AHLI K3 UMUM
KATA PENGANTAR
Ahli K3 umum merupakan tenaga kerja teknik berkeahlian khusus yang akan membantu pemerintah
untuk mengawasi jalannya pekerjaan di lokasi kerja masing-masing agar sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan pemerintah, Keputusan Menteri Tenaga Kerja
nomor 38 tahun 2019 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori
Aktivitas Profesional, Ilmiah Dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas Arsitektur Dan Keinsinyuran;
Analisis Dan Uji Teknis Bidang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Jabatan Kerja Personil
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja telah ditetapkan dalam bulan ini. Sesuai namanya, peraturan ini
berbicara terutama mengenai kompetensi k3. seseorang harus memiliki sertifikat kompetensi yang
diperoleh melalui uji kompetensi.
Modul ini diperuntukkan bagi perserta didik dan Pelatihan sebagai bekal dan bahan persiapan sebelum
mengikuti uji kompetensi, sehingga pada akhir pelatihan ini diharapkan peserta didik mampu
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Ahli K3 umum pada kegiatan di area yang menjadi
tanggung jawabnya.
MANAJEMEN RISIKO
Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya
kecelakaan yang tidak diinginkan secara komperhensif, terencana dan terstruktur dalam suatu
kesisteman yang baik. Manajemen risiko K3 berkaitan dengan bahaya dan risiko yang harus
dikelola di tempat kerja, dimana diprediksi dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Sebaliknya, keberadaan risiko dalam kegiatan perusahaan mendorong perlunya adanya upaya
keselamatan untuk mengendalikan semua risiko yang ada. Dengan demikian, risiko adalah
bagian tidak terpisahkan dengan manajemen K3 yang diibaratkan mata uang dengan dua sisi.
Dalam implementasi K3 manajemen risiko dimulai dengan perencanaan yang baik yang
meliputi, Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Dan Penetapan Pengendalian Risiko disingkat
dengan IBPRPB (Hazards identification, Risk assessment, dan Determining
Control_HIRADC). HIRADC inilah yang menentukan arah penerapan K3 dalam perusahaan.
Secara umum ada enam tujuan risk management dalam perusahaan atau badan usaha,
diantaranya adalah:
1. Melindungi Perusahaan
Memberikan perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat risiko signifikan yang bisa
menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan.
2. Membantu Pembuatan Kerangka Kerja
Membantu dalam proses pembuatan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten atas
ririko yang ada pada proses bisnis dan fungsi-fungsi di dalam sebuah perusahaan.
3. Mendorong Manajemen Agar Proaktif
Mendorong manajemen agar bertindak proaktif dalam mengurangi potensi risiko, dan
menjadikan manajemen risiko sebagai sumber keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan.
4. Sebagai Peringatan untuk Berhati-Hati
Mendorong semua individu dalam perusahaan agar bertindak hati-hati dalam menghadapi
risiko perusahaan demi tercapainya tujuan yang diinginkan bersama.
5. Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan menyediakan informasi tingkat risiko
yang disebutkan dalam peta risiko/ risk map. Hal ini juga berguna dalam pengembangan
strategi dan perbaikan proses risk management secara berkesinambungan.
6. Sosialisasi Manajemen Risiko
Membangun kemampuan individu maupun manajemen untuk mensosialisasikan
pemahaman tentang risiko dan pentingnya risk management.
B. PROSES MANAJEMEN RISIKO
Menurut standar AS/NZS 4360 tentang Standar Manajemen Risiko, proses manajemen risiko
mencakup langkah sebagai berikut:
a. Menentukan konteks
b. Identifikasi Risiko
c. Penilaian Risiko
d. Pengendalian Risiko
e. Pemantauan dan Tinjau Ulang
f. Komunikasi dan Konsulatasi
1. Menentukan Konteks
Penetapan konteks dari manajemen risiko harus dilakukan pertama kali agar proses
pengelolaan risiko tidak salah arah dan tepat sasaran. Penetapan konteks memudahkan Anda
mengidentifikasi dan melakukan tahapan-tahapan selanjutnya.
Penetapan konteks meliputi:
Konteks eksternal dan internal, menggambarkan lingkungan eksternal dan internal di mana
perusahaan beroperasi dan mengupayakan sasaran yang ditetapkan.
Konteks manajemen risiko, perusahaan perlu menetapkan tujuan, strategi, ruang lingkup dan
parameter dari aktivitas atau bagian dari perusahaan di mana proses manajemen risiko harus
dilaksanakan dan ditetapkan.
Menentukan kriteria risiko, didapat dari kombinasi kriteria tingkat kemungkinan dan keparahan.
Penetapan konteks ini biasanya mengacu pada beberapa hal, di antaranya visi dan misi
perusahaan, Rencana Jangka Panjang (RJP), Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP),
dan Key Performance Indicator (KPI).
Identifikasi risiko dilakukan sebagai langkah untuk mengenali atau untuk menjawab
pertanyaan apa saja risiko yang dapat terjadi, bagaimana dan mengapa hal tersebut dapat
terjadi. Identifikasi risiko bertujuan untuk mengetahui semua sumber bahaya dan aktivitas
berisiko pada suatu kegiatan kerja atau proses kerja tertentu.
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam identifikasi risiko antara lain:
Membuat daftar risiko secara lengkap dari berbagai kejadian yang dapat berdampak
pada setiap elemen kegiatan
Mencatat faktor-faktor yang memengaruhi risiko yang ada secara rinci
Membuat skenario proses kejadian yang akan menimbulkan risiko berdasarkan
informasi gambaran hasil identifikasi.
Hasil identifikasi risiko nantinya akan memberikan gambaran mengenai konsekuensi dan
probabilitas dari risiko yang ada untuk menentukan tingkat atau level risiko pada tahap
analisis.
3. Penilaian Risiko
Tahapan ini dilakukan melalui proses analisis risiko dan evaluasi risiko. Analisis risiko
dilakukan untuk menentukan besarnya suatu risiko dengan mempertimbangkan tingkat
konsekuensi (keparahan) dan kemungkinan yang dapat terjadi untuk mengambil tindakan
pengendalian.
Untuk menentukan tingkat atau level risiko, Anda dapat melakukan penilaian menggunakan
matriks sesuai standar AS/ NZS 4360 di bawah ini:
Matriks Resiko
Keterangan:
Sebagai tindak lanjut dari penilaian risiko perlu dilakukan evaluasi risiko. Tujuannya untuk
melihat apakah risiko yang telah dianalisis dapat diterima atau tidak dengan tingkat/ level
risiko sesuai kriteria standar yang digunakan, di mana selanjutnya akan masuk pada
pertimbangan tahapan pengendalian.
4. Pengendalian Risiko
Pemantauan selama pengendalian risiko berlangsung perlu dilakukan minimal setiap tiga
bulan (tergantung kebijakan perusahaan) untuk mengetahui efektivitas dan berbagai
perubahan yang dapat terjadi. Berbagai perubahan atau tindakan pengendalian yang kurang
efektif kemudian akan ditinjau ulang untuk selanjutnya dilakukan perbaikan.
Hasil manajemen risiko harus dikomunikasikan dan diketahui oleh semua pihak yang
berkepentingan sehingga akan memberikan manfaat dan keuntungan bagi semua pihak.
Pihak berkepentingan yang dimaksud adalah manajemen, pekerja, pemasok, kontraktor dan
masyarakat sekitar aktivitas perusahaan. Dengan mengetahui dan memahami semua risiko
yang ada di lingkungannya, maka semua pihak akan bertindak dengan hati-hati dan
mengutamakan keselamatan dalam aktivitasnya.
a. HIRADC
b. JSA
c. Observasi Atau Inspeksi Terencana
d. Data Kecelakaan
e. What If
f. FMEA
g. HAZOPS
h. AEA
1. HIRADC (Hazzard Identification Risk Assesment Determining Control)
a. Identifikasi Bahaya
1. Bahaya Kimia
Bahaya kimia biasanya dapat menyebabkan kecelakan pada manusia melalui pernapasan
atau kontak dengan kulit. Bahaya-bahaya tersebut antara lain: Debu, Asap (smole), Gas,
Uap, Fume, Kabut (mists/aerosols), Bedak/tepung (vapors), Fiber,
2. Bahaya Fisik.
Suara Bising yaitu suara yang tidak diinginkan atau diatas ambang batas; Getaran yaitu
suatu getaran bolak balik (oscillating), seluruh body, dan getaran sebagian; Pencahayaan
yaitu intensitas, terlalau terang/silau; Radiasi yaitu radiasi ion dan radiasi non ion (electric
& magnetic fields); Temperatur: yaitu temperatur yang terlalau tinggi atau terlalu rendah;
Tekanan yaitu tekanan yang rendah atau tinggi.
3. Bahaya Biologi.
Bahaya yang timbul oleh suatu mahluh hidup baik tampak maupun tidak tampak oleh
mata dan bahaya tersebut dapat dibedakan menjadi: Mikro Biologi ; Bakteri, Virus, Jamur
(fungi), Tengu (Mites) dan Makro Biologi; Serangga, Parasit, Tumbuhan & Binatang.
4. Bahaya Ergonomi
Bahaya Ergonomi adalah suatu bahaya yang terjadi oleh karena adanya interaksi antara
seseorang/pekerja dengan lingkungan tempat kerjanya. Peralatan dan tempat kerja yang
tidak dirancang dengan baik (disesuaikan dengan manusia) termasuk bahaya ergonomi.
5. Bahaya Mekanis
Permesinan atau Peralatan yaitu bahaya yang ada pada titik operasi seperti pemotongan,
pemboran; bahaya pada titik jepit (nip point) seperti putaran pulley, roller; bahaya pada
gerakan mesin yang maju mundur atau naik turun, dan bahaya pada tempat pemindahan
dan pada bagian yang berputar atau bergerak lainnya dari suatu perlatan atau permesinan.
6. Bahaya Lingkungan Sekitar
Kemiringan, Permukaan tidak rata atau licin, Cuaca tidak ramah (temperatur, kelembaban,
berkabut, dll), Berlumpur/berair, Kegelapan
7. Bahaya Psikososial
Intimidasi, Trauma, Pola gilir kerja, Pola promosi, Pengorganisasian kerja
8. Bahaya Tingkah Laku
Ketidak patuhan, Kurang keahlian, Tugas baru/tidak rutin, Overconfident, Sok jago/pintar,
Tidak peduli/masa bodo.
9. Bahaya Kelistrikan
Pemasangan kawat/kabel, Penyambungan tahanan pembumian (grounding system) dan
pembatasan, Distribusi/Panel listrik, Saluran atau tombol, Peralatan listrik
b. Analisa risiko
Analisa risiko (risk analisys) adalah suatu pengujian secara rinci dan sistematis terhadap
suatu sistem yang komplek dan unsur-unsurnya serta keterkaitan yang ada melalui
identifikasi risiko.
1) Analisis kualitatif;
Metoda kualitatif menggunakan matrik risiko menganalisa dan menilai suatu risiko dengan
cara membandingkan terhadap suatu diskripsi/uraian dari parameter (peluang dan akibat)
yang menggambarkan tingkat dari kemungkinan dan keparahan suatu kejadian, dinyatakan
dalam bentuk rentang dari risiko paling rendah sampai risiko paling tinggi. Ukuran kualitatif
dari “Kemungkinan (likelihood)” dan “Keparahan (severity/consequency)” Menurut standar
AS/NZS 4360
3) Analisa kuantitatif
Analisa risiko kuantitatif menggunakan perhitungan probabilitas kejadian atau
konsekuensinya dengan data numeric dimana besarnya risiko tidak berupa peringkat
seperti pada metoda semi-kuantitatif. Analisis dengan metode ini menggunakan nilai
numerik. Kualitas dari analisis tergantung pada akurasi dan kelengkapan data yang ada.
Konsekuensi dapat dihitung dengan menggunakan metode modeling hasil dari kejadian
atau kumpulan kejadian atau dengan mempekirakan kemungkinan dari studi
eksperimen atau data sekunder/ data terdahulu. Probabilitas biasanya dihitung sebagai
salah satu atau keduanya (exposure dan probability). Kedua variabel ini (probabilitas
dan konsekuensi) kemudian digabung untuk menetapkan tingkat risiko yang ada.
Tingkat risiko ini akan berbeda-beda menurut jenis risiko yang ada. Besarnya risiko
lebih dinyatakan dalam angka seperti 1,2,3, atau 4 yang mana 2 mengandung arti
risikonya dua kali lipat dari 1 .
Nilai 1-2 : Risiko Rendah
Nilai 3-4 : Risiko Sedang
Nilai 6-9 : Risiko tinggi
c. Pengendalian Risiko
Semua risiko yang telah teridentifikasi dan dianalisis selanjutnya dilakukan pengendalian agar
bahaya/risiko tersebut hilang atau berkurang sehingga tidak menimbulkan kecelakaan. Di
dalam melakukan pengendalian, kita harus memahami hirarki pengendalian (Hierarchi
Controls) sehingga pengendalian yang kita lakukan betul-betul tepat sasaran.
Hirarki Pengendalian menurut SHEQM (Safety, Health, Environmental, and Quality
Management), terdiri dari 4 metode pengendalian sebagai berikut:
1. Engineering Control
Pengendalian ini meliputi modifikasi/perubahan peralatan dan pabrik (plant), prosedur
lockout, mengurangi penggunaan zat berbahaya, alat peringatan, dsb. Untuk pengendaliaan
jangka panjang teknik rekayasa adalah metode pengendaliaan yang lebih diharapkan.
Contoh pengendalian dengan teknik rekayasa sebagai berikut:
1. Memasang peredam suara di sekeling peralatan yang bising
2. Memasang pelindung (guards) di sekeliling pinch point & rotating couplings.
3. Merelokasi katup (valves) switches and shutdown devices dari area yg berbahaya.
4. Memasang pelindung lampu pada mesin-mesin di tempat-tempat pemuatan.
2. Administrative Control
Variasi proses manajemen dpt untuk mengendalikan pengaruh bahaya seperti:
pemilihan staff, pembatasan jam kerja, merotasi dan mengatur skedul kerja karyawan agar
tidak terlalu terpapar bahaya tempat kerja, program pemeliharaan, prosedur pembelian.
Contoh pengendalian administrative sebagai berikut:
a) Mengubah/mengatur ulang pelepasan bahaya ke suatu periode/shift dengan jumlah
pekerja di lapangan lebih sedikit dengan demikian potensi untuk pekerja terpapar
bahaya tersebut berkurang.
b) Mengendalikan jalan masuk dari pengamat/peninjau dan orang yang tidak
berkepentingan ke area kerja
c) Mengontrakan pekerjaan kepada kontraktor yang ahli/berpengalaman dengan bukti-
bukti pengelolaan K3nya baik.
3. Works Practice
Langkah ketiga ini merupakan agak sedikit langkah akhir dan tidak memberikan tingkat
kepastian yang tinggi bahwa bahaya akan dpt terkendali sepenuhnya. Tipe kontrol ini
berhubungan dengan Risiko Sisa dan Ringan (Minor & Residual Risk). Pengendalian
tersebut meliputi praktek-praktek kerja yang sesuai dengan bentuk prosedur yang tepat dan
pelatihan (training) untuk memastikan bahwa para pekerja mengetahui: bagaimana
mengenal dan menghindari bahaya apabila mungkin.
Contoh pengendalian tertiary (works practices) meliputi:
a) Merevisi langkah-langkah kerja pada prosedur kerja
b) Mengurangi penggunaan tenaga fisik dalam setiap langkah kerja.
c) Mengubah syarat-syarat kepegawaian/ ketenaga kerjaan
d) Mengidentifikasi dan memberikan/menyediakan peralatan baru yang lebih baik.
e) Membuat tempat kerja yang lebih aman.
4. Alat Proteksi Diri (APD)
APD tidak pernah menjadi kebijakan/alternatif solusi yang pertama atau kedua di
dalam pengendalian bahaya di tempat kerja. APD dipilih sebagai suatu langkah
terakhir dalam pengendalian bahaya. APD juga dimanfaatkan untuk pengendalian
bahaya jangka pendek (short-term exposure). Sebagai contoh pada suatu daerah yang
tingkat kebisingannya tinggi, dimana pekerja/operator harus memasuki daerah
tersebut untuk waktu sesaat, alat pelindung telinga yang sesuai harus dipakai.
BAB II
A. PENDAHULUAN
2. PENCEGAHAN (PREVENTION)
3. KESIAPAN (PREPAREDNESS)
4. TINDAKAN (RESPONSE)
5. PEMULIHAN (RECOVERY)
• AMBRUKNYA ATAP
• LONGSORNYA JENJANG,
Setiap potensi keadaan darurat yang mungkin muncul diidentifikasi dan dinilai.
• KECELAKAAN
• KEBAKARAN
• PELEDAKAN
2) PENCEGAHAN (PREVENTION)
Seluruh kegiatan yang ditujukan untuk menghilangkan atau mengurangi kemungkinan terjadinya Insiden
Program pencegahan keadaan darurat disusun dan dilaksanakan sesuai hasil identifikasi potensi keadaan
darurat.
• Peralatan
• Prosedur
• Inspeksi
ar
• Maintenance
• Review
Sumber daya, sarana, dan prasarana serta Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten agar
disiapkan, untuk menjamin keadaan darurat dapat dideteksi dan ditanggulangi sesegera mungkin.
• Personil
kan kesiapan Fasilitas, Persediaan Bahan dan Peralatan dalam kondisi keadaan darurat yang
harus disediakan oleh tim evakuasi
• Prosedur
Seluruh kegiatan yang dilakukan ketika terjadi insiden untuk mencegah bahaya yang lebih parah dan
meminimalkan kerusakan pada peralatan
Tindakan adalah seluruh kegiatan yang dilakukan ketika terjadi keadaan darurat untuk mencegah bahaya
yang parah dan meminimalkan kerusakan pada manusia dan peralatan
Keefektifan tindakan evakuasi ini dapat berjalan dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
Pemberitahuan
5) PEMULIHAN (RECOVERY)
Seluruh kegiatan untuk mengembalikan sistem pada keadaan yang normal Pemulihan keadaan darurat
paling kurang mencakup :
• Tim Pemulihan
• Investigasi Kejadian
• Perkiraan Kerusakan
• Pembersihan Lokasi
lainya.
• Operasi Pemulihan
• Peraturan perundang-undangan
1. Tinjauan Fasilitas: Suatu tinjauan dasar dari fasilitas, kegiatannya, prosesnya dan bahan yg digunakan
pada produksi
2. Evaluasi Risiko Fasilitas : Informasi dari asumsi yg telah dibuat berkaitan dg jenis bahaya dari fasilitas
yg mudah diserang dan tingkat resiko dan dampak antisipasi dari bahaya ini
3. Evaluasi Risiko dari Luar : Jenis risiko dari luar yg dapat berdampak terhadap fasilitas dan operasi
• Keparahan
• Kerugian
B. KLASIFIKASI DARURAT
Kategori 1 :
Kategori 2:
Kategori 3 :
• Rute Evakuasi
• Tempat berkumpul
• Emergency Call
C. STRUKTUR ORGANISASI
Scene Commander / Emergency Comunication Command Centre (OSC)
1) KOMPOSISI ERT
2. Personil Emergency
3. Paramedis
4. Security
ERT adalah sekelompok orang yang mempersiapkan dan menanggapi setiap kejadian darurat.
• Tegas
• Dapat diganti
OSC Komandan unit penyelamat yang ditunjuk untuk mengkoordinasikan operasi darurat
3) KOMPOSISI EMT
Tim Manajemen Keadaan Darurat (EMT) bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sudah siap untuk
menanggapi keadaan darurat
8. Information Coordinator
9. Enviromental Coordinator
4) KOMPOSISI CMT
Tim Manajemen Krisis (CMT) dibentuk untuk melindungi organisasi dari dampak buruk krisis. Tim
Manajemen Krisis menyiapkan organisasi untuk ancaman yang tak terelakkan.
6. Information Coordinator
Tim Manajemen Krisis dibentuk untuk segera menanggapi sinyal peringatan krisis melaksanakan rencana
yang relevan untuk mengatasi situasi darurat.
encana manajemen krisis yang berfungsi paling baik selama situasi darurat
3) Jam
at
tersebut harus sedia 24 jam dan dikontrol oleh Commander Center.
urat
pada
Detectornya.
nektifitas alat pendeteksi (detector) dengan lampu darurat, dapat juga menggunakan pemicu pada
Detectornya.
ection).
Alat Komunikasi
Jika menggunakan komunikasi dengan sinyal, maka pastikan semua orang memahami arti sinyal-sinyal
tersebut.
• Hydrant
tersebut.
1) PENGERTIAN
Penyelamatan Tambang adalah suatu metoda untuk memberikan pertolongan kepada korban dalam
kegiatan tambang yang merupakan salah satu alat yang digunakan sebagai proses/aktivitas untuk
mengambil tindakan agar bencana akibat suatu kecelakaan tambang tidak berkembang menjadi lebih
parah serta berusaha untuk mengembalikan situasi seperti keadaan semula dan diambil tindakan koreksi
agar kejadian yang sama tidak terulang lagi
Tim Penyelamatan Tambang (TPT) adalah satuan atau organisasi khusus yang sudah terlatih, dibentuk
oleh perusahaan dengan tugas untuk menyelamatkan korban dan mencegah meluasnya kecelakaan di
dalam situasi yang luar biasa, serta melakukan tindakan pemulihannya dengan menggunakan alat
pelindung berupa alat pernafasan oksigen dan peralatan pendukung lainnya.
Maksud Agar aktivitas tambang tidak terhenti begitu lama bila ada kecelakaan tambang dan segera dapat
beroperasi kembali seperti semula
Tujuan
• Melakukan tindakan preventif atau pencegahan sebelum terjadinya bahaya atau kecelakaan
3) SASARAN TPT
Mencari pekerja tambang yang terperangkap di dalam tambang dan membawanya keluar dengan
selamat
berproduksi kembali
4) TUGAS TPT
Segera mencari lokasi dan mencari tahu asal muasal bencana/kecelakaan tersebut
Mengambil tindakan agar bencana/ kecelakaan tidak berkembang menjadi lebih parah dan
mengembalikan situasi seperti keadaan semula
Sarana dan prosedur di bawah ini merupakan persyaratan minimum yang harus dipenuh dan dimasukkan
dalam manual rencana penanggulangan tanggap darurat;
c) Prosedur pelaksanaan pengoperasian peralatan kritis dan operasi kritis yang harus
medical duties).
f) Prosedur dan sistem pelaporan keadaan berbahaya ke bagian-bagian yang terkait, dan
g) Daftar nama, jabatan, nomor telepon dari setiap petugas yang harus dihubungi dalam
kedaan darurat.
Sistem alarm dan tanda-tanda dalam keadaan darurat di tempat kerja harus dibuat dan disosialisasikan
kepada semua karyawan/pekerja. Apabila sistem alarm yang telah ada digunakan untuk kepentingan lain
seperti operasi pemadam kebakaran atau lainnya, pengaturan bunyi dan irama untuk kepentingan keadaan
darurat harus dibuat lain dan dimengerti oleh semua pihak.
Pelatihan
a) Regu penyelamat
4) teknik-teknik penyelamatan/evakuasi,
b) Karyawan
3) tidak berjenggot,
1) pemadaman kebakaran,
3) penyelamatan.
a) Ruang unit penyelamat harus ada dalam setiap perusahaan. Letaknya harus strategis
b) Ruang unit penyelamat harus dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan dan perawatan
1) alat komunikasi,
3) lampu darurat,
4) daftar anggota/nomor telepon petugas yang dapat dihubungi,
area kegiatan.
c) Minimal setiap pengawas operasional pratama harus dilengkapi alat komunikasi yang
d) Setiap tempat kerja yang tersedia pesawat telepon harus dilengkapi daftar nomor
telepon darurat dan prosedur pelaporan keadaan darurat yang mudah terlihat.
e) Ruang unit telepon darurat harus ada dan selalu dijaga seorang operator.
dengan alat komunikasi dan peta-peta situasi mutakhir dan gambar-gambar teknis
c) Pemimpin pusat koordinasi penanggulangan keadaan darurat dibantu oleh pengawas operasional dari
lokasi keadaan darurat terjadi dan ahli-ahli tertentu sesuai dengan jenis dan tingkat keadaan darurat.
Peran, tugas, dan tanggung jawab personil di bawah ini harus diuraikan dalam manual
4.3 Departemen K3
4.5 Keamanan
4.8 Karyawan
Daftar Pustaka
KOMUNIKASI K3
A. Pendahuluan
Dalam program keselamatan kerja “ Pertemuan kelompok” (group meeting) untuk membahas masalah
keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu kegiatan yang sangat penting serta dapat menentukan
keberhasilan pelaksanaan program K3 dalam suatu perusahaan. Pertemuan ini bisa berupa safety talk yang
hanya melibatkan suatu kelompok kerja yang dipimpin oleh pengawasnya (supervisor) tapi bisa juga
merupakan pertemuan kelompok yang lebih besar yang melibatkan pekerja maupun pengawas dari
beberapa kelompok kerja bahkan untuk yang lebih besar lagi bisa melibatkan pengawas dari seluruh
perusahaan.
Pengawas (supervisor) karena posisinya akan terlibat dalam kedua jenis pertemuan K3 ini, mungkin
dalam pertemuan kelompok yang besar dia hanya sebagai peseta rapat tapi dalam pertemuan safety talk
dia akan menjadi pemimpin rapat. Sebagai pemimpin rapat peranannya sangat menentukan karena
merekalah yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan pertemuan, melaksanakan pertemuan dan
sekaligus untuk menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut.
Saat ini Supervisor adalah merupakan anggota kunci dari manajemen sehingga dia harus dapat
menggunakan suatu pendekatan manajemen yang profesional dan karena tulisan ini dipersiapkan untuk
kursus para pengawas maka penulis mencoba untuk menguraikan tentang bagaimana mempersiapkan
pertemuan kelompok, bagaimana melakukan pertemuan kelompok yang efektif seta bagaimana
menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut sehingga pertemuan K3 tersebut dapat berhasil guna untuk
meningkatkan kinerja K3 pada perusahaan tersebut.
Dalam suatu pertemuan kelompok, faktor komunikasi memegang peranan yang sangat vital karena tanpa
komunikasi yang baik mustahil didapatkan hasil yang baik bahkan bisa mengakibatkan kesalahpahaman.
Oleh karena itu dalam bab ini juga dibahas masalah komunikasi.
B. Komunikasi K3
Komunikasi bukanlah suatu hal yang sederhana yang hanya memerlukan logika, fakta, gambar, simbol
otak dan fikiran tapi juga harus menyertakan perasaan sikap serta emosi. Komunikasi adalah proses 2
(dua) arah yang melibatkan pengirim dan penerima, pembicara dan pendengar serta penulis dan pembaca .
Dengan kata lain komunikasi adalah apa yang kita katakan/lakukan untuk memberi dan menerima
pengertian.
Dalam manajemen K3, faktor komunikasi ini sangat penting karena dengan komunikasi yang baik antara
sesama manajemen, antara manajemen dengan pengawas, antara pengawas dengan pengawas, antara
pengawas dengan pekerja serta antara pekerja dengan pekerja akan sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan pelaksanaan K3, karena dengan komunikasi yang baik maka hubungan dan interaksi antara
pekerja, pengawas dan manajemen dapat terjalin dengan baik, sehingga apa yang diharapkan pihak
manajemen akan sampai kepada pekerja melalui pengawas dan sebagai hasilnya akan diperoleh
pemahaman serta motivasi yang sama dari semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program K3
tersebut.
Sebuah teori yang dikemukakan oleh Vernon A. Mendelsen (1983) dalam Nugraha (2014), mengatakan
bawa pekerja akan mengingat :
Makin banyak orang orang yang terlibat dalam suatu garis komunikasi makin besar kemungkinanm
terjadinya distorsi, perlambatan dan bahkan bisa menjadi kehilangan makna, karena ketika suatu pesan
disampaikan dari seseorang ke orang lain maka setiap otak dan lidah orang yang mengulangnya akan
cenderung untuk merobahnya.
Demikian juga halnya apabila suatu imformasi dikomunikasikan melalui jenjang dalam suatu organisasi,
maka pada setiap jenjang akan cenderung untuk “memagari” pesan tersebut dengan pagar pengaman yang
ia tambahkan dalam pesan tersebut. Dan untuk menghindarkan hal tersebut maka komunikasi “face to
face” seperti yang dilakukan dalam pertemuan kelompok akan sangat membantu.
Dalam menciptakan komunikasi yang efektif perlu digunakan ketertartikan perasaan karena ketertarikan
kepada perasaan adalah komunikasi yang paling terbaca daripada ketertarikan pada alasan, karena apa
yang kita rasakan lebih berpengaruh kuat kepada kita daripada apa yang kita pikirkan tentang sesuatu.
Oleh karena itu ketertarikan perasaan yang sungguh- sungguh akan menghasilkan pengertian dan tindakan
yang lebih cepat dan efektif.
3. Faktor Penggunaan
Apabila kita mendengar suatu informasi dan kita mengerti tentang itu , maka kepemilikan kita tentang
informasi itu cenderung sementara, kecuali jika kita melakukan sesuatu dengan informasi itu. Jadi untuk
menjadikan suatu informasi menjadi milik kita maka kita harus mempergunakan informasi itu . Apabila
seorang pengawas ingin supaya anak buahnya mengerti dan mengingat ide yang dia sampaikan maka
pengawas tersebut harus membantu mereka untuk menggunakan ide tersebut dalam pekerjaan mereka.
Apabila anda ingin pendengar memperhatikan apa yang anda katakan; mengerti apa yang anda maksud;
ingat akan pesan anda, maka buat mereka membuka mata dan telinganya , karena orang akan mengerti
dan mengingat lebih baik apa yang mereka lihat dan dengar sekaligus. Oleh karena itu dalam suatu
komunikasi fungsi alat bantu audio maupun visual adalah sangat menunjang dalam mencapai komunikasi
yang efektif, karena anda akan berkomunikasi dengan lebih baik apabila mengatakan dan menunjuk
sekaligus, anda menciptakan kesan mental yang tenang ketika anda menggunakan visual untuk membantu
ucapan secara lisan. Selain itu anda akan mendapatkan perhatian yang meningkat,pengertian yang lebih
baik dan peningkatan kemampuan mengingat ketika anda melukiskan gambaran hidup bagi pendengar.
C. Metoda Pertemuan
Dalam metoda ini Supervisor sebagai pemimpin pertemuan (rapat) menguraikan dan menjelaskan atau
mendemonstrasikan bahan diskusi sementara peserta pertemuan mendengarkan, menyimak, membuat
catatan dan mengajukan pertanyaan. Dalam metoda ini Siupervisor adalah menjadi sosok kunci dan yang
mendominasi pembicaraan sehingga metoda ini lebih cocok apabila topik yang didiskusikan merupakan
hal-hal yang baru serta belum dikenal oleh peserta pertemuan atau hal-hal pokok dari topik tersebut sulit
untuk dipahami dalam diskusi bebas. Dan cara ini efisisen untuk mengungkapkan informasi faktual
kepada kelompok seperti Stastistik kecelakaan, detil dari prosedur yang baru atau definisi dari suatu
terminologi.
c) dapat menunda pertanyaan sampai ia siap dengan itu. Kelemahan metoda ini :
b) Kebanyakan orang cenderung akan gelisah, bosan , ngantuk dan bahkan tertidur karena harus
mendengar dalam waktu yang lama.
Metoda ini digunakan apabila yang akan dibahas adalah beberapa topik yang telah diketahui
oleh peserta secara keseluruhan, walaupun tak seorangpun dari mereka mengetahui segala hal dari topik
tersebut, dengan kata lain jawaban ada di sana tinggal mengggalinya. Jadi dalam metoda ini Supervisor
sebagai pemimpin rapat hanyalah sebagai katalisator atau fasilitator yang akan menggali jawaban dari
peserta, berdiskusi dengan cara mengajukan pertanyaan dan memandu untuk merangsang partisipasi
setiap peserta diskusi untuk saling memberitahu jawaban mereka.
Kelebihan dari metoda ini adalah akan diperoleh hasil yang lebih akurat dan terpakai karena merupakan
hasil dari diskusi orang-orang yang memang mempunyai pengetahuan tentang topik tersebut. Sedangkan
kelemahan dari metoda ini adalah diskusi bisa menjadi molor tanpa hasil yang memadai apabila
pemimpin rapat tidak dapat mengendalikan dan mengarahkan diskusi dengan benar.
