Audit Plan SMK3 - PP 50 - 2012-1

AUDIT PLAN SMK3 PT ADHI KARYA (Persero) Tbk
Tahun 2017
RESPONSIBILITY AREA AUDIT
No.
No. KRITERIA INTERPRETASI DEPT. DEPT. DEPT. PLANT PROY. PROY.
Kriteria SPI CORSEC SENTUL SINDUADI SOKER
QHSE S&R SDM
1 PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN
1.1 Kebijakan K3 ● ● ● ●
1 1.1.1 Tardapat Kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal Perusahaan membuat kebijakan K3 secara tertulis, ● ● ● ●
dan secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran bertanggal, isinya mencakup tujuan dan sasaran K3
K3 serta komitmen perusahaan terhadap serta pernyataan tertulis komitmen perusahaan
peningkatan K3 mengenai pelaksanaan K3 di tempat kerjanya
2 1.1.2 Kebijakan disusun oleh pengusaha dan/atau Proses konsultasi bisa dalam bentuk rapat yang ● ● ● ●
pengurus setelah melalui proses konsultasi dengan membahas perumusan isi kebijakan dimana peserta
wakil tenaga kerja rapat dapat berasal dari anggota P2K3 (wakil tenaga
kerja)/wakil departemen dan atau serikat pekerja.
Proses konsultasi/komunikasi dapat dilihat pada
notulensi rapat pembahasan kebijakan ini.
3 1.1.3 Perusahaan mengkomunikasikan kebijakan K3 Bentuk komunikasi kebijakan ini dapat melalui: ● ● ● ●
kepada seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, penempelan poster, pembacaan saat briefing pagi,
pelanggan dan pemasok dengan tata cara yang kartu pengenal visitor, lampiran dalam kontrak, materi
tepat briefing bagi tamu, papan pengumuman di pintu
masuk, pelatihan pengenalan (induction training) dll.
4 1.1.4 Kebijakan khusus dibuat untuk masalah K3 yang Kebijakan K3 khusus dibuat sesuai kondisi tingkat risiko ● ● ● ● ●
bersifat khusus perusahaan atau terkait dengan lintas departemen
(tidak wajib harus ada), contoh kebijakan mengenai
penggunaan bahan peledak, radiasi, alcohol & drug, dll.
5 1.1.5 Kebijakan K3 dan kebijakan khusus lainnya ditinjau Ada mekanisme untuk meninjau ulang isi kebijakan ● ● ● ●
ulang secara berkala untuk menjamin bahwa secara berkala misal melalui rapat management review
kebijakan tsb. mencerminkan perubahan yang meeting tahunan, rapat P2K3 atau rapat lainnya. Bila
terjadi dalam perusahaan dan dalam peraturan ada perubahan nama perusahaan, manajemen, visi, dll.
perundang-undangan maka kebijakan juga harus direvisi. Jadwal waktu
tinjauan ulang sebaiknya dicantumkan dalam dokumen
kebijakan.
Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 1

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
6 1.2.1 Tanggung jawab dan wewenang untuk mengambil Ada dokumen yang menjelaskan tanggung jawab dan
tindakan dan melaporkan kepada semua personil wewenang seseorang yang disahkan oleh pengurus
yang terkait dengan perusahaan yang telah perusahaan, seperti dalam hal ini penunjukan ahli K3
ditetapkan, telah disebarluaskan dan untuk mengambil tindakan dan melapor mengenai K3,
didokumentasikan salah satu bentuk dokumen yaitu Job
description/tanggung jawab K3 yang tertuang dalam
manual K3, dll.
Harus dipastikan personil yang terkait mengetahui hal
ini.
7 1.2.2 Penunjukan penanggungjawab K3 harus sesuai Ada beberapa penanggung jawab K3 yang sesuai
dengan peraturan dengan peraturan perundangan yaitu:
Sekretaris P2K3/Ahli K3–Permenaker No.Per.04/MEN/187
Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja-Permenaker -
No.Per.01/MEN/ 1976
Paramedis-Permenaker No.Per.01/ MEN/1979
Auditor Internal SMK3 - Permenaker No.
Per.18/MEN/XI/2008
Operator Ketel Uap – Permenaker No. Per.01/MEN/1988
Operator Pesawat Angkat Angkut -Permenaker
No.Per.09/MEN/VII/ 2010
Petugas P3K- Permenakertrans No.Per.15/MEN/VII/2008
Petugas kebakaran-Permenaker No.Per.186/MEN/1999
Ahli K3 Kimia & eugas K3 Kimia-Permenaker
No.Per.187/MEN/1999
Kualifikasi Juru Las-Permenaker No.Per.02/MEN/18982
8 1.2.3 Pimpinan unit kerja dalam suatu perusahaan Dapat dilihat dalam job description-nya, bukti
bertanggung jawab atas kinerja K3 pada unit keterlibatan misalnya dalam penilaian kinerja K3 unit,
kerjanya keterlibatan dalam inspeksi K3, keterlibatan dalam
rapat K3 dan memantau pencapaian kinerja unit
dibidang K3.

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
9 1.2.4 Pengusaha atau pengurus bertanggung jawab Dapat dilihat dalam Visi, Misi dan Program K3 yang
secara penuh untuk menjamin pelaksanaan SMK3 ditetapkan oleh pengusaha atau pengurus perusahaan
serta dukungan SDM dan anggaran
10 1.2.5 Petugas yang bertanggung jawab menangani Dapat dilihat dari sertifikat pelatihan, dokumentasi
keadaan darurat telah ditetapkan dan latihan darurat, absensi latihan.
mendapatkan pelatihan
Penetapan petugas dapat diketahui dari tanda pengenal
misalnya topi/helm khusus, bage, warna baju, dll.
11 1.2.6 Perusahaan mendapatkan saran-saran dari para Dari dalam dapat berupa: laporan auditor internal K3,
ahli di bidang K3 yang berasal dari dalam dan/atau laporan inspeksi ahli K3, laporan studi banding/bench
luar perusahaan marking, dll.
Dari luar dapat berupa: laporan kinerja K3 dari
konsultan independen, nota pemeriksaan dari pegawai
pengawas Disnaker setempat.
12 1.2.6 Kinerja K3 termuat dalam laporan tahunan Kinerja K3 misalnya: angka kecelakaan (FR/SR), jumlah
perusahaan atau laporan lain yang setingkat klaim kecelakaan, prestasi/penghargaan K3, %
pencapaian target, lost time injury (LTI), dll.
1.3 Tinjauan dan Eavaluasi ● ● ● ● ●
13 1.3.1 Tinjauan terhadap penerapan SMK3 meliputi Kegiatan tinjauan ulang ini dalam bentuk rapat tinjauan ● ● ● ●
kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, ulang manajemen yang agendanya sesuai dengan
pemantauan dan evaluasi telah dilakukan, dicatat lampiran 1 PP No.50 Tahun 2012. Rapat tinjauan
dan didokumentasikan manajemen ini dihadiri oleh pimpinan perusahaan dan
top manajemen.
Rapat tinjauan ulang kebijakan SMK3 tidak dapat
disamakan dengan rapat bulanan P2K3.
14 1.3.2 Hasil tinjauan dimasukkan dalam perencanaan Lihat pada notulensi rapat tinjauam manajemen bentuk ● ● ● ●
tindakan manajemen tindakan perbaikan atau corrective action yang akan
dilakukan apakah masuk di dalam program kerja tahun
berikutnya.

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
15 1.3.3 Pengurus harus meninjau ulang pelaksanaan SMK3 Peninjauan ulang pelaksanaan SMK3 secara berkala ● ● ● ●
secara berkala untuk menilai kesesuaian dan dilakukan setelah audit internal dan dilaporkan adanya
efektivitas SMK3 temuan ketidak sesuaian terhadap kriteria audit
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi Dengan Karyawan ● ● ● ●
16 1.4.1 Keterlibatan dan penjadwalan konsultasi tenaga Ada dokumentasi tentang kegiatan konsultasi antara ● ● ● ●
kerja dengan wakil perusahaan didokumentasikan tenaga kerja (bukan wakil tenaga kerja) dan wakil
dan disebarluaskan keseluruh tenaga kerja perusahaan, contohnya bisa dalam forum serikat
pekerja yang salah satu agendanya mengenai K3 atau
forum P2K3 antara tenaga kerja dengan wakil pengurus
perusahaan/manajemen yang duduk dalam
kepengurusan P2K3.
Dokumentasi dapat dalam bentuk notulensi kegiatan,
jadwal atau time table kegiatan. Wakil perusahaan
adalah personil yang ditunjuk oleh manajemen
perusahaan (MR).
17 1.4.2 Terdapat prosedur yang memudahkan konsultasi Prosedur tersebut dapat berupa pedoman atau tata ● ● ● ●
mengenai perubahan-perubahan yang mempunyai cara atau tahapan penyampaian masalah/ issue K3
implikasi terhadap K3 dapat berupa formulir isian yang mudah dan sederhana
(simple) untuk melaporkan akibat perubahan di tempat
kerja perusahaan seperti cara kerja, alat dan bahan
yang dirasa pekerja membahayakan dirinya.
18 1.4.3 Perusahaan telah membentuk P2K3 sesuai dengan Buktinya dapat berupa dokumen surat ● ● ● ●
peraturan penunjukan/pengesahan P2K3 dari Disnaker setempat.
19 1.4.4 Ketua P2K3 adalah pimpinan puncak atau Lihat pada dokumen 1.4.3 siapa yang menjabat sebagai ● ● ● ●
pengurus ketua P2K3. Seharusnya pengurus atau pimpinan
puncak perusahaan, yang dimaksud pengurus disini
sesuai dengan Pemenaker No.Per.04/ MEN/1987 pasal
3 ayat (1)

