BANDAR
No. No.
Id Klausul Audit Subklausul Audit
Klausul Subklausul
1 1 PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN 1.1 Kebijakan K3
KOMITMEN
2
3
5
6 1.2 Tanggung Jawab dan
Wewenang Untuk Bertindak
7
8
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERDASARKAN PP 50 TAHUN 2012
BANDAR UDARA JENDERAL AHMAD YANI SEMARANG
No.
Kriteria Audit INTERPRETASI KRITERIA SESUAI
Kriteria
1.1.1 Terdapat kebijakan K3 yang tertulis, 1. Prosedur Penyusunan/penetapan dan tinjauan ulang
bertanggal dan secara jelas kebijakan K3
menyatakan tujuan dan sasaran K3
serta komitmen perusahaan terhadap Perusahaan membuat kebijakan K3 secara tertulis,
peningkatan K3. bertanggal, isinya mencakup tujuan dan sasaran K3 serta
pernyataan tertulis komitmen perusahaan mengenai
pelaksanaan K3 di tempat kerjanya.
Kebijakan:
- Tertulis
- Tertangggal
- Tujuan K3
-Sasaran K3
- Pernyataan komitmen
- Tandatangan pimpinan
1.1.2 Kebijakan disusun oleh pengusaha Bukti konsultasi dengan Tenaga Kerja.
dan/atau pengurus setelah melalui Ref. 1.1.1 ; 1.4.1
proses konsultasi dengan wakil tenaga
kerja Proses konsultasi bisa dalam bentuk rapat yang
membahas perumusan isi kebijakan dimana peserta rapat
dapat berasal dari anggota P2K3 (wakil tenaga kerja/wakil
departemen dan atau serikat pekerja). Proses konsultasi
komunikasi dapat dilihat pada notuulensi rapat
pembahasan kebijakan ini.
- Papan pengumuman
- Brosur/liftlet
- Poster
- Spanduk/standing banner
- Jaringan computer
- Ceramah/briefing (klasikal/non klasikal)
- Coffee morning
1.1.4 Kebijakan khusus dibuat Kebijakan K3 khusus dibuat sesuai konditingkat risiko
untuk masalah K3 yang perusahaan atau terkait dengalintas departemen (tidak
bersifat khusus wajib harus adacontoh kebijakan mengenai penggunaan
bahapeledak, radiasi, alcohol & drug, dll.
1.2.4 Pengusaha atau pengurus Dapat dilihat dalam Visi, Misi dan Program K3 yang
bertanggung jawab secara ditetapkan oleh pengusaha atau pengurus perusahaan
penuh untuk menjamin serta dukungan SDM dan anggaran
pelaksanaan SMK3
- Visi
- Misi
- Program
- Alokasi anggaran
- Jadwal rapat TM
- Pelaksanaan/agenda rapat
- Notulen rapat dan
- Daftar hadir
1.3.3 Pengurus harus meninjau Tinjauan berkala pelaksanaan SMK3 (lihat TM)
ulang pelaksanaan SMK3
secara berkala untuk menilai Peninjauan ulang pelaksanaan SMK3 secara berkala
kesesuaian dan efektivitas dilakukan setelah audit internal dan dilaporkan adanya
SMK3 temuan ketidak sesuaian terhadap kriteria audit
1.4.2 Terdapat prosedur yang memudahkan Prosedur Konsultasi, Komunikasi, Informasi K3.
konsultasi mengenai Ref. 1.4.1 ; 1.1.1 ; 1.1.2
perubahanperubahan yang
mempunyai implikasi terhadap K3 Prosedur tersebut dapat berupa pedoman atau tata cara
atau tahapan penyampaian masalah/issue K3 dapat
berupa formulir isian yang mudah dan sederhana
(simple) untuk melaporkan akibat perubahan di tempat
kerja perusahaan seperti cara kerja, alat dan bahan yang
dirasa pekerja membahayakan dirinya.