Metoda ini digunakan apabila topik yang akan dibahas adalah topik yang dapat mengundang argumen dan
atau ketidak setujuan terhadap suatu hal yang sudah tertentu. Misalnya “Apakah seorang operator harus
minta ijin untuk menyetel alat pengaman?”
Beberapa topik akan menjadi bahan yang baik untuk membuat kelompok diskusi menjadi terlibat dalam
suatu diskusi Pro dan Kontra yang interaktif. Dalam hal ini Supervisor
sebagai pemimpin diskusi akan merangsang peserta diskusi untuk menyampaikan opini mereka apakah
mendukung atau menolak isu yang ia lemparkan. Supervisor juga harus berperan sebagai orang yang
tidak memihak selama diskusi untuk menghindarkan peserta menjadi kurang berani untuk menyampaikan
pendapat mereka. Dengan kemampuan mengajukan pertanyaan Supervisor mencoba untuk mendapatkan
semua argumentasi yang pro maupun yang kontra secara terbuka, sehingga kelompok akan dapat
mengevaluassi mereka dan dapat membuat kesimpulan.
Semua metoda yang telah dibicarakan di atas fokusnya adalah pada pemimpin rapat, dia selalu menjadi
bagian dari diskusi , memberikan aturan, aktif mengarahkan dan mengendalikan diskusi. Sedangkan
dalam diskusi kelompok kecil ini Supervisor membagi satu kelompok besar menjadi beberapa kelompok
kecil yang terdiri dari 4 (empat) sampai 7 (tujuh) orang.
Kepada setiap kelompok dilemparkan satu isu dan mereka diarahkan untuk membangun hal-hal yang
pokok dari jawaban mereka sendiri. Pada setiap kelompok harus ada satu orang yang bertugas untuk
mencatat ide yang keluar dari diskusi kelompok kecil dan dia juga berfungsi sebagai reporter dari
kelompoknya.
Setelah memberi waktu tertentu (5 menit, 10 menit atau 20 menit) supervisor memanggil reporter satu
persatu untuk menyampaikan jawaban dari topik pertanyaan dan supervisor mencatatnya di papan tulis.
Metoda ini dapat berguna sebagai alternatif untuk metoda Pro dan Kontra atau metoda Tanya Jawab.
Topik untuk pertemuan kelompok harus dipilih dengan hati-hati, karena kecermatan memilih topik adalah
untuk memastikan bahwa ini adalah saat yang penting untuk menyampaikan topik yang kritis lebih
daripada hanya sekedar melempar ide.
Hal-hal yang perlu diperhatikan seorang Supervisor dalam memilih bahan untuk pertemuan kelompok
adalah :
Dalam menyusun agenda rapat faktor yang menjadi pertimbangan adalah faktor waktu dan peserta. Faktor
waktu bukan saja mengenai lamanya (alokasi waktu) tapi juga kapan pelaksanaan pertemuan itu
dilakukan. Alokasi waktu ditentukan oleh topik yang akan dibahas, namun dengan persiapan yang matang
maka suatu pertemuan dapat diselesaikan dengan waktu yang lebih singkat. Misalnya apabila kasus
kecelakaan yang dipilih menjadi topik, maka Supervisor sudah harus membuat uraian yang jelas
mengenai kecelakaan tersebut, faktor pendorong dan penyebab kecelakaan serta tindakan koreksi yang
harus dilakukan. Karena telah dipersiapkan sebelumnya maka dalam pertemuan tinggal hanya
mendiskusikannya sehingga akan menghemat banyak waktu.
Waktu pelaksanaan pertemuan sebaiknya dilakukan pada pagi hari, kususnya bila melakukan safety Talk.
Apabila melibatkan para pekerja yang dalam pekerjaannya banyak menggunakan tenaga sehingga mereka
akan sudah sangat lelah pada saat selesai bekerja. Akan sulit mengharapkan partisipasi aktif dari pekerja
yang sudah lelah dalam suatu diskusi, bahkan untuk mendengar saja mungkin sudah sangat sulit karena
mengantuk.
Penentuan peserta untuk suatu pertemuan adalah dengan mempertimbangkan topik yang akan dibahas,
misalnya apabila yang akan dibahas merupakan suatu hal yang masih asing atau menyangkut aspek teknis
maka perlu mengundang orang yang berkompeten dengan masalah tersebut.
Agenda yang dibuat haruslah mencantumkan topik bahan diskusi, waktu pelaksanaannya, pesertanya dan
tempat pelaksanaannya. Dan alangkah baiknya apabila Agenda ini dapat dikirimkan bersama bahan yang
telah dipersiapkan satu minggu sebelum pertemuan dilaksanakan sehingga setiap peserta dapat
mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum menghadiri pertemuan tersebut.
3. Fasilitas Pertemuan
Sebelum rapat dimulai pengawas harus memastikan segala kebutuhan untuk pertemuan telah tersedia.
Kebutuhan untuk pertemuan antara lain adalah alat tulis. Papan tulis, proyektor, audio-video dan sound
system. Selain itu yang harus juga disipkan adalah ruang rapat dan fasilitasnya seperti tempat duduk yang
cukup untuk peserta.
1. Pembukaan
Suatu hal yang sangat penting dalam melakukan pertemuan kelompok adalah memulainya tepat waktu
sebagaimana telah ditetapkan dalam agenda pertemuan. Sebagai pemimpin rapat yang pertama kali
dilakukan adalah menyampaikan terima kasih atas kehadiran peserta, baru kemudian membacakan agenda
rapat, topik dan sasaran yang akan dicapai.
Apabila metoda yang dipilih adalah metoda ceramah dan diskusi maka Supervisor sebagai penceramah
akan mulai memperesentasikan bahan yang telah dipersiapkannya. Saat ini adalah saat yang sangat
penting karena dia akan menjadi pusat perhatian dari semua peserta rapat untuk itu penampilan yang baik
sangat diperlukan.
Untuk menghangatkan suasana serta membuat mereka tertarik ada baiknya supervisor mengawali terlebih
dulu dengan suatu cerita lucu maupun anekdot, hal ini sangat membantu
terutama kalau pelaksanaan pertemuan ini dilakukan tidak pada awal gilir kerja, dimana para pesrta yang
sudah lelah akan mendapat suatu suntikan kesegaran.
Pertemuan yang paling efektif adalah pertemuan yang dapat membangkitkan partisipasi semua peserta
rapat, untuk itu sebagai pemimpin rapat Supervisor harus dapat mendorong partisipasi mereka dengan
cara seperti menanyakan seseorang tentang observasinya, pendapatnya, maupun reaksinya tentang suatu
hal. Seni mengajukan pertanyaan adalah sangat penting untuk mendorong partisipasi dan membuat
pertemuan berlangsung dalam arah yang benar. Dalam pelaksanaan pertemuan kelompok selalu saja bisa
timbul keadaan yang sulit yang biasanya timbul dari orang-orang yang mempunyai sifat kurang
mendukung, tapi sebagai seorang pemimpin rapat Supervisor harus mampu untuk mengatasi hal ini.
Orang-orang yang mempunyai sifat tidak mendukung ini antara lain adalah :
a. Senang berargumentasi
b. Pesimis
c. Suka bercanda
d. Pendiam
Orang yang pesimistis biasanya selalu menekankan kepada hal yang negatif, selalu mengkomplain
tentang detil. Untuk menangani orang seperti ini yang perlu dilakukan adalah mendorong mereka untuk
melihat sisi yang lebih terang dari suatu masalah dan ajukan pertanyaan seperti berikut “ Apakah sama
sekali tidak ada harapan? atau apakah tidak ada sesuatu yang bisa diselamatkan dari situasi ini?” dan
pertanyaan lainnya yang dapat meningkatkan optimismenya.
Orang seperti ini selalu menganggap segala sesuatu secara enteng dan mudah, senang terhadap yang lucu
dan selalu mencoba untuk menjadi pusat perhatian. Untuk menangani orang seperti ini, pemimpin rapat
harus menyadarkannya dengan mengajukan pertanyaan yang menantang atau tugas yang serius dan
supaya menegaskan tujuan rapat, agenda rapat serta waktu yang terbatas, sehingga dia akan lebih serius
Orang seperti ini selalu mencoba untuk memonopoli percakapan dengan menyampaikan pendapatnuya,
.menceritakan pengalamannya yang ia kaitkan dengan topik yang sedang didiskusikan. Untuk mengatasi
orang seperti ini pemimpin rapat harus dapat membangun
rasa percaya diri dari peserta, sehingga mereka tidak dapat diintimidasi orang seperti ini, misalnya dengan
menanyakan pengalaman serta prestasi mereka.
Mereka ini mempunyai sifat suka menyendiri, malu untuk mengeluarkan pendapatnya sehingga boleh
dikatakan tidak ikut berpartisipasi dalam suatu pertemuan kelompok Untuk menangani mereka ini
pemimpin rapat harus mampu mendorong mereka untuk ikut berpartisipasi dengan cara mengajukan
pertanyaan secara langsung kepada mereka, misalnya kecelakaan yang pernah terjadi pada tempat
kerjanya atau kecelakaan yang mungkin bisa terjadi pada pekerjaannya.
Orang - orang yang mempunyai sifat- sifat seperti di atas memang sangat mengganggu dalam pertemuan
kelompok, tapi untungnya jumlah mereka sangat sedikit, sedangkan mayoritas adalah orang-orang yang
mempunyai dedikasi tinggi dan sangat membantu dalam rapat, antara lain : orang yang penuh inisiatif
yaitu orang yang membuat diskusi jalan ketika yang lain mandeg, berpartisipasi tanpa memonopoli dan
mendorong orang lain untuk berpartisipasi secara aktif. Dari peserta rapat juga pasti ada orang yang
berfikir secara kreatif yaitu orang yang mendorong orang lain untuk melihat sesuatu dengan cara pandang
yang segar. Oleh karena itu keberhasilan pelaksanaan rapat ditentukan oleh bagaimana Supervisor sebagai
pemimpin rapat dapat mengatasi peserta yang bersifat negatif serta bagaimana dia mendorong dan
menggunakan peserta yang bersifat positif (mendukung) Teknik untuk mendapatkan partisipasi aktif dari
peserta pertemuan juga bisa dilakukan dengan memberi kesempatan kepada satu orang atau lebih peserta
untuk membayangkan suatu kecelakaan yang mungkin bisa terjadi pada area kerja mereka dan kemudian
jadikan itu sebagai bahan diskusi untuk seluruh peserta untuk mencari tindakan pencegahan yang harus
dilakukan.
Penggunaan secara tepat alat bantu visual dan suara akan sangat membantu baik untuk pembicara maupun
untuk pendengar. Selama berbicara alat bantu ini akan menolong pembicara untuk percaya diri dan juga
dapat membantu untuk menjaga kontak dengan pendengar.
3. Penutupan
Salah satu hal yang juga sangat penting adalah bagaimana pemimpin rapat dapat mengatur jalannya rapat
sehingga rapat tidak molor dan dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
Dan sebelum rapat ditutup pemimpin rapat harus telah selesai membuat rangkuman hasil rapat dan
membacakannya pada akhir rapat, baru kemudian mengucapkan terima kasih kepada semua peserta rapat
atas partisipasi aktif mereka.
Tugas seorang pemimpin rapat yang harus segera ia lakukan setelah rapat ditutup paling tidak ada 3 (tiga)
tugas yaitu :
Ramli, Soehatman. 2013. SMART SAFETY “Panduan Penerapan SMK3 yang Efektif”. Jakarta : PT.
Dian Rakyat.
IZIN KERJA
Work permit/ Izin Kerja adalah dokumen izin kerja yang mengacu pada Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan aman dan efisien.
Work permit juga bisa dipakai sebagai alat untuk mengidentifikasi sebuah pekerjaan yang akan
dikerjakan, potensi-potensi yang dapat membahayakan pekerjaan dan juga sebagai tindakan pencegahan
maupun pengendalian potensi bahaya tersebut. Dapat disimpulkan bahwa work permit berfungsi untuk
menyatakan tempat atau area kerja yang akan dilakukan sudah aman dan diketahui identifikasi bahaya
tahap awal serta tindakan-tindakan pencegahan yang dilakukan oleh pekerja serta peralatan yang
digunakan. Biasanya work permit juga ditambahkan dengan beberapa dokumen pendukung, misalnya Job
Safety Analysis (JSA) dan Tool Box Checlist.
Izin kerja (permit to work) diterapkan untuk mengontrol dan memonitor pekerjaan atau kondisi tempat
kerja berisiko tinggi guna memastikan adanya keselamatan atau keamanan. Pada prinsipnya, izin kerja
adalah suatu dokumen tertulis sebagai persyaratan untuk melaksanakan pekerjaan berbahaya dengan
memperhatikan bahaya potensial yang ada serta langkah pencegahan yang harus dilakukan.
Pengawas benar-benar mengetahui bahwa pekerjaan tertentu akan dilaksanakan di lokasi yang menjadi
tanggung jawabnya. Pengawas harus mengetahui tipe pekerjaan, jumlah pekerja, peralatan yang
digunakan, prosedur kerja aman, bahaya dan tindakan pencegahannya, sehingga bila kondisi darurat
terjadi, bisa segera mengambil langkah pengendaliannya. Setiap pekerja yang ditugaskan benar-benar
mengetahui risiko bahayanya dan melaksanakan pekerjaan dengan aman sesuai prosedur kerja yang telah
ditentukan.
Kecelakaan kerja dapat dihindari dan peralatan kerja terhindar dari kerusakan karena bahaya-bahaya yang
ada diidentifikasi dan dikendalikan melalui serangkaian pemeriksaan terhadap lokasi, bahan, proses,
instalasi, dan menentukan kualifikasi pekerja yang akan melakukan pekerjaan. Dengan izin kerja,
pekerjaan jadi lebih terkendali karena operasi sesuai dengan prosedur dan persyaratan sehingga
keselamatan dan kesehatan pekerja maupun aset perusahaan jadi terjamin. Pengawasan dan pengendalian
pekerja juga menjadi lebih mudah sehingga akan meningkatkan keamanan.
Jenis izin kerja ditentukan berdasarkan sifat pekerjaan yang akan dilakukan dan bahaya yang harus
dikontrol atau dihilangkan. Pasalnya satu jenis izin kerja tidak selalu berlaku untuk berbagai kegiatan dan
lokasi pekerjaan. Berikut jenis-jenis izin kerja yang paling sering digunakan di tempat kerja:
1. Hot Work Permit
Diperlukan apabila akan melaksanakan pekerjaan panas atau pekerjaan yang memerlukan api
terbuka/bunga api. Contohnya: pengelasan, pemotongan dengan api, pengeboran logam, dan
sandblasting
Izin kerja ini hanya mencakup izin untuk melakukan pekerjaan di ruang terbatas saja, bila di
dalam ruang terbatas pekerja akan melakukan pekerjaan panas atau dingin, maka harus dilengkapi
juga izin kerja yang sesuai.
5. Special Permit
Diperlukan apabila akan melaksanakan pekerjaan melibatkan kondisi berbahaya, seperti bekerja
dengan paparan bahan radioaktif, bekerja di ketinggian, penggalian, lockout dan tagout, atau
melaksanakan pekerjaan dengan tingkat potensi bahaya tinggi lainnya.
1. Bahaya-bahaya yang ada dari pekerjaan rutin harus dikendalikan agar pekerjaan dapat
dilakukan dengan aman tanpa izin kerja.
2. Tanggung jawab keseluruhan untuk memastikan operasi kerja yang aman harus ditentukan.
3. Izin kerja diterapkan pada siapa pun di lapangan termasuk kontraktor.
4. Informasi yang diberikan dalam izin kerja harus rinci, detail, dan akurat, harus menyatakan:
Nama pekerja
Lokasi pekerjaan dan deskripsi peralatan untuk pekerjaan yang akan dilakukan
Daftar potensi bahaya dan daftar persiapan, seperti kelengkapan peralatan yang digunakan,
pengujian atmosfer, isolasi sumber energi berbahaya, dll.
Urutan prosedur kerja aman dan tindakan pencegahan yang dilakukan
Masa berlaku izin kerja.
5. Izin kerja diberikan sampai pekerjaan diselesaikan atau dibatalkan oleh pekerja yang
mengajukan atau pekerja yang ditunjuk oleh manajemen untuk mengambil alih tanggung jawab,
biasanya di akhir shift
6. Jika pekerjaan yang direncanakan harus diubah, izin kerja yang ada harus dibatalkan dan
membuat izin kerja baru.
7. Tanggung jawab dalam rencana kerja harus digambarkan dalam setiap situasi.
BAB V
Pengukuran Lingkungan Kerja | Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No 5 tahun 2018
Tentang K3 Lingungan Kerja yang mewajibkan setiap pengusaha atau pengurus, wajib melaksanakan
syarat-syarat K3 lingkungan kerja di perusahaannya. Pelaksanaan syarat-syarat K3 ini dilakukan untuk
mewujudkan lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman dalam rangka mencegah kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja. Syarat-syarat ini dapat dipenuhi melalui kegiatan-kegiatan:
Pengukuran dan pengendalian lingkungan kerja ini meliputi faktor-faktor seperti faktor fisika, kimia,
biologi, ergonomic dan psikologi terhadap tenaga kerja. Pengukuran lingkungan kerja ini harus dilakukan
sesuai dengan metoda uji yang ditetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Namun, jika terdapat
metode uji yang belum ditetapkan dalam SNI, maka pengukuran dapat dilakukan menggunakan standar
yang telah divalidasi oleh lembaga yang berwenang.
Pengendalian lingkungan kerja dapat dilakukan setelah pengukuran dilakukan. Hal ini dilakukan agar
tingkat pajanan faktor kimia dan fisika berada di bawah NAB, serta faktor-faltor seperti faktor biologi,
ergonomic dan psikologi dapat memenuhi standar. Pengendalian lingkungan kerja dapat dilakukan sesuai
dengan hirarki pengendalian, mulai dari eliminasi, subtitusi, rekayasa teknis, administratif, hingga
penggunaan alat pelindung diri.
a. Faktor Fisika
Faktor fisika yang harus diukur dan kendalikan berdasarkan Permen 5 tahun 2018, meliputi iklim kerja,
kebisingan, getaran, gelombang radio atau gelombang mikro, sinar ultra violet, medan magnet statis,
tekanan udara, dan pencahayaan. Nilai Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan oleh pemerintah dapat
dilihat pada lampiran peraturan tersebut.
b. Faktor Kimia
Pengukuran dan pengendalian faktor kimia harus dilakukan pada tempat Kerja yang memiliki potensi
bahaya bahan kimia. Pengukuran Faktor Kimia dilakukan terhadap pajanannya dan terhadap pekerja yang
terpajan. Hasil pengukuran terhadap pajanan tersebut, yang mana hasilnya harus dibandingkan dengan
NAB paling singkat selama 6 (enam) jam. Sementara hasil pengukuran yang hasilnya harus
dibandingkan dengan PSD, harus dilakukan paling singkat selama 15 (lima belas) menit sebanyak 4
(empat) kali dalam durasi 8 (delapan) jam kerja. Sedangkan hasil pengukuran yang hasilnya harus
dibandingkan dengan KTD, harus dilakukan menggunakan alat pembacaan langsung untuk
memastikan tidak terlampaui.
Selain pengukuran pada tempat kerja, perlu juga dilakukan pengukuran faktor kimia terhadap pekerja
yang mengalami pajanan. Pengukuran ini dilakukan melalui pemeriksaan kesehatan khusus pada
spesimen tubuh Tenaga Kerja dan dibandingkan dengan IPB. NAB dan IPB yang telah ditetapkan oleh
pemerintah, dapat dilihat pada lampiran Permen 5 tahun 2018
c. Faktor Biologi
Pengukuran, pemantauan dan pengendalian faktor biologi dilakukan pada tempat kerja yang memiliki
potensi bahaya faktor biologi. Faktor biologi yang harus diukur adalah mikroorganisme dan/atau
toksinnya, sementara faktor biologi yang harus dipantau, meliputi arthopoda dan/atau toksinnya, hewan
invertebrata dan/atau toksinnya, alergen dan toksin dari tumbuhan, binatang berbisa, binatang buas, serta
produk binatang dan tumbuhan yang berbahaya lainnya.
Hasil pengukuran yang melebihi batas harus dilakukan pengendalian. Pengendalian terhadap faktor
biologi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari menghilangkan sumber bahaya faktor biologi
dari tempat kerja, mengganti bahan, dan proses kerja yang menimbulkan sumber bahaya Faktor Biologi,
hingga menggunakan alat pelindung diri bagi para pekerja.
d. Faktor Ergonomi
Pengukuran dan pengendalian Faktor Ergonomi harus dilakukan pada Tempat Kerja yang memiliki
potensi bahaya Faktor Ergonomi. Potensi bahaya Faktor Ergonomi yang dimaksud, meliputi cara kerja,
posisi kerja, dan postur tubuh yang tidak sesuai saat melakukan pekerjaan, desain alat kerja dan tempat
kerja yang tidak sesuai dengan antropometri tenaga kerja; dan pengangkatan beban yang melebihi
kapasitas kerja.
e. Faktor Psikologi
Pengukuran dan pengendalian Faktor Psikologi harus dilakukan pada Tempat Kerja yang memiliki
potensi bahaya Faktor Psikologi. Potensi bahaya faktor psikologi ini meliputi: ketidakjelasan/ketaksaan
peran, konflik peran, beban kerja berlebih secara kualitatif, beban kerja berlebih secara kuantitatif,
pengembangan karir, dan/atau tanggung jawab terhadap orang lain. Jika dari hasil pengukuran terdapat
potensi bahaya, maka harus dilakukan pengendalian sesuai standar. Pengendalian dapat dilakukan setelah
penilaian risiko dan didapatkan faktor yang berkontribusi.
Sementara penerapan higiene dan sanitasi meliputi bangunan tempat kerja, fasilitas kebersihan, kebutuhan
udara, dan tata laksana kerumahtanggaan. Penerapan higiene dan sanitasi pada bangunan tempat ini harus
dilakukan mulai dari halaman, Gedung, hingga bangunan bawah tanah. Sementara penerapan higiene dan
sanitasi di fasilitas kebersihan, paling sedikit harus meliputi, toilet dan kelengkapaannya, loker dan ruang
ganti pakaian, tempat sampah dan peralatan kebersihan.
- 54 -
LAMPI RAN
PERATURAN MENTER! KETENAGAKERJAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAI-IUN 2018
TENT ANG
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
LINGKUNGAN KERcJA
DAFTAR LAMPIRAN
MENTER! KETENAGAl,ERJAAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
M. HANIF' DHAKIRI
A. :"Jibi Arnbang Batas lklirn Kerja Indeks Suhu Basah Dan Bola (ISBB)
Yang Di pe rke nu nk an
- -
27,5 -
29,0 28,0
30,5 30,0 --
JOkHz-lOOkHz
-- --- -- I ' 1842
~tcr2 ) _ - - ------------j'-----
Hi3-----i-----------j
6
------------1
·- -~--- ----· -----
Ketcrangan :
kHz Kilo Hertz
Milz Mega Hertz
GHz Giga Hertz
f Frekuensi dalam MHz
mW/ scntimet Mili Watt per senti meter persegi
cr-'
V /rn Volt per Meter
i\/m Amper per Meter
F. Sumdar Ik lirn Ke rja Dingin (Coici .Srwss)
Si.ih u Ternpcr.n ur Ak t ual (CC)
------------------ i
Kccepatan 10.0: 4.4 J_:_1~1 -6. 7 1 - 1 2 . 2 -~ - I 7 . 8 L _<2 3 . 3 - '.2 8 . () L-34.4j AO.O AS.6 I -51.1 i
An gin
Ek uiva len Ternpern t ur Oingin
(mpht
I
tenang 10.0 4.4 -1. 1 -6.7 -12.2 -17.8 -23.3 -28.9
------
--
-34.4 -40.0 -45.6 -51. 1
s 8q 2.8 -2.8 -8.g - 14.4 -20.h -26. I -32.2 -37.8 -43.Y -49.4 -:')5.h
---------
40
-35° s.d -37° 55 menit 3 1
4 30 mcnit . 5
t-
>-------·
30 me nit
15 mcnit
.
0,0017
0,0033
1--
10 me nit 0,005
5 me nit 0,01
>-----· .
1 menit 0,05
t----· .
.
30 dctik 0, 1
10 dctik 0,3
>----
~-
1 det ik 3
.
~
0,5 det.ik 6
0, 1 detik 30
-· .
T Bagi an Tu buh
Seluruh tubuh
NAB (TW<\)
60/f m'l'
Rentang Frckuensi
1- 300 Hz
J
Lengan dan paha 300/f mT 1- 300 Hz
\ Tangari dan kaki 600/f mT 1- 300 Hz
f Anuzot
.-.t:, .. 1 tubuh dan scluruh 0,2 mT 300Hz - 30KHz
TUl)Uh
rangan: f ad.ilah frekucnsi dalam Hz
- 60 -
----- ----~-----
KETERANGAN INTENSITAS
-- .
(Lux)
I. Pcncrangu n dar ur.n
----- -- - ---- ----- ------<-
Hularnan dun ja lan 20 I'
I ~.
.> Menvis.ihk.m barang-barang yang besar.
d. Menucrjuk.m bahan tanah atau batu.
(1anL!,-ga11g. Lmgga di dalarn gcdung ya ng selalu
dipakai,
f. Gu,Lmg-L ,uci,mg untuk mcnyirnpan barang barang
be so r clan ka s.i r
Pckerjaan yang mcmbcdukun
1
A. Kegunaan NAB
i\JAB ini akan digunakan sebagai (pedoman) rckornendasi pada praktek
higicne per usahaan dalarn melakukan periat.rlaksanaan lingkungan
kerj.i sebagai upaya urituk mencegah dampaknya terhadap kcsehatan.
Dengan dcmikian NAB antara lain dapat pula digunakan:
a. Sebugai kadar standar untuk perbandingan.
b. Sebagai pcdornan untuk perencanaan proses produksi dan
perc ncariaan teknologi pcngendalian bahaya-bahaya di lingkungan
kerja.
c. Mcricrrtu kun pengcndalian bahan proses produksi terhadap bahan
yang lebih beracun dcngan bahan yang sangat beracun.
d. Mern ba n t u mcneritukan diagnosis gangguan kesehatan, timbulnya
penv akit pcnyakit dan hambatan-hambata n efisiensi kerja akibat
faktor kirniawi dengan bantuan perneriksaan biologik
H. Kategori Karsinogenitas
Bahan-bahan kimia yang bersifat karsinogen, dikategorikan sebagai
berikut:
A-1 Terbukti karsinogen untuk manus.a (Con.finned Human
Carcinogen). Bahan-bahan kimia yang berefek karsinogen
tcr hadup manusia, atas dasar bukti dari studi-studi
epidcmologi atau bukti klinik yang meyakinkan, dalam
pernapnran terhadap manusia yang terpajan.
A.-·> Diperk irakan karsinogen untuk mariusia (Suspected Human
Carcinogen). Bahan kimia yang berefck karsinogen terhadap
binatang percobaan pada dosis tertent.u, melalui jalan yang
dit.e m puh , pada lokasi-lokasi, dari tipe histologi atau melalui
me ka ni sme yang dianggap sesuai dengan pemaparan
tcrh.rdap tenaga kerja terpajan. Penclitian epidemologik yang
ada bclurn cukup membuktikan meningkatnya risiko kanker
pada manusia yang terpajan.
A-3 Kars inogen terhadap binatang. Bahan-bahan kimia yang
bers ifat karsinogcn pada binatang percobaan pada dosis
rclatif tinggi, pada jalan yang diternpuh, lokasi, tipe histologik
atau mckanisrne yang kurang sesuai dengan pemaparan
tcrhudap teriaga kerja yang terpapar.
A-4 Tidak diklasifikasikan karsinogen terhadap manusia. Tidak
cukup data untuk mengklasifikasikan bahan-bahan mi
bcr sifu t karsinogen terhadap manusia ataupun binatang.
A-:} Tida k diperkirakan karsinogen terhadap manusia.
Repr. Menirn bulkan gangguan reproduksi pada wanita, seperti
abort us spontan, gangguan haid, infertilitas, prematur,
kclainan kongenital, Berat Sadan Lahir Rcndah (BBLR).
- 63 -
C. \JAB Cumpur.ui
Apabila icrd.ip.n le bih dari satu bahan kimia berbahaya yang
l x-rcak si terh.idn p sistcm atau organ yang sarna, di suatu udara
· ingkung;in kcrja , maka kornbinasi pcngaruhnya perlu
.Iipe-r h.n ikan . J ika t idak dijclaskan lebih lanjut, cfeknya dianggap
: .. alinu mcn.m: l i;1 h.
Dilarnpa ui a t o u t iduk nva Nilai Arnbang Batas (NAB) campuran dari
bahun-bahan kimia terscbut, dapui diketahui dcngan menghitung
duri jumlah pcrbaridingan dia ntara kadar dan NAB masing-
masing, c!eng.i 11 rum us-r urnus scbagai berikut:
C1 + C2 _,_ . .. . .. . .. Cn
:\AB ( 1) :\:\8 (2) NAB (n)
b. Kus us Kh u su s
Yanp dimaks ud dcngan kasus khusus yaitu surnber
kon tarnin.m ad.rlah suatu zat cair dan komposisi bahan-
Lahan kirnia di udara dianggap sama dengan komposisi
carn purur: diketahui dalarn % (persen] berat, sedangkan NAB
campur.u r dinvatakan dalarn milligram per meter kubik
(mg.'m1)
'.'JAB Cnmpuran = 1
fa + fb + _k __ + ___fu
NAB (a) NAB (b] NAE (c) NAB (n)
Contoh 1 b:
Zat cair mcngandung :50 (~/;> heptan (NAB 4()0 bds atau 1640
mg/ m 1). :10 ";, Metil kloroform (N.A.B = 350 lids a tau 1910
mg/ m'). _!O 0,;J Pcrkloroetelin
- 64 -
= 610 mg /m '
0,0003() · 0,0001() + 0,00018 0,0016':1
33 bds.
20 '', a t a u (t)l0) (0,2) mg/m3 = 122 mg/ml Perkloroetilen = 18
bds.
NAH carnpur,111: 73 + 33 + 18 '-= 124 bds at.au 610 mgy m '
Corn ()h I c
Udar.i m.-nua nd ung 0, 15 mg/ mg3 timbal (NAB = 0, 15 mg/ m3)
clan r),7
\1gi lll-1 ;1-;,irn sulfat (NAB= l m!~/m1).
0.1.°1 - 1 0,7
0, l :i
Ca tut an:
• Idc nt it as bahan-bahan kirnia dimana diperlukan
• inclikator Pcmaparan Biologik (BEJ = Biological Exposure i
Indices) !
• - -----· -----
Bahan-bahan kirnia yang NAB-nya lebih tinggi dari !
Batas Pemaparan yan Diperkenankan (PEL) dari OSHA j
. c!.111 a tau Batas Pcmaparan yang Dianjurkan dari NIOSH :
• Ic!cntitas bahan-bahan kimia ::ang dikeluarkan oleh
s.umbcr-aumbcr lain, diperkirakan atau terbukti i
----
k.rrsinogen
------
u nt uk--·-----------
- --
ma n usia
- 65 -
:===(;{-__
mg .1 m3 • Miligram bahan kimia per meter kubik udara
Ji3ahan kimia yang bersifat asfiksi_a_n----------1
(d) NOC = not otherioise classified (tidak diklasifikasikan
_____ ._5lengan cara lain_) --------------<
(c) Nilai untuk partikulat yang dapat dihirup (total), tidak
·--- . rnengandung as bes dan kandunr.an silica kristalin < 1 %
( tJ Serat lebih panjang dari 5µm clan dengan suatu rasio
· --- ------
sama
---
a tau lebih besar dari 3: 1
------------------ ___,
(g) i Nilai untuk material partikulat yang mengandung
. -- -------.