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
20 1.4.5 Sekretaris P2K3 adalah ahli K3 sesuai dengan Sekretaris P2K3 adalah Ahli K3 sesuai dengan ● ● ● ●
peraturan Permanaker No.Per.04/MEN/1987 pasal 3 ayat (2)dan
lihat pada surat penunjukan ahli K3 dan sertifikat
pelatihan (ahli K3 umum).
21 1.4.6 P2K3 menitikberatkan kegiatan pada Lihat pada program-program K3 yang direncanakan ● ● ● ●
pengembangan kebijakan dan prosedur untuk atau sedang dilaksanakan oleh P2K3 selama ini, apakah
mengendalikan risiko ada program mengenai pengembangan atau
peninjauan kebijakan dan perbaikan / pengembangan
prosedur terkait dengan pengendalian risiko terkait
temuan dari hasil penilaian risiko (notulen rapat) sesuai
dengan tugas dan fungsi P2K3 yang tercantum dalam
Permenaker No.Per.04/MEN/1987.
22 1.4.7 Susunan pengurus P2K3 didokumentasikan dan Dapat dilihat dari mekanisme pemberitahuan / ● ● ● ●
diinformasikan kepada tenaga kerja pengumuman berkaitan dengan informasi K3 dan
jumlah tenaga kerja yang mengetahui kepengurusan
P2K3
23 1.4.8 P2K3 mengadakan pertemuan secara teratur dan Pertemuan P2K3 minimal dilakukan 1 kali dalam ● ● ● ●
hasilnya disebarluaskan di tempat kerja sebulan atau sesuai ketentuan dalam prosedur
mengenai P2K3. Perhatikan notulen rapat P2K3 yang
selama ini sudah berjalan
24 1.4.9 P2K3 melaporkan kegiatannya secara teratur Sesuai Permanaker No.: Per. 04/MEN/1987 tiap 3 bulan ● ● ● ●
sesuai dengan peraturan sekali kegiatan P2K3 harus dilaporkan ke Disnaker
setempat minimal menggunakan format pelaporan
yang disediakan sesuai dengan peraturan (distribusi
pelaporan & rekaman hasil action plan)

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
25 1.4.10 Dibentuk kelompok-kelompok kerja dan dipilih Pembentukan kelompok kerja K3 disesuaikan dengan ● ● ● ●
wakil-wakil tenaga kerja yang ditunjuk sebagai kondisi di dalam perusahaan terkait dengan efektivitas
penanggung jawab atas K3 di tempat kerjanya dan penerapan SMK3 itu sendiri, khususnya dalam hal
kepadanya diberikan pelatihan yang sesuai dengan pembentukan tim tanggap darurat di setiap unit kerja /
peraturan departemen dan bila penerapan SMK3 di lokasi terpisah
misalnya kegiatan konstruksi.
Pelatihan yang diberikan kepada anggota kelompok
kerja K3 terkait dengan kegiatan kelompok masing-
masing, misalnya regu kebakaran, rescue, P3K, cofined
space/gas free sertificate, safety patrol, dll.
26 1.4.11 Susunan kelompok-kelompok kerja yang telah Pembentukan tersebut harus diikuti dengan ● ● ● ●
terbentuk didokumentasikan dan diinformasikan pengecekan kepada pekerja dengan wawancara apakah
kepada tenaga kerja mereka mengetahui mengenai struktur kelompok kerja
tsb.
2 PEMBUATAN DAN PENDOKUMENTASIAN RENCANA K3
2.1 Rencana Strategi K3 ● ● ● ●
27 2.1.1 Terdapat prosedur terdokumentasi untuk Terdapat rencana atau program kegiatan untuk ● ● ● ●
identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan mengendalikan risiko yang diidentifikasi. Bentuk
pengendalian risiko K3 dokumen dapat berupa program/rencana K3 atau
manajemen program. Untuk penerapannya dapat
dilihat dari pemantauan/monitoring program kerja yang
berkaitan dengan pengendalian risiko tsb.
28 2.1.2 Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan Ada petugas/personil/tim yang melakukan manajemen ● ● ● ●
pengendalian risiko K3 sebagai rencana strategi K3 risiko di tempat kerja. Kompetensi dilihat dari
dilakukan oleh petugas yang berkompeten trainingnya (sertifikat pelatihan baik internal/eksternal)
dan pengalamanan kerjanya dan dilihat dari hasil
kerjanya yaitu dokumen risk mangement yang ada
sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan melalui
prosedur atau acuan terkait.

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
29 2.1.3 Rencanaan strategi K3 sekurang-kurangnya Terdapat rencana atau program kegiatan untuk ● ● ● ●
berdasarkan tinjauan awal, identifikasi bahaya, mengendalikan risiko yang diidentifikasi dan perhatikan
penilaian, pengendalian risiko, dan peraturan detail rencana tsb. apakah berkaitan dengan dokumen
serta informasi K3 lain baik dari dalam maupun tinjauan awal, identifikasi bahaya yang dilakukan,
luar perusahaan pengendalian risiko berdasarkan penilaian yang telah
dilakukan sesuai peraturan serta informasi K3 baik dari
dalam maupun dari luar perusahaan.
30 2.1.4 Rencana strategi K3 yang telah ditetapkan Dilihat pada detail dari rencana/ program K3 yang ● ● ● ●
digunakan untuk mengendalikan risiko K3 dengan mencakup tujuan/sasaran, siapa pelaksananya, jangka
menetapkan tujuan dan sasaran yang dapat diukur waktu pelaksanaan, sumber daya (termasuk fasilitas)
dan menjadi prioritas serta menyediakan sumber serta prioritasnya (dilihat dari hasil penilaian
daya manajemen risiko)
31 2.1.5 Rencana kerja dan rencana khusus yang berkaitan Sebenarnya item ini sama dengan 2.1.2 . Rencana ● ● ● ●
dengan produk, proses, proyek atau tempat kerja khusus ini lebih dikaitkan dengan hasil
tertentu telah dibuat dengan menetapkan tujuan modifikasi/perancangan.
dan sasaran yang dapat diukur, menetapkan waktu Contoh manajemen program yang berkaitan dengan
pencapaian dan menyediakan sumber daya hasil pengendalian risiko dimana ruang lingkupnya
terpisah dari program kerja yang telah tersusun.
Biasanya bersifat proyek dengan perencanaan jangka
panjang
32 2.1.6 Rencana K3 diselaraskan dengan rencana sistem Rencana atau program kegiatan untuk mengendalikan ● ● ● ●
manajemen perusahaan risiko yang diidentifikasi yang tertuang dalam dokumen
berupa program/rencana K3 yang diharmonisasikan
secara integral dengan manajemen perusahaan dalam
programnya.
2.2 Manual SMK3 ● ● ● ●
33 2.2.1 Manual SMK3 meliputi kebijakan, tujuan, rencana, Dokumen berupa manual SMK3 atau dokumen level-I ● ● ● ●
dan prosedur K3, instruksi kerja, formulir, catatan yang mencakup kebijakan, tujuan, rencana kerja, dapat
dan tanggung jawab serta wewenang tanggung dalam bentuk matrik. Korelasi prosedur K3 serta job
jawab K3 untuk semua tingkatan dalam desc sesuai struktur organisasi yang ada.
perusahaan

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
34 2.2.2 Terdapat manual khusus yang berkaitan dengan Dokumen dalam bentuk manual khusus/SOP/WI (misal ● ● ● ●
produk, proses, atau tempat kerja tertentu manual untuk pengelolaan bahan kimia, limbah,
ergonomi, penanganan bahan peledak, dll)
35 2.2.3 Manual SMK3 mudah didapat oleh semua personil Manual disimpan pada lokasi yang mudah diakses oleh ● ● ● ●
dalam perusahaan sesuai kebutuhan personil perusahaan, untuk membuktikan nya dapat
dilihat dari lembar distribusi manual.
2.3 Peraturan dan Persyaratan Lain dibidang K3 ● ● ●
36 2.3.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk Terdapat petunjuk dan informasi bagi setiap tenaga ● ● ● ●
mengidentifikasi, memperoleh, memelihara dan kerja yang memerlukan berkaitan untuk memperoleh
memahami peraturan, standar, pedoman teknis, dan memahami peraturan, standar, pedoman teknis
dan persyaratan lain yang relevan dibidang K3 dan persayaratan yang relevan dengan K3 untuk
untuk seluruh tenaga kerja di perusahaan memudahkan bagi setiap tenaga kerja guna penerapan
dalam pekerjaannya.
37 2.3.2 Penanggung jawab untuk memelihara dan Terdapat personil yang ditunjuk dan diberi tanggung ● ● ● ●
mendistribusikan informasi terbaru mengenai jawab dalam memelihara dan mendistribusikan setiap
peraturan, standar, pedoman teknis, dan informasi K3 terbaru untuk sampai kepada setiap
persyaratan lain telah ditetapkan tenaga kerja yang memerlukannya.
38 2.3.3 Persyaratan pada peraturan, standar, pedoman Persyaratan K3 dan persyaratan lain yang relevan baik ● ● ● ●
teknis, dan persyaratan lain yang relevan dibidang yang berasal dari peraturan, standar, pedoman teknis
K3 dimasukkan pada prosedur dan petunjuk kerja dll. dipastikan masuk dalam prosedur dan petunjuk
kerja.
39 2.3.4 Perubahan pada peraturan, standar, pedoman Persyaratan K3 dan persyaratan lain yang relevan baik ● ● ● ●
teknis, dan persayaratan lain yang relevan yang berasal dari peraturan, standar, pedoman teknis
dibidang K3 digunakan untuk peninjauan prosedur- dll. digunakan untuk peninjauan terhadap prosedur dan
prosedur dan petunjuk-petunjuk kerja petunjuk kerja.

