Anda di halaman 1dari 62

TAFSIR TERHADAP KRITERIA AUDIT SMK3

1. Pembangunan Dan Pemeliharaan Komitmen


TAFSIR
1.1 Kebijakan K3

1.1.1 Terdapat kebijakan K3 yang


 Kebijakan tertulis
tertulis, bertanggal,
 Tertanggal
ditandatangani oleh pengusaha
 Tanda tangan pengusaha
atau pengurus, secara jelas
(pimpinan)
menyatakan tujuan dan sasaran
 Visi, misi, tujuan, sasaran
K3 serta komitmen terhadap
 Komitmen peningkatan
peningkatan K3.

1.1.2 Kebijakan disusun oleh Bukti Konsultasi :


pengusaha dan/ataupengurus  Lembar konsultasi
setelah melalui proses konsultasi  Rapat konsultasi :
dengan wakil tenaga kerja.  Absen
 Foto
 Dokumen konsultasi
 Dll.
Wakil Tenaga Kerja :
 SK sebagai pengurus SP
 Dokumen yang menunjuk ybs
mewakili pekerja.

1.1.3 Perusahaan mengkomunikasikan Bentuk komunikasi kebijakan


inidapat melalui: penempelan
kebijakan K3 kepada seluruh
poster, pembacaan saat briefing
tenaga kerja, tamu, kontraktor, pagi, kartu pengenal, visitor,
pelanggan, dan pemasok dengan lampiran dalam kontrak, materi
briefing bagi tamu, papan
tata cara yang tepat.
pengumuman di pintu masuk,
pelatihan pengenalan (induction
training) dll

1
2

1.1.4 Kebijakan khusus dibuat untuk Kebijakan K3 khusus dibuat


sesuaikondisi tingkat resiko
masalah K3 yang bersifat
perusahaan atauterkait dengan
khusus. lintas departemen (tidak wajib
harus ada), contoh kebijakan
mengenai penggunaan bahan
peledak, radiasi, alcohol & drug,

1.1.5 Kebijakan K3 dan kebijakan Ada mekanisme untuk meninjau


ulangisi kebijakan secara
khusus lainnya ditinjau ulang
berkala misal melalui rapat
secara berkala untuk menjamin m a n a g e m e n t r e v i e w meeting
bahwa kebijakan tersebut sesuai tahunan, rapat P2K3 atau rapat
dengan perubahan yang terjadi lainnya. Bila ada perubahan
nama perusahaan, manajemen,
dalam perusahaan dan dalam visi, dll. maka kebijakan juga
peraturan perundang-undangan. harus direvisi. Jadwal waktu
tinjauan ulang sebaiknya
dicantumkan dalam dokumen
kebijakan

1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk


Bertindak
3

1.2.1 Tanggung jawab dan wewenang Ada dokumen yang


menjelaskantanggung jawab dan
untuk mengambil tindakan dan
wewenang seseorang yang
melaporkan kepada semua pihak disahkan oleh pengurus
yang terkait dalam perusahaan di perusahaan, seperti dalamhal ini
bidang K3 telah ditetapkan, penunjukan
ahli K3
diinformasikan dan untuk mengambil tindakan dan
didokumentasikan. melapor mengenai K3, salah satu
bentuk dokumen yaitu
 Jobdescription
/tanggung jawab K3
y a n g tertuang dalam manual K3,
dll.Harus dipastikan personil
yang terkaitmengetahui hal ini.
4

1.2.2 Penunjukan penanggung jawab Ada beberapa penanggung jawab


K3 yang sesuai dengan
K3 harus sesuai peraturan
peraturan  perundangan yaitu:
perundang-undangan.  ekretaris P2K3/Ahli
K3– Permenaker
No.Per.04/MEN/187
 Dokter pemeriksa
kesehatan tenaga kerja-
Permenaker -
No.Per.01/MEN/
1976Paramedis-
Permenaker No.Per.01/
MEN/1979
 Auditor Internal SMK3 -
Permenaker  No.
Per.18/MEN/XI/2008Ope
rator Ketel Uap –
Permenaker  No.
Per.01/MEN/1988
 Operator Pesawat Angkat
Angkut -Permenaker
No.Per.09/MEN/VII/ 2010
 Petugas P3K-
Permenakertrans
No.Per.15/MEN/VII/2008
 Petugas kebakaran-
Permenaker
No.Per.186/MEN/1999
 Ahli K3 Kimia & Petugas
K3 Kimia-Permenaker
No.Per.187/MEN/1999Ku
alifikasi Juru L a s -
Permenaker  No.Per.02/M
EN/18982
5

1.2.3 Pimpinan unit kerja dalam suatu Dapat dilihat dalam


 job description
perusahaan bertanggung jawab
nya, bukti keterlibatan misalnya
atas kinerja K3 pada unit dalam penilaian kinerja K3 unit,
kerjanya. keterlibatandalam inspeksi K3,
keterlibatan dalamr a p a t K 3
dan memantau
p e n c a p a i a n kinerja
unitdibidang K3

1.2.4 Pengusaha atau pengurus Dapat dilihat dalam Visi, Misi


bertanggung jawab secara penuh dan Program K3 yang
untuk menjamin pelaksanaan ditetapkan oleh  pengusaha
SMK3. atau pengurus perusahaan
serta dukungan SDM dan
anggaran

1.2.5 Petugas yang bertanggung jawab Dapat dilihat dari sertifikat


pelatihan, dokumentasi latihan
untuk penanganan keadaan
darurat, absensi
darurat telah ditetapkan dan latihan.Penetapan petugas dapat
mendapatkan pelatihan. diketahui dari tanda pengenal
misalnya topi/helm khusus,
bage
, warna baju, dll

1.2.6 Perusahaan mendapatkan saran- Dari dalam dapat berupa :


saran dari para ahli di bidang K3 Laporan audit internal K3,
yang berasal dari dalam laporan inspeksi ahli K3,
dan/atau luar perusahaan. Laporan Studi banding, dll
Dari luar berupa : laporan
kinerja K3 dan konsultan
indevenden, nota pemeriksaan
dari pegawai pengawas
disnaker setempat.
6

1.2.7 Kinerja K3 termuat dalam Kinerja K3 Misalnya : angka


laporan tahunan perusahaan kecelakaan (FR/SR), jumlah
atau laporan lain yang setingkat. klaim kecelakaan,
prestasi/penghargaan K3,
persen % pencapaian target,
lostain, injuri, dll
1.3 Tinjauan dan Evaluasi

1.3.1 Tinjauan terhadap penerapan Kegiatan tinjauan ulang ini


SMK3 meliputi kebijakan, dalam bentuk rapat tinjauan
perencanaan, pelaksanaan, ulang menejem yang
pemantauan dan evaluasi telah agendanya sesuai dengan
dilakukan, dicatat dan lampiran 1 PP N0 50 Tahun
didokumentasikan. 2012. Kata tinjauan
manajemen ini di hadiri oleh
pimpinan perusahaan dan top
manajemen.rapat tinjauan
ulang smk3, tidak dapat di
samakan bulanan p2k3.
7

1.3.2 Hasil tinjauan dimasukkan - Lihat pada notulensi rapat


dalam perencanaan tindakan tinjauam manajemen
manajemen. bentuk tindakan perbaikan
yang akan dilakukan
apakah masuk didalam
program kerja tahun
berikutnya.
- Alokasi anggaran

1.3.3 Pengurus harus meninjau ulang Peninjauan ulang pelaksanaan


pelaksanaan SMK3 secara SMK3 secara berkala
berkala untuk menilai dilakukan setelah audit
kesesuaian dan efektivitas SMK3. internal dan dilaporkan
adanya temuan ketidak
sesuaian terhadap kriteria
audit

- Jadwal tinjauan berkala


- Jadwal audit internal
- Hasil audit internal
8

1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan


Tenaga Kerja

1.4.1 Keterlibatan dan penjadwalan Dokumentasi dapat dalam


konsultasi tenaga kerja dengan bentuk notulensi kegiatan,
wakil perusahaan jadwal atau time table
didokumentasikan dan kegiatan. Wakil perusahaan
disebarluaskan ke seluruh tenaga adalah personil yang ditunjuk
kerja. oleh manajemen perusahaan

- Dokumen kegiatan
konsultasi TK dg wakil prsh
- Notulen rapat forum SP
- Notulen rapat forum P2K3
- Daftar hadir

1.4.2 Terdapat prosedur yang Prosedur tersebut dapat


memudahkan konsultasi berupa pedoman atau tata
mengenai perubahan-perubahan cara atau tahapan
yang mempunyai implikasi penyampaian masalah/issue
terhadap K3. K3 dapat berupa formulir isian
yang mudah dan sederhana
(simple) untuk melaporkan
akibat perubahan di tempat
kerja perusahaan seperti cara
kerja, alat dan bahan yang
dirasa pekerja membahayakan
dirinya.
9

1.4.3 Perusahaan telah membentuk Buktinya dapat berupa


P2K3 Sesuai dengan peraturan dokumen surat
perundang-undangan. penunjukan/pengesahan P2K3
dari Disnaker setempat.