Kristal silica < 5%
Scrat lebih panjang dari 5µm diameter kurang dari
]pm; rasio lebih besar dari 5: 1
•. __( 1 l_ L Partikula t da pa t_d_i_h_i
__
ru_p -----------1
__li) __ . NAB untuk frak~i respirabel dari material partikulat _
(k] Pengambilan contoh dengan metoda dimana tidak
tcrambil bentuk uapnya
-------
([) Tidak termasuk stearat-stearat yang berbentuk logam-
logam beracun
------
(rn) ' Berdasarkan pengambilan contoh dengan High Volume
_____ ·- Sn__mpling ___,
(11) lsagaimanapun respire bel partikulat tidak boleh
n.elampaui 2mg/ mJ
-----
( o] Untuk jarnman yang lebih baik dalam perlindungan
tenaga
-
kerja, disarankan monitoring
.
sampel biologi
(p) Kccuali minyak kastroli (jarak}, biji mete (cashew nut),
.it au minyak-minyak iritan yang sejenis
----- - -· ---=-----------1
(q) ' Material partikulat bebas bulu kain diukur dengan
)f~'!_i~al elutrior cottor!~c!_~st sampler --------~
- bb -
1 2 :1
--·
4 :1
- .
()
··~ (BM).
7
I
------+-------+-------+-------l~---+--------------------------------<1---~--
Adiponitril (111-69- I 2; 8,8 108,10 Iritasi saluran pernafasan atas &, bawah
.1) Ku lit
"- · :\ir ra k sa (st'ln.g;ii
Hg)
(7 4 .19-97 -o)
Air ra ksa senyawa 0,025; Gangguan sistem saraf pusat clan suraf
tepi, keru sakan ginjal
anorganik A4;Kulit; 0,03
BEI
• Air rak sa senyawa
alkyl
0,01 Idem
•• Akrilonitril (107-13- 2;A3; 4,3;A3; 53,05 Gangguan syaraf pusat, Iritasi saluran
1) Kulit Kulit pernafasan atas
Akrolein ( 107-02-8) O,l;A4; 56,06 Iritasi saluran pernafasan atas dan 0.3
Kulit mata, Pernbenzkakan paru; Emohisema
Alakhlor ( 15972-60- 1 (IFV); 269,8 Hemosiderosis (hati, ginjal dan pankreas
8) A3;DSEN
- h7 -
Debu logam 10
Bubuk pyro sbg Al 5
I
I .
Uap las sbg Al 5
Garam larut sbg Al 2
Alkil yg tidak 2
terklasifikasi
sbg Al
* Aluminium oksida
( 1344-28-1)
10,A4
*• I
-- -- -----· - - - --------· - -- - - - - -- -
2-Aminopiridin (504- 0,5 1,9 91, 1 1 Sa kit kcpala, Mual, Gangguan syaraf
29-0) pusat, Dizines
Ammonia (7664-41- 2.5 17 35 24 17,03 Kcrusakan mata; Iritasi saluran pernafasan
7) ----- t------
a ta s
-- ----- -
Ammonium klorida 10 20 53,50 Iritasi saluran pernafasan atas dan mata
(12125-02-9)_ ________ - ----~ ------- - - -- -- - ----- - -- ---- ------ --- ----
Ammonium perfluoro 0,01 ;A3: 431,0U Kerusakan hati
oktanoat (3825-26--=-!J -----
Ku lit - -- --------- ---------
Ammonium sulfamat 10 114,13
-
(7773-06-Ql ___ -- - - -- ~ -- ---- ----- - ----- --
1 ()'") '")
•&•1 1
'T' . • T"t.;'; ')()
.t. ..._,.,. ..JA
• 0 t"
...._, &
• I f')I;
..._....
... .;.
t"\'""\ .___..
.i..i..ii. ..._.
f • )
L'-..._• ~v ' ................. ,_ ' G~.t11bi,;UJ_!"! ~:/:.1r~f pucut,
eter
(TAME) - (994-05-8) Kcrusakan embrio/_janin
Amo sit Lihat asbestos
' A II I
-- ----
ort.o-
---·--
1\111s1n1n lLJU -
- l
u.o ; I
- ---,- .
J L,i, J:,
I .. , ..
JVJ c 11 n-crnia
I I I ! I I
04-0) A.1; Kulit;
BEIM I I
*•
- --- - - -- -------
para-Anisidin ( 104-
CJ4-<Jl I
0,5;
A4:
Kulit; I
1:23,15
I McHb-cmia
I
I BF:h: I --------- I
Ant i111011 d,111 o.s 121. 7:-=; Ir it asi sulurun pcrnafa s.m dLts d.m k u lit
pcrscnvawaan
scbagai Sb(7440-J6
2) - - - ---- -------- --------
Sebagai Sb ANTU 0,3; 202,27 Efek tiroid, Mual
* (alfa naftil tiourea) A4;
(86-88-4) ---- ------ --·---
Ku lit
--- -- --- - - ------- -------- ---- --- -- --
•
--------- ------
anorganik se bagai As
J7440-38-2) --- - -- - - - --
bervariasi
-----
Arsin (7784-42-1) 0,005 77,95 Gangguan syaraf Tepi dan pembuluh
•• -------------
5
---- ----
146, 14
darah, Gangguan gif!ial dan hati
Iritasi saluran pernafasan atas; Kerusakan
- --
r --5 r
- -------
1
---
5
- -- --- --
I Asam formiat (64-18- J - 10 19 46,02 Iritasi saluran pcrnafasan atas, mat a dan
6) - --- ----
kulit ------ -- --·· - -- -- -
Asam fosfat (7664- 1 3 98,00 Iritasi saluran pcrnafasan atas, Mata dan
__ 2§~~) ------ - - -- -------- --- - - - --- - -- -- - - -------
kulit
---- -- - ---- ·------
----- -- -
I Asam i'YJ
·--- T- ·~
lU
I
,)l)
---- T- -- -----
l'+,UK II rrrtas: saruran pcrnarasan a ta s, mata cran
·;-----,---· 1
II
I
propioriat
I
..
1- - - -·- - 99-4) ·- -- ------ --- --- - -- --
kulit
··- - -- -- - - -- --
I
Asam tercftalik ( 100- 10 166, 13
21-0)
Asam t rikloro a se tat c:;-
O ,~, 16'3.~0 Irita si mat a dan sa lur an perriafasan ata s 1
"
(76-03-9) A3
•
-- -----
Asbestos scmua 0, 1 Kan kcr par u, Pncurnokon io si s,
bcnt uk scrat/ ml: Mcsotcliorna
(1332-21-4) Al
• Asbes biru
(crosidolit) dilarang
- ·--------- --- --- --- -------- --- --~- --~-- -------------
penggunaannya( sesu
ai peraturan yang
,__ _____ berlaku) --- ----· --~ - ··----- --- --------- -------- ----
Asetaldehid (75-07 - T 25; A2 T45; Iritasi mata dan saluran pernafasan atas
•• 0)
Asetilen (74-88-2)
--~
(c) Aspiksia
A2 44,05
26,02 Asfiksia
--- --~-· --- ------------ ----- ----
Sederhana
Asetelin diklorida 200 793 Lihat 1,2 dikloroetilen
Gangguan syaraf pusat, lritasi mata
... Ascton (67-64-1) 250; 1.........1 R7
·-·' , 1..... ').
- , <rm
-- ·- --- '
. 17R()·
~ -··-·
A4;BEI
>
c:;g ,--nc:;
- Irita si mata dan sc1Jurnn c;nn
A4;BEI A4;BEI lpp~
(TWA)
• A4;BEI pemafasan atas, Gangguan syaraf pusat 750
ppm
(PSD
-
• Aseton sianohidrin
sebagai CN (75-88-5)
T 5;
Kulit
85,10 lritasi saluran pernafasan atas, sakit
kepala, hipoksia/ sianosis
4.7
/.. 0
T .. -
Aselonitril
-----
(75-0S-8) I
T -- -,-"-
LU; 13,95;
T ..
I ir i t a si saiuran pcrriafa sa n bawah
-1
I
A4; A4; Ku lit
Ku lit I
(98-86- 49, 14
Asetophenon
2) - . ---· - · -' -
10
I 1:20,15 Iritasi sa lu ra n perriafa srm atas. Ga nggua n
svar.rf nu sat. Ke!!Ul'Uran
a, ... - - _ ....... .._, -- -- - - -- - -- -- ---
Aspal (bitumen) 0,5 (!); lritasi mata dan sa!uran perrrafasan atas
ben t uk twp- shg A,l;
;1crosol tcrbrut nEI!·
bcn_zcnc (8052: 12-4)
* Atrasin ( 1912-24-9) 2 (I);
A3 ---
216.()6 Gnngguan hcmatologi, reproduksi dan cfck 5
>----.+---------- ----- -- - ----<--· --- ---->------+------ - - -- - dcyclop_rn_e_'n_ta_l ------+----•
Barium (7440-39-3) 0,5; i37,30 Iritasi mata, kulit dan saluran pcnccrriaan,
dan persenyawaan A4 pencernaan, Stimulasi otot
laru t se bagai Ba
t-----+-----~----t-------t-----·-· ·-· --- - ----.
2)
I Al:
Kulit:
A 1;
Kulit; I
Btl Btl
~1·n·/n (h\ tl11nrant1·n I -- -
I
-··---~- - -----------
2"1) :-m
-----
K;in kr-r
-----
. . I
I (205-99-2, · · · (L) I
I
.'\2:
131':l:·
I
•
---- -· -- -
Berizoil klorida T 0,5; A4 195,50 Iritasi saluran pcrnafasan atas dan mata
-
(98-88-4)
-- - ------------- --- ---- ----------- -- - - - -
Bcnzil aseta t ( 140- 10;A4 61; 150.18 Iritasi saluran pcrnafasan atas
11-:4) A4
• --
-- --- - -- ----- -- ---- - -- -- I- ., --- ----- -· -- --- ------ -- ----
*•
------ - ------- --------- --
Br-nzi' klnrirl;i (l()()_ !
1 .
l S,2;A1 12h,S~ Trit;isi so.luran pf'rnafos:in n t n s k n lir rl:in
44-7) A3 mata
- . --- -- ---- ---
* Benzoil peroksida
(91-36-0)
5;A4 242,22 Iritasi saluran pernafasan atas & kulit
• Senyawaannya OSEN;
RSEN -- ----
Bifenil (92-52-4) 0,2 1,3 154,20 Funzsi paru
- 74 -
2
5
1
Boron oksida 1003- 10 69,64 l ritasi saluran pernafasan atas & mata
86-2)
Boron tribromida 0.7 250,57 Iritasi saluran pernafasan atas; 1 ppm
( 10294-33-4) Pneumonitis
Boron trifluorida 0, 1 0,7 67,82 Iritasi saluran pernafasan bawah; 1 ppm
(7637-07-2) -- ~- -------- -- ~------- ---~~
Pneumonitis
~--- - -- -- -- -- ----
Brom (Bromine) 0, 1 0,66 0,2 1,3 159,81 Iritasi saluran pernafasan atas & bawah;
i7726-95-6) ----------jf--------- --- -------- ---
Kerusakan fungsi paru
- -~-----+----------f-------'..,____...__ +-- ----- -
252,73 Kerusakan hati; Iritasi saluran pernafasan
* Bromofrom (75-25-2) 0,5;A3 5,2;A3
atas& mata
* I Bromasil(314-40-9) 10;A3 261, 11 Efek tiroid
o-sek-Butil fenol (89- 5; 31; 150,22 Sakit kcpala , Iritasi mata & saluran
- - - - _Z~=-_5) -------- - - Ku lit
-----+-----
Ku lit ___ ~naf9-s~n <:1tas _
sek-Butil alkohol 100 303 r74,12 Iritasi saluran pernafasan atas, Gangguan
(sek butanol) (78-92- syaraf pusat
2)-
tert Butil alkohol 100; 303; 74, 12 Gangguan syaraf pusat
, (tf'rt-h11t~1nnl) /\4 /\1
(75-65-0)
----+-'------'------------+--- ----- - --- - ----- ------ _,__ __, -+-----------------
n-Butil amin (109- T 5; T 15; 73, 14 Sakit kepala, Iritasi mata & saluran
73-9) Kulit Kulit pernafasan atas
* n-Butil asetat ( 123- 50 116, 16 150 Iritasi mata & saluran pernafasan atas
f---~_8_6_-_4). -+------t-----,-----+------l-----+----------------------4----
sek-Butil asetat 50 150 116, 16 Iritasi mata & saluran pernafasan atas
1-------i~(1_0_5_-4_6_-4~)---· --+----;--------
_ ----- _ ----~-----+------+--~---------- -------------+-----
tert-Butil asetat 50 150 116, 16 Iritasi mata & saluran pernafasan atas
(540-88-51
1'(.-rr=n-tB ut r·1 g11s1d1l
,·
----
e ter
., I ---
I
-
-r I ,5U,.L I I I-<cproau!<SI, ::-,cns1t1v1tas i--25
ppm
I Ku lit:
!)S I·:N
I (TWJ\) I
I
I
I I 1Rc; Elf 24 )h-08-n \ ' I I
• Butil mcrkaptan
(IQ() 7<l-.=:i1
0.5 1,8 90, 19 l rit asi saluran per nafasan atas
li98-Sl-1) Mual
•
-------- -- ·- ---- -- -- - - -- --- ---- -- - ----- -- - --·-
T
----
- -
10 (I); 221.04
* 2,4 - D - (dichloro
pheonoxy aceticacid) A4; Efck tiroid, Kcrusakan ginjal
(94- 75- 71 ---------- Kulit . - -- - -- .. ----- --- -
*••
----- - -- -
--- ---- - - - -·----- - -
. . ... -- ---
DDVP (niklnrms) n 1 o oo
- :- . ;
')')()_qH f->f'n~h:1mbat kolincsternse
(62- 73- 7) (IFV);A4; A4;
Kulit; Kulit;
OSEN; OSEN;
BEIA BEIA
Debu biji-bijian 4 Bronchitis, Iritasi saluran pernafasan atas,
(jenis Gandum, oat, Fungsi paru
J2arlcy) - - - - --- - -- ------ ~----- - ---- -- ------- - --- --- -- -
---
Debu tembakau 0,5; Lihat nikotin 3,5
~ -
Kulit l _ Kerusakan saluran pencernaan, Gangg~an mg/m
- Tl -
-- -,---- - 1 -- - ----
I ' ------i
I syaraf pu sat , (rangguan jan tung I , I
Dc ka bora n ( 17702-
1I 0,0:'); 0, 15; 122.31 Korivul si sist crn sv.uaf p us.it , Pc n u ru nn n
(T\V A)
0, 00 :-"i
41-9) Ku lit Kuht kcsadaran ppm
- - -----+----- -
__ ~TWf\)
A Demcton o.os I ---1 258.34 Penghambat kolinesterase 0,01
(JFV);
l,ulit:
I ppm
(TWA)
--
BEI."
----
0, 1
10;
A4;
Ku lit
Diaseton alkohol 50 238 116.16 Iritasi saluran pcrnafasan atas dan mata
( 123-42-2)
* .A. Diazinon (333-41-5) 0,01 304,36 Penghambat kolinestcrasc 0.1
(IFV); mg/m
3
A4;
'[..' 11 l; t .
................. ,
...
BEL\
- * II - --------+------+-·- --··
Diazometan (334-88- 0,2; 42,04
3) A2 0,34; Iritasi saluran pernafasan atas dan mata
A2
1,2 Dibrometan Lihat etilen dibromida
Kulit; A3
2-n-Dibutil amino 0,5; 3,5; 173,29 Iritasi saluran pcrnafasan atas & mata
ctanol Kulit; Kulit;
~-~'~1_0_2_-8_1_-8~,)
__ --- -~ _B_E_l.:. .:__JL_.__B_E_l_
. .A :----'-
_ :_A
- 78 -
-, ,-
r
- -- - --- ---- - ------ - --- ---,----- ---r I I
Dibutil fenil tostar I 0,3; I 3,j; ! 286,26 I Penghambat kolinesterase
(2528-36- 1)
I Kulit; Ku!it; I I
, 66-4)
--
---
,_
*•
--- - ·-
-- - -- ----- - ----- -- -- --- - - -
Dir ldrin (60-57-1) 0, 1 (iFV); ~80.Y3 Kcru sakuu hat i, Ffck re prod uk si. 0.25
A3; Kulit Gangguan syaraf pusat mg/m
3
c::. 15; 15; 45; 73, 14 Iritasi saluran pernafasan atas mata dan
Dietil amine ( 109-89- <r,
2-Dietil amino etanol 2· 9,6; 117, 19 Iritasi saluran pernafasan atas; Konvulsi
' sistem saraf pusat
(100-37-8) Kulit Kulit
Dietil eter 400 500 Lihat etil eter
I nani:ri:ru:in
- - ··oo svnrnf
..., nusnr. l rita si saluran
.1. ,
pernafasan atas
Dietil keton(96-22-0) 200 705 300 86,13 Iritasi saluran pernafasan atas, Gangguan
svaraf pusat
Dietil ftalat (84-66- 5: 222,23 Iritasi saluran pernafasan atas
22) A4
Dietil triamin ( 111- 1· 4,2; 103, 17 Iritasi saluran pernafasan atas dan mata
40-0)
'
Kulit Kulit
---- -- ----- --- ---~
r --
I
Difcnil mctan di- 0,005 Linat Mctilcn bisfcnil lsosianar Scnsitivitas
isosiana --------
t ~··rnafo,,u1
iI i3
-- -- -------
Difluoro dibromo 100 858 209,8 ritasi_ saluran _pcrnafasan at~s, Gangguan
me tan L7 :i_-(i I -h)
I y~~ral pu~at, Kcrusakan h at i
*•
- --- - --- --- ' ------ --------
• Dikloro asetilen
(7572-29-4) T 0,1;
T 0,39;
A3
94,93 Mual, Gangguan syaraf tepi
A3
. ----- --- --- --- -- --
.
-- -- - - -- - ---
') =: . , ,ju,
=:n. =:n. 1.17()1
~ I .t ,v Tr;f,1.._,; t vc c- rl•..ln !11~-l ta,
*
{()~ ,(-·"'1111,··~n r~1•r·..-,,:1f•Jc·~n -c
0 Diklorcbcnzcn \-"'V ~0, .i vu, .i. .I. J. J. ;.,,;,__ ..... ) ... ..___.l(....I,._ .............. "- ........... l.,.,,_,__. ..... .0.l..A.J. "--"' .. _.; .......... ,i,. "-·' I..-.._.. .. I ,........ LA,. ,i,..;.
•••
- --------- --
p- Dikloro benzcn 147,01 Iritasi mata, Kerusakan ginjal
(106-46-7) 10; 60;
A3 A3 -- . -
-- - - --
253, 13
* 3,3 - Diklorobenzidin
(91-94-1) (L) Kulit; A3
Kanker kandung kemih, Iritasi mata
~ - -- -- -----
1,4 - Dikloro-2 buten 0_,005; 0,025; 124,99 Iritasi mata dan saluran oernafasan atas . -
- .~()
,- I
---
1
- -- T --
I
I T----- I
I Al: /\..!: I I
I
(i'h4-4 I -UI
1
-
k'. u Iit k'. u Ii t
,en l lJ(> 'lJ:) ( ; ;t 11 gg u. l 11 s:,. .ir«f pus:tl, l rit a si I I Id!; l
I ,2 Dik loro l t ile n .200
t540-5<)-0)
. ,-
1 ) D:J.:!,):·,) '"''·r,
!" · '1"'
"""' ") '".. .
1 (\· . I - ---
I
1 l]llll-,
- --
A4;
i )~EN I I l » l( Lt Il
-
),) I ii k lor« I ;) (I); 141.0U hi t.t si sa l ur.u l ( x: I 11 ;t f; l S, l 11 d t d S l L ll1 111; l I l 1 ppm
propionik a sid A'+ TWA)
(75-Cl9-0) --- --- -
- -- --
r----
I
1 .----.. .
UI!-<Jorometan
·1 1 '
I 50;
A3;
I
I
I ,,
C,'-+
"' (\
'':10
r\ I
I Lil ia t ile n klorida
met
COHb-emia, Gangguan syaraf pusat
--~-~,~ -,
I3EI
1,3 - Dikloro - 5,5 0,2 0,4 197,03 Iritasi saluran pcrnafasan atas
d irner il h ida nt ion I
DSEN
* Dimetil amin (124-4- 9,2; 15; 27,6; 45,08 Iritasi saluran pernafasan Atas dan saluran
30) 5· A4; A4; A4; pencernaan
A4:
' DSEN OSEN OSEN
OSEN
Dimetil aminobenzen 0,5 (IFV); 121,18 Lihat Xylidin
A3; Kerusakan hati, MeHb-emia
Kulit;
BEIM
*• Dimetil anilin ( 12 1-
69-7)
5·
'
A4;
25;
A4;
10;
A4;
50;
A4;
121,18 MeHb-emia
---~
,----
I
-- . T
---- -- -··-- --- --- - ·-
1·· =r : I
I *.&. N ,N - Dirnetil o:
T --
.-5b; I II 87, 12 Kerusakan hati dan embrio/janin I
asctamid ( 127-19-5) I A4; A4;
Kul it; I Kulit;
BEi BEi
I
---·
•• 1, 1-Dimetil hidrazin
(57-14-7)
0,01; 0,025;
A3;
60,12 lritasi Saluran pernafasan atas; Kanker
nasal/hidung A3
Kulit
A3;
Kulit
• Dimetil karbomil 0,005;A2;
Kulit
klorida (79-44- 7J___ --------- - -
107,54 Kanker nasa/ hidungl; Iritasi saluran
pernafasan atas A2
Dimetil nitroso amin Lihat N-Nitroso dimetil amin
- 8J .
~. II T -
I
.
Liimetu sunat ( / 1-
I -Li'·- l -----,-
, .: - - A - :
I U,JL;. ,)
I
I I I L~(J, u i
rit asi ma tu can k unt
. - -1----· 1
I
-L~,,:
78-1) A3; Ku lit I
I
Ku lit
I
----- - - -- -- --- ---
(123- 20;A3;
-
90;A3;
--~--
88,10 Kerusakan hati
• 91 1 l
~I
-
Kulit Ktdit
-· · ---- --·-- - -----
*• Dioksation (78-34-2) 0, 1
(IFV);A4;
456,54 Penghambat kolinesterase 0,2
mg/m
3;A4
Kulit;BEIM
Dipropil keton ( 123- 50 233 142,23 Iritasi saluran pcrnafasan atas
~--- 19-3) -- -- --
- 84 -
I uu ! I i so Kuiit
I
Liipropilcn gl1kol i 606 909
I
metal I I
mct il ctn (J4:190-9·l
- _m__ ___________ -- --- --- ·-- ----------
I
------ --- --·-
*
- ------
~- ~--
[)iciu~i~
(}7h4-7}-0) Le,(!): /\4: Rer-v;i r i ;is i Iri t a si sa luran
Kulit
o. 1 (P): ptT:1c1 fa sa n baw.; h: Kararak
A:l;
-- - - -
Ku lit
--- - - - - - - - - - ---- - -- --
-l 274,38
------------- ----------------
Pcnghambat
------------
Cholinesterase
.. - - --- ------ ----
Tidak
ada
04-04) BEIA notasi
Disulfiram (97 - 77 -8) 2;A4 296,52 Vasodilatasi; Mual
*
- 1 n-
---,-; /\4
* · 2,6 - Di-tcrt-butil-p- __.._
krcsol
( 128-37-0)
Diuron (330-54-1) 10;A4 _ 233,10 ritasi saluran pernafasan atas
* Divinil benzen ( 1321- 10 53
---
130, 19 lritasi Saluran pernafasan
---
atas
---
74-0) -
Emeryj_ 1302-74-5) 10 (el - --------
------·---<
I I su k it kr pa la ada
not a s i
I
1---. • L:;,n,,,-.,,, ! , ,gag_ 1 ,,_ 7 =;- ,\ 4 1-:;; ,,;:-., 4 1 ~4 so Kr-ru sn ka n sva r»f n11s;1t.
------- -
•• Epiklorh
89-81
idrin ( 106- 0,5;!\3:
Ku lit
<)2_53 lritasi -saluran pcrnufa su n at as. ;.:;;_:ngguan
rcproduksi pria I T1dak
~da
lnot.asi
--
-----~--- -- I ----,---_ - - --
'Etil alkohol (ct anol] I l 000
::
(64-17-5) 1 ppm
(TWA)
Et-i! arnin
------ ---- ---
;-
- -----4----___,
1.;.
__
-~ ::::::: ::::: :·: ::::::::::·: :.,::
-
(75-04-7) I Kulit Kulit --- --+-- ----- - --· ------ -----
.
--- -
. ( 1 o6-35-4L_
Etion (563-12-2)
---
0,05
(IFV);
-----4---· ----
384.48
kulit
---+-------+----- -- ---- ----
Pcnghambat kolinesterase
-
0,4
mg/m
3
Kulit; A4
BEIA (TWA)
Etil klorida (75-00-3) 100;A3 64,52 Kerusakan hati
Kn lit
Etil eter 400 500 74,12 Gangguan syaraf pu sat., Iritasi saluran
(60-29- 7) pernafasan atas
Etil format ( 109-94- 100;A4 74,08 Iritasi saluran pernapasan atas 100
4) ppm
(TWA)
-- .-- Eti(~crkaptan (75- 0,5 Iritasi saluran pernapasan atas dan mata,
62,13
~ - 08-1) __. _ •-----+--_G_a_n_-g:,gs_yaraf
ui3-n_ pusat __ _ _ _
Etil silikat (78-10-4) 10 208,30 Iritasi saluran pernapasan atas dan mata,
-- --~------
kerusakan ginjal
- 87 -
I Etilen
---- ---.-- - -1 --
I
m· 1 1
20 ;A4 Asfiksia 1 io ak
(74-85-1) ada
- --
notasi
* Etilcn diamin( 107- 1 O; 60, 10 Tidak
1 S-.1\ I
.\4: ada
Kulit
----t------------+-----4-------~----+-----+-------t---------------------____,__
notasi
__ ____J
Etilen glikol dinitrat 0,05; 152,06 Pelebaran pembuluh darah; Pusing Tidak
dan/atau Kulit ada
l
Nitrogliserin (628- notasi
96-6)
-
•• Etilen oksida (75-21-
8)
l;A2 44,05 Kanker; Gangguan syaraf pusat
Etilidin klorida 100 98,97 Iritasi saluran pernapasan atas dan mata;
Kerusakan hati dan ainial
Etilidin norbormen 2 4 120,19 Iritasi saluran pernapasan atas dan mata 5 ppm
( 16219-75-3) (PSD)
I
--1'1- Et i I morfolin
74-1)
- ----- - -
( i 00-
r+:
I
I
o:
Ku lit
- -r
I --, ----
T
T
i i 5, i 8
-
I
--
... 85-5)
... I.~(_)
I
=;)
27:Kulit;
nEI
132. l(J
t·mbrio/janin
9)
*• Fenarnifos (22:224-
92-h)
0,05
(IFVJ;
0, 1 ;Kulit;
A4;
303,40 Penghambat koline sterase Tidak
ada
Ku lit;
I notasi
BEL"
A4;
- -- - - BE!." - ---- ---- ~ -- - --
(L) -- ~---
21 () ,-')() I\ 4. l,(;1nkrr
. '
- -- --- ------- -- -----
* o-fenilen diamin
(95-54-5)
0, l;
A3
108,05 Anemia Tidak
ada
notasi
* m-fenilen diamin
(108-45-2)
0, l;
A4
108,5 Kerusakan hati; Iritasi kulit Tidak
ada
- - -- - -'------ -------- --- ----~-
notasi
- ~N -
,- -*- r
I
:~ --.-.--.-.--.--~---
p t' c1111en d1a:n111
-,
( 106-:=iO-J) I
Fc11il e tcr (101-84-8) ). 170,20
r. . ··~
- __ ,',-rn V8118rlium .) - l ri t a xi 11~at;-L sa l ura n ncrna na sa n alas clan
I
112604-58-9) bawah
r *
Fcrurn (iron) sclx1!.!ai
Fe
Ferurn oksida 5
8t'-r~·;1_r_i_;_1:-;i-+--I-r-ita~--i--s--:--d-u_r_,
Pncumoconiosis
__n_p_c_n_1c_·1_p_a_'
i .;_a_n_c_1t-,-1s-·
_d_a_n_ kulit -
* .& Fluorida sebagai F' 2.S;A4; Bcrvariasi Kcrusakan tulang dan f1uorosis Tidak
BEI ada
notasi
•
------ ---~------- - --
,------- l
•• -----.,l<'ormalcteh1d (J0-00- r i-------
1
(CJ,j;A2; I 30,03 lr it a si sa l u ra n peniapasar1 alas da11 n ia ta -j Tidak
ada
0)
--- - - -
I
I
I?SEN~1-Sl•.N)
- . -- - ---- - ------- --- -------- -
notasi
-----
Fo sd ri n
~~-
Ku lit
---- --- --
0.01 I --
t--- 224. lh
dan hati
_f<-'nghambat koli nest erase
lriL,1c.;i s.rluran p< -rnnpa san n t as d,111
--- - - ~-
Fosfor pentak lorida 0, 1 208, 24 Iritasi saluran pc rnapasan atas dan mata
>------+--'-----1_0_9
26 - 11-=-81
Fosfor pentas ulfida
- -- --- - --
1
--- ~-
3
---
'.22:2,' 29 j ------
~-~_13_1_~-=-80-3)
Fosfor triklonida
17719-= 12-2)
0,2
-
0,5 137, 35
---
-
I Iritasi saluran pe rnasan atas, mata, dan
kulit
--- - --
-------
---
Pcmbcngkakan p aru, Emfisem?__paru
---- --
* Ftalik anhidn ida (85- ( 1; 148, 11 Iritasi saluran pc rnapasan atas, mata dan Tidak
ada
44-9) OSEN; kulit
RSEN) notasi
m-Ftalodinitr il (626- 5 (IFV) 128, 1 4 Iritasi mata dan s aluran pcrnapasan atas
1-------+--__L_
17-5 __ ---- -- - ------
*A Furfural (2;A3; 96,0 8 lritasi saluran pc rnapasan atas dan mata Tidak
ada
98-01-1 ---
Ku lit;
- ll2 -
I
T
I
-·- -- -
1
HEIJ
r-
I
----r
-----
-
-T - - ---
- 1-
I
---- -- - ----- -- ------------- ------ -
- I not~-:-.i
Furfu ril alkohol (98- ( 10; ( 1 :=;; I 98, 10 l ri t as i saluran pcrriapa san a ta s dan ma t a
pc~--:O) Ku lit) Kulit]
*•• Gasolin (8006-61-9) 300;A3 500;A3 lscrvariasi Ir it a si saiuran pcr napa san atas clan mat a;
{:~I.is S<
dvhu
Germanium
'"' .. ,~--+ ,
-
0,2
------ -------
- -
-~ ---
76,63
-
Kr-r u sukan
-- --------~--
tetrah id ridn
(7782-65-2)
Gips 10 136, 14 Ganaauan penciuman
Glikol monoetil eter 5 90,12 Kerusakan reproduksi pria; Kerusakan
----- ------- - - ---- --- · ------------- - -- --- -- -- _ Janm _ ----~- ----- -- - ---- ----
Glutaraldchid ( 111- 0,05; 100, 11 Iritasi saluran pcrnapasan atas, kulit, dan Tidak
30-8) OSEN; mata; Gangguan Syaraf pusat ada
---- - -- --- -
RSEN;A4 notasi
Iritasi saluran perriapa san atas, mata dan
* Glisidol (556-52-5
')
-, I
74,08
k11 lit
----
A3 --- ---
Grafitj77~2-42-5) --- ----
2 (R) Radang paru-paru
Hafnium (7440-58-6) 0,5 178,49 Iritasi saluran pernapasan atas dan mata;
Kerusakan hati
--
*• Halotan ( 151-67- 7) 50;A4
--
197,39 Kerusakan hati; Gangguan syaraf pusat;
Pelebaran QCmbuluh darah
Heksafluoro aseton 0, 1; 0,68; 166,02 Kerusakan testis dan ginjal
(684-16-2) Ku-lit Ku lit ---· -- - --- ------ I
- YJ -
!