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
2.4 Informasi K3
40 2.4.1 Informasi yng dibutuhan mengenai kegiatan K3 Bentuknya dapat berupa (tulisan, lisan, tanda) papan
disebarluaskan secara sistematis kepada seluruh pengumuman, foto-foto, poster, label, verbal dalam
tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan rapat, briefing/apel, email, dll. Tata caranya dapat
pemasok dilihat dari prosedur komunikasi.
Ada bagian/personil yang ditunjuk sebagai penanggung
jawab.
3 PENGENDALIAN PERANCANGAN DAN KONTRAK
3.1 Pengendalian Perancangan
41 3.1.1 Prosedur yang terdokumentasi Terdapat dokumentasi tertulis berupa prosedur ● ● ● ●

mempertimbangkan identifikasi potensi bahaya, perancangan ulang yang didalamnya terdapat
penilaian, dan pengendalian risiko yang dilakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko (manajemen
pada tahap perancangan dan modifikasi risiko). Lihat detail isi prosedurnya, bagaimana tahapan
manajemen risiko tsb dimasukan pada tahap
perancangan.
42 3.1.2 Prosedur, instruksi kerja dalam penggunaan Saat perancangan dilakukan juga telah dibuat instruksi
produk, pengoperasian mesin dan peralatan, kerja/prosedur khusus untuk produk/sarana/proses
instalasi, pesawat atau proses serta informasi yang dirancang atau dimodifikasi berdasarkan
lainnya yang berkaitan dengan K3 telah rekomendasi dari pengendalian risiko yang telah
dikembangkan selama perancangan dan/atau ditetapkan.
modifikasi

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
43 3.1.3 Petugas yang kompeten melakukan verifikasi Ada personil yang ditunjuk untuk melakukan verifikasi
bahwa perancangan dan/atau modifikasi aspek K3 telah dipenuhi dalam perancangan (lihat
memenuhi persyaratan K3 yang ditetapkan dalam tahap prosedur perancangan prasyarat personal
sebelum penggunaan hasil rancangan yang melakukan perancangan).
Personal ini dapat dari internal (misal ahli K3) atau
eksternal (misal petugas pengawas K3, dari konsultan
atau perusahaan jasa K3 yang ditunjuk/diakreditasi
pemerintah).
44 3.1.4 Semua perubahan dan modifikasi perancangan Lihat pada rekaman hasil modifikasi/perancangan
yang mempunyai implikasi terhadap K3 berupa catatan atau notulensi review perancangan,
diidentifikasi, didokumentasikan, dan ditinjau cheklist kesesuaian dengan aspek K3, tindakan koreksi
ulang dan disetujui oleh petugas yang berwenang bila ada perubahan, tanda tangan pengesahan
sebelum pelaksanaan rancangan oleh petugas sesuai 3.1.3
3.2 Peninjauan Ulang Kontrak ●
45 3.2.1 Prosedur yang terdokumentasi harus mampu Terdapat prosedur tertulis yang mencakup proses ●
mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko K3 bagi identifikasi potensi bahaya dan penilaian risiko dilkukan
tenaga kerja, lingkungan dan masyarakat, dimana pada kegiatan memasok barang dan jasa dalam suatu
prosedur tersebut digunakan pada saat memasok kontrak.
barang dan jasa dalam suatu kontrak Bentuk rekaman dapat berupa hasil manajemen risiko
pada aktivitas pemasokan barang dan jasa serta muatan
tentang kegiatan tsb. tercakup dalam kontrak.
Pemeriksaan prosedur dengan melalui formulir cheklist
yang disediakan untuk itu.
46 3.2.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilakukan Ada petugas yang ditunjuk bertanggung jawab dan ●
pada tinjauan kontrak oleh petugas yang memiliki kualifikasi sesuai peraturan perundangan.
berkompeten Persyaratan personil yang melakukan kegiatan tsb
tercakup dan diatur dalam prosedur tsb. (minimal telah
mendapat pelatihan ahli k3 dan manajemen risiko yang
berpengalaman di bidangnya)

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
47 3.2.3 Kontrak ditinjau ulang untuk menjamin bahwa Bila 3.2.1 sudah ada dan diterapkan maka kriteria tsb ●
pemasok dapat memenuhi persyaratan K3 bagi tentunya otomatis akan dipenuhi dan akan terlihat
pelanggan apakah persyaratan K3 dari pelanggan telah terpenuhi.
Rekaman dalam isi kontrak tsb telah memuat aspek K3
di dalamnya secara jelas sesuai dengan spesifikasi
pekerjaannya, seperti penyediaan perlengkapan APD,
tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap
kecelakaan, asuransi kecelakaan, dll. Peninjauan ulang
kontrak tsb dilakukan secara periodik, khususnya
apabila akan dilakukan kontrak baru atau akan
dilakukan perubahan kontrak.
48 3.2.4 Catatan tinjauan kontrak dipelihara dan Dokumentasi catatan tinjauan ulang kontrak berupa ●
didokumentasikan cheklist pemenuhan persyaratan K3 dalam kontrak dan
catatan perubahannya oleh petugas yang berwenang.
4 PENGENDALIAN DOKUMEN ● ● ● ● ●
4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan Pengendalian Dokumen ● ● ● ●
49 4.1.1 Dokumen K3 mempunyai identifikasi status, Disini dapat dilihat dari acuan prosedur pengendalian ● ● ● ● ●
wewenang, tanggal pengeluaran dan tanggal dokumen yang telah ditetapkan, dimana status
modifikasi dokumen dapat berupa tata cara penomoran
(kodefikasi dokumen), wewenang dapat berupa siapa
personil yang dapat menyetujui dokumen, terdapat
tanggal pengeluaran dan modifikasi dokumen bila
terjadi perubahan.
50 4.1.2 Penerima distribusi dokumen tercantum dalam Dalam dokumen tercantum kepemilikan dokumen tsb ● ● ● ● ●
dokumen tersebut dengan mengacu pada daftar distribusi penerima
dokumen (holder list)
51 4.1.3 Dokumen K3 edisi terbaru disimpan secara Dokumen edisi terbaru di unit kerja disimpan pada ● ● ● ● ●
sistematis pada tempat yang ditentukan lokasi tertentu (yang telah ditentukan) dan mudah
untuk diakses

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
52 4.1.4 Dokumen usang segera disingkirkan dari Perusahaan harus memastikan bahwa dokumen K3 ● ● ● ● ●
penggunaannya sedangkan dokumen usang untuk yang sedang beredar adalah dokumen terbaru/revisi
keperluan tertentu diberi tanda khusus terakhir. Bila disimpan maka diberi tanda misalkan
“absolute” untuk dokumen usang yang masih disimpan.
Sekurang-kurangnya disimpan 2 revisi sebelumnya.
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen ● ● ●
53 4.2.1 Terdapat sistem untuk membuat, menyetujui Terdapat prosedur pengendalian dokumen yang ● ● ●
perubahan terhadap dokumen K3 mencakup tahapan proses pembuatan dan persetujuan
perubahan dokumen.
54 4.2.2 Dalam hal terjadi perubahan diberikan alasan Pada dokumen yang telah berubah biasanya ● ● ●
terjadinya perubahan dan tertera dalam dokumen dilampirkan keterangan / alasan perubahan yang
atau lampirannya dan menginformasikan kepada dilakukan, tanggal perubahan / modifikasi dan siapa
pihak terkait yang menyetujui perubahan tsb. atau daftar riwayat
perubahan, biasanya terletak di depan atau di belakang
dokumen tsb. (dalam revision record)
55 4.2.3 Terdapat prosedur pengendalian dokumen atau Terdapat prosedur pengendalian dokumen dimana ● ● ●
daftar seluruh yang mencantumkan status dari didalamnya mempersyaratkan pembuatan masterlist
setiap dokumen tersebut, dalam upaya mencegah dokumen atau suatu daftar yang berisi semua judul
penggunaan dokumen yang usang dokumen K3 yang digunakan termasuk statusnya
(misalkan revisi terakhir beserta tanggal revisinya)
5 PEMBELIAN DAN PENGENDALIAN PRODUK ●
5.1 Spesifikasi Dari Pembelian Barang dan Jasa ●
56 5.1.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi yang Adanya prosedur tertulis mengenai prosedur pembelian ●
dapat menjamin spesifikasi teknik dan informasi barang atau jasa dimana ada spesifikasi K3 dan
lainnya yang relevan dengan K3 telah diperiksa informasi lain yang terkait dicantumkan dalam salah
sebelum keputusan untuk membeli satu clausul prosedur tsb. secara jelas, misalkan adanya
MSDS untuk pembelian bahan kimia, informasi yang
relevan untuk pembelian APD dll.

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
57 5.1.2 Spesifikasi pembelian untuk setiap sarana Kriteria ini merupakan aplikasi dari kriteria 5.1.1 dimana ●
produksi, zat kimia atau jasa harus dilengkapi perusahaan dapat menunjukan contoh catatan
spesifikasi yang sesuai dengan persyaratan puschase order yang memasukkan item K3 saat
peraturan dan standar K3 pembeliannya secara jelas.
58 5.1.3 Konsultasi dengan tenaga kerja yang kompeten Kegiatan konsultasi ini dapat disebutkan dalam isi ●
pada saat keputusan pembelian, dilakukan untuk prosedur 5.1.1 dan ditunjukkan bukti berupa rekaman
menetapkan persyaratan k3 yang dicantumkan konsultasi seperti notulensi meeting / input dari pihak
dalam spesifikasi pembelian dan diinformasikan pengguna / user kepada pembeli dan atau pengesahan
kepada tenaga kerja yang menggunakannya dalam purchasing order.
59 5.1.4 Kebutuhan pelatihan, pasokan APD, dan Jenis kebutuhan pelatihan, APD, dll dapat disebutkan ●
perubahan terhadap prosedur kerja harus dalam prosedur pembelian dan dapat dibuktikan
dipertimbangkan sebelum pembelian dan berupa catatan purchasing order yang telah lengkap
penggunaannya item K3 nya.
Dokumen peninjauan ulang dapat dalam bentuk
pengesahan dalam purchasing order atau hasil
peninjauan produk atau jasa yang baru sebelum
pembelian, misalnya penilaian dalam pembelian APD
dll.
60 5.1.5 Persyaratan K3 dievaluasi dan menjadi Dilakukan evaluasi terhadap persyaratan pembelian ●
pertimbangan dalam seleksi pembelian yang digunakan sebagai pertimbangan dalam seleksi
pembelian yang mungkin disebabkan adanya
perubahan / persyaratan K3 baru berkaitan dengan
barang yang dibeli.
5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli ●
61 5.2.1 Barang dan jasa yang dibeli diperiksa Dilakukan pemeriksaan terhadap barang dan jasa ●
kesesuaiannya dengan spesifikasi pembelian kesesuaiannya dengan spesifiksi pembelian yang telah
ditetapkan dalam 5.1.1

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
5.3 Pengendalian Barang dan Jasa yang Dipasok Pelanggan ●
62 5.3.1 Barang dan jasa yang dipasok pelanggan, sebelum Barang dan jasa yang dipasok pelanggan maksudnya ●
digunakan terlebih dahulu diidentifikasi potensi adalah barang/jasa yang digunakan/diproses di tempat
bahaya dan dinilai risikonya dan catatan tersebut kerja untuk kemudian setelah selesai dikembalikan lagi
dipelihara untuk memeriksa prosedur kepada pelanggan.
Bukti penerapan kegiatan ini bisa dicantumkan dalam
prosedur tersendiri atau melalui rekaman kegiatan
manajemen risiko seperti yang dilakukan pada 2.1.1
5.4 Kemampuan Telusur Produk ●
63 5.4.1 Semua produk yang digunakan dalam proses Terdapat checklist aspek K3 dalam proses produksi dan ●
produksi dapat diidentifikasi di seluruh tahapan instalasi.
produksi dan instalasi, jika terdapat potensi
masalah K3
64 5.4.2 Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk Dokumentasi penelusuran produk yang telah terjual ●
penulusuran produk yang telah terjual, jika terhadap pemenuhan aspek K3 tersedia.
terdapat potensi masalah K3 di dalam
penggunaannya
6 KEAMANAN BEKERJA BERDASARKAN SMK3
6.1 Sistem Kerja
65 6.1.1 Petugas yang berkompeten telah Perusahaan telah menunjuk personil untuk melakukan ● ● ● ● ●
mengidentifikasikan bahaya yang potensial dan manajemen risiko. Bukti penerapannya dapat dilihat
telah menilai risiko – risiko yang timbul dari suatu dari catatan manajemen risiko untuk setiap tahapan
proses kerja proses kerja. Kompetensi petugas ini dapat dilihat dari
sertifikat atau catatan pelatihan manajemen risiko, job
desc atau wewenangnya atau dari track record
pengalaman serta catatan manajemen risiko sesuai
dengan tata cara perhitungan yang telah ditetapkan.