1.4.4 Ketua P2K3 adalah pimpinan Pejabat Ketua P2K3 – pimpinan tertinggi
puncak atau pengurus perusahaan
Lihat pada dokumen 1.4.3 siapa yang menjabat sebagai
ketua P2K3. Seharusnya pengurus atau pimpinan puncak
perusahaan, yang dimaksud pengurus disini sesuai
dengan Pemenaker No.Per.04/MEN/1987 pasal 3 ayat (1)
- Jumlah POKJA
- Kapan diumumkan
- Jenis media pengumuman
- Wawancara pengecekan kepada TK
2 PEMBUATAN DAN
PENDOKUMENTASIAN RENCANA K3
2.1 Rencana Strategi K3
2.1.1 Terdapat prosedur terdokumentasi 2. Prosedur Risk Mgt (JSA/HIRARC)
untuk identifikasi potensi bahaya,
penilaian, dan pengendalian risiko K3 Terdapat rencana atau program kegiatan untuk
mengendalikan risiko yang diidentifikasi. Bentuk
dokumen dapat berupa program/rencana K3 atau
manajemen program.
Untuk penerapannya dapat dilihat dari
pemantauan/monitoring program kerja yang berkaitan
dengan pengendalian risiko tsb.
- Cheklist HIRARC
a. Checklist Hazard Identification
b. Checklist Hazard Evaluation
c. Checklist Hazard Control
- Laporan hasil MONEV
- Program kegiatan pengendalian risiko
2.1.2 Identifikasi potensi bahaya, penilaian, Petugas HIRARC yang kompeten
dan pengendalian risiko K3 sebagai
rencana strategi K3 dilakukan oleh a. Ada petugas/personil/tim yang melakukan manajemen
petugas yang berkompeten risiko di tempat kerja.
Dokumen:
- Tinjauan awal
- Hazid
- Hazev
- Risk control
- IReg
- Informasi K3 (data K3)
2.1.4 Rencana strategi K3 yang telah a. Prioritas pengendalian risiko dengan menetapkan
ditetapkan digunakan untuk tujuan dan sasaran yang dapat diukur
mengendalikan risiko K3 dengan b. Menyediakan sumber daya
menetapkan tujuan dan sasaran yang
dapat diukur dan menjadi Dilihat pada detail dari rencana/ program K3 yang
prioritas serta menyediakan sumber mencakup:
daya a. Tujuan & sasaran,
b. Siapa pelaksananya,
c. Jangka waktu pelaksanaan,
d. Sumber daya (termasuk fasilitas)
e. serta prioritasnya (dilihat dari hasil penilaian
manajemen risiko)
- Tujuan K3
- Sasaran K3 yang terukur
- Pelaksananya (SPT)
- Waktu pelaksanaannya
- Sumber daya (sarana & fasilitas)
- Prioritas berdasarkan dokumen HIRARC
2.1.5 Rencana kerja dan rencana khusus Program kerja umum & khusus
yang berkaitan dengan produk, Idem 2.1.4 diatas
proses, proyek atau tempat kerja
tertentu telah dibuat dengan Item ini mengacu kriteria 2.1.4 dan rencana
menetapkan tujuan dan sasaran yang khusus ini lebih dikaitkan dengan pekerjaan
dapat diukur, menetapkan waktu modifikasi/ perancangan design.
pencapaian dan menyediakan sumber Contoh : Manajemen program yang berkaitan dengan
daya hasil pengendalian risiko dimana ruang lingkupnya
terpisah dari program kerja yang telah tersusun. Biasanya
bersifat proyek dengan perencanaan jangka
panjang.
2.4 Informasi K3
2.4.1 Informasi yang dibutuhan mengenai Penyebaran informasi dan kegiatan K3
kegiatan K3 disebarluaskan secara
sistematis kepada seluruh tenaga Bentuknya dapat berupa (tulisan, lisan, tanda) papan
kerja, tamu, pengumuman, foto-foto, poster, label, verbal dalam
kontraktor, pelanggan, dan pemasok rapat, briefing/apel, e’mail, dll. Tata caranya dapat dilihat
dari prosedur komunikasi. Ada bagian/personil yang
ditunjuk sebagai penanggung jawab.
