Anda di halaman 1dari 36

CHECKLIST AUDIT

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)


BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 50 TAHUN 2012 DAN ISO 45001:2018
PT UNTUNG BERSAMA SEJAHTERA SURABAYA
21 – 29 NOVEMBER 2022

KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN


KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
1 PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN
1.1 Kebijakan K3
Prosedur penyusunan/penetapan dan tinjauan ulang kebijakan K3

Perusahaan membuat kebijakan K3 secara tertulis, bertanggal, isinya mencakup tujuan dan sasaran
K3 serta pernyataan tertulis komitmen perusahaan mengenai pelaksanaan K3 di tempat kerjanya
Terdapat kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal,
ditandatangani oleh pengusaha atau pengurus, Kebijakan :
1.1.1  Tertulis
secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3
 Tertanggal
serta komitmen terhadap peningkatan K3  Tujuan K3
 Sasaran K3
 Pernyataan komitmen
 Tanda tangan pimpinan

Bukti konsultasi dg Tenaga Kerja


Ref. 1.1.1 ; 1.4.1

Proses konsultasi bisa dalam bentuk rapat yang membahas perumusan isi kebijakan dimana peserta
rapat dapat berasal dari anggota P2K3 (wakil tenaga kerja/wakil departemen dan atau serikat
pekerja). Proses konsultasi komunikasi
Kebijakan disusun oleh pengusaha dan/atau dapat dilihat pada notulensi rapat pembahasan kebijakan ini.
1.1.2 pengurus setelah melalui proses konsultasi
dengan wakil tenaga kerja  Prosedur penyusunan, penetapan, komunikasi dan tinjauan ulang kebijakan K3

 Bukti konsultasi dengan wakil tenaga kerja dalam bentuk :


 Form masukan usulan/tanggapan TK
 Jadwal konsultasi (rapat)
 Notulen rapat
 Daftar hadir
Perusahaan mengkomunikasikan kebijakan K3 Diseminasi kebijakan K3 (model dan media yang digunakan)
kepada seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, Ref. 1.1.1 ; 2.4.1
1.1.3 Prosedur penyusunan, penetapan, komunikasi dan tinjauan ulang kebijakan K3
pelanggan, dan pemasok dengan tata cara yang
tepat Bentuk komunikasi kebijakan ini dapat melalui: penempelan poster, pembacaan saat briefing pagi,

1
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
kartu pengenal visitor, lampiran dalam kontrak, materi briefing bagi tamu, papan pengumuman di
pintu masuk, pelatihan pengenalan (induction training) dll.


Papan pengumuman

Brosur/liftlet

Poster

Spanduk/standing banner

Jaringan computer

Ceramah/briefing (klasikal/non klasikal)

Coffee morning
Kebijakan K3 khusus dibuat sesuai kondisi tingkat risiko perusahaan atau terkait dengan lintas
Kebijakan khusus dibuat untuk masalah K3 yang departemen (tidak wajib harus ada), contoh kebijakan mengenai penggunaan bahan peledak, radiasi,
1.1.4 alcohol & drug, dll.
bersifat khusus.

Review kebijakan
Prosedur peninjauan ulang kebijakan K3. Ref. 1.1.1 ; 1.1.4

Ada mekanisme untuk meninjau ulang isi kebijakan secara berkala misal melalui rapat management
review, meeting tahunan, rapat P2K3 atau rapat lainnya.
Bila ada perubahan nama perusahaan, manajemen, visi, dll. maka kebijakan juga harus direvisi.
Kebijakan K3 dan kebijakan khusus lainnya
Jadwal waktu tinjauan ulang sebaiknya dicantumkan dalam dokumen kebijakan.
ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin
1.1.5 bahwa kebijakan tersebut sesuai dengan  Jadwal peninjuan ulang
perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan  Alasan peninjauan ulang kebijakan K3:
dalam peraturan perundang-undangan.  Perubahan manajemen /pengurus
 Perubahan organisasi
 Perubahan/perluasan/pengembangan produksi
 Kebijakan pemerintah/ peraturan/UU
 Notulen rapat tinjuan ulang
 Daftar hadir

1.2 Tanggung Jawab & Wewenang Untuk Bertindak


Job description
Sesuai tanggung jawab K3 yang tertuang dalam Manual K3

Tanggung jawab dan wewenang untuk Ada dokumen yang menjelaskan tanggung jawab dan wewenang seseorang yang disahkan oleh
mengambil tindakan dan melaporkan kepada pengurus perusahaan, seperti dalam hal ini penunjukan ahli K3 untuk mengambil tindakan dan melapor
1.2.1 semua pihak yang terkait dalam perusahaan di mengenai K3, salah satu bentuk dokumen yaitu Job description/tanggung jawab K3 yang tertuang
bidang K3 telah ditetapkan, diinformasikan dan dalam manual K3, dll.
didokumentasikan.
Harus dipastikan personil yang terkait mengetahui hal ini :
 Isi manual K3 (tanggung jawab dan wewenang)

Penunjukan penanggung jawab K3 harus sesuai Dokumen normatif :


1.2.2.
peraturan perundang-undangan.

2
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
 Sertifikat/SKP/SIO dari Kemenakertrans
o Ahli K3 Umum
o Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja (Hiperkes)
o Auditor Internal SMK3
o Operator Forklift
o Operator Crane
o Petugas P3K
o Petugas kebakaran
o Ahli K3 Kimia
o Ahli K3 Listrik
o Teknisi Lift & Eskalator, dll

Tanggung jawab pimpinan unit kerja

Dapat dilihat dalam job description nya, bukti keterlibatan misalnya dalam penilaian kinerja K3 unit,
keterlibatan dalam inspeksi K3, keterlibatan dalam rapat K3 dan memantau
Pimpinan unit kerja dalam suatu perusahaan pencapaian kinerja unit dibidang K3.
1.2.3. bertanggung jawab atas kinerja K3 pada unit
 Isi manual (tanggung jawab dan wewenang)
kerjanya.  Job disc
 Laporan rutin pimpinan unit
 Format checklist inspeksi K3
 Notulen rapat

Dapat dilihat dalam Visi, Misi dan Program K3 yang ditetapkan oleh pengusaha atau pengurus
perusahaan serta dukungan SDM dan anggaran
Pengusaha atau pengurus bertanggung jawab
 Visi
1.2.4. secara penuh untuk menjamin pelaksanaan
 Misi
SMK3.  Program
 Alokasi anggaran

Tim Tanggap Darurat (Emergensi Respon)

 Sertifikat pelatihan
Petugas yang bertanggung jawab untuk  SPT ybs dari perusahaan
 Tanda pengenal/atribut ybs
1.2.5. penanganan keadaan darurat telah ditetapkan 1.
dan mendapatkan pelatihan.  Dapat dilihat dari sertifikat pelatihan, dokumentasi latihan darurat, absensi latihan.
 Penetapan petugas dapat diketahui dari tanda pengenal misalnya topi/helm khusus, badge, warna
baju, dll.

Perusahaan mendapatkan saran-saran dari para Peran ahli K3 dalam pemberian saran/ rekomendasi
1.2.6. ahli di bidang K3 yang berasal dari dalam
Verifikasi peran ahli K3 dalam :
dan/atau luar perusahaan.  Kontrak/format RKS
3
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
 Checklist verifikasi pembelian barang
 Format ijin kerja (working permit)
 Format pengesahan prosedur/IK

Dari dalam dapat berupa: laporan auditor internal K3, laporan inspeksi/rekomendasi ahli K3, laporan
studi banding/bench marking, dll. Dari luar dapat berupa: laporan kinerja K3 dari konsultan
independen, nota pemeriksaan dari
pegawai pengawas Disnaker setempat.
Kinerja K3

Kinerja K3 misalnya: angka kecelakaan (FR/SR), jumlah klaim kecelakaan, prestasi/penghargaan K3,
Kinerja K3 termuat dalam laporan tahunan % pencapaian target, lost time injury (LTI), dll.
1.2.7.
perusahaan atau laporan lain yang setingkat.
 Laporam rutin perusahaan
 Data kecelakaan, FR/SR, data LTI
 Data Kompensasi kecelakaan
 Penghargaan K3
1.3 Tinjauan dan Evaluasi
Tinjauan terhadap penerapan SMK3 meliputi
Tinjauan manajemen
kebijakan, perencanaan, pelaksanaan,
1.3.1 Lihat: Prosedur perumusan, penetapan, komunikasi dan tinjauan kebijakan K3
pemantauan dan evaluasi telah dilakukan, Ref. 1.1.1, 1.1.5
dicatat dan didokumentasikan.
Perencanaan manajemen dan hasil TM