- SK Pengesahan P2K3 dari


Disnaker setempat

1.4.4 Ketua P2K3 adalah pimpinan Merupakam badan pembantu di


puncak atau pengurus. tempat kerja yang merupakan
wadah kerja sama antara pengusaha
dan pekerja untuk mengembangkan
kerja sama saling pengertian dan
partisipasi efektif dalam penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja
yang di atur dalam per.men 04
tahun 1987 pasal 1 huruf D
1.4.5 Sekretaris P2K3 adalah ahli K3 Terdapat pada Per.Men No 4 tahun
sesuai denganperaturan 1987 tentang panitia Pembina
perundang-undangan. keselamatan dan kesehatan kerja
( P2k3) pasal 3 ayat 2.

1.4.6 P2K3 menitikberatkan kegiatan Semua resiko yang telah di


pada pengembangan kebijakan identifikasi dan di nilai harus di
dan prosedur mengendalikan kendalikan jika resiko tersebut
risiko. dinilai memiliki dampak signifikan
atau tidak dapat di terima
10

1.4.7 Susunan pengurus P2K3 Susunan pengurus P2K3 terdiri


didokumentasikan dan dari pengusaha dan pekerja yang
diinformasikan kepada tenaga susunannya terdiri dari
kerja. ketua ,sekertaris anggota
keselamatan kerja dari perusahaan
yang bersangkutan
1.4.8 P2K3 mengadakan pertemuan Hasil dari pertemuan P2k3 dan
secara teratur dan hasilnya sampaikan atau di sebarluaskan ke
disebarluaskan di tempat kerja. tempat kerja agar para pekerja tau
dan mengerti bahaya terjadinya
kecelakan kerja dan bisa
menghindari kecelakaan kerja
1.4.9 P2K3 melaporkan kegiatannya Sesuai dengan
secara teratur sesuai dengan per.04/MEN/1987 kegiatan
peraturan perundang-undangan. p2kp dilaporkan tiap 3 bulan
sekali ke DISNAKER setempat,
dengan menggunakan
dokumen pelaporan sesuai
dengan peraturan (distribusi
laporan dan dokumen
rekaman hasil action plan)
11

1.4.1 Dibentuk kelompok-kelompok Pembentukan kelompok kerja


0 kerja dan dipilih dari wakil-wakil disesuaikan dengan
tenaga kerja yang ditunjuk karakter /sistem
sebagai penanggung jawab K3 di organisasi/proses bisnis
tempat kerjanya dan kepadanya perusahaan itu sendiri,
diberikan pelatihan sesuai khusunya kelompok kerja tim
dengan peraturan perundang- penanggulangan keadaan
undangan. darurat disetiap unit kerja bila
lokasi unit terpisah.
Pelatihan diberikan kepada
kelompok kerja k3 terkait
dengan kegiatan kelompok
masing-masing misalnya regu
pemadam kebakaran & rescue,
p3k, safety patrol dan lain2.

1.4.1 Susunan kelompok-kelompok Kelompok kerja diinformasikan


1 kerja yang telah terbentuk ketenaga melalui media yang
didokumentasikan dan memadai, Pembentukan harus
diinformasikan kepada tenaga dapat memastikan setiap
kerja. anggota memahami tugas dan
tanggung jawab dalam
kelompok kerja tersebut

2. Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana


K3

2.1 Rencana strategi K3


12

2.1.1 Terdapat prosedur Terdapat rencana dan program


terdokumentasi untuk kegiatan untuk mengendalikan
identifikasi potensi bahaya, risiko yang diidentifikasi.
penilaian, dan pengendalian Bentuk dokumen dapat berupa
risiko K3. program dan rencana kerja K3
atau manajemen program.
Untuk penerapan dapat dilihat
dari monitoring program kerja
yang berkaitan dengan
pengandalian risiko.

2.1.2 Identifikasi potensi bahaya, Terdapat petugas/personil/tim


penilaian, dan pengendalian yang telah memiliki
risiko K3 sebagai rencana strategi kompetensi serta memahami
K3 dilakukan oleh petugas yang tugas dan tanggung jawabnya
berkompeten. dengan melibatkan Ahli K3,
panitia Pembina k3, wakil
pekerja/buruh, dan pihak lain
yang terkait dengan
perusahaan.
13

2.1.3 Rencana strategi K3 sekurang- Terdapat rencana atau


kurangya berdasarkan tinjauan program kegiatan untuk
awal, identifikasi potensi bahaya, mengendalikan risiko yang di
penilaian, pengendalian risiko, identifikasi dan perhatikan
dan peraturan perundang- detail rencana tersebut.
undangan serta informasi K3 lain Apakah berkaitan dengan
baik dari dalam maupun luar tinjauan awal, identifikasi
perusahaan. bahaya yang di lakukan,
pengendalian resiko
berdasarkan penilian yang
telah di lakukan sesuai
peraturan serta informasi K3
baik dari dalam maupun dari
luar perusahaan.

2.1.4 Rencana strategi K3 yang telah Strategi K3 :


ditetapkan digunakan untuk - Tujuan dan sasaran K3
mengendalikan risiko K3 dengan - Program kerja K3
menetapkan tujuan dan sasaran - Pemantauan dan tinjauan
yang dapat diukur dan menjadi managemen terhadap
prioritas serta menyediakan sumber daya
sumber daya.

2.1.5 Rencana kerja dan rencana Tujuan dan sasarannya :


khusus yang berkaitan dengan - Dapat diukur
produk, proses, proyek atau - Satuan/indicator
tempat kerja tertentu telah pengukuran
dibuat dengan menetapkan - Sasaran pencapaian
tujuan dan sasaran yang dapat - Jangka waktu pencapaian
diukur, menetapkan waktu - Sumber daya manusia yang
pencapaian dan menyediakan berkompeten
sumber daya.
14

2.1.6 Rencana K3 diselaraskan dengan Pembuatan rencana K3 sesuai


rencana sistem manajemen dengan aturan manajemen
perusahaan. perusahaan untuk
menghasilkan pencapaian
maksimal
2.2 Manual SMK3

2.2.1 Manual SMK3 meliputi Manual SMK3 :


kebijakan, tujuan, rencana, - Kebijakan
prosedur K3, instruksi kerja, - Tujuan
formulir, catatan dan tanggung - Rencana
jawab serta wewenang tanggung - Prosedur K3
jawab K3 untuk semua tingkatan - Instruksi Kerja
dalam perusahaan. - Formulir
- Catatan dan tanggung
jawab K3

2.2.2 Terdapat manual khusus yang Tujuan ,rencana dan prosedur


berkaitan dengan produk, proses, K3 sesuai bidang perusahaan
atau tempat kerja tertentu.

2.2.3 Manual SMK3 mudah didapat Manual SMK3 dibagikan


oleh semua personil dalam disetiap divisi dalam
perusahaan sesuai kebutuhan. perusahaan

2.3 Peraturan perundangan dan persyaratan


lain dibidang K3
15

2.3.1 Terdapat prosedur yang Adanya dokumentasi terkait


terdokumentasi untuk petunjuk dan informasi bagi
mengidentifikasi, memperoleh, setiap tenaga kerja untuk
memelihara dan memahami mengidentifikasi, memperoleh
peraturan perundang-undangan, dan memahami peraturan,
standar, pedoman teknis, dan standar, pedoman teknis dan
persyaratan lain yang relevan persayaratan yang relevan
dibidang K3 untuk seluruh dengan K3 untuk
tenaga kerja di perusahaan. memudahkan bagi setiap
tenaga kerja untuk di terapkan
di lokasi kerja.
2.3.2 Penanggung jawab untuk Adanya personil yang ditunjuk
memelihara dan dan diberi tanggung jawab
mendistribusikan informasi dalam memelihara dan
terbaru mengenai peraturan mendistribusikan setiap
perundangan, standar, pedoman informasi K3 terbaru untuk
teknis, dan persyaratan lain telah sampai kepada setiap tenaga
ditetapkan kerja yang memerlukannya.
2.3.3 Persyaratan pada peraturan Persyaratan K3 dan
perundang-undangan, standar, persyaratan lain yang relevan
pedoman teknis, dan persyaratan baik yang berasal dari
lain yang relevan di bidang K3 peraturan, standar, pedoman
dimasukkan pada prosedur- teknis dll. Dipastikan masuk
prosedur dan petunjuk-petunjuk dalam prosedur dan petunjuk
kerja. kerja.
2.3.4 Perubahan pada peraturan Persyaratan K3 dan
perundang-undangan, standar, persyaratan lain yang relevan
pedoman teknis, dan persyaratan baik berasal dari peraturan,
lain yang relevan di bidang K3 standar, pedoman teknis dll.
digunakan untuk peninjauan Yang digunakan untuk
prosedur-prosedur dan petunjuk- peninjauan terhadap prosedur
petunjuk kerja. dan petunjuk kerja
16

2.4 Informasi K3

2.4.1 Informasi yang dibutuhkan Bentuk informasi dapat berupa


mengenai kegiatan K3 (tulisan, lisan, tanda) papan
disebarluaskan secara sistematis pengumuman, foto-foto, poster,
kepada seluruh tenaga kerja, label, verbal dalam rapat,
tamu, kontraktor, pelanggan, dan briefing/apel, e-mail, dll. Tata
pemasok. caranya dapat dilihat dari
prosedur komunikasi. Ada
bagian/personil yang ditunjuk
sebagai penanggung jawab.
3. Pengendalian Perancangan dan Peninjauan
Kontrak

