secara online melalui
situs pendaftaran
Poltekkes Denpasar
4. Dilakukan proses
penyeleksian
mahasiswa yang
diterima
Peningkatan Jumlah Peserta Didik Akademik dan Jurusan Mengusulkan dalam 1. Mengusulkan Jumlah Jumlah Mahasiswa Dengan Jumlah mahasiswa
Per Kelas Rencana Kerja Tahunan Mahasiswa yang Poltekkes bertambahnya untuk satu kelas
untuk jumlah mahasiswa akan didik Per Kelas Denpasar jumlah mahasiswa, nya lebih dari 40

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 16


yang akan didik per Kelas dalam RKT bertambah ruang kuliah dan mahasiswa
2. Jumlah Mahasiswa ruang lab belum
yang diusukan dalam dapat menampung
RKT kemudian secara maksimal
buatkan dalam TOR jumalh mahasiswa
dan RAB yang kita
kemudian diusulkan
dalam RKAKL
Peningkatan Rasio Dosen Dengan Kepegawaian Menghitung jumlah dosen 1. Menghitung jumlah Terpenuhi nya Beberapa dosen Ada beberapa
Mahasiswa yang tersedia di Poltekkes dosen yang tersedia jumlah rasio antara kurang efektif jurusan yang
Denpasar dengan jumlah di Poltekkes dosen dan dalam mengajar mahasiswa
Mahasiswa Poltekkes Denpasar mahasiswa sehingga beberapa didiknya lebih
Denpasar 2. Menghitung jumlah sehingga Jurusan masih banyak
mahasiswa di mahasiswa yang kekurangan dosen, dibandingkan
Poltekkes Denpasar didik per kelas dan beberapa tenaga
3. Menghitung rasio dapat maksimal Jurusan masih pengajarnya
yang tersedia saat ini kekurangan
4. Bandingkan mahasiswa
permasalahan yang
ada, tidak
terpenuhinya rasio
diakibatkan oleh
kurangnya jumlah
dosen atau kelebihan
jumlah
mahasiswanya

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 17


Peningkatan Rasio Instruktur Kepegawaian Menghitung jumlah 1. Menghitung jumlah Terpenuhi nya Kurang nya jumlah Masih ada di
Terhadap Mahasiswa instruktur yang tersedia di instruktur yang jumlah rasio antara instruktur di beberapa jurusan
Poltekkes Denpasar dengan tersedia di Poltekkes instruktur dan beberapa jurusan untuk tenaga dosen
jumlah Mahasiswa Denpasar mahasiswa dikarenakan yang merangkap
Poltekkes Denpasar 2. Menghitung jumlah sehingga instruktur yang menjadi instruktur
mahasiswa di mahasiswa yang tersedia belum
Poltekkes Denpasar melaksanakan secara optimal
3. Menghitung rasio praktek dapat difungsikan, serta
yang tersedia saat ini berjalan secara beberapa instruktur
4. Bandingkan makimal akan dipersiapkan
permasalahan yang dosen di Poltekkes
ada, tidak Denpasar
terpenuhinya rasio
diakibatkan oleh
kurangnya jumlah
instruktur atau
kelebihan jumlah
mahasiswanya
Meningkatkan jumlah lulusan Akademik dan Kemahasiswaan Didalam meningkatkan 1. Meningkatkan Jumlah mahasiswa Untuk jumlah Jumlah mahasiswa
jumlah lulusan ada kualitas dosen yang Poltekkes lulusan yang pada tingkat akhir
beberapa yang harus tersedia di poltekkes Denpasar yang mengalami angka sejumlah 326, dan
dipersiapkan, seperti denpasar lulus bertambah fluktuatif dalam terdapat 20
kualitas dosennya, kualitas 2. Memperhatikan pada satu tahun peningkatan dan mahasiswa belum
mata pelajarannya, kualitas kualitas mata wisuda penurunan lulus dikarenakan
dan kuantitas penunjang pelajaran yang disebabkan oleh mengambil cuti
proses belajar mengajar, tersedia di Poltekkes adanya mahasiswa akademik (tidak
untuk persiapan ini maka Denpasar yang mengambil tepat waktu)

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 18


harus benar dipersiapkan 3. Meningkatkan sarana cuti akademik
agar dapat meningkatkan dan prasarana yang sehingga
prestasi dan akademik menunjang proses menyebabkan
mahasiswa nya belajar dan mengajar tertundanya
mahasiswa Poltekkes kelulusan beberapa
Denpasar mahasiswa
Melaksanakan Kegiatan Wisuda Kemahasiswaan Membentuk panitia 1. Membentuk panitia Terlaksananya Lokasi wisuda Untuk kegiatan
kegiatan wisuda Poltekkes kegiatan Wisuda kegiatan wisuda Poltekkes Denpasar wisuda poltekkes
Denpasar 2. Mempersiapkan yang berada di denpasar
kegiatan wisuda Hotel sehingga dilaksanakan pada
3. Menetukan Lokasi memakan biaya bulan september
kegiatan wisuda yang besar, hal ini
4. Medata jumlah dikarenakan apabila
mahasiswa poltekkes kegiatan wisuda
denpasar yang akan dilaksanakan di
diwisuda Aula kapasitas
5. Pelaksanaan proses peserta dan tamu
kegiatan wisuda undangan tidak
mencukupi
Mengembangkan Sistem Kemahasiswaan Mempersiapkan ijasah 1. Mendata jumlah Sistem penerimaan Data mahasiswa Ijazah lulusan
Penerimaan Ijazah calon wisudawan agar dapat wisudawan yang di ijazah yang lebih yang diwisuda diterima pada saat
segera di berikan kepada wisuda singkat agar dapat terkadang belum fix acara pengukuhan
mahasiswa lulusan 2. Mempersiapkan diberikan secara pada saat akan oleh Direktur dan
Poltekkes Denpasar ijazah yang akan tepat waktu didistribusikan, penyerahan ijazah
diberikan kepada serta proses dilakukan oleh
wisudawan penandatanganan ketua jurusan

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 19


3. Pendistribusian ijazah ijazah yang
kepada wisudawan memakan waktu
Poltekkes Denpasar lama
2 Meningkatkan Kelulusan Peninjauan Kembali Kurikulum Akademik dan Jurusan Memeriksa kembali 1. Memeriksa kembali Review kurikulum Kurangnya review untuk peninjauan
dengan IPK ≥ 3 kurikulum yang sudah ada kurikulum yang yang ada di kurikulum yang kurikulum sudah
di Jurusan Poltekkes sudah berjalan di masing-masing sudah ada, sehingga dilakukan, namun
Denpasar Jurusan Jurusan di kurang efektifnya belum oleh seluruh
2. Memeriksa Poltekkes kurikulum yang jurusan
kurikulum tersebut Denpasar sudah berjalan
apakah masih bisa
diberjalan di masing-
masing Jurusan
3. Diperlukannya
review kurikulum di
Poltekkes Denpasar
Membuat Silabus Akademik dan Jurusan Memeriksa mata kuliah di 1. Memeriksa jumlah Tersedianya Waktu yang Silabus sudah
masing-masing jurusan di mata kuliah yang silabus pada diperlukan cukup tersedia sesuai
lingkungan Poltekkes tersedia di Poltekkes masing-masing lama dalam dengan sejumlah
Denpasar Denpasar mata kuliah yang membuat silabus mata kuliah yang
2. Memeriksa silabus tersedia dengan jumlah mata tersedia
yang sudah tersedia kuliah yang banyak
pada masing-masing tersedia di
mata kuliah Poltekkes Denpasar
3. Membuat silabus
yang belum ada pada
mata kuliah yang

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 20


tersedia
Menyediakan SAP/RPP Akademik dan Jurusan Memeriksa jumlah silabus 1. Memerikasa jumlah Pada masing- Lama nya waktu Disesuaikan
yang tersedia pada masing- silabus yang tersedia masing silabus dalam membuat dengan silabus
masing mata kuliah pada masing-masing sudah tersedia silabus yang tersedia
mata kuliah SAP/RPP mengakibatkan
2. Memeriksa SAP/RPP tersedia nya
pada masing-masing SAP/RPP pun jadi
silabus apakah sudah lama
tersedia
3. Menyediakan
SAP/RPP pada
masing-masing
silabus yang belum
tersedia SAP/RPP
nya
Pencapaian Materi Kuliah sesuai Akademik dan Jurusan Memeriksa mata kuliah 1. Memeriksa jumlah Mata kuliah yang Kurangnya evaluasi Disesuaikan
dengan SAP/RPP yang tersedia dan SAP/RPP mata kuliah yang tesedia di yang dilakukan dengan mata
yang tersedia tersedia Poltekkes sehingga dalam kuliah yang
2. Memeriksa silabus Denpasar sesuai pencapaian materi tersedia
yang tersedia sudah dengan SAP/RPP kuliah dengan
sesuai dengan mata yang ada dalam SAP/RPP belum
kuliah yang tersedia silabus secara maksimal
3. Memeriksa SAP/RPP diketahui
yang sudah tersedia pencapaiannya
pada silabus yang
dibuat

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 21


4. Mengevaluasi
pencapaian mata
kuliah sudah sesuai
dengan SAP/RPP
yang disesuaikan
dengan silabus yang
dibuat
Meningkatkan Kehadiran Akademik dan Jurusan Membuat absensi kehadiran 1. Membuat kontrak Kehadiran Kondisi pribadi disesuaikan
Mahasiswa dalam Perkulihan mahasiswa belajar dengan mahasiswa dalam mahasiswa yang dengan standart
mahasiswa perkuliahan tidak sama, tatap muka setiap
2. Membuat daftar meningkat sehingga dalam semester, hal ini
absensi mahasiswa pembuatan kontak pun berlaku bagi
3. Membuat sistem belajar harus tenaga pendidik
punisment and berdasarkan
reward terhadap kesepakatan
mahasiswa yang bersama
hadir dalam
perkuliahan
Menyediakan Bahan Ajar Akademik dan Jurusan Memeriksa bahan ajar yang 1. Memeriksa bahan Bahan ajar tersedia Proses pemenuhan Sudah
tersedia ajar yang sudah pada masing- kesediaan bahan terpenuhinya
tersedia masing jurusan ajar yang bahan ajarnya pada
2. Menyiapkan bahan memerlukan waktu masing-masing
ajar yang belum lama jurusan
tersedia
3. Menyediakan bahan
ajar