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
66 6.1.2 Apabila upaya pengendalian risiko diperlukan Pengendalian risiko dapat dilihat dari manajemen risiko ●
maka upaya tersebut ditetapkan melalui tingkat yang telah dibuat/diusulkan, apakah pengendalian
pengendalian risiko yang diambil telah mengikuti tahapan
pengendalian seperti eliminasi, substitusi, rekayasa
teknik (termasuk isolasi), administrasi control dan APD.
Tidak selalu administrasi kontrol dan APD.
67 6.1.3 Terdapat prosedur atau petunjuk kerja yang Terdapat dokumen tertulis prosedur kerja/instruksi ●
terdokumentasi untuk mengendalikan risiko yang kerja (WI) di tempat kerja. Untuk ijin kerja misalnya hot
teridentifikasi dan dibuat atas dasar masukan dari work permit, confined space permit, pekerjaan di
personil yang kompeten serta tenaga kerja yang ketinggi an (WAH), pekerjaan penggalian/kedalaman,
terkait dan disahkan oleh orang yang berwenang di pekerjaan dengan radiasi, dll, tergantung dari proses
perusahaan yang ada di tempat kerja.
68 6.1.4 Kepatuhan terhadap peraturan , standar serta Terdapat prosedur atau instruksi kerja (WI) secara ●
pedoman teknis yang relevan diperhatikan pada tertulis yang sudah mempertimbangkan faktor K3
saat mengembangkan atau melakukan modifikasi seperti berdasarkan job safety analysis. Terutama
atau petunjuk kerja prosedur kerja/WI yang dipersyaratkan dalam
pengendalian risiko sebagai pengendalian administrasi
kontrol harus dapat ditunjukkan.
69 6.1.5 Terdapat sistem ijin kerja untuk tugas yang Bila ada pengembangan dan atau perubahan terhadap ●
berisiko tinggi prosedur kerja/ instruksi kerja maka harus mengacu
kepada ketentuan peraturan perundangan, standar
atau ketentuan lainnya yang terkait. Biasanya pada
prosedur kerja/instruksi kerja dapat diketemukan pada
kolom referensi, dimana dalam referensi tsb
dicantumkan section standar/peraturan yang dijadikan
acuan.

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
70 6.1.6 APD disediakan sesuai kebutuhan dan digunakan Pada prosedur kerja/instruksi kerja dapat dilihat siapa ●
secara benar serta selalu dipelihara dalam kondisi personil yang membuat, personil yang mereview dan
yang layak pakai yang menyetujui pada halaman terdepan, serta
masukan dapat dilihat dari notulensi rapat yang
membahas perubahan prosedur instruksi kerja tsb. (jika
dimasukkan dalam rapat pembahasan tim). Prasyarat
pemenuhan kompetensi petugas dapat dilihat dalam
prosedur pengendalian dokumen yang mengatur
pembuatan dan persetujuan dokumen.
71 6.1.7 APD yang digunakan dipastikan telah dinyatakan Kesesuaian APD dengan standar/peraturan ●
layak pakai sesuai dengan standar dan/atau perundangan yang berlaku dapat dilihat pada
peraturan yang berlaku spesifikasi teknisnya yang berasal dari pihak supplier
yang tercantum dalam informasi brosur maupun
sertifikat uji kelayakan dari pihak yang berwenang yang
terlampir (sertifikasi produk).
Uji kelayakan dapat mengacu kepada beberapa standar
yang berlaku secara universal misal SNI, BS, ISO, dll.
72 6.1.8 Upaya pengendalian risiko dievaluasi secara Terkait dengan 6.1.1 dimana pengendalian risiko yang ●
berkala apabila terjadi ketidak sesuaian atau teah dilaksanakan ditinjau kembali apabila terjadi
perubahan pada proses kerja perubahan pada proses kerja yang ada.
6.2 Pengawasan ●
73 6.2.1 Dilakukan pengawasan untuk menjamin bahwa Ada kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan ●
setiap pekerjaan dilaksanakan dengan aman dan pekerjaan di tempat kerja. biasanya menjadi tanggung
mengikuti setiap prosedur dan petunjuk kerja yang jawab supervisor atau yang setingkat. Lihat pada uraian
telah ditentukan. tanggung jawabnya. Bukti dokumen dapat berupa
catatan/log book inspeksi harian
74 6.2.2 Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat Lihat kembali pada uraian tanggung jawab pada 6.2.1 ●
kemampuan dan tingkat risiko tugas atau adanya kegiatan pemantauan bagi karyawan baru
atau program on the job training.

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
75 6.2.3 Pengawas atau penyelia ikut serta dalam Idem dengan 6.2.1 lihat pada job desc nya. Bukti ●
identifikasi bahaya dan membuat upaya penerapan berupa laporan inspeksi/laporan sumber
pengendalian bahaya atau lainnya.
76 6.2.4 Pengawas/penyelia diikutsertakan dalam Pengawas terlibat dalam kegiatan pelaporan dan ●
melakukan penyelidikan dan pembuatan laporan penyelidikan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
terhadap terjadinya kecelakaan dan penyakit Lihat pada prosedur pelaporan & penyelidikan
akibat kerja serta wajib menyerahkan laporan dan kecelakaan kerja (eleman 8) dan item pada 6.2.1
saran – saran kepada pengusaha atau pengurus (uraian job desc). Lihat juga pada dokumen pelaporan
dan hasil penyelidikan kecelakaan yang pernah terjadi.
77 6.2.5 Pengawas/penyelia ikut serta dalam proses Proses konsultasi disini dapat berupa keterlibatan ●
konsultasi pengawas dalam rapat yang membahas masalah-
masalah K3 dalam area pengawasannya.
6.3 Seleksi dan Penempatan Personil ●
78 6.3.1 Persyaratan tugas tertentu termasuk persyaratan Perusahaan menetapkan syarat kesehatan dalam ●
kesehatan diidentifikasi dan dipakai untuk penerimaan pekerja. Lihat pada prosedur penerimaan
menyeleksi dan penempatan tenaga kerja pekerja dan data-data aktivitas pemeriksaan kesehatan
tenaga kerja selama ini.
79 6.3.2 Penugasan pekerjaan harus berdasarkan pada Idem dengan 6.3.1 dan terdapat job qualification untuk ●
kemampuan dan keterampilan serta kewenangan setiap jabatan yang mencakup minimal pelatihan dan
yang dimiliki latar belakang pendidikan serta pengalaman.
6.4 Area Terbatas ●
80 6.4.1 Pengusaha atau pengurus melakukan penilaian Adanya dokumen atau daftar daerah-daerah di tempat ●
risiko lingkungan kerja untuk mengetahui daerah- kerja yang memerlukan ijin masuk. Dapat juga dicek
daerah yang memerlukan pembatasan ijin masuk langsung ke lapangan atau dilihat dari catatan
manajemen risiko yang telah dilakukan.

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
81 6.4.2 Terdapat pengendalian atas daerah/ tempat Pada daerah-daerah tsb dilakukan pengendalian yang ●
dengan pembatasan ijin masuk dapat berupa ijin tertulis, penguncian, rambu-rambu,
dll.
82 6.4.3 Tersedianya fasilitas dan layanan di tempat kerja Fasilitas dalam hal ini yaitu kamar mandi, wastafel, ●
sesuai dengan standar dan pedoman teknis shower, loker/ruangan ganti, mushola, ruang makan,
kantin, sarana olah raga, poliklinik, alat bantu kerja
seperti tangga, lantai ruang, transportasi, dll.
Layanan yaitu penyediaan air minum bersih, layanan
makan, layanan kesehatan, dll.
83 6.4.4 Rambu-rambu K3 harus dipasang sesuai dengan Rambu K3 (safety sign, warning sign, poster, rambu ●
standar dan pedoman teknis APD, rambu APAR, rambu parkir, dll) dan anda pintu
darurat dipasang sesuai standar berdasarkan pedoman
teknis yang berlaku, mempunyai sinyal penerangan
minimal 10 lux dan berwarna hijau serta tulisan putih
dan mempunyai tanda bertuliskan “keluar” atau “exit”
di atasnya dan menghadap kekoridor.
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan dan Perubahan Sarana Produksi
84 6.5.1 Penjadwalan pemeriksaan dan pemeliharaan Perusahaan mempunyai dokumen berupa jadwal
sarana produksi serta peralatan mencakup pemeliharaan sarana produksi yang dipergunakan di
verifikasi alat-alat pengaman dan persyaratan yang tempat kerja mencakup safety device atau alat-alat
ditetapkan oleh peraturan , standar dan pedoman pengaman. Verifikasi alat pengaman dapat dilihat dari
teknis yang relevan cheklist pemeriksaan masing-masing sarana produksi.
85 6.5.2 Semua catatan yang memuat data secara rinci dari Perusahaan menyimpan catatan-catatan pemeliharaan
kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan yang dilakukan, berbentuk daftar riwayat pemeriksaan
dan perubahan yang dilakukan atas sarana dan alat baik dalam bentuk soft copy atau hard copy.
peralatan produksi harus disimpan dan dipelihara