Lihat pada notulensi rapat tinjauan manajemen dalam bentuk tindakan perbaikan atau corrective
Hasil tinjauan dimasukkan dalam perencanaan action yang akan dilakukan apakah masuk didalam program kerja tahun berikutnya.
1.3.2
tindakan manajemen.
 Tindakan korektif hasil TM
 Perencanaan manajemen terkait dengan usulan tindakan korektif
 Program kerja
 Alokasi anggaran
Tinjauan berkala pelaksanaan SMK3 (lihat TM)

Pengurus harus meninjau ulang pelaksanaan Peninjauan ulang pelaksanaan SMK3 secara berkala dilakukan setelah audit internal dan dilaporkan
1.3.3 SMK3 secara berkala untuk menilai kesesuaian adanya temuan ketidak sesuaian terhadap kriteria audit
dan efektivitas SMK3.  Jadwal tinjauan berkala
 Jadwal audit internal
 Hasil audit internal
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan Tenaga Kerja
Keterlibatan dan penjadwalan konsultasi tenaga Prosedur Konsultasi, Komunikasi, Informasi K3
kerja dengan wakil perusahaan
1.4.1. Dokumentasi dapat dalam bentuk notulensi kegiatan, jadwal atau time table kegiatan.
didokumentasikan dan disebarluaskan ke
Wakil perusahaan adalah personil yang ditunjuk oleh manajemen perusahaan
seluruh tenaga kerja.
4
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
 Dokumen kegiatan konsultasi TK dg wakil prsh
 Notulen rapat forum SP
 Notulen rapat forum P2K3
 Daftar hadir
Prosedur Konsultasi, Komunikasi, Informasi K3.
Ref. 1.4.1 ; 1.1.1 ; 1.1.2

Prosedur tersebut dapat berupa pedoman atau tata cara atau tahapan penyampaian masalah/issue
Terdapat prosedur yang memudahkan K3 dapat berupa formulir isian yang mudah dan sederhana (simple) untuk melaporkan akibat
1.4.2. konsultasi mengenai perubahan-perubahan perubahan di tempat kerja perusahaan seperti cara kerja, alat dan bahan yang dirasa pekerja
yang mempunyai implikasi terhadap K3. membahayakan dirinya.

 Prosedur konsultasi & komunikasi K3


 Sarana komunikasi K3: formulir isian
 Tempat yang ditunjuk untuk mendapatkan/memperoleh formulir secara mudah
P2K3
Perusahaan telah membentuk P2K3 Sesuai
1.4.3. Buktinya dapat berupa dokumen surat penunjukan/pengesahan P2K3 dari Disnaker setempat.
dengan peraturan perundang-undangan.
SK Pengesahan P2K3 dari Disnaker setempat
Pejabat Ketua P2K3 – pimpinan tertinggi perusahaan
Ketua P2K3 adalah pimpinan puncak atau
1.4.4. Lihat pada dokumen 1.4.3 siapa yang menjabat sebagai ketua P2K3. Seharusnya pengurus atau
pengurus. pimpinan puncak perusahaan, yang dimaksud pengurus disini sesuai dengan Pemenaker
No.Per.04/MEN/1987 pasal 3 ayat (1)
Pejabat Sekretaris P2K3 – Ahli K3
Sekretaris P2K3 adalah ahli K3 sesuai dengan
1.4.5. Sekretaris P2K3 adalah Ahli K3 sesuai dengan Permanaker No.Per.04/MEN/ 1987 pasal 3 ayat (2)
peraturan perundang-undangan.
dan lihat pada surat penunjukan ahli K3 dan sertifikat pelatihan (ahli K3 umum) sesuai
Permenaker No.Per.02/MEN/1992.
Prioritas kegiatan P2K3 – Lihat laporan kegiatan

P2K3 menitikberatkan kegiatan pada Lihat pada program-program K3 yang direncanakan atau sedang dilaksanakan oleh P2K3 selama ini,
apakah terkait dengan:
1.4.6. pengembangan kebijakan dan prosedur
 pengembangan atau peninjauan kebijakan dan
mengendalikan risiko.  prosedur pengendalian risiko terkait temuan dari hasil penilaian risiko (notulen rapat P2K3) sesuai
dengan tugas dan fungsi P2K3 yang tercantum dalam Permenaker
No.Per.04/ MEN/1987.
Susunan pengurus

Susunan pengurus P2K3 didokumentasikan dan Dapat dilihat dari mekanisme pemberitahuan/pengumuman berkaitan dengan
1.4.7. informasi K3 dan jumlah tenaga kerja yang mengetahui kepengurusan P2K3
diinformasikan kepada tenaga kerja.
 Model dan jenis media pemberitahuan /pengumuman pengurus P2K3
 Sampling jumlah tenaga kerja yang tahu pengurus P2K3

5
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
Rapat P2K3

Pertemuan P2K3 minimal dilakukan 1 kali dalam sebulan atau sesuai ketentuan dalam prosedur
mengenai P2K3. Perhatikan kegiatan rapat P2K3 yang selama ini sudah berjalan
P2K3 mengadakan pertemuan secara teratur
1.4.8.
dan hasilnya disebarluaskan di tempat kerja.  Jadwal rapat P2K3
 Notulen
 Daftar hadir
 Rekomendasi hasil rapat
 Penyebarluasan kegiatan P2K3
Laporan rutin P2K3

Sesuai Permanaker No: Per. 04/MEN/1987 tiap 3 bulan sekali kegiatan P2K3 harus dilaporkan ke
Disnaker setempat minimal menggunakan format pelaporan yang disediakan sesuai dengan
P2K3 melaporkan kegiatannya secara teratur peraturan (distribusi pelaporan & rekaman hasil action plan)
1.4.9.
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Laporan kegiatan setiap bulan setelah hasil rapat bulanan P2K3
 Laporan triwulan kpd disnaker setempat
 Tanda terima dari disnaker setempat

POKJA K3
dengan kondisi di dalam perusahaan terkait dengan efektifitas penerapan SMK3 itu sendiri,
khususnya dalam hal pembentukan tim tanggap darurat di setiap unit kerja/departemen dan bila
penerapan SMK3 di lokasi terpisah misalnya kegiatan konstruksi.
Pelatihan yang diberikan kepada anggota kelompok kerja K3 terkait dengan kegiatan kelompok
masing-masing, misalnya:
Dibentuk kelompok-kelompok kerja dan dipilih o regu kebakaran,
dari wakil-wakil tenaga kerja yang ditunjuk o rescue,
o P3K,
1.4.10. sebagai penanggung jawab K3 di tempat o confined space/gas free sertificate, safety patrole, dll.
kerjanya dan kepadanya diberikan pelatihan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.  Kelompok kerja yang relevan
 Pelatihan yang relevan
 Sertifikat pelatihan
 Lembaga pelaksana pelatihan yang terakreditasi sesuai Permenaker
No.PER.04/MEN/1995
Pembentukan kelompok kerja K3 disesuaikan

Pengumuman susunan POKJA K3 secara terbuka


Susunan kelompok-kelompok kerja yang telah
terbentuk didokumentasikan dan diinformasikan Pembentukan tersebut harus diikuti dengan pengecekan kepada pekerja dengan wawancara
1.4.11. apakah mereka mengetahui mengenai struktur kelompok kerja tsb.
kepada tenaga kerja.
 Jumlah POKJA
 Kapan diumumkan

6
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
 Jenis media pengumuman
Wawancara pengecekan kepada TK
2 PEMBUATAN DAN PENDOKUMENTASIAN RENCANA K3
2.1 Rencana strategi K3
Prosedur Risk Mgt (JSA/HIRARC)

Terdapat rencana atau program kegiatan untuk mengendalikan risiko yang diidentifikasi. Bentuk
dokumen dapat berupa program/rencana K3 atau manajemen
program.
Terdapat prosedur terdokumentasi untuk Untuk penerapannya dapat dilihat dari pemantauan/monitoring program kerja yang berkaitan dengan
2.1.1. identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko tsb.
pengendalian risiko K3.
 Cheklist HIRARC
o Checklist Hazard Identification
o Checklist Hazard Evaluation
o Checklist Hazard Control
 Laporan hasil MONEV
 Program kegiatan pengendalian risiko
Petugas HIRARC yang kompeten

 Ada petugas/personil/tim yang melakukan manajemen risiko di tempat kerja.

Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan Kompetensi dilihat dari :


2.1.2. pengendalian risiko K3 sebagai rencana strategi  trainingnya (sertifikat pelatihan baik internal /eksternal) dan pengalaman kerja dan hasil kerjanya
K3 dilakukan oleh petugas yang berkompeten. yaitu dokumen Risk management yang ada sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan melalui
prosedur atau acuan terkait.
 SPT petugas/tim yang ditunjuk oleh pimpinan perusahaan
 Sertifikasi pelatihan manajemen risiko
 Dokumen hasil manajemen risiko (dokumen level 4)
Menetapkan rencana strategi K3

Terdapat rencana atau program kegiatan untuk mengendalikan risiko yang diidentifikasi dan
Rencana strategi K3 sekurang-kurangya perhatikan detail rencana tsb.:
 apakah berkaitan dengan dokumen tinjauan awal,
berdasarkan tinjauan awal, identifikasi potensi
 identifikasi bahaya yang dilakukan,
bahaya, penilaian, pengendalian risiko, dan  pengendalian risiko berdasarkan penilaian yang telah dilakukan sesuai peraturan serta
2.1.3. peraturan perundang-undangan serta informasi  informasi K3 baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.
K3 lain baik dari dalam maupun luar
perusahaan. Dokumen:
 Tinjauan awal
 Hazid
 Hazev
 Risk control
 Ireg Informasi K3 (data K3)
2.1.4. Rencana strategi K3 yang telah ditetapkan  Prioritas pengendalian risiko dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang dapat diukur

7
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
digunakan untuk mengendalikan risiko K3  Menyediakan sumber daya
dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang
dapat diukur dan menjadi prioritas serta Dilihat pada detail dari rencana/ program K3 yang mencakup:
 Tujuan & sasaran,
menyediakan sumber daya.
 Siapa pelaksananya,
 Jangka waktu pelaksanaan,
 Sumber daya (termasuk fasilitas)
 serta prioritasnya (dilihat dari hasil penilaian manajemen risiko)

 Tujuan K3
 Sasaran K3 yang terukur
 Pelaksananya (SPT)
 Waktu pelaksanaannya
 Sumber daya (sarana & fasilitas)
Prioritas berdasarkan dokumen HIRARC
Rencana kerja dan rencana khusus yang
Program kerja umum & khusus Idem 2.1.4 diatas
berkaitan dengan produk, proses, proyek atau
tempat kerja tertentu telah dibuat dengan Item ini mengacu kriteria 2.1.4 dan rencana khusus ini lebih dikaitkan dengan pekerjaan modifikasi/
2.1.5. menetapkan tujuan dan sasaran yang dapat perancangan design.
diukur, menetapkan waktu pencapaian dan Contoh : Manajemen program yang berkaitan dengan hasil pengendalian risiko dimana ruang
menyediakan sumber daya. lingkupnya terpisah dari program kerja yang telah tersusun. Biasanya bersifat proyek dengan
perencanaan jangka panjang
Sistem Manajemen Terpadu (SMT)

Rencana atau program kegiatan untuk mengendalikan risiko yang diidentifikasi yang
Rencana K3 diselaraskan dengan rencana tertuang dalam dokumen berupa program/rencana K3 yang diharmonikan secara integral dengan
2.1.6. sistem manajemen perusahaan. program manajemen perusahaan.
 Dokumen SMK3
 Dokumen sistim manajemen lainnya
 Daftar kendali dokumen terpadu (cross reference).
2.2 Manual SMK3
Manual SMK3:
Visi & Misi perusahaan
Kebijakan K3
Program K3
Manual SMK3 meliputi kebijakan, tujuan, Tujuan K3
rencana, prosedur K3, instruksi kerja, formulir, Sasaran K3 yang terukur
2.2.1. catatan dan tanggung jawab serta wewenang Rencana kerja yang terjadwal (matrik) -
tanggung jawab K3 untuk semua tingkatan Daftar prosedur K3
dalam perusahaan.
Dokumen berupa manual SMK3 atau dokumen level-I yang mencakup kebijakan, tujuan, rencana
kerja, dapat dalam bentuk matrik.
Korelasi prosedur K3 serta job desc sesuai struktur organisasi yang ada.

8
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
Dokumen :
 Manual SMK3
 Prosedur K3
 Instruksi Kerja (IK)
 Formulir/checklist terkait prosedur dan IK
 Catatan/rekaman pelaksanaan prosedur dan IK (dokumen level 4)
 Personil yang berwenang dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan K3
Terdapat manual khusus yang berkaitan dengan Manual Khusus Ref. 2.2.1
2.2.2. Dokumen dalam bentuk manual khusus/SOP/IK (misal manual untuk pengelolaan bahan kimia, -
produk, proses, atau tempat kerja tertentu.
limbah, ergonomi, penanganan bahan peledak, perencanaan design/modifikasi, dll)
Manual mudah didapat

Manual disimpan pada lokasi yang mudah diakses oleh personil perusahaan.
Manual SMK3 mudah didapat oleh semua Untuk membuktikannya dapat dilihat dari lembar distribusi manual.
2.2.3.
personil dalam perusahaan sesuai kebutuhan.
 System penyimpanan dokumen
 Cara mengakses/ memperoleh
 Bukti distribusi dokumen dan system kendali dokumen
2.3 Peraturan perundangan dan persyaratan lain dibidang K3
Prosedur untuk mendapatkan petunjuk dan informasi K3 bagi setiap tenaga kerja dari pihak
terkait.

Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk Prosedur Konsultasi, Komunikasi, Informasi K3.
mengidentifikasi, memperoleh, memelihara dan Ref. 1.4.1
memahami peraturan perundang-undangan,
2.3.1. standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain Terdapat petunjuk dan informasi bagi setiap tenaga kerja yang memerlukan berkaitan untuk
yang relevan dibidang K3 untuk seluruh tenaga memperoleh dan memahami peraturan, standar, pedoman teknis dan persyaratan yang relevan
dengan K3 untuk memudahkan bagi setiap tenaga kerja guna menerapkan dalam pekerjaannya.
kerja di perusahaan.
Petunjuk dan informasi :
 Cara memperoleh dan memahami peraturan, standar, pedoman teknis, persyaratan K3
 Petugas ditunjuk untuk memberikan penjelasan (SPT)

Personil yang ditunjuk bertanggung jawab


Penanggung jawab untuk memelihara dan
mendistribusikan informasi terbaru mengenai Terdapat personil yang ditunjuk dan diberi tanggung jawab dalam memelihara dan mendistribusikan
2.3.2. setiap informasi K3 terbaru untuk sampai kepada setiap tenaga kerja yang memerlukannya.
peraturan perundangan, standar, pedoman
 SPT
teknis, dan persyaratan lain telah ditetapkan  Daftar dan jenis informasi K3
 Bukti distribusi informasi terbaru
Persyaratan pada peraturan perundang- Persyaratan K3 dalam prosedur dan IK
undangan, standar, pedoman teknis, dan
2.3.3. persyaratan lain yang relevan di bidang K3 Persyaratan K3 dan persyaratan lain yang relevan baik yang berasal dari peraturan, standar,
pedoman teknis dll. dipastikan masuk dalam prosedur dan petujuk kerja.
dimasukkan pada prosedur-prosedur dan
petunjuk-petunjuk kerja.  Dipastikan masuk dalam dokumen prosedur dan IK Lihat contohnya
9
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)