- Model dan media komunikasi
- Penyebaran informasi kegiatan K3:
a. verbal dalam rapat, briefing/apel
b. e’ informasi
c. papan pengumuman
- Jenis kegiatan dan informasi K3 yang
disebarkan:
a. Foto, label, tanda-tanda, poster, dll
- Bagian/personil yang ditunjuk sebagai
penanggung jawab.
3.1.4 Semua perubahan dan modifikasi Identifikasi perubahan (manajemen perubahan) yang
perancangan yang mempunyai berdampak K3
implikasi terhadap K3
diidentifikasikan, didokumentasikan, Lihat pada rekaman hasil modifikasi/perancangan berupa
dan ditinjau ulang dan disetujui oleh catatan atau notulensi review perancangan, cheklist
petugas yang berwenang sebelum kesesuaian dengan aspek K3, tindakan koreksi bila ada
pelaksanaan perubahan, tanda tangan pengesahan rancangan oleh
petugas sesuai 3.1.3
- Lihat pada rekaman hasil modifikasi
/perancangan berupa catatan atau
notulensi review perancangan,
- cheklist kesesuaian dengan aspek K3,
- tindakan koreksi bila ada perubahan,
- tanda tangan pengesahan rancangan oleh
petugas sesuai 3.1.3
4 PENGENDALIAN DOKUMEN
4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan
Pengendalian Dokumen
4.1.1 Dokumen K3 mempunyai identifikasi 6. Prosedur pengendalian dokumen
status, wewenang, tanggal
pengeluaran dan tanggal modifikasi Disini dapat dilihat dari acuan prosedur pengendalian
dokumen yang telah ditetapkan, dimana status dokumen
dapat berupa tata cara penomoran (kodefikasi dokumen),
wewenang dapat berupa siapa personil yang dapat
menyetujui dokumen, terdapat tanggal pengeluaran dan
modifikasi dokumen bila terjadi perubahan.
4.2.3 Terdapat prosedur pengendalian Prosedur pengendalian dokumen atau daftar seluruh
dokumen atau daftar seluruh dokumen yang mencantumkan status dokumen
dokumen yang mencantumkan status Ref. 4.1.1
dari setiap dokumen tersebut, dalam
upaya mencegah Terdapat prosedur pengendalian dokumen dimana di
penggunaan dokumen yang usang dalamnya mempersyaratkan pembuatan masterlist
dokumen atau suatu daftar yang berisi semua judul
dokumen K3 yang digunakan termasuk statusnya
(misalkan revisi terakhir beserta tanggal revisinya)
5.1.2 Spesifikasi pembelian untuk setiap Kriteria ini merupakan aplikasi dari kriteria 5.1.1 sesuai
sarana produksi, zat kimia atau jasa persyaratan peraturan perundang undangan dan standar
harus dilengkapi spesifikasi yang K3
sesuai dengan persyaratan
peraturan perundang undangan Perusahaan dapat menunjukan contoh catatan
dan standar K3 purchase order yang memasukkan item K3 saat
pembeliannya secara jelas.
5.1.3 Konsultasi dengan tenaga kerja yang Konsultasi dengan tenaga kerja yang kompeten
kompeten pada saat keputusan
pembelian, dilakukan untuk Kegiatan konsultasi ini dapat disebutkan dalam
menetapkan persyaratan K3 yang isi prosedur 5.1.1 dan ditunjukkan buktinya
dicantumkan dalam spesifikasi berupa rekaman konsultasi seperti notulensi
pembelian dan diinformasikan kepada meeting/input dari pihak pengguna/user
tenaga kerja yang menggunakannya. kepada pembeli dan atau pengesahan dalam
purchasing order.