3.1 Pengendalian Perancangan

3.1.1 Prosedur yang terdokumentasi Terdapat dokumentasi tertulis


mempertimbangkan identifikasi berupa prosedur perancangan
potensi bahaya, penilaian, dan ulang yang didalamnya
pengendalian risiko yang terdapat identifikasi bahaya
dilakukan pada tahap dan penilaian risiko
perancangan dan modifikasi. (manajemen risiko). Lihat
detail isi prosedurnya,
bagaimana tahapan
manajemen risiko tersebut
dimasukkan pada tahap
perancangan.
17

3.1.2 Prosedur, instruksi kerja dalam Saat perancangan dilakukan,


juga telah dibuat instruksi
penggunaan produk,
kerja/prosedur khusus untuk
pengoperasian mesin dan produk/sarana/proses yang
peralatan, instalasi, pesawat atau dirancang atau dimodifikasi
proses serta informasi lainnya berdasarkan rekomendasi dari
pengendalian risiko yang telah
yang berkaitan dengan K3 telah ditetapkan
dikembangkan selama
perancangan dan/atau Dibuat instruksi kerja/prosedur
khusus untuk
modifikasi.
produk/sarana/proses yang
dikembangkan selama
perancangan dan/atau
modifikasi berdasarkan
rekomendasi manajemen risiko

3.1.3 Petugas yang berkompeten Ada personil yang ditunjuk


untuk melakukan verifikasi
melakukan verifikasi bahwa
aspek K3 telah dipenuhi dalam
perancangan dan/atau perancangan (lihat dalam tahap
modifikasi memenuhi prosedur perancangan
persyaratan K3 yang ditetapkan prasyarat personal yang
melakukan perancangan).
sebelum penggunaan hasil
rancangan. Personal ini dapat dari internal
(misal ahli K3) atau eksternal
(misal petugas pengawas K3,
dari konsultan atau
perusahaan jasa K3 yang
ditunjuk/diakreditasi
pemerintah).
18

3.1.4 Semua perubahan dan modifikasi Lihat pada rekaman hasil


modifikasi/perancangan berupa
perancangan yang mempunyai
catatan atau notulens ireview
implikasi terhadap K3 perancangan, cheklist
diidentifikasikan, kesesuaian dengan aspek K3,
didokumentasikan, ditinjau ulang tindakan koreksi bila ada
perubahan, tanda tangan
dan disetujui oleh petugas yang pengesahan rancangan oleh
berwenang sebelum pelaksanaan. petugas sesuai 3.1.3

 Lihat pada rekaman hasil


modifikasi/perancangan berupa
catatan atau notulensireview
perancangan,
 cheklist kesesuaian dengan
aspek K3,
 tindakan koreksi bila ada
perubahan,
tanda tangan pengesahan
rancangan oleh petugas sesuai
3.1.3

3.2 Peninjauan Kontrak 


19

3.2.1 Prosedur yang terdokumentasi Terdapat prosedur tertulis


yang mencakup proses
harus mampu mengidentifikasi
identifikasi potensi bahaya dan
bahaya dan menilai risiko K3 penilaian risiko dilkukan pada
bagi tenaga kerja, lingkungan, kegiatan memasok barang dan
jasa dalam suatu kontrak.
dan masyarakat, dimana
Bentuk rekaman dapat
prosedur tersebut digunakan berupa hasil manajemen risiko
pada saat memasok barang dan pada aktifitas pemasokan
jasa dalam suatu kontrak. barang dan jasa serta muatan
tentang kegiatan tsb. tercakup
dalam kontrak.
Pemeriksaan prosedur
dengan melalui formulir
cheklist yang disediakan untuk
itu.

 Dok.HIRARC pada kegiatan


memasok barang dan jasa
dalam suatu kontrak.
 Bentuk rekaman dapat berupa
hasil HIRARC pada aktifitas
pemasokan barang dan jasa
 Muatan tentang kegiatan tsb.
tercakup dalam kontrak.
Pemeriksaan prosedur dengan
melalui formulir/cheklist yang
disediakan
20

3.2.2 Identifikasi bahaya dan penilaian Ada petugas yang ditunjuk


bertanggung jawab dan
risiko dilakukan pada tinjauan
memiliki kualifikasi sesuai
kontrak oleh petugas yang peraturan perundangan.
berkompeten. Persyaratan personil yang
melakukan kegiatan tsb
tercakup dan diatur dalam
prosedur tsb. (minimal telah
mendapat pelatihan ahli K3
dan manajemen risiko serta
yang berpengalaman di
bidangnya)

 Petugas yang ditunjuk


untukbertanggung jawab
memiliki kualifikasi sesuai
peraturan perundangan (Ahli
K3)
 Persyaratan personil yang
melakukan kegiatan tsb
tercakup dan diatur dalam
prosedurkontrak
 Minimal telah mendapat
pelatihan manajemen risiko,
dan yang
diutamakanberpengalaman di
bidangnya
21

3.2.3 Kontrak ditinjau ulang untuk Lihat dok. prosedur kontrak


memasok barang dan jasa
menjamin bahwa pemasok dapat
dalam suatu kontrak *4
memenuhi persyaratan K3 bagi Bila 3.2.1 sudah ada dan
pelanggan. diterapkan maka kriteria tsb
tentunya otomatis akan
dipenuhi dan akan terlihat
apakah persyaratan K3 dari
pelanggan telah terpenuhi.
Rekamanan dalam isi kontrak
tsb telah memuat aspek K3 di
dalamnya secara jelas sesuai
dengan spesifikasi
pekerjaannya, seperti
penyediaan perlengkapan APD,
tanggung jawab dan tanggung
gugat terhadap kecelakaan,
asuransi kecelakaan, dll.
Penijauan ulang kontrak tsb
dilakukan secara periodik,
khususnya apabila akan
dilakukan kontrak baru atau
akan dilakukan perubahan
kontrak.

 khususnya apabila akan


dilakukan kontrak baru atau
 akan dilakukan perubahan
kontrak
3.2.4 Catatan tinjauan kontrak Dokumentasi catatan tinjauan
dipelihara dan ulang kontrak berupa cheklist
didokumentasikan. pemenuhan persyaratan K3
dalam suatu kontrak dan
catatan perubahannya oleh
petugas yang berwenang
4. Pengendalian Dokumen

4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan


Pengendalian Dokumen
22

4.1.1 Dokumen K3 mempunyai Disini dapat dilihat dari acuan


identifikasi status, wewenang, prosedur pengendalia n
tanggal pengeluaran dan tanggal dokumen yang telah
modifikasi. ditetapkan, dimana status
dokumen dapat berupa tata
cara penomoran (kodefikasi
dokumen), wewenang dapat
berupa siapa personil yang
dapat menyetujui dokumen,
terdapat tanggal pengeluaran
dan modifikasi dokumen bila
terjadi perubahan

4.1.2 Penerima distribusi dokumen Dalam dokumen tercantum


tercantum dalam dokumen kepemilikan dokumen tsb
tersebut. dengan mengacu pada daftar
distribusi penerima dokumen
(holder list) Dokumen edisi
terbaru di unit kerja disimpan
pada lokasi tertentu (yang
telah ditentukan) dan mudah
untuk diakses
23

4.1.3 Dokumen K3 edisi terbaru Perusahaan harus memastikan


disimpan secara sistematis pada bahwa dokumen K3 yang
tempat yang ditentukan. sedang beredar adalah
dokumen terbaru/revisi
terakhir. Bila disimpan maka
diberi tanda misalkan
“absolute” atau “superceded”
untuk dokumen usang yang
masih disimpan. Sekurang-
kurangnya disimpan 2 revisi
sebelumnya

4.1.4 Dokumen usang segera Perusahaan harus memastikan


disingkirkan dari penggunaannya bahwa dokumen K3 yang
sedangkan dokumen usang yang sedang beredar adalah
disimpan untuk keperluan dokumen terbaru/revisi
tertentu diberi tanda khusus. terakhir. Bila disimpan maka
diberi tanda misalkan
“absolute” atau “superceded”
untuk dokumen usang yang
masih disimpan. Sekurang-
kurangnya disimpan 2 revisi
Sebelumnya
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen

4.2.1 Terdapat sistem untuk membuat, Terdapat prosedur


menyetujui perubahan terhadap pengendalian dokumen yang
dokumen K3. mencakup tahapan proses
pembuatan dan persetujuan
perubahan dokumen
24

4.2.2 Dalam hal terjadi perubahan Pada dokumen yg telah


diberikan alasan terjadinya berubah, dilampirkan
perubahan dan tertera dalam keterangan/alasan perubahan
dokumen atau lampirannya dan yg dilakukan, tanggal
menginformasikan kepada pihak perubahan/modifikasi dan
terkait. siapa yg menyetujui
perubahan trsbt atau daftar
riwayat perubahan, biasanya
terletak di depan / di belakang
dokumen.
4.2.3 Terdapat prosedur pengendalian Terdapat prosedur
dokumen atau daftar seluruh pengendalian dokumen
dokumen yang mencantumkan dimana di dalamnya
status dari setiap dokumen mempersyaratkan pembuatan
tersebut, dalam upaya mencegah list dokumen atau suatu daftar
penggunaan dokumen yang yg berisi semua judul
usang. dokumen K3 yg digunakan
(misal revisi terakhir beserta
tanggal)
5. Pembelian dan Pengendalian Produk