Perubahan pada peraturan perundang- Peninjauan prosedur dan IK


undangan, standar, pedoman teknis, dan
persyaratan lain yang relevan di bidang K3 Persyaratan K3 dan persyaratan lain yang relevan baik yang berasal dari peraturan, standar,
2.3.4. pedoman teknis dll. digunakan untuk peninjauan terhadap prosedur dan petunjuk kerja.
digunakan untuk peninjauan prosedur-prosedur
dan petunjuk-petunjuk kerja.  Kendali dokumen/lembar pengesahan dokumen
 Nomor revisi dokumen
2.4 Informasi K3
Penyebaran informasi dan kegiatan K3

Bentuknya dapat berupa (tulisan, lisan, tanda) papan pengumuman, foto-foto, poster, label, verbal
dalam rapat, briefing/apel, e’mail, dll.
Tata caranya dapat dilihat dari prosedur komunikasi.
Informasi yang dibutuhkan mengenai kegiatan Ada bagian/personil yang ditunjuk sebagai penanggung jawab.
K3 disebarluaskan secara sistematis kepada
2.4.1. seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor,  Model dan media komunikasi
pelanggan, dan pemasok.  Penyebaran informasi kegiatan K3:
 verbal dalam rapat, briefing/apel
 e’ informasi
 papan pengumuman
 Jenis kegiatan dan informasi K3 yang disebarkan:
 Foto, label, tanda-tanda, poster, dll
 Bagian/personil yang ditunjuk sebagai penanggung jawab.
3 PENGENDALIAN PERANCANGAN DAN PENINJAUAN KONTRAK
3.1 Pengendalian Perancangan
4. Prosedur perancangan dan modifikasi
Prosedur yang terdokumentasi
mempertimbangkan identifikasi potensi bahaya, Terdapat dokumentasi tertulis berupa prosedur perancangan dan modifikasi yang didalamnya
3.1.1. penilaian, dan pengendalian risiko yang terdapat identifikasi bahaya dan penilaian risiko (manajemen risiko).
dilakukan pada tahap perancangan dan Lihat detail isi prosedurnya, bagaimana tahapan manajemen risiko tsb dimasukan pada tahap
modifikasi. perancangan.
 HIRARC pada tahapan prosedur perancangan dan dimodifikasi.
Dibuat instruksi kerja/prosedur khusus untuk produk/sarana/proses yang dikembangkan selama
Prosedur, instruksi kerja dalam penggunaan perancangan dan/atau modifikasi berdasarkan rekomendasi manajemen risiko
produk, pengoperasian mesin dan peralatan,
instalasi, pesawat atau proses serta informasi Saat perancangan dilakukan, juga telah dibuat instruksi kerja/prosedur khusus untuk
3.1.2. produk/sarana/proses yang dirancang atau dimodifikasi berdasarkan rekomendasi dari
lainnya yang berkaitan dengan K3 telah
pengendalian risiko yang telah ditetapkan.
dikembangkan selama perancangan dan/atau  Manajemen risiko pada tahap perancangan dan modifikasi
modifikasi.  Prosedur khusus/IK pada tahap perancangan dan modifikasi dikembangkan
berdasarkan manajemen risiko
3.1.3. Petugas yang berkompeten melakukan verifikasi Petugas yang kompeten

10
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
bahwa perancangan dan/atau modifikasi
memenuhi persyaratan K3 yang ditetapkan Ada personil yang ditunjuk untuk melakukan verifikasi aspek K3 telah dipenuhi dalam
sebelum penggunaan hasil rancangan. perancangan (lihat dalam tahap prosedur perancangan prasyarat personal yang melakukan
perancangan).
Personal ini dapat dari internal (misal ahli K3) atau eksternal (misal petugas pengawas K3, dari
konsultan atau perusahaan jasa K3 yang ditunjuk/diakreditasi pemerintah).

 Petugas yang kompeten dan berwenang (SPT) dalam melakukan perancangan dan
modifikasi
 Verifikasi perancanagan dan modifikasi memenuhi syarat K3
 Petugas yang melakukan verifikasi aspek K3
(dari dalam/luar perusahaan)
Identifikasi perubahan (manajemen perubahan) yang berdampak K3

Lihat pada rekaman hasil modifikasi/perancangan berupa catatan atau notulensi


Semua perubahan dan modifikasi perancangan
review perancangan, cheklist kesesuaian dengan aspek K3, tindakan koreksi bila ada perubahan,
yang mempunyai implikasi terhadap K3 tanda tangan pengesahan rancangan oleh petugas sesuai 3.1.3
3.1.4. diidentifikasikan, didokumentasikan, ditinjau
ulang dan disetujui oleh petugas yang  Lihat pada rekaman hasil modifikasi/perancangan berupa catatan atau notulensi review
berwenang sebelum pelaksanaan. perancangan,
 cheklist kesesuaian dengan aspek K3,
 tindakan koreksi bila ada perubahan,
 tanda tangan pengesahan rancangan oleh petugas sesuai 3.1.3
3.2 Peninjauan Kontrak
Prosedur kontrak memasok barang dan jasa dalam suatu kontrak

Terdapat prosedur tertulis yang mencakup proses identifikasi potensi bahaya dan penilaian risiko
dilkukan pada kegiatan memasok barang dan jasa dalam suatu kontrak.
Prosedur yang terdokumentasi harus mampu Bentuk rekaman dapat berupa hasil manajemen risiko pada aktifitas pemasokan barang dan jasa serta
mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko K3 muatan tentang kegiatan tsb. tercakup dalam kontrak.
3.2.1 bagi tenaga kerja, lingkungan, dan masyarakat, Pemeriksaan prosedur dengan melalui formulir cheklist yang disediakan untuk itu.
dimana prosedur tersebut digunakan pada saat
 HIRARC pada kegiatan memasok barang dan jasa dalam suatu kontrak.
memasok barang dan jasa dalam suatu kontrak.
 Bentuk rekaman dapat berupa hasil HIRARC pada aktifitas pemasokan barang dan jasa
 Muatan tentang kegiatan tsb. tercakup dalam kontrak.
 Pemeriksaan prosedur dengan melalui formulir /cheklist yang disediakan untuk itu.

Petugas yang berkompeten sesuai peraturan perundangan.

Identifikasi bahaya dan penilaian risiko Ada petugas yang ditunjuk bertanggung jawab dan memiliki kualifikasi sesuai peraturan
3.2.2. dilakukan pada tinjauan kontrak oleh petugas perundangan. Persyaratan personil yang melakukan kegiatan tsb tercakup dan diatur dalam prosedur
tsb. (minimal telah mendapat pelatihan ahli K3 dan manajemen risiko serta yang berpengalaman di
yang berkompeten.
bidangnya)

 Petugas yang ditunjuk bertanggung jawab dan memiliki kualifikasi sesuai peraturan

11
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
perundangan (Ahli K3)
 Persyaratan personil yang melakukan kegiatan tsb tercakup dan diatur dalam prosedur
kontrak
 Minimal telah mendapat pelatihan manajemen risiko, yang diutamakan berpengalaman
di bidangnya
Tinjau Ulang Kontrak

Prosedur kontrak memasok barang dan jasa dalam suatu kontrak

Bila 3.2.1 sudah ada dan diterapkan maka kriteria tsb tentunya otomatis akan dipenuhi dan akan
terlihat apakah persyaratan K3 dari pelanggan telah terpenuhi. Rekamanan dalam isi kontrak tsb
Kontrak ditinjau ulang untuk menjamin bahwa telah memuat aspek K3 di dalamnya secara jelas sesuai dengan spesifikasi pekerjaannya, seperti
penyediaan perlengkapan APD, tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap kecelakaan, asuransi
3.2.3. pemasok dapat memenuhi persyaratan K3 bagi
kecelakaan, dll. Peninjauan ulang kontrak tsb dilakukan secara periodik, khususnya apabila akan
pelanggan. dilakukan kontrak baru atau akan dilakukan perubahan kontrak.

