Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM MANAJEMEN

FASILITAS DAN KESELAMATAN

RS Dharma Kerti 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
kuasa- NYA kami dapat menyusun Program Manajemen Resiko Fasilitas dan
Keselamatan Rumah Sakit Dharma Kerti. Program ini disusun untuk menjadi acuan
bagi Tim K3RS untuk melaksanakan fungsinya dalam menunjang seluruh kegiatan
pelayanan di Rumah Sakit Dharma Kerti.

Penyusunan Program Manajemen Resiko Fasilitas dan Keselamatan Rumah Sakit


Dharma Kerti dilakukan oleh Unit Pemeliharaan Sarana dengan bantuan/ masukan
dari Jajaran Direksi, Manajer SDM, ADM dan Umum serta Asisten Manajer Umum.
Untuk itu kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Jajaran
Direksi, Manajemen dan seluruh karyawan yang telah membantu kami dalam
pembuatan Program Manajemen Resiko Fasilitas dan Keselamatan Rumah Sakit
Dharma Kerti

Penyusunan Program Manajemen Resiko Fasilitas dan Keselamatan Sakit


Dharma Kerti ini tentunya masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu, kami tetap
mohon saran dari semua pihak untuk kesempurnaan program ini.

Tabanan, Januari 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................... 2
Daftar Isi .................................................................................................... 3
A. Pendahuluan ……………………………………………………………….. 4
B. Latar Belakang ……………………………………………………………... 4
C. Tujuan ………………………………………………………………………. 5
D. Kegiatan dan rincian kegiatan ……………………………………………. 5
E. Cara Melaksanakan Kegiatan…………………………………………….. 6
F. Sasaran ……………………………………………………………………… 6
G. Jadwal Pelaksana Kegiatan ………………………………………………. 7
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan ……………………………………...…. 7
I. Pencatatan dan Pelaporan ……………………………………………….. 8

3
A. PENDAHULUAN
Tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap transparansi, mendorong
setiap orang dalam perusahaan untuk selalu peduli dan waspada terhadap risiko
dalam aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan. Budaya peduli terhadap risiko
pada sector public merupakan sesuatu yang penting, dan hal yang sulit dihindari,
oleh pejabat lingkungan perusahaan, karena apabila manajemen salah dalam
menetapkan langkah dan keliru dalam mengambil keputusan akan berdampak total
bagi perusahaan yang dipimpinnya. Oleh karena itu, risk management culture
mendorong para pembuat kebijakan untuk menerapkan manajemen risiko yang
proaktif. Risiko selalu menjadi fokus yang penting, dievaluasi secara periodik, serta
diukur dampaknya terhadap tujuan entitas. Mulai dari karyawan pelaksana,
karyawan, pimpinan hingga top manajemen, serta pemangku kepentingan, hingga
regulator harus memahami bahwa risiko adalah suatu faktor penting yang perlu
dipertimbangkan dalam tiap tindakan dari pengambilan keputusan.
Manajemen risiko yang efektif adalah salah satu elemen penting dari tata kelola
perusahaan yang baik ( Good Governance ). Manajemen harus secara proaktif
memastikan dapat dicapainya. Manajemen harus secara proaktif memastikan
dapat dicapinya kesinambungan, pelayanan dan pengembangan tujuan
perusahaan yang sejalan dengan visi dan misi dalam perspektif memenuhi
ekspetasi para stakeholder-nya. Untuk mewujudkan hal tersebut, manajemen perlu
secara terus menerus mengenali risiko-risiko tat kelola yang dapt memepengaruhi
kemampuan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetatapkan.
Secara umum, risiko didefinisikan sebagai segala kejadian dalam setiap aktivitas
pemerintah yang timbul akibat faktor eksternal maupun internal, yang mengandung
potensi menghambat / menghalangi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen risiko dirancang untuk dapat mengidentifikasi, menganalisa dan
mengendalikan risiko yang mungkin terjadi pada setiap proses aktivitas yang
dijalankan. Apabila bagian /unit telah memiliki dan menjalankan manajemen risiko
yang efektif maka risiko yang dihadapi oleh perusahaan telah diidentifikasi dan
dikelola sedemikian rupa sampai dengan tingkatan tertentu yang dapat diterima.