5.1 Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa

5.1.1 Terdapat prosedur yang Adanya prosedur tertulis


terdokumentasi yang dapat mengenai prosedur pembelian
menjamin bahwa spesifikasi barang/jasa dimana ada
teknik dan informasi lain yang spesifikasi K3 dan informasi
relevan dengan K3 telah diperiksa lain yg terkait dicantumkan
sebelum keputusan untuk dalam salah satu clausul
membeli. prosedur tsb. Secara jelas,
misalkan adanya MSDS untuk
pembelian bahan kimia,
informasi yg relavan untuk
pembelian APD.
25

5.1.2 Spesifikasi pembelian untuk Kriteria ini merupakan aplikasi


setiap sarana produksi, zat kimia dari kriteria 5.1.1 dimana
atau jasa harus dilengkapi perusahaan dapat
spesifikasi yang sesuai dengan menunjukkan contoh catatan
persyaratan peraturan pembelian order yg
perundang-undangan dan memasukkan item K3 saat
standar K3. pembeliannya secara jelas.
5.1.3 Konsultasi dengan tenaga kerja Kegiatan konsultasi ini dapat
yang kompeten pada saat disebutkan dalam isi prosedur
keputusan pembelian, dilakukan 5.1.1 dan ditunjukkan bukti
untuk menetapkan persyaratan berupaa rekaman konsultasi
K3 yang dicantumkan dalam seperti notulensi
spesifikasi pembelian dan meeting/input dari pihak
diinformasikan kepada tenaga pengguna kepada pembeli dan
kerja yang menggunakannya. atau pengesahan dalam
pembelian order.
5.1.4 Kebutuhan pelatihan, pasokan Jenis kebutuhan pelatihan,
alat pelindung diri dan APD, dll dapat disebutkan
perubahan terhadap prosedur dalam prosedur pembelian dan
kerja harus dipertimbangkan dapat dibuktikan berupa
sebelum pembelian dan catatan pembelian yg telah
penggunaannya. lengkap item K3nya. Dokumen
peninjauan ulang dapat dalam
bentuk pengesahan dlm
purchasing order atau hasil
peninjauan produk/jasa yg
baru sebelum pembelian,
misalnya dalam pembelian
APD, dll.
26

5.1.5 Persyaratan K3 dievaluasi dan  Bukti Persyaratan


menjadi pertimbangan dalam Pembelian.
seleksi pembelian.  Nota Pembelian
 Dokumentasi Pembelian
Barang alat dan jasa
 Pedoman untuk keamanan
barang saat pengiriman
 Petugas K3
 Petugas K3 Mengevaluasi
pembelian barang
 Pelaporan pembelian
barang.

5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang


Telah Dibeli

5.2.1 Barang dan jasa yang dibeli  Petugas K3


diperiksa kesesuaiannya dengan  Form pemeriksaan barang
spesifikasi pembelian. pembelian
 Pengecekan dan peninjauan
ulang barang pembelian
 Dokumentasi barang
 Form pelaporan barang
pembelian

5.3 Pengendalian Barang dan Jasa Yang


Dipasok Pelanggan
27

5.3.1 Barang dan jasa yang dipasok  Petugas K3


pelanggan, sebelum digunakan  Form daftar periksa K3
terlebih dahulu diidentifikasi
( resiko bahaya )
potensi bahaya dan dinilai
risikonya dan catatan tersebut  Form daftar keamanan
dipelihara untuk memeriksa barang selama selama
prosedur. pemakaian
 Dokumentasi evaluasi
barang selama pengecekan
 Pelaporan resiko
keamanaan barang
pembelian

5.4 Kemampuan Telusur Produk

5.4.1 Semua produk yang digunakan  Petugas K3


dalam proses produksi dapat  FORM Daftar periksa
diidentifikasi di seluruh tahapan
resiko
produksi dan instalasi, jika
terdapat potensi masalah K3.  Form identifikasi barang
keseluruhan
 Dokumentasi evaluasi
pengecekan barang
 Pelaporan identifikasi
barang
28

5.4.2 Terdapat prosedur yang  Lembar form identifikasi


terdokumentasi untuk  Petugas K3
penelusuran produk yang telah
 Dokumentasi(poto,lembar
terjual, jika terdapat potensi
masalah K3 di dalam form)
penggunaannya.

6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3

6.1 Sistem Kerja

6.1.1 Petugas yang kompeten telah  Petugas K3


mengidentifikasi bahaya,  SK Petugas K3
menilai dan mengendalikan  Lembar pengesehaan dari
risiko yang timbul dari suatu petugas K3
proses kerja.  Form Identifikasi
kemaanan barang
 FORM identifikasi resiko
bahaya barang
 Pelaporan hasil identifikasi
keseluruhan barang.
6.1.2 Apabila upaya pengendalian Pengendalian risiko dapat dilihat dari
risiko diperlukan, maka upaya manajemenrisiko yang Telah
tersebut ditetapkan melalui dibuat/diusulkan, apakah
tingkat pengendalian. pengendalian risiko yang diambil
telah mengikuti tahapan
pengendalian seperti eliminasi,
substitusi,rekayasa teknik (termasuk
isolasi), administrasi control dan
APD. Tidak selalu administrasi
kontrol dan APD
29

6.1.3 Terdapat prosedur atau Terdapat dokumen tertulis prosedur


petunjuk kerja yang kerja/instruksi kerja (WI) di tempat
terdokumentasi untuk kerja. Untuk ijin kerja misalnya hot
mengendalikan risiko yang work permit,confined space permit,
teridentifikasi dan dibuat atas
pekerjaan di ketinggian (WAH),
pekerjaan penggalian/ kedalaman,
dasar masukan dari personil
pekerjaan dengan radiasi, dll,
yang kompeten serta tenaga
tergantung dari proses yang ada di
kerja yang terkait dan disahkan
tempat kerja
oleh orang yang berwenang di
perusahaan.

6.1.4 Kepatuhan terhadap peraturan Terdapat prosedur atau instruksi


perundang-undangan, standar kerja (WI) secara tertulis yang sudah
serta pedoman teknis yang mempertimbangkan faktor K3 seperti
relevan diperhatikan pada saat berdasarkanjob safety analysis.
mengembangkan
Terutama prosedur kerja/WI yang
atau
dipersyaratkan dalam pengendalian
melakukan modifikasi atau
risiko sebagai pengendalian
petunjuk kerja.
administrasi kontrol harsus dapat
ditunjukkan.
6.1.5 Terdapat sistem izin kerja untuk Bila ada pengembangan dan atau
tugas berisiko tinggi. perubahan terhadap prosedur kerja/
instruksi kerja maka harus mengacu
kepada ketentuan peraturan
perundangan, standar atau ketentuan
lainnya yangterkait. Biasanya pada
prosedurkerja/instruksi kerjadapat
diketemukanpada kolomreferensi,
dimana dalam referensi tsb
dicantumkan section
standar/peraturan yang dijadikan
acuan.
30

6.1.6 Alat pelindung diri disediakan Padaprosedur kerja/instruk si kerja


sesuai kebutuhan dan dapat dilihat siapa personil yang
digunakan secara benar serta membuat, personil yang mereview
selalu dipelihara dalam kondisi dan yang menyetujui pada halaman
layak pakai.
terdepan, serta masukan dapat dilihat
dari notulensi rapat yang membahas
perubahan prosedur instruksi
kerjatsb. (jika dimasukkan dalam
rapat pembahasan tim).Prasyarat
pemenuhan kompetensi petugas
dapat dilihat dalam prosedur
pengendalian dokumen yang terkait
6.1.7 Alat pelindung diri yang Kesesuaian APD dengan
digunakan dipastikan telah standar/peraturan perundangan yang
dinyatakan layak pakai sesuai berlaku dapat dilihat pada spesifikasi
dengan standar dan/atau teknisnya yang berasal dari pihak
peraturan perundang-undangan
supplier yang tercantum dalam
informasi brosur maupun sertifikat
yang berlaku.
uji kelayakandari pihak yang
berwenang yang terlampir (setifikasi
produk). Uji kelayakan dapat
mengacu kepada beberapa standar
yang berlaku secara universal misal
SNI,
BS, ISO, dll.
6.1.8 Upaya pengendalian risiko Meninjau kembali pengendalian
dievaluasi secara berkala risiko yang telah dilaksanakan
apabila terjadi perubahan pada proses
apabila terjadi ketidaksesuaian
kerja yang ada.
atau perubahan pada proses
kerja.

6.2 Pengawasan
31

6.2.1 Dilakukan pengawasan untuk  Ada kegiatan pengawasan terhadap


menjamin bahwa setiap pelaksanaan pekerjaan ditempat
kerja. Biasanya menjadi tanggung
pekerjaan dilaksanakan dengan
jawab supervisor atau yang
aman dan mengikuti prosedur setingkat.
dan petunjuk kerja yang telah  Lihat pada uraian tanggung
ditentukan. jawabnya.
 Bukti dokumen berupa catatan/log
book inspeksi harian.
6.2.2 Setiap orang diawasi sesuai Adanya kegiatan pemantauan bagi
dengan tingkat kemampuan dan karyawan baru atau program on the
job training.
tingkat risiko tugas.