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
86 6.5.3 Sarana dan peralatan produksi memiliki sertifikat Perusahaan memiliki sertifikat (ijin/pengesahan ● ● ● ●
yang masih berlaku sesuai dengan persyaratan pemakaian) sarana produksi yang masih berlaku.
peraturan dan standar Beberapa sarana produksi tsb antara lain bejana
tekanan (Permenaker No.Per.01/MEN/ 1982), pesawat
angkat dan angkut (Permenaker No.Per.05/MEN/
1985), lift (Permenaker No.Per.03/MEN/1999), pesawat
uap (UU dan Peraturan Uap 1930).
Untuk tepatnya mengacu pada lembar obyek
pengawasan dan terdapat jadwal monitoring
penjadwalan terhadap peralatan perusahaan yang
masuk dalam obyek pengawasan termasuk jadwal
kedaluwarsa sertifikat tsb beserta jadwal resertifikat.
87 6.5.4 Pemeriksaan, pemeliharan, perawatan, perbaikan Lihat kompetensi personil yang melakukan kegiatan
dan setiap perubahan dilakukan petugas yang perawatan sarana produksi tsb. (sertifikat, lisensi,
berkompeten dan berwenang pengalaman), jika dilakukan oleh pihak ke-3 dapat
menunjukan CV beserta sertifikat pelaksana
berdasarkan proposal yang dikirimkan, kemudian
dibandingkan dengan laporan/berita acara
penyeleseian pekerjaan apakah sama.
88 6.5.5 Terdapat prosedur untuk menjamin bahwa jika Idem dengan 6.5.3, untuk detailnya dapat dilihat pada
terjadi perubahan terhadap sarana dan peralatan isi peraturan perundangannya, atau ditanyakan apakah
produksi, perubahan tersebut harus sesusi dengan pernah ada perubahan yang dilakukan.
persyaratan peraturan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
89 6.5.6 Terdapat prosedur permintaan pemeliharaan Terdapat prosedur mengenai kegiatan pemeliharaan
sarana dan peralatan produksi dengan kondisi K3 dan perbaikan sarana produksi, contoh misalnya
yang tidak memenuhi persyaratan dan perlu rekaman work order form, rekaman kegiatan dari awal
segera diperbaiki sampai akhir atau flow activity.

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
90 6.5.7 Terdapat sistem untuk penandaan (tag-out) bagi Penandaan pada mesin/sarana produksi yang sedang ●
peralatan yang sudah tidak aman lagi untuk diperbaiki atau rusak ini dapat dituangkan dalam
digunakan atau sudah tidak digunakan prosedur pemeliharaan yang mencakup lock-out dan
tag-out (LOTO) atau prosedur lock-out dan tag-out
(LOTO) bila terpisah.
Lihat rekaman penandaan yang ada dibandingkan
dengan prosedurnya.
91 6.5.8 Apabila diperlukan dilakukan penerapan sistem Terdapat mekanisme penguncian (lihat bentuk/sistem ●
penguncian pengoperasian (lock out system) untuk penguncian yang digunakan) terkait dengan prosedur
mencegah agar sarana produksi tidak dihidupkan pemeliharaan/ perbaikan atau prosedur lock-out dan
sebelum saatnya tag-out (LOTO) bila terpisah.
Rekamannya dapat dilihat pada daftar pelaksanaan
lock-out dan dibandingkan dengan prosedurnya.
92 6.5.9 Terdapat prosedur yang dapat menjamin Mengacu pada prosedur permintaan
keselamatan dan kesehatan kerja atau orang lain pemeliharaan/perbaikan untuk menjamin sarana yang
yang berada didekat sarana dan peralatan diperbaiki sudah aman untuk digunakan kembali.
produksi pada saat proses pemeriksaan,
Bukti rekamannya adalah work order form yang telah
pemeliharaan, perbaikan dan perubahan
ditandatangani oleh user setelah proses perbaikan
selesai dan bentuk pencabutan LOTO dari personil yang
berwenang. (persetujuan siap operasi/ serah terima).
93 6.5.10 Terdapat penanggung jawab untuk menyetujui Terdapat persetujuan dari penanggung jawab
bahwa sarana dan peralatan produksi telah aman pemeliharaan / perbaikan untuk menjamin sarana yang
digunakan setelah proses pemeliharaan, diperbaiki sudah aman untuk digunakan kembali.
perawatan, perbaikan atau perubahan

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
6.6 Pelayanan ●
94 6.6.1 Apabila perusahaan dikontrak untuk menyediakan Pelayanan atau jasa disini termasuk dalam perusahaann ●
pelayanan yang tunduk pada standar dan jasa K3 (PJK3) sesuai dengan Permenaker
peraturan peraturan perundang-undangan No.Per.04/MEN/1995 yang meliputi jasa konsultasi K3,
mengenai K3, maka perlu disusun prosedur untuk jasa fabrikasi, pemeliharaan, reparasi dan instalasi
menjamin bahwa pelayanan memenuhi teknik K3, jasa pemeriksaan dan pengujian teknik, jasa
persyaratan pemeriksaan dan atau pelayanan kesehatan kerja, jasa
audit K3 dan jasa pembinaan K3. Bila sebagai penyedia
jasa tsb maka persyaratannya harus dipenuhi.
95 6.6.2 Apabila perusahaan diberi pelayanan melalui Jika sebagai pelanggan (6.6.2) maka dapat dilihat pada ●
kontrak, dan pelayanan tunduk pada standar dan elemen 5 (pada prosedur pembelian) dimana sudah
peraturan perundang-undangan mengenai K3, didetailkan spesifikasi K3 ini dalam pembelian barang
maka perlu disusun prosedur untuk menjamin dan jasa. Spesifikasi ini dapat berupa surat penujukan
bahwa pelayanan memenuhi persyaratan PJK3 dari Kemenakertrans RI. Pada 6.6.2 perusahaan
diminta memiliki prosedur seleksi dan evaluasi
subkontraktor dimana aspek K3 menjadi prasyarat di
dalamnya. Bukti rekaman dapat dilihat dari rekaman
kegiatan seleksi dan evaluasi.
6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat ● ● ● ●
96 6.7.1 Keadaan darurat yang potensial di dalam dan/atau Perusahaan telah mengidentifikasi keadaan darurat ● ● ● ● ●
di luar tempat kerja telah diidentifikasi dan yang mungkin terjadi (fire, spill, ledakan, banjir, huru-
prosedur keadaan darurat telah didokumentasikan hara, dll). Hal ini dibuktikan dengan adanya dokumen
dan diinformasikan agar diketahui oleh seluruh tertulis berupa prosedur keadaan darurat perusahaan.
orang yang ada di tempat kerja Lihat potensi keadaan darurat di dalam prosedur
keadaan darurat dan bandingkan dengan kondisi yang
ada mengacu pada catatan manajemen risiko.

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
97 6.7.2 Penyediaan alat/sarana dan prosedur keadaan Prosedur tsb harus dilakukan simulasi (ada rekaman uji ● ● ● ● ●
darurat berdasarkan hasil identifikasi dan diuji coba) untuk mengetahui sesuai atau efektif diterapkan.
serta ditinjau secara rutin oleh petugas yang Jadwal simulasi paling tidak dilakukan 1x dalam setahun
kompeten dan berwenang atau mengacu pada frekwensi pelaksanaan dalam
prosedur keadaan darurat itu sendiri. Prosedur keadaan
darurat dievaluasi/ditinjau ulang oleh petugas yang
kompeten (dapat oleh personil dari bagian K3 atau
pihak luar, misal kerja sama dengan Dinas Kebakaran
setempat jika berkaitan dengan masalah kebakaran
atau konsultan profesional K3. Evaluasi mencakup
kesesuaian terhadap skenario prosedur, kesiapan
peralatan dan target kecepatan dan ketetapan untuk
setiap prosedur keadaan darurat.
98 6.7.3 Tenaga kerja mendapatkan instruksi dan pelatihan Perusahaan telah membuat instruksi keadaan darurat ● ● ● ● ●
mengenai prosedur keadaan darurat yang sesuai dan telah dikonfirmasikan kepada seluruh tenaga kerja
dengan tingkat risiko perusahaan dan memberikan pelatihan dalam bentuk
evakuasi drill.
Bukti rekaman adalah catatan evakuasi drill untuk
setiap tenaga kerja mengacu kepada prosedur keadaan
darurat yang sesuai dengan tingkat risiko yang ada di
perusahaan.
99 6.7.4 Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan Khusus petugas darurat telah diberi pelatihan spesifik ● ● ● ● ●
dan diberikan pelatihan khusus serta darurat sesuai dengan peran dan tugasnya
diinformasikan kepada seluruh orang yang ada di (damkar/P3K). Rekaman dapat berupa daftar hadir dan
tempat kerja atau sertifikat pelatihan serta catatan pelatihan terkait.
Untuk tim kebakaran dapat mengacu pada
Kep.Menaker No.Kep.186/MEN/1999.

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
100 6.7.5 Instruksi/prosedur keadaan darurat dan hubungan Verifikasi dilakukan dengan melihat kondisi di lapangan ● ● ● ● ●
keadaan darurat diperlihatkan secara jelas dan dengan bukti rekaman yaitu instruksi keadaan darurat,
menyolok serta diketahui oleh seluruh tenaga peta evakuasi, terdapat arah panah menuju pintu
kerja di perusahaan keluar terdekat & aman, menuju titik berkumpul
(muster/asembly point) yang terlihat dengan jelas dan
terang pada jarak 20m,mempunyai penerangan
minimum 10 lux. Instruksi tsb jelas, singkat dan semua
tenaga kerja mengetahui dan memahaminya. Dan
hubungan keadaan darurat (nomor kontak telpon,
tanda exit, tanda pintu darurat, dll)
101 6.7.6 Peralatan, dan sistem tanda bahaya keadaan Lihat pada catatan-catatan inspeksi, pengujian dan ● ● ● ● ●
darurat disediakan, diperiksa, diuji dan dipelihara sertifikat hasil pengujian dan laporan maintenance-nya
secara berkala sesuai dengan peraturan beserta penjadwalannya (rekaman kegiatan hasil
perundang-undangan, standar dan pedoman pemeriksaan dan pengujian lengkap dengan jadwalnya),
teknis yang relevan seperti pemeriksaan dan pengujian peralatan hydrant,
sprinkle, fire detector, fire alarm, APAR, emergency
lamp, emergency shower, breathing apparatus, dll.
102 6.7.7 Jenis, jumlah, penempatan dan kemudah an untuk Posisi alat darurat (APAR, hydrant, kotak P3K, dll) jelas ● ● ● ● ●
mendapatkan alat keadaan darurat telah sesuai dilihat, tidak terhalang dan bertanda yang mudah
dengan peraturan perundang-undangan atau dipahami oleh tenaga kerja, termasuk ketepatan dalam
standar dan dinilai oleh petugas yang kompeten spesifikasi alat keadaan darurat yang disediakan
dan berwenang berdasarkan potensi bahayanya.
Peralatan keadaan darurat sesuai dengan standar /
peraturan perundangan yang berlaku dan diperiksa,
diuji, dinilai oleh petugas yang kompeten dibidangnya
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ● ● ● ● ●
103 6.8.1 Perusahaan telah mengevaluasi alat P3K dan Ada kegiatan pengecekan terhadap kondisi isi dari ● ● ● ● ●
menjamin bahwa sistem P3K yang ada memenuhi kotak P3K, biasanya berupa cheklist tentang
peraturan perundang-undangan, standar dan kelengkapan obat, jumlah pemakaian, penggantian, dll.
pedoman teknis