 Rekaman dalam isi kontrak tsb telah memuat aspek K3 di dalamnya secara jelas sesuai
dengan spesifikasi pekerjaannya, seperti penyediaan perlengkapan APD, tanggung jawab
dan tanggung gugat terhadap kecelakaan, asuransi kecelakaan, dll.
 Peninjauan ulang kontrak tsb dilakukan secara periodik:
Khususnya apabila akan dilakukan kontrak baru atau akan dilakukan perubahan kontrak.
Catatan tinjauan kontrak

Catatan tinjauan kontrak dipelihara dan Dokumentasi catatan tinjauan ulang kontrak berupa cheklist pemenuhan persyaratan K3 dalam suatu
3.2.4 kontrak dan catatan perubahannya oleh petugas yang berwenang.
didokumentasikan.
 Dokumentasi catatan tinjauan ulang kontrak berupa cheklist pemenuhan persyaratan K3
dalam suatu kontrak dan Catatan perubahannya oleh petugas yang berwenang
4 PENGENDALIAN DOKUMEN
4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan Pengendalian Dokumen
Prosedur pengendalian dokumen

Disini dapat dilihat dari acuan prosedur pengendalian dokumen yang telah ditetapkan, dimana
status dokumen dapat berupa tata cara penomoran (kodefikasi dokumen), wewenang dapat berupa
Dokumen K3 mempunyai identifikasi status, siapa personil yang dapat menyetujui dokumen, terdapat tanggal pengeluaran dan modifikasi dokumen
4.1.1. wewenang, tanggal pengeluaran dan tanggal bila terjadi perubahan.
modifikasi.
 Dapat dilihat dari acuan prosedur pengendalian dokumen yang telah ditetapkan,
 Status dokumen dapat berupa tata cara penomoran (kodefikasi dokumen),
 Personil yang berwenang dapat menyetujui dokumen,
 Terdapat tanggal pengeluaran dan
 Catatan modifikasi dokumen bila terjadi perubahan.
Penerima distribusi dokumen tercantum dalam Penerima distribusi dokumen
4.1.2.
dokumen tersebut.
Dalam dokumen tercantum kepemilikan dokumen tsb dengan mengacu pada daftar distribusi
12
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
penerima dokumen (holder list)

 Tercantum kepemilikan dokumen tsb dengan mengacu pada daftar distribusi penerima
dokumen (holder list)
Dokumen K3 edisi terbaru

Dokumen K3 edisi terbaru disimpan secara Dokumen edisi terbaru di unit kerja disimpan pada lokasi tertentu (yang telah ditentukan) dan
mudah untuk diakses
4.1.3. sistematis pada tempat yang ditentukan.
 Dokumen edisi terbaru di unit kerja
 Lokasi penyimpanan dokumen terbaru (yang telah ditentukan)
 Mudah untuk diakses

Dokumen usang

Perusahaan harus memastikan bahwa dokumen K3 yang sedang beredar adalah dokumen
Dokumen usang segera disingkirkan dari terbaru/revisi terakhir.
penggunaannya sedangkan dokumen usang Bila disimpan maka diberi tanda misalkan “obsolete” atau “superceded” untuk dokumen usang
4.1.4. yang masih disimpan. Sekurang-kurangnya disimpan 2 revisi sebelumnya
yang disimpan untuk keperluan tertentu diberi
tanda khusus.  Harus memastikan bahwa dokumen K3 yang sedang beredar adalah dokumen
terbaru/revisi terakhir.
 Untuk dokumen usang yang masih disimpan diberi tanda misalkan “obsolete” atau
“superceded”
 Sekurang-kurangnya disimpan 2 revisi sebelumnya.
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen
Sistem perubahan dokumen K3

Prosedur pengendalian dokumen. Ref. 4.1.1

Terdapat prosedur pengendalian dokumen yang mencakup tahapan proses pembuatan dan
Terdapat sistem untuk membuat, menyetujui
4.2.1 persetujuan perubahan dokumen
perubahan terhadap dokumen K3.
 Terdapat prosedur pengendalian dokumen (ref. 4.1.1) yang mencakup tahapan proses
pembuatan dan persetujuan perubahan dokumen.
 Lembar persetujuan pembuatan dan perubahan dokumen (dokumen level 3)
Lihat dokumen level 4 nya
Alasan terjadinya perubahan
Dalam hal terjadi perubahan diberikan alasan Pada dokumen yang telah berubah biasanya dilampirkan keterangan/ alasan perubahan yang
terjadinya perubahan dan tertera dalam dilakukan, tanggal perubahan/modifikasi dan siapa yang menyetujui perubahan tsb. atau daftar
4.2.2.
dokumen atau lampirannya dan riwayat perubahan, biasanya terletak di depan atau di belakang dokumen tsb. (dalam revision record)
menginformasikan kepada pihak terkait.
Pada dokumen yang telah berubah :
 dilampirkan keterangan/ alasan perubahan yang dilakukan,

13
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
 tanggal perubahan/ modifikasi dan
 siapa yang menyetujui perubahan tsb. atau

Prosedur pengendalian dokumen atau daftar seluruh dokumen yang mencantumkan status
dokumen
Ref. 4.1.1
Terdapat prosedur pengendalian dokumen atau
daftar seluruh dokumen yang mencantumkan Terdapat prosedur pengendalian dokumen dimana di dalamnya mempersyaratkan pembuatan
masterlist dokumen atau suatu daftar yang berisi semua judul dokumen K3 yang digunakan
4.2.3 status dari setiap dokumen tersebut, dalam
termasuk statusnya (misalkan revisi terakhir beserta tanggal revisinya)
upaya mencegah penggunaan dokumen yang
usang. Prosedur pengendalian dokumen dimana di dalamnya mempersyaratkan :
 pembuatan masterlist dokumen atau
 suatu daftar yang berisi semua judul dokumen K3 yang digunakan termasuk statusnya
(misalkan revisi terakhir beserta
5 PEMBELIAN DAN PENGENDALIAN PRODUK
5.1 Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa
Prosedur pembelian

Prosedur kontrak memasok barang dan jasa dalam suatu kontrak.


Ref. 3.2.1

Terdapat prosedur yang terdokumentasi yang Adanya prosedur tertulis mengenai pembelian barang atau jasa dimana spesifikasi K3 dan informasi
dapat menjamin bahwa spesifikasi teknik dan lain yang terkait dicantumkan dalam salah satu clausul prosedur tsb. secara jelas, misalkan adanya
5.1.1. MSDS untuk pembelian bahan kimia, informasi yang relevan untuk pembelian APD dll.
informasi lain yang relevan dengan K3 telah
diperiksa sebelum keputusan untuk membeli.
 Adanya prosedur tertulis mengenai pembelian barang atau jasa
 Spesifikasi K3 dan informasi lain yang terkait dicantumkan dalam salah satu clausul
prosedur tsb. secara jelas, misalkan
 adanya MSDS untuk pembelian bahan kimia,
 informasi yang relevan untuk pembelian APD, dll.
Kriteria ini merupakan aplikasi dari kriteria
5.1.1 sesuai persyaratan peraturan perundang - undangan dan standar K3
Spesifikasi pembelian untuk setiap sarana
Perusahaan dapat menunjukan contoh catatan purchase order yang memasukkan item K3 saat
produksi, zat kimia atau jasa harus dilengkapi
5.1.2 pembeliannya secara jelas.
spesifikasi yang sesuai dengan persyaratan
peraturan perundang-undangan dan standar K3.  Spesifikasi pembelian untuk setiap sarana produksi, zat kimia atau jasa
 Sesuai dengan persyaratan peraturan
perundang-undangan dan standar K3
Konsultasi dengan tenaga kerja yang kompeten Konsultasi dengan tenaga kerja yang kompeten
pada saat keputusan pembelian, dilakukan
5.1.3.
untuk menetapkan persyaratan K3 yang Kegiatan konsultasi ini dapat disebutkan dalam isi prosedur 5.1.1 dan ditunjukkan buktinya berupa
dicantumkan dalam spesifikasi pembelian dan rekaman konsultasi seperti notulensi meeting/input dari pihak pengguna/user kepada pembeli dan

14
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
diinformasikan kepada tenaga kerja yang atau pengesahan dalam purchasing order.
menggunakannya.
 Notulen meeting konsultasi
 Pengesahan/tanda tangan tenaga kerja yang kompeten (ahli K3) dalam purchasing order
 Persyaratan K3 tercantum dalam spesifikasi pembelian
 Diinformasikan kepada tenaga kerja yang menggunakannya
Pertimbangan sebelum pembelian

Kebutuhan pelatihan, pasokan alat pelindung Jenis kebutuhan pelatihan, APD, dll dapat disebutkan dalam prosedur pembelian dan dapat
diri dan perubahan terhadap prosedur kerja dibuktikan berupa catatan purchasing order yang telah lengkap item K3 nya.
5.1.4.
harus dipertimbangkan sebelum pembelian dan
penggunaannya. Bukti mempertimbangkan sebelum pembelian dan penggunaanya atas kebutuhan pelatihan,
pasokan APD, dan perubahan terhadap prosedur kerja yang ada dilihat pada catatan
purchasing order.
Evaluasi persyaratan K3 dalam pembelian

Dilakukan evaluasi terhadap persyaratan pembelian yang digunakan sebagai pertimbangan dalam
Persyaratan K3 dievaluasi dan menjadi seleksi pembelian yang mungkin disebabkan adanya perubahan/persyaratan K3 baru
5.1.5.
pertimbangan dalam seleksi pembelian. berkaitan dengan barang yang dibeli.