6.2.3 Pengawas/penyelia ikut serta Lihat pada job desc-nya. Bukti


dalam identifikasi bahaya dan penerapan berupa laporan
inspeksi/laporan sumber bahaya atau
membuat upaya pengendalian.
lainnya.
6.2.4 Pengawas/penyelia  Pengawas terlibat dalam kegiatan
diikutsertakan dalam pelaporan dan penyelidikan
kecelakaan dan penyakit akibat
melakukan penyelidikan dan
kerja.
pembuatan laporan terhadap  Lihat pada prosedur pelaporan dan
terjadinya kecelakaan dan penyelidikan kecelakaan kerja
penyakit akibat kerja serta wajib (elemen 8) dan item pada 6.2.1
menyerahkan laporan dan (uraian job desc).
 Mengecek juga dokumen pelaporan
saran-saran kepada pengusaha
dan hasil penyelidikan kecelakaan
atau pengurus. yang pernah terjadi.
6.2.5 Pengawas/penyelia ikut serta Pengawas terlibat dalam pembahasan
dalam proses konsultasi. K3 dalam area pengawasannya.

6.3 Seleksi dan Penempatan Personil


32

6.3.1 Persyaratan tugas tertentu Perusahaan menetapkan


termasuk persyaratan syarat Kesehatan dalam
kesehatan diidentifikasi dan penerimaan pegawai
dipakai untuk menyeleksi dan
menempatkan tenaga kerja.

6.3.2 Penugasan pekerjaan harus Terdapat syarat penugasan


berdasarkan kemampuan dan pekerjaan setiap jabatan yang
keterampilan serta kewenangan mencakup minimal pelatihan,
yang dimiliki. latar belakang serta
pengalaman pekerja/pegawai

6.4 Area Terbatas

6.4.1 Pengusaha atau pengurus Adanya dokumen atau daftar


melakukan penilaian risiko daerah tempat kerja yang
lingkungan kerja untuk memerlukan izin masuk atau
mengetahui daerah-daerah yang bisa dilihat dari catatan
memerlukan pembatasan izin manajemen risiko yang telah
masuk. dilakukan

6.4.2 Terdapat pengendalian atas Pada daerah tersebut


daerah/tempat dengan dilakukan pengendalian yang
pembatasan izin masuk. dapat berupa izin tertulis,
penguncian, rambu-rambu dll

6.4.3 Tersedianya fasilitas dan Tersedianya fasilitas seperti


layanan di tempat kerja sesuai kamar mandi, ruang ganti,
dengan standar dan pedoman mushollah, kantin, sarana
teknis. olahraga, layanan Kesehatan
dll
33

6.4.4 Rambu-rambu K3 harus Rambu k3 (safety sign,


dipasang sesuai dengan standar warming sign, poster, rambu
dan pedoman teknis. APD, rambu apar dll) dan
tanfda pintu dipasang sesuai
standar berdasarkan pedoman
teknis/SNI
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan, dan
Perubahan Sarana Produksi

6.5.1 Penjadualan pemeriksaan dan Perusahaan mempunyai


pemeliharaan sarana produksi dokumen berupa jadwal
serta peralatan mencakup pemeliharaan sarana produksi
verifikasi alat-alat pengaman yang digunakan ditempat kerja
serta persyaratan yang mencakup safety device atau
ditetapkan oleh peraturan alat-alat pengaman.Verifikasi
perundang-undangan, standar alat pengaman dapat di lihat
dan pedoman teknis yang dari cheklist pemeriksaan
relevan. masing-masing saran
produksi.

6.5.2 Semua catatan yang memuat Perusahaan menyimpan


catatan-catatan pemeliharaan
data secara rinci dari kegiatan
yang dilakukan, berbentuk
pemeriksaan, pemeliharaan, daftar riwayat pemeriksaan alat
perbaikan dan perubahan yang baik dalam bentuk soft copy
dilakukan atas sarana dan atau hard copy.
peralatan produksi harus
disimpan dan dipelihara.
34

6.5.3 Sarana dan peralatan produksi Perusahaan memiliki


memiliki sertifikat yang masih sertifikat (ijin/pengesahan
berlaku sesuai dengan pemakaian) sarana produksi
persyaratan peraturan yang masih berlaku.
perundang-undangan dan (Permenaker No.Per.01/ME
standar. N/ 1982), pesawat angkat
dan angkut (Permenaker
No.Per.05/ME N/ 1985),
lift(Permenaker
No.Per.03/ME N/1999),
pesawat uap(UU
danPeraturan Uap1930).
Untuk tepatnya mengacu
pada lembar obyek
pengawasan dan terdapat
jadwal monitoring
penjadwalan terhadap
peralatan perusahaan yang
masuk dalam obyek
pengawasan.
35

6.5.4 Pemeriksaan, pemeliharaan, Lihat kompetensi personil


perawatan, perbaikan dan setiap yang melakukan kegiatan
perubahan harus dilakukan perawatan sarana produksi
petugas yang kompeten dan tsb.(sertifikat,lisensi,
berwenang. pengalaman), jika
dilakukanoleh pihak ke-3
dapatmenunjukan CV beserta
sertifikat pelaksana
berdasarkan proposal yang
dikirimkan, kemudian
dibandingkan dengan
laporan/berita acara
penyelesaian pekerjaan
apakah sama.

6.5.5 Terdapat prosedur untuk Untuk detailnya dapat dilihat


menjamin bahwa Jika terjadi pada isi peraturan
perubahan terhadap sarana dan perundangannya, atau
peralatan produksi, perubahan ditanyakan apakah pernah
tersebut harus sesuai dengan ada perubahan yang
persyaratan peraturan dilakukan.
perundang-undangan, standar
dan pedoman teknis yang
relevan.

6.5.6 Terdapat prosedur permintaan Terdapat prosedur mengenai


pemeliharaan sarana dan kegiatan pemeliharaan dan
peralatan produksi dengan perbaikan sarana produksi,
kondisi K3 yang tidak memenuhi contoh misalnya rekaman
persyaratan dan perlu segera kegiatan dari awal samapai
diperbaiki. akhir atau flowactivity.
36

6.5.7 Terdapat sistem untuk -Sistem Penandaan mesin


penandaan bagi peralatan yang yang sedang diperbaiki/rusak
sudah tidak aman lagi untuk dan tidak aman digunakan
digunakan atau sudah tidak - prosedur pemeliharaan
digunakan. peralatan

6.5.8 Apabila diperlukan dilakukan - Terdapat mekanisme


penerapan sistem penguncian penguncian
pengoperasian (lock out system) pengoperasian sarana
untuk mencegah agar sarana produksi.
produksi tidak dihidupkan
sebelum saatnya.

6.5.9 Terdapat prosedur yang dapat -prosedur Kesehatan dan


menjamin keselamatan dan keselamatan tenaga kerja
kesehatan tenaga kerja atau pada saat proses
orang lain yang berada didekat pemeriksaan,
sarana dan peralatan produksi pemeliharaan/perbaikan dan
pada saat proses pemeriksaan, mejamin sarana yang
pemeliharaan, perbaikan dan diperbaiki dalam keadaan
perubahan. aman untuk digunakan
Kembali.
37

6.5.10 Terdapat penanggung jawab - Penanggung jawab yang


untuk menyetujui bahwa sarana menyetujui peralatan
dan peralatan produksi telah produksi dapat digunakan
aman digunakan setelah proses Kembali
pemeliharaan, perawatan, - Ahli K3 atau yang
perbaikan atau perubahan. berwenang
- Memastikan peralatan
produksi aman setelah
proses
pemeliharaan,perawatan
dan perbaikan.

6.6 Pelayanan

6.6.1 Apabila perusahaan dikontrak -pelayan yang dimaksud


untuk menyediakan pelayanan adalah perusahaan penyedia
yang tunduk pada standar dan jasa K3 sesuai dengan
peraturan perundang-undangan permenaker
mengenai K3, maka perlu disusun No.per.04/MEN/1995 yg
prosedur untuk menjamin bahwa meliputi jasa konsultasi K3,
pelayanan memenuhi persyaratan. jasa
Fabrikasi,pemeliharaan,repar
asi dan instalasi Teknik K3
jasa pemeriksaan. Bila
sebagai penyedia jasa maka
persyaratannya wajib untuk
dipenuhi.
38

6.6.2 Apabila perusahaan diberi -perusahaan atau sebagai


pelayanan melalui kontrak, dan penerima pelayanan melalui
pelayanan tunduk pada standar ahli k3 perushaan memeriksa
dan peraturan perundang- spesifikasi kelengkapan
undangan K3, maka perlu disusun dokumen dapat berupa surat
prosedur untuk menjamin bahwa penunjukan PJK3 dari
pelayanan memenuhi persyaratan. kemenakertrans RI.
- Perusahaan memiliki
prosedur seleksi dan evaluasi
sub kontraktor dan
mensyaratkan aspek K3
berada didalamnya.
6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan
Darurat

6.7.1 Keadaan darurat yang potensial di  Dokumen identifikasi


dalam dan/atau di luar tempat  Dokumen prosedur keadaan
kerja telah diidentifikasi dan darurat
prosedur keadaan darurat telah
didokumentasikan dan
diinformasikan agar diketahui oleh
seluruh orang yang ada di tempat
kerja.
6.7.2 Penyediaan alat/sarana dan  Jadwal Latihan
prosedur keadaan darurat  Dokumentasi Latihan
berdasarkan hasil identifikasi dan  Sertifikat kompetensi
diuji serta ditinjau secara rutin personil
oleh petugas yang berkompeten  Dokumen evaluasi latihan
dan berwenang.