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 22


Meningkatkan Kinerja Kemitraan Promosi dan Kerjasama Memeriksa dokumen MOU 1. Memeriksa dokumen Kinerja Kemitraan Proses pembuatan Untuk saat ini
yang telah dilakukan MOU yang tersedia dengan Poltekkes perjanjian MOU kinerja yang
dengan instansi 2. Memeriksa tingkat Denpasar yang memakan dilakukan oleh
kadaluarsa dokumen meningkat waktu lama, serta poltekkes denpasar
MOU yang telah keterbatasan dana meliputi kerjasama
dilakukan yang didapat dengan instansi
3. Membuat klasifikasi rumah sakit,
dokumen MOU pemerintah
berdasarkan kabupaten,
kepentingan dan laboratorium,
instansi kedinasan, serta
4. Melakukan dengan poltekkes
penambahan MOU lainnya.
dengan instansi lain
Meningkatkan Pelayanan Komputer Mempersiapkan sistem 1. Mempersiapkan Pelayanan Belum Untuk saat ini
Pendidikan dengan Sistem komputer yang akan sistem komputer yang pendidikan dengan sempurnanya sistem poltekkes denpasar
Komputer digunakan dalam akan digunakan sistem komputer komputer yang telah
melaksanakan pelayanan 2. Mengklasifikasikan meningkat digunakan dalam mengembangkan
pendidikan pelayanan yang melakukan pelayanan melalui
tersedia di Poltekkes pelayanan, serta sistem komputer,
Denpasar keterbatasan yang terbaru
3. Membenahi beberapa anggaran dalam adalah sistem
pelayanan yang perbaikan sistem penerimaan
belum menggunakan mahasiswa baru
sistem Komputer secara online, dan
4. Menambah pelayanan saat ini sedang
pendidikan dengan dikembangkan

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 23


sistem komputer sistem informasi
akademik nya
secara online
Melaksanakan Proses Belajar Akademik dan Jurusan Memperhatikan setiap 1. Memperhatikan Proses Belajar Banyaknya kegiatan Disesuaikan
Mengajar (PBM) jumlah mata kuliah yang setiap mata kuliah Mengajar berjalan Poltekkes Denpasar jumlah minimal
akan diajarkan buatkan yang tersedia di lancar yang dilakukan oleh tatap muka
kalender akademik Poltekkes Denpasar dosen diluar jam mahasiswa dengan
2. Membuat kalender belajar mengajar, dosen
akademik mengakibatkan
3. Membuat kontrak proses belajar
belajar dengan mengajar kadang
mahasiswa terhambat
4. Menyesuaikan waktu
dan jumlah tatap
muka antara dosen
dengan mahasiswa
5. Membuat daftar
absensi mahasiswa
Melaksanakan Evaluasi PBM Akademik dan Jurusan Memperhatikan jumlah 1. Memperhaikan Berjalannya proses PBM berjalan Evaluasi PBM
mata kuliah yang tersedia di jumlah mata kuliah evaluasi PBM dengan lancar sekurang-
Poltekkes Denpasar untuk yang tersedia di mahasiswa sehingga untuk kurangnya setiap
mempersiapkan evaluasi Poltekkes Denpasar evaluasi dapat triwulan, yaitu
PBM yang akan 2. Membuat kalender berjalan dengan pada tengah
dilaksanakan akademik terkait lancar semester dan akhir
dengan evaluasi PBM semester
yang akan di lakukan

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 24


3. Membuat soal
sebagai bahan
evaluasi PBM
mahasiswa
4. Memberikan
penilaian terhadap
hasil evaluasi PBM
mahasiswa
Mengimplementasi Kalender Akademik dan Jurusan Memperhatikan jadwal 1. Memperhatikan Kegiatan PBM dan Didalam Kinerja
Akademik mulai kuliah mahasiswa dan jadwal dimulainya evaluasi PBM berjalannya suatu implementasi
jadwal evaluasi mahasiswa, kuliah mahasiswa mahasiswa kegiatan terkadang kalender akademik
serta membuat kalender 2. Memperhatikan berjalan sesuai tidak selalu dapat di semua jurusan,
akademik jadwal akan dengan kalender berjalan sesuai telah dilaksanakan
dilaksanakannya akademik yang dengan rencana sesuai dengan
evaluasi PBM telah dibuat kalender akademik kalender akademik
3. Membuat kalender yang telah dibuat, yang disusun oleh
akademik hal ini dikarenakan koordinator
4. Melaksanakan kendala waktu akademik
kegiatan PBM dan kegiatan yang
evaluasi PBM sesuai bersamaan dengan
dengan kalender kegiatan lainnya
akademik yang telah
dibuat
Memberikan Beasiswa kepada Akademik, Kemahasiswaa, dan Mendata jumlah mahasiswa 1. Mendata jumlah Beasiswa dapat Proses penyeleksian Beasiswa yang
Mahasiswa Keuangan yang akan mendapatkan mahasiswa yang akan diberikan kepada yang sangat sulit diberikan
beasiswa mendapatkan beberapa karena dibutuhkan poltekkes denpasar

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 25


beasiswa mahasiswa terpilih penilaian yang di tahun 2016 ini
2. Untuk beasiswa yang benar-benar adil, berupa beasiswa
diberikan kepada sehingga tidak kepada mahasiswa
mahasiswa menimbulkan berprestasi dan
berprestasi kecemburuan mahasiswa
berdasarkan sosiial keluarga miskin
akademik diseleksi
terlebih dahulu
berdasarkan rangking
tiga tertinggi
3. Untuk beasiswa yang
diberikan kepada
mahasiswa dengan
keluarga miskin
diseleksi pada saat
penerimaan
mahasiswa baru
untuk disurvey
terlebih dahulu oleh
tim
4. Beasiswa yang
diberikan rutin oleh
Poltekkes Denpasar
melalui keuangan
kepada beberapa
mahasiswa terpilih
tersebut tanpa

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 26


dikenakan biaya
perkuliahan sama
sekali
Meningkatkan Kepuasaan Akademik dan Jurusan Mempersiapkan kuosioner 1. Membuat kuosioner Kepuasan Jarang dilakukan Tingkat kepuasan
Mahasiswa Terhadap Proses yang akan dibagikan kepada yang nantinya akan mahasiswa untuk mengukur mahasiswa
Pembelajaran mahasiswa sebagai bahan dibagikan kepada terhadap proses kepuasan terhadap proses
evaluasi proses mahasiswa sebagai pembelajaran mahasiswa terhadap pembelajaran
pembelajaran untuk bahan evaluasi meningkat proses diukur dengan
mengetahui tingkat 2. Membagikan pembelajaran, kuesioner yang
kepuasan mahasiswa kuosiner kepada sehingga dibagikan kepada
mahasiswa yang akan pembagian semua mahasiswa
diisi oleh mahasiswa kuosioner tidak untuk setiap mata
3. Memberikan waktu semua jurusan kuliah dalam satu
kepada mahasiswa melakukan semester.
untuk mengisi pembagian
kuosioner yang telah kuosioner
dibagikan
4. Mengumpulkan
kembali kuosioner
yang telah dibagikan
5. Merekap hasil
kuosiner yang telah
dikumpulkan sebagai
bahan evaluasi
kepuasan mahasiswa
Meningkatkan Kepuasan Akademik dan Jurusan Mempersiapkan kuosioner 1. Membuat kuosioner Kepuasan Jarang dilakukan Tingkat kepuasan

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 27


Mahasiswa Terhadap Pelayanan yang akan dibagikan kepada yang nantinya akan mahasiswa untuk mengukur mahasiswa
Administrasi Akademik mahasiswa sebagai bahan dibagikan kepada terhadap kepuasan terhadap
evaluasi pelayanan mahasiswa sebagai pelayanan mahasiswa, pelayanan
administrasi akademik bahan evaluasi administrasi sehingga akademik diukur
untuk mengetahui tingkat 2. Membagikan akademik pembagian dengan kuesioner
kepuasan mahasiswa kuosiner kepada meningkat kuosioner tidak yang dibagikan
mahasiswa yang akan semua jurusan kepada semua
diisi oleh mahasiswa melakukan mahasiswa untuk
3. Memberikan waktu pembagian setiap mata kuliah
kepada mahasiswa kuosioner dalam satu
untuk mengisi semester.
kuosioner yang telah
dibagikan
4. Mengumpulkan
kembali kuosioner
yang telah dibagikan
5. Merekap hasil
kuosiner yang telah
dikumpulkan sebagai
bahan evaluasi
kepuasan mahasiswa
Meningkatkan Pemberdayaan Kepegawaian dan Jurusan Mendata jumlah dosen yang 1. Mendata jumlah Pemberdayaan Belum Pemberdayaan
Dosen sebagai Narasumber tersedia di Poltekkes dosen yang tersedia dosen sebagai menyeluruhnya dosen sebagai
Denpasar di Poltekkes narasumber dosen-dosen di narasumber adalah
Denpasar meningkat Poltekkes Denpasar persentase dosen
2. Mengklasifikan sebagai narasumber tetap yang menjadi
dosen berdasarkan narasumber dalam