B. LATAR BELAKANG
Manajemen risiko merupakan suatu proses yang sistematik dan berkelanjutan
yang dirancang dan dijalankan manajemen di seluruh level dan personil
perusahaan, guna memberikan keyakinan yang memadai bahwa semua risiko yang
berpotensi menghambat pencapaian tujuan telah diidentifikasi dan dikelola
sedemikian rupa sehingga risiko dimaksud berada dalam batas-batas yang dapat
diterima. Hampir di semua area atau unit memiliki risiko dengan bentuk yang
berbeda-beda. Oleh karena itu manajemen risiko yang efektif harus menjadi bagian
integral dari praktik manajemen.
Adapun salah satu tahapan dari manajemen risiko adalah pengawasan risiko.
Tahapan pengawasan risiko adalah aktivitas untuk mendapatkan informasi up to
date dan akurat mengenai risiko guna memungkinkan pengambilan keputusan
yang lebih baik. Manfaat dari melakukan pengawasan risiko adalah untuk
mendapatkan pemahaman dari sifat dan cakupan risiko-risiko eksisting, untuk
mencegah risiko muncul dan untuk menganalisa kerugian historis. Seluruh
informasi yang relevan dengan proses manajemen risiko perusahaan dikumpul dan
dikomunikasikan dalam format dan waktu yang tepat melalui mekanisme pelaporan
risiko yang efektif kepada Risk Owner terkait.
Pengawasan dan tinjauan memang merupakan kegiatan yang umum dilakukan
oleh organisasi manapun. Namun untuk manajemen risiko ini perlu dibahas, karena

4
alat bantu yang sangat berguna. Alat bantu itu adalah risk register (daftar risiko).
Risk Register adalah :
1. Pusat dari proses manajemen risiko organisasi (NHS)
2. Alat manajemen yang memungkinkan suatu organisasi memahami profil
risiko secara menyeluruh. Ini merupakan sebuah tempat penyimpanan
untuk semua informasi risiko ( Risk Register Working Group 2002)
3. Catatan segala jenis risiko yang mengancam keberhasilan organisasi
dalam mencapai tujuannya ( Risk Register Working Group 2002)
4. Ini adalah dokumen hidup yang dinamis, yang dikumpulkan melalui
proses penilaian dan evaluasi risiko organisasi ( Risk Register Working
Group 2002)
Risk Register dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Risk Register Korporat, digunakan untuk risiko ekstrim (peringkat 15 -
25)
2. Risk Register Divisi, digunakan untuk risiko dengan peringkat lebih
rendah atau risiko yang diturunkan dari Risk Register Korporat karena
peringkatnya sudah turun.

C. TUJUAN
a. Tujuan umum
adalah untuk memotivasi pemiliki risiko (risk owner) untuk mengambil tanggung
jawab manajemen risiko dengan menjadikannya sebagai bagian penting dari
aktivitas bisnis normal yang menjadi tanggung jawab mereka
b. Tujuan Khusus :
1. Mengawasi risiko yang kemungkinan terjadi atas fasilitas dan keselamatan
dengan memperhatikan semua aspek dalam program
2. Memastikan risiko-risiko yang ada di pemerintah telah diidentifikasi /
dikenali dan dinilai tingkat signifikasinya, serta dapat dibuat rencana
tindakan untuk meminimalisasi dampak dan kemungkinan terjadinya risiko
tersebut.
3. Memastikan bahwa jika rencana tindakan dilaksanakan secara efektif, maka
tindakan dimaksud dapat meminimalisasi dampak dan kemungkinan
terjadinya risiko.
4. Memberikan rekomendasi kepada manajemen mengenai risiko-risiko yang
mungkin terjadi serta usulan penanganannya.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok dan rincian kegiatan pada program pengawasan risiko di RS
Dharma Kerti sebagai berikut :
1. Merencanakan semua aspek dari program
Tiap-tiap unit membuat risk register dan menentukan prioritas risiko di
unitnya masing-masing. Selain itu ditentukan pula alternatif pemecahannya.
2. Melaksanakan semua program
Program penanganan risiko yang telah diajukan diharapkan
dapatdilaksanakan dalam tahun 2022
3. Mendidik staf
Melakukan pelatihan kepada staf sesuai dengan kebutuhan staf tersebut
terutama yang berhubungan dengan fasilitas dan keselamatan. Pelatihan
umum dilakukan terhadap semua staf yang meliputi hand hygiene, penggunaan
apar, APD dan BHD. Sedangkan pelatihan khusus yang berhubungan dengan
kekhususan tiap unit ditujukan untuk unit bersangkutan, misalnya pelatihan
penggunaan alat-alat medis.
4. Memonitor pelaksanaan program