6.7.3 Tenaga kerja mendapat instruksi  Dokumentasi Latihan


dan pelatihan mengenai prosedur  Daftar hadir peserta latihan
keadaan darurat yang sesuai
dengan tingkat risiko.
39

6.7.4 Petugas penanganan keadaan Sertifikat pelatihan


darurat ditetapkan dan diberikan Dokumen yang terkait
pelatihan khusus serta penyampaian informasi
diinformasikan kepada seluruh
orang yang ada di tempat kerja.

6.7.5 Instruksi/prosedur keadaan  Verifikasi lapangan :


darurat dan hubungan keadaan  Instruksi keadaan darurat
darurat diperlihatkan secara jelas  Jalur evakuasi
dan menyolok serta diketahui oleh  Petunjuk arah
seluruh tenaga kerja di  Pintu daurat
perusahaan.  Titik kumpul
 No tlp penting

6.7.6 Peralatan, dan sistem tanda  Jadwal pemeliharaan


bahaya keadaan darurat  Catatan pengujian
disediakan, diperiksa, diuji dan  Catatan pemeliharaan dan
dipelihara secara berkala sesuai pengujian
dengan peraturan perundang-
undangan, standar dan pedoman
teknis yang relevan.
40

6.7.7 Jenis, jumlah, penempatan dan Posisi alat darurat (APAR,


kemudahan untuk mendapatkan hydrant, kotak P3K, dll) jelas
alat keadaan darurat telah sesuai dilihat, tidak terhalang dan
dengan peraturan perundang- bertanda yang mudah
undangan atau standar dan dinilai dipahami oleh tenaga kerja,
oleh petugas yang berkompeten termasuk ketepatan dalam
dan berwenang. spesifikasi alat keadaan
darurat yang disediakan
berdasarkan potensi
bahayanya. Peralatan
keadaan darurat sesuai
dengan standar/peratu ran
perundangan yang berlaku
dan diperiksa, diuji, dinilai
oleh petugas yang kompeten
dibidangnya
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

6.8.1 Perusahaan telah mengevaluasi Ada kegiatan pengecekan


alat P3K dan menjamin bahwa terhadap kondisi isi dari
sistem P3K yang ada memenuhi kotak P3K, biasanya berupa
peraturan perundang-undangan, cheklist tentang kelengkapan
standar dan pedoman teknis. obat, jumlah pemakaian,
penggantian, dll. Ada
kegiatan pengecekan
terhadap kondisi isi dari
kotak P3K, biasanya berupa
cheklist tentang kelengkapan
obat, jumlah pemakaian,
penggantian, dll.
41

6.8.2 Petugas P3K telah dilatih dan Ada petugas P3K yang
ditunjuk sesuai dengan peraturan ditunjuk pimpinan
perundangan-undangan. perusahaan. Petugas tsb
dapat dari lingkungan
pekerja atau personil medis
di klinik. Pelatihan P3K bagi
petugas yang ditunjuk sesuai
dengan Per.Menaker
No.Per.03/ME N/1982
tentang Pelayanan Kesehatan
Tenaga Kerja jo. Per.
Menakertrans No.
Per.15/MEN/ VIII/2008
tantang P3K di Tempat Kerja.
6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat

6.9.1 Prosedur untuk pemulihan kondisi Prosedur untuk pemulihan


tenaga kerja maupun sarana dan kondisi tenaga kerja maupun
peralatan produksi yang sarana dan peralatan
mengalami kerusakan telah produksi yang mengalami
ditetapkan dan dapat diterapkan kerusakan telah ditetapkan
sesegera mungkin setelah dan dapat diterapkan
terjadinya kecelakaan dan sesegera mungkin setelah
penyakit akibat kerja. terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja.

7. Standar Pemantauan

7.1 Pemeriksaan Bahaya


42

7.1.1 Pemeriksaan/inspeksi terhadap Ada jadwal reguler kegiatan


tempat kerja dan cara kerja inspeksi. Dapat dilihat pada
dilaksanakan secara teratur. tabel jadwal atau proseur
inspeksi atau dari hasil
laporan inspeksi yang telah
dilakukan beberapa waktu
sebelumnya. Inspeksi cara
kerja dapat mengacu kepada
job analysis dan inspeksi
tempat kerja dapat mengacu
kepada housekeeping

7.1.2 Pemeriksaan/inspeksi Inspeksi dilakukan secara


dilaksanakan oleh petugas yang bersama oleh wakil pengurus
berkompeten dan berwenang yang dan wakil tenaga kerja
telah memperoleh pelatihan dengan syarat telah
mengenai identifikasi bahaya. mengikuti pelatihan
identifikasi potensi bahaya.
Bukti dapat dilihat dari
rekaman hasil inspeksi, siapa
yang melakukan dan
posisinya
43

7.1.3 Pemeriksaan/inspeksi mencari Inspeksi bukan saja hanya


mengacu pada cheklisttetapi
masukan dari tenaga kerja yang
juga memberi
melakukan tugas di tempat yang ruang masukan diluar
diperiksa. cheklist. Dapat dilihat dari
catatan inspeksi
apakah terdapat masukan
dari petugas yang melakukan
tugas di
tempat yang diperiksa
Inspeksi bukan saja hanya
mengacu pada cheklisttetapi
juga memberi
ruang masukan diluar
cheklist. Dapat dilihat dari
catatan inspeksi
apakah terdapat masukan
dari petugas yang melakukan
tugas di
tempat yang diperiksa
Inspeksi bukan saja hanya
mengacu pada cheklisttetapi
juga memberi
ruang masukan diluar
cheklist. Dapat dilihat dari
catatan inspeksi
apakah terdapat masukan
dari petugas yang melakukan
tugas di
tempat yang diperiksa
Inspeksi bukan saja hanya
mengacu pada cheklisttetapi
juga memberi
ruang masukan diluar
cheklist. Dapat dilihat dari
catatan inspeksi
apakah terdapat masukan
dari petugas yang melakukan
tugas di
tempat yang diperiksa
Inspeksi ini bukan hanya
mengacu pada checklist tetapi
juga memberi ruang masukan
44

7.1.4 Daftar periksa (check list) tempat Dokumen berupa checklist


inpnspeksi tempat kerja sesuai
kerja telah disusun untuk
dengan kondisi tempat
digunakan pada saat kerjanya.
pemeriksaan/inspeksi.

7.1.5 Laporan pemeriksaan/inspeksi Lihat tembuan /cc laporan inspeksi


berisi rekomendasi untuk tindakan dengan mengacu pada prosedur
inspeksi.
perbaikan dan diajukan kepada
pengurus dan P2K3 sesuai dengan
kebutuhan.

7.1.6 Pengusaha atau pengurus telah


menetapkan penanggung jawab
untuk pelaksanaan tindakan
perbaikan dari hasil laporan
pemeriksaan/inspeksi.

7.1.7 Tindakan perbaikan dari hasil


laporan pemeriksaan/inspeksi
dipantau untuk menentukan
efektifitasnya.

7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan


Kerja

7.2.1 Pemantauan/pengukuran
lingkungan kerja dilaksanakan
secara teratur dan hasilnya
didokumentasikan, dipelihara dan
digunakan untuk penilaian dan
pengendalian risiko.
45

7.2.2 Pemantauan/pengukuran Lihat laporan hasil


pemantauan/monitoring
lingkungan kerja meliputi faktor
lingkungan kerja:
fisik, kimia, biologi, ergonomi dan . faktor pisik .faktor pisik
psikologi. yang mengacu pada
Kep.Menaker No.Kep
.51/MEN/1999tentang
nilai ambang batas faktor
fisika (kebisingan,suhu
kerja, getaran gelombang
mikro dan radiasi
ultraviolet)Faktor kimia
yang mengacu pada
. Per.menaker no.Per
13/MEN/X//2011 Tenang
NAB faktor fisika dan fakor
kimia di tempat kerja dan
Kep.Menaker
No.Kep.187/MEN/1999
Tentang pengendalian
bahan kimia berbahaya di
tempa kerja.

7.2.3 Pemantauan/pengukuran Pemantauan /Pengukuran linkungan k


di lakukan oleh petugas
lingkungan kerja dilakukan oleh
Atau pihak yang berkompeten
petugas atau pihak yang berwenang dalam dan atau luar
berkompeten dan berwenang dari perusahaan
dalam dan/atau luar perusahaan.

7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi,


Pengukuran dan Pengujian
46

7.3.1 Terdapat prosedur yang Terdapa prosedur tertulis


berkaitan dengan
terdokumentasi mengenai
identifikasi,kalibrasi,pemeriksa
identifikasi, kalibrasi, an dan penyimpanan erhadap
pemeliharaan dan penyimpanan alat ukur ,misaya
noisemeter ,luxmeter,gas,detekt
untuk alat pemeriksaan, ukur dan
orbila alat-alat di sediakan dari
uji mengenai K3. luar maka penyedia
supplier/kontraktor harus
dapat menunjukan hasil
pengujiannya harus dapat di
identifikasi pada saat tahap
kontrak dan pembelian jasa
ybs.
7.3.2 Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh Lihat kualifikasi petugas yang
yang melakukan kalibrasi alat
petugas atau pihak
tersebut atau catatan
berkompeten dan berwenang dari pelatihnya
dalam dan/atau luar perusahaan.