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 28


kemampuan dosen pertemuan ilmiah
sebagai narasumber bagi institusi lain
3. Meningkatkan dalam periode 1
kemampuan dosen tahun, narasumber
sebagai narasumber dalam kegiatan
dengan memberikan seminar, pelatihan,
kesempatan para workshop dan
dosen sebagai sejenisnya
narasumber
Meningkatkan Kinerja Kehadiran Kepegawaian dan Jurusan Mendata jumlah dosen yang 1. Mendata jumlah Kinerja Kehadiran Belum adanya kehadiran dosen
Dosen tersedia di Poltekkes dosen yang tersedia Dosen Meningkat reward and sudah mencapai
Denpasar di Poltekkes punishment kepada 100% karena hal
Denpasar dosen sebagai dasar ini berkaitan
2. Memberikan kalender evaluasi tingkat dengan jumlah jam
akademik kepada kehadiran dosen tatap muka
para dosen minimal dengan
3. Membuatkan absensi mahasiswa,
dosen yang hadir sehingga sudah
dalam proses PBM bisa ditetapkan
4. Memberikan reward sebagai suatu
and punishment keharusan
kepada dosen pada
akhir tahun sebagai
bahan evaluasi
Meningkatkan Kegiatan Pelatihan Kepegawaian Mendata jumlah pegawai 1. Mendata jumlah Kegiatan pelatihan Kurangnya Partisipasi dalam
yang memerlukan pelatihan pegawai yang yang diikuti informasi terkait mengikuti

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 29


untuk meningkatkan memerlukan pegawai Poltekkes pelatihan yang akan pelatihan-pelatihan
kemampuan individu pelatihan Denpasar dilakukan, serta ini sangat
2. Mencari informasi meningkat kurangnya alokasi dipengaruhi oleh
terkait pelatihan yang dana pelatihan yang dana yang tersedia.
ada dianggarkan
3. Mengusulkan
pegawai yang akan
mengikuti pelatihan
4. Mengimplentasikan
hasil dari pelatihan
yang telah diikuti
Meningkatkan Ketersediaan Kepegawaian Mendata jumlah pegawai 1. Mendata jumlah Jumlah sumber Beberapa pegawai Jumlah tenaga
Sumberdaya Manusia yang tersedia di Poltekkes pegawai yang daya manusia di Poltekkes pendidikan dan
Denpasar tersedia di Polekkes meningkat Denpasar belum kependidikan yang
Denpasar ketersediannya menempati posisi dimiliki oleh
2. Mengklasifikasi yang sesuai poltekkes denpasar
jumlah pegawai
berdasarkan posisi
yang diperlukan di
Poltekkes Denpasar
3. Memberikan rolling
terhadap pegawai
untuk posisi-posisi
yang dirasa perlu
penambahan
sumberdaya manusia
4. Apabila diperlukan

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 30


dilakukannya
penambahan jumlah
sumberdaya manusia,
bisa dilakukan
melalui penerimaan
pegawai baru sebagai
pramabakti maupun
sebagai aparatur sipil
negara
Meningkatkan Jenjang Kepegawaian Mendata jumlah pegawai 1. Mendata jumlah Jenjang Beberapa pegawai Tahun 2016
Pendidikan SDM yang tersedia di Poltekkes pegawai yang pendidikan SDM di Poltekkes terdapat 9 orang
Denpasar tersedia di Poltekkes di Poltekkes Denpasar belum tenaga dosen yang
Denpasar Denpasar menempati posisi meningkat jenjang
2. Mengklasifikasikan meningkat yang sesuai jabatan
pegawai di Poltekkes fungsionalnya
Denpasar
berdasarkan Jenjang
Pendidikannya
3. Mengusulkan
beberapa pegawai
yang memerlukan
peningkatan jenjang
pegawai
Meningkatkan Dosen Tetap Akademik dan Kepegawaian Mendata jumlah dosen di 1. Mendata jumlah Dosen tetap yang Masih ada dosen di masih terdapat 4
Bersertifikat Dosen Profesional Poltekkes Denpasar yang dosen yang tersedia bersertifikat dosen Poltekkes Denpasar dosen yang belum
belum mendapatkan di Poltekkes profesional yang belum tersertifikasi

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 31


sertifikasi Dosen Denpasar meningkat tersertifikasi
2. Mendata jumlah
dosen Poltekkes
Denpasar yang belum
bersertifikasi
3. Mengusulkan dosen-
dosen di Poltekkes
Denpasar untuk
tersertifikasi
4. Mempermudah
proses sertifikasi
yang dilakukan oleh
dosen
Meningkatkan Tenaga Fungsional Kepegawaian dan Perpustakaan Mendata jumlah tenaga 1. Mendata jumlah Tenaga fungsional Untuk saat ini di Tersedianya
Pustakawan pustakawan yang tersedia di pustakawan yang pustakawan di Poltekkes Denpasar tenaga
Poltekkes Denpasar tersedia di Poltekkes masing-masing sudah terpenuhi pustakawan, untuk
Denpasar jurusan terpenuhi semua tenaga poltekkes denpasar
2. Mengklasifikasikan fungsional telah memiliki
tenaga pustakawan pustakawan untuk perpustakaan
yang tersedia masing-masing terpadu
menurut kebutuhan jurusan
pada masing-masing
jurusan
Meningkatkan SDM Keuangan Kepegawaian dan Keuangan Mendata jumlah SDM 1. Mendata jumlah SDM keuangan Masih ada beberapa SDM keuangan
Bersertifikat Bendahara Keuangan yang bersertifikat SDM Keuangan yang bersertifikat tenaga keuangan yang bersertifikat
Bendahara yang tersedia di bersertifikat bendahara yang belum bendahara masih

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 32


Poltekkes Denpasar Bendahara yang meningkat bersertifikat hanya tersedia 6
tersedia di Poltekkes bendahara, kendala orang saja dari
Denpasar ada pada anggaran yang ditargetkan
2. Mencari informasi yang disediakan berjumlah 12
terkait pelatihan untuk mengikuti
bendahara yang pelatihan
tersedia
3. Mengusulkan
pegawai keuangan
yang belum
bersertifikat
bendahara untuk
mengikuti pelatihan
Meningkatkan Produktifitas Akademik dan Jurusan Mengecek jumlah 1. Mengecek jumlah Produktifitas Untuk saat ini Penambahan
Penyusunan Buku Ajar modul/diktat maupun modul/diktat maupun penyusunan buku produktifitas penyusunan bahan
pedoman praktek yang pedoman praktek ajar meningkat penyusunan buku ajar oleh dosen
tersedia di Poltekkes yang tersedia di ajar belum per tahun baik
Denpasar Poltekkes Denpasar mengalami kendala dalam bentuk
2. Membuat beberapa dalam modul/diktat
modul/diktat serta pelaksanaannya maupun pedoman
pedoman praktek praktek
yang belum tersedia
Meningkatkan Prasarana UPP dan Pengadaan Mengecek data kebutuhan 1. Mengecek kebutuhan Prasarana Kondisi di melengkapi
Pembelajaran prasarana pada masing- prasarana pada pembelajaran lapangan, prasara prasana yang
masing jurusan dan masing-masing mahasiswa pembelajaran di dibutuhkan, salah
direktorat yang telah Jurusan meningkat Poltekkes Denpasar salah satunya yaitu

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 33


diusulkan 2. Mengusulkan sudah mulai ada mendirikan
kebutuhan prasana yang rusak dan beberapa ruang
pada RKT dan diganti, barang kuliah dan
RKAKL yang diusulkan di laboratorium
3. Mengklasifikasikan jurusan terkadang
prasarana yang melibihi jumlah
diusulkan dengan kuota yang tersedia
yang sudah ada dalam BMN, dan
4. Pengadaan barang jumlah anggaran
berupa prasarana di yang dianggarkan
Poltekkes Denpasar cukup besar untuk
5. Mendisitribusikan melakukan
barang-barang pada pengadaan
masing-masing prasarana tersebut
Jurusan sehingga
memerlukan
pengawasan
Meningkatkan Peralatan (Alat UPP dan Pengadaan Mengecek data kebutuhan 1. Mengecek kebutuhan Alat Bantu Belajar Kondisi di Melengkapi
Bantu Belajar Mengajar/ABBM) Alat Bantu Belajar Alat Bantu Belajar Mengajar/ABBM lapangan, Alat keperluan-
Mengajar/ABBM pada Mengajar/ABBM mahasiswa Bantu Belajar keperluan yang
masing-masing jurusan dan pada masing-masing meningkat Mengajar/ABBM di terkait dengan alat
yang telah diusulkan Jurusan Poltekkes Denpasar bantu belajar
2. Mengusulkan sudah mulai ada mengajar sepertti
kebutuhan Alat Bantu yang rusak dan LCD, AC, Bangku
Belajar diganti, barang kuliah, Meja, dll
Mengajar/ABBM yang diusulkan di
pada RKT dan jurusan terkadang

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 34


RKAKL melibihi jumlah
3. Mengklasifikasikan kuota yang tersedia
Alat Bantu Belajar dalam BMN, dan
Mengajar/ABBM jumlah anggaran
yang diusulkan yang dianggarkan
dengan yang sudah cukup besar untuk
ada melakukan
4. Pengadaan barang pengadaan
berupa Alat Bantu prasarana tersebut
Belajar sehingga
Mengajar/ABBM di memerlukan
Poltekkes Denpasar pengawasan
5. Mendisitribusikan
barang-barang pada
masing-masing
Jurusan
Memaksimalkan Pemanfaatan Laboratorium kurang nya ruang
Laboratorium laboratorium
menjadi salah satu
kendala kurang
maksimalnya
proses praktek
yang dilakukan
Meningkatkan Kualitas dan UPP dan Pengadaan Mengecek data kebutuhan 1. Mengecek kebutuhan Kualitas dan Kondisi di Melengkapi
Kuantitas Peralatan serta Mesin Peralatan serta Mesin pada Peralatan serta Mesin Kuantitas lapangan, Peralatan kekurangan yang
masing-masing jurusan dan pada masing-masing Peralatan serta serta Mesin di selama ini