1-
I
-1
Ku lit
Hcksakloronaftalen 0,2; 334,74 Ke rusakan ha ti; jcrawata n
{1335 8_7-1) Ku ---lit + I
• H e ksakloro benzen
( 118 74 I)
0,002;
A3:
284,78 Efck por~p-l-1_\_'_r_i_n_; --- -
I\_ u lit
Kcr usakan kulit: Ga[!ggu0.n syaraf pusut
*•
---- -- f--
r -
I I .2-Hcksanon I - - -- I Lihat metil 11- bu Lil ke ton -r
5; I 1 O; I 00, I h Ker u suk an testis, Ncuropatv svaraf tcpi
A3;
Ku lit
Hidrogen ( 1333- 7 4- Lihat Apendix F 1,01 Asfiksia
0)
Hidrogen bromida T2 80,92 Iritasi saluran pcrnafasan atas T3
( 10035-10-6) - --------
[)p n:!_____
Hidrozen fluoride,--'---- 0,5; T --2·' 29,01 Iritasi saluran pernafasan atas, baw~!]1 ___ ----
---- ~----
- 95 -
I -- - -
2- Hidroksipropil 0,5; 2,8; 130, 14 Iritasi saluran pernafasan atas dan mata Tidak
akrilat (999-61-1) Kulit; Kulit; ada
I
- T ---
II
1
I OSEN
1
lJSf<:N
-
T ·-----1· r--~--1 ------ ------- ---r--· .
1 11utc.1s1
1\/m'
~WA)
--~ - ----
Iodine (7553-56-2) 0,01 T 0, l(V); 126,91 Hipotiroid, Iritasi saluran pernafasan atas
(IFV); A4 A4
Iodoform (75-4 7-8) (0,6) 10 393,78 Ganzzuan svaraf pusat
Isoamil alkohol ( 123- 100 361 125 452 88,15 Iritasi mata dan saluran pernafasan atas
. 51 3)
Isoamil asetat ( 123- 100 532
92-2)
Isobutil alkohol (78- 50 152 74,12 Iritasi mata dan kulit
83-1)
Isobutil asetat (110- 150 713 116,16
19-0)
Isoforon (78-59-1) T 5, T 28, 138,21 Iritasi saluran pernafasan atas dan rnata,
A3 A3 Ganazuan svaraf pu sat, Kelelahan, Malaise
- -
1 1
------ ------
- r--- l
'I
I I I
l soo k t ii a lko hol :,U: :lht>: I iJ0,23 I i r it a si sa lur'an p<T11,1L1s,1n alas
I
.L.
(''(qr)_')
~ , ,) .. .. 1-( l,) Ku lit Ku lit I
I sofo ron dii so sia n a t o.oo.. 0,045 222.:10 St·11sitivit;is pt·r11,tl<1s.111
(40q8- 71-<J)
IS~'; r)r.: t)C) k s.:
(109-591)
--
(_~ ~~lt:'J ! _! ~:
I...:ulit
I -
! (_,\I;:
Ku lit
T ---
1 ( "1 ,~ ----
• persenyawaannya
sebagai
0,002 bervariasi Kerusakan ginjal
Cd (7440-43-9) (R);
-- --- --- --- --
A2;~EI ---- - -·-- - --- ---
- (jti -
-1 -- - -- I
1-l-() I
I
(c)
l- kulit --- ---
I
•
3)
Kalsium krorna t
( l 3 7 (/') 1 q
0,001 ;A2 l So,09 Karrkcr paru
OJ, scbagai Cr
Kalsiurn oksida 2 56,08 lritasi saluran pcrnafasan atas
ll305- 78-8) ---- -- ----- -- ----- - -
0,5;A4 80, 11
* Kalsiurn sianarnida
1!_§6-6_2- 7) Iri ta si s9_]uran pernafasa~ atas dan rnata
----- - t--------- - - - - · ---
1 (l,E); - Pneumonconiosis, Gangguan fungsi paru 10
* Kalsium silikat
(1344-95-2) A4 trng/m3
TWA);
A4
-- -- ~ - -- - ~- - - -- -- -- - - - -- --- -- -------
* Kaolin ( 1332-58- 7)
2 (E,R);
-
Pneumoconiosis
A4
Kapas (debu katun) 0, 1 (T); Bronchitid, Gannguan fungsi paru, 0,2
A4 Byssinosis irng/m3
TWA)
~ -- ~--
I
I I
I I I
3;A4
I * Uap l;A4
*• S;A4 23;A4 1U;A4 14b;A4
*•
---~- ~--
. .. (124-38-9)
Karban disulfida (75-
15-0)
10 31 76,14 COHb-emia
Karban tetrabrornida 0, 1 1,4 0,3 4,1 331,65 Kerusakan hati, Iritasi mata, kulit dan
(558-13-4J_ saluran pernafasari atas
-- ---- -- - ---
- 100 -
,I-*.II
TKa-rbo~-tetr~kiorida
I (56-23-s)
I 5;A2;
Kulit
I
I
3i;;\2;
Kulit
I iO;A2;
Kulit
I
63;A2;
I Kulit
153,84 Ker u sa kari hati
---~--1
-1--
I
- - -
- --
Ketena (463-51-4) 0,5 0,86 1,5 2,6 Iritasi saluran pcrnafasan atas,
Pem benzkakan paru
?.77 nn
Iritasi saluran pernafasan atas dan mata
--
Kf'n1s~ ka n h at i, Ch Inrnr-n>
·--
f'\
U
L'l,'\r;,-..,,iµr1
J.~j,VJ. J.J.J.(...t..L.._.,U
r1;fµ1-.il
UJ.J.\.,.A.•J...1r. 0,5
oksida
(31242-93-0)
Klarin dioksida 0,1 0,28 0,3 0,83 67,46 Iritasi saluran pernafasan bawah,
( 10049-04-4) Bronchitis
~
Klarin trifluorida
(7790-91-2)
T 0,1 T 0,38 92,46 Iritasi saluran pernafasan
paru
atas, Kerusakan
J
- 10 1 -
,-------r -
*•
----
- -- -- T i I
j Klordc1nc,-Chlorda~~-,-- 0,5: I I Ker u saku n h at.i I
(57-74-q) A3; 4oq,80 I
Kulit I I
II -- -- --- -
Klorcbromomctan -.nn
,<.,VV
,J..VUV
rvr.r: I Kulit Ku lit
'JO ~a
1.L-_.,".....,I_. Gangguan syaraf pusat, Kr-n1s::-ik;rn h~ti
(74-97-5)
2-Kloro-1,3 butadien (10; (36; Lihat 8. Kloropen
Kulit] Ku lit) Iritasi saluran oernafasan atas dan mata
1000; 3540; 86,47
* Klorodifluorometan
(75-45-6) A4 Gangguan syaraf pusat, Asfiksia,
Sensitisasi jantung
A4
- 10'.2 -
,-- ---------,-----
I Tidak I
l
--
I
r-emfl<.1~rnd1fenil (S34b9- I I 266,50 Ker u sa ka n h a t i , Irita si ruat a , Ch lo rac ne
21-9)
1;
Ku lit
I
I i ada I
(421Yc> klorin)
I notasi
II
*• I
Klorcdifcni! ( 11
69-4)
QC,l7 - () S·
_..,, ,.__.'
A3; I
.1.2~ 4() l rit a si sa l u ra n pc-rriafa san a t a s. Ker u sa kan
hati, Chloracne
0.5
mg/m
(:')4°\, klorin) Ki ilit 3
(TWA),
I A4
• l --- ---
*•
II
Kloroform (67-66-3) 10;
A3 4Q·
. -· '
119,38
Keri rsa ka n hati dan embrio/janin.
Gangguan syaraf pusat
A3
.--- -.-
191_ I --
_.... Kobalt, (7440-48-4) 0,002; 58,93 Asma, Fungsi paru, Efek miocardial
A3;
Ku lit
Logam dan bcrvariasi
persenyawaan
anorganik sebagai
Co
Kobalt hidrokarbonil, 0,1 171,98 Pembengkakan paru, Kerusakan paru
sebagai Co ( 16842-
03-8}
~---+----'-~--- ----1-------+----
__ .,__ _ --------· - --· - ----~-- . -- - ·----- ·-----· ----------+-------l
1-~
r-- ------------i-
--- -- ----1
68-iJ ---- I -
Koper (tembaga) 63,55
(74 40-50-8) Irita si salurun pcnccrriaun , Dcmarn uap
logarn
I • !_1 a p 0_2
I
De bu dnn mist 1
0ai Cu
--scua
::C, ____ ----- --- ---------- --------- - ---
* Korundum
(Alumunium oksida)
lO(e);
A4
( 1344-28- 1)
• Kresal ( 1319- 77 -3), 20 (IFV);
Kulit;
22 (IFV);
Kulit;
108, 14 Iritasi saluran pernafasan atas 5
mg/m
A4 A4 3
semua isomer
* Klopidol (2971-90-6)
3 (IFV);
192,06 Efek mutagenik 10
rng/rn?
A4 TWA);
A4
I
I 3i chm perscn_vawaan I I
anorganik, scbagai
Cr
Loga m da n
nersenv;.:iw;-i;i n I
•
___... ----- - ---- -- . -- - ---- ---
' - --- -- -
0,5;A4
. ..
Anorganik scbagai
K::r (Ill) --
pcr.--;t·11_va\\ c1c111
----
k rotu
r
I
I lrit a sr sa lur.m prrnufn s.m at as. Ka n kr r
IJlL
VI l>,OS;A
1
•• Kromil klorida
( 14977-61-8) -----
0,025
~----
0,16
-------· ----- ~- ------ -- -
154,92
-- -
Iritasi saluran perriafa san atas dan kulit
- ---- -------- ---- --- - 1--------- -
0,9 (R);
A4
Bituminous atau
Lignite
•• Koal tar,sebagai 0,2; -
I UfJ -
I ,
--
T r -
r: r
-----
r r I T
-- --
;
--- -- ----
,---
' 11k:1zcn tcrl.nut f\ I I l\.dllK\"l
(h5()9h-Y32) BEi,·
I\: rnl nn ~1 ld1· hid T Cl :~: 70 .OCJ l ri 1 ;~ "i s; t1 u r;111 1wr11af;1s;111 ;1t;1s cL111 rna t a .2:A3
I * I NAB)
I (4 1 70-30-3) I 1'~ uli t;
*
1
i
1 vru
5)
· I(,'rllldl (_)'.l'l-8()
I
-----+ -
'),
A4;
I
I
:\.'1
- ----1I - -------
2<J I ,71
------
Pcnghambat
- -- -------
BEi"
Kurncnc so 24() 120, 19 lritasi saluran pcrnafasan alas, mata clan
(98-82-8) kulit; Ganazuan svaraf pusat
Kwarsa 0,025 (R); 60,09 Lihat silika kristal
A2 Fibrosis pa ru , Ka nker naru
••
- - - - - - ----- - ---
----- -- --
---.-
Malc1K a nrurrrrda IV", 0.1 \'I"' "
!' V);
T ""~'
'Jb,VO T" ;-,c11s1 i sa s: per nu fa su n
( I 08-31-h) OSEN;
RSEN;A·-l
I
I
I
t'g/m'
td k
da
I I I motas:
I Mangan, 0,02 (R); 54,94 Gangguan syaraf pusa t 0,2
A4 111"~/ I 1113
I
I
Mesitil oksida 1~ 60 25 100 98,14 Irita si mata dan saluran pcrnafasan atas,
(141-79-7) Gangguan syaraf pusat
--
I
-
---,------- --
Ku lit: I kuitl
I I
A4 I
I 1 000 I ti), 10
----
_?<Hl:
Kulit:
- --
-+ )
Ku lit:
-"'' )'
----
T) 04 l.i hn t 11wth;~11nl
BF.I llEI
Sc1kif k<·p;1J:i. h:<'rlls;1k:111 m.u n. Mu.rl.
Dizines
Metil a mil a lkohol 2S: 40: I 02.18 Lihat m.-t il isobutil k.nbinol
(108-11-2) Ku lit Kulit
lritasi saluran pernafasan atas dan mata,
-------- ~------- -- --------- ----!-------+----~--
Gangg_ua~syaraf pusat _
Metil amin (74-89-5) 5 1,J
- 31,06 Iritasi mata, kulit dan saluran pcrnafasan
atas - ---
~--- - - ----- -----·--- ---
Metil aset at (79-20- 200 250 74,08 Saki t kcpala, Dizines, Mual, Kcr usakan
9) mata (deg~erasi stl_g~nglion pada retina)
-- - - --- -- -----
____ __._ ~_ -- -
- I oq
.. - ----,-------
per nu fa sa n a as nan k LI lit - r---
---
T 1
• .JVicu·1 I rrormr C I - - I '::J"f ,'::10 1nL.1s1 sarurun II
• 83-lJ) Ku lit ;
A4
' 1
I I
• -, Metil - tcrt - butil
Pier
00;
,\.1 I
- 88, 17 l ri t a si saluran pcrnafa san ata s, Kcrusakan
p;nj;d
...
_(1634-04-4)
~.kt i I ck rn.-t on ( 80 2 .2
00-2)
- - -- -- -
0,0:=i
(IFV);
-i I
.1
-
10.10
--- - -
P(·11d,:1mbat
------ --
koli1H·stc-r;1st·
---- --- - ~-
Kulit;
BEJA
•
--- f---- - ------ ----- - - ----- - -- - - .. -- - -- -- ---- --
Metil n- butil keton 5: 10; 100, 16 Ncuropathy syaraf t.cpi, Kcrusakan testis
(591- 78-6) Kulit; Kulit;
BEi BEi I
... Metil etil keton 200; 300; 72, 10 Iritasi saluran pe-r nafa san ata s, Gangguan
syaraf pusat
(78-93-3) BEi BEI
- - I--------- .. --
Metil ctil kcton - C 0,2 176,24 lritasi mata dan kulit, Kerusakan hati dan
peroksida ( 1338-23- ginjal
4)
Metil Format (107- 50; 100; 60,05 Gangguan syaraf tepi, iritasi saluran 100
31-31 Ku lit Ku lit perriafasan atas. Kcrusakan mar a ppm
(TWA)
150
ppm
(STEL
)
5-Metil-3-Heptanon 10 - 128,21 Lihat Etil Amil Keton
~ --
Keracunan syaraf . - . -----
Metil etil keton - C 0,2 176,24 lritasi mata dan kulit, Kcrusakan hati dan
peroksida (1338-23- ginjal
110
I
- --4,,, -'.t J -- - - - --
! l --
Metil Format ( l 07- I l oo I :--;u hU,05 Salu ran pcr n afa su n at a s. sa lurun
31 ]} pcr n.rfn sa n b.iwah. d a n iri t a si 11wt;1
3) - - -- - --
I atas_,dan s1:_1_111batan sa lu ra n !11jH;i
~--+
Metil akrilonitril 1 () 7 ,09 Gangguan sistcrn saraf pusat, iri t asi mata
(1 ~6~9~--=-Zl -- -
dan kulit
Metilal _l1__9_9:-~7-5l 1000
-~-
- __ _______, _ J_6-1 LO I r_i_ta_s_i
_m_a_ta_·
z, _,_,_a_n--'-'-'
..,___a_n_s_i
1 s_t_e_m_s_a
__ra_f_____...__u_s_a_t_--4---
__ _____;
Metil alkohol 200 250 :12 ,04 Lihat methanol
1- --- - - - -~-- - -
pusing, s_ur_pb'!lclll ~al_llf~I~ mat_a
Metil a mil alkohol 25 '1 () 10:2,18 Lihat metal isobutil karbiriol
(108-11-2) Iritasi saluran pcrnafasan atas, iritasi
-
mata, an an sistem saraf usat -- - ----- - ----
-- ---- -- ---
(79-20-9) - --
atas, kerusakan saraf mat.a
Metil asitelin (74-99- 1000 40,07 Gangguan sistcm saraf pusat
---
7) -- - - --------
•
I - - - -----~--
Mc t ile n kloiida
(75-09-2)
--
I
1-
I "-' r,r,
o--t, -~.)
i Kckurangan Karbok si hemoglobin.
I
I I gangguan sistcrn saruf pusu t
-
••
-------
Mf'til bromide
- - ---- ----
1 I -
--
I 94 g:,-1 ------- -------
Irit.a si saluran
- ---------
I (74-83-q)
•
--------- ------- -- --- -
Mf'til ten but ii so 88.17 lrit a si s.rlurun pc-rn.ifnsn n atns. kcru sakn n
cter di ginjal I
( ! 634-04-4)
•
-
I Metil
- - - - -- ------ - - -- -- --------- - '----------- - ---
•
---- --- -- ----- - --
Metil etil keton 200 300 72,10 Saluran Pcrnafa san atas
- -
(78-93-3J --------- -- -- - .._____ - -
Metil ctil kcton - C 0,2 176,24 Iritasi mata, kulit, surnbatan di hati dan
pcroksida ( 1338-23- ginjal
4)
--
Metil Format (107- 100 150 60,05 Saluran pernafasan atas, saluran
' - - -
31-3)
-- -- - - -- - -- - -- --
rx-rnafasan bawah. dan irita si mata - - ------- - -
T - ' T ·, ,· ------
Jllld'.-,J an pc rn.u.i sa n at a s, iri1d:-.i
:-.d1di
I I I
ma t a , g;mgguan si str.rn sarat pusc1t
J
jf\1~,il <1111i11 (74 81> S) I:=-, Iq 31,0h i ri t a si mat a, k ul it , sa lurn n pcr11;1f;1san a t as,
--- --
mat a - ----- -----------4------ -
Mc-t il ;1~<·1;11 (7Q-20- )()() ):'iO 74.0~ P11si11l!.irit asi rn;1L1. s.rlura n nt-r11;1f;1s;1n
<J) alas. kcr usakan sa raf mata
!!I M« t i 1 I I i cl r: t si n ( 6 0- o. () 1 : - 4 f). ()7 I rit axi su lur.m ;-wrri;,L1s;111 ;1L1s. Ku n k.-r
:~ 1 1) I\ uIi t ; p,1ru. Kc-r u snkan h.u:
J\3
*• Metil lodida (74-88- 2; 141.9:'J Kr-rusukan m.u a. (;;mgguan sva raf nu sat
- -~- ~-
Ku lit ---- ------- - ---
; r, >-t) I ' ,1
!\""t:
!\""t; r\""t;
I I
•
--------
-- - - - ------------
0,5
- --
I
13El
-
BEI
* Metil Metakrilat (80- 50; 100; 100, 13 Iritasi saluran pcrnafasan alas dan mat a,
62-6) OSEN: DSE~;: f
Efe k berar bada n , Pcrnbcngkakan paru
A:J .'\:l
107, 15
Iritasi mat a clan kulit
----- -
- --------
------ --------- .
SEIM
---- --~ ------- -- ----
*•
~- ----- - --- - - ---- -- - -- - -- ---
r Metil Sikloheksanol
(25639-42-3)
o-Metil
50
50; 75;
114,19
112,17
lritasi mata dan saluran pernafasan atas
1':ulit I
par u, hat! dan gm_Jal
Sikl<>pcn t ad ic ni!
m;11112,;in tri k.uboriil
I I I
I sdJaga1 Mn ( 12108- I
1:1-Jl I I
- -
I
Metil Silikat (h8 l-84- 1 152.22 Iritasi saluran prrnafasan atas, Ker u sa kan
~)
I IlW t;1
83 <JJ A3
I ginjal, da~1-~iluran rcproduksi wanita
-
4,4 Met ilen bis (2 0,01; 267. 17 Kanker kandum; kcrni h , Mc Hb-cmia
Kulit:
A2;l::H~I
• Kronoanilin
(101-14-4)
(MOKA)
------ --- -~- -- -
*••
- ----- ---- --- -------
- --
•
- ---- --- ·- - - ------
--- <---------- ----
*••
~-
Mctoksikhlor (72-43- 10; 345,65 Ker usakan hati, Gangguan syaraf pusat
5) A4
Penghambatan kolinesterase, Kerusakan 2,45
*A Metomil (16752-77- 0,2 (IFV);
Kulit;
162,20
reproduksi pria, Efek hcmatologi mg/m
5)
3
A4;
BEIA -- ------- ---------~ -- - -
(TWA)
L.......__ ---- -- - ---- ·-- ------ ·- - - --·- - - - - - --
I
• I L-iVlctoKs1
I ( 110-4Y-(>)
...
ell! Asct
- --1
at I 0,J;
Ku lit;
- T -
I J J 8, 1 :) Ek i._ I 1un~Ho!ogi cla n Il·pruc uk si I
----
HEI
4-1\11..·toksi Ic nol ( 150- :, 124.1;) l r it a si mata, Keru sa ka n kulit
7()-.~)
I r-
*
. -
-1 !vtetribuzin (21087-
•1-+
() !
Mn i1if<,s (77Sb 14-7)
----
I ----
:\4--
O,U 1 (IFV);
-
5:
I ---
214.28
.2.2l. I h
1 Ke-ru sakan h ati. Ekk hernatologi
Mika ( 12001-26-2)
-------- -----
3 (R)
--- - - - ----
Mineral dcngan
kcmur nian
sedikit/ kurang - - - - ------- ---- -- - - --- -- -
22-4)
I
I II
-
BEL,
* Morfolin ( I l 0-91-g) 20; I 87, 12 Kcru s.rku n m;1L1,
alas
Ir it a s: sal urnn pc-rn.rfu s.m
Kulit ;
I ;\4 I I
I
-1
-------
*•
----
I
---------- --- ---- - - -
•
•• ---------------- ------- --------- ------- -------- ----------- -------------
Persen ya waan
• anorganik
tidak larut (NOS) 0, 1 (I); A 1 Bervariasi Kanker paru
I Ii -
------,.------- -
'r ---~,----;-;-:-.' 1 t.. .: ·I
-
••
-- --- ---- - - --
Nike! sulfide, uap ( l ,Al)
dan
dcbu scbagai Ni
- --- --- -- -- --- - 1 -- -----
- ~--
I
- ----
Nit roct.an (79-L'-t-,)J
~ --;---;._-,- - l
I 100 ~---[ 7::-.,,07 - -1 Iri tas i s.ilurun pcrnafasan Atas, ( ;imgguan - r-
I -
syara! pu sat , Kcr u saka n hatJ
Ni trngcr~ (77 27 -3 7 _q) Li ha t Ape-rid ix F 1"1,01 Asfiksi.i
~~t_1:1methana (75- I 20; bl ,04 Efek timid, lrit asi salurun perriafa san at as,
_Kan kr-r p,1ru __ _
I
1 i\1
--+--
1
*• Nitr~gcn dioksida 0,2; 46,01 Iritasi saluran pcrnapasan bawah 3 ppm
(TWA)
111)10.?-4i i)l :\4
- -
.& Nitrogen trifluorida 10; 71,00 MeHB-emia, Kcr usakan hati dan ginjal
(7783-54-2) SEIM
• Nitrogliserin (55-63- 0,05; 227,09 Vasodilatasi
.... p-Nitroklorobcnzcn
( 100-00-5)
0, i.
Kulit;
A3;
157,56 MeHb-emia
SEIM
!--------+---------~---- ---~- - ------ -
*
------r-:-- -
(
-----
I Nitrous ok sida
- --1 ---
50;
A4
--i---
I
- - -r
I 44,02
- I
I
Ga.nggucm sva r.if pus.it , Lfck hcruatologi ,
~~_e_rusakar1_ cm br ioyjarun
-,-
I
I 0024-':17-2)
No11c111a 200 I 28,2h Gangguan svu ruf pu sat
Jl 1 11-84-2)
-l nil mist minr-r»l
t
----
t {ik) ( 1 ())•--- --
Sakit kcpala,
-- -
Pembengkakan paru, Iritasi
1-
Oksigen difuolrida C 0,05 54,00
iJ7fn 4_1_ 7) salur.ui pern,1L1s,m ,1L1s
- '-,, l ritns.i sn lur.rn prrriafn sun ;1t;1s d.rn m:1L1,
* 1 - Nit rupropa n )
Kerusakan di hati
( 108-03_-2) -
A4
Oktakloronaftalen 0, I; 0,3; 403,74 Ker usakan hati
(2234-13-ll __~--- ___,__K__ ulit Kulit
Okra na, semua 300 114,2'.2 Iritasi saluran pcrnafasan atas
isomer
ll 1 I-65-9L -- - -- -
- --- - - -- -- ~-
Osmium tetroksida 0,0002 0, 0006 254,20 Iritasi mata, saluran pcrnafasan atas dan
I (208 lb-12-0) sebaaai kulit
Os -~ - ----
----~----
Ozon ( 10028-15-6)
Pekerjaan berat 0,05; A4 48,00 Fungsi paru
Pekerjaan sedang 0,08; A4
. Pr-kerjna n ringan 0.10: PA
Pekerjaan 0,20; A4
berat,sedang,dan
Ringan ($ 2 iam]
Parafin, uap lilin 2 Iritasi saluran pernafasan atas, Mual
(8002-74-2)
l----+-'--------'-----~1--~-~-+-------+------+------------l.-------+-----------------------+--------l
Paraquat (4685-14- 0,5 257, 18 Kerusakan paru
l_J8)_ --
- JlLsebagai !<ci~ion ~ ---~-0---'--, --~---- t-----~-------- - - ------- ----+------
--
--r ------i - -- -- ---- .
-- 1·
I
-
I HEi 1
I I I
II
Parr ik ulat polisiklik 0.2: i Li hat Coal tar Ka n ke r
I
I arorunt ic hi: ok a rbo n Al;
---h_);-1rtik111;t
dapat lar ut at au
1_1id;1i-
I
Bl~l1·
Lih.u
-
A p<'11d ix H, -1 I
----·- ------ -- - - --··
Partikel-partikcl Lihui part ikc l-pn rt ikcl NOC (part ik«l tid a k
pengganggu terklasifikasi
(Nuisance
L£_ar_ticulates
•
-- -- --- - ----- ---
Pentaboran ( 19624- 0,005 0,015 63, 17 Konvulsi dan gangguan syaraf pusat
22- 7) ------- - ~ -- --·- -- -----
*
..
·r---- 1600
----- ----
-~ ---
I I I I -.-.. , r: I "' J._: ..
:-,,ti u r. t11
* Peru anu (s.-rn ua 1 ()(_)(_)
i I I IL, 1,J
I l~dl '.
l lJ~J:-,, 11lld:-,i j)(Tilc1.fdS,1ll
isomer) I - - - ---
Pr•r;i
-- -----
k lsi1'·1·1·l
~. I - - -------
ML' 111 pe_11g~1. ~uh i ft~1~gsi_1nru, lr it a si mat a --
I (7740-22-41,
• , Lnu;:1 m , o1 I I 107.87 I i\ rgi riii
i
pcrscnv;:nvaan larut 0,01 variat if
scbagai Ag
Pcrtluoruisobu t ilcn C U,01 200.04 lrit asi salura n pcrnafa san ar a s, Efck
(382-2 _l_::_8J -+--- - ---+----- -
hernut ologi
Perlit (93763- 70-3) lO(e); A4
*
---
••
~----~--·-
•
Perkloretilen
18-4)
( 127- 25;
A3;BEI
--'-----+------
100;
-~3;BEI
165,80 Lihat Tetrakloroetilen
Ganazuan svaraf pusat------- ---------1~---
Perkloril fluoride
-- ----
3 6 102,46 Iri tasi saluran pernafasan atas dan bawah,
(7616-94-6) MeHb-emia, Fluorosis
Perklorometil 0, 1 185,87 Iritasi mata dan saluran pernafasan atas
merkaptan (594-42-
31 _ -- - - -- --------------- ---------
--------~
- 122 -
r- -
I
- ------.-
I
~00·--1
;) '
-~---
,-10;A4
0, l
-- ------
I
230,35
-----
241,48
l
--
Koagu la si
r I Potasium hidroksida I I
I I C2 I ~G, 10
I
lri ta si s aluran per nafasan atas. ma ta dan
, ' ' ,.
_J_
I Propargil alkohol
( 107- 1 q-7)
1:
Ku lit
2.3;
Kulit
:10,0G Iri ta si mat a. Kcr usakan hati clan ginjal
*• Propilen imina
(7S-SS-8)
0,2;
Skin:
0,4;
Skin:
57,09 Iritasi saluran pernafasan atas, Kerusakan
ginjal
A3 A3
. 56-9)
Propilen glikol
dinitrat (6423-43-4)
DSEN;A3
0,05;
Skin,
'
166,09
lritasi mata dan saluran nafas atas
Sakit kepala, Gangguan syaraf pusat
BEIM
Propilen glikol 100 150 90.12 Iritasi mata; Gangguan sistem saraf pusat
monometil eter ( 107 -
98-2)
- 1 '.24 -
- (627-13-4)
Pru pin
I BEIM
1000
SEIM
40,07
I Lihat Metil Asctilcn
·-
'/{. (74-99-7)
0 - Propiolakton (57-
Gangguan syaraf pusat
---~---t-
() S·' 7•_) ,Of') Kan ker kulit ; Irirasi saluran r,.,rn;cifasAn
- ) -
I
57-8) A3·-·- ---- --- ---- ---
atas --------- --
• Rhodium (7440-16-
6)
102,91
Logarn: iritasi saluran pernafasan atas
*• Logam dan garam-
garam tidak laru t
1 ;A4
Bervariasi Garam tidak larut : Iritasi saluran
sebagai Rh pernafasan bawah
*• Garam-garam larut
SC'b8g8i Rh
O,Ol;A.4 Bervariasi Garam larut: Asma
garam sebagai CN
Asam sianida (74- T 4,7 T 5 Kulit
arL~\
- ~ ~,
Kalsium sianida
(592-01-8) TS Kulit
Kalsium sianida
(151-50-8) TS Kulit
Natrium sianida
( 143-33-9) TS Kuhl
Sianamid (420-04- 2 42,04 Iritasi mata dan kulit
21)
Sianogen (460-19-5) C5 52,04 Iritasi mata dan saluran pernafasan atas
L____---'----'------'--=-------'---~'--'------'--------''-------'------'----'----'-------
- 126 -
Sikloheksen ( 110-83- 300 1010 82,14 Iritasi mata, Gangguan sistem syaraf pusat
8)
10;A4 41; A4 99,17 Iritasi mata, Gangguan sistem syaraf pusat
* Sikloheksilamin
( 108-91-8)
Siklonit (121-82-4) 0,5; 222,26 1,5 mg/ m3 (TWA)
I A4;Kulit Kerusakan hati
Siklopentadien (542- 75 203 66,10 Iritasi mata, Gangguan sistem syaraf pusat
92-7}
Siklopentan (287-92- 600 1720 70,13 Iritasi mata, kulit dan gangguan sistem
3) I v, . . . . . . '-"- . . t"""\l
'-"'·~•1r•1flC•-:lf
,. . . . . . . . . . . . . . .
Silika - Amorf
• Diatomaseous Earth
Uncalcined )
(61790-53-2)
Partikel inhalebel 10 (e)
• Partikel respirabel
Prespitad silica
3 (e)
10
- 127 -
I 1 ( 112920-00-s)
Uap silica (69012-
I 2U)
l
64-2)
•• Silika, fused (60676-
80-0)
0, 1 U)
•
I
dan Kristobalit
( 14464-46-1)
• Kwarsa ( 14808-60- 7)
Tridimid ( 15468-32- 0,05 U)
3)
• Tripoli (i 317-95- 9)
Silikon (7440-21-3)
0, 1 (i)
10 (el
--- - ---- -- - --
-
~
40,10
* Silikon karbida (409-
21-2)
10 mg/m3 (untuk semua)
Iritasi saluran pernafasan atas
Nonfibrous
10 (I,E)
Fibrou s 3 IR.EI I Mesotelioma. Kanker
...
0, 1 (F); A2
Silikon tetrahidrida 5 6,6 32,12 Iritasi saluran pernafasan atas
(7803-62-5)
Silan 5 32,12 Lihat silikontetrahidrit
Iritasi saluran pernafasan atas
Soap stone -
Debu inhalabel 6 (e)
Debu respirabel 3 (j)
- 128 -
I Sodium azida
... ---,-- l
* 1 I
Ker'u saka n jantung dan paru
(26(J28-22-8)
I Sebagai sodium
azida
'
I
I 0.2Cl:c.\4
I
SdJ;1g;1i u.ip a snrn
0, 11 ;A4
c I
I
_j_
- ---
hidrazoik ------ - --- -- -- -
* Sodium bisulfit
(7631-90-5)
S;A4 104,07 Iri tasi kulit, mata clan saluran pernafasan
atas
.. - . . -·
___ __ _ _ ,----1
§_~i~l-m_in (~_7:-J4-9) 0 15>-- I 1- jl
.