 Bukti dilakukan evaluasi terhadap persyaratan pembelian


 Bukti digunakan sebagai pertimbangan dalam seleksi pembelian
5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli
RKS pembelian Ref. 5.1.1

Barang dan jasa yang dibeli diperiksa Dilakukan pemeriksaan terhadap barang dan jasa kesesuaiannya dengan spesifikasi pembelian yang
5.2.1.
kesesuaiannya dengan spesifikasi pembelian. telah ditetapkan dalam 5.1.1

Spek pembelian (checklist)


5.3 Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan
Barang dan jasa yang dipasok

Barang dan jasa yang dipasok pelanggan maksudnya adalah barang/jasa yang digunakan/diproses di
tempat kerja untuk kemudian setelah selesei dikembalikan lagi kepada pelanggan.
Bukti penerapan kegiatan ini bisa dicantumkan dalam prosedur tersendiri atau melalui rekaman
Barang dan jasa yang dipasok pelanggan, kegiatan manajemen risiko seperti yang dilakukan pada 2.1.1
sebelum digunakan terlebih dahulu diidentifikasi
5.3.1.
potensi bahaya dan dinilai risikonya dan catatan  Barang dan jasa yang dipasok pelanggan maksudnya adalah barang/jasa yang digunakan/
tersebut dipelihara untuk memeriksa prosedur. diproses di tempat kerja untuk kemudian setelah selesai dikembalikan lagi kepada
pelanggan.
 Sebelum digunakan terlebih dahulu diidentifikasikan potensi bahaya dan dinilai risikonya
 Catatan tersebut dipelihara untuk memeriksa prosedur
 Bukti penerapan kegiatan ini bisa dicantumkan dalam prosedur tersendiri atau melalui
rekaman kegiatan menajemen

15
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
risiko seperti yang dilakukan pada 2.1.1
5.4 Kemampuan Telusur Produk
Semua produk yang digunakan dalam proses
produksi dapat diidentifikasi di seluruh tahapan  Daftar produk yang digunakan
5.4.1.
produksi dan instalasi, jika terdapat potensi  Daftar identifikasi masalah K3 seluruh tahapan produksi dan instalasi
masalah K3.
Prosedur penulusuran produk yang telah terjual
Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk
penelusuran produk yang telah terjual, jika  Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk penulusuran produk yang telah terjual
5.4.2.
terdapat potensi masalah K3 di dalam  Daftar produk yang terjual (jenis, jumlah, wilayah penjualan)
penggunaannya.

6 KEAMANAN BEKERJA BERDASARKAN SMK3


6.1. Sistem Kerja
Petugas manajemen risiko yang berkompeten Ref. 2.1.2

Perusahaan telah menunjuk personil untuk melakukan manajemen risiko. Bukti penerapannya dapat
dilihat dari catatan manajemen risiko untuk setiap tahapan proses kerja. Kompetensi petugas ini
dapat dilihat dari sertifikat atau catatan pelatihan manajemen risiko, job desc atau wewenangnya atau
Petugas yang kompeten telah mengidentifikasi dari track record pengalaman serta catatan manajemen risiko sesuai dengan tata cara perhitungan
yang telah ditetapkan.
6.1.1. bahaya, menilai dan mengendalikan risiko yang
timbul dari suatu proses kerja.  Perusahaan telah menunjuk personil untuk melakukan manajemen risiko.
 Bukti penerapannya dapat dilihat dari catatan manajemen risiko untuk setiap tahapan
proses kerja.
 Kompetensi petugas ini dapat dilihat dari sertifikat atau catatan pelatihan manajemen
risiko, job desc atau wewenangnya atau dari track record pengalaman serta catatan
manajemen risiko sesuai dengan tata cara perhitungan yang telah ditetapkan.
Tingkat pengendalian risiko

Pengendalian risiko dapat dilihat dari manajemen risiko yang telah


dibuat/diusulkan, apakah pengendalian risiko yang diambil telah mengikuti tahapan
Apabila upaya pengendalian risiko diperlukan, pengendalian seperti eliminasi, substitusi, rekayasa teknik (termasuk isolasi),
administrasi control dan APD. Pengendalian risiko tidak selalu administrasi kontrol dan APD.
6.1.2. maka upaya tersebut ditetapkan melalui tingkat
pengendalian.
 Telah dibuat/diusulkan menajemen risiko
 Diperlukan pengendalian risiko
 Pengendalian risiko dilakukan menurut tingkat pengendalian (hirarki
pengendalian)
 Pengendalian risiko yang dipilih dan telah ditetapkan di implementasikan
Terdapat prosedur atau petunjuk kerja yang Terdapat prosedur atau petunjuk kerja yang terdokumentasi dan disahkan oleh orang yang
berwenang di perusahaan
6.1.3. terdokumentasi untuk mengendalikan risiko
yang teridentifikasi dan dibuat atas dasar Terdapat dokumen tertulis prosedur kerja/instruksi kerja (WI) di tempat kerja. Untuk ijin kerja misalnya

16
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
masukan dari personil yang kompeten serta hot work permit, confined space permit, pekerjaan di ketinggian (WAH), pekerjaan
tenaga kerj a yang terkait dan disahkan oleh penggalian/kedalaman, pekerjaan dengan radiasi, dll, tergantung dari proses yang ada di tempat
orang yang berwenang di perusahaan. kerja.

 Terdapat dokumen tertulis prosedur kerja


/instruksi kerja (WI) di tempat kerja.
 Ijin kerja yang diperlukan tergantung dari proses yang ada di tempat kerja misalnya :
•PDKB
•PDTT
•hot work permit
•confined space permit
•pekerjaan di ketinggian (WAH)
•pekerjaan penggalian/ kedalaman
•pekerjaan dengan radiasi, dll,

Kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan saat mengembangkan atau melakukan


modifikasi

Terdapat prosedur atau instruksi kerja (WI) secara tertulis yang sudah mempertimbangkan faktor K3
Kepatuhan terhadap peraturan perundang- seperti berdasarkan job safety analysis. Terutama prosedur kerja/WI yang dipersyaratkan dalam
undangan, standar serta pedoman teknis yang pengendalian risiko sebagai pengendalian administrasi kontrol harus dapat ditunjukkan.
6.1.4. relevan diperhatikan pada saat
mengembangkan atau melakukan modifikasi  Terdapat prosedur atau instruksi kerja (WI) secara tertulis
atau petunjuk kerja.  Prosedur/IK yang ada sudah mempertimbangkan faktor K3 seperti berdasarkan job safety
analysis.
 Terutama prosedur kerja/WI yang dipersyaratkan dalam pengendalian risiko sebagai
pengendalian administrasi
kontrol harus dapat ditunjukkan.
Sistim ijin kerja

Bila ada pengembangan dan atau perubahan terhadap prosedur kerja/ instruksi kerja maka harus
mengacu kepada ketentuan peraturan perundangan, standar atau ketentuan lainnya yang
terkait.
Biasanya pada prosedur kerja/instruksi kerja dapat diketemukan pada kolom referensi, dimana
dalam referensi tsb dicantumkan section standar/peraturan yang dijadikan acuan.
Terdapat sistem izin kerja untuk tugas berisiko Pada prosedur kerja/instruksi kerja dapat dilihat siapa personil yang membuat, personil yang
6.1.5 mereview dan yang menyetujui pada halaman terdepan, serta masukan dapat dilihat dari notulensi
tinggi.
rapat yang membahas perubahan prosedur instruksi kerja tsb. (jika dimasukkan dalam rapat
pembahasan tim).
Prasyarat pemenuhan kompetensi petugas dapat dilihat dalam prosedur pengendalian dokumen
yang megatur pembuatan dan persetujuan dokumen.