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 35


direktorat yang telah Jurusan Mesin mahasiswa Poltekkes Denpasar dikeluhkan
diusulkan 2. Mengusulkan meningkat sudah mulai ada
kebutuhan Peralatan yang rusak dan
serta Mesin pada diganti, barang
RKT dan RKAKL yang diusulkan di
3. Mengklasifikasikan jurusan terkadang
Peralatan serta Mesin melibihi jumlah
yang diusulkan kuota yang tersedia
dengan yang sudah dalam BMN, dan
ada jumlah anggaran
4. Pengadaan barang yang dianggarkan
berupa Peralatan serta cukup besar untuk
Mesin di Poltekkes melakukan
Denpasar pengadaan
5. Mendisitribusikan prasarana tersebut
barang-barang pada sehingga
masing-masing memerlukan
Jurusan pengawasan
Menerima Kunjungan dari Promosi dan Kerjasama Mempersiapkan segala 1. Sebelum adanya Adanya kunjungan Melihat trand Menerima
Instansi Lain keperluan untuk kunjungan dari dari instansi lain anggaran yang terus kunjungan dari
mempersiapkan apabila ada instansi lain maka diharuskan institusi sebaiknya
kunjungan dari instansi lain terlebih dahulu melakukan efisiensi dilakukan revisi,
mempersiapkan sehingga
sarana dan prasarana pencapaian target
yang tersedia lebih luas.
2. Melakukan kerjasama
dengan instansi lain

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 36


untuk melakukan
kunjungan ke
Polttekkes Denpasar
Meningkatkan Buku Perpustakaan Mengecek data kebutuhan 1. Mengecek kebutuhan Buku-buku di Kondisi di Penambahan buku
Perpustakaan Buku yang tersedia di Buku pada masing- perpustakaan perpustakaan perpustakaan yang
Perpustakaan masing Perpustakaan meningkat Poltekkes Denpasar tersebar di enam
Jurusan sudah mulai ada jurusan
2. Mengusulkan yang rusak dan
kebutuhan Buku pada perlu diganti, dan
RKT dan RKAKL jumlah anggaran
3. Mengklasifikasikan yang dianggarkan
Buku yang diusulkan cukup besar untuk
dengan yang sudah melakukan
ada pengadaan buku
4. Pengadaan barang perpustakaan
berupa Buku di tersebut sehingga
Poltekkes Denpasar memerlukan
5. Mendisitribusikan pengawasan
Buku pada masing-
masing Perpustakaan
di Jurusan
Meningkatkan Jurnal yang Perpustakaan Mengecek data kebutuhan 1. Mengecek kebutuhan Jurnal yang Selama ini masih Untuk jurnal yang
Dilanggan Jurnal yang akan dilanggan jurnal yang akan dilanggan di menggunakan dilanggan secara
di Perpustakaan dilanggan pada Poltekkes jurnal-jurnal yang resmi poltekkes
masing-masing Denpasar tersedia pada denpasar belum
Perpustakaan Jurusan meningkat masing-masing ada

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 37


2. Mengusulkan jurusan, ditambah
kebutuhan Jurnal dengan Jurnal Skala
yang akan dilanggan Husada, anggaran
pada RKT dan yang disiapkan
RKAKL masih diperlukan
3. Mengklasifikasikan untuk berlangganan
jurnal yang diusulkan jurnal
dengan yang sudah
ada
4. Pengadaan barang
berupa Jurnal yang
dilanggan di
Poltekkes Denpasar
Meningkatkan Kunjungan Dosen Perpustakaan Membuat nyaman dosen 1. Memperbaiki dan Kunjungan dosen Untuk saat ini tidak Kunjungan dosen
ke Perpustakaan yang berkunjung di melengkapi fasilitas ke perpustakaan ada masalah yang ke perpustakaan
perpustakaan kantor yang tersedia meningkat ditimbulkan dalam
di perpustakaan pencapaian dosen
2. Melengkapi buku- yang berkunjung ke
buku yang tersedia di perpustakaan
perpustakaan
3. Membuat daftar hadir
agar dapat merekap
data kunjungan dosen
ke perpustakaan
Meningkatkan Kunjungan Perpustakaan Membuat nyaman 1. Memperbaiki dan Kunjungan Untuk saat ini tidak Kunjungan
Mahasiswa ke Perpustakaan mahasiswa yang berkunjung melengkapi fasilitas mahasiswa ke ada masalah yang mahasiswa ke

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 38


di perpustakaan kantor yang tersedia perpustakaan ditimbulkan dalam perpustakaan
di perpustakaan meningkat pencapaian
2. Melengkapi buku- mahasiswa yang
buku yang tersedia di berkunjung ke
perpustakaan perpustakaan
3. Membuat daftar hadir
agar dapat merekap
data kunjungan
mahasiswa ke
perpustakaan
Meningkatkan Target dan Keuangan Memperhatikan target yang 1. Memperhatikan Target dan Realisasi Peningkatan
Realisasi Pendapatan harus dicapai dengan target yang harus realisasi pendapatan pendapatan rupiah
anggaran yang telah dicapai pendapatan mengalami kendala murni di tahun
disiapkan 2. Memonitoring dan mengalami dikarenakan pada 2016 adalah
evaluasi setiap peningkatan pertengahan tahun 20,12% lebih besar
kegiatan yang mengalami efisiensi dibandingkan
berjalan terkait anggaran, sehingga tahun 2015,
dengan anggaran dengan target yang sedangkan
yang disediakan ingin dicapai tidak peningkatan
sesuai pendapatan PNBP
pada tahun 2016
dibandingkan
dengan tahun
2015. Peningkatan
pendapatan
tersebut sebesar
21,54%

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 39


Meningkatkan Realisasi Keuangan Memperhatikan serapan 1. Memperhatikan Realisasi Realisasi tidak tercapainya
Penyerapan Anggaran anggaran yang telah setiap kegiatan yang penyerapan penyerapan penyerapan
dilaksanakan berjalan di Poltekkes anggaran anggaran anggaran sesuai
Denpasar meningkat mengalami kendala target dikarenakan
2. Melakukan dikarenakan pada adanya efisiensi
monitoring dan pertengahan tahun anggaran yang
evaluasi anggaran mengalami efisiensi terjadi di tahun
setiap triwulan agar anggaran, sehingga 2016
hasil serapan dapat dengan target yang
diketahui ingin dicapai tidak
sesuai
3 Meningkatkan Penyerapan Tracer Study Kemahasiswaan Membentuk tim untuk 1. Membentuk tim Terlaksnanya Waktu yang untuk melakukan
Lulusan di Pasar Kerja ≤ 6 melaksanakan tracer study tracer study kegiatan tracer dibutuhkan untuk tracer study
Bulan 2. Melaksanakan tracer study melakukan tracer mengetahui jumlah
study sangat sedikit, serapan di pasar
3. Merekap hasil tracer tracer baru bisa kerja waktu
study yang dilakukan dilakukan selama idealnya dilakukan
4. Hasil rekap dapat kurang lebih 3 6 bulan setelah
mengetahui jumlah bulan dari masa masa kelulusan
serapan yang didapat wisuda mahasiswa
selama kurun waktu
≤ 6 Bulan
4 Penelitian Melaksanakan Kegiatan Penelitian Membuat jadwal kegiatan 1. Membuat jadwal Terlaksana nya Untuk waktu penelitian tidak
Penelitian penelitian, dari mulai kegiatan penelitian kegiatan penelitian pengumpulan hanya dilakukan
pengumpulan proposal, 2. Pengumpulan proposal oleh dosen dengan
seminar proposal, proposal kegiatan memerlukan waktu dana dipa saja,

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 40


pelaksanaan hingga seminar penelitian yang lama, melainkan
hasil 3. Melaksanakan dikarenakan para kegiatan penelitian
seminar proposal peneliti tidak tepat secara individu
penelitian waktu dalam yang dilakukan
4. Melaksanakan pengumpulannya dosen maupun
kegiatan penellitian mahasiswa
5. Melaksanakan
kegiatan seminar
hasil penelitian
Mempublikasikan Hasil Penelitian Merekap hasil kegiatan 1. Merekap hasil Hasil penelitian Publikasi untuk untuk publikasi
Penelitian yang dilakukan tahun lalu kegiatan penelitian telah jurnal terakreditasi saat ini telah
yang dilakukan tahun terpublikasikan masih sulit termuat di dalam
lalu terealisasi jurnal yang
2. Memuat hasil dikelola oleh
kegiatan penelitian masing-masing
dalam jurnal baik jurusan dan Jurnal
yang tereakreditasi Skala Husada
maupun yang tidak
terakreditasi
3. Mempublikasikan
hasil penelitian dalam
jurnal
5 Pengabdian Kepada Melaksanakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Membuat jadwal kegiatan 1. Membuat jadwal Terlaksana nya untuk kegiatan target poltekkes
Masyarakat Pengabdian Kepada Masyarakat pengabdian masyarakat, kegiatan pengabdian kegiatan pengabdian kepada denpasar adalah 70
dari mulai pengumpulan kepada masyarakat pengabdian kepada masyarakat kegiatan namun
proposal, seminar proposal, 2. Pengumpulan masyarakat poltekkes denpasar sebanyak 16

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 41


pelaksanaan hingga seminar proposal kegiatan memiliki kendala kegiatan terkena
hasil pengabdian kepada berupa efisiensi efisiensi anggaran,
masyarakat anggaran pada untuk 1 kegiatan
3. Melaksanakan kegiatan lagi merupakan
seminar proposal pengabmas, kegiatan
pengabdian awalnya pengabdian
masyarakat masyarakat berupa
4. Melaksanakan IPE
kegiatan pengabdian
masyarakat
5. Melaksanakan
kegiatan seminar
hasil pengabdian
masyarakat

Dari hasil kegiatan Pengenalan Urutan Proses Pencapaian Tujuan maka dapat ditemui beberapa masalah yang muncul dalam pencapaian target Indikator Kinerja
Utama (IKU) Poltekkes Denpasar di tahun 2016, berikut beberapa masalah yang muncul :
1. Sistem penerimaan yang masih perlu dipermudah prosesnya
2. Ruang kuliah dan ruang lab belum dapat menampung secara maksimal jumlah mahasiswa
3. Beberapa dosen kurang efektif dalam mengajar
4. Kurang nya jumlah instruktur di beberapa jurusan
5. Untuk jumlah lulusan yang mengalami angka fluktuatif dalam peningkatan dan penurunan disebabkan oleh adanya mahasiswa yang mengambil cuti
akademik