7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja

7.4.1 Dilakukan pemantauan kesehatan Ada kegiatan dan


dokumentasinya (daftar,
tenaga kerja yang bekerja pada
jadwal, SOP, rekaman
tempat kerja yang mengandung pemeriksa kesehatan)
potensi bahaya tinggi sesuai mengenai kegiatan
pemantauan kesehatan tenaga
dengan peraturan perundang-
kerja, terutama pemeriksaan
undangan. kesehatan khusus seperti
misalnya pengecekan darah
untuk melihat konaminasi
kadar bahan kimia, audio metri
untuk kebisingan, rontgen
untuk penyakit saluran
pernafasan dll.
47

7.4.2 Pengusaha atau pengurus telah Hasil identifikasi dalam bentuk


daftar program pemeriksa
melaksanakan identifikasi keadaan
kesehatan pekerja yang
dimana pemeriksaan kesehatan dilakukan dan tata cara atau
tenaga kerja perlu dilakukan dan prosedur untuk pemeriksaan
telah melaksanakan sistem untuk kesehatan tenaga kerja ini
membantu pemeriksaan ini.

7.4.3 Pemeriksaan kesehatan tenaga Pelayanan kesehatan yang


kerja dilakukan oleh dokter diberikan mengacu pada
pemeriksa yang ditunjuk sesuai permenaker No.Per.02/M
peraturan perundang-undangan. EN/1980

7.4.4 Perusahaan menyediakan Detail pelayanan kesehatan


pelayanan kesehatan kerja sesuai yang diberikan mengacu pada
peraturan perundang-undangan. Per. Menaker No.Per.03/M
EN /1980

7.4.5 Catatan mengenai pemantauan Diwajibkan untuk


kesehatan tenaga kerja dibuat memberikan pelaporan setiap
sesuai dengan peraturan aktifitas pemeriksaan
perundang-undangan. kesehatan tenaga kerja (rekap
medis) yang mengacu pada
Per.Menaker No.Per.02/M EN
/1980
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan

8.1 Pelaporan Bahaya

8.1.1 Terdapat prosedur pelaporan Perusahaan mempunyai


bahaya yang berhubungan dengan prosedur pelaporan sumber
K3 dan prosedur ini diketahui oleh bahaya dan tenaga kerja
tenaga kerja. mengetahu cara pelaporannya.
Dokumennya berupa prosedur
pelaporan, formulir pelaporan
bahaya/ketida k sesuai.
48

8.2 Pelaporan Kecelakaan

8.2.1 Terdapat prosedur terdokumentasi Dokumen berupa prosedur


yang menjamin bahwa semua tata cara pelaporan
kecelakaan kerja, penyakit akibat kecelakaan dan penyakit
kerja, kebakaran atau peledakan akibat kerja
serta kejadian berbahaya lainnya
di tempat kerja dicatat dan
dilaporkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

8.3 Pemeriksaan dan pengkajian Kecelakaan

8.3.1 Tempat kerja/perusahaan Dokumen sama dengan 8.2.1


mempunyai prosedur pemeriksaan dimana dapat disajikan satu
dan pengkajian kecelakaan kerja prosedur yaitu pelaporan dan
dan penyakit akibat kerja. penyelidikan

8.3.2 Pemeriksaan dan pengkajian Perusahaan telah menetapkan


kecelakaan kerja dilakukan oleh personil perusahaan yang
petugas atau Ahli K3 yang akan melakukan penyelidikan
ditunjuk sesuai peraturan keelakaan. Kompetensi
perundang-undangan atau pihak petugas dapat dilihat pada
lain yang berkompeten dan pelatihan atau sertifikat
berwenang. pelatihan yang dimiliki.

8.3.3 Laporan pemeriksaan dan Lihat dan cek pada dokumen


pengkajian berisi tentang sebab laporan kecelakaan selama
dan akibat serta ini, apakah sudah tertera
rekomendasi/saran dan jadwal saran dan jadwal
waktu pelaksanaan usaha perbaikannya.
perbaikan.
49

8.3.4 Penanggung jawab untuk Lihat pada dokumen laporan


melaksanakan tindakan perbaikan kecelakaan siapa penanggung
atas laporan pemeriksaan dan jawab tindakan perbaikan
pengkajian telah ditetapkan. tersebut. Apakah ybs sudah
diberi informasi mengenai
tanggung jawab tsb.

8.3.5 Tindakan perbaikan Verifikasi dilakukan dengan


diinformasikan kepada tenaga melihat proses saat
kerja yang bekerja di tempat penyelidikan dilakukan,
terjadinya kecelakaan. apakah melibatkan tenaga
kerja saat mengumpulka n
informasi atau saat
mendiskusika n tindakan
perbaikan yang akan
dilakukan? Cross chek
dengan pekerja yang terkait
atau sertakan tanda tangan
pekerja.

8.3.6 Pelaksanaan tindakan perbaikan Perusahaan melakukan


dipantau, didokumentasikan dan verifikasi terhadap tindakan
diinformasikan ke seluruh tenaga perbaikan yang diusulkan
kerja. dalam laporan kecelakaan.
Bentuknya dapat berupa
status laporan (closed) atau
paraf pada tindakan
perbaikan yang selesei.
8.4 Penanganan Masalah
50

8.4.1 Terdapat prosedur untuk Ada prosedur penyampaian


menangani masalah keselamatan masalah K3 di tempat kerja.
dan kesehatan yang timbul dan maslah ini dapat berupa hal-
sesuai dengan peraturan hal seperti: lingkungan kerja
perundang-undangan yang yang kurang aman, cara
berlaku. kerja, kesehatan dalam
bekerja atau keluhankeluhan
lainnya.
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya

9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis

9.1.1 Terdapat prosedur untuk Prosedur yang dimaksud


mengidentifikasi potensi bahaya yaitu prosedur manajemen
dan menilai risiko yang risiko seperti pada 2.1.1 dan
berhubungan dengan penanganan 6.1.1 tetapi kriteria ini lebih
secara manual dan mekanis. fokus pada kegiatan
penangan bahan secara
manual dan mekanis. Bukti
penerapannya lihat hasil
laporan risk assesment pada
kegiatan tsb.
9.1.2 Identifikasi bahaya dan penilaian Verifikasi petugas yang
risiko dilaksanakan oleh petugas melakukan risk assessment
yang berkompeten dan berwenang.
51

9.1.3 Pengusaha atau pengurus Verifikasi kelapangan apakah


menerapkan dan meninjau cara rekomendasi tindakan
pengendalian risiko yang pengendali- an risiko dari
berhubungan dengan penanganan laporan risk assesment
secara manual atau mekanis. diterapkan di tempat kerja.
Bukti rekaman yaitu terdapat
monitoring dari program
kerja dari pengendalian risiko
yang diambil

9.1.4 Terdapat prosedur untuk Terdapat prosedur tertulis


penanganan bahan meliputi untuk penanganan terhadap
metode pencegahan terhadap kemungkin- an kerusakan,
kerusakan, tumpahan dan/atau tumpahan dan kebocoran
kebocoran. (clinker, dll.)

9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan


Pembuangan

9.2.1 Terdapat prosedur yang menjamin Semua kriteria ini dapat


bahwa bahan disimpan dan ditunjukan dengan suatu
dipindahkan dengan cara yang prsedur dan penerapannya
aman sesuai dengan peraturan mengenai penanganan bahan
perundang-undangan. agar teratur dan rapi dalam
penyimpanan (housekeepin g)
52

9.2.2 Terdapat prosedur yang Prosedur tersebut


menjelaskan persyaratan mencangkup penanganan
pengendalian bahan yang dapat terhadap sifat bahan
rusak atau kadaluarsa. khususnya kadaluwarsa
bahan seperti pengaturan
pengeluaran dan pencatatan
masa kode
bahan,penempatan bahan
sesuai dangan zat bahan dan
bahan bahan konsisi siap
pakai.

9.2.3 Terdapat prosedur yang menjamin Bila di pakai akan di buang


bahwa bahan dibuang dengan cara dengan cara yang aman
yang aman sesuai dengan seperti membuang limbah oli
peraturan perundang-undangan. dengan cara di buang di
tempat penampungan yang
mempunyai izin dan limbah
cair ke PPLI dll.
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
(BKB)
53

9.3.1 Perusahaan telah Ada prosedur tertulis


mendokumentasikan dan mengenai kegiatan2 tersebut
menerapkan prosedur mengenai untuk bahan berbahaya
penyimpanan, penanganan dan dapat berupa prosedur atau
pemindahan BKB sesuai dengan intruksi kerja terkait
persyaratan peraturan perundang- penggunaan bahan kimia
undangan, standar dan pedoman tersebut.peraturan yang
teknis yang relevan. mengatur tentang
pengendalian bahan kimia
berbahaya yaitu KEP
Menaker No.
Kep.187/MEN/1999.

