1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
kuasa- NYA kami dapat menyusun Program Manajemen Resiko Fasilitas dan
Keselamatan Rumah Sakit Dharma Kerti. Program ini disusun untuk menjadi acuan
bagi Tim K3RS untuk melaksanakan fungsinya dalam menunjang seluruh kegiatan
pelayanan di Rumah Sakit Dharma Kerti.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................... 2
Daftar Isi .................................................................................................... 3
A. Pendahuluan ……………………………………………………………….. 4
B. Latar Belakang ……………………………………………………………... 4
C. Tujuan ………………………………………………………………………. 5
D. Kegiatan dan rincian kegiatan ……………………………………………. 5
E. Cara Melaksanakan Kegiatan…………………………………………….. 6
F. Sasaran ……………………………………………………………………… 6
G. Jadwal Pelaksana Kegiatan ………………………………………………. 7
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan ……………………………………...…. 7
I. Pencatatan dan Pelaporan ……………………………………………….. 8
3
A. PENDAHULUAN
Tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap transparansi, mendorong
setiap orang dalam perusahaan untuk selalu peduli dan waspada terhadap risiko
dalam aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan. Budaya peduli terhadap risiko
pada sector public merupakan sesuatu yang penting, dan hal yang sulit dihindari,
oleh pejabat lingkungan perusahaan, karena apabila manajemen salah dalam
menetapkan langkah dan keliru dalam mengambil keputusan akan berdampak total
bagi perusahaan yang dipimpinnya. Oleh karena itu, risk management culture
mendorong para pembuat kebijakan untuk menerapkan manajemen risiko yang
proaktif. Risiko selalu menjadi fokus yang penting, dievaluasi secara periodik, serta
diukur dampaknya terhadap tujuan entitas. Mulai dari karyawan pelaksana,
karyawan, pimpinan hingga top manajemen, serta pemangku kepentingan, hingga
regulator harus memahami bahwa risiko adalah suatu faktor penting yang perlu
dipertimbangkan dalam tiap tindakan dari pengambilan keputusan.
Manajemen risiko yang efektif adalah salah satu elemen penting dari tata kelola
perusahaan yang baik ( Good Governance ). Manajemen harus secara proaktif
memastikan dapat dicapainya. Manajemen harus secara proaktif memastikan
dapat dicapinya kesinambungan, pelayanan dan pengembangan tujuan
perusahaan yang sejalan dengan visi dan misi dalam perspektif memenuhi
ekspetasi para stakeholder-nya. Untuk mewujudkan hal tersebut, manajemen perlu
secara terus menerus mengenali risiko-risiko tat kelola yang dapt memepengaruhi
kemampuan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetatapkan.
Secara umum, risiko didefinisikan sebagai segala kejadian dalam setiap aktivitas
pemerintah yang timbul akibat faktor eksternal maupun internal, yang mengandung
potensi menghambat / menghalangi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen risiko dirancang untuk dapat mengidentifikasi, menganalisa dan
mengendalikan risiko yang mungkin terjadi pada setiap proses aktivitas yang
dijalankan. Apabila bagian /unit telah memiliki dan menjalankan manajemen risiko
yang efektif maka risiko yang dihadapi oleh perusahaan telah diidentifikasi dan
dikelola sedemikian rupa sampai dengan tingkatan tertentu yang dapat diterima.
B. LATAR BELAKANG
Manajemen risiko merupakan suatu proses yang sistematik dan berkelanjutan
yang dirancang dan dijalankan manajemen di seluruh level dan personil
perusahaan, guna memberikan keyakinan yang memadai bahwa semua risiko yang
berpotensi menghambat pencapaian tujuan telah diidentifikasi dan dikelola
sedemikian rupa sehingga risiko dimaksud berada dalam batas-batas yang dapat
diterima. Hampir di semua area atau unit memiliki risiko dengan bentuk yang
berbeda-beda. Oleh karena itu manajemen risiko yang efektif harus menjadi bagian
integral dari praktik manajemen.
Adapun salah satu tahapan dari manajemen risiko adalah pengawasan risiko.
Tahapan pengawasan risiko adalah aktivitas untuk mendapatkan informasi up to
date dan akurat mengenai risiko guna memungkinkan pengambilan keputusan
yang lebih baik. Manfaat dari melakukan pengawasan risiko adalah untuk
mendapatkan pemahaman dari sifat dan cakupan risiko-risiko eksisting, untuk
mencegah risiko muncul dan untuk menganalisa kerugian historis. Seluruh
informasi yang relevan dengan proses manajemen risiko perusahaan dikumpul dan
dikomunikasikan dalam format dan waktu yang tepat melalui mekanisme pelaporan
risiko yang efektif kepada Risk Owner terkait.
Pengawasan dan tinjauan memang merupakan kegiatan yang umum dilakukan
oleh organisasi manapun. Namun untuk manajemen risiko ini perlu dibahas, karena
4
alat bantu yang sangat berguna. Alat bantu itu adalah risk register (daftar risiko).