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 42


6. Lokasi wisuda Poltekkes Denpasar yang berada di Hotel sehingga memakan biaya yang
besar
7. Data mahasiswa yang diwisuda terkadang belum fix pada saat akan didistribusikan
8. Kurangnya review kurikulum yang sudah ada
9. Waktu yang diperlukan cukup lama dalam membuat silabus dengan jumlah mata kuliah
yang banyak
10. Lama nya waktu dalam membuat silabus mengakibatkan tersedia nya SAP/RPP pun jadi
lama
11. Kurangnya evaluasi yang dilakukan sehingga dalam pencapaian materi kuliah dengan
SAP/RPP belum secara maksimal diketahui pencapaiannya
12. Kondisi pribadi mahasiswa yang tidak sama, sehingga dalam pembuatan kontak belajar
harus berdasarkan kesepakatan bersama
13. Proses pemenuhan kesediaan bahan ajar yang memerlukan waktu lama
14. Proses pembuatan perjanjian MOU yang memakan waktu lama, serta keterbatasan dana
yang didapat
15. Belum sempurnanya sistem komputer yang digunakan dalam melakukan pelayanan, serta
keterbatasan anggaran dalam perbaikan sistem
16. Banyaknya kegiatan Poltekkes Denpasar yang dilakukan oleh dosen diluar jam belajar
mengajar
17. Proses penyeleksian yang sangat sulit karena dibutuhkan penilaian yang benar-benar adil
18. Jarang dilakukan untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran
19. Belum menyeluruhnya dosen-dosen di Poltekkes Denpasar sebagai narasumber
20. Belum adanya reward and punishment kepada dosen sebagai dasar evaluasi tingkat
kehadiran dosen
21. Kurangnya informasi terkait pelatihan yang akan dilakukan, serta kurangnya alokasi dana
pelatihan yang dianggarkan
22. Beberapa pegawai di Poltekkes Denpasar belum menempati posisi yang sesuai
23. Masih ada dosen di Poltekkes Denpasar yang belum tersertifikasi
24. Masih ada beberapa tenaga keuangan yang belum bersertifikat bendahara, kendala ada
pada anggaran yang disediakan untuk mengikuti pelatihan
25. Kondisi di lapangan, prasara pembelajaran, Alat Bantu Belajar Mengajar/ABBM,
Peralatan serta Mesin, di Poltekkes Denpasar sudah mulai ada yang rusak dan diganti,
barang yang diusulkan di jurusan terkadang melibihi jumlah kuota yang tersedia dalam
BMN, dan jumlah anggaran yang dianggarkan cukup besar untuk melakukan pengadaan
prasarana tersebut sehingga memerlukan pengawasan
26. Melihat trand anggaran yang terus diharuskan melakukan efisiensi

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 43


27. Kondisi di perpustakaan Poltekkes Denpasar sudah mulai ada yang rusak dan perlu
diganti, dan jumlah anggaran yang dianggarkan cukup besar untuk melakukan pengadaan
buku perpustakaan tersebut sehingga memerlukan pengawasan
28. Selama ini masih menggunakan jurnal-jurnal yang tersedia pada masing-masing jurusan,
ditambah dengan Jurnal Skala Husada, anggaran yang disiapkan masih diperlukan untuk
berlangganan jurnal
29. Realisasi pendapatan dan penyerapan anggaran mengalami kendala dikarenakan pada
pertengahan tahun mengalami efisiensi anggaran
30. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tracer sangat sedikit, tracer baru bisa dilakukan
selama kurang lebih 3 bulan dari masa wisuda mahasiswa
31. Untuk waktu pengumpulan proposal penelitian memerlukan waktu yang lama
32. Publikasi untuk jurnal terakreditasi masih sulit terealisasi
33. untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat poltekkes denpasar memiliki kendala
berupa efisiensi anggaran

2. Langkah kedua: Identifikasi Titik Kritis, Sebab, Dampak dan Tingkat Risiko
(Mengidentifikasi Resiko)
Pada langkah ke-2 dilakukan identifikasi titik kritis, dalam analisis risiko mengingat
diperlukan kemampuan untuk menentukan sejumlah titik kritis dari tahapan kegiatan
pada Lembar Kerja-1, mengidentifikasi sebab-sebab risiko kemungkinan terjadi,
memprediksi dampak (terutma dampak negatif), menentukan tingkat risiko (tinggi/
sedang/ rendah) dan mengidentifikasi potensi kendala yang akan dihadapi. Resiko yang
diidentifikasi merupakan kejadian yang tidak pasti, yang mungkin terjadi di masa depan,
yang dapat mengancam pencapaian tujuan. Selain pernyataan resiko, juga harus menggali
informasi mengenai atribut resiko terkait :
a. penyebab
b. sumber
c. dampak
d. penerima dampak resiko
e. apakah dapat dikendalikan atau tidak
Identifikasi resiko dilakukan apabila terdapat resiko-resiko yang berada di luar
pengendalian unit organisasi, antisipasi atas dampak yang mungkin timbul tetap perlu
dilakukan. Terhadap resiko demikian, pimpinan unit perlu menyampaikan kepada
pihak/unit yang lebih tinggi. Dari beberapa masalah yang ditimbulkan maka akan
dilakukan identifikasi masalah agar dapat ditemukan solusi agar masalah tersebut dapat
dikendalikan. Berikut tabel kertas kerja Identifikasi Resiko :

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 44


Identifikasi Resiko
Poltekkes Denpasar Tahun Anggaran 2016

Resiko Penyebab Dapat/Tidak Dapat Dampak


No
Dikendalikan
Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian Pihak yang Terkena
1 Pengembangan sistem penerimaan Kemahasiswaan dan Susahnya calon mahasiswa Sisten online yang Dapat dikendalikan Salah satu penyebab 1. Poltekkes
mahasiswa baru secara online Komputer baru dalam melakukan dikembangkan berkurangnya mahasiswa baru Denpasar
pendaftaran dalam Sipenmaru yang mendaftar, dikarenakan 2. Calon Mahasiswa
perubahan dalam sistem Baru
pendaftaran
2 Jumlah mahasiswa yang didik per Akademik dan Jurusan Peningkatan Jumlah Peserta Menambah jumlah mahasiswa Dapat dikendalikan Mahasiswa yang didik per kelas 1. Dosen
kelas lebih dari 40 mahasiswa Didik Per Kelas yang ada di Poltekkes mencapai lebih dari 40 2. mahasiswa
Denpasar mahasiswa, sehingga dalam
proses belajar mengajar yang
berjalan tidak maksimal
3 Kurangnya rasio dosen dengan Kepegawaian Jumlah mahasiswa yang didik Jumlah mahasiswa yang Dapat dikendalikan Kurangnya tenaga dosen di Mahasiswa
mahasiswa yang di didik di per kelas bertambah ditambah, dan kurang beberapa jurusan
Poltekkes Denpasar maksimalnya dosen mengajar
4 Kurangnya rasio instruktur dengan Kepegawaian Jumlah mahasiswa bertambah Jumlah mahasiswa yang Dapat dikendalikan Kurang nya jumlah instruktur di Mahasiswa
mahasiswa yang di didik di ditambah, dan kurang beberapa jurusan
Poltekkes Denpasar maksimalnya menempatkan
instruktur pada porsi
kerjaannya
5 Turunnya jumlah kelulusan dari Akademik dan Beberapa mahasiswa Beberapa mahasiswa Dapat dikendalikan Turunnya jumlah kelulusan pada Poltekkes Denpasar
tahun sebelumnya Kemahasiswaan mengambil cuti akademik mengambil cuti akademik tahun tertentu
6 Kegiatan Wisuda dilaksanakan di Kemahasiswaan Tidak mempunyai gedung Kegiatan wisuda yang Dapat dikendalikan 1. anggaran yang dikeluarkan Panitia kegiatan
Hotel untuk menampung kegiatan dilaksanakan di Hotel banyak Wisuda Poltekkes
wisuda mahasiswa, serta 2. kegiatan yang dilaksanakan Denpasar
kondisi di Bali yang memang selalu berbeda lokasinya
tidak ada yang menyewakan
gedung, sehingga kegiatan
wisuda dilaksanakan di Hotel