- Notulen meeting konsultasi
- Pengesahan/tanda tangan tenaga kerja yang kompeten
(ahli K3) dalam purchasing order
- Persyaratan K3 tercantum dalam spesifikasi pembelian
- Diinformasikan kepada tenaga kerja yang
menggunakannya
5.1.4 Kebutuhan pelatihan, pasokan APD, Pertimbangan sebelum pembelian
dan perubahan terhadap prosedur
kerja harus dipertimbangkan Jenis kebutuhan pelatihan, APD, dll dapat disebutkan
sebelum pembelian dan dalam prosedur pembelian dan dapat dibuktikan berupa
penggunaannya. catatan purchasing order yang telah lengkap item K3 nya.
5.4.2 Terdapat prosedur yang 8. Prosedur penulusuran produk yang telah terjual
terdokumentasi untuk penulusuran
produk yang telah terjual, jika - Terdapat prosedur yang terdokumentasi
terdapat potensi masalah K3 di dalam untuk penulusuran produk yang telah
penggunaannya terjual
- Daftar produk yang terjual (jenis, jumlah,
wilayah penjualan)
6.1.8 Upaya pengendalian risiko dievaluasi Pengendalian risiko (risk mgt) dievaluasi secara berkala
secara berkala apabila terjadi ketidak
sesuaian atau perubahan pada proses Terkait dengan 6.1.1 dimana pengendalian risiko yang
kerja. telah dilaksanakan ditinjau kembali apabila terjadi
perubahan pada proses kerja yang ada.
6.2 Pengawasan
6.2.1 Dilakukan pengawasan untuk Prosedur dan petunjuk kerja yang telah ditentukan dalam
menjamin bahwa setiap pekerjaan pengawasan
dilaksanakan dengan aman dan
mengikuti setiap prosedur dan Ada kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan
petunjuk kerja yang telah ditentukan. pekerjaan di tempat kerja. Biasanya menjadi tanggung
jawab supervisor atau yang setingkat.
Lihat pada uraian tanggung jawabnya. Bukti dokumen
dapat berupa catatan/log book inspeksi harian.
- Rambu K3:
o safety sign,
o warning sign,
o poster,
o rambu APD,
o rambu APAR,
o rambu parkir, dll.
- Ada pintu darurat dipasang sesuai standar berdasarkan
pedoman teknis yang berlaku,
- Sinyal penerangan minimal 10 lux dan berwarna hijau
serta tulisan putih dan mempunyai tanda bertuliskan
“keluar” atau “exit” di atasnya menghadap ke koridor.
6.5.2 Semua catatan yang memuat data Catatan yang memuat data secara rinci dari kegiatan
secara rinci dari kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan
pemeriksaan, pemeliharaan,
perbaikan dan perubahan yang Perusahaan menyimpan catatan-catatan pemeliharaan
dilakukan atas sarana dan peralatan yang dilakukan, berbentuk daftar riwayat pemeriksaan
produksi harus disimpan dan alat-alat baik dalam bentuk soft copy atau hard copy.
dipelihara.
Penyimpanan catatan-catatan kegiatan pemeriksaan,
pemeliharaan, perbaikan dan perubahan berbentuk :
- Daftar sarana dan peralatan produksi
- Daftar riwayat pemeriksaan alat-alat baik dalam bentuk
soft copy atau hard copy.
6.5.7 Terdapat sistem untuk penandaan Terdapat sistem untuk penandaan (LOTO)
(tag-out) bagi peralatan yang sudah
tidak aman lagi untuk digunakan atau Penandaan pada mesin/sarana produksi yang sedang
sudah tidak digunakan diperbaiki atau rusak ini dapat dituangkan dalam
prosedur pemeliharaan yang mencakup lock-out dan tag-
out (LOTO) atau prosedur lock-out dan tag-out (LOTO)
bila terpisah. Lihat rekaman penandaan yang ada
dibandingkan dengan prosedurnya.
