Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

NAMA : ONGKI ADI WIJAYA X

PRODI : KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (4A1)


MATA KULIAH : MANAJEMEN RESIKO

1
DAFTAR ISI

COVER ...........................................................................................................................................1

DAFTAR ISI....................................................................................................................................2

KONTEKS
RESIKO........................................................................................................................3

MANAJEMEN RESIKO.................................................................................................................4

TUJUAN MANAJEMEN
RESIKO.................................................................................................6

RUANG LINGKUP MANAJEMEN


RESIKO................................................................................7

PROSES MANAJEMEN
RESIKO..................................................................................................8

NARASUMBER..............................................................................................................................9

2
KONTEKS RESIKO

Pentingnya Penetapan Konteks Risiko

Proses manajemen risiko menurut pada ISO 31000:2018 diawali dengan penetapan ruang
lingkup, konteks, dan kriteria, yang pada pada ISO 31000:2009  hanya disebutkan dengan
penetapan konteks (Gambar 1). Penetapan ruang lingkup, konteks, dan kriteria harus saling
terkait, sehingga penentapan konteks harus relevan dengan ruang lingkup yang sudah ditetapkan.
Perbedaan lain pada proses manajemen risiko yaitu pada ISO 310000:2018 terdapat aktivitas
pencatatan dan pelaporan, sementara pada ISO 31000:2009 tidak ada. Tahap penetapan konteks
merupakan proses untuk mendefinisikan parameter dasar dalam pengelolaan risiko dengan
memberikan pemahaman mengenai lingkungan internal dan eksternal dalam penerapan
manajemen risiko.

     ISO 31000:2009

3
ISO 31000 : 2018

Gambar 1.  Alur proses manajemen risiko ISO 31000 : 2009 dan ISO 31000 : 2018

Konteks (internal dan eksternal) adalah lingkungan di mana organisasi berusaha untuk
mendefinisikan dan mencapai tujuannya. Penetapan konteks manajemen risiko erat kaitannya
dengan penetapan tujuan, strategi, ruang lingkup dan parameter-parameter lain yang
berhubungan dengan proses pengelolaan risiko. Proses ini menunjukkan kaitan atau hubungan
antara permasalahan hal yang akan dikelola risikonya dengan lingkungan perusahaan (eksternal
& internal), proses manajemen risiko, dan ukuran atau kriteria risiko yang hendak dijadikan
standar. Berdasarkan uraian tersebut, maka penetapan konteks manajemen risiko bertujuan untuk
mengidentifikasi serta mengungkapkan sasaran organisasi, lingkungan dimana sasaran hendak
dicapai, stakeholders yang berkepentingan, dan keberagaman kriteria risiko. Hal-hal tersebut
akan membantu untuk mengungkapkan dan menilai sifat dan kompleksitas risiko.

Mengapa penting untuk memahami konteks risiko (internal dan eksternal) ? Berikut merupakan
beberapa alasan, yaitu :

 manajemen risiko terjadi dalam konteks tujuan dan kegiatan organisasi;


 faktor organisasi dapat menjadi sumber risiko;
 tujuan dan ruang lingkup proses manajemen risiko dapat saling terkait dengan tujuan
organisasi secara keseluruhan.

MANAJEMEN RESIKO
Manajemen risiko (Management Risk) adalah suatu pendekatan terstruktur atau
metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman. Pengertian
manajemen risiko yang lain yaitu, manajemen risiko adalah suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko
dengan menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan sumber daya.

4
Sasaran atau Tujuan manajemen risiko dilakukan yaitu untuk mengurangi risiko yang berbeda
yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang bisa diterima oleh
masyarakat.

Pengertian Manajemen Risiko Menurut Para Ahli


A. Australia/New Zealand Standards (1999)
Pengertian Manajemen Risiko menurut Australia/New Zealand Standards, Manajemen
Risiko adalah suatu proses yang logis dan sistematis dalam mengidentifikasi, menganalisa,
mengevaluasi, mengendalikan, mengawasi, dan mengkomunikasikan risiko yang berhubungan
dengan segala aktivitas, fungsi atau proses dengan tujuan perusahaan mampu meminimasi
kerugian dan memaksimumkan kesempatan. Implementasi dari manajemen risiko ini membantu
perusahaan dalam mengidentifikasi risiko sejak awal dan membantu membuat keputusan untuk
mengatasi risiko tersebut.

5
B. Djohanputro (2008)
Pengertian Manajemen Risiko menurut Djohanputro, Manajemen Risiko adalah proses
terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan
alternatif penanganan resiko, dan memonitor dan mengendalikan penanganan resiko.

C. Clough and Sears (1994)


Pengertian Manajemen Risiko menurut Clough and Sears, Manajemen Risiko adalah suatu
pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan kerugian.

D. Smith (1990)
Pengertian Manajemen Risiko menurut Smith, Manajemen Risiko adalah proses identifikasi,
pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan
dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada
perusahaan tersebut.

E. William (et.al.,1995,p.27)
Pengertian Manajemen Risiko menurut William, Manajemen Risiko adalah suatu aplikasi
dari manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab
dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi.

F. Siahaan (2007)
Pengertian Manajemen Risiko menurut Siahaan, Manajemen Risiko adalah perbuatan
(praktik) dengan manajemen risiko, menggunakan metode dan peralatan untuk mengelola risiko
sebuah proyek.