334,40 _
~ pcrnaf~~a11
Gangguan_
~_!9~, Periferal ncuropati
sis tern_ syaraf pusat
-----~ J
__ __
_]
~-
•
Stoddard, pclarut
1------1--'(..__8_0_5_2_-_4_1_-3~;
) +----
. lOt) 525 1,
I
140,00 Kcru sakari
Ganggu8.n
mat a, kulit dan ginjal, Mual,
sistc~araf p_usa t __
Strnrt iurn k rornat n nnns: 1- 203.G 1 - Ka nker ------·--- --
r ---- -- ,-- --
-i - --
l
I
-
T I
[["7'.>:,3-i)0_-0) _{1_tas__, Kcr~l._">akan paru
l I I --- - - ---
1 i
Sulprofos (3:1400-4 3- 0, 1 (IFV); 322,43 1 mg/m3 (TWA)
* Kulit; Pcnghambat kolincstcrusc I
2)
A4; I
REI,\ ----- ---- --
I
10;A4 '.2:>S,49
* 2,4,S-T (Triklor
Gangguan sva raf t e-pi
phrnoxv ~1c'.·tic ;-1cid)
rn 7h :, -- - - --- - - - ----
•
---- ~- -- ----~--- ~----
r- - - -----------i
241 ,61
---- -----· ---
Iritasi saluran pernafasan bawah
hcksofluorida
scbt1gai Tc (7,gJ-80-
4
-
...
--- ------------- --------
Temefos (3383-96-8)
---- ----
1 (IFV);
Kulit;A4;
--
Pcngharnbat Kolinestcrase
---- - - -- ------ ------- --
BEIA
Tembakau 0,5; 162,23 Lihat Nikotin
Kulit Kcrusakan saluran pencernaan, Gangguan
svaraf pusat, Ganazuan iantung
Ter batubara, Lihat Koal, Tar
sebagai benzene
aerosol terlarut
0,2; Kanker
Al;BEIP
Terfe nil (o, m, r- C5 230.31 lritasi pada mata dan saluran pernafasan I
- isomer) (26140-60-3)
Terpentin (8006-64- 100 556
atas
2)
ctaria
- Tetra brorno U. l (iFVj I I it it,1:--i i1ic1ia d.ui s<1lur,i11 plrn;-,fdsd11
Pcmbcrigka kan paru , Ke ru saka n hati
c1t;i:",
(7(J-)7 -{ >)
1, 1 ,2,2 Tc-t rn kloro- ~o 2UJ,83 ~OU ppm (TWA)
l 1 .> d ifh rorr-t a n 17h- l-.::t-ru~;1ka11 hati d.u: uin ial. Ga nuuu an
- 12-0) I ~,stem_ svaraf pusat · ----
l , l , l . .!-T1'traklorn- 1 no 1 I )Cn.R1
) > difl1J1JJ\'I.II1 (7(, :=iUO ppm (T\V.'\)
1 1-9) Kcrusukun hati dan ginpl, c;angguan
*• 1,1,2,2-
Tetrakloroctan (79- Kulit
l:A3: lb7,86
si st.cm syaEc1f_pusat
Kcrusukan hati
0,5;
- ----- --------------
2,8;
- -
+
r - I ---- ----- -T - --- -- -~ - ----- l ------~
I I I I ;-) I
I Tctraso-c\il-l
I pirofosfa
irn
jI
--+(77'.22-~8-5L_ _ _ -- -------+------
(7784-40-9)
•• Timbal hitam kromat
(7758-
97-6) 0,05; 323,22 Gangguan reproduksi pada pria,
sebagai Pb A2; Efek teratogenik, Vasokonstriksi
BEi
sebagai Cr
~--_.__--'-'--------
-------'----"------'---'----
__ 0,012; A2 ____.____ ____.____ _...L ---------- ---- - _...L __ ______,
- 134 -
rI
I
- I - --
I Timah
----- - - --~-
(7440-31-5),
dan kornporien I r 2
I
I
Pnc un rokon io s is (Stannosis)
i
--* 11'1-,2 ,3-Trikior~ lv,005;A2 14 7,43 ----i-Kanker
pro pan
-
[~6-13~4J -- -- -- - - -- -·-- -- - - - - - -
1, 1,2-Trikloro -- 1,2,2 1000; j 7670;A4 1250;A4 9590;A4 187,40 Gangguan syaraf pusat
* - '-
Trifluoroetan (76-13- A4
I)
Trisiklohexiltin Lihat Sehcksatin
-----
hidrosida -------
------------- · ------· ··- ----- ------- -- ---- ---- - - --- - - --- -- -- - - ·- - - ------- --- ---- ----- -- - -----
(584-84-tJ; () 1-0~-=--7)
EN I EN
o - Toluidin ( l l '::1-93- A3: Mcl lb-cmia, Iritasi pada mara, ginjal dun
*• 7) Ku lit 212,28 kandung kern ih , Kan kcr kandung kernih
*• o - Toluidin (95-53- 2; 8,8; 107,15 MeHb-emia, Iritasi pada mata, ginjai dan
.a.• 4) A3;
Kulit:
A3;
Kulit;
kulit, Irita si kandung kcmih
* .&.
- --
m - Toluidin ( 108- 2; 8,8; 107, 15 Mel+b-ernia, Iritasi pada ma ta, ginjal dan
44-1) A4; A4; kandung kcmih
Ku lit; Kulit;
BEIM SEIM
----+------------,,----
-- - - -----------+--------
*• p- Toluidin ( 106-49- 2·, 107, 15 MeHb-cmia
.a.• 0) A3;
Kulit;
SEIM 8,8;
A3;
SEIM -- - ---- --- -~-----------
---- ----
- T ------ ------- --- -- -
l
---~---
I I [
rcprod uk si wan it a, l<,·gugurc1n
I
Tnbutil fosfat ( 1 :26- S (IFV): :266,31 0,2 ppm (TWA) I
.. 1, 1,2 - Trikloroetan
(79-00-5)
BEI
10;
A3;
55;
A3;
133,41 Garigguan syaraf pus.it . Kerusakan hati
....• 6)
--
Trikloroetilcn (79-01-
-
Kulit
-
10;
A2;
Ku lit
- - -
25;
A2;
--------
131,40
- ----
50 ppm (TWA), 100 ppm (PSD)
Gangguan svaraf
- -- ----
pusat,
- -
------ -----
BEi --< -- -
BEi ~- --
KQgnitif I Keracunan _einjal --
rr,,..;l.·l,\r,,n•~·f
& "-.,. ... .._ ... ..._,._.,'Va&•"-
1t"\
~L...._A A !O;A3 1 JC),.1~ l.ih»r kloroforrn
Kerusakan hati dan em brio/ janin,
Gangguan syaraf pu sat
Trikloronaftalen 5· 231,51 Kcrusakan hati, Chloracne
'
( 132 1-65-9) Ku lit
Trimctilbcnzen 25 123 120, 19 Gangguan svaraf pusat, Asma, Efek
(isomer campuran) hcmatologi
(25551- 13- 7)
2,4,6 - Trinitrofenol 1,5 287, 15 Lihat Tctril
metilni tram in ----- -- --· ~- - - --
lritasi salura~cr11afasan atas
I JS -
• ,
-- - -- ---
r~~-- ,,. . - -- - ----
I
I
I ....'.,"+,u 1111111,
1 I I (\
u,
. I I ) ) =: 1 ') I 0,:, mg/ m?. (TW,-\) I
ulu1uc11
I I 1, LL I , 1 ..._J
I I
J __
(TNT) I Kuilt;Bl~lr-.1 !Vki Ib-vrnia , Kcrusuka n h.u i, Ka t aruk
_(I J.<.; 7)
<Jt)
Trifcnil a min (003-
I l
I
::)
.)4_cn
~
' - -- - - ----- --- --
..•
komponcn tidak
larut
Komponen larut 1 3 Bervariasi Garu~guan svaraf pu sat , Fibrosis par u
Uranium (7440-61-1) 238,03
*• Vanadium
Pcnrok sida I
0,05 (1):
A3
181,88
I
Iri ta si saluran pernafasan atas dan bawah
scbagai V (1314-62- I
1) ---
n- Valeraldehid (110- 50 176 86,13 Iritasi pad a mata dan kulit, Iritasi saluran
62-3) pcrnafasan atas
•
- - - - - -
r I
'
· Vinii a set at ( i08-05-
AJ
l o: 35;
AJ
I 15;
AJ
I 51:
A3
StJ,0~:1 Ganggu,-tr 1 pc!Llct ::,c:durc1n pc-1 nafa san at a s ,
mata , kulit dan gangguan sis tern svarat
4)
I pusat
53,05
242;A4 100;A4 483;A4 118,18 Iritasi saiuran pernafasan atas dan mata
* Vi nil toluen (25013-
15-4)
50;A4
40-3) 0,44;
A3
Kerusakan organ reproduksi pada pria dan
*• Vinil sikloheksena 0, 1; 0,57
A3;
140,18
wanita
kulit
dioksida ( 106-8 7 -6) A3;
Ku lit
2~; - -1
-~- ~-- ~------
*•
------ --~
---- ---
VM & P Nafta (8032- -~1 1370;A3
~ ~~-:i)_ ·-- --
- 140 -
0,01 pJ;
T
I
----, ----- I
I '""' ,, ·, T ~rcnuc=trc111an,
l -l
1eraLogcn1 ik·
'I' - - r
J Warfari n , (81-81-2) I J\JO,,)L.
Ku lit ---- - _ _]
Xilcn (scmua isomer] 100; 4~54; 150; 651; I 0€>, 16 Irit asi s.iluran pcrnafasa!~ .rt as, (iangguan
( 1330-20-7) A4;I3EI A4; A4; A4; sistcm syaraf pusat
REI RF,J RF,I ·---------
m-Xilen Cl,Cl - CO,l; 136,20 lrita si pada mata, kulit dan saluran
diaruina Kulit I pencPrna;i.n
_ (1477 -~5~()1_
* A Xilidin (isomer 0,5 (IFV); 121,18 Kerusakan hati,
carnpuran) ( 1300- 73- MeHb-crnia
8)
A3;
Kulit;
8Eh1
Yodium n.o 1 (IFV) 0, 1 (V); 126,91 Lihat Iodin
A4 A4 Iritasi saluran pcrnafasan atas, Hipotiroid
Yitrium (7440-65-5) 1 88,91
logam perscnyawaan Fi bro sis paru
y --
-- --,--
'Zmk k r ornu t Ii 353(>1- O,Oi; Al lk1 v.uia s i Karikcr hidung
1
(>5-lJ; 11 I 01-86-9;
37Jll() .n :1). st·b;ig.ii
Zn
1
7iy11•
·l· J- ; )
"'·"irL1 I
K .
1
'
.114- 2 IR\:
A4
10 fRl:
A4
81 .17 Dcm.un ua n louam -+-I
14.!.
1. Acetone 67-frl-l Acet oric dalarn urin Ur in , Ak l.i r shift .25 mg/L
k<·rj,1
i Act'!) kiwli1w EslLTilS<' ln h ibit ing I Akt in t a s Au ·t v khol11H·st < Ta st· , Dapat 10·:,u dari
I
' Pesticides I dalarn <Tit rosit I d ilak u kn n baseline
k.a pa n :-;aja individu
r Aniline Yang clilepaskan d.ui
-
'~
I
-----~---
]_ --- --- 1
4. Arsenic, Elemental & Soluble I 7440-38-2 i Arsenc Inorganic dan . Urin i Akhir dari 35µg As/L j
I
Inorganic Compound [ Meth_vlatcd me tabolit I Waktu
I
I
- 8-Ph~~~ylmcrcapturic Acid- [ ~ Urin Akhir shift 25 µg/ g
5. Benzene kerja kreatinin
71-43-2
t-t-Muconic Acid I Urin Akhir shift· t 500 µg/ g
------- ----------
1 Ob-YY-0
-- -- --
1,2-dihydroxi-4-(N-
acetylcystcinyl] .. butane j'-- Urin -,I
. kcrja kreatinin
Akh-ir--sh-1-.ft--~---2-,5-mg/L
- ~cr1~ ' '
Campuran N-1- dan N n Dar ah Dapat t-2,5 p~olfg-j
-- -- - .
l J Li k l1 _\' J}
\ h_\ d 1 c • )\ _\ V, tJ j ii t· i dilc1kukan '
HlJ
I
hcmoulobiu (HIJ) adduct , kapa n saja
.
1. , ~-B11toxvt·th,mol I I l .r.. l ' ButoX\';1n·ticdcid (BAA)' Unn · Ak hi r shift 200 mg/ g
I I .
j kcrja krcatinin
l.J nn I >a pat :1 µg/ g
d ilakukan krcat inin
k.: p, i n s:1j ;i
8. I c~1d1111u111 cLi11 Sl:l]_'l';!\\',l i nor g;i111k 7,11() ·U q
I Darah Dapat 5 µg/L
I
d ilakukan
I ka pa n saja
9. f c~Tbon disulfide- 75-15-0 ' 2-Thioxothiazoltdine-4- Urin , Akhir shift 0,5 mg/g
II k .
I
( ! I
I carboxyclic acid (ITCA) crJa krcatinin
r----- -· ---;--- - --------
25:_I
Sepekan Kerja
>---~------------------------------
I
Total chromium U rin Akhir dari
12. Chromium(VI), Water-soluhle fume Waktu
Scpckan
__________ i_Ke_r..,_ja _
144
~~-
''
I
: Total chromium
I
Ur in i Mcningkat I 10 pg/ L
i sclarna shift I
I
I j
I
,
Cobalt
llcrmasuk
and Inorganic
Cor~p~-)UI~ci~ )
Cuixlil ox icic s i api ticiak
I
-------lJrirl -lt2~:~
I Wakru
darij-l-5_µ_g_/_L
- ---t I I
----------
'
I --- • erJa j I
-
I I
T.2-Cyclohexanediol Urin Akhir dari 80 mg/L
II I
I Waktu i
I I Sepckan I
14. Cvclohcxanonc 108-94-1 I
I
I
Cyclohexanol
-------- ------
Urin -~1i~i - -
shift 8 mg/L
:I kerja
I I
I
15. j Dichloromethane 75-09-2 Dichlorornethane Urin Akhir shift 0.3 mg/L
I
I I
!
I I
II , kcria I
- -- ·- ---------
I
16. I N.N- Dimcthvlacetamide 127-19-5 N-Mcthy lacetamidc Urin ; Akhir dari 30 mg/g I
I ~ Waktu kreatinin
Sepekan
Keri a
N-Methylacetamide Urin Akhir shift 15 mg/L
kerja
17. N,N- Dimethylformamide (DMF) 68-12-2 N-Acetyl-S-(N- Urin Akhir dari 40 mg/L
methylcarbamoyl) cysteine Waktu
I Sepekan ~ - ---- ---------
I l<tkrj;1
I ....
lH. i 2-E,thoX)Tth;111ol (S(d·~EJ ! JU KU~ I 1\k111r dd ri I I UU mg/ g
I l(J_ · 2-Etlwx,· ctlivl AcctatL· (E(d~Ei\) I I I - I ;1-' l 2-Ethc>x,·;wi·tic acid u, i11 \V;iktu k rvut in in
• Scpckan
I J..;:crj;i
1 20. 1 Ethvl Benzene lOU-41-4 Jumlah
I maudclic acid dc111 Urin Ak hir shift U.lSg/g
. phcnylglyoxylic . kt-r_ia krc.u inin
~1·lwlum .>. 1n~/L
! 2 I. i Fluoride» I Fluoride Urin I shift kerja
I Akhir shift J mg/L
' -
. kc ,j_i:l__
j Furfural 98-01- 1 : Total Furore Acid" Urin , Akhir shift 200 mg/L
I
I
I
j Waktu (Tan pa
I I Scpekan Hidrolisis
I J Kcrja __ Asa_r11J _
I Lead 7439-92-1 , Lead
I
Darah . kapan saja 10 µg I 100
I I I
1- --
ml
I McrCUI)', Elemental 7439-97-6 Mercury Urin I Sebclum i
I
20 µg/g
I shift kerja kreat inin
26. Methanol 6 7 -56-1 i Methanol Urin Akhir shift 15 mg/L
I kcrja
Dar ah Sclama a tau 1.5°1<> dari Hb
-2-7~~elhemoglobi_n_1_·n_d_u_c_,e_r_s_·
--~ -~-----~- __ ) MelHb --------~-- Akhir shift
kerja ----------<
2-Methoxyethanol 109-86-4 1 ! Akhir dari 1 mg/g
Waktu krcatinin
28. -----~
_J 2-M<"thoxyacctic acid Urin
I , Wa k tt.i
i Scpcka11
----------- ' k:erJa
I - - -
Mct hv l ch loroforrn Uria r» Ak h ir d;iri 4(l ppm
I
e kshalasi Waktu
~cp,·k;111
. J...:nj;i
i 'f~ichloroacl'tic acid Urin I
Akhir shift 10 mg/L
; kcrja
Total Trich loroct hanol Urin Ak h ir dar. JO mg/ L
j 30. : Mcthvl Chluroform 71 -:=i:=i-6 , Waktu
I Scpckan
1--- j Kerja
I Total Trichloroethanol Darah I Akhir dari I mg/L
I / Waktu
I Sepekan
: Kerja
I
~-
- - - ----t-
'
I keri ;-1 I
l - -\----------- - _J I
108- 10- l -
32. I Methyl lsobutyl Ketone Methyl Isobutyl Ketone i
Urin Akhir shift -r-- - I mg/L
I keria
~=~~
33. N-Methyl-2- Pyrrolidone I 872-50-4 5-hydroxy-N-methyl-2- Urin Akhir shift 100 mg/L
I
-~~------
i
rrolidone -~~~~~~-
Total p-nitrophcnol _
_ kcrja
0,5 mg/g
_ Urin -/ shift kreatinin
I Aktivita s kolincsterase _J_ _ Eritrosit ka~an saja 70°/ci dari
baseline
I - - - ------~-
i -
t- - - --- ----- individu
: :35. , Penwchiuruphcnul I Pcnt achlorophcnot Urin Ak hir d ar: 'lida k
Wakt u t c rr n n t u m
Sqwkan
I Kcrja
, 36. Phenol 108-95-2 i Phenol' Urin ! Akhir shift 250 mg/g
kcrj;i kr.-at in in
- -
Uri n I '
Akhir shift I
40 µg/L
_j_ -- - - -- ' kerja - -
_J
i
I 1 . Tct rach loro ct hvlcric Ud ara Scbclum ! 3 ppm
'I Shift Kerja
ekshalasi
39. I' Tetrachlorocthvlcuc
--
127-18-4 --
40.
1
'
-
Tetrahydrofuran
------ - ----------.---- ------
109-99-9
----------
Tetrahvdrofuran
-
---
- - -
Urin
Shift Kcria
------4------+-----M
I Akhir
--· -----
shift
J.-,Ti:1
2 mg/L -, I
I Waktu
Sepekan
I Keri a
41. Toluene 108-88-3 I Toluene Urin Akhir shift 0,03 mg/L
-- ------ -- - ---
kerja
o-Cresol" Urin Akhir shift 0,3 mg/g
kerja Ii kreatinin
--- ----·-- ---
-----
X_vlen-c Darah
- ~~-----<
I
FdKl< .r bi· de >L',; cl: t.-mp.u k crja adal.ih Iaktor :v;u .g dapat mcmpengaruhi
.ik t \·1t;i:-, tcn,Y!ct k,-r~,i v.u u; rlist·babkan olch mahlul: hidup dan prod uknva
\,tl1L': d.1:1at 11wr1\cb;iLk,m pr nvakit pada unaga kerja , meliput i
n uk.roo ru.t n ixrn.: <l.111 t ok si nnva (virus, bak tcri, Fungi & produknya),
c"\rthc,p1>cLi (rr·,sf<wcu. arochrnul , insect), ak-rgcn & t,,ksin tumbuhan tingkat
rrnL'.2: 1,krm,·11t1s :.·>11t;1K. rhinitis, a sma] sc-rt a protein alcrgcn dari
.urnbuhun ti11.).;,11 ·1·rnL1h (lichen. liuerioort, fern) &. hcwan invertebrate
111n>1c,znu. user iri.'>).
Tabcl A3. l.
Pv ue tu pa n dan rcncldinisian pengukuran antropornetri statis mata ukur
dirrwnsi ang;:?;ota tubuh posisi bcrdiri clan duduk
- -~ ---
. , ()
-v-
\lc!ld Uk ur I iirnc n s: Pcnjclasan
:\nggotc1 ':\1 huh
·---- - ----------- - ---------
1. Ting~i Badan adalah jarak vertikal 1 elapak kaki sampai ujung
kcpala yang paling atas. Subjck diukur dengan
po sisi tegak bcrsand rr pada dinding dengan
kedua kaki berdiri seimbang dan berat
I
' terturnpu pacla kedu.i kaki.
~ll • Aplikasi:
Mcrnberikan ukur.m tentang ruang bebas ,
arah vcrtikal yaru: diperlukan dalarn kerja
I berdiri: kctinggian minimal yang dapat
i diperbolehkan tcrhadap benda-benda yang ;
---- mcngganggu di at as kepala.
2.
--,, -
. --- ~--
- -- ---- -------
Tinggi I adalah jarak vertikal dari lantai sampai sudut I
Mata . mata bagian dalam (dekat pangkal hidung). :
Be rdiri ; Subjek berdiri tegak dan memandang lurus kc
I dcpan.
f i • Aplikasi:
l>J
Mcrupakan pus.u lapangan penglihatan; 1
•i
'~!
I
!
f -
- 153 -
·j • Aplikasi:
Merupakan bat as · itik terendah yang dapat
diterima dari pcnempatan alat kontrol yang
dioperasikan menggunakan Jan
tangan.
,"'\. Tinuci
h,'-, di rduk adalah jarak vcrt ikal dari permukaan alas
duduk sampai ujung kepala (vertex). Subjek
diukur dengan posisi duduk tegak lurus.
• Aplikasi:
Ruang bebas gcral: yang diperlukan antara
alas duduk sampai objek yang dapat
mcnghalangi, yang berada di atas kepala.
- -- - ---------------------~
l l . Tinggi siku d ud uk adalah jarak vert.ikal dari alas duduk sampai
titik bawah siku. Subjek diukur dengan posisi
duduk tcgak lurus, lengan atas lurus ke
I bawahdi samping badan dan lengan bawah ke
. dcpan membentuk sucut 90 derajat.
{Ill, • Aplikasi:
Menent ukan ketinggian sandaran tangan;
merupakan data referensi yang pcnting
un tuk ketinggi.in letak keyboard,
deskboards, tinggi permukaan laridasan :
kerja pad a berbaga pekcrjaan lainnya.
adalah jarak vert ikal dari alas duduk sampai
I bagian atus paha. Subjek diukur dengan posisi ·
duduk tegak lurus, lekuk lutut membcntuk
sudut 90 dcrajat.
'• Aplikasi:
Ruang bebas gerak yang dipcrlukan antara
tcrnpat duduk dengan ujung bawah meja
a ta u bcnda-bcrida yang dapat menghalangi i
lairmva. '
- ---- ----- -----~ ----·
13. Panjarig lui ut adalah jarak horizon :al dari tit ik belakang
pantat (huttock) sarnpai titik dcpan lutut. ;
I
Subjck diukur dengan posrsi duduk tegak ·
lurus, lckuk lutut mcrnbe ntuk sudut 90 derajat.
• Aplikasi: I
1·1,
Ruang beba s geruk antara titik belakang
pan tat dcngan benda yang dapat
menghalangi di depan lulut.
- ·-- -- - - -------- -- - ---------------
14. Panjang popli teul ut.ru adalah jarak horizontal dari titik bclakang
pa njang t unuk a: b; m·a h pantat (buttock) sa m pai lekuk lutut atau sudut
pupliteal. Subjck diukur dcngan posisi duduk I
tcgak lurus, lekuk lu .ut mcmbcntuk sudut 90
derajat.
• Aplikasi: I
------~
- -
l :=:i. Tinggi lut ut adalah jarak vert ikal dari lantai sampai titik
bagian atu s lutut dc.igan posisi duduk tegak
lurus, lekuk lutut mernbentuk sudut 90 dcrajat.
• Aplikasi:
Ruang bebas gerac yang diperlukan untuk
akses a tau masuk di bawah meja kerja.
- 155 -
I
. I
,---1--- -- ----
: 17.1 I
Lcbar sisi bah u adalah Jarak horizontal antara sisi paling luar
bahu kiri dan sisi paling luar bahu kanan.
Pl.
· -----------
18. · Lebar bahu ~ag1an a ta s adalah jarak horizontal antara bahu atas kanan
dan bahu atas kiri.
- - I ----
i
--- - ----· ------- ------------
: CJ. Lebar pinggul 1J;J) adalah jarak horizontal antara sisi luar pinggul
kiri dan sisi luar pinggul kanan. Subyek duduk
tegak
.I
> ) Pa 11_j, 111 g It- II ~'..t 11 .i Lt s adu lah jaruk dari t it il: tengah bahu (akromion)
s.rmpai tit ik bawah siku. Subjek diukur dengan
posisi lcngan at as I\ .rus ke bawah dan siku
u::I I dit e kuk kc dcpan rncrr.bent uk sudut 90 dcrajat.
, 1 • Aplikasi:
Panjang fungsion 11 dari anggota tubuh
hagian alas; digunakan untuk ,
mcndefinisikan area terdckat dari suatu
objck yang dikerja} an.
----·- - ----
2J 1\1I1Jdng Lcng"1~ 13~1\,·;ih . adalah jarak dari tit ik belakang siku sampai kc j
bagian ujung jari tcngah. Subjek diukur dcngan i
pos isi lcngan lurus kt· bawah dan siku dite kuk :
kc depart hingga mcmbcnt uk sudut 90 derajat. I
• Aplikasi:
.Jangkuuan Ieng an digunakan untuk
mcncntukan area l.crja optimum.
• Faktor Koreksi: I
- ~-----------------
2:>. Panjarig hahu gc·nggam
I, adalah jarak dari titik tengah bahu (akromion) I
tangan k« dr p.rn sampai titik tengah genggaman tangan dengan
I
posi si siku dan pergelangan tangan lurus ke
: dcpan.
1
• Ap\ikasi:
Panjang fungsional dari anggota tubuh
bagian atas; digunakan di dalam
mendefinisikan area jangkauan ke arah
de pan secara tcpa t.
Faktor Koreksi: j
----+------ -- -------------------~
) ,...,
- I. Lcbar kcpalu adalah jarak horizontal dari sisi kepala bagian ,
11:· kiri ke sisi kepala bagian kanan, tepat di atas
tclinga.
- ·-
___ l _
- 158 -
·---,------
• 30.:
' I
Panjang Kaki adalah jarak paralel sepanjang kaki diukur dari
' I
32. Panjang rern.a ngun adalah jarak maksimum UJUng jari tengah
tangan kt: samping tangan kanan ke ujung jari tengah tangan kiri.
.- -+i Subjek diukur dengan posisi tegak lurus, kedua
tangan merentang ke samping kanan dan kiri
dengan jari tangan membuka rapat lurus dan
kedua kaki berdiri seimbang dan berat
tertumpu pada kedua kaki,
• Aplikasi:
Merupakan batas terkecil ruang gerak untuk
menjangkau dengan kedua rentangan
tangan.
,
33. Panjang rer: tangan adalah jarak yang diukur dari ujung siku
siku tangan kanan ke ujung siku tangan kiri.
"·'·' • Aplikasi:
; ..
J4. Tinggi g1·11ugaman ;d~l~1h jarak vcrtikal- dari lantai sampai titik I
t angan ke ;1 Ll s po si si tcngah gcnggaman tangan. Subjek diukur I
bcrdiri : dcngan posisi tegak lurus, tangan lurus ke atas :
• dengan tangan mengrenggarn dan kedua kaki ·
1 1
• • Aplikasi:
Mcrupakan batas ti t ik tertinggi yang dapat
ditcrima dari pene mpatan alat kontrol yang
dioperasikan dengan menggunakan tangan.
• Faktor Koreksi:
Untuk jangkauan dengan jari tangan
adalah jangkauan tangan menggenggam
+ hO % panjan g tangan.
Unt uk jangk.auan dengan ibu jari •
adalah jangka uan tangan menggenggam I
+ 20 cYo panjang tangan.
.. -- --
--- - -----
t angan k-: at a s r l.i ltt m titik tcngah geriggarn..n tangan. Subjek diukur
, pos isi d ud uk derigan posisi duduk .cgak lurus, tangan lurus
kc ata s dengan tangan menggcnggam .
•
-- ---- ---
Jh. Panjang (iengl',c1nian i adalah Jarak yang dit.kur dari bagian belakang 11
1,,;.l't ,Tdngan:
Pad.: saat pe nguk ur 111 antropometri, responden tidak mengenakan sepatu,
hcim. topi dar: pnk a i.m u-b.il.
Tabel A3.2.
Penet.rpan d.rn T pcndefinisian pengukuran antropometri kepala
------
No Mata Ukur
Dimensi Anggota Penjelasan
Tubuh Bagian
Kepala
~~-------------- ----·--- --- -------------------------i
1. Panjang Kepn la Adalah pengukuran jarak linier dari bawah dagu
·-------------- _ -· samp~i- ujung kepala paling ._1t_a_s_(v_e_r_te_x_)_. _
2. Lehar Kc-pala Adalah pengukuran dengun kapiler geser untuk
mcngukur lebar maksimurn kepala di atas kedua
tclinga Adalah pengukura 1 dengan kapiler geser
untuk mengukur lebar maksimum kepala di atas
kcclua telinga Adalah pengukuran dengan kapiler
. gescr untuk mengukur lel:ar maksimum kepala di
·----~· ----
' a tas kedua telinga
3. Kedalarna n Aclalah pcngukuran dengan kapiler geser untuk
Ke pala mcngukur jarak dari titik atas hidung antara dua
I mata (nasion) sampai bagian kepala bagian belakang.
--l---
4. ! Lirigkar Kepula • Adalah pengukuran dengan meteran gulung untuk
• mcngukur lingkar kepala maksimum di atas daun
: telinga
------·---
Tabel A3.3
Pe netupan clan pendefinisian pcngukuran antropometri
tangan clan lengan
-=----~---------------,
'No Mata Uk.ur Dimcnsi
Anggota Tubuh Pen_jelasan
Bagian Tangdn dan
Lcngun
--- - ---- ~- ~----------- --------------1
I. Panjang Tanua.: Adalah jarak dari pergelangan tangan sampai
ujung jari tengah Uari krpanjang).
--- --- --------------1
2. Panjang Tela pak Adalah jarak dari pergelangan tangan sampai
--
Tangan
---- --
- - - ----
garis ce1ah jari atau gans atas telapak tangan.
J. Lebar Tungan Adalah jarak lcbar dari garis lurus lengan sampai
sarnpai lbu . Jan ujung titik pmggir ibu Jan dalam keadaan
_:L _ l Lci;a0~rngan
membuka rapat.
Adalah jarak lebar clari gans pmgg1r telapak
- 161 -
. -
Lingkar Siku
'"'· . Adalah pcngukuran dirnensi tangan dan lengan !
-1.66a JJ + 1.66a
a•O
90% of perc:entlle
Tabel AS.
Pcnggunaan Rerata (X) dan Standar Deviasi (u) untuk Mengcstimasi
Ni la i Pcr scntil pada Data dengan Distribusi Normal
:'\ilai Pcr scn til Rumus Estin iasi
CJ9,S X + (2,58 x :x)
- ~-- - --- ~ -----------
()() X + (2,32 x J.)
--------
97,5 X+(l,95x a)
--------
CJ? X + (1,88 x ct)
----
X + (1,65 x ct)
- + --~- -------
<JU
----~ ---
x + (1,28
----
x u)
80 X + (0,84 x CJ.)
75 X + (0,67 x «]
--- - ---- -~- --- - ------- -
70 x + (0,52 x a)
50 x -
30 X - (0,52 x (_.()
~-----
x -(0,67 x •1)
20 X - (0,84 x ,t)
- ----- -- . ---- . - ~-----
10 X-(l,28x ,x)
5 X - ( 1,65 x u)
------ ----
3 X - ( 1,88 x 1).)
----- ------ ..... ---
2 ,5 X-(1,95x ,x)
---
--
x- (2,32 x J.)