6.5.8 Apabila diperlukan dilakukan Sistem penguncian pengoperasian (lock out system)
penerapan sistem penguncian
pengoperasian (lock out system) Terdapat mekanisme penguncian (lihat bentuk/sistem
untuk mencegah agar sarana produksi penguncian yang digunakan) terkait dengan prosedur
tidak dihidupkan sebelum saatnya pemeliharaan/perbaikan atau prosedur lock-out dan tag-
out (LOTO) bila terpisah. Rekamannya dapat dilihat pada
daftar pelaksanaan lock-out dan
dibandingkan dengan prosedurnya
6.6 Pelayanan
6.6.1 Apabila perusahaan dikontrak untuk Perusahaan dikontrak untuk menyediakan pelayanan jasa
menyediakan pelayanan yang tunduk tertentu sesuai Permenaker No.Per.04/MEN/ 1995
pada tandar dan peraturan
perundang-undangan mengenai K3, Pelayanan atau jasa disini termasuk dalam perusahaann
maka perlu disusun prosedur untuk jasa K3 (PJK3) sesuai dengan Permenaker
menjamin bahwa pelayanan No.Per.04/MEN/1995 yang meliputi jasa konsultasi K3,
memenuhi persyaratan jasa fabrikasi, pemeliharaan, reparasi dan instalasi teknik
K3, jasa pemeriksaan dan pengujian teknik, jasa
pemeriksaan dan atau pelayanan kesehatan kerja, jasa
audit K3 dan jasa pembinaan K3. Bila sebagai penyedia
jasa tsb maka persyaratannya harus dipenuhi.
- disediakan,
- diperiksa,
- diuji dan
- dipelihara secara berkala
o sesuai dengan peraturan perundangundangan, standar
dan pedoman teknis yang relevan
- catatan inspeksi/ pengujian
- sertifikat hasil pengujian dan
- laporan maintenance nya beserta penjadwalannya
Rekaman kegiatan hasil pemeriksaan dan pengujian
lengkap dengan jadwalnya, seperti pemeriksaan dan
pengujian peralatan :
hydrant, sprinkle, fire detector, fire alarm, APAR,
emergency lamp, emergency shower, breathing
apparatus, dll.
6.7.7 Jenis, jumlah, penempatan dan Jumlah, jenis, letak posisi alat darurat
kemudahan untuk mendapatkan alat
keadaan darurat telah sesuai dengan Posisi alat darurat (APAR, hydrant, kotak P3K, dll) jelas
peraturan perundangundangan atau dilihat, tidak terhalang dan bertanda yang mudah
standar dan dinilai oleh petugas yang dipahami oleh tenaga kerja, termasuk ketepatan dalam
berkompeten dan berwenang spesifikasi alat keadaan darurat yang disediakan
berdasarkan potensi bahayanya. Peralatan keadaan
darurat sesuai dengan standar/peraturan perundangan
yang berlaku dan diperiksa, diuji, dinilai oleh petugas
yang kompeten dibidangnya
7 STANDARD PEMANTAUAN
7.1 Pemeriksaan Bahaya
7.1.1 Pemeriksaan/inspeksi terhadap 16. Prosedur pemeriksaan/ inspeksi
tempat kerja dan cara kerja
dilaksanakan secara teratur Ada jadwal reguler kegiatan inspeksi. Dapat dilihat pada
tabel jadwal atau prosedur inspeksi atau dari hasil
laporan inspeksi yang telah dilakukan beberapa waktu
sebelumnya. Inspeksi cara kerja dapat mengacu kepada
job analysis dan inspeksi tempat kerja dapat mengacu
kepada hasil identifikasi bahaya (Hazid)
- Cheklist pemeriksaan/inspeksi
- Masukan dari tenaga kerja yang melakukan tugas di
tempat yang diperiksa diakomodir dalam checklist
- Rekaman/catatan hasil inspeksi apakah terdapat
masukan dari petugas yang melakukan tugas di tempat
yang diperiksa.
7.1.4 Daftar periksa (check list) tempat Daftar periksa (check list)
kerja telah disusun untuk digunakan
pada saat pemeriksaan/inspeksi Dokumen berupa cheklist inspeksi tempat kerja sesuai
dengan kondisi tempat kerjanya.
- Dokumen berupa cheklist inspeksi tempat kerja sesuai
dengan kondisi tempat kerjanya.