5
Selama proses pelaksanakan program dilakukan monitor oleh Risk
Manager dan Tim K3 RS
5. Melakukan evaluasi dan revisi program secara berkala
Setelah program dilaksanakan selama 1 semester maka dilakukan evaluasi
terhadap program dan penyempurnaan atau revisi program bila diperlukan
untuk lebih mendapatkan hasil yang lebih maksimal pada semester berikutnya
6. Memberikan laporan tahunan kepada Direktur Utama RS Dharma Kerti tentang
pencapaian program Risk Manager melakukan kegiatan pelaporan kepada
Direktur Utama RS Dharma Kerti dengan bekerjasama dengan Tim K3 RS
tentang pelaksanakan program pengurangan risiko terutama yang berkaitan
dengan fasilitas dan keselamatan
7. Menyelenggarakan pengorganisasian dan pengelolaan secara konsisten dan
terus menerus.
Untuk kelanjutan program, maka dilakukan kegiatan penanganan risiko
yang terus menerus dan berkelanjutan. Pada akhir tahun 2022 dilakukan
kegiatan risk register lagi untuk tahun 2021 sehingga tiap unit akan senantiasa
menyadari risiko-risiko yang mungkin terjadi di unitnya masing-masing dan hal-
hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Berikut ini cara melakukan kegiatan program pengawasan risiko di RS Dharma
Kerti:
1. Melakukan perencanaan pada suatu aspek program yang dibuat. Perencanaan
program dibuat oleh masing-masing unit yang ada di rumah sakit. Selanjutnya
risk register dikumpulkan oleh Risk Manajer dan Tim MFK. Keseluruhan risk
register dilaporkan kepada Direktur Utama. Jajaran direksi menentukan
program yang bisa dikerjakan tahun 2022 termasuk urutan pengerjaannya
2. Melaksanakan program yang telah dibuat pada masing-masing unit secara
terjadwal, agar semua program yang telah dibuat bisa dijalankan. Tim MFK
bekerja sama dengan semua unit yang terkait untuk mewujudkan semua
program yang telah disetujui oleh Direksi RS Dharma Kerti
3. Melakukan pendidikan pada staf khususnya yang terlibat pada program dan
selanjutnya kepada seluruh staf yang ada di rumah sakit. Kegiatan ini dilakukan
dengan bekerjasama dengan bagian Diklat. Bagian diklat menentukan prioritas
pengerjaan pelatihan karyawan
4. Melakukan monitoring program yang telah berjalan. Monitoring dilakukan setiap
bulan dan pelaporannya dilakukan setiap 6 bulan
5. Melakukan evaluasi dan revisi program secara berkala yaitu setiap 6 bulan
sekali, untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari program yang telah dibuat
6. Memberikan laporan tahunan kepada Direktur Utama RS Dharma Kerti. Pada
akhir tahun program dilaporkan kepada Direktur Utama oleh Risk Manajer dan
Tim MFK
7. Menyelenggarakan pengorganisasian dan pengelolaan secara konsisten dan
terus menerus

F. SASARAN
1. Minimal 80 % unit melakukan kegiatan risk register dan mengajukan alternatif
pemecahan risiko di unitnya masing-masing
2. Minimal 80 % karyawan mengikuti pelatihan umum, dan 80 % dari semua
karyawan di dalam unit tertentu mengikuti pelatihan khusus yang berhubungan
dengan kebutuhan unitnya masing-masing
3. Pelaporan monitoring program dibuat oleh Risk Manajer bekerjasama dengan
Tim MFK setiap bulannya (tercapai 100 % dari perencanaan yang dilakukan)