 Pengembangan dan atau perubahan terhadap prosedur kerja/instruksi kerja telah mengacu
kepada ketentuan peraturan perundangan, standar atau ketentuan lainnya yang terkait.
 Pada prosedur kerja/instruksi kerja dapat diketemukan kolom referensi, dimana dalam

17
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
referensi tsb dicantumkan section standar/peraturan yang dijadikan acuan.
 Pada prosedur kerja/instruksi kerja pada halaman terdepan terdapat kolom siapa:
 personil yang membuat personil yang mereview
 yang menyetujui,
 Masukan dapat dilihat dari notulensi rapat yang membahas perubahan prosedur instruksi
kerja tsb. (jika dimasukkan dalam rapat pembahasan tim).
 Prasyarat pemenuhan kompetensi petugas dapat dilihat dalam prosedur pengendalian
dokumen yang mengatur pembuatan dan persetujuan dokumen
Manajemen APD
Alat pelindung diri disediakan sesuai kebutuhan Pemeliharaan/penyimpanan dan penggunaan APD dilakukan secara benar sesuai dengan
dan digunakan secara benar serta selalu spesifikasi dan petunjuk pabrik pembuat atau standar teknis yang berlaku secara universal
6.1.6
dipelihara dalam kondisi layak pakai.
 Pemeliharaan/penyimpanan APD
 Penggunaan APD
 Spesifikasi dan petunjuk pabrik pembuat atau standar teknis yang digunakan.
APD layak pakai

Kesesuaian APD dengan standar/peraturan perundangan yang berlaku dapat dilihat pada
spesifikasi teknisnya yang berasal dari pihak supplier yang tercantum dalam informasi brosur
Alat pelindung diri yang digunakan dipastikan maupun sertifikat uji kelayakan dari pihak yang berwenang yang terlampir (sertifikasi produk). Uji
telah dinyatakan layak pakai sesuai dengan kelayakan dapat mengacu kepada beberapa standar yang berlaku secara universal misal SNI, BS,
6.1.7
standar dan/atau peraturan perundang- ISO, dll.
undangan yang berlaku.
 Ada spesifikasi teknisnya yang berasal dari pihak supplier maupun sertifikat uji kelayakan
dari pihak yang berwenang
 Kesesuaian APD sesuai dengan spesifikasi teknis diatas
Sertifikasi produk terlampir.
Pengendalian risiko (risk mgt) dievaluasi secara berkala

Terkait dengan 6.1.1 dimana pengendalian risiko yang telah dilaksanakan ditinjau kembali apabila
terjadi perubahan pada proses kerja yang ada.

Upaya pengendalian risiko dievaluasi secara  Terkait dengan 6.1.1


 Ada jadwal evaluasi pengendalian risiko secara berkala
berkala apabila terjadi ketidaksesuaian atau
6.1.8  Pengendalian risiko yang telah dilaksanakan ditinjau kembali dengan alasan terjadi
perubahan pada proses kerja. perubahan:
 Pada proses kerja yang ada.
 Penggunaan bahan baku produksi
 Organisasi perusahaan
 Manajemen perusahaan (Visi & Misi)
 Pimpinan perusahaan
Kebijakan pemerintah (peraturan)
6.2
6.2.1. Dilakukan pengawasan untuk menjamin bahwa Prosedur dan petunjuk kerja yang telah ditentukan dalam pengawasan
18
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
setiap pekerjaan dilaksanakan dengan aman
dan mengikuti prosedur dan petunjuk kerja yang Ada kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan di tempat kerja. Biasanya menjadi
telah ditentukan. tanggung jawab supervisor atau yang setingkat.
Lihat pada uraian tanggung jawabnya. Bukti dokumen dapat berupa catatan/log book inspeksi harian.

 Prosedur dan petunjuk kerja telah ditentukan.


 Ada kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan di tempat kerja.
 Tanggung jawab supervisor atau yang setingkat dalam pelaksanaan pengawasan pekerjaan
integral dengan pelaksanaan K3 (ref. Lihat pada uraian tanggung jawabnya).
 Bukti dokumen dapat berupa checklist,
catatan pekerjaan/log book inspeksi harian, dsb.
Setiap orang diawasi berjenjang

Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat Lihat kembali pada uraian tanggung jawab pada
6.2.2. 6.2.1 atau adanya kegiatan pemantauan bagi karyawan baru atau program on the job training.
kemampuan dan tingkat risiko tugas.
 Lihat kembali pada uraian tanggung jawab pada 6.2.1 atau Ada kegiatan pemantauan bagi
karyawan baru atau program on the job training
Pengawas atau penyelia

Pengawas/penyelia ikut serta dalam identifikasi Idem dengan 6.2.1 lihat pada job desc nya. Bukti penerapan berupa laporan inspeksi/laporan sumber
6.2.3. bahaya atau lainnya.
bahaya dan membuat upaya pengendalian.
 Lihat kembali pada uraian tanggung jawab pada 6.2.1 atau
 Ada kegiatan pemantauan bagi karyawan baru atau program on the job training
Peran pengawas dalam penyelidikan dan pembuatan laporan terhadap terjadinya kecelakaan
dan penyakit akibat kerja
Pengawas/penyelia diikutsertakan dalam
melakukan penyelidikan dan pembuatan laporan Pengawas terlibat dalam kegiatan pelaporan dan penyelidikan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
terhadap terjadinya kecelakaan dan penyakit Lihat pada prosedur pelaporan & penyelidikan kecelakaan kerja (eleman 8) dan item pada 6.2.1
6.2.4. (uraian job desc). Lihat juga pada dokumen pelaporan dan hasil penyelidikan kecelakan yang pernah 1.
akibat kerja serta wajib menyerahkan laporan
terjadi.
dan saran-saran kepada pengusaha atau
pengurus.  Pengawas terlibat dalam kegiatan pelaporan dan penyelidikan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.

Proses konsultasi disini dapat berupa keterlibatan pengawas/penyelia dalam rapat yang membahas
masalah-masalah K3 dalam area pengawasannya.

Pengawas/penyelia ikut serta dalam proses  Model/bentuk proses konsultasi yang ada
6.2.5.  Peran dan posisi pengawas/penyelia dalam proses konsultasi
konsultasi.
 Bukti keterlibatan pengawas/penyelia dalam proses konsultasi K3 yang sudah berjalan

19
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
6.3 Seleksi dan Penempatan Personil
Prosedur Penempatan Personil
Persyaratan tugas tertentu termasuk
persyaratan kesehatan diidentifikasi dan dipakai  Ref.
6.3.1.
untuk menyeleksi dan menempatkan tenaga  Prosedur umum penerimaan pegawai/ pekerja
kerja.  Daftar pekerjaan/tugas tertentu yang termasuk dalam kategori potensi bahaya tinggi
 Persyaratan kesehatan terkait dengan tugas tertentu telah ditetapkan
Penugasan pekerjaan harus berdasarkan pada kemampuan

Penugasan pekerjaan harus berdasarkan Idem dengan 6.3.1 dan terdapat job qualification untuk setiap jabatan yang mencakup minimal
6.3.2. kemampuan dan keterampilan serta pelatihan dan latar belakang pendidikan serta pengalaman
kewenangan yang dimiliki.
 Idem dengan 6.3.1 dan terdapat job qualification untuk setiap jabatan
 Persyaratan pelatihan minimal dan latar belakang pendidikan serta pengalaman
 Bukti dokumen level III dan level IV untuk implementasinya
6.4. Area Terbatas
Daerah-daerah yang memerlukan pembatasan ijin masuk