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
104 6.8.2 Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai Ada petugas P3K yang ditunjuk pimpinan perusahaan. ● ● ● ● ●
dengan peraturan perundang-undangan Petugas tsb dapat dari lingkungan pekerja atau personil
medis di klinik. Pelatihan P3K bagi petugas yang
ditunjuk sesuai dengan Per.Menaker
No.Per.03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan
Tenaga Kerja jo. Per. Menakertrans No.
Per.15/MEN/VIII/2008 tantang P3K di Tempat Kerja.
6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat
105 6.9.1 Prosedur untuk pemulihan kondisi tenaga kerja Terdapat Prosedur Pemulihan Keadaan Darurat dan
maupun sarana dan peralatan produksi yang sudah diterapkan pada lokasi terjadinya Kondisi Darurat
mengalami kerusakan telah ditetapkan dan dapat
diterapkan sesegera mungkin setelah terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja
7 STANDARD PEMANTAUAN
7.1 Pemeriksaan Bahaya ● ● ● ●
106 7.1.1 Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat kerja dan Ada jadwal reguler kegiatan inspeksi. Dapat dilihat pada ● ● ● ●
cara kerja dilaksanakan secara teratur tabel jadwal atau prosedur inspeksi atau dari hasil
laporan inspeksi yang telah dilakukan beberapa waktu
sebelumnya. Inspeksi cara kerja dapat mengacu kepada
job analysis dan inspeksi tempat kerja dapat mengacu
kepada housekeeping.
107 7.1.2 Pemeriksaan/inspeksi dilaksanakan oleh Inspeksi dilakukan secara bersama oleh wakil pengurus ● ● ● ●
petugas`yang kompeten dan berwenang yang dan wakil tenaga kerja dengan syarat telah mengikuti
telah memperoleh pelatihan mengenai identifikasi pelatihan identifikasi potensi bahaya.
bahaya
Bukti dapat dilihat dari rekaman hasil inspeksi, siapa
yang melakukan dan posisinya

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
108 7.1.3 Pemeriksaan/inspeksi mencari masukan dari Inspeksi bukan saja hanya mengacu pada cheklist tetapi ● ● ● ●
tenaga kerja yang melakukan tugas di tempat yang juga memberi ruang masukan diluar cheklist. Dapat
diperiksa dilihat dari catatan inspeksi apakah terdapat masukan
dari petugas yang melakukan tugas di tempat yang
diperiksa.
109 7.1.4 Daftar periksa (check list) tempat kerja telah Dokumen berupa cheklist inspeksi tempat kerja sesuai ● ● ● ●
disusun untuk digunakan pada saat inspeksi dengan kondisi tempat kerjanya.
110 7.1.5 Laporan pemeriksaan / inspeksi berisi rekomendasi Lihat tembusan/cc laporan inspeksi dengan mengacu ● ● ● ●
untuk tindakan perbaikan dan diajukan kepada pada prosedur inspeksi.
pengurus dan P2K3 sesuai dengan kebutuhan
111 7.1.6 Pegusaha atau pengurus telah menetapkan Terdapat Surat Penugasan dari Pengusaha atau ● ● ●
penanggung jawab untuk pelaksanaan tindakan Pengurus kepada Penanggung Jawab Pelaksana
perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi Tindakan Perbaikan.
112 7.1.7 Tindakan perbaikan dari hasil laporan Adanya evaluasi kefektivitasan sistem dari tindakan ● ● ●
pemeriksaan/inspeksi dipantau untuk menentukan perbaikan.
efektivitasnya
7.2 Pemantauan / Pengukuran Lingkungan Kerja ● ● ●
113 7.2.1 Pemantauan / pengukuran lingkungan kerja Adanya dokumentasi / laporan hasil pemantauan ● ● ● ●
dilaksanakan secara teratur dan hasilnya lingkungan kerja. Interval waktu pelaksanaannya
didokumentasikan, dipelihara dan digunakan disesuaikan dengan ketentuan / standar yang berlaku,
untuk penilaian dan pengendalian risiko dapat melalui UKL dan UPL.
114 7.2.2 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja Lihat laporan hasil pemantauan/monitoring lingkungan ● ● ● ●
meliputi faktor fisik, kimia, biologis, radiasi dan kerja:
psikologis
Faktor kimia yang mengacu pada Per. Menaker No.
Per.13/MEN/X/2011 tentang NAB Faktor Fisika dan
Faktor Kimia di Tempat Kerja dan Kep.Menaker No.
Kep.187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya di Tempat Kerja

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
115 7.2.3 Pemantauan / pengukuran lingkungan kerja ● ● ● ●

dilakukan oleh petugas atau pihak yang
berkompeten dan berwenang dari dalam dan /
atau luar perusahaan.
7.3 Peralatan Pemeriksaan / Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian
116 7.3.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi mengenai Terdapat prosedur tertulis berkaitan dengan
identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan penyimpanan
penyimpanan untuk alat pemeriksaan, ukur dan uji terhadap alat ukur, misalnya noisemeter, luxmeter, gas
mengenai K3 detector, dll.
Bila alat-alat disediakan dari pihak luar, maka penyedia
/ supplier / kontraktor harus dapat menunjukkan hasil
pengujiannya. Hal ini dapat diidentifikasi pada saat
tahap kontrak dan pembelian jasa ybs.
117 7.3.2 Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh petugas atau Lihat kualifikasi petugas yang melakukan kalibrasi alat
pihak yang kompeten dan berwenang dari dalam tsb atau catatan pelatihannya.
dan/atau luar perusahaan
7.4 Pemantauan Kesehatan ● ● ● ●
118 7.4.1 Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja Ada kegiatan dan dokumentasinya (daftar, jadwal, SOP, ● ● ● ●
yang bekerja pada tempat kerja yang mangandung rekaman pemeriksaan kesehatan) mengenai kegiatan
bahaya tinggi sesuai dengan dengan peraturan pemantauan kesehaan tenaga kerja, terutama
perundang-undangan, pemeriksaan kesehatan khusus seperti misalnya
pengecekan darah untuk melihat kontaminasi kadar
bahan kimia, audiometri untuk kebisingan, rontgen
untuk penyakit saluran pernafasan, dll.
119 7.4.2 Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan Hasil identifikasi dalam bentuk daftar program ● ● ● ●
identifikasi keadaan dimana pemeriksaan pemeriksaan kesehatan pekerja yang dilakukan dan tata
kesehatan tenaga kerja perlu dilakukan dan telah cara atau prosedur untuk pemeriksaan kesehatan
melaksanakan sistem untuk membantu tenaga kerja ini
pemeriksaan ini

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
120 7.4.3 Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh ●
oleh dokter pemeriksa yang ditunjuk sesuai dokter perusahaan yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku Per.Menaker No.Per.01/MEN/1976 tentang Kewajiban
Latihan Hyperkes Bagi Dokter Perusahaan dan
mandapatkan surat penunjukan dari Direktur Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan sebagaimana
pasal 8 UU Keselamatan Kerja.
121 7.4.4 Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan Detail pelayanan kesehatan yang diberikan mengacu ● ● ● ●
kerja sesuai dengan peraturan perundang- pada Per. Menaker No.Per.03/MEN /1980
undangan
122 7.4.5 Catatan menganai pemantauan kesehatan tenaga Diwajibkan untuk memberikan pelaporan setiap ● ● ● ●
kerja dibuat sesuai dengan peraturan perundang- aktivitas pemeriksaan kesehatan tenaga kerja (rekap
undangan medis) yang mengacu pada Per.Menaker
No.Per.02/MEN /1980
8 PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN ● ● ● ● ●
8.1 Pelaporan Bahaya ● ● ● ● ●
123 8.1.1 Terdapat prosedur pelaporan bahaya yang Perusahaan mempunyai prosedur pelaporan sumber ● ● ● ● ●
berhubungan dengan K3 dan prosedur ini bahaya dan tenaga kerja mengetahui cara
diketahui oleh tenaga kerja pelaporannya. Dokumennya berupa prosedur
pelaporan, formulir pelaporan bahaya/ketidaksesuaian.
8.2 Pelaporan Kecelakaan ● ● ● ● ●
124 8.2.1 Terdapat prosedur terdokumentasi yang menjamin Dokumen berupa prosedur tata cara pelaporan ● ● ● ● ●
bahwa semua kecelakaan kerja, penyakit akibat kecelakaan dan penyakit akibat kerja
kerja, kebakaran atau peledakan serta kejadian
berbahaya lainnya di tempat kerja dicatat dan
dilaporkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
8.3 Pemeriksaan dan Pengkajian Kecelakaan ● ● ● ●
125 8.3.1 Tempat kerja mempunyai prosedur pemeriksaan Dokumen sama dengan 8.2.1 dimana dapat disajikan ● ● ● ● ●
dan pengkajian kecelakaan kerja dan penyakit satu prosedur yaitu pelaporan dan penyelidikan.
akibat kerja
126 8.3.2 Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja Perusahaan telah menetapkan personil perusahaan ● ● ● ● ●
dilakukan oleh petugas atau ahli K3 yang telah yang akan melakukan penyelidikan kecelakaan.
ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan Kompetensi petugas dapat dilihat pada pelatihan atau
atau pihak lain yang berkompeten dan berwenang sertifikat pelatihan yang dimiliki.
127 8.3.3 Laporan pemeriksaan dan pengkajian berisi Lihat dan cek pada dokumen laporan kecelakaan ● ● ● ● ●
tentang sebab dan akibat serta rekomendasi/saran selama ini, apakah sudah tertera saran dan jadwal
dan jadwal waktu pelaksanaan usaha perbaikan perbaikannya.
128 8.3.4 Penanggung jawab untuk melaksanakan tindakan Lihat pada dokumen laporan kecelakaan siapa ● ● ● ● ●
perbaikan atas laporan pemeriksaan dan penanggung jawab tindakan perbaikan tersebut.
pengkajian telah ditetapkan Apakah ybs sudah diberi informasi mengenai tanggung
jawab tsb.
129 8.3.5 Tindakan perbaikan diinformasikan kepada tenaga Verifikasi dilakukan dengan melihat proses saat ● ● ● ● ●
kerja yang bekerja di tempat terjadinya kecelakaan penyelidikan dilakukan, apakah melibatkan tenaga kerja
saat mengumpulkan informasi atau saat mendiskusikan
tindakan perbaikan yang akan dilakukan? Cross chek
dengan pekerja yang terkait atau sertakan tanda tangan
pekerja.
130 8.3.6 Pelaksanaan tindakan perbaikan dipantau, Perusahaan melakukan verifikasi terhadap tindakan ● ● ● ● ●
didokumentasikan dan atau diinformasikan ke perbaikan yang diusulkan dalam laporan kecelakaan.
seluruh tenaga kerja Bentuknya dapat berupa status laporan (closed) atau
paraf pada tindakan perbaikan yang selesei.