7.1.5 Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi Lihat tembusan/cc. laporan inspeksi dengan
rekomendasi untuk tindakan mengacu pada prosedur inspeksi.
perbaikan dan diajukan kepada
pengurus dan P2K3 sesuai dengan
kebutuhan
7.3.2 Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh Lihat kualifikasi petugas yang melakukan kalibrasi alat tsb
petugas atau pihak yang berkompeten atau catatan pelatihannya.
dan berwenang dari dalam dan/atau
luar perusahaan
7.4.2 Pengusaha atau pengurus telah Hasil identifikasi dalam bentuk daftar program
melaksanakan identifikasi keadaan pemeriksaan kesehatantenaga kerja yang dilakukan dan
dimana pemeriksaan kesehatan tata cara atau prosedur untuk pemeriksaan kesehatan
tenaga kerja perlu dilakukan dan telah tenaga kerja ini
melaksanakan sistem untuk
membantu pemeriksaan ini
7.4.3 Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja Dokter pemeriksa yang ditunjuk
dilakukan oleh dokter pemeriksa yang
ditunjuk sesuai peraturan perundang- Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh
undangan yang berlaku dokter perusahaan yang sesuai dengan ketentuan
Permenaker No.Per.01/MEN/1976 tentang Kewajiban
Latihan Hyperkes Bagi Dokter Perusahaan dan
mandapatkan surat penunjukan dari Direktur Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan sebagaimana
pasal 8 UU 1/1970 ttg Keselamatan Kerja.
7.4.5 Catatan mengenai pemantauan Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga kerja
kesehatan tenaga kerja dibuat sesuai
dengan peraturan Diwajibkan untuk memberikan pelaporan setiap aktifitas
perundangundangan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja (rekap medis) yang
mengacu pada Per.Menaker No.Per.02 /MEN/1980
8.3.2 Pemeriksaan dan pengkajian Perusahaan telah menetapkan personil perusahaan yang
kecelakaan kerja dilakukan oleh akan melakukan penyelidikan kecelakaan. Kompetensi
petugas atau ahli K3 yang telah petugas dapat dilihat pada pelatihan atau sertifikat
ditunjuk sesuai peraturan pelatihan yang dimiliki.
perundangundangan atau pihak lain
yang berkompeten dan
berwenang
8.3.3 Laporan pemeriksaan dan pengkajian Lihat dan cek pada dokumen laporan kecelakaan selama
berisi tentang sebab dan akibat serta ini, apakah sudah tertera saran dan jadwal perbaikannya.
rekomendasi/saran dan jadwal waktu
pelaksanaan usaha perbaikan
8.3.4 Penanggung jawab untuk Lihat pada dokumen laporan kecelakaan siapa
melaksanakan tindakan perbaikan penanggung jawab tindakan perbaikan tersebut. Apakah
atas laporan pemeriksaan dan ybs sudah diberi informasi mengenai tanggung jawab tsb.
pengkajian telah ditetapkan
8.3.5 Tindakan perbaikan diinformasikan Verifikasi dilakukan dengan melihat proses saat
kepada tenaga kerja yang bekerja di penyelidikan dilakukan, apakah melibatkan tenaga kerja
tempat terjadinya kecelakaan saat mengumpulkan informasi atau saat mendiskusikan
tindakan perbaikan yang akan dilakukan? Cross chek
dengan pekerja yang terkait atau sertakan tanda tangan
pekerja.
9.1.4 Terdapat prosedur untuk penanganan Terdapat prosedur tertulis untuk penanganan terhadap
bahan meliputi metode pencegahan kemungkinan kerusakan, tumpahan dan kebocoran
terhadap kerusakan, tumpahan (clinker, dll.)
dan/atau kebocoran
9.2.2 Terdapat prosedur yang menjelaskan Prosedur tsb mencakup penanganan terhadap sifat
persyaratan pengendalian bahan yang bahan, khususnya kadaluarsa bahan (seperti pengaturan
dapat rusak atau kadaluarsa pengeluaran dan pencatatan masa kode bahan),
penempatan bahan sesuai dengan sifat bahan, bahan
dalam kondisi siap pakai.