TUJUAN MANAJEMEN RESIKO


Adapun tujuan dari manajemen risiko/manajemen resiko yaitu:

 Melindungi perusahaan dari risiko signifikan yang dapat menghambat pencapaian tujuan
perusahaan.
 Memberikan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten atas risiko yang ada pada
proses bisnis dan fungsi dalam perusahaan.
 Mendorong menajemen untuk bertindak proaktif mengurangi risiko kerugian, menjadikan
pengelolaan risiko sebagai sumber keunggulan bersaing dan juga keunggulan kinerja
perusahaan.
 Mendorong setiap perusahaan untuk bertindak hati-hati dalam menghadapi risiko
perusahaan, sebagai upaya untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
 Membangun kemampuan mensosialisasikan pemahaman mengenai risiko dan pentingnya
pengelolaan risiko.
 Meningkatkan kinerja perusahaan melalui penyediaan informasi tingkat risiko yang
digambarkan dalam peta risiko (risk map) yang berguna bagi manajemen dalam
pengembangan strategi dan perbaikan proses manajemen risiko secara terus menerus dan
berkesinambungan.

6
RUANG LINGKUP MANAJEMEN RESIKO
Komponen pertama proses manajemen risiko yaitu penetapan ruang lingkup risiko.
Penetapan ruang ligkup sangat perlu dilakukan karena akan memberikan batasan level atau
tingkat pelaksanaan manajemen risiko pada suatu organisasi. Manajemen risiko adalah bagian
dari tata kelola (governance) dan harus terintegrasi di dalam proses organisasi. Penerapan
manajemen risiko memerlukan kepemimpinan dan komitmen dari manajemen puncak, serta
keterlibatan aktif dari semua anggota organisasi. Setiap organisasi dapat menetapkan ruang
lingkup manajemen risiko pada level yang berbeda dengan organisasi lainnya. Ruang lingkup
manajemen risiko dapat dibatasi misalnya pada level strategis, operasional, program, proyek,
atau kegiatan lainnya. Penetapan ruang lingkup manajemen risiko harus jelas dan didukung
dengan pertimbangan yang jelas juga, serta memiliki tujuan yang relevan dan selaras dengan
tujuan organisasi. Hal ini karena tujuan manajemen risiko yaitu untuk minimisasi kerugian dan
meningkatkan kesempatan atau peluang.  Selain itu, penetapan ruang lingkup risiko juga penting
dilakukan karena akan menjadi dasar untuk penetapan konteks dan kriteria. Ruang
lingkup manajemen risiko yang ditetapkan secara jelas

Hal-hal penting yang harus dipertimbangkan dalam penentuan ruang lingkup manajemen risiko,
antara lain :

1. Tujuan dan keputusan apa saja yang harus dibuat


2. Hasil yang diharapkan (outcomes expected) dari suatu proses manajemen risiko
3. Waktu, lokasi, hal-hal spesifik, dan pengecualian
4. Alat dan teknik penilaian risiko secara tepat
5. Sumberdaya yang diperlukan, tanggung jawab dan pendokumentasian (pencatatan)
6. Keterkaitan dengan program atau proyek lain, proses, dana tau aktivitas lainnya

Beberapa hal dalam Ruang lingkup proses manajemen risiko terdiri atas :

1. Penentuan konteks kegiatan yang akan dikelola risiko


2. Identifikasi risiko
3. Analisis risiko
4. Evaluasi risiko
5. Pengendalian risiko
6. Pemantauan dan telaah ulang
7. Koordinasi dan komunikasi

7
PROSES MANAJEMEN RESIKO
Adapun elemen utama dari proses manajemen risiko, yaitu:

 Penetapan tujuan
Hal pertama yang perlu dilakukan yaitu menetapkan strategi, kebijakan organisasi dan
ruang lingkup manajemen risiko yang akan dilakukan.
 Identifkasi risiko
Setelah menetapkan tujuan, selajutnya yang perlu dilakukan yaitu mengidentifikasi apa,
mengapa dan bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya risiko untuk
analisis lebih lanjut.
 Analisis risiko
Analisis risiko ini dilakukan dengan cara menentukan tingkatan probabilitas dan
konsekuensi yang akan terjadi. Setelah itu, ditentukan tingkatan risiko yang ada dengan
mengalikan kedua variabel tersebut (probabilitas X konsekuensi).
 Evaluasi risiko
Membandingkan tingkat risiko yang ada dengan kriteria standar. Setelah itu, tingkatan
risiko yang ada untuk beberapa hazards dibuat tingkatan prioritas manajemennya. Jika
tingkat risiko ditetapkan rendah, maka risiko tersebut masuk ke dalam kategori yang bisa
diterima dan mungkin hanya membutuhkan pemantauan saja tanpa harus melakukan
pengendalian.
 Pengendalian risiko
Melakukan penurunan derajat probabilitas dan konsekuensi yang ada dengan
menggunakan berbagai alternatif metode, bisa dengan transfer risiko dan lain sebagainya.
 Monitor dan Review
Monitor dan review terhadap hasil sistem manajemen risiko yang dilakukan untuk
mengidentifikasi perubahan yang perlu dilakukan.
 Komunikasi dan konsultasi
Komunikasi dan konsultasi ini dilakukan dengan pengambil keputusan internal dan
eksternal untuk menindaklanjuti dari hasil manajemen risiko yang dilakukan.

8
NARASUMBER
 https://www.pelajaran.co.id/pengertian-manajemen-risiko-tujuan-ruang-lingkup-dan-
proses-manajemen-risiko/
 https://irmapa.org/ruang-lingkup-konteks-kriteria-manajemen-risiko-konteks-risiko/
 https://irmapa.org/ruang-lingkup-konteks-kriteria-manajemen-risiko-ruang-lingkup-
risiko/

Anda mungkin juga menyukai