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
8.4 Penanganan Masalah ● ● ● ● ●
131 8.4.1 Terdapat prosedur untuk menangani masalah K3 Ada prosedur penyampaian masalah K3 di tempat kerja. ● ● ● ●
yang timbul dan sesuai dengan peraturan masalah ini dapat berupa hal-hal seperti: lingkungan
perundang-undangan yang berlaku kerja yang kurang aman, cara kerja, kesehatan dalam
bekerja atau keluhan-keluhan lainnya.
9 PENGELOLAAN MATERIAL DAN PERPINDAHANNYA
9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis
132 9.1.1 Terdapat prosedur untuk identifikasi potensi Prosedur yang dimaksud yaitu prosedur manajemen ● ● ● ●
bahaya dan menilai risiko yang berhubungan risiko seperti pada 2.1.1 dan 6.1.1 tetapi kriteria ini
dengan penanganan secara manual dan mekanis lebih fokus pada kegiatan penangan bahan secara
manual dan mekanis.
Bukti penerapannya lihat hasil laporan risk assesment
pada kegiatan tsb.
133 9.1.2 Identifikasi dan penilaian risiko dilaksanakan oleh Verifikasi petugas yang melakukan risk assesment.
petugas yang berkompeten dan berwenang
134 9.1.3 Pengusaha atau pengurus menerapkan dan Verifikasi kelapangan apakah rekomendasi tindakan
meninjau ulang cara pengendalian risiko yang pengendalian risiko dari laporan risk assesment
berhubungan dengan penanganan secara manual diterapkan di tempat kerja.
dan mekanis
Bukti rekaman yaitu terdapat monitoring dari program
kerja dari pengendalian risiko yang diambil.
135 9.1.4 Terdapat prosedur untuk penanganan bahan Terdapat prosedur tertulis untuk penanganan terhadap
meliputi metode pencegahan terhadap kerusakan, kemungkinan kerusakan, tumpahan dan kebocoran
tumpahan dan/atau kebocoran (clinker, dll.)

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan ●

Pembuangan
136 9.2.1 Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan Semua kriteria ini dapat ditunjukan dengan suatu ●
disimpan dan dipindahkan dengan cara yang aman prsedur dan penerapannya mengenai penanganan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bahan agar teratur dan rapi dalam penyimpanan
yang berlaku (housekeeping).
137 9.2.2 Terdapat prosedur yang menjelaskan persyaratan Prosedur tsb mencakup penanganan terhadap sifat ●
pengendalian bahan yang dapat rusak atau bahan, khususnya kadaluwarsa bahan (seperti
kadaluarsa pengaturan pengeluaran dan pencatatan masa kode
bahan), penempatan bahan sesuai dengan sifat bahan,
bahan dalam konsisi siap pakai.
138 9.2.3 Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan Bila tidak dipakai akan dibuang dengan cara yang aman ●
dibuang dengan cara yang aman sesuai dengan (seperti untuk pembuangan limbah oli dipersyaratkan
peraturan perundang-undangan kepenampung yang mempunyai ijin dan limbah cair ke
PPLI), dll.
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB) ●
139 9.3.1 Perusahaan telah mendokumentasikan dan Ada prosedur tertulis mengenai kegiatan-kegiatan tsb ●
menerapkan prosedur mengenai penyimpanan, untuk bahan berbahaya, dapat berupa prosedur atau
penanganan dan pemindahan BKB sesuai dengan instruksi kerja terkait dengan penggunaan bahan kimia
persyaratan peraturan perundang-undangan, tsb.
standar dan pedoman teknis yang relevan
Peraturan yang mengatur tentang pengendalian bahan
kimia berbahaya yaitu Kep. Menaker No.
Kep.187/MEN/1999.

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
140 9.3.2 Terdapat Lembar Data Keselamatan BKB (material Lembar data ini dikenal dengan MSDS (material safety ●
safety data sheets) meliputi keterangan mengenai data sheet). Seharusnya di tempat kerja
keselamatan bahan sebagaimana diatur pada mempunyai/menyimpan MSDS ini, dan dapat
peraturan perundang-undangan dan dengan didapatkan dari pihak supplier bahan kimia
mudah dapat diperoleh (dipersyaratkan pada elemen 5 dalam pembelian
bahan). Rekaman MSDS ini harus dapat ditemukan baik
di tempat yang menyiman maupun yang menggunakan
bahan.
MSDS sebaiknya bersifat komunikatif, artinya
dimengerti oleh yang membaca (misalnya dalam
bahasa Indonesia).
141 9.3.3 Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan Ada pelabelan pada wadah bahan kimia, yang penting ●
pemberian label pada bahan kimia berbahaya label ini maksudnya diketahui oleh para user/pengguna
bahan kimia.
Bukti penerapan di lapangan yaitu semua wadah bahan
kimia mempunyai label yang berisi nama zat, sifat
bahaya/rambu bahaya dan tindakan bila keadaan
darurat.
142 9.3.4 Rambu peringatan bahaya terpampang sesuai Rambu peringatan ini menjelaskan bahaya dari bahan ●
dengan persyaratan peraturan perundang- kimia yang ada di tempat kerja, misalnya rambu sifat
undangan dan/atau standard yang relevan bahan tsb seperti flammable, explosive, poison, dll.
143 9.3.5 Penanganan BKB dilakukan oleh petugas yang Sama dengan penjelasan 9.3.1 dan lebih ditekankan ●
kompeten dan berwenang pada cara penyimpanan agar disesuaikan dengan sifat
rekatif bahan, misalnya bahan yang oksidator tidak
ditempatkan berdakatan dengan yang flammable, dll.
Dan juga bahan yang dipindahkan harus dengan cara
yang aman, seperti loading-unloading bensin dimana
harus dilengkapi dengan sistim grounding, dilengkapi
dengan APAR yang sesuai, tanda dilarang merokok, dll.

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
10. Catatan K3 ● ● ● ●
144 10.1.1 Pengusaha atau pengurus telah Perusahaan telah menetapkan prosedur yang mengatur ● ● ● ● ●
mendokumentasikan dan menerapkan prosedur pengelolaan terhadap catatan-catatan K3 tsb. Bukti
pelaksanaan identifikasi, pengumpulan, rekaman yatu prosedur pengendalian catatan dimana
pengarsipan, pemeliharaan, penyimpanan dan aplikasinya adalah terdapat masterlist catatan K3 yang
penggantian catatan K3 minimal mancakup masa simpan dan lokasi
penyimpanan. Definisi catatan K3 ini berupa formulir K3
yang sudah terisi, misal form kecelakaan, form
inspeksi/audit, dll.
145 10.1.2 Peraturan perundang-undangan, standar dan Tercakup prosedur pengendalian dokumen yaitu ● ● ● ●
pedoman teknis yang relevan dipelihara pada mengenai pengendalian dokumen eksternal, dimana
tempat yang mudah didapat aplikasinya adanya daftar undang-undang, peraturan,
standar dan pedoman teknis yang relevan dimana
selalu di update, untuk mengetahuinya dapat dilihat
dari tanggal penerbitan dan juga pada daftar tsb
dicantumkan lokasi penyimpanannya.
146 10.1.3 Terdapat prosedur yang menentukan persyaratan Bukti penerapannya dapat dilihat pada prosedur ● ● ● ●
untuk menjaga kerahasiaan catatan pengendalian catatan apakah terdapat klausul yang
mempersyaratkan kerahasiaan catatan, seperti
bagaimana prosedur mengaksesnya, menyimpan dan
memusnahkannya. Contoh catatan yang bersifat
rahasia yaitu medical chek up.
147 10.1.4 Catatan kompensasi kecelakaan kerja dan catatan Contoh catatan peninjauan ulang dan pemeriksaan ● ● ● ●
rehabilitasi kesehatan tenaga kerja dipelihara misalnya: notulen management review, notulen rapat
P2K3, hasil audit, medical record, dll. dengan mengacu
pada daftar masa simpan catatan K3 yang tersusun.

