Anda di halaman 1dari 22

Manajemen Resiko

Andi Muhammad Farhan Fatur Rahman Putra


C3
13020200163
01. Konsep Resiko
Pengertian Resiko

Menurut H. Abbas Salim di dalam bukunya “Asuransi dan Manajemen resiko”


mengatakan bawa resiko adalah ketidak pastian atau uncertainly yang mungkin
melahirkan kerugian. Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat
terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan
datang. Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan
ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat
menimbulkan suatu kerugian.
Resiko dan Ketidakpastian
Resiko muncul karena adanya

01 02
ketidakpastian yang berarti Keterbatasan infromasi yang
ketidakpastian merupakan kondisi tersedia yang diperlukan dalam
yang menyebabkan tumbuhnya penyusunan rencana.
resiko.

Tenggang waktu antara perencanaan


suatu kegiatan sampai kegiatan itu Keterbatasan pengetahuan/

03 04
berakhir/ menghasilkan, dimana kemampuan/ teknik pengambilan
makin panjang tenggang waktunya keputusan dari perencanaan.
makin besar pula ketidakpastiannya.
Sumber dan Jenis Resiko
SUMBER Jenis Resiko
Berdasarkan sumbernya, terdapat Adapun jenis jenis risiko diantaranya:
beberaoa risiko yang harus diperhatikan
diantaranya yaitu: • Resiko Murni (Pure Risk)
• Resiko Spektakulatif
• Politik • Resiko Partikular
• Lingkungan • Resiko Fundamental
• Perancangan • Resiko Likuiditas
• Pemasaran • Resiko Permodalan
• Ekonomi • Resiko Pasar
• Keuangan
• Alami
• Proyek
• Teknis
• Manusia
• Kriminal
• Keselamatan
02
Manajemen Resiko
Pengertian Manajemen Resiko
Manajemen Risiko didefinisikan sebagai suatu metode logis dan
sistematik dalam identifikasi, kuantifkasi, menentukan sikap,
menentukan solusi, serta melakukan monitor dan pelaporan risiko yang
berlangsung pada setiap aktifitas atau proses
Fungsi Tujuan
Adapun fungsi manajemen Adapun tjuan manajemen
resiko adalah: resiko antara lain:
1. Perancangan 1. Melacak Sumber-sumber
(Planning) risiko
2. Menyediakan informasi
2. pelaksanaan risiko bagi perusahaan
3. Minimalisasi kerugian
(Actuating)
akiat terjadinya risiko
4. Memberikan rasa aman
3. Pengendalian bagi stakeholder
(Controling) 5. Menjaga stabilitas dan
pertumbuhan perusahaan.
Analisis Bisnis dan Resiko
Analisis bisnis dapat diartikan sebagai ilmu atau teknik untuk mengevaluasi
prospek ekonomi serta risiko perusahaan. Ruang lingkupnya cukup luas, mulai
dari analisa lingkungan, strategi yang dijalankan, kondisi keuangan, serta kinerja
perusahaan.

Hasil analisa tersebut akan memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan,
baik untuk mengidentifikasi kebutuhan perusahaan maupun mencari solusi dari
permasalahan. Setiap keputusan yang diambil perusahaan harus
mempertimbangkan data tersebut, agar tidak sampai salah langkah dan
menimbulkan kerugian.
Standart dan Framework Manajemen Resiko yang umum
digunakan:

ISO 31000 NIST SP 800-30


Standar internasional untuk Panduan manajemen resiko dari
manajemen risiko National Institue of Standarts and
Technology (NIST) untuk sistem
informasi

Coso ERM PMBOK


Kerangka kerja manajemen risiko Panduan manajemen proyek dari
dari komite Sponsoring Organisasi Project Manajement Institue (PMI)
Treadway (COSO). yang mencakup manajemen resiko
sebagai salah satu prosesnya.
03
Manajemen Resiko
Dengan SDLC
Resiko dan Software Development Life Cycle
Pada kedua konsep ini tentu dapat dikaitkan dalam pengembangan perangkat lunak.
Manajemen Resiko dpat dilakukan selama seluruh tahap Software Development Life
Cycle untuk mengidentifikasi resiko yang mungkin terjadi, mengevaluasi potensi
dampaknya dan menentukan strategi mitigasi untuk mengurangi atau menghilangkan
resiko tersebut.
Cara Menereapkan Manajemen Resiko dalam
SDLC:
● Identifikasi Resiko: Identifikasi risiko dapat dilakukan di awal SDLC,
pada tahap perencanaan.
● Evaluasi Resiko: Setelah resiko diidentifikasi, tim pengembang harus
mengevaluasi dampak potensial dari resiko tersebut. Dapat dilihat dari
segi biaya, waktu dan kualitas.
● Pengembangan Strategi Mitigasi: mengembangkan strategi mitigasi
untuk mengurangi atau menghilangkan resiko. Dapat berupa perubahan
desain, penjadwalan ulang, atau perubahan lingkungan pengembangan.
● Implementasi Strategi Mitigasi: pengimplementasiannya dapat
melibatkan perubahan dalam proses pengembangan, perubahan dalam
desain, atau perubahan dalam jadwal.
● Evaluasi Hasil: tim pengembang mengevaluasi hasilnya. ini melibatkan
pemeriksaan apakah resiko telah dikurangi atau dihilangkan
sepenuhnya.
04
Manajemen Resiko Dengan Proteksi
Informasi dan Manajemen SDM