0,5 X - (2,58 x :x)
--------- ---
U!1t t ik
rmndcsain pcralatan kcrja secara ergonomi yang digunakan
dal.un lingku11g;rn schuri-hari atau mcndesain peralatan yang ada pada
linuk ung. in ~;l'!1,1:-usn\·a discsuaikan dcngan manusia di lingkungan
terse but. Ap.: hila t idak ergonomis akan dapat menimbulkan bcrbagai
darnpak neg,11if bagi mariusia tcrsebut Dampuk negatif bagi manusia
ter scbut akan trrjadi cralam jangka waktu pendek (short term] maupun
_1angka runj,rng ( long term). Sclanjut nya prinsip -prin sip penerapan data
ant ropomr-t ri dcblah:
13. De sa i n St a s iu n Kerja
Banyak pekcrja di industri melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sama
atau serupa pada sct iap shift kerja, hal tersebut jika dilakukan secara cepat
clan efisien a ka n menghasilkan suatu produktivitas yang lebih tinggi.
Dcngan mak s ud t.rsebut, maka setiap stasiun kerja harus didesain untuk
rne r.verasikan a n ta r.t kebutuhan individu pekerja [seperti: ketinggian objek
kcrja , jangkauan optimum, ukuran objek yang dikerjakan, dll.) dan
t e nt unva tetup rne mpertimbangkan jenis mesin yang digunakan dan
pvkerjaan yang dilakukan.
Pendekatan sccara sisternik untuk menentukan dimensi stasiun kerja
dapat dilakukan clcngan cara sebagai berikut:
<1. Mc ngidcnt ifika si variabilitas populasi pemakai yang didasarkan pada
et n ik , je ni s kcIa min dan umur.
b. Mencia pa t kan data antropometri yang relevan dengan populasi
pcmakai.
c. Pe ngukuran antropometri perlu mernpertimbangkan pakaian, sepatu
dan posisi normal.
d. Mcncntukan kisaran ketinggian dari pekerjaan utama. Penyediaan
kur si dun meja kerja yang dapat dist el, sehingga operator
- 167 -
i\rct at au ru.mg lingkup de sain stasiun kerja mclipu ti area sebagai berikut:
- l n speksi Visua!
Pcrsyar.rtan "Tinggi" untuk:
I
- Area Siku _______ L ---- I i
--
TABLE EDGE
jangkauan pekerjaan
Kctcrang..n (;;1111bar:
A= Area kerja varig sering digunakan (25 sentirneter};
13= Area kerja \·,mg jarang digunakan (50 sentimeter);
C= Lokasi pcncmpatan peralatan yang digunakan;
D= .Iangkau..n optimal] 100 sentimeter):
1-:= . langk auun maksimal ( 160 sentimeter).
Assembly
Ga m ba r B2.1.
Tcrhadap Jangkauan Pekcrja
Kcterang;m (;;imbur:
--------- An'tt kcrja yang sering digunakan
= maximum, jangkauan maksimal
nailr.pu"'-11
t..1n,:.,.r.
e I! .
<, •
·_-,.....
.
c
•
j
F,
• H •
- •-
Garn bar 83. Ilustrasi Desain Stasiun Kerja Duduk
Ketcranaan Gambar:
a. Tinggi landasan kerja adalah setinggi siku duduk
b. Tinggi visual pekerjaan adalah setinggi mata duduk,
scsuaikan sandaran kursi sehingga punggung bawah Anda
ditopang dengan baik
c. Ketr-balan landasan kerja
- 1 71 -
cl. Kedn larnan mcja untuk kemudahan akses kursi agar lutut
tidak sarnpai membentur kedalaman meja
e. Leba r kaki kursi bcroda yang harus diperhitungkan terhadap
lebar ruang bebas di bawah meja
f. .Jara k antara landasan kursi dengan landasan meja bagian
bawa h untuk mempertimbangkan ukuran tebal paha.
g. Loka si pencmpatan peralatan yang sering digunakan, untuk
mempcrtimbangkan ukuran panjang t.mgan (dari pergelangan
sarnpai ujung jari tengah)
h. Kcdala man meja bagian bawah untuk kemudahan akses kaki
1. Past ikan ada ruang yang cukup dibawah meja untuk
pergerakan kaki, panjang D + H
J. Tinggi kedalaman meja bagian bawah untuk kemudahan
akse s kaki.
I,
·"""·I
'¥
'"-.. ll
°i-.1..
-,
•' --
1•
-·- i...
------ - l... .:- ..
-- .....
Kcter.mgan Gambar:
A. PeknJ:1a11 merncrlukan pcnckanan (kerja berat), tinggi
la nd a s.m kerja 10-15 sentimeter di bawah tinggi siku berdiri
B. Pckcrj.ian memcrlukan ketelitian, untuk mengurangi
pernbrharian st atik pada otot bagian belakang, maka tinggi
ln ndu san kcrja 5-10 sen ti meter di atas tinggi siku berdiri
C. Pekcrjuan ringan, tinggi landasan kerja sedikit lebih rendah
clan tinggi siku bcrd iri
- 173 -
·~~-- .....----~...i...----------..i..--~.
t- 11 cm
Untuk ruang g%1k lutut dan kaki
Garn bar H4. Ket inggian landasan objek kerja de.igan sudut pandang
Tabcl 84.
Dimcnsi Ukuran Ruang Bebas Gera <: Untuk
Pckerjaan Dengan Sikap Berd iri
~1--
Ruang Gerak Posisi Ukuran I Ukuran yang
f\o
Berdiri Minimum (Cm) I Disarankan (Cm)
I
I
I
Ruang bcbas gerak 50,8 81,3
I
I
horizontal untuk lalu I
I lalang
I
>-----
2 II Ruang bcba s di atas 196 201
I
kcpal~1 _
----- -
b.ilik rak
·---~
I
I
Tabel 85
Pcmilih.m sikap kcrja terhadap jcnis pekerjaan yang berbcda-beda.
·- - -- -- ----,- -
'>0 · uo
., I
, I I ;I'.'. '1
1..,I
ll-SIJ: : 'I
} .,,.·I ·'
I
-- -------
---+-- -
__.. --· --------------
B
G,1mbar 85. Ilustrasi Stasiun Kerja Dinamis
Kctcrang.m C1,1111bar:
-\. De sn in S1t1siun Kerja Sikap Kerja Dinamis (Duduk di Suatu Saat
dan Bcrd iri atau Duduk-Berdiri pada Saat Lainnya) Sesuai
Keir,gi11~111 Pckcrja dcngan Pcnyediaan landasan duduk dengan
ketinggi;in vang discsuaikan dengan ketinggian landasan kerja
ber diri drnuan mcmpcrtimbangkan akses kaki dan injakan kaki.
B. Dcs.un St n si un Kerja Sikap Kerja Dinarnis (Duduk di Suatu Saat
dan Be rdir i atau Duduk-Berdiri pada Saat Lainnya] Sesuai
Keinuinnn Pckerja dcngan Penyediaan larida san duduk dengan
kct inggi.m va ng discsuaikan dengan ketinggian landasan kerja
be rd i ri.
13(). Syai·at-s:-, ar.u a!-L',1 kerja yang benar adalah scbr.gai bcrikut:
1. Dim.nsi arca kerja harus sesuai dcngan dimensi anggota tubuh
tertcnt u (sc-pe rt i: tinggi objek kerja denga 1 tinggi mata) sehingga
peke-rjaa n d apa t dilihat dengan mudah drngan jarak optimal dan
sika p duduk yang nyarnan. Makin kecil ukuran benda, makin
dek.u ja rak lihat optimal dan makin tinggi .irea kerja.
J Pcgang.m, handcl, peralatan dan alat-alat pendukung kerja
lainnva harus diternpatkan sedemikian rupa pada mcja atau
banuku kerja agar berada pada area optimum jangkauan kerja.
3. Kerj.i otot st at is dapat dihilangkan atau s.mgat berkurang dengan
pemberia n pcriunjang siku, lcngan bagian bawah, atau tangan.
Topungan-t opangan tersebut harus dibcri bahan lembut dan dapat
disul. sehingga sesuai bagi pernakainya.
I
- Tinggi siku duduk
. ___J---~-- - Tinggi siku berdiri
---~--- -------------
la. I Untuk sikap ' - Pada pekerja-pckerja yang lebih
berdiri membutuhkan ketelitian tinggi meja adalah
10-20 sentimeter lcbil tinggi dari tinggi siku.
- Pada pekerja-pekerja yang memerlukan
pcnekanan dcngan tangan tinggi meja adalah
f----- - --
10-20 sentimeter lebiL rendah dari tinggi siku.
! 1 b. Unt uk sika p Tinggi permukaan atas meja kerja dibuat
ducluk bcrdasarkan siku duduk dan disesuaikan
dengan jenis pekerjaan.
-
--------------j
• Te bal d.i un Tebal daun meja dibuat sedemikian rupa
rneja sehingga dapat mernberikan kebebasan
___L}~~-rgerak pada kaki.
• Perrn uk aan [ Rata dan tidak menyilaukan
rneja
• Lobar meja ·: Tidak melebihi jangkau an tangan ke depan
J dengan berpedornan da t_a_5_0!c_o_-_i_le _
c. Keyboard
• Let.rk kan keyboard sesuai dengan arah layar monitor.
• Posrsikan keyboard sehingga lengan dalam posisi relaks dan
nyarnan, serta lengan bagian depan clalam posisi horisontal
• Purid.ik arida dalam posisi relaks tidak tegang dan terangkat
kc ut a s.
• Pergclangan tangan harus lurus, t dak menekuk ke atas
atau ke bawah.
• Kct ik.i mengetik tangan harus ik111 bergeser kekiri kanan
sehrngga jari tidak dipaksa meraih tombol-tombol yang
dimaksud.
• Hindari memukul tombol, cukup tekan tombol secara halus
sehmgga tangan dan jari anda tetap relaks. Untuk itu
gunakan keyboard yang masih dalam kondisi baik.
• Bi l.i per lu, manfaatkan keyboard ergonomik yang dirancang
uni uk dapat diatur scsuai ukuran jr.ri, kebiasaan tata letak
huruf dan posisi lengan.
• Ma nfuatkan fitur shortcut dan macro untuk melakukan
suat u aktivitas di komputer. Misal Ctrl+Z untuk meng-undo.
Shortcut/ macro akan mampu merigurangi aktivitas
penekanan tombol.
d. Mou.se
• Gunakan mouse yang mcmpunyai ukuran sesuai dengan
uki mm tangan sehingga nyarnan digunakan tangan.
• Tempatkan mouse dekat dan di perrnukaan yang sama
dcngan keyboard sehingga mouse dapat diraih dan
mcnggunakannya tanpa harus meregangkan tangan ke
poxisr varig berbeda apalagi jika harus merentangkan
sclur uh tangan karena posisi tersebut dapat menyebabkan
kcad.ian tegang dan lelah otot.
• Pcga.ig mouse secara ringan dan klik dengan tcgas.
Gerakkan mouse dengan lengan, jangan hanya dengan
- 180 -
c. Mo n itor
• Posisikan layar monitor sedernikian -upa sehingga pantulan
caha-, a dari larnpu, jendela a tau -.umber cahaya lainnya
dupa t diminimalisir.
• Pcngnunaan filter pada lavar monitor dapat mengurangi
rad ia si yang dipancarkan layar monitor yang diterima mata.
• Atur monitor schingga mata sama tir gginya dengan tepi atas
Iavar. sekitar 5-6 scntimeter di bawah bagian atas casing
monitor. Monitor yang terlalu renclah akan mcnycbabkan
lchcr clan pundak nyeri,
• Atur posisi sehingga jarak operator clan monitor berkisar 45
scntimctcr - 60 sentimetcr. Monitor yang terlalu dekat
mcnuakibu t kan mata tegang, ccpat lelah, dan potensi
gangguan pcnglihatan.
• Poxisi monitor tepat lurus di depan, jangan sampai
mcmaksa kepala dan lehcr anda mcnengok/menoleh untuk
mr lih at lavar.
• At ur inte nsitas pencahayaan dan w.irna monitor scnyaman
m i mukin terhadap mata. .Jangan terlalu redup jangan terlalu
tcr;ing.
• Bcrsi hkan layar monitor yang kotor karcna dapat
mcnirnbulkan cfek pantulan dan tampilan buram.
• Ap.rbila mcnggunakan kacamata baca (bifocal, progresive),
turunkan monitor lcbih rendah.
- 18 1 -
h>n;i ant 1rc1 tmggi gcnggam kc bawah bahu (tinggi bahu - 8 sentimeter)
)
'>. i::ti11,: ant 1r;1 t.-nuah bctis kc tinggi gcnggarn (knuckle height)
L( ,r:.1 a n 1.1 r;1 \.1 :~ t.u kt· tl'ngah betis. yait u sctcngah tinggi antara mata
k.ik: d.m lu t ut
!.<n1;i hor.zont ii cl1\J,1gi mcnjadi J bagian, vait u:
.1 Dck.u ('.1.(l srnurnc tc r dari bidang tengah vcr tikal / saqittal planes
!1. ~1·c1,mg / intcrnicdia!e (>JO· 60 sentimetcr dari bidang tengah vertikal/
sauitt al /J!wl<'I
Extcndco ( , '> 1 - KO svnt i me ter clari bidaru; tengah vert ikal ,' saqittal
niw1e1
---1~
.,. LFb~~g----· ----·-·----·
r-7-;;J r-~;1
---------- --------- ..
. .
T1ngg1 bahu
\i 1, i -.- ---------· B:Tinggibahu-.~cm
lI
I Af [~2-~V,~
( I
·~6 k~l §]
\f J,).,
' 1 .
i ir,
I /,r' r- I
· C : Tinggi kepal.: n
j-J'*-~
i 14 kg j I
I
1
1
1 · !'I 18 kg
1 L__ ~---=.J
7 kg!
/ •,': ;,14kp ~ ~I
(I_ ({ iL__ . ~ l_~
-~ ______:-_.._ _.___ _...___ _._ Lantai
I
I
1--.. --- X cm
.
1.__
.
· ---------
Zorra vert ikal I Z ona horizontal-
r-------- -.-
I Dekat Se dang ExtendecfB
< 30 30-60 >60 - 80
sentimeter sentimeter sentimeter
:~L[Jatas pngkaua,;c ~lau :10 Scntimctcr II 16 kg 7 kg
di atas bahu sarnpai 8 scntimeter di
bawah tinggi bah u
----- ---
EJ
---- - ·--- - ---
I l.Tir.ggi gcn~gamr. sarnpai di bawah 32 kg 16 kg 9 kg
Lahu I
f ILJ. Terigah lx-t is s.unpai t ingg; 18 kg 14 kg 7 kg
I genggamr::
IV. Lemtai sampai Linggi seterigah betis
-- --··- - - _l.
, 14 kg
EJ EJ --
~
:\~-j~ak dari titik tengah antara mata kaki bagian dalam dan beban I--1
[3 Titik a wal .u.ru titik akhir angkatan tidak melebihi panjang jangkauan i
. horizontal lc oih dari 80 sentimeter, dihitung dari titik tengah antara mata I
30 sentimetcr
----- --
di atas bahu atau lcbih dari 180 se-ntimcter di atas lantai
---
I bukti yang c~<l,-l- tidak menunjukkan batas 1:Jeb,;n yang aman di area TA,
professional judqemeni dapat digunakan untuk mcnentukan berat yang aman
bagi pekerjaan angkat dengan frekuensi rendah dan beban ringan.
E. Posisi anatomi untuk tinggi genggaman diasumsikan bagi seorang pekerja
L_ l yang berdi~d_<:_1_1gan lengan tergantung lurus di sis_i_t_u_b_u_h _J
r---------
T'a bc l 2. NAB untuk pekerjaan mengangkat selama:
> 2 jam per hari dengan > 12 dan s 30 kali angkatan per jam
a tau
~2 jam per hari dengan > 60 dan s 360 kali angkatan per jam
: Tinggi bahu + 30 cm
C : Tinggi kepalan
--- ------------------
Zona horizontale
f-----
Dek; rt Sedang ExtendecJ.B
Zona vertikal
< 3( ) 30-60 >60 - 80
sentim eter sentimeter sentimeter
, . Batas jangkau an? atau 30 sentimeter di
atas bahu sampai 8 sentimeter di bawah 14 k g 5 kg
tinggi bahu ~
--- -- --------------+-----
2. Tinggi genggams sampai di bawah bahu 27 k g 14 kg 7 kg
3. Tengah bctis sampai tinggi genggamE 16 k g 11 kg 5 kg i
Ix-:- Set~11gah};-;:~ d~a mata kaki seb~~ah dalam, sebagai ~w~ pehitungan jarak I
~ ; honzontaJ (0 sent1meter) ke awal t1trk angkat atau akhir titik angkat I
,
sentimetcr clari lantai _
-~-:- Batas baw~h jangkauan atas = tinggi bahu - 8 s_e_n_u_·_m_e_t_e_r __,
f[ C : Tinggi kepalan
D: Sete11gah)~·a_k_m_a_t_a_k_ak_1_
---lu-tu_t
· ___J
- 184 -
O cm 30 cm 60 cm 80 cm
------- ----------~
Zona horizontal-
-- --------
Dekat Sedang ExtendecfB !
Zona ve r t ikul
< 30 3 0-60 >60 - 80 :
, sentimeter ser itimeter sentimeter I:
--------------+-------
l. Batas jangknuanv at au 30
sen timet er di at as bahu sampai I
A. .Jar ak d.tri titik tengah antara mata kaki bagian dalam dan beban
B. Titik awal at au titik akhir angkatan tidak melebihi panjang jangkauan
horizontal le-bill dari 80 sentimeter , dihitung dari titik tengah antara I
mat a ka ki bagi.m dalam
POINT OF
TCP VEW PROJECTIOH
__ ._./_~IZONTAL
HORIZONTAL
LOCATION
! l:tf
,,.. LATERAL
Ml~Nf IIETWEEN
~ER ANKLE ION£I
HORIZ~AL
MIO-f'OINT 9E1WEEH
INN8' ANKU BONES
7 f.-H--.t_
HORIZONTAL
..,.. ..,-.,
POINT a, ............... , "'""
LOCATION
Set iap multiplier narus dihitung dari rurnus tersebut, tetapi pada
bcbcrapa kasus mungkin perlu untuk rnenggunakan interpolasi linier
untuk mcncnt ukan nilai rnultiplier-riya, khususnya pada saat nilai dari
var iabel 1 idak t cr sedia pada tabel. Sebagi contoh, pada saat mengukur
frekuensi, tidak mengukur secara kcscluruhan, maka multiplier yang
sc suai hurus diintcrpolas i antara nilai frekuensi pada tabel untuk dua
nilai yang terdckat kepada jumlah frekuensi yang sebenarnya.
Kctcrangan:
\V adalah le bar kontainer dalam sagittal plane dan V adalah lokasi
't
1 30
0,8~
0,8~ 0,50
0,48
--~2-~---t~_o_,7_8~--+-: ~~5_2_~+--~~----;
48
50
I
34
-36--
38
-- ~-1--
0 74
0,66
I 54
56
58
0,46
0,45
0,43
40 0 63 , 60 0,42
-42 I- 0:6()-- --1- 63 0,40
4 4 -- ---t O ,5 7 --+-1--- _____.__
> 63 0,00 _
D3 2. Kornporien Vertikal
I) Definisi d a n Perigukuran
Lok asi Vert ikal (V) diartikan sebagai tinggi vertikal tangan di atas
lantai. V diukur sccara vertikal dari lantai sampai ke titik tengah
ant.ara pcvangan tangan.
2) Pemba tu san Vertikal (Vertical Restriction)
Lokasi Vertikal (V) dibatasi oleh permukaan lantai dan batas atas
jangkauan vertikal untuk pekerjaan mengangkat (misal; 175
se ntimcte-r}. Lokasi Vertikal harus diukur pada tempat asal dan
tcmpat -mgkat yang dituju untuk menentukan jarak angkut
(Travel Distance / D).
3) Ve rtica l JI.Tu ltiplier
Untuk mcncntukan nilai Vertical Multiplier (VM), maka nilai
absolut at.au deviasi V dari kctinggian optimum 75 sentimeter
harus dihitung. Suatu ketinggian 75 sentimeter di atas lantai
pcrIu diprrtimbangkan tentang "ketinggian knuckle" bagi tenaga
kcrja c!engan rerata tinggi badan l1j5 sentimeter. Vertical
Multiplier (VM) adalah 1 - (0.003 IV-751)dulam satuan sentimetcr.
Apabila V bcrada pada ketinggian 75 sentimeter, maka VM
adalah 1.0. Nilai VM berkurang secara lir.ier dengan penambahan
atau pcngurangan ketinggian dari posisi tersebut. Pada
- 194 -
10 0,81
..
110 0,90
--
20 0,84 120 0,87
--
30 0,87 130 0,84
f- -- ----
1
7H
50 0,93 ' 150 i 0,78
------ . -
60 0,96 160 0,75
I---- ---
- -~i-:6:M , D 0---,M
Tabcl 03. Distance Multiplier
._,._I
~~~! 1timeter)
s25
40
:
'
· ---~-\ (scntimete.r)
1,00
0,93
115
130
0,86
0,86
~ ·-L o.oo 145 0,85
70 0,88 160 0,85
85 0,87 175 0,85
100 0,87 > 175 0,00
·- -· . . __~-----~----
Sudut a simetri (A) seperti yang diilustra sikan pada Gambar 6.2,
secura opcrasional dijelaskan sebagai suatu sudut antara garis
a sirnetri clan garis mid-sagittal plane. Garis asimetri dijelaskan
sehagai g;n-is horizontal yang menghubungkan titik tengah antara
tulang pcrgelarigan kaki bagian dalam dan titik proyeksi pada
lan tai srcara langsung di bawah titik tengah pergangan tangan.
Garis a si mctri dijelaskan sebagai suatu garis yang melewati titik
tengah a nt ara tulang pergelangan kaki bagian dalam dan jatuh
pada mid-eaqitt.al plane, yang merupakan posisi tubuh netral.
Sudut asimetri bukanlah sudut yang dit.mjukkan dengan posisi
kak i a t a u sudut torso yang membungkuk, tetapi ditunjukkan
oleh lok a si be ban relatif tcrhadap mid-saqittol plane tenaga kcrja.
Sud ut asimetri (A) harus selalu di .ikur pada tempat asal
me nga ngk.it. Jika memang significant control diperlukan pada
- 196 -
r-- -- -
: 60
-----+-----
I 0,F ; 1
~~ --7 _5_ J.__ o_,, '6
L 90 I o.:· 1
16
-=_1E5
_____120 --i-
l __ - -- I O ,f ,2
0,(
135 O,.C 17
r -· _- > 135 . =i---- 0,( )0
2) Durasi Angkat
Durasi angkat dapat diklasifikasikan ke dalam tiga (3) kategori
yait u; durasi pcndck; durasi sedang, dan durasi panjang a tau
lama. Kat egori tcrsebut didasarkan pada pola periode waktu kerja
dan wa kt u pemulihan atau recovery secara terus menerus
(scpcrti: kerja ringan). Periode waktu kerja terus menerus
mcr upakan suatu periode kcrja yang tidak terputus. Periode
waktu pemulihan merupakan durasi aktivitas kerja ringan
selarna pcriodc mcngangkat yang terus mcnerus tersebut. Contoh
kcrja ringan termasuk aktivitas seperti kerja sambil duduk,
mcmonitor opcrasi, kerja perakitan ringan, dsb.
Scl.mjut nv a kategori ketiga durasi angkat tersebut dapat
dijclaskun sebagai berikut:
a. Durasi Pcndek (Short Duration) merupakan pekerjaan
mcngangkat :yang mempunyai durasi kerja 1 jam atau
kurung, yang diikuti dcngan wakru pemulihan 1,2 kali
wa kt u kcrja. Sebagai contoh yang diklasifikasikan sebagai
durasi per.dck adalah pekerjaan mengangkat selama 45
mcnit harus diikuti dengan sekurang-kurangnya 54 menit
wa kt u pernulihan dalam satu sesi kerja, selanjutnya total
wa kt u mengangkat harus dikombinasikan untuk
mcncntukan secara tepat kategori durasi.
Con toh lain, asumsi seorang tenaga kerja mengangkat
seraru torus menerus selama 30 menit, kemudian
mclakukan pckerjaan ringan untuk IO menit, dan kemudian
mcngangkat dengan tambahan wakt.u 45 menit. Pada kasus
dernik ian , waktu pcmulihan antara sesi mengangkat ( 10
me nit! adalah kurang dari 1,2 kali waktu kerja awal 30
memt (36 menit). Dengan demikian, kedua waktu kerja (30
m-nit dari 45 menit) harus ditarnbahkan bersama untuk
mcnrntukan durasi. Selama waktu kerja total (75 menit)
lcbih dari 1 jam, rnaka pekerjaan harus diklasifikasikan
se bauai durasi sedang (Moderate Duration). Di lain pihak,
jikn periode pemulihan antara sesi mengangkat meningkat
mcnjadi 36 mcnit, rnaka kategori durasi pendek harus
ditcr.rpkan, yang akan menyebabkan nilai FM yang lebih
be s.u.
b. Dira si Sedang (Moderate Duration) merupakan pekerjaan
mcnuangkat yang mempunyai dura si lebih dari 1 jam dan
kurang dari 2 jam, yang diikuti de ngan periode sekurang-
kurangnya U,3 kali waktu kerja.
- 198 -
----
Tabel 05. Frequency Multiplier
Frekuensi Durasi Waktu K erja
Angka t / --->-1-ja_ml_>_l _d_a_n_<_2_j_a1
- i - n >2 dan :58 jam
Merrit V<75 V"?.75 V<75 I V"?.7 5 V<75 V"?.75
0,9 -)
s 0,2
·-.
0,5
1,00
0,97
1,00
0,97
. ---- ------- f- -· ---r---
0,95
0,92 0,9
-
)- 0,85
I 0,81
0,85
0,81
1 0,94 0,94 I 0,88 0,8 ) 0,75 0,75
2 0,9] , 0,91 0,84 0,8 l 0,65 0,65
. -----j----
3 0,88 0,88 I 0,79 0,7 ) 0,55 0,55
-
4 0,84 0,84 0,72 0,7 2 0,45 0,45 I
~-----
--- - --
0,45 0,45 0,26 0,26 0,00 0,13
-----· I
11 0,41 0,41 I
0,00 0,23 0,00 0,00
12 0,37 I
0,37 I 0,00 0,21 0,00 0,00
13 0,00 0,34 0,00 0,0 0 !
0,00 0,00
0,0 0-+
-----
14 0,00 0,31 0,00 0,00 0,00
--~--- - -
15 0,00 0,28 0,00 0,0,0 0,00 0,00
> 15 0,00 0,00 0,00 O,OC 0,00 0,00
! I
V dalarn s.at uan sentimeter
. -
tidak dikemas tidak ada
dalam koritaincr. pcgangan a tau
Katcgori "Bagus" objek tidak
d ijclask.m beraturan.
scbagai suatu Kategori
pegangan yang "Scdang"
nvarnan, yang dijelaskan
maria tangan sebagai suatu
dapat dengan pegangan yang ·
mud ah man a tangan
mernegang dapat ditekuk I
12 ~,aya bertanggung
11
___ . m__a~_ir~kom_p!cks _ I !
--------
18 Saya bertindak atau membuat keputusa n- 1 2 3 4 5 6 7
keputusan yang mempengaruhi keselamatan de lil
kesejah teraan or_a_n~g'"'---la_i_n _
19 Saya tidak mengerti sepenuhnya apa yai 1g 1 2 3 4 5 6 7
, diharapkcm da_ri ~_,_a__..y'-a _
20 Saya melakukan pekerjaan yang diterima ok :h 1 2 3 4 5 6 7
. __ _?atu orang tapi tidak diterima oleh orang lain
21 Sava benar-bcnar mernpunyai pekerjaan yar 1g 1 2 3 4 5 6 7
lebih banyak daripada yang biasanya dap at
___ Lslikerjakan dal,~m sehari
22 I Organisasi
! rnengharapkan saya melebi hi 1 2 3 4 5 6 7
; keterampilan dan/ a tau kemampuan yang sa 1a
: miliki
-----------
23 i Saya hanya rnernpunyai sedikit kesempat: tn 1 2 3 4 5 6 7
untuk berkernbang dan belajar pengetahuan d: lil
. J~eterampilan b~n1 dalam pekerjaan saya
24 • Tanggung jawa b saya dalam organisasi ini leb ih 1 2 3 4 o 6 7
. __ '.__Inengenai ora!1g_ daripada barang _
.~5 ! '.3aya tidak mengerti bagian yang diperank. an 1 2 3 4 5 6 7
' pekerjaan sava dalam memenuhi tuju: in
__ -r- organisasi kes~l_l!ruhan
26 : Saya mcnerirna permintaan-permintaan ya ng 1 2 3 4 5 6 7
. __ '. saling bertentangan dari satu orang atau lebih
27 i Sava merasa bahwa saya betul-betul tidak pun ya 1 2 3 4 5 6 7
I waktu untuk istirahat berkala
·'.~8 ~Saya kuran_g_ ---t-c-rl_a_t-ih--d-a_n_/_a_t_a_u __ k_u_r_a
ng 1 2 3 4 5 6 7
! pengalaman untuk melaksanakan tugas-tug as
i sava secara memadai
. - --+-- ---------------
__ 29 ; Saya merasa karir sava tidak berkembang 1 2 3 4 5 6 7
10 I Saya benanggung jawab atas hari depan (ka: ·ir) 1 2 3 4 5 6 7
_____ L orang lain __
--- - - --- - - - - ---- - - --- - - ·· - - - - ---- - - ---D IISI O LEH PEMERIKSA------------------------- ---
Total skor
_Skor ~Keta~~!an P_er_a_n -+-1_+_7_+_1_3_+_1_9_+_2_5
_ _.
Skor Kf>!Konflik Peran 2+8+ 14+20+26
-- -- --------------1-----
: Skor Be ban Berlebih Kuantitatif 3+9+ 15+2 l +27
BB Kuan
-----------!- --------- ----------+---- ----
Skcr Behan Berlebih Kualitatif 4+10+ l 6+22+28
BBKual
--------+- ------------------+---- ------1
Kcsimpulan
Skor .::_ 9 : derajat stres RINGAN
Skor 10-24 : derajat stres SEDANO
Skor > 24 : derajat stress BERAT
- 207 -
SMK3
------- ---
2 Manajerncn higicnc industri per er icanaan , 3 2
: pengumpulan sarnpel, perckaman data dan pel .iporan
,.., · -- I
j
--
-----
,) Program higicnc industri spesifik untuk penc lengaran 3 I 2 !
I
I
dan per nafasa n serta kualitas udara dalam ruangan
I iindoor air quality)
--,----- -----------
---
--r--- ----------
- _ -0 indoor air qun~ity ) ---
I
I
I
8 Evaluasi 3 2
. ----~------ -
9 .Jumlah 23 17
Total 40
----- --- -- --- - -- --
- 6-t I statistik
I
penvakit akibat kerja
Prosedur p-~n;·usunar. p_r_o_g_r_a_m_K_'_3_d_a_n_a_u_d-it
faktor 3 2
risiko buhaya lingkungan kerja
I
I. D1\TA UMUT\1
a. Pcrusah.ran
b. Alamat
c. Pcngurus/ Pc na nggurig jawab
cl Lokasi Pcmerik suan / Pcngujian
c. Nornor Dokurnr-n Pe ngujian
Sebelurnnya
f. Nomor SKP P.JK3/Bidang
g. Nomor SKP Ahli K3 Lingkungan Kcrja
Muda/l'vlady;1/Utama/Penguji K3
1I
--~-~
No.. Ruangan -··
I bazian
--~n
3. PE\1ERIKSAAN DAl'\/ATAU PENGUJIAN TEKNIS
Nomor
Titik uji
ISBB
(0 q
Durasi
Papa ran
B, -ban
erja
NAB Tindakan
pengendalian
j
I_ -
Kct.erarigan. Titik lo ka si tergambar pada sketsa terlampir.
5. An alis.is:
············································· ·······································
····················································································
o. Ke simpulan:
...... ············· ···················································································
........ ·········· ················································································· ···
...................... , ·· ··································
Yang Merneriksa dan Menguji
Dixet uj u i: Perigawas Ketenagakerjaar; Spesialis K3
Ma najcr Tcknis.*'"'" Lingkungar. Kerja/ Ahli K3 Lingkungan Kerja
Muda/ Madya/ U1 ama/ Penguji K3,
(. . . . . . . . . . . . . . . ) (.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
NIP . NIP /No. REG .