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
10.2 Data dan Laporan K3 ● ● ● ●
148 10.2.1 Data K3 yang terbaru dikumpulkan dan dianalisa Data K3 perusahaan dapat berupa: data kecelakaan ● ● ● ●
minimal FR dan SR, medical cost, laporan penyakit
akibat kerja, data % hasil inspeksi, data pencapaian
kinerja program K3, data pemantauan lingkungan kerja
(misal kebisingan, NAB, dll) yang mana semua data tsb
dianalisa.
Tabel, matriks atau grafik atau yang lainnya adalah
bentuk pengolahan data, sedangkan analisa data
mencakup terhadap analisa untuk mencari akar
masalah sampai dengan tindakan koreksi maupun
pencegahan yang dilakukan.
149 10.2.2 Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan disebarluaskan Laporan rutin K3 misalnya laporan yang berhubungan ● ● ● ●
di dalam tempat kerja dengan kinerja K3 (FR, SR, LTI/LTA, ZA, dll) termasuk di
dalamnya monitoring terhadap program K3
11 PEMERIKSAAN SMK3 ● ● ● ● ●
11.1 Audit Internal SMK3 ● ● ● ●
150 11.1.1 Audit internal SMK3 yang terjadwal diaksanakan Perusahaan mempunyai jadwal kegiatan audit internal ● ● ● ●
untuk memeriksa kesesuaian kegiatan SMK3 dan telah dilaksanakan sesuai jadwal tsb
perencanaan dan untuk menentukan efektivitas mengacu kepada prosedur audit internal (lihat pada
kegiatan tsb laporan audit internal yang ada).
Bukti harus dapat dipastikan 166 dari kriteria telah
diaudit dalam setahun. Untuk mengukur efektivitasnya
dapat dilihat dari prosentasinya secara kuantitatif

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
151 11.1.2 Audit internal SMK3 dilakukan oleh petugas yang Petugas atau auditor internal SMK3 harus kompeten ● ● ● ●
independen, kompeten dan berwenang yakni telah diberikan pelatihan mengenai isi SMK3 dan
standar audit SMK3 (lihat pada catatan pelatihan/
sertifikat auditor SMK3 dan penunjukan sebagai auditor
internal yang ada). Petugas yang kompeten juga dapat
dilihat dari contoh hasil laporan audit internal yang
telah dilakukan selama ini.
Indepeden yakni tidak mengaudit di bagian/unitnya
sediri.
152 11.1.3 Laporan audit didistribusikan kepada pengusaha Tiap laporan hasil audit terdapat daftar distribusi ● ● ● ●
atau pengurus dan petugas lain yang penerimaan dokumen laporan tsb.
berkepentingan dan dipantau untuk menjamin
dilakukan tindakan perbaikan
12 PENGEMBANGAN KETRAMPILAN DAN

KEMAMPUAN
12.1 Strategi Pelatihan
153 12.1.1 Analisa kebutuhan pelatihan K3 sesuai Adanya dokumen training need analysis (TNA) yang
persyaratan peraturan perundang-undangan telah mencakup kebutuhan pelatihan K3 (hubungan antara
dilakukan kompetensi K3 dengan pelatihan K3 yang perlu
disiapkan/ direncanakan
154 12.1.2 Rencana pelatihan K3 bagi semua tingkatan telah Dapat dilihat pada program pelatihan tahunan
disusun perusahaan kemudian komposisi peserta pelatihannya
155 12.1.3 Jenis pelatihan K3 yang harus dilakukan harus Lihat kembali pada matriks pelatihan K3 dengan
disesuaikan dengan kebutuhan untuk disesuaikan job qualification-nya.
pengendalian potensi bahaya
Perhatikan untuk pelatihan khusus yang dipersyaratkan
oleh peraturan perundangan seperti operator forklift,
crane, ketel uap, regu kebakaran, sekretrais P2K3, dll.

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
156 12.1.4 Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang Kriteria ini terkait dengan pihak ketiga yang digunakan
berkompeten dan berwenang seusi peraturan jasanya untuk mengadakan pelatihan. Ha ini diatur
perundang-undangan dalam Per.Menaker No.Per.04/MEN/1995 tentang
Perusahaan Jasa K3.
Penerapan kesesuaian ini dapat dilihat dari kontrak
pembelian jasa.
157 12.1.5 Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai Perusahaan menyediakan fasiitas pelatihan dan sumber
untuk pelaksanaan pelatihan yang efektif daya untuk kegiatan pelatihan (khususnya bila
pelatihan bersifat internal).
158 12.1.6 Pengusaha atau pengurus mendokumentasikan Catatan pelatihan seperti daftar hadir, jadwal, dll
dan menyimpan catatan seluruh pelatihan disimpan dan diarsipkan (file) termasuk daftar riwayat
pelatihan per pekerja.
159 12.1.7 Program pelatihan ditinjau secara teratur untuk Setiap selesai perogram pelatihan sebaiknya dibuat
menjamin agar tetap relevan dan efektif lembar evaluasi terhadap pelaksanaan pelatihan
12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia
160 12.2.1 Anggota manajemen eksekutif dan pengurus Manajemen senior terlibat dalam kegiatan pelatihan
berperan serta dalam pelatihan yang mencakup K3. Terlibat disini termasuk ikut serta dalam pelatihan,
penjelasan tentang kewajiban hukum dan prinsip- minimal pelatihan tentang penjelasan tentang
prinsip serta pelaksanaan K3 kewajiban hukum dan prinsip-prinsp serta pelaksanaan
K3.
Dokumen yang dilihat yaitu catatan pelatihan, sertifikat
(jika ada) atau kegiatan yang diikuti seperti seminar, dll.

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
161 12.2.2 Manajer dan penyelia menerima pelatihan yang Pelaihan disini bukan hanya pelatihan K3 yang sesuai
sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka dengan peran dan tugasnya namun juga yang
berhubungan dengan kompetensi pekerjaannya.
Kesesuaiannya dapat dilihat dari job qualificationnya
dan atau matriks pelatihan mereka.
Bukti penerapannya dapat dilihat pada rekaman
pelatihan dan sertifikat atau daftar riwayat pelatihan
mereka.
12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja
162 12.3.1 Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja Setiap tenaga kerja baru mendapatkan pelatihan
termasuk tenaga kerja baru dan yang dipindahkan bagaimana bekerja dengan aman termasuk pengenalan
agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara mengenai K3, begitu pula dengan tenaga kerja yang
aman dipindahkan ke bagian yang baru. Lihat pada prosedur
pelatihan dan catatan pelatihan.
163 12.3.2 Pelatihan diberikan kepada tenaga kerja apabila di Perubahan sarana produksi atau proses dapat
tempat kerjanya terjadi perubahan sarana menimbulkan bahaya baru, maka tenaga kerja harus
produksi atau proses diinformasikan mengenai bahaya tsb.
164 12.3.3 Pengusaha atau pengurus memberikan pelatihan Pelatihan penyegaran ini tergantung
penyegaran kepada semua tenaga kerja kebutuhan/persyaratan yang ada, misalnya pelatihan
darurat dilakukan setahun sekali, pelatihan P3K,
pelatihan penanganan bahan kimia, dll.
12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk

Pengunjung dan Kontraktor
165 12.4.1 Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan Ada program pelatihan pengenalan K3 bagi tenaga
untuk memberikan taklimat (briefing) kepada kerja. lihat pada materi pelatihan, jadwal pelatihan dan
pengunjung dan mitra kerja guna menjamin K3 absensi pelatihan pengenalan K3.

Tahun 2017
No.
QHSE S&R SDM
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus
166 12.5.1 Perusahaan mempunyai sistem untuk menjamin Perusahaan melakukan identifikasi terhadap kebutuhan
kepatuhan terhadap persyaratan lisensi atau pelatihan yang memang dipersyaratkan dalam
kualifikasi sesuai dengan peraturan perundang- peraturan perundangan. Lihat pada TNA atau matriks
undangan untuk melaksanakn tugas khusus, pelatihan yang ada. Beberapa pelatihan tsb yaitu:
melaksanakan pekerjaan atau menggoperasikan Ahli K3 Umum/Kimia/Konstruksi/ Pesawat Uap dan Bejana
peralatan Tekanan/ Kebakaran–Per.Menaker No.Per.02/ MEN/1992
Dokter pemeriksa – Per. Menaker No.Per.01/ MEN/1976
Paramedis – Per. Menaker No.Per. 01/MEN/ 1979
Juru las – Per. Menaker No. Per.02/ MEN/1982
Operator ketel uap – Per. Menaker No.Per.01/ MEN /1988
Regu kebakaran – Kep. Menaker No.Kep.186/ MEN/1999
Ahli K3 Kimia dan Petugas K3 Kimia – Kep. Menaker
No.Kep.187/ MEN/1999
Petugas P3K-Per. Menakertrans No.Per.15/VII/2008
Operator crane – Per. Menaker No. Per.09/VII/ MEN/2010

Audit Plan SMK3 - PP 50 - 2012-1

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Audit Plan SMK3 - PP 50 - 2012-1

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

AUDIT PLAN SMK3 PT ADHI KARYA (Persero) Tbk

1 PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 1

1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 2

1.3 Tinjauan dan Eavaluasi ● ● ● ● ●

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 3

1.4 Keterlibatan dan Konsultasi Dengan Karyawan ● ● ● ●

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 4

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 5

2 PEMBUATAN DAN PENDOKUMENTASIAN RENCANA K3

2.1 Rencana Strategi K3 ● ● ● ●

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 6

2.2 Manual SMK3 ● ● ● ●

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 7

2.3 Peraturan dan Persyaratan Lain dibidang K3 ● ● ●

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 8

3 PENGENDALIAN PERANCANGAN DAN KONTRAK

3.1 Pengendalian Perancangan

41 3.1.1 Prosedur yang terdokumentasi Terdapat dokumentasi tertulis berupa prosedur ● ● ● ●

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 9

3.2 Peninjauan Ulang Kontrak ●

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 10

4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan Pengendalian Dokumen ● ● ● ●

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 11

4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen ● ● ●

5 PEMBELIAN DAN PENGENDALIAN PRODUK ●

5.1 Spesifikasi Dari Pembelian Barang dan Jasa ●

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 12

5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli ●

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 13

5.3 Pengendalian Barang dan Jasa yang Dipasok Pelanggan ●

5.4 Kemampuan Telusur Produk ●

6 KEAMANAN BEKERJA BERDASARKAN SMK3

6.1 Sistem Kerja

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 14

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 15

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 16

6.3 Seleksi dan Penempatan Personil ●

6.4 Area Terbatas ●

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 17

6.5 Pemeliharaan, Perbaikan dan Perubahan Sarana Produksi

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 18

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 19

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 20

6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat ● ● ● ●

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 21

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 22

6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ● ● ● ● ●

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 23

6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat

7.1 Pemeriksaan Bahaya ● ● ● ●

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 24

7.2 Pemantauan / Pengukuran Lingkungan Kerja ● ● ●

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 25

115 7.2.3 Pemantauan / pengukuran lingkungan kerja ● ● ● ●

7.3 Peralatan Pemeriksaan / Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian

7.4 Pemantauan Kesehatan ● ● ● ●

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 26

8 PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN ● ● ● ● ●

8.1 Pelaporan Bahaya ● ● ● ● ●

8.2 Pelaporan Kecelakaan ● ● ● ● ●

Update : 06/04/17 Auditor : Auditee : 27