Resiko Dengan Proteksi Informasi Dan Manajemen SDM


Manajemen Resiko adalah proses identifikasi, evaluasi, dan mitigasi resiko yang
terkait dengan aktivitas organisasi. Proteksi informasi adalah strategi yang digunakan
untuk melindungi informasi organisasi dari akses yang tidak sah, pengungkapan,
perusakan, atau modifikasi. Manajemen SDM, di sisi lain, adalah proses yang
melibatkan pengolahan sumber daya manusia, termasuk pengembangan karyawan,
pelatihan, dan pengelolaan kinerja.
Untuk mengintegrasikan manajemen risiko,
proteksi informasi, dan manajemen SDM dalam
sebuah organisasi, langkah-langkah yang dapat
dilakukan adalah: identifikasi risiko, evalasi
risiko, pengembangan strategi mitigasi,
pelaksanaan strategi mitigasi, dan evaluasi hasil.
Tujuan dari integrasi ini adalah untuk
menciptakan lingkungan yang aman dan produktif
untuk karyawan serta menjaga keamanan
informasi organisasi.
05
Penilaian Resiko
Penilaian Resiko
Penilaian Resiko (Risk Assessment) merupakan suatu aktivasi yang
dilaksanakan untuk memperkirakan suatu resiko dari situasi yang bisa
ataupun potensi dari suatu ancaman kuantitatif atau kualitatif
Tahapan dalam Penilaian Resiko

Identifikasi Resiko (Risk Evaluasi Resiko


Memperkirakan Resiko (Risko
Identification) Estimation)/ Analisa Resiko
(Risk Evaluation)
Proses menemukan, adalah proses untuk membantu dalam membuat
mengenali dan memahami sifat resiko dan keputusan yang
menggambarkan resiko. untuk menentukan ringkat berdasarkan hasil analisis
resiko. risiko.
06
Mitigasi Resiko
Mitigasi Resiko
Proses atau Tindakan yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk
mengurangi atau meminimalkan dampak dari risiko yang mungkin
dihadapi. Tujuannya adalah untuk mengurangi paparan organisasi
terhadap berbagai resiko yang dapat menyebabkan gangguan atau
kerugian finansial yang signifikan.
07
Perancangan Keberlangsungan
Bisnis
Business Continuity Plan
Strategi yang diciptakan untuk mengurangi dampak bencana terhadap
aktivitas bisnis normal. BCP dirancang untuk melindungi proses bisnis
yang kritis dari kegagalan akibat dari bencana, yang dapat
mengakibatkan hilangnya kemampuan perusahaan dalam melakukan
proses bisnis secara normal.
Tujuan utama Business continuity plan (BCP)
adalah untuk menjadi panduan perusahaan dalam
merespon, melindungi, melanjutkan dan
mengembalikan (respond, recover, resume,
restore) proses bisnis perusahaan ke level yang
telah didefinisikan sebelumnya setelah terjadi
gangguan.
Fungsi BPC
01 Menjadi sebuah jaminan untuk 02 Mengurangi risiko kerugian keuangan
dan meningkatkan kemampuan
perusahaan atau organisasi agar dapat perusahaan dalam proses pemulihan
menghadapi risiko-risiko yang mungkin dari suatu bencana yang menimpa
muncul dalam aktivitas bisnisnya. perusahaan.

03 Memperkecil efek atau dampak dari gangguan


yang mengganggu aktivitas bisnis perusahaan 04
serta memberikan prosedur yang terorganisir Melengkapi dan memperkuat sistem
untuk memulihkan sistem komputer sehingga dapat menjadi sistem yang
perusahaan, jaringan, dan handal.
infrastrukturinfrastruktur lain.
08
Disaster Recovery Planning
Concept
Disaster Recovery Planning Concept

Sebuah perencanaan strategi terstruktur tentang bagaimana sebuah


perusahaan dapat kembali pulih dengan cepat pasca bencana. Solusi ini
diperuntukan bagi perusahaan atau organisasi yang bergantung pada
Infrastruktur IT untuk beroperasi.
Cara kerja Disaster Recovery Planning
Concept
Cara kerja Disaster Recovery memiliki kemiripan dengan Backup, yang mana
data dan infrastruktur IT primary site diduplikat dan diletakan di secondary
site. Primary site adalah di mana data dan infrastruktur IT digunakan secara
aktif, sedangkan secondary site ialah tempat di mana duplikasi disimpan.
Terdapat beberapa point penting dalam yang perlu diperhatikan dalam
merancang Disaster Recovery Planning Concept, salah satunya yang berkaitan
dengan resiko yaitu Analisa Resiko. Ketika berbicara mengenai bencana tentu
saja kerugian akan sangat bergantung pada apa yang mungkin terjadi. Untuk
meminimalisir kerugian, pemilik usaha melalui DRP perlu melakukan
beberapa penilaian dan analisa untuk memperkirakan risiko bencana apa yang
mungkin akan dialami. Penilaian tersebut haruslah mencakup bencana apa
yang mungkin terjadi, serta apa dan siapa yang berisiko terkena bencana
tersebut. Penemuan dari penilaian dan analisa akan digunakan untuk membuat
strategi mencegah atau meminimalisir risiko.
“Sekian dari materi saya, jika ada pertanyaan saya
akan berikan jawaban bukan harapan karena hidup
butuh kepastian bukan kepalsuan.”

— Bung 2020
Thanks!
Does anyone have any questions?
muhammadfatur408@gmail.com
+62 819 352 085 06
@frhnfatur_

Anda mungkin juga menyukai