9.3.2 Terdapat Lembar Data Lembar data ini di kenal


Keselamatan BKB (Material Safety MSDS,seharusy di tempat
Data Sheets) meliputi keterangan kerja ini mempunyai tempat
mengenai keselamatan bahan simpan MSDS dan dapat dari
sebagaimana diatur pada pihak supplier bahan kimia
peraturan perundang-undangan ( dipersyaratkan pada elemen
dan dengan mudah dapat 5 pada pebelian
diperoleh. bahan).Rekaman MSDS ini
harus di temukan baik di
tempat menyimpan maupun
penggunaan bahan.MSDS ini
harusnya bersifat
komunikatif yaitu dapat di
mengerti oleh pembaca.
54

9.3.3 Terdapat sistem untuk Ada pelabelan pada wadah


mengidentifikasi dan pemberian bahan kimia yang
label secara jelas pada bahan pentinglabel ini dapat di
kimia berbahaya. mengerti oleh para pengguna
bahan kimia dan dapat
dibiuktikan di lapangan yaitu
semua bahan kimia yang ada
dalam wadah berisi nama
zat,sifat bahan,bahaya zat
dan tindakan dalam keadaan
darurat.
55

9.3.4 Rambu peringatan bahaya  Rambu peringatan


terpasang sesuai dengan bahaya terpasang
persyaratan peraturan perundang- sesuai dengan
undangan dan/atau standar yang persyaratan peraturan
relevan. perundang-undangan
 Dilakukan
penilaian risiko
lingkungan
kerja untuk
mengetahui
daerah-daerah
yang
memerlukan
pembatasan izin
masuk
 Ada
pengendalian
atas
daerah/tempat
dengan
pembatasan izin
masuk.
 Disediakan
fasilitas dan
layanan di
tempat kerja
sesuai dengan
standar dan
pedoman teknis.
 Rambu-rambu
K3 harus
dipasang sesuai
dengan stanr
56

9.3.5 Penanganan BKB dilakukan oleh  Perusahaan


petugas yang berkompeten dan arau/organisasi
berwenang. membuat prosedur
penanganan bahan
kimia berbahaya.
 Referrensi peraturan
perundang-undangan
 Tenaga kerja
No.Kep.187/Men
/1999
 Pengengendalian
bahan kimia
berba haya di
tempat kerja

10. Pengumpulan Dan Penggunaan Data

10.1 Catatan K3

10.1.1 Pengusaha atau pengurus telah mendokumentasikan,menera


mendokumentasikan dan pn prosedur pelaksanaan,
menerapkan prosedur identifikasi, pengumpulan,
pengarsipan, pemeliharaan,
pelaksanaan identifikasi,
penyimpanan dan
pengumpulan, pengarsipan,
penggantian catatan K3.
pemeliharaan, penyimpanan dan
penggantian catatan K3.

10.1.2 Peraturan perundang-undangan, Peraturan perundang-


undangan,
standar dan pedoman teknis K3
PP 50 tahun 2012 tentang
yang relevan dipelihara pada
tempat yang mudah didapat.
Penerapan SMK3,
57

10.1.3 Terdapat prosedur yang  Peraturan Pemerintah no. 50


menentukan persyaratan untuk tahun 2012
menjaga kerahasiaan catatan.  KERJASAMA LEAD
AUDITOR -
AUDITOR

10.1.4 Catatan kompensasi kecelakaan  Notulen rapat P2K3


dan rehabilitasi kesehatan tenaga  Notulen Management
kerja dipelihara. review
 Dll mengacu pada daftar
masa simpan catatan K3
yang tersusun
10.2 Data dan Laporan K3

10.2.1 Data K3 yang terbaru  Data K3 Perusahaan


dikumpulkan dan dianalisa. meliputi Data kecelakaan
minimal FR dan SR, data
pencapaian kinerja
program K3, laporan
penyakit akibat kerja, data
pematauan lingkungan
yang mana data tersebut
dianalisa.
 Tabel, grafik atau matriks
atau yang lainnya sebagai
bentuk pengolahan data
 Analisa data untuk
mencari akar
permasalahan
10.2.2 Laporan rutin kinerja K3 dibuat  Laporan kinerja K3
dan disebarluaskan di dalam berupa FR, SR, dll
tempat kerja.

11. Pemeriksaan SMK3


58

11.1 Audit Internal SMK3

11.1.1 Audit internal SMK3 yang  Jadwal Kegiatan Audit


terjadwal dilaksanakan untuk SMK3 yang telah
memeriksa kesesuaian kegiatan dilaksanaka mengacu pada
perencanaan dan untuk prosedur Audit Internal
menentukan efektifitas kegiatan  Bukti Audit dalam setahun
tersebut. melalui 166 kriteria
11.1.2 Audit internal SMK3 dilakukan  Petugas harus memiliki
oleh petugas yang independen, sertifikat auditor SMK3, SK
berkompeten dan berwenang. penunjukan langsung
sebagai auditor internal,
Petugas telah mengikuti
pelatihan mengenai SMK3
dan standar audit SMK3
11.1.3 Laporan audit didistribusikan  Laporan audit
kepada pengusaha atau  Distribusi laporan audit
pengurus dan petugas lain yang kepada
berkepentingan dan dipantau pengusaha/pengurus lain
untuk menjamin dilakukannya yang berkepentingan
tindakan perbaikan.  Pemantauan dilakukan
untuk menjamin tindakan
perbaikan

12. Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan


12.1 Strategi Pelatihan

12.1.1 Analisis kebutuhan pelatihan  Kebutuhan pelatihan K3


K3 sesuai persyaratan  Dilaksanakan sesuai
peraturan perundang- peraturan perundang-
undangan telah dilakukan. undangan
59

12.1.2 Rencana pelatihan K3 bagi  Perencanaan K3 untuk


semua tingkatan telah semua tingkatan
disusun.
12.1.3 Jenis pelatihan K3 yang  Pelatihan K3 dilakukan
dilakukan harus disesuaikan sesuai dengan kebutuhan
dengan kebutuhan untuk  Sebagai langkah
pengendalian potensi bahaya. pengendalian potensi
bahaya
12.1.4 Pelatihan dilakukan oleh orang  Pelatihan dilakukan oleh
atau badan yang berkompeten lembaga yang kompeten
dan berwenang sesuai  Pelatihan dilaksanakan
peraturan perundang- sesuai perundang-
undangan. undangan
12.1.5 Perusahaan
Terdapat fasilitas dan sumber
menyediakan
daya memadai untuk
fasiitas
pelaksanaan pelatihan yang pelatihan dan
efektif. sumber daya
untuk
kegiatan
pelatihan
(khususnya
bila pelatihan
bersifat
internal).
12.1.6 Pengusaha atau pengurus Catatan
mendokumentasikan dan pelatihn seperti
daftar hadir,
menyimpan catatan seluruh jadwal, dll
pelatihan. disimpan dan
diarsipkan
(flie)
termasuk
daftar riwayat
pelatihan per
pekerja.
60

12.1.7 Program pelatihan ditinjau Setiap selesei


perogram
secara teratur untuk menjamin
pelatihan
agar tetap relevan dan efektif. sebaiknya
dibuat lembar
evaluasi
terhadap
pelaksanaan
pelatihan
12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia

12.2.1 Anggota manajemen eksekutif Manajemen


senior terlibat
dan pengurus berperan serta
dalam
dalam pelatihan yang kegiatan
mencakup penjelasan tentang pelatihan K3.
kewajiban hukum dan prinsip- Terlibat disini
prinsip serta pelaksanaan K3. termasuk ikut
serta dalam
pelatihan,
minimal
pelatihan
tentang
penjelasan
tentang
kewajiban
hukum dan
prinsip-prinsp
serta
pelaksanaan
K3. Dokumen
yang dilihat
yaitu catatan
pelatihan,
sertifikat (jika
ada) atau
kegiatan yang
diikuti seperti
seminar, dll.
61

12.2.2 Manajer dan Pelatihan


disini bukan
pengawas/penyelia menerima
hanya
pelatihan yang sesuai dengan pelatihan K3
peran dan tanggung jawab yang sesuai
mereka. dengan peran
dan tugasnya
namun juga
yang
berhubungan
dengan
kompetnsi
pekerjaannya.
Kesesuaianny
a dapat dilihat
dari job
qualificationn
ya dan atau
matriks
pelatihan
mereka.
Bukti
penerapannya
dapat dilihat
pada rekaman
pelatihan dan
sertifikat atau
daftar riwayat
pelatihan
mereka.
12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja

12.3.1 Pelatihan diberikan kepada  Catatan pelatihan setiap


semua tenaga kerja termasuk tenaga kerja baru dan
tenaga kerja baru dan yang tenaga kerja yang
dipindahkan agar mereka dipindahkan ke bagian
dapat melaksanakan tugasnya baru
secara aman.
62

12.3.2 Pelatihan diberikan kepada  Menginformasikan proses


tenaga kerja apabila di tempat yang dapat menimbulkan
kerjanya terjadi perubahan bahaya baru bagi tenaga
sarana produksi atau proses. kerja
12.3.3 Pengusaha atau pengurus  Pelatihan darurat
memberikan pelatihan dilakukan setahun sekali,
penyegaran kepada semua seperti pelatihan P3K,
tenaga kerja. pelatihan penanganan
bahan kimia, dll

12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan


Untuk Pengunjung dan Kontraktor

12.4.1 Terdapat prosedur yang  Ada program pelatihan


menetapkan persyaratan pengenalan K3 bagi
tenaga kerja
untuk memberikan taklimat
(briefing) kepada pengunjung
dan mitra kerja guna
menjamin K3.

12.5 Pelatihan Keahlian Khusus

12.5.1 Perusahaan mempunyai sistem  Melakukan identifikasi


yang menjamin kepatuhan terhadap kebutuhan
terhadap persyaratan lisensi pelatihan yang
atau kualifikasi sesuai dengan dipersyaratkan dalam
peraturan perundangan untuk peraturan perundangan
melaksanakan tugas khusus, yang berpacu pada TNA
melaksanakan pekerjaan atau atau matriks pelatihan
mengoperasikan peralatan. yang ada

Anda mungkin juga menyukai