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 45


7 Pembuatan kontrak belajar Akademik dan Jurusan Perlunya meningkatkan Belum berjalannya review Dapat dikendalikan Kurangnya review kurikulum mahasiswa
mahassiswa dengan dosesn harus Kehadiran Mahasiswa dalam kurikulum yang sudah ada, sehingga kurang
berdasarkan kesepakatan bersama Perkulihan efektifnya kurikulum yang sudah
berjalan
8 Proses pembuatan perjanjian MOU Akademik dan Jurusan Perlunya meningkatkan Kondisi pribadi mahasiswa Dapat dikendalikan Kehadiran mahasiswa dalam 1. Dosen
yang memakan waktu lama, serta Kinerja Kemitraan yang tidak sama perkuliahan belum maksimal 2. mahasiswa
keterbatasan dana yang didapat
9 Belum sempurnanya sistem Promosi dan Kerjasama keterbatasan anggaran dalam Waktu dan anggaran dana Dapat dikendalikan Terhambatnya peningkatan Poltekkes Denpasar
komputer yang digunakan dalam perbaikan sistem yang disediakan belum dapat kinerja kemitraan
melakukan pelayanan terutama terpenuhi
Pendidikan dengan Sistem
Komputer
10 Proses Belajar Mengajar (PBM) Komputer Banyaknya kegiatan keterbatasan anggaran dalam Dapat dikendalikan Terhambatnya peningkatan mahasiswa
belum berjalan secara maksimal Poltekkes Denpasar perbaikan sistem pelayanan pendidikan dengan
sistem komputer
11 Kepuasan mahasiswa Terhadap Akademik dan Jurusan kepuasan mahasiswa terhadap Banyaknya kegiatan Dapat dikendalikan Proses belajar mengajar tidak mahasiswa
Proses Pembelajaran dan proses pembelajaran dan Poltekkes Denpasar berjalan secara maksimal
administrasi akademik belum administrasi akademik proses
terukur secara maksimal pengukuran belum berjalan
maksimal
12 Belum menyeluruhnya dosen-dosen Akademik dan Jurusan Perlunya meningkatkan Jarang dilakukan untuk Dapat dikendalikan Kepuasan mahasiswa masih 1. Poltekkes
di Poltekkes Denpasar sebagai Pemberdayaan Dosen sebagai mengukur kepuasan belum dapat diukur tingkat Denpasar
narasumber Narasumber mahasiswa terhadap proses kepuasan terhadap proses 2. Mahasiswa
pembelajaran dan pembelajaran dan administrasi
administrasi akademik akademik yang dilakukan
Poltekkes Denpasar, sehingga
belum ada evaluasi secara
maksimal yang dilakukan
13 Kinerja dosen masih belum Kepegawaian dan Jurusan Perlunya meningkatkan Belum menyeluruhnya dosen- Dapat dikendalikan Beberapa dosen kurang Dosen
maksimal, terutama dilihat dari Kinerja Kehadiran Dosen dosen di Poltekkes Denpasar mendapatkan kesempatan
tingkat kehadirannya, terutama sebagai narasumber menjadi narasumber sehingga
apabila banyaknya kegitanya yang pengalaman berkurang dan
dilakukan oleh Poltekkes Denpasar kemampuan menjadi kurang
diluar kegiatan belajar mengajar terasah
14 Kurangnya informasi terkait Kepegawaian dan Jurusan Perlunya meningkatkan Belum adanya reward and Dapat dikendalikan Banyaknya jam kuliah mahasiswa
pelatihan yang akan dilakukan, Kegiatan Pelatihan punishment kepada dosen mahasiswa yang dilaksanakan
serta kurangnya alokasi dana sebagai dasar evaluasi tingkat diluar jadwal kuliah yang telah

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 46


pelatihan yang dianggarkan kehadiran dosen ditetapkan sebagai jam pengganti
mata kuliah yang berjalan
15 Beberapa pekerjaan belum Kepegawaian Meningkatkan Ketersediaan Kurangnya informasi terkait Dapat dikendalikan Beberapa pegawai Poltekkes Pegawai Polekkes
terselesaikan secara tepat waktu dan Sumberdaya Manusia dan pelatihan yang akan Denpasar melewatkan Denpasar
masih kurang nya beberapa tenaga Meningkatkan Jenjang dilakukan, serta kurangnya kesempatan untuk melakukan
di beberapa posisi pekerjaan Pendidikan SDM alokasi dana pelatihan yang pelatihan untuk mengupgrade
dianggarkan diri

16 Belum semua dosen di Poltekkes Kepegawaian Perlunya meningkatkan Beberapa pegawai di Dapat dikendalikan Beberapa pekerjaan belum Poltekkes Denpasar
Denpasar memiliki sertifikat dosen Dosen Tetap Bersertifikat Poltekkes Denpasar belum terselesaikan tepat waktu,
profesional Dosen Profesional menempati posisi yang sesuai struktur organisasi gemuk namun
tidak maksimal, beberapa posisi
pegawai belum terpenuhi
17 Masih ada beberapa tenaga Akademik dan Kendala ada pada anggaran Masih ada dosen di Poltekkes Dapat dikendalikan Belum sepenuhnya target 100% mahasiswa
keuangan yang belum bersertifikat Kepegawaian yang disediakan untuk Denpasar yang belum seluruh dosen pengajar di
bendahara mengikuti pelatihan tersertifikasi Poltekkes Denpasar telah
tersertifikasi dosen profesional
18 Banyaknya keluhan yang masuk Kepegawaian dan Kondisi di lapangan, prasara Kendala ada pada anggaran Dapat dikendalikan SDM keuangan yang Poltekkes Denpasar
terkait dengan kondisi prasarana Keuangan pembelajaran, Alat Bantu yang disediakan untuk bersertifikat bendahara masih
Pembelajaran, Peralatan (Alat Belajar Mengajar/ABBM, mengikuti pelatihan hanya tersedia 6 orang saja dari
Bantu Belajar Mengajar/ABBM), Peralatan serta Mesin, di yang ditargetkan berjumlah 12
Kualitas dan Kuantitas Peralatan Poltekkes Denpasar sudah
serta Mesin mulai ada yang rusak dan
diganti
19 Kurangnya koleksi jurnal yang UPP dan ULP Meningkatkan Jurnal yang Kondisi di lapangan, prasara Dapat dikendalikan barang yang diusulkan di jurusan 1. UPP
tersedia, terutama jurnal Dilanggan pembelajaran, Alat Bantu terkadang melibihi jumlah kuota 2. ULP
internasional Belajar Mengajar/ABBM, yang tersedia dalam BMN, dan 3. Poltekkes
Peralatan serta Mesin, di jumlah anggaran yang Denpasar
Poltekkes Denpasar sudah dianggarkan cukup besar untuk
mulai ada yang rusak dan melakukan pengadaan prasarana
diganti tersebut sehingga memerlukan
pengawasan
20 Realisasi pendapatan dan Perpustakaan Pada pertengahan tahun Selama ini masih Tidak dapat Dalam pembuatan karya tulis Dosen
penyerapan anggaran mengalami mengalami efisiensi anggaran menggunakan jurnal-jurnal dikendalikan masih minim refrensi dari jurnal mahasiswa
kendala yang tersedia pada masing- lain terutama yang internasional,
masing jurusan, ditambah hasil penelitian yang dilakukan
dengan Jurnal Skala Husada, dosen belum masuk dalam jurnal

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 47


anggaran yang disiapkan internasional maupun
masih diperlukan untuk terkareditasi secara menyeluruh
berlangganan jurnal
21 Jumlah serapan lulusan di pasar Keuangan Waktu yang dibutuhkan untuk Pada pertengahan tahun Tidak dapat Beberapa program mengalami Poltekkes Denpasar
kerja (masa tunggu < 6 bulan) tidak melakukan tracer sangat mengalami efisiensi anggaran dikendalikan penundaan dalam pelaksanaan,
mencapai target yang telah sedikit, tracer baru bisa hal ini dikarekan anggran yang
ditetapkan dilakukan selama kurang tersedia di efisiensi sehingga
lebih 3 bulan dari masa tidak adanya anggaran untuk
wisuda mahasiswa melaksanakan kegiatan
22 Publikasi untuk jurnal terakreditasi Kemahasiswaan Untuk publikasi saat ini telah Kegiatan wisuda Poltekkes Tidak dapat untuk melakukan tracer study Poltekkes Denpasar
masih sulit proses terealisasinya termuat di dalam jurnal yang Denpasar dilaksanakan pada dikendalikan mengetahui jumlah serapan di
dikelola oleh masing-masing bulan September dan tracer pasar kerja waktu idealnya
jurusan dan Jurnal Skala harus sudah selesai dilakukan 6 bulan setelah masa
Husada dilaksanakan pada bulan kelulusan, sedangkan di
Desember Poltekkes Denpasar tracer baru
bisa dilakukan selama kurang
lebih 3 bulan dari masa wisuda
mahasiswa
23 untuk kegiatan pengabdian kepada Penelitian Alokasi Dana Pengabdian untuk publikasi saat ini telah Dapat dikendalikan Belum terpublikasikannya hasil Poltekkes Denpasar
masyarakat poltekkes denpasar Kepada Masyarakat terkena termuat di dalam jurnal yang penelitian pada jurnal yang Peneliti
tidak dapat terlaksana semua Efisiensi anggaran dikelola oleh masing-masing sudah terakreditasi
jurusan dan Jurnal Skala
Husada
24 Pengembangan sistem penerimaan Pengabdian Masyarakat Susahnya calon mahasiswa kendala berupa efisiensi Tidak dapat Jumlah kegiatan Pengabdian Pengabdi
mahasiswa baru secara online baru dalam melakukan anggaran dikendalikan kepada masyarakat hanya Poltekkes Denpasar
pendaftaran dalam Sipenmaru berjalan sedikit dan hampir tidak
memenuhi target yang telah
ditetapkan

Dari hasil identifikasi resiko yang telah dilakukan diatas maka akan ditemukan beberapa risiko yang ditimbulkan dari beberapa kegiatan yang dilakukan, berikut
daftar resiko yang muncul dari kegiatan yang ada di Poltekkes Denpasar :

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 48


Daftar Resiko
Poltekkes Denpasar Tahun 2016

Visi : Menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan yang bermutu internasional, profesional,
kompetitif, berbudaya, dan berwawasan pariwisata pada tahun 2030
Misi : a. Meningkatkan layanan pendidikan vokasional di bidang kesehatan yang berkualitas
internasional berazazkan budaya dan kesehatan pariwisata.
b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian di bidang kesehatan.
c. Mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal.
d. Meningkatkan kualita didalam dan di luar negeri.
Tujuan: a. Menghasilkan tenaga kesehatan yang bermutu.
b. Menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional.
c. Menghasilkan tenaga kesehatan yang kompetitif.
d. Menghasilkan tenaga kesehatan yang berbudaya dan bermartabat.
e. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi di bidang
kesehatan berwawasan budaya dan pariwisata.
f. Menjalin kerjasama/kemitraan di dalam dan luar negeri.