Ketvra ngan:
Corot yang tid.ik perlu
'' Tida k digunakan un tuk pengujian yang dil.ikukan oleh Ahli K3
Lingkung.m Kcrj.i Muda/Madya/Utama/Penguji K3
''* Digunakan unt uk perneriksaan dan pengujian yang dilakukan oleh Ahli
K3 Lingkungan Kerja Mu<la/Madya/Utama/Penguji K3
- 211 -
1. DATA UMUIV1
a. Perusahaan
b. Alamat
c Pen gurus/ Pr n.inggung jawab
cl. Lokasi Pcmeriksaan/Pengujian
c Nomor Dok urnrn Pcngujian
Se bclu mnva
f. l\omor ~;Kr PJh:3/Bidang
)! Nornor SKP Ahli K3 Lmgkungan Kerja
Mucla/ Madv.: _/ Utama/ Penguji K3
i
L
6. Kosimpulan:
.... ··· ············. ··· · · .... ····················································································
............................. ····················································································
,
...................... ·· ····················· ·············
Yang Memeriksa dan Menguji
Disctujui: Pengawas Ketenaga kerjaan Spesialis K3
Ma najcr Teknis,"** Lingkungan Kerja/ Ahli K3 Lingkungan Kerja
Muda/ Madya/ Ut ama/ Penguji K3,
( . " ) ( )
l'\IP . NIP/No. REG .
Kctcr anga n:
" Corot yang t.id a k pcrlu
** Tid ak dij.unakan untuk pengujian yang dil.ikukan oleh Ahli K3
Linukung.m Kcry1 Mucfo/Madya/Utama/Penguji K3
'"" Diguriakan untuk pcrneriksaan dan pengujian yang dilakukan oleh Ahli
K3 Lingkunga n Kcrja Muda/Madya/Utama/Penguji K3
- 213 -
1. DATA UMUl\1
,1. Pcr usahuan
b Ala mat
c. Pengurus/ Pc1unggung jawab
d Lokasi Perne rik saan y Pengujian
c. Nomor Dokurncn Pcngujian
Scbclumnva
I. Nornor ~KP P.Jl,3/Bidang
g Nornor SKP Ahli K3 Lingkungan Kerja
Muda/ Madv.i l Utarna ' Penguji K3
~~tPerhari
: Pcmaparan (m/ d ~t2) yang telah
dilakukan
- - - I
Kc.crangan: Tit ik lokasi tergambar pada sketsa terlampir.
.=;_ .'\nalisis:
- 214 -
...................... , .
Disctujui: Yang Memeriksa dan Menguji
Mariajc r Tekr:1s,*** Pcngawas Ketenaga kerjaan Spesialis K3
Lingkungan Kerja/ Ahli K3 Lingkungan Kerja
Muda/ Madya/ U1 ama/ Penguji K3,
Kctcr.mgan:
Corct yang ticlak perlu
** Tidak digur.akan untuk pengujian yang dil.ikukan oleh Ahli K3
Lingkung.m h'cr_1:i Muda/Madya/Lltama/Penguji K3
*'* Diguriakan unt.uk pemeriksaan dan pcngujian yang dilakukan oleh Ahli
!·~3 Lingkungan Kcrja Muda/Madya/Utama/Pern~ji K3
- 215 -
D. Forrn u li r Pcmcriks.ian
clan Pengujian Awuly Berkula.' Khusus F'rekuensi
Radio Dan Gclornb.mg Mikro '
I. l) AT A U \II U !'vi
a. Perusah.tan
b. Alarna t
c. Pengurus/ Pcn.mggung jawab
cl. Lokasi Pcmcriksaan/ Pengujian
t'. Nornor Dok urnc n Pcngujian
Scbcl urrmva
f. Nomor SKP P.JJ~:3/Biclang
g. Nornor SKP Ah;i K3 Lingkungan Kerja
Mucla/ Mady« / Utama/ Fenguji K3
Be 1gian. I
Density I Medan Medan Perna pa ran
Ne ,_Titik I (mW /sent Listrik Magnet (men it)
pcng uk uru n '
imctcr2) (V/m) (A/m)
Has ii NAB H,; Si] I NAB I
I
Ukur I Uk ur
--
'
!
I
I
: I I
• > Kcsimpulan:
......................·· ····················
, .
Yang Memcriksa dan Menguji
Di:«: t uj t , i Pengawas Ketcnaga kcrjaan Spcsialis K3
!\Ltnajc:· Tt·k!1;s.'"*" Lingkungan Kcrja/ Ahli K3 Lingkungan Kerja
Muda/ Madya/ U: ama/ Penguji K3,
l(ctcrangan:
Corvt yang tid ak pcrIu
Tid.ik diuuriakan untuk pengujian yang dil akukan oleh Ahli K3
Lingk u ng.m l<n_1a Muda/Madya/Utama/Penguj1 K3
"* Digunakan u n tu k perneriksaan dan pcngujian y rng dilakukan olch Ahli
K3 l.ingk unua n Kcrja \1uda/Madya/Utama/Pen!~uji K3
· 217 ·
I·~. Formulir Pcmcr iks.um clan Per.gujian Awal/Berkala / Khusus Radiasi Sinar
Cltrn Urigu (UV)"
1. DATA UMUl\1
Pcrusuh aan
b Ala mat
Penguru s / Pen. 1 nggun~ jawab
d. Loka si Pcmcriksaan/ Pcngujian
C. Nornor [ >okurrwn Pcngujian
Sebclurr.nva
f. Nornor SKP P. Jf~3 / Bidang
(1
h Norncr SKP 1\hli K3 Lingkungan Kerja
1\luda/ Mudvn i I Itama' Pcnguji K3
i
I
t). Kcsimpulan:
........... ······· ·· ·································· ··················································
..... ······················· ·········· ··· ···· ··············· ····················· ·································
...................... , ·· ··································
Yang Merneriksa dan Mcnguji
Dis.ct.uj;ri: Pcngawas Ketenaga kerjaan Spesialis K3
Ma najer Te k n is ,"?" Lingkungan Kcrja/ Ahli K3 Lingkungan Kerja
Mud a/ Madya/ u, ama/ Penguji K3,
( . .......... ) ( )
NIP .. NIP/No. REG .
Kcu-rangan:
Corct yarig ud: k per! u
Tidak dir.unakan untuk pengujian yang dil.ikukan oleh Ahli K3
l.ingkung.in Kcrja l'vluda/ Madya/ Utarna/ Penguji K3
,.,'* Digunakan untuk pemcriksaan dan pengujian yang dilakukan olch Ahli
K3 Lingkungan Kcrja Muda/Madya/Utama/Pcnguji K3
- 219 -
I. DA. TA UMUl\1
a Pcr usah.ian
b Alarnat
c. P~n[!,urus/ Pcn.mggung jawab
cl Loka si Pemeriksaan/Pengujian
e. Nomor Dok urne n Pengujian
Sebelumnva
f. Nomor SKP P.JK3/Bidang
g. Nomor SK? Ahli K3 Lingkungan Kerja
M uda' Madv.r / l 'tama / Pcnguji K3
. ~- -- . _ __..______._____.___ l_ I I ;
I<c·.erangan Tit ik k.ka si tergambar pada skctsa tcrlampir.
:S. An alisi s:
h. Kcsimoulan:
...................... , .
Yang Merneriksa dan Menguji
Disctujui: Pcngawas Ketenaga kerjaan Spcsialis K3
Manajcr Tckrns.*** Lingkungan Kerja/ Ahli K3 Lingkungan Kerja
Muda/Madya/U! ama/Penguji K3,
( . . ) ( )
NIP . NIP/No. REG .
Ket er.mean:
Corel yang tid.ik pcrlu
** Tidak diguriakan untuk pengujian yang di! akukan olch Ahli K3
Lingkungan Kcr;a Mud a/ Madya/ Utama/ Penguji K3
'** Digunakan untuk pcmcriksaan clan pengujian y.ang dilakukan oleh Ahli
1{3 Lingkungan Kerja Muda/ Madva / Utama/ Penguji K3
- 221 -
KOPINSTANSIYANG
Mf;:L/\KUKAN PEMERIKSAAN/PENG JJIAN
I. [),\TA UMUl\l
a. Pcr u sa h.ia n
b. Alarna t
c. Pengurus/ Penmggunr; jawab
d Loka si Pcmcriksaan/Pcngujian
('. Nomor Uokunwn Pcngujian
Se belurnnva
f. Nomor SKP !'.JKJ/Bidang
g. Nomor ~'.KP Ahli K3 Lingkungan Kerja
Muda z Madv.: Utama y Pcnguji K3
~ __ _l__ -- --------'-----~--
h.e1 erangan Titik lo kasi icrgambar pada sketsa terlampir.
6. Kc simpulan:
...................... , .
Yang Memerik sa dan Menguji
Dis.ct.ujr.i: Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Manajc r Tck n is,*** Lingkungan Kerja/ Ahli K3 Lingkungan Kerja
Muda/ Madya/ U·ama/ Penguji K3,
( . .. ....... , ( )
NlP . NIP/No. REG .
:,etl'r:1ngan:
Corer yang tid.ik pcrlu
-r»: Tidak diguriakan untuk pengujian yang dilakukan olch Ahli K3
l.ingkung.m Kerja Muda/Madya/Utama/Penguji K3
"* Digunakan un: uk pemcriksaan dan pengujian y ang dilakukan oleh Ahli
1-:3 Lingkungau Kcrja Muda/Madya/ Utama/ Periguji K3
- 223 -
l+Forrnulir Pcmer ik snan dan Pcngujian Awal r Berkalay Khu sus Pcncahayaan
D: Tempat Kcrja
I. Di\:A UMUl\I
a. Pcr usah.ian
b. Alarnat
c. Pengurus/ P<~nanggung jawab
cl. Lokasi Pemcnksaan/Pengujian
e. Nomor Dok u rnr n Pe ngujian
Sebelumnya
f. Nomor SKP P. J l-.:3 / Bidang
g. Nornor SKP Ahli K3 Lingkungan Kerja
Muda/ Mady.i / Ut.a ma / Pcnguji K3
i I
I
l_L --
~_1----~
h l '1 e ra ngan. Tit.ik loku si tergarnbar pada sketsa terlarnpir.
I
.:S. Analisis:
- 224 -
I) Kcsirnpulan:
...................... , ·· ·································
Yang Memeriksa dan Menguji
Dis e tujui: Perigawas Ketenaga cerjaan Spesialis K3
Manajer Tckriis.":" Lingkungan Kerja/ Ahli K3 Lingkungan Kerja
Muda/Madya/TJtama/Penguji K3,
( ) ( )
I\IP ......... NIP/ No. REG ..
Kctcrnngan:
-r: Corer yang tid.ik perlu
-r :»: Tidak diuunakan untuk pengujian yang dil.ikukan oleh Ahli K3
Lingkung.m Kc-rja Muda/ Madya/Utama/Penguji K3
'h Digunakan un t uk pemcriksaan dan pengujian yang dilakukan oleh Ahli
K3 Lingkungan Kcrja Muda/Madya/Utama/Pcnguji K3
- 225 -
L--~---
I<cr.erangan Tit.ik
J______._____.__
lokasi tergambar pada sketsa terlampir.
·1. 1\1'.alisis:
- 226 -
t ). Kvsimpulan:
...................... , .
Yang Merneriksa dan Menguji
Disct ujui: Perigawas Ketenaga kerjaan Spesialis K3
Ma naje r Tc k n 1 s , *** Lingkungan Kcrja/ Ahli K3 Lingkungan Kerja
Mud a/ Madya/ U1 ama/ Penguji K3,
Kctcr angan:
Corel yarn; cidu k pcr lu
Ak Tid a k dir.unakan untuk pcngujian yang dil.ikukan oleh Ahli K3
Lingk ung.m Kcrj., Muda/Madya/UtE:ma/Penguji K3
'u Digunaka n u n t _1k perneriksaan dan pengujian yang dilakukan
1
oleh Ahli
K:3 Lingku nga n Kcrja M uda/ Madya/ Uta ma/ Periguji K3
- 227 -
. J. For:nulir pr-rnerik saan dc:111 pcngujian awal/ bcrkala/ khusus gas/ uap
Le-rba hava"
!--+-·· .
Hasil NAB yang telah
Ukur dilakukan
L__ ~~!~--~~~~-~~~~~-~~~~
l<t·Lerangan Tit.ik loka si tcrgambar pada sketsa terlampir.
! r. Kcsimpulan:
...................... , .
Yang Merneriksa dan Menguji
Di set uj u i: Pengawas Ketenaga -cerjaan Spesialis K3
Manajer Teknis,*** Lingkungan Kerja/ Ahli K3 Lingkungan Kerja
Muda/Madya/ U: ama/ Penguji K3,
( ) ( )
J\:IP......... NIP/No. REG .
Keter.mgan:
* Corct yang t id.rk perlu
*" Tida k dijtunakan untuk pengujian yang dil.ikukan oleh Ahli K3
l.inakung.m Ki-rj.. Mucla/Madya/Utama/Penguji K3
,h Digunakan untuk pcmeriksaan dan pengujian yang dilakukan olch Ahli
K3 Lingkungan Kerja Muda/Madya/Utama/Penguji K3
- 229 -
K. Forrriulir
Pe meriksaan dan Pcngujian Awal/Berkala rKhusus Indikator
Pajarian Biologi Ba h an Kimia"
1. 01\TA L:MUrvt
;1. Per u sa h.ia n
b. Ala mat
c. Pcngurus/ Pcn.mggunj; jawab
cl Lo ka si Pcmc tik saan ,' Pcngujian
('. Nomor Dok u mc-n Pcngujian
Scbclurr.nva
f. Nornor SKP r>,Jl..,:1/Bidang
g.
L_
Nornor SKP Ah li K3 Lingkungan Kcrja
Muda/ Madv.i i I lt arna ' Penguji K3
L_ -----'-----------'
5. Ariali sis:
- 230 -
t ). Kc simpulan:
........................... ······································································· .
,
...................... .
Yang Merneriksa dan Menguji
Disetuju1 Pengawas Ketenaga kerjaan Spesialis K3
Manajer Tck m s,">" Lingkungan Kerja/ Ahli K3 Lingkungan Kerja
Muda/ Madya/ u· arna / Penguji K3,
( . .. ....... ) ( )
i':IP .. NIP/ No. REG .
Kctcrariga n:
Corer yanr; tid.ik per lu
d Tidak digunukn n untuk pengujian yang dilikukan olch Ahli K3
Lingk u ng.m Kcrja \lluda/Madya/Utarna/Penguj1 K3
Digunakan untuk pcmcriksaan dan pengujian y.mg dilakukan oleh Ahli
KJ Lingkungan f\.erja Muda/ Mady a/ Utama/ Periguji K3
- 231 -
L. For m u lir Pe mcr i k xan n dan Pcngujian Awal/Berkala y Khu sus Mikrobiologi*
~71:~~~=~
I
. j.
L ~~~_J
Kc tcrangan Tit.ik lokasi tergambar pada sketsa terlampir.
fi. Kc.simpulari:
...................... , .
Yang Merneriksa dan Menguji
Di set uj u i: Pengawas Ketenaga kerjaan Spesialis K3
Ma najcr Tc k n i s. *** Lingkungan Kerja/ Ahli K3 Lingkungan Kerja
Muda/Madya/ U1 ama/ Penguji K3,
( . " ) ( )
NIP . NIP/No. REG .
Kctc rangan:
Corct yang tidu k pcr lu
** Ticlak diuunakun unt uk pcngujian yang dil.rkukan olch Ahli K3
Lingkuriga n Kcrj.i Muday Madya y Utamay Penguji K3
*** Digunakan untuk perneriksaan dan pengujian yang dilakukan oleh Ahli
K3 Lingkungan Kerja Muda/Madya/Utama/Penguji K3
- 233 -
1'v1. Formulir Perncriksaan Dan Pengujian Awal ' Bcrkala/ Khusus Faktor
Ergonorni '
1. Dt\TA CMU\l
a. Pcru sah.ran
b. Alarnat
c. Pcngurus/ Pcrwnggung jawab
cl. Loka si Pc meriksaan/ Pcngujian
c. Nomor Dok urn.-n Perigujian
Scbclurnnva
f. Nornor SKP P,Jh:3/Bidang
g. Nomor SKP ,\h'.i K3 Lingkungan Kerja
M ud a / l'vl ady. 1 / l: tarna / Penguj i K3
- -~~~-'--~~~----'-~~~~~~
Kcterangan: Tit.ik loka si tcrgambar pada sketsa terlampir.
s. An ali si s:
- 234 -
h. Ke simpulan:
...................... , .
Yang Memerik.sa dan Menguji
Disctujui: Pengawas Ketenaga kerjaan Spesialis K3
Mariajer Teknis,*** Lingkungan Kerja/ Ahli K3 Lingkungan Kerja
Muda/Madya/Utama/Penguji K3,
( . ......... ) ( )
NIP .. NIP/No. REG .
Kctcrangan:
Corer yang tid.i :-: perlu
A.•. Tidak diguna kan unt uk pengujian yang dil.ikukan oleh Ahli K3
Lingkungan Kcr_1;1 Muda/Madya/Utama/ Penguji K3
'u Digunakan un tuk perncriksaan dan pcngujian yang dilakukan olch Ahli
K3 Lingkungan Kerja Muda/Madya/Utama/Penguji K3
- 235 -
1. D!\TA U:.1U'.\I
,1. Pe r usuh.um
b Alarna t
<'. Pc n L>;ll ru s / P1· nc1:1ggung _j a wa b
d Lok a si Pr rm-r ik sua n / Pt·ngujian
(" No mor I >okunwn P<'nt~ujian
Sclwlun·n\·c1
r. N omor ~'.KP P. J 1~3 / Bidum;
g. Nornor ~'.KP Ahli KJ Lir.gkungan Kcrja
!'.1ucla./f\L1cl:·,;1 l'tam;i/Pl'nguji K3
t--
Kcsimpulan
·I. ,\n.:ilisis:
- 2 3(, -
,
...................... .
Yang Merncriksa dan Menguji
Disctujui: Perigawas Ketenaga cerjaan Spesialis K3
Ma naje r TcJ.:nis.'*" Lingkungan Kerja/ Ahli K3 Lingkungan Kerja
Muda/ Madya/ Ut ama/ Penguji K3,
( . .......... ) ( )
!\IP . NIP/No. REG .
l<ctcrangan:
Core-t yan c tid.ik perlu
** Tidak diguria kr.n unt uk pcngujian yang dil.ikukan oleh Ahli K3
Lingkung.m Ki.rj.: Muda/Madya/Utama/Penguji K3
''* Digunakan u n t.uk pe meriksaan dan pengujian yang dilakukan oleh Ahli
1·~3 Lingk ungan Kcrja Muduj' Madyay Utamay Penuuji K3
- 237 -
1. DATA U\IU\1
a. Pcr usah.ran
b. Ab mat
~ .. Pcngurus; Pc1wnggung jawab
cl. Lokasi Perner iksaanz Pcngujian
e. Nomor Dokurncn Pcngujian
Scbclurn nva
f. Nomor SKP P. JK.1/BicLmg
g. Nomor SKP Ah li K3 Lingkungan Kerja
Muda/ Mady» /l .tama/Penguji K3
+
S<"lok;_rn' ventilasi)* tidak)*
Lan Lt,/ H;_1]:1 man / (mengalir/
b.mgurian b.rwah . tergenang)*
tan.i Ii .
-! -- -~- -- -----+- ----.--- -----1--------------j
I
I
'
~~------]
Kct.erangan: Tit.ik lokasi pcmcriksaan tergambar pada sketsa terlampir.
J. Analisis:
'I. Ke sirnpulan:
- 238 -
...................... , .
Yang Merner iksa dan Menguji
Disctujui: Pcngawas Kctcnagakcrjaan Spcsialis K3
Manajer Tck n is,*** Lingkungan Kerje/ Ahli K3 Lingkungan Kerja
Muday Madya: Utama/Penguji K3,
( ) ( )
NIP . NIP /No. REG .
Kctcrangan:
Core t yang tidn k pcrlu
*'' Tidak digunaka n untuk pengujian yang dilakukan oleh Ahli K3
Lingkung.m Krrja Muda/ Madya/ Uta ma/ Penguji K3
·"** Digunaka n untuk pcrneriksaan dan pengujian yang dilakukan oleh Ahli
K3 Lingkungan Kerja Muda/Madya/Utama/Penguji K3
- 239 ..
~ J. - __
h:ctcrangmi: Tit ik lok asi pemeriksaan
J___.____~ tergambar pada sketsa tcrlampir.
Ana lisis:
J-.:esimpulan:
,
..................... .
Yang Merneri ksa dan Menguji
Disctu1 ui: Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Manajcr Tt'knis,*** Lingkungan Kerja _I Ahli K3 Lingkungan
Kerja Muda/Madya/Utama/Penguji K3,
( ) ( )
NIP . NIP/No. REG .
Kctcranuan:
Ccrct yang tidal: perlu
h Tidak dinunak.i n untuk pengujian yang dilakukan oleh Ahli K3
.~ingkungan Ecna Muda/ Madya/ Utama/ Penguj: K3
'** Digunuk..n u n r u k pcrncriksaan dan pengujian yang dilakukan olch Ahli
K3 Lingkung.m Kerja Muda/Madya/Utama/Penguji K3
- 240 -
0. Forrn ulir Pcrncr ik sa a n Loker dan Ruang Ga nt.i Pakaian Bagi Tenaga
Ke rja Laki-Laki / Pcrcmpuan "
Analisis:
Ke sirn p ulari:
············ ··········>········ .
Yang Memeriksa dan Menguji
Disct.ujui: Pcngawas Ketcnagakerjaan Spesialis K3
Manajcr Tr-k nis ;">" Lingkungan Kerja I Ahli K3 Lingkungan
Kerja Muda/Madya/Utama/Penguji K3,
( ) (.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
NIP . NIP/No. REG .
Kctcrangan:
Corer yang t ida k perlu
"'* Tiduk digun.ik.m untuk pcngujian yang di.akukan oleh Ahli K3
Lingk ungan hen a Muda/ Madya,' Utama/ Penguj K3
• *A Digunak.in u n t 11k perncriksaan dan pengujian yang dilakukan oleh Ahli
K3 Lingkungar. Kerja Muda/Madya/Utama/Penguji K3
- 24 1 -
C_1tdL1n:
1. Pcr us.rha.m :clah/bclum mcmiliki !PAL uni uk pcngolahan limbah
c.ur
2 Pcr usn l ruu n tdah/bclurn mcmakai alat p.rnbakar lirnbah padat
[in sc ncru t or l.
. , .
Yang Memenksa dan Menguji
Di set uj u i: Perigawas Ketcnarakerjaan Spesialis K3
:''v1 ana_•c-r 1\ ·kn is,*** Lingkungan Kerja I Ahli K3 Lingkungan
Kerja Muda/Madya/Utama/Penguji K3,
(. . . . . . ..... . . . . . . .. . . . .. . . ) ( ············· )
~nP . NIP/No. REG .
Kctcrar 1gd n:
Curet vat 1g t id.rk pcrlu
Tid.ik digun,1k,m untuk pengujian yang di akukan oleh Ahli K3
Lingkuru.an Kcria Muda/Madya/Utama/Penguj. K3
Diguriak.m u n t uk perneriksaan dan pengujian y ang dilakukan oleh Ahli
KJ l.ingkung.i» Kerja Muda/ Madya/ Utama/ Pcnguji K3
- 242 -
--,~,
Bagi an Kelembaban (ada/ bu a tan/ (ada/tidak)*
(%) tidak)* gabungan*
·-
I !
I :
I I
~-----'-
Keterangan. Tit ik lo ka si perneriksaan tergambar j.ada sketsa terlampir.
Analisis:
Kcsimpulan:
,
...................... .
Yang Memeriksa dan Menguji
Diaet ui ui: Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Marmjer T,·knis,*** Lingkungan Kerja I Ahli K3 Lingkungan
Kerja Muda/Madya/Utama/Penguji K3,
( ) ( )
NIP . NIP/No. REG .
Kctcrangan:
Coret yaqg tid ak pe rlu
,.,. Tid.ik diguria k.i n untuk pengujian yang di!akukan oleh Ahli K3
Lingkunaan Kerj.; Muday Madyaj Utama/ Penguj: K3
*** Digunaknn unt uk perneriksaan dan pcngujian yang dilakukan oleh Ahli
K3 Lingkung.m Kerja Muda/Madya/Utama/Penguji K3
- 243 -
L_L
Kcterangar.: Tit ik \okasi pemeriksaan tergambar pada sketsa terlampir.
Analisis:
Ke simpulan:
...................... , ····································
Yang Memenksa dan Menguji
Disctujui: Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Manajer Tcknis,*** Lingkungan Kerja / Ahli K3 Lingkungan
Kerja Muda/Madya/Utama/Penguji K3,
( ) ( ··········· )
~HP . NIP/No. REG .
Keterangan:
;, Coret yang tidak perlu
** Tidak digunakan untuk pengujian yang dilakukan oleh Ahli K3
Lingkungan Kerja Muda/Madya/Utama/Penguj1 K3
*** Digunakan urituk pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan oleh Ahli
K3 Lingk ungan Kerja Muda/Madya/Utama/Penguji K3
- 244 -
- ~-[,-- ~
Ruarig Lok asi Pcmi sah an Pem bersihan Prosedur Label
kc1Ja/ Pcmerik alat alat/ ke bersihan / bah an
Bagian I sa,111 (ada/tidak)* / Perkakas penempatan/ (ada/
pcriataan alat /bahan penataan alat, tidak)*
(rapi z t idak]" secara ru tin perkakas, bahan
-+
(ada/tidak)* (ada/tidak)*
'I
I
I
~ J_ __ I
Kctcrangan: 1'; t ik lokasi pemeriksaan tergambar oada sketsa terlampir.
Anali sis:
Kcsirripula n:
...................... , .
Yang Memenksa dan Menguji
Disetujui: Pcngawas Ketenagakcrjaan Spesialis K3
Manaicr Tckr1is,*** Lingkungan Kerja I Ahli K3 Lingkungan
Kcrja Muda/Madya/Utama/Penguji K3,
Ke terangan:
k Coret yang tida k perlu
'* Tidak digun.rk.m untuk pengujian yang diakukan oleh Ahli K3
Lingkungan Kcr ia Muda/Madya/Utama/Penguj K3
"** Digunakun unt.uk pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan olch Ahli
[(3 Lingkungan Kerja Muda/Madya/Utama/Penguji K3
- 245 -
SURAT KETERANGAN
FAKTC>I~ FISI I~/ KIMIA/BIOLOGI/ ERGONOMI/PSIKOLOGI*
DI TEMPAT KERJA
Nomor: .
Bcrdn sarkan ha sil pcrncrik saan dan pengujian yan ~ telah dilakukan oleh
. . . . . . . . . . . . . pada Langgal . . . . .. . .. s.d. terhadap faktor
fisika / kimia / lJiologi / ergonorni / psikologi* di temp, t kerja, diterangkan
1
bahwa:
r: DATA UMl'M
l. Pc r u sa hua n
-)
Alarnar
,,
• ». Pengurus Pcrusahaan
Ahli K3 Lingkungan
Kerja
Muda , Macl\ct / Uta ma*
Lokasi Obj(·k
B. DATA TEK\IS
Obvek Faktor fisika/ kimia/ biologi/ ergonomi/
psikologi*
.Jcnis Objek Iklim Kerja Panas/ ISBB
Kebisingan
Getaran Lengan dan Tangan/ Seluruh
Tubuh" Gas
Radiasi Frekuensi Radio dan Ge lorn bang
Mikro
( ) Radiasi Sinar Ultra Ungu (UV)
( ) Medan Magnet Statis
( ) Iklim Kerja Dingin I Cold Stress)
( ) Pencahayaan
( ) Debu
( ) Gas/Uap berbahay 1
( ) Indeks Pajanan Biologis
( ) Mikrobiologi
( ) Ergonomi
( ) Psikologi
( ) Objek khusus * [Sebutkan ...............
Dokumen Ha sil Pemeriksaan
clan/ at au Peruiujian : No Ta nggal : .
Instansi Pcnguji .
Alarnat In st an si Periguji .
Telp Fax .
Tanggal Pc-l ak snrraa n
- 246 -
D. l{ESIMPUL.6.N
MEMENUHI
PEl~SYAR.:\TANKESELAMATAN DAN KESl~HATAN KERJA
Di set uj ui : ........................ , .
Pirnpinan Unit Kerja Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Pcngawc san Kc:tcn;1gakerjmm, Lingkungan Kerja,
( ·············· ) ( )
NIP . NIP ..
Kcter.mgan:
,1. Le mbar pcrtu ma untuk pemilik.
b. Lcrnbar ked ua u nt uk unit kerja pengawasan ket.eriagakerjaan setempat.
c. Lernbar kctig;-1untuk unit kerja pengawasan keteriagakerjaan pusat.
- 247 -
SURAT I,:ETERANGAN
PENERAPAN HICdENE DAN SANITASI DI 'TEMPAT KERJA
Nemer: .
2. Ala m.u
Pcngurus Pcrusahaan
-1· Ahli I·~J I. ingkungan
Keria
Muda ,' Madv.i / Utarna"
o. Loka si Objck
B. DATA TEKNIS
Obve k Penerapan higiene dan sanitasi di tempat kerja
. Jcnis Objek ( ) Kcbersihan Bangunan Tempat Kerja
( ) Fasilitas Kebersihan, toilet laki-
laki/ perempuan/ pcnyandang cacat*
Loker dan Ruang Ganti Pakaian Bagi
Tenaga Kerja Laki-1.lki/Percmpuan*
Ternpat Sampah
Kualitas Udara Dalam Ruangan dan
Ventilasi
Ruang Udara/ Cubic Space
Keta tarumah tangg.: an (Housekeeping),
pcralatan dan bahan
Objek khusus * )Se outkan .
Dokumen I l a s i l Pr-rne riksaan
dan/ a tau Pcnguj ian : No Tanr.gal : .
l n st an si Pcnguji . . .
Alam at In sta n si Pr-nguji .
Tclp Fax .
Tanggal Pc laks.inaan
D. KES!l\1PULAN
MEMENUHI
PERSYARATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Di set uju i:
Pimpirian Unit Kerja Pcngawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Pcngawasan Kckn,1gakcrjaan, Lingk ungan Kerja,
( ) ( )
:\ IP . NIP .
Kct crangan:
;1. Lernbar pertama untuk pernilik.
b. Lcmbar kcd ua un tuk unit kerja pengawasan ketenagakerjaan setempat.
c. Lem bar kctig» untuk unit kerja pengawasan kctcnagakerjaan pusat.
- 249 -
SURAT KETERANGAN
FAKTOR FISIKA/ KIMIA/ BIOLOGI/ ERGONOMI/ PSIKOLOGI*
DI TEMPAT KERJA
Nomor: .
Bcrclasarkan hasil pcrner iksaan dan pengujian yang telah dilakukan oleh
..... pada tanggal s.d. terhadap faktor
fisika/kimia/btologi/crgonurni/psikologi* di ternpa t kerja, diterangkan
buhva:
A. !);\TA l'.MUM
1. Pcru sahaan
Alama:
Pengurus Pcrusahaan
"'i. Ahli 1<3 Linukungan
Kcrja
Muda, Madvu / Uta ma"
~>. Loka si Objck
B. DATA TEKl'<JS
Faktor fisika/ k :mia/ biologi/ ergonomi/
psikologi*
.lrnis Objck lklim Kerja Panas/! SBB
Kebisingan
Getaran Lengan dan Tangan/Seluruh
Tubuh ' Gas
Radiasi Frekuensi Radio dan Gelombang
Mikro
( ) Radiasi Sinar Ultra Ungu (UV)
( ) Medan Magnet Stat .s
( ) Iklim Kcrja Dingin (Cold Stress)
( ) Pcncahavaan
( ) Debu
( ) Gas/ Uap berbahay.i
( ) Indeks Pajanan Biologis
( ) Mikrobiologi
( ) Ergonomi
( ) Psikologi
( ) Objek khusus * )Sebutkan .