9.2.3 Terdapat prosedur yang menjamin 23. Prosedur pembuangan bahan dengan cara yang aman
bahwa bahan dibuang dengan cara
yang aman sesuai dengan peraturan Bila tidak dipakai akan dibuang dengan cara yang aman
perundangundangan (seperti untuk pembuangan limbah oli dipersyaratkan
kepenampung yang mempunyai ijin dan limbah cair ke
PPLI), dll.
- Tempat pembuangan sementara
- Tempat pembuangan akhir/final
- Dokumen/data jenis, jumlah, klasifikasi bahaya, SOP dan
IK
- Formulir/cheklist terkait kegiatan
9.3.2 Terdapat Lembar Data Keselamatan Lembar data ini dikenal dengan MSDS (material safety
BKB (material safety data sheets) data sheet). Seharusnya di tempat kerja
meliputi keterangan mengenai mempunyai/menyimpan MSDS ini, dan dapat didapatkan
keselamatan bahan sebagaimana dari pihak suplier bahan kimia (dipersyaratkan pada
diatur pada peraturan elemen 5 dalam pembelian bahan). Rekaman MSDS ini
perundangundangan dan dengan harus dapat ditemukan baik di tempat yang menyimpan
mudah dapat diperoleh maupun yang menggunakan bahan. MSDS sebaiknya
bersifat komunikatif, artinya dimengerti oleh yang
membaca
(misalnya dalam bahasa Indonesia).
9.3.3 Terdapat sistem untuk Pemberian label pada bahan kimia berbahaya
mengidentifikasi dan pemberian label
secara jelas pada bahan kimia Ada pelabelan pada wadah bahan kimia, yang penting
berbahaya label ini maksudnya diketahui oleh para user/pengguna
bahan kimia. Bukti penerapan di lapangan yaitu semua
wadah bahan kimia mempunyai label yang berisi nama
zat, sifat bahaya/rambu bahaya dan tindakan bila
keadaan darurat.
10.1.3 Terdapat prosedur yang menentukan Bukti penerapannya dapat dilihat pada prosedur
persyaratan untuk menjaga pengendalian catatan apakah terdapat klausul yang
kerahasiaan catatan mempersyaratkan kerahasiaan catatan, seperti
bagaimana prosedur mengaksesnya, menyimpan dan
memusnahkannya. Contoh catatan yang bersifat rahasia
yaitu medical chek up.
10.1.4 Catatan kompensasi kecelakaan kerja Contoh catatan peninjauan ulang dan pemeriksaan
dan catatan rahabilitasi kesehatan misalnya: notulen management review, notulen rapat
tenaga kerja dipelihara P2K3, hasil audit, medical record, dll. Dengan mengacu
pada daftar masa simpan catatan K3 yang tersusun
11 PEMERIKSAAN K3
11.1 Audit Internal SMK3 26. Prosedur Audit SMK3
11.1.1 Audit internal SMK3 yang terjadwal Perusahaan mempunyai jadwal kegiatan audit internal
diaksanakan untuk memeriksa SMK3 dan telah dilaksanakan sesuai jadwal tsb mengacu
kesesuaian kegiatan perencanaan dan kepada prosedur audit internal (lihat pada laporan audit
untuk menentukan efektifitas internal yang ada). Bukti harus dapat dipastikan 166 dari
kegiatan tsb kriteria telah diaudit dalam setahun. Untuk mengukur
efektifitasnya dapat dilihat dari prosentasenya secara
kuantitatif.
11.1.2 Audit internal SMK3 dilakukan oleh Petugas atau auditor internal SMK3 harus kompeten
petugas yang independen, yakni telah diberikan pelatihan mengenai isi SMK3 dan
berkompeten dan berwenang standar audit SMK3 (lihat pada catatan pelatihan/
sertifikat auditor SMK3 dan penunjukan sebagai auditor
internal yang ada). Petugas yang kompeten juga dapat
dilihat dari contoh hasil laporan audit internal yang telah
dilakukan selama ini. Independen yakni tidak mengaudit
di bagian /
unitnya sediri.