No Resiko Teridentifikasi Faktor Penyebab

1. Pengembangan sistem penerimaan Susahnya calon mahasiswa baru dalam


mahasiswa baru secara online melakukan pendaftaran dalam Sipenmaru
2. Jumlah mahasiswa yang didik per kelas Peningkatan Jumlah Peserta Didik Per Kelas
lebih dari 40 mahasiswa
3. Kurangnya rasio dosen dengan Jumlah mahasiswa yang didik per kelas
mahasiswa yang di didik di Poltekkes bertambah
Denpasar
4. Kurangnya rasio instruktur dengan Jumlah mahasiswa bertambah
mahasiswa yang di didik di Poltekkes
Denpasar
5. Turunnya jumlah kelulusan dari tahun Beberapa mahasiswa mengambil cuti
sebelumnya akademik
6. Kegiatan Wisuda dilaksanakan di Hotel Tidak mempunyai gedung untuk menampung
kegiatan wisuda mahasiswa, serta kondisi di
Bali yang memang tidak ada yang
menyewakan gedung, sehingga kegiatan
wisuda dilaksanakan di Hotel

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 49


7. Pembuatan kontrak belajar mahassiswa Perlunya meningkatkan Kehadiran Mahasiswa
dengan dosesn harus berdasarkan dalam Perkulihan
kesepakatan bersama
8. Proses pembuatan perjanjian MOU yang Perlunya meningkatkan Kinerja Kemitraan
memakan waktu lama, serta keterbatasan
dana yang didapat
9. Belum sempurnanya sistem komputer keterbatasan anggaran dalam perbaikan sistem
yang digunakan dalam melakukan
pelayanan terutama Pendidikan dengan
Sistem Komputer
10. Proses Belajar Mengajar (PBM) belum Banyaknya kegiatan Poltekkes Denpasar
berjalan secara maksimal
11. Kepuasan mahasiswa Terhadap Proses kepuasan mahasiswa terhadap proses
Pembelajaran dan administrasi akademik pembelajaran dan administrasi akademik
belum terukur secara maksimal proses pengukuran belum berjalan maksimal
12. Belum menyeluruhnya dosen-dosen di Perlunya meningkatkan Pemberdayaan Dosen
Poltekkes Denpasar sebagai narasumber sebagai Narasumber
13. Kinerja dosen masih belum maksimal, Perlunya meningkatkan Kinerja Kehadiran
terutama dilihat dari tingkat Dosen
kehadirannya, terutama apabila
banyaknya kegitanya yang dilakukan oleh
Poltekkes Denpasar diluar kegiatan
belajar mengajar
14. Kurangnya informasi terkait pelatihan Perlunya meningkatkan Kegiatan Pelatihan
yang akan dilakukan, serta kurangnya
alokasi dana pelatihan yang dianggarkan

15. Beberapa pekerjaan belum terselesaikan Meningkatkan Ketersediaan Sumberdaya


secara tepat waktu dan masih kurang nya Manusia dan Meningkatkan Jenjang
beberapa tenaga di beberapa posisi Pendidikan SDM
pekerjaan
16. Belum semua dosen di Poltekkes Perlunya meningkatkan Dosen Tetap
Denpasar memiliki sertifikat dosen Bersertifikat Dosen Profesional
profesional
17. Masih ada beberapa tenaga keuangan Kendala ada pada anggaran yang disediakan
yang belum bersertifikat bendahara untuk mengikuti pelatihan

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 50


18. Banyaknya keluhan yang masuk terkait Kondisi di lapangan, prasara pembelajaran,
dengan kondisi prasarana Pembelajaran, Alat Bantu Belajar Mengajar/ABBM,
Peralatan (Alat Bantu Belajar Peralatan serta Mesin, di Poltekkes Denpasar
Mengajar/ABBM), Kualitas dan sudah mulai ada yang rusak dan diganti
Kuantitas Peralatan serta Mesin
19. Kurangnya koleksi jurnal yang tersedia, Meningkatkan Jurnal yang Dilanggan
terutama jurnal internasional
20. Realisasi pendapatan dan penyerapan Pada pertengahan tahun mengalami efisiensi
anggaran mengalami kendala anggaran
21. Jumlah serapan lulusan di pasar kerja Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
(masa tunggu < 6 bulan) tidak mencapai tracer sangat sedikit, tracer baru bisa
target yang telah ditetapkan dilakukan selama kurang lebih 3 bulan dari
masa wisuda mahasiswa
22. Publikasi untuk jurnal terakreditasi masih Untuk publikasi saat ini telah termuat di dalam
sulit proses terealisasinya jurnal yang dikelola oleh masing-masing
jurusan dan Jurnal Skala Husada
23. untuk kegiatan pengabdian kepada Alokasi Dana Pengabdian Kepada Masyarakat
masyarakat poltekkes denpasar tidak terkena Efisiensi anggaran
dapat terlaksana semua

3. Langkah ketiga: Menyusun Rencana Pengelolaan Risiko (Menganalisi Resiko)


Tujuan analisis resiko adalah untuk memisahkan resiko kecil yang dapat diterima
dari resiko besar, dan menyiapkan data sebagai bantuan dalam prioritas dan penanganan
resiko. Analisis resiko meliputi penentuan sumber resiko, kemungkinan dan dampak
resiko yang akan terjadi. Faktor yang mempengaruhi timbulnya kemungkinan dan
dampak juga diidentifikasi. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menganalisis
resiko meliputi :
a. Memahami pengelolaan / pengendalian resiko yang ada
b. Kemungkinan dan dampak
Analisis resiko dapat dilakukan pada berbagai tingkatan kedalaman tergantung pada
informasi resiko, data, dan biaya yang tersedia. Ada tiga tipe metode analisis resiko yang
dapat digunakan untuk menetapkan status resiko yaitu kualitatif, semi kuantitatif, dan
kuantitatif atau kombinasi tergantung pada kondisi. Dalam praktik pendekatan yang
digunakan cenderung pada analisis kualitatif yang ditujukan untuk memperoleh indikasi
umum status resiko. Tujuan dilaksanakannya analisis resiko meliputi :
a. Hasil identifikasi resiko
b. Probabilitas/Frekuensi resiko

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 51


c. Dampak dan besarannya
d. Status resiko dan peta resiko
e. Respon resiko
f. Informasi kepaada pimpinan
Berikut kerangka pengukuran probabilitas
Kerangka Pengukuran Probabilitas
Probabilitas
Kriteria
Rating %
1 0-10 Sangat tidak mungkin / hampir mustahil
2 10-30 Kecil kemungkinan, tapi tidak mustahil
3 30-50 Kemungkinan terjadi
4 50-90 Kemungkinan sering terjadi
5 >90 Hampir pasti terjadi

Kerangka Pengukuran Dampak

Rating Dampak Keterangan

Sangat tinggi Mengancam program dan organisasi serta stakeholder.


Kerugian sangat besar bagi organisasi dari segi keuangan
maupun politis
Besar Mengancam fungsi program yang efektif dan organisasi.
Kerugian cukup besar bagi organisasi dari segi keuangan
maupun politis
Menengah Mengganggu administrasi program. Kerugian keuangan
dan politis cukup besar
Kecil Mengancam efisiensi efisiensi dan efektifitas beberapa
aspek program. Kerugian kurang material dan sedikit
mempengaruhi stakeholder
Sangat Rendah Dampaknya dapat ditangani pada tahap kegiatan rutin.
Kerugian kurang material dan tidak mempengaruhi
stakeholder

Peta/Profil Risiko
DAMPAK
1 – Tidak 2 - Kecil 3 - Sedang 4 - Besar 5 – Luar
berarti biasa
KEMUNGKINAN

5 – Hampir pasti 5 10 15 20 25
terjadi
4 – Sering terjadi 4 8 12 16 20
3 – Mungkin 3 6 9 12 15
terjad
2 – Jarang Terjadi 2 4 6 8 10
1 – Hampir tidak 1 2 3 4 5
terjadi

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 52


Untuk menemukan status resiko yang ditimbulkan maka menggunakan rumus sebagai
berikut :

Status Resiko = Probabilitas x Dampak


Dari hasil identifikasi resiko yang telah dilakukan dari kegiatan Poltekkes Denpasar diatas
maka dapat dilakukan analisis resiko sebagai berikut :

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 53


Status Resiko
Poltekkes Denpasar Tahun 2016
Probabilitas Dampak Resiko
No Resiko Penyebab
Rating Kategori Rating Kategori Level Status
1 Pengembangan sistem Susahnya calon 3 Kemungkinan 4 Besar 12 Tinggi
penerimaan mahasiswa baru mahasiswa baru dalam terjadi
secara online melakukan pendaftaran
dalam Sipenmaru
2 Jumlah mahasiswa yang didik Peningkatan Jumlah 3 Kemungkinan 4 Besar 12 Tinggi
per kelas lebih dari 40 Peserta Didik Per terjadi
mahasiswa Kelas
3 Kurangnya rasio dosen Jumlah mahasiswa 3 Kemungkinan 4 Besar 12 Tinggi
dengan mahasiswa yang di yang didik per kelas terjadi
didik di Poltekkes Denpasar bertambah
4 Kurangnya rasio instruktur Jumlah mahasiswa 3 Kemungkinan 4 Besar 12 Tinggi
dengan mahasiswa yang di bertambah terjadi
didik di Poltekkes Denpasar
5 Turunnya jumlah kelulusan Beberapa mahasiswa 3 Kemungkinan 3 Sedang 9 Moderat
dari tahun sebelumnya mengambil cuti terjadi
akademik
6 Kegiatan Wisuda Tidak mempunyai 4 Kemungkinan 3 Sedang 12 Tinggi
dilaksanakan di Hotel gedung untuk sering terjadi
menampung kegiatan
wisuda mahasiswa,
serta kondisi di Bali
yang memang tidak ada
yang menyewakan
gedung, sehingga
kegiatan wisuda
dilaksanakan di Hotel