Dokumen Hasil Pcmer iksaan
d.m / a tau Pcngujian : No Tanggal : ..
lnstansi Pcriguj i . .. · · · · · .. · · · · · · · · · · · · · · · · · .. · · · · · · · · · · ·
Ala mat Ins.tan si Pe nguji ..
'felp Fax .
Tanggal PcIak s.m.ia n
- 250 --
D. EVALUASI
E. EESITV1PUL1\N
TIDAK MEMENUHI
PEJ~SYAR·\TAN KESELAMATAN DAN KESJ~HATAN KERJA
Dcrnik ian surat keterurigun ini dibuat dengan seberiarnya agar dapat
.liguriakan scbag.urnana mcstinya dan berlaku sepanjang tidak ada
pcr ubahan kondisi lingkungan kerja dan/ at.iu sarnpai dilakukan
pcmcriksa.m clan pengujian selanjutnya sesuai dengan ketentuan
per.it urun pcrund.mg-undangan.
Disctuj u i: ........................ , .
Pimpinan Uru t Kcrja Pengawas Keter:agakerjaan Spesialis K3
Pcngawasan Kctc-nugakerjnun, Lingkungan Kerja,
( ·········· ) ( )
~111~ . NIP .
!,ct erangan:
;1. Lem bar pcrtama unt uk pemilik.
b. Lcrnbar kcd ua untuk unit kerja pengawasan kctenagakerjaan setempat.
r. Lem bar ketig» untuk unit kcrja pcngawasan kct enagakerjaan pusat.
- 251 -
SURAT KETERANGAN
PENERAl'AN HIGIENE DAN SANITAST DI TFMPAT KERJA
Nomor: .
Hcrria sar kan ha sil pc-mer iksuan dari pengujian yan ~ tclah dilakukan oleh
.................. p.idu tanggai s.d terhadap
pcnerupa n higrerie cl;, n sa nita si di ternpat kcrja, diterangkan bahv ..,a:
:\ . I):\ T:\ TJ MU M
1. Per usuhuun
·' Alamai
'I
..». f'cngurus Pcrusahaan
Ahli KJ l.ingkurigan
!..:erja
Muda . I\1ad'.·,1 iUtama*
o. Loka si Obj.k
B. DATA TE:KNIS
uovek Pencrapan higicne dan sanitasi di tempat kerja
.Ienis l)bjek ( ) Kebersihan Bangunan Tempat Kerja
( Fasilitas Keber sihari, toilet laki-
laki/ perempuan/ periyandang cacat*
Loker dan Ruang Ganti Pakaian Bagi
Tenaga Kerja Laki-Jaki/Perempuan*
Tempat Sampah
Kualitas Udara Dalam Ruangan dan
Vcntilasi
Ruang Udara ZCubic Space
Kctatarumahtanggaan (Housekeeping),
peralatan clan bahan
Objek khusus * )Sebutkan ..
Dokurnen Ha sil Pr-rncrik saan
dan/atau Pcngujian : No Tanggal : .
I n sta n si Pr.nguj i
Alarr.at In-.tansi Pcnguji
'felp Fax ..
T.mggal PcIak sanuan
D. E'lALL'ASI
- 252 -
E. I·:ESIMPULAN
TIDAK MEMENUHI
PEl<SY/\R:\TAN KESELAMATAN DAN KESJ<.:HATAN KERJA
Di set uj u i: ....................... , .
Pirnpinan Un it Kerja Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Pcngawasan Kcu-riagakcrjaan, Lingkungan Kerja,
Fet,:-'.rangan:
;1 l.ernbar pcr t.u na unt uk pcmilik.
h. Lcrr.bar k cd ua u n t u k unit kerja pengawasan kerenagakerjaan setcmpat.
1·. Lem bar kctigd u n tuk unit kerja pcngawasan kct enagakerjaan pusat.
- 253 -
WASPADA
KEBISINGAN ·•· •
KEMNAKER
Area
Nomor : Tanggal ..
HASI l RIKSA UJI
HASILPENGUKURAN NAB
(dBA) (dBA)
1----"'--
Pengawas Ketenagakerjaan
KEBISINGAN BERBAHAYA Spesialis K3 lingkungan Kerja
BILA DI ATAS NILAI
AMBANG BATAS (NAB)
( }
NIP
WASPADA
IKLIM KERJA PANAS ·•· •
KEMNAKER
Area
.___ _
HASIL PENGUKURAN
(OC)
NAB
(OC)
Peng.-was Ketenagakerjaan
IKLIM KERJA PANAS
Soeslalis K3 Lingkungan Kerja
BERBAHAYA BILA DI ATAS
NILAI AMBANG BATAS (NAB)
( )
NIP
- 254 -
WASPADA
IKLIM KERJA DINGIN ·•·•
KEMNAKER
Area
Nornor : Tanggal .
HASIL RIKSA UJI
HA~LPENGUKURAN NAB
(oq (OC)
WASPADA
RADIASI SINAR UV ·•·
•
KEMNAKER
Area
Nomor : Tanggal ..
HASIL RIKSA UJI
HASIL NAB
PENGUKURAN lmW/cm1)
Pengawas Ketenagakerjaan
RADIASI SINAR UV
Spesialis K3 Lingkungan Kerja
BERBAHAYA BILA DI ATAS
NILAI AMBANG BATAS
( )
(NAB) NIP
- 255 -
WASPADA
GAS/UAP BERBAHA YA ·•·
•
KEMNAKER
Area
Nomor : Tanggal ..
HASIL RIKSA UJI
'-
L
BATAS (NAB)
( )
·-=--=-~~~~~~~~~~-~~~~~~~~____J NIP
WASPADA
INTENSITAS
PENCAHAYAAN
·•·•
KEMNAKER
Area
Nomor : Tanggal .
HASIL RIKSA UJI
HASIL NAB
PENG UK URAN (Lux)
I
Pengawas Ketenagakerjaan
INTENSITAS PENCAHAYAAN Spesialis K3 Lingkungan Kerja
BERBAHAYA BILA DI BAWAH
NILAI AMBANG BATAS (NAB)
( )
NIP
- 256 -
WASPADA
GETARAN ·•·•
KEMNAKER
Area
Nomor : Tanggal .
HASIL RIKSA UJI
Pengawas Ketenagakerjaan
GETARAN BERBAHAYA BILA
Spesiatis K3 Lingkungan Kerja
DI ATAS NILAI AMBANG
BATAS (NAB)
( )
NIP
WASPADA
RADIASI GELOMBANG
MIKRO
·•· •
KEMNAKER
Area
Nomor : ,, Tanggal .
HASII_ RIKSA UJI
HASIL NAB
PENGUKURAN (mWlcm2)
-
Pengawas Ketenagakerjaan
RADIASI GELOMBANG MIKRO Spesialis K3 Lingkungan Kerja
BERBAHAYA BILA DI ATAS
NILAI AMBANG BATAS (NAB) ( )
NIP
- 257 -
WASPADA
DEBU/GAS ·•·•
KEMNAKER
Area
Nomor : Tanggal .
HASIL RIKSA UJI
P1mgawas Ketenagakerjaan
DEBU/GAS BERBAHAYA
Spesialis K3 Lingkungan Kerja
BILA DI ATAS NILAI AMBANG
BATAS (NAB)
( )
NIP
BAB VI
P3K (First Aid) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum
mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Oleh karena itu, pertolongan
tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan
sementara yang dilakukan oleh petugas P3K yang pertama melihat korban. P3K dimaksudkan
memberikan perawatan darurat pada korban sebelum pertolongan yang lebih lengkap diberikan oleh
dokter atau petugas kesehatan lainnya. Tujuan dari P3K seperti berikut.
4. Perhatikan tanda-tanda shock. Bila shock, terlentangkan dengan posisi kepala lebih rendah.
Bilamuntah-muntah dan setengah sadar, letakkan posisi kepala lebih bawah dengan kepala miring atau
telungkupkan. Bila menderita sesak, letakkan dalam sikap setengah duduk.
5. Jangan memindahkan korban terburu-buru, pastikan luka yang dialami korban. Jangan menambah
cidera korban.
Alat alat yang harus tersedia dalam P3K
2. Luka Tersayat benda tajam atau benda tumpul ditangani dengan membersihkan luka dengan kain
tipis/perban yang steril, olesi dengan iodium tincture 3,5% pada daerah sekeliling luka. Jika luka yang
dihasilkan adalah luka besar dan banyak mengeluarkan darah maka dibalut diantara bagian sisi dan tengah
luka agar darah tidak banyak keluar, lalu tutup luka dengan perban steril. Jika sakit terus berlanjut maka
minta pertolongan dokter untuk ditangani lebih lanjut. Pada kasus patah tulang, jangan pindahkan korban
kecuali jika tidak memungkinkan seperti pada kasus kebakaran atau kebocoran gas.
Pernafasan mungkin terhenti namun denyut jantung mungkin masih ada. Pertolongan yang dapat
diberikan adalah matikan sumber arus listrik dan tolong korban dengan cara mengisolasi diri dari tanah.
Kemudian, tarik korban dari pakaiannya. Bila korban tidak pingsan maka diberi minum larutan NaHCO3
(1 sendok teh dalam 1 gelas air). Bila korban pingsan maka lakukan langkah penyadaran, jika pernafasan
terhenti maka diberi nafas buatan. Jangan memberi minum pada saat korban pingsan. Jika terjadi luka
bakar, rawat luka bakar korban. Korban segera dibawah ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut.
4. Kecelakaan pada Mata. Penanganan yang dilakukan yaitu dengan meneteskan setetes minyak jarak
pada mata, tutup dengan kapas tebal, lalu balut perlahan-lahan untuk mencegah cahaya masuk. Berikut ini
adalah beberapa sumber kecelakaan pada mata serta penanganannya yakni
zat padat pada mata jika tidak berbahaya, dapat dihilangkan dengan sapu tangan yang dibasahi air
dengan membuka kelopak mata bagian bawah. Bila kotoran ada di bagian kelopak mata bagian atas,
kedip-kedipkan mata dalam air di atas piring kecil;
pecahan kaca jika masuk ke dalam mata jangan berusaha untuk mengeluarkannya karena berbahaya.
Penanganannya yaitu tutup mata dengan kapas tebal, balut perlahan-lahan. Korban segera dibawa ke
rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut;
zat Korosif asam keras. Penanganannya yaitu diguyur dengan larutan soda 5% atau air biasa selama
15-30 menit secara terus menerus dan harus mengenai bagian-bagian yang berada di balik kelopak mata;
zat korosif basa keras. Penanganannya yaitu diguyur dengan larutan cuka encer (1 bagian cuka dapur
+1 bagian air) atau air biasa, guyur selama 30-45 menit terus menerus dan harus mengenai bagian bagian
yang berada di balik kelopak. Selama diguyur gerakan-gerakan bola matanya.
5. Keracunan memiliki gejala yaitu pusing, sesak nafas, muntah, sakit perut, diare, kejangkejang, kram
perut, air liur berlebih, nyeri otot, koma, dan pingsan. Tindakan yang harus dilakukan seperti berikut.
Jika korban tidak sadar, korban jangan disuruh muntah/minum. Jika korban sadar, beri minum 24
gelas air/susu kemudian korban disuruh muntah dengan cara memasukkan telunjuk jauh ke dalam mulut
(kecuali jika yang termakan bensin, pelumas, asam/basa).
Korban disuruh muntah hingga muntahnya jernih. Untuk menghindari kekurangan cairan, korban
diberi minum 1 gelas air garam (1 sendok dalam 1liter air).
Penawar racun seperti susu, putih telur yang sudah dikocok, penawar racun universal, proses
netralisasi dengan memberikan bahan kimia ertentu, tergantung dari jenis racun.
Tabel 2. 1
Keracunan akibat bahan kimia
2 Tidak dimuntahkan
Korban diberi zat penetral kemudian
minum
Alkaloida (kokain, morfin, susu/putih telur. Zat penetral:
nikotin)
air jeruk
6. Pingsan dengan gejala hilang kesadaran lalu berkeringat pada bagian kepala dan bibir
atas. Bila korban pingsan maka penanganan yang dilakukan sebagai berikut.
bungkukkan kepala korban diantara kedua kaki sampai muka korban merah.
Sucipto, Cecep Dani. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Drs. Buntarto, M.Pd. 2015. Panduan Praktis Keselamatan & Kesehatan Kerja untuk Industri.
Kecelakaan kerja yang terjadi akan menimbulkan korban jiwa, kecacatan, peralatan yang rusak,
menurunkan mutu serta hasil produksi, proses produksi akan terhenti, lingkungan menjadi rusak, dan
pada akhirnya menimbulkan kerugian semua orang dan akan berpengaruh terhadap perekonomian
nasional. Bahaya yang dapat terjadi pada lantai produksi serta menimpa pekerja antara lain tertimpa oleh
benda keras dan juga berat, terpotong dan tertusuk oleh benda tajam, jatuh dari tempat yang tinggi,
tersengat aliran listrik, zat kimia yang dapat mengenai kulit atau masuk melalui pernapasan, pendengaran
dan penglihatan terganggu akibat tingkat kebisingan dan pencahayaan yang tidak sesuai dengan
persyaratan, ataupun terpapar radiasi. Apabila ditemukan kecelakaan kerja perusahaan harus menanggung
kerugian seperti menurunnya produktivitas dalam waktu tertentu, pengeluaran untuk perawatan medis
bagi pekerja yang luka, mengalami cacat dan meninggal, kerugian karena mesin mengalami kerusakan
dan efisiensi dari perusahaan mengalami penurunan. Sebagaimana diketahui, ada 5 tahap yang termasuk
upaya untuk mencegah kecelakaan pada hierarki pengendalian risiko yaitu: tahap eliminasi, substitusi,
tahap engineering, tahap administratif dan yang terakhir Alat Pelindungan Diri. Pemakaian Alat ini
bukanlah pilihan pertama melainkan yang terakhir apabila 4 tahap tersebut belum dapat dilakukan
ataupun sudah dilakukan namun tetap saja terdapat bahaya yang mengganggu status kesehatan dari tenaga
kerja. Pemakaian Alat ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman pekerja tetapi mampu untuk mencegah
atau mengurangi risiko penyakit akibat kerja dan kejadian kecelakaan saat bekerja. Fakta di lapangan
menunjukkan bahwa para pekerja banyak yang tidak menggunakan alat ini karena tidak merasa nyaman
saat bekerja, misalkan dalam penggunaan masker dirasakan menganggu kenyamanan karena dianggap
menganggu pernapasan sehingga pemakaian masih memerlukan penyesuaian diri. (Suma'mur, 2014).
Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 Pasal 14 huruf c tentang keselamatan kerja, sebuah
perusahaan atau pengusaha mempunyai kewajiban untuk menyediakan APD secara gratis pada pekerja
atau siapapun yang masuk atau berkunjung ke lokasi kerja dan bila tidak memenuhi kewajiban tersebut
dianggap melakukan pelanggaran terhadap undang-undang dan mendapat tindakan. APD yang disediakan
perusahaan dan digunakan oleh pekerja adalah APD yang sudah memenuhi syarat baik pembuatan dan
pengujian, serta sertifikat. APD yang baik memiliki beberapa persyaratan antaranya:
5. Ketika memakai alat tersebut, pekerja mampu bergerak dengan baik dan panca indera tetap berfungsi
dengan baik
7. Perawatan rutin dan penggantian bagian penting untuk persediaan yang selalu ada.
8. Bebas efek samping akibat pemakaian baik dari bentuk, konstruksinya, bahan dan bahkan
penyalahgunaan.
Pekerja yang menggunakan alat pelindung diri harus dilengkapi informasi mengenai apa saja bahaya yang
mungkin terjadi, pencegahan apa saja yang harus dilakukan, diberikan pelatihan menggunakan alat yang
benar, berkonsultasi dan boleh memilih berdasarkan kecocokannya, memberikan instruksi mengenai
pemeliharaan dan penyimpanan yang baik dan rapi dan semua kecacatan maupun kerusakan harus segera
dilaporkan (Ridley, 2008).
Perlindungan APD meliputi bagian tubuh pekerja yaitu bagian kepala (safety helm), bagian mata
(kacamata), bagian muka (pelindung muka), bagian tangan serta jari (sarung tangan), bagian kaki (safety
shoes), bagian pernapasan (respirator), daerah telinga (penyumbat telinga), bagian tubuh (pakaian kerja).
Banyak sekali jenis Alat Pelindung Diri, disesuaikan dengan macam pekerjaannya. Oleh karena itu harus
dipilih sesuai dengan kondisi ataupun keadaan lingkungan, faktor bahaya, waktu berlakunya dan yang
lainnya. Agar supaya bagian program lebih efektif dalam memilih maka:
1. Konsultasi kepada ahli hygiene industry, ahli keselamatan kerja, atau ahli hiperkes medis
3. Mencari alat pelindung diri sesuai dengan bahaya yang dihadapi tenaga kerja
4. Menetapkan prosedur kebersihan dan pemeliharaan yang diperlukan untuk alat pelindung diri tersebut
5. Meyakinkan kepada seluruh tenaga kerja untuk memakai alat yang diperlukan
6. Prosedur Pendidikan formal dan Latihan bagi semua tenaga kerja dapat dimasukkan ke dalam
kurikulum. Perlindungan APD harus mencakup bagian tubuh pekerja yaitu bagian kepala (safety helm),
bagian mata (kacamata), bagian muka (pelindung muka), bagian tangan serta jari (sarung tangan), bagian
kaki (safety shoes), bagian pernapasan (respirator), daerah telinga (penyumbat telinga), bagian tubuh
(pakaian kerja).
Untuk memilih APD yang sesuai dengan pekerja berdasarkan pekerjaannya, upaya identifikasi perlu
dilakukan untuk melihat potensial bahaya yang akan terjadi di tempat kerja. Identifikasi tersebut
mencakup jenis dan sifat bahaya, berapa lama waktu pemajanannya, sampai kepada tahap batas
kemampuan APD digunakan. (Soeripto, 2008).
Macam-macam alat pelindung diri tersebut adalah sebagai berikut:
A. Topi pengaman (Safety Hat) Umumnya disebut sebagai pelindung kepala (safety helmet), terbuat
dari fiber glass, plastik maupun almunium yang berguna untuk melindungi kepala dari benda
jatuh. Oleh karena pelindung kepala ini wajib:
▪ Mampu menahan benturan (apakah dari benda yang tajam maupun dari benda tumpul)
▪ Mampu menahan gencetan dan himpitan yang disebabkan benda berat dan keras
▪ Memiliki bobot yang ringan dan tahan dalam jangka waktu panjang
▪ Tidak mengandung arus listrik yang akan mengakibatkan kecelakaan pada tenaga kerja
▪ Bahan yang tahan air dan tidak terbakar
Pekerjaan yang dilakukan diluar gedung (dilingkungan konstruksi biasanya langsung
dibawah sinar matahari) pada umumnya menggunakan topi pengaman dengan bahan alumunium.
Tidak hanya melindungi dari benturan yang keras tetapi juga terlindung dari radiasi oleh sinar
matahari. Ada 4 jenis yang termasuk di dalam pelindung kepala ini yaitu:
1. Hard hat kelas A mampu melindungi kepala apabila ada benda yang jatuh dan
mampu menahan arus listrik hingga 2.200 volt.
2. Hard hat kelas B mampu melindungi kepala apabila ada benda yang jatuh dan mampu
menahan arus listrik hingga 20.000 volt
3. Hard hat kelas C mampu melindungi kepala apabila ada benda yang jatuh namun
tidak mampu menahan kejutan listrik dan dari bahan korosif
4. Bump cap terbuat dari plastik dengan berat cukup ringan yang mampu memberikan
perlindungan kepala dari benda yang memiliki tonjolan, namun tidak memiliki sistem
suspensi dan tidak dapat menahan benda yang jatuh juga menahan dari kejutan listrik.
Oleh karena itu tidak boleh digunakan untuk mengantikan hard hat tipe apapun.
2. Badan topi
3. Ikat kepala
4. Pinggir topi
8. Kerangka topi Bagian dalam topi pengaman dilengkapi dengan jarring tali atau ayunan
yang berfungsi sebagai penahan goncangan (shock) yang dihasilkan oleh benturan
B. Pelindung Mata Cidera atau kecelakaan pada mata merupakan permasalahan yang sulit dalam upaya
pencegahan terjadinya kecelakaan. Rasa tidak nyaman dialami pekerja pada saat melakukan pekerjaannya
karena merasa kurangnya kenikmatan bekerja. Ada beberapa macam pelindung mata yaitu:
1. Kaca mata
(spectacle goggles) Ada 2 macam spectacle goggles yaitu dilengkapi dengan topeng pada samping dan
juga tidak di lengkapi topeng pada bagian samping dimana kegunaanya agar mata terhindar dari benda
yang melayang seperti contohnya paku, logam, batu-batuan percikan benda-benda keras lainnya yang
dihasilkan oleh pekerjaan yang menggunakan pahat, alat pengebor batu-batuan dan lainnya
C. Pelindung Wajah
Face shield memberikan perlindungan wajah yang menyeluruh dan sering digunakan pada operasi
peleburan logam, percikan bahan kimia atau partikel yang melayang. Banyak face shield yang dapat
digunakan bersamaan dengan pemakaian hard hat, walaupun digunakan untuk melindungi wajah tetapi
bukan merupakan pelindung mata yang memadai, sehingga pemakaian safety glasses harus dilakukan
bersamaan dengan pemakaian face shield.
Face Shield Sumber
(Cahyono, 2014)
Welding hwlmets (topeng las) mampu memberikan perlindungan terhadap wajah serta mata dengan
menggunakan lensa absorpsi khusus untuk menyaring tingkat terang cahaya dan energi dari radiasi pada
saat melakukan pengelasan.
D. Pelindung tangan
Berdasarkan data yang ada, 20% dari kejadian kecelakaan yang menimbulkan kecacatan adalah bagian
tangan. Kemampuan bekerja akan jauh berkurang tanpa adanya jari maupun tangan. Tangan merupakan
alat utama yang kita gunakan untuk bersentuhan langsung dengan bahan kimia dan beracun, juga bahan
biologis, terhadap sumber kelistrikan maupun terhadap benda yang memiliki suhu dingin dan juga panas
yang menyebabkan terjadinya iritasi sampai membakar tangan. Bahan tersebut akan terabsorbsi ke badan
melalui kulit.
Alat Pelindung Diri dikenal sebagai safety glove dengan berbagai jenis penggunaannya. Harus diingat
bahwa pemakaian sarung tangan saat melakukan pekerjaan yang menggunakan mesin pengebor, pada saat
melakukan pekerjaan yang menggunakan mesin pengepres dapat menyebabkan sarung tangan tertarik
masuk kedalam mesin yang sangat membahayakan tangan pekerja. Sarung tangan melindungi pekerja
dari benda yang panas, benda tajam ataupun benda yang licin.
E. Pelindung Kaki
Sudah lama para ahli merancang struktur kaki pada manusia. Kaki yang kokoh sesuai dengan fungsinya
untuk menopang berat seluruh tubuh, juga sangat fleksibel sehingga dapat digunakan untuk berlari,
digunakan untuk bergerak maupun pergi. Sepatu pengaman wajib melindungi pekerja dari kecelakaan
yang terjadi misalnya kaki tertimpa oleh beban yang sangat berat, mencegah tertusuknya kaki dari paku
ataupun benda tajam lainnya, logam pijar serta zat asam. Umumnya sepatu kulit yang baik dan kuat akan
mampu memberikan perlindungan. Namun untuk melindungi kaki darai benda yang sangat berat, sepatu
perlu di lapisi dengan baja pada bagian ujung dan pada bagian solnya. Pada bagian ujung di lapisi baja
dengan tujuan melindungi jari kaki tertimpa beban yang berat, pada bagian sol digunakan agar pekerja
tidak tertusuk oleh benda yang runcing dan tajam yang biasanya ditemukan pada pekerja bangunan
(Anizar, 2012).
(Cahyono, 2014)
Ada beberapa jenis sepatu pengaman atau keselamatan kerja yaitu yang terbuat dari kulit, karet, sepatu
untuk pekerja listrik yang mampu melepaskan muatan listrik statis, untuk melindungi pergelangan kaki
dan lainnya. Sepatu pengaman memiliki anti slip (anti licin), penggunaan sepatu pengaman yang memiliki
logam tidak dianjurkan bagi pekerjaan yang berhubungan dengan listrik. Pekerja yang bekerja di tempat
kerja yang rawan menimbulkan ledakan, harus menggunakan sepatu yang tidak dapat menimbulkan
percikan api. Sepatu bot yang memiliki bahan karet diberikan kepada pekerja yang bekerja dengan
berbagai bahan kimia dan juga tempat yang sering ditemukan genangan air
Melindungi tenaga kerja agar mampu bertahan dari bahaya saluran pernapasan. Perlindungan diberikan
dengan bentuk pengendalian pencemar langsung dari sumbernya serta mencegah pencemar tidak masuk
ke udara pernapasan para pekerja. Pemilihan alat-alat pelindung saluran pernapasan harus didasarkan
kepada hasil evaluasi terhadap bahaya yang berkaitan dengan pengelompokkan karena setiap jenis bahaya
akan memerlukan jenis alat pelindung diri yang berbeda. (Soeripto, 2008).
Pelindung Pernapasan Sumber (Cahyono, 2014)
Kualitas udara di tempat kerja tertentu masih sering udaranya kotor. Kualitas udara yang buruk
diakibatkan aktivitas industri maupun kegiatan konstruksi contohnya debu-debu kasar hasil operasi
sejenis, zat beracun serta partikel halus yang hasil dari pengecatan dan pengasapan, uap beracun yang
berasal dari operasi pabrik kimia juga gas beracun seperti C02 yang akan menurunkan kadar oksigen pada
udara. Upaya pencegahan masuknya kotoran akibat aktivitas di industri, kita dapat menggunakan alat
pelindung diri tersebut dengan memperhatikan bagimana menggunakannya dengan benar dan baik, jenis
kotoran debu yang harus dihindari serta lamanya menggunakan alat tersebut.
G. Pelindung Telinga
Ada dua macam pelindung telingan dari kebisingan yaitu dengan menggunakan penyumbat telinga dan
penutup telinga 1. Sumbat telingan (ear plug) Alat ini berguna untuk melindungi indera pendengaran kita
dari tingkat intensitas yang sangat tinggi. Rata-rata sumbat telinga mampu meredam sebesar 20-30 dB
intensitas suara pada frekuensi 2000-4000 Hz. Perlu kita ketahui sumbat telinga setiap individu tidak
sama karena itu kita harus memilih dan mencoba langsung agar ukuran yang kita dapatkan sesuai.
Tujuannya agar sumbat telinga mampu memberikan perlindungan maksimal pada bagian telinga tengah
dan bagian telinga dalam.
(Cahyono, 2014)
2. Penutup telinga (ear muff) Mampu meredam suara hingga 25-40 dB di frekuensi 2000-4000 Hz dengan
catatan penutup telinga bisa dipasang sesuai/tepat (rembesan suara tidak masuk telinga dan tidak
menimbulkan rasa sakit). Pada umumnya memilih dan mendapatkan tutup telinga yang pas untuk orang
Indonesia sangat sulit, meskipun telah dilengkapi dengan pengatur (semacam sabuk) yang dapat
dikencangkan atau dikendurkan dikarenakan bentuk dan wajah orang Indonesia berbeda dengan bentuk
dan ukuran wajah rata-rata orang atau bangsa dari negara asal dimana tutup telinga tersebut diproduksi.
Bahan-bahan yang dapat digunakan dapat berupa karet alam, karen sintesis, plastik yang lembut (agak
lentur) dan busa uretan.
Penutup Telinga (ear muff) Sumber
(Cahyono, 2014)
Setiap penggunaan Alat Pelindung Diri bertujuan untuk menghindari dan mencegah penyakit akibat kerja
yang dapat terjadi apabila tidak menggunakannya. Alat yang tidak mengalami kerusakan atau kehilangan
fungsinya akibat pemakaian akan menjadi faktor baru dalam menimbulkan kecelakaan. Oleh karenanya
perawatan alat tersebut sangat perlu dilakukan. Aspek yang harus diperhatikan dalam perawatan antara
lain prosedur penggunaan alat, keberhasilan alat setelah penggunaan, dan kebenaran dalam menyimpan
alat serta melakukan perbaikan yang ringan pada alat yang tidak benar
DAFTAR PUSTAKA
Anizar, 2012. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Kedua ed. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Cahyono, B., 2014. Keselamatan Kerja Bahan Kimia di Industri. kedua ed. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Soeripto, 2008. Higiene Perusahaan. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Suma'mur, 2014. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Yogakarta: Sagung Seto.
BAB VIII
Pelayanan Preventif. Pelayanan ini diberikan guna mencegah terjadinya penyakit akibat kerja,
penyakit menular dilingkungan kerja dengan menciptakan kondisi pekerja dan mesin atau tempat kerja
agar ergonomis, menjaga kondisi fisik maupun lingkungan kerja yang memadai dan tidak menyebabkan
sakit atau mebahayakan pekerja serta menjaga pekerja tetap sehat.
Kesehatan lingkungan kerja. Perlindungan diri terhadap bahaya dari pekerjaan. Penyerasian
manusia dengan mesin dan alat kerja. Pengendalian bahaya lingkungan kerja agar ada dalam kondisi
aman (pengenalan, pengukuran dan evaluasi)
Pelayanan Promotif. Peningkatan kesehatan (promotif) pada pekerja dimaksudkan agar keadaan
fisik dan mental pekerja senantiasa dalam kondisi baik. Pelayanan ini diberikan kepada tenaga kerja 8 39
yang sehat dengan tujuan untuk meningkatkan kegairahan kerja, mempertinggi efisiensi dan daya
produktifitas tenaga kerja
Pelayanan Kuratif. Pelayanan pengobatan terhadap tenaga kerja yang menderita sakit akibat kerja dengan
pengobatan spesifik berkaitan dengan pekerjaannya maupun pengobatan umumnya serta upaya
pengobatan untuk mencegah meluas penyakit menular dilingkungan pekerjaan. Pelayanan ini diberikan
kepada tenaga kerja yang sudah memperlihatkan gangguan kesehatan/gejala dini dengan mengobati
penyakitnya supaya cepat sembuh dan mencegah komplikasi atau penularan terhadap keluarganya
ataupun teman kerjanya.
Kegiatannya antara lain meliputi:
Pendokumentasian kegiatan K3 digunakan untuk menyatukan secara sistematik antara kebijakan, tujuan
dan sasaran K3
OHSAS 18001:2007
1. Dokumentasi
Dokumentasi sistem manajemen K3 harus mencakup:
a) kebijakan dan tujuan K3;
b) deskripsi ruang lingkup sistem manajemen K3;
c) deskripsi elemen utama sistem manajemen K3 dan elemen-elemennya
interaksi, dan referensi ke dokumen terkait;
d) dokumen, termasuk catatan, yang disyaratkan oleh Standar OHSAS ini; dan
e) dokumen, termasuk catatan, yang ditentukan oleh organisasi sebagai perlu untuk:
memastikan perencanaan yang efektif, operasi dan pengendalian proses yang berhubungan dengan
manajemen risiko K3.
Catatan:
Penting bahwa dokumentasi proporsional dengan tingkat kerumitan, bahaya dan risiko yang bersangkutan
dan dijaga seminimal mungkin untuk efektivitas dan efisiensi.
2. Kontrol Dokumen
Dokumen yang disyaratkan oleh sistem manajemen K3 dan Standar OHSAS ini harus:
dikendalikan. Catatan adalah jenis dokumen khusus dan harus dikendalikan sesuai
dengan persyaratan pada butir 4.5.4.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk:
a) menyetujui kecukupan dokumen sebelum diterbitkan;
b) meninjau dan memperbarui sebagaimana diperlukan dan menyetujui kembali dokumen;
c) memastikan bahwa perubahan dan status revisi dokumen saat ini diidentifikasi;
d) memastikan bahwa versi relevan dari dokumen yang berlaku tersedia di tempat penggunaan;
e) memastikan bahwa dokumen tetap terbaca dan mudah diidentifikasi;
f) memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar yang ditentukan oleh organisasi untuk menjadi
diperlukan untuk perencanaan dan pengoperasian sistem manajemen K3 adalah
diidentifikasi dan distribusinya dikendalikan; dan
g) mencegah penggunaan dokumen usang yang tidak diinginkan dan menerapkan identifikasi yang sesuai
untuk mereka jika mereka dipertahankan untuk tujuan apapun.