11.1.3 Laporan audit didistribusikan kepada Tiap laporan hasil audit terdapat daftar distribusi
pengusaha atau pengurus dan penerimaan dokumen laporan tsb.
petugas lain yang berkepentingan dan
dipantau untuk menjamin dilakukan
tindakan perbaikan
12.1.2 Rencana pelatihan K3 bagi semua Dapat dilihat pada program pelatihan tahunan
tingkatan telah disusun. perusahaan kemudian komposisi peserta pelatihannya.
12.1.3 Jenis pelatihan K3 yang dilakukan Lihat kembali pada matriks pelatihan K3 dengan
harus disesuaikan dengan kebutuhan disesuaikan job qualification-nya. Perhatikan untuk
untuk pengendalian potensi bahaya pelatihan khusus yang dipersyaratkan oleh peraturan
perundangan seperti operator forklift, crane, ketel uap,
regu kebakaran, sekretaris P2K3, dll.
12.1.4 Pelatihan dilakukan oleh orang atau Kriteria ini terkait dengan pihak ketiga yang digunakan
badan yang berkompeten dan jasanya untuk mengadakan pelatihan. Hal ini diatur
berwenang sesuai peraturan dalam Per.Menaker No.Per.04/MEN/1995 tentang
perundangundangan Perusahaan Jasa K3. Penerapan kesesuaian ini dapat
dilihat dari kontrak pembelian jasa.
12.1.5 Terdapat fasilitas dan sumber daya Perusahaan menyediakan fasilitas pelatihan dan sumber
memadai untuk pelaksanaan daya untuk kegiatan pelatihan (khususnya bila pelatihan
pelatihan yang efektif. bersifat internal).
12.1.6 Pengusaha atau pengurus Catatan pelatihan seperti daftar hadir, jadwal, dll
mendokumentasikan dan menyimpan disimpan dan diarsipkan (flie) termasuk daftar riwayat
catatan seluruh pelatihan pelatihan per pekerja.
12.1.7 Program pelatihan ditinjau secara Setiap selesai perogram pelatihan sebaiknya dibuat
teratur untuk menjamin agar tetap lembar evaluasi terhadap pelaksanaan pelatihan.
relevan dan efektif
12.2 Pelatihan bagi Manajemen dan
Penyelia
12.2.1 Anggota manajemen eksekutif dan Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan
pengurus berperan serta dalam serta dalam pelatihan
pelatihan yang mencakup penjelasan
tentang kewajiban hukum dan Manajemen senior terlibat dalam kegiatan pelatihan K3.
prinsip-prinsip serta pelaksanaan K3. Terlibat disini termasuk ikut serta dalam pelatihan,
minimal pelatihan tentang penjelasan tentang kewajiban
hukum dan prinsip-prinsp serta pelaksanaan K3.
Dokumen yang dilihat yaitu catatan pelatihan, sertifikat
(jika ada) atau kegiatan yang diikuti seperti seminar, dll.
12.2.2 Manajer dan penyelia menerima Manajer dan penyelia menerima pelatihan
pelatihan yang sesuai dengan peran
dan tanggung jawab mereka Pelatihan disini bukan hanya pelatihan K3 yang sesuai
dengan peran dan tugasnya namun juga yang
berhubungan dengan kompetensi pekerjaannya.
Kesesuaiannya dapat dilihat dari job qualificationnya dan
atau matriks pelatihan mereka.
Bukti penerapannya dapat dilihat pada rekaman
pelatihan dan sertifikat atau daftar riwayat pelatihan.
12.3.2 Pelatihan diberikan kepada tenaga Perubahan sarana produksi atau proses dapat
kerja apabila di tempat kerjanya menimbulkan bahaya baru, maka tenaga kerja harus
terjadi perubahan sarana produksi diinformasikan mengenai bahaya tsb.
atau proses.
KETIDAK SESUAIAN
CATATAN
MNR MJR