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 54


7 Pembuatan kontrak belajar Perlunya meningkatkan 3 Kemungkinan 3 Sedang 9 Moderat
mahasiswa dengan dosesn Kehadiran Mahasiswa terjadi
harus berdasarkan dalam Perkulihan
kesepakatan bersama
8 Proses pembuatan perjanjian Perlunya meningkatkan 4 Kemungkinan 3 Sedang 12 Tinggi
MOU yang memakan waktu Kinerja Kemitraan sering terjadi
lama, serta keterbatasan dana
yang didapat
9 Belum sempurnanya sistem keterbatasan anggaran 3 Kemungkinan 3 Sedang 9 Moderat
komputer yang digunakan dalam perbaikan sistem terjadi
dalam melakukan pelayanan
terutama Pendidikan dengan
Sistem Komputer
10 Proses Belajar Mengajar Banyaknya kegiatan 4 Kemungkinan 3 Sedang 12 Tinggi
(PBM) belum berjalan secara Poltekkes Denpasar sering terjadi
maksimal
11 Kepuasan mahasiswa kepuasan mahasiswa 3 Kemungkinan 3 Sedang 9 Moderat
Terhadap Proses terhadap proses terjadi
Pembelajaran dan pembelajaran dan
administrasi akademik belum administrasi akademik
terukur secara maksimal proses pengukuran
belum berjalan
maksimal
12 Belum menyeluruhnya dosen- Perlunya meningkatkan 4 Kemungkinan 3 Sedang 12 Tinggi
dosen di Poltekkes Denpasar Pemberdayaan Dosen sering terjadi
sebagai narasumber sebagai Narasumber
13 Kinerja dosen masih belum Perlunya meningkatkan 3 Kemungkinan 4 Besar 12 Tinggi
maksimal, terutama dilihat Kinerja Kehadiran terjadi
dari tingkat kehadirannya, Dosen
terutama apabila banyaknya
kegitanya yang dilakukan

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 55


oleh Poltekkes Denpasar
diluar kegiatan belajar
mengajar
14 Kurangnya informasi terkait Perlunya meningkatkan 4 Kemungkinan 3 Sedang 12 Tinggi
pelatihan yang akan Kegiatan Pelatihan sering terjadi
dilakukan, serta kurangnya
alokasi dana pelatihan yang
dianggarkan

15 Beberapa pekerjaan belum Meningkatkan 4 Kemungkinan 4 Besar 16 Ekstrim


terselesaikan secara tepat Ketersediaan sering terjadi
waktu dan masih kurang nya Sumberdaya Manusia
beberapa tenaga di beberapa dan Meningkatkan
posisi pekerjaan Jenjang Pendidikan
SDM
16 Belum semua dosen di Perlunya meningkatkan 3 Kemungkinan 3 Sedang 9 Moderat
Poltekkes Denpasar memiliki Dosen Tetap terjadi
sertifikat dosen profesional Bersertifikat Dosen
Profesional
17 Masih ada beberapa tenaga Kendala ada pada 4 Kemungkinan 3 Sedang 12 Tinggi
keuangan yang belum anggaran yang sering terjadi
bersertifikat bendahara disediakan untuk
mengikuti pelatihan
18 Banyaknya keluhan yang Kondisi di lapangan, 3 Kemungkinan 3 Sedang 9 Moderat
masuk terkait dengan kondisi prasara pembelajaran, terjadi
prasarana Pembelajaran, Alat Bantu Belajar
Peralatan (Alat Bantu Belajar Mengajar/ABBM,
Mengajar/ABBM), Kualitas Peralatan serta Mesin,
dan Kuantitas Peralatan serta di Poltekkes Denpasar
Mesin sudah mulai ada yang
rusak dan diganti

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 56


19 Kurangnya koleksi jurnal Meningkatkan Jurnal 5 Hampir pasti 4 Besar 20 Ekstrim
yang tersedia, terutama jurnal yang Dilanggan terjadi
internasional
20 Realisasi pendapatan dan Pada pertengahan tahun 3 Kemungkinan 5 15 Ekstrim
penyerapan anggaran mengalami efisiensi terjadi
mengalami kendala anggaran
21 Jumlah serapan lulusan di Waktu yang 5 Hampir pasti 4 Besar 20 Ekstrim
pasar kerja (masa tunggu < 6 dibutuhkan untuk terjadi
bulan) tidak mencapai target melakukan tracer
yang telah ditetapkan sangat sedikit, tracer
baru bisa dilakukan
selama kurang lebih 3
bulan dari masa wisuda
mahasiswa
22 Publikasi untuk jurnal Untuk publikasi saat ini 4 Kemungkinan 4 Besar 16 Ekstrim
terakreditasi masih sulit telah termuat di dalam sering terjadi
proses terealisasinya jurnal yang dikelola
oleh masing-masing
jurusan dan Jurnal
Skala Husada
23 Untuk kegiatan pengabdian Alokasi Dana 3 Kemungkinan 4 Besar 12 Tinggi
kepada masyarakat poltekkes Pengabdian Kepada terjadi
denpasar tidak dapat Masyarakat terkena
terlaksana semua Efisiensi anggaran

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 57


Dari hasil pengolahan status resiko diatas, maka analis resiko terhadap kegiatan yang ada di
Poltekkes Denpasar dapat dilakukan beradasarkan tingkat resiko yang muncul, berikut
kegiatan yang berjalan di Poltekkes Denpasar berdasarkan status resikonya :
a. Status Resiko Ekstrim
1) Meningkatkan Ketersediaan Sumberdaya Manusia
2) Meningkatkan Jurnal yang Dilanggan
3) Meningkatkan Target dan Realisasi Pendapatan
4) Meningkatkan Realisasi Penyerapan Anggaran
5) Meningkatkan Penyerapan Lulusan di Pasar Kerja ≤ 6 Bulan
6) Mempublikasikan Hasil Penelitian
b. Status Resiko Tinggi
1) Pengembangan Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru
2) Peningkatan Jumlah Peserta Didik Per Kelas
3) Peningkatan Rasio Dosen Dengan Mahasiswa
4) Peningkatan Rasio Instruktur Terhadap Mahasiswa
5) Melaksanakan Kegiatan Wisuda
6) Meningkatkan Kinerja Kemitraan
7) Melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM)
8) Meningkatkan Pemberdayaan Dosen sebagai Narasumber
9) Meningkatkan Kinerja Kehadiran Dosen
10) Meningkatkan Kegiatan Pelatihan
11) Meningkatkan SDM Keuangan Bersertifikat Bendahara
12) Melaksanakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
c. Status Resiko Moderat
1) Meningkatkan jumlah lulusan
2) Meningkatkan Kehadiran Mahasiswa dalam Perkulihan
3) Meningkatkan Pelayanan Pendidikan dengan Sistem Komputer
4) Meningkatkan Kepuasaan Mahasiswa Terhadap Proses Pembelajaran
5) Meningkatkan Kepuasan Mahasiswa Terhadap Pelayanan Administrasi
Akademik
6) Meningkatkan Dosen Tetap Bersertifikat Dosen Profesional
7) Meningkatkan Prasarana Pembelajaran

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 58


8) Meningkatkan Peralatan (Alat Bantu Belajar Mengajar/ABBM)
9) Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Peralatan serta Mesin

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 59


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Laporan hasil identifikasi dan analisi resiko kegiatan Poltekkes Denpasar tahun 2016
ini memuat hasil kegiatan yang berjalan di Poltekkes Denpasar, hasil identifikasi resiko
kegiatan, dampak resiko, analisis resiko, serta status resiko yang ditimbulkan dari
kegiatan yang dilaksanakan. Laporan yang disusun dan dilaksanakan tersebut
berpedoman dan bertujuan untuk mewujudkan visi dan misi Poltekkes Denpasar.
Program dan kegiatan tersebut mengacu kepada Rencana Strategis (Renstra) Poltekkes
Denpasar tahun 2015 – 2019 dan dijabarkan kembali kedalam kinerja jangka pendek
yaitu Rencana Kinerja Tahunan Tahun Anggaran 2016.
Dari hasil pengolahan status resiko diatas, maka analis resiko terhadap kegiatan yang
ada di Poltekkes Denpasar dapat dilakukan beradasarkan tingkat resiko yang muncul,
berikut kegiatan yang berjalan di Poltekkes Denpasar berdasarkan status resikonya :
a. Status Resiko Ekstrim
1) Meningkatkan Ketersediaan Sumberdaya Manusia
2) Meningkatkan Jurnal yang Dilanggan
3) Meningkatkan Target dan Realisasi Pendapatan
4) Meningkatkan Realisasi Penyerapan Anggaran
5) Meningkatkan Penyerapan Lulusan di Pasar Kerja ≤ 6 Bulan
6) Mempublikasikan Hasil Penelitian
b. Status Resiko Tinggi
1) Pengembangan Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru
2) Peningkatan Jumlah Peserta Didik Per Kelas
3) Peningkatan Rasio Dosen Dengan Mahasiswa
4) Peningkatan Rasio Instruktur Terhadap Mahasiswa
5) Melaksanakan Kegiatan Wisuda
6) Meningkatkan Kinerja Kemitraan
7) Melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM)
8) Meningkatkan Pemberdayaan Dosen sebagai Narasumber
9) Meningkatkan Kinerja Kehadiran Dosen

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 60


10) Meningkatkan Kegiatan Pelatihan
11) Meningkatkan SDM Keuangan Bersertifikat Bendahara
12) Melaksanakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
c. Status Resiko Moderat
1) Meningkatkan jumlah lulusan
2) Meningkatkan Kehadiran Mahasiswa dalam Perkulihan
3) Meningkatkan Pelayanan Pendidikan dengan Sistem Komputer
4) Meningkatkan Kepuasaan Mahasiswa Terhadap Proses Pembelajaran
5) Meningkatkan Kepuasan Mahasiswa Terhadap Pelayanan Administrasi
Akademik
6) Meningkatkan Dosen Tetap Bersertifikat Dosen Profesional
7) Meningkatkan Prasarana Pembelajaran
8) Meningkatkan Peralatan (Alat Bantu Belajar Mengajar/ABBM)
9) Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Peralatan serta Mesin

B. SARAN
Untuk sarannya, bagi pimpinan untuk segera memfeedback hasil kegiatan evaluasi
agar ada perbaikan dalam proses perjalanan kegiatan. Dan segera melakuan desk untuk
menyamakan persepsi terkait format laporan yang akan disusun.

Laporan Identifikasi dan Analisis Resiko 61

Anda mungkin juga menyukai