Risk Register adalah :
1. Pusat dari proses manajemen risiko organisasi (NHS)
2. Alat manajemen yang memungkinkan suatu organisasi memahami profil
risiko secara menyeluruh. Ini merupakan sebuah tempat penyimpanan
untuk semua informasi risiko ( Risk Register Working Group 2002)
3. Catatan segala jenis risiko yang mengancam keberhasilan organisasi
dalam mencapai tujuannya ( Risk Register Working Group 2002)
4. Ini adalah dokumen hidup yang dinamis, yang dikumpulkan melalui
proses penilaian dan evaluasi risiko organisasi ( Risk Register Working
Group 2002)
Risk Register dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Risk Register Korporat, digunakan untuk risiko ekstrim (peringkat 15 -
25)
2. Risk Register Divisi, digunakan untuk risiko dengan peringkat lebih
rendah atau risiko yang diturunkan dari Risk Register Korporat karena
peringkatnya sudah turun.
C. TUJUAN
a. Tujuan umum
adalah untuk memotivasi pemiliki risiko (risk owner) untuk mengambil tanggung
jawab manajemen risiko dengan menjadikannya sebagai bagian penting dari
aktivitas bisnis normal yang menjadi tanggung jawab mereka
b. Tujuan Khusus :
1. Mengawasi risiko yang kemungkinan terjadi atas fasilitas dan keselamatan
dengan memperhatikan semua aspek dalam program
2. Memastikan risiko-risiko yang ada di pemerintah telah diidentifikasi /
dikenali dan dinilai tingkat signifikasinya, serta dapat dibuat rencana
tindakan untuk meminimalisasi dampak dan kemungkinan terjadinya risiko
tersebut.
3. Memastikan bahwa jika rencana tindakan dilaksanakan secara efektif, maka
tindakan dimaksud dapat meminimalisasi dampak dan kemungkinan
terjadinya risiko.
4. Memberikan rekomendasi kepada manajemen mengenai risiko-risiko yang
mungkin terjadi serta usulan penanganannya.
5
Selama proses pelaksanakan program dilakukan monitor oleh Risk
Manager dan Tim K3 RS
5. Melakukan evaluasi dan revisi program secara berkala
Setelah program dilaksanakan selama 1 semester maka dilakukan evaluasi
terhadap program dan penyempurnaan atau revisi program bila diperlukan
untuk lebih mendapatkan hasil yang lebih maksimal pada semester berikutnya
6. Memberikan laporan tahunan kepada Direktur Utama RS Dharma Kerti tentang
pencapaian program Risk Manager melakukan kegiatan pelaporan kepada
Direktur Utama RS Dharma Kerti dengan bekerjasama dengan Tim K3 RS
tentang pelaksanakan program pengurangan risiko terutama yang berkaitan
dengan fasilitas dan keselamatan
7. Menyelenggarakan pengorganisasian dan pengelolaan secara konsisten dan
terus menerus.
Untuk kelanjutan program, maka dilakukan kegiatan penanganan risiko
yang terus menerus dan berkelanjutan. Pada akhir tahun 2022 dilakukan
kegiatan risk register lagi untuk tahun 2021 sehingga tiap unit akan senantiasa
menyadari risiko-risiko yang mungkin terjadi di unitnya masing-masing dan hal-
hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut.
F. SASARAN
1. Minimal 80 % unit melakukan kegiatan risk register dan mengajukan alternatif
pemecahan risiko di unitnya masing-masing
2. Minimal 80 % karyawan mengikuti pelatihan umum, dan 80 % dari semua
karyawan di dalam unit tertentu mengikuti pelatihan khusus yang berhubungan
dengan kebutuhan unitnya masing-masing
3. Pelaporan monitoring program dibuat oleh Risk Manajer bekerjasama dengan
Tim MFK setiap bulannya (tercapai 100 % dari perencanaan yang dilakukan)
6
4. Risk Manajer dan Tim MFK membuat pelaporan evaluasi dan tindak lanjut
setelah program dilaksanakan selama 6 bulan pertama (semester pertama)
5. Laporan tahunan pada Bulan Januari 2022 dibuat oleh Risk Manajer
bekerjasama dengan Tim MFK kepada Direktur Utama RS Dharma Kerti
6. Pada akhir tahun 2022 dilakukan kegiatan risk register lagi untuk tahun 2023
pada masing-masing unit dan ditabulasi oleh Risk Manajer
Bulan
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Program keselamatan dan
1
keamanan
2 Pengelolaan B3
Program Proteksi
3
Kebakaran
Simulasi penanggulangan
4
bencana
Kalibrasi dan
5 pemeliharaan peralatan
medis
Pemeliharaan system
6
utilitas
Pemantuan konstruksi dan
7 renovas bila ada
pembangunanan
Pelatihan dan Pendidikan
8
keseluruhan staf
Melaporakan kepada
direktur setiap 6 bulannya
9
terkait program MFK yang
sudah dilaksanakan
Melakukan risk register
10
untuk program tahun 2023
7
6 Pemeliharaan system utilitas
Pemantuan konstruksi dan
7 renovas bila ada
pembangunanan
Pelatihan dan Pendidikan
8
keseluruhan staf
Melaporakan kepada direktur
setiap 6 bulannya terkait
9
program MFK yang sudah
dilaksanakan
Melakukan risk register untuk
10
program tahun 2023
8
Tabanan, 5 Januari 2022
Menyetujui,
Direktur Ketua MFK
dr. Dewa Putu Sukandi Jayaningrat, MM dr. Ni Luh Ketut Mey Diantari