6
4. Risk Manajer dan Tim MFK membuat pelaporan evaluasi dan tindak lanjut
setelah program dilaksanakan selama 6 bulan pertama (semester pertama)
5. Laporan tahunan pada Bulan Januari 2022 dibuat oleh Risk Manajer
bekerjasama dengan Tim MFK kepada Direktur Utama RS Dharma Kerti
6. Pada akhir tahun 2022 dilakukan kegiatan risk register lagi untuk tahun 2023
pada masing-masing unit dan ditabulasi oleh Risk Manajer

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal pelaksanaan kegiatan program pengawasan risiko di RS Dharma Kerti
adalah sebagai berikut :

Bulan
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Program keselamatan dan
1
keamanan
2 Pengelolaan B3
Program Proteksi
3
Kebakaran
Simulasi penanggulangan
4
bencana
Kalibrasi dan
5 pemeliharaan peralatan
medis
Pemeliharaan system
6
utilitas
Pemantuan konstruksi dan
7 renovas bila ada
pembangunanan
Pelatihan dan Pendidikan
8
keseluruhan staf
Melaporakan kepada
direktur setiap 6 bulannya
9
terkait program MFK yang
sudah dilaksanakan
Melakukan risk register
10
untuk program tahun 2023

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan enam bulan sekali pada bulan Juli
dan Desember. Evaluasi meliputi hasil evaluasi dan tindak lanjutnya. Berikut ini
dijabarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam bentuk table

NO NAMA KEGIATAN HASIL EVALUASI TINDAK LANJUT


Program keselamatan dan
1
keamanan
2 Pengelolaan B3
3 Program Proteksi Kebakaran
Simulasi penanggulangan
4
bencana
Kalibrasi dan pemeliharaan
5
peralatan medis

7
6 Pemeliharaan system utilitas
Pemantuan konstruksi dan
7 renovas bila ada
pembangunanan
Pelatihan dan Pendidikan
8
keseluruhan staf
Melaporakan kepada direktur
setiap 6 bulannya terkait
9
program MFK yang sudah
dilaksanakan
Melakukan risk register untuk
10
program tahun 2023

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Pencatatan dilakukan oleh semua Petugas yang berhubungan dengan kegiatan
tersebut sebagai berikut :
a. Pencatatan inventaris alat medis dilakukan oleh Kepala Ruangan / Kepala
Unit dan direkap oleh Unit Pemeliharaan Sarana
b. Pengecekan dan pencatatan kegiatan pelaksanaan program dilakukan oleh
Risk Manajer dan Tim MFK bekerja sama dengan Unit Pemeliharaan
Sarana
c. Pencatatan pemakaian alat dilakukan oleh Kepala / Kepala Unit atau
petugas yang ditunjuk jika berhalangan
d. Pencatatan pemeliharaan alat dilakukan oleh teknisi elektromedik yang
melakukan kegiatan pemeliharaan alat medis dan melaporkan kepada
Kepala Unit Pemeliharaan Sarana
e. Pencatatan pemeliharaan alat non medik dilakukan oleh teknisi yang
melakukan kegiatan pemeliharaan non medic dan melaporkannya kepada
Kepala Unit Pemeliharaan Sarana
f. Pencatatan pendidikan staf dilakukan dengan bekerjasama dengan Bagian
Diklat dan Unit terkait
2. Pelaporan dilakukan oleh Unit Pemeliharaan Sarana, Tim K3 dan Risk Manajer.
Selanjutnya Tim MFK melaporkan kegiatan kepada Direktur Utama
3. Evaluasi kegiatan dilakukan Tim MFK bekerjasama dengan Unit Pemeliharaan
Sarana dan Risk Manajer. Program seperti yang diuraikan pada tabel
dievaluasi tiap 6 bulan sekali.
4. Laporan program pengawasan risiko yang ditujukan kepada Direktur Utama RS
Dharma Kerti berisikan :
a. Kegiatan sesuai program kerja
b. Kegiatan yang telah dilaksanakan
c. Apakah kegiatan sesuai jadwal
d. Hambatan yang menyebabkan program kerja tidak dapat dilaksanakan atau
tidak sesuai jadwal.
e. Hal-hal lain yang dianggap perlu untuk dilaporkan.
f. Usulan dan rekomendasi kepada Direktur,

8
Tabanan, 5 Januari 2022
Menyetujui,
Direktur Ketua MFK

dr. Dewa Putu Sukandi Jayaningrat, MM dr. Ni Luh Ketut Mey Diantari

Anda mungkin juga menyukai