Pengusaha atau pengurus melakukan penilaian Adanya dokumen atau daftar daerah-daerah di tempat kerja yang memerlukan ijin masuk. Dapat
risiko lingkungan kerja untuk mengetahui juga dicek langsung ke lapangan atau dilihat dari catatan manajemen risiko yang telah dilakukan.
6.4.1.
daerah-daerah yang memerlukan pembatasan
 Dokumen atau daftar daerah-daerah di tempat kerja yang memerlukan ijin masuk
izin masuk. berdasrkan dokumen manajemen risiko
 Dapat dicek langsung ke lapangan (dokumen level IV) atau dilihat dari catatan
manajemen risiko yang telah dilakukan
Pembatasan ijin masuk
Pada daerah-daerah tsb dilakukan pengendalian yang dapat berupa ijin tertulis, penguncian,
rambu-rambu, dll.
Terdapat pengendalian atas daerah/tempat
6.4.2.
dengan pembatasan izin masuk.  Pembatasan ijin masuk pada daerah- daerah tsb dilakukan berupa:
o ijin tertulis,
o penguncian,
o rambu-rambu, dsb.
Tersedianya fasilitas dan layanan

Fasilitas dalam hal ini yaitu kamar mandi, wastafel, shower, loker/ruangan ganti, mushola, ruang
makan, kantin, sarana olah raga, poliklinik, alat bantu kerja seperti tangga, lantai ruang, transportasi,
Tersedianya fasilitas dan layanan di tempat dll.
6.4.3. kerja sesuai dengan standar dan pedoman Layanan yaitu penyediaan air minum bersih, layanan makan, layanan kesehatan, dll.
teknis.
Fasilitas dalam yang ada yaitu:
 kamar mandi,
 wastafel,
 shower,
 loker/ruangan ganti,

20
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
 mushola,
 ruang makan,
 kantin,
 sarana olah raga,
 poliklinik,
 alat bantu kerja seperti tangga, lantai ruang, transportasi, dll.

Layanan yaitu:
 penyediaan air minum bersih,
 layanan makan,
 layanan kesehatan, dll.
Pemasangan rambu-rambu K3

 Rambu K3:
o safety sign,
o warning sign,
Rambu-rambu K3 harus dipasang sesuai o poster,
6.4.4. o rambu APD,
dengan standar dan pedoman teknis.
o rambu APAR,
o rambu parkir, dll.
 Ada pintu darurat dipasang sesuai standar berdasarkan pedoman teknis yang berlaku,
 Sinyal penerangan minimal 10 lux dan berwarna hijau serta tulisan putih dan mempunyai
tanda bertuliskan “keluar” atau “exit” di atasnya menghadap ke koridor.
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi
Penjadwalan pemeriksaan, verifikasi dan pemeliharaan sarana produksi serta peralatan
mencakup alat-alat pengaman Perusahaan mempunyai dokumen berupa jadwal pemeliharaan
Penjadualan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi yang dipergunakan di tempat kerja mencakup safety device atau alat-alat
sarana produksi serta peralatan mencakup pengaman. Verifikasi alat pengaman dapat dilihat dari cheklist pemeriksaan masing-masing sarana
verifikasi alat-alat pengaman serta persyaratan produksi.
6.5.1
yang ditetapkan oleh peraturan perundang-
Mempunyai dokumen berupa jadwal :
undangan, standar dan pedoman teknis yang  Pemeliharaan sarana produksi mencakup
relevan. safety device atau alat-alat pengaman.
 Verifikasi alat pengaman
 Cheklist pemeriksaan masing-masing
Catatan yang memuat data secara rinci dari kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan
dan perubahan
Semua catatan yang memuat data secara rinci
Perusahaan menyimpan catatan-catatan pemeliharaan yang dilakukan, berbentuk daftar riwayat
dari kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan, pemeriksaan alat-alat baik dalam bentuk soft copy atau hard copy.
6.5.2. perbaikan dan perubahan yang dilakukan atas
sarana dan peralatan produksi harus disimpan Penyimpanan catatan-catatan kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan
dan dipelihara. berbentuk :
 Daftar sarana dan peralatan produksi
 Daftar riwayat pemeriksaan alat-alat baik dalam bentuk soft copy atau hard copy

21
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
Sertifikat/pengesahan/ ijin

 Perusahaan memiliki sertifikat (ijin / pengesahan pemakaian) sarana produksi yang masih
berlaku
 Daftar sarana produksi tsb antara lain:
o bejana tekanan (Permenaker No.Per.01/MEN/ 1982 diganti Permenaker No.Per.37/MEN/
Sarana dan peralatan produksi memiliki sertifikat 2016),
o pesawat angkat dan angkut (Permenaker No.Per.05/MEN/1985),
6.5.3. yang masih berlaku sesuai dengan persyaratan
o pesawat tenaga dan produksi (Permenaker No.Per.04/MEN/1985 diganti Permenaker
peraturan perundang-undangan dan standar. No.Per.38/MEN/ 2016)
o lift (Permenaker No.Per.03/MEN/1999 dan Permenaker No.Per.32/MEN/ 2015),
o Pesawat uap (UU dan Peraturan Uap 1930).
o dst sesuai yang digunakan di perusahaan

 Jadwal monitoring terhadap peralatan perusahaan yang masuk dalam obyek pengawasan
 Jadwal kedaluwarsa sertifikat beserta jadwal resertifikat peralatan
Petugas yang berkompeten dan berwenang

Lihat kompetensi personil yang melakukan kegiatan perawatan sarana produksi tsb. (sertifikat,
lisensi, pengalaman), jika dilakukan oleh pihak ke-3 dapat menunjukan CV beserta sertifikat
pelaksana berdasarkan proposal yang dikirimkan, kemudian dibandingkan dengan laporan/berita
Pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan, acara penyelesaian pekerjaan apakah sama
perbaikan dan setiap perubahan harus
6.5.4.  Bukti kompetensi personil yang melakukan kegiatan perawatan sarana produksi tsb.:
dilakukan petugas yang kompeten dan
o sertifikat,
berwenang. o lisensi,
o pengalaman,
 jika dilakukan oleh pihak ke-3 dapat menunjukan:
o sertifikat ahli K3 dan lisensi (SKP) ybs
o verifikasi laporan/berita acara penyelesaian pekerjaan dengan
proposal yang diajukan apakah sama
Prosedur perubahan
Terdapat prosedur untuk menjamin bahwa Jika
terjadi perubahan terhadap sarana dan Ref. 6.5.3
peralatan produksi, perubahan tersebut harus  Terdapat prosedur untuk menjamin bahwa jika terjadi perubahan terhadap sarana dan
6.5.5.
sesuai dengan persyaratan peraturan peralatan produksi, perubahan tersebut harus sesuai dengan persyaratan peraturan
perundang-undangan, standar dan pedoman perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang berlaku
teknis yang relevan.  Pernah dilakukan perubahan prosedur
 Lihat revisi dokumen dan alasan perubahan
Prosedur permintaan pemeliharaan sarana dan peralatan produksi
Terdapat prosedur permintaan pemeliharaan
sarana dan peralatan produksi dengan kondisi Terdapat prosedur mengenai kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sarana produksi, contoh
6.5.6. misalnya rekaman work order form, rekaman kegiatan dari awal sampai akhir atau flow
K3 yang tidak memenuhi persyaratan dan perlu
activity.
segera diperbaiki.
 Prosedur permintaan pemeliharaan sarana dan peralatan produksi

22
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
 Rekaman work order form,
 Rekaman kegiatan dari awal sampai akhir atau flow activity.
Terdapat sistem untuk penandaan (LOTO)

Penandaan pada mesin/sarana produksi yang sedang diperbaiki atau rusak ini dapat dituangkan
Terdapat sistem untuk penandaan bagi dalam prosedur pemeliharaan yang
mencakup lock-out dan tag-out (LOTO) atau prosedur lock-out dan tag-out (LOTO) bila terpisah.
6.5.7. peralatan yang sudah tidak aman lagi untuk
Lihat rekaman penandaan yang ada dibandingkan dengan prosedurnya.
digunakan atau sudah tidak digunakan.
 Penandaan pada mesin/sarana produksi yang sedang diperbaiki atau rusak
 Lihat rekaman penandaan yang ada bandingkan dengan prosedurnya.
 Lihat pelaksanaan di lapangan/tempat kerja
Sistem penguncian pengoperasian (lock out system)

Terdapat mekanisme penguncian (lihat bentuk/sistem penguncian yang digunakan) terkait dengan
Apabila diperlukan dilakukan penerapan sistem prosedur pemeliharaan/ perbaikan atau prosedur lock-out dan tag-out (LOTO) bila terpisah.
penguncian pengoperasian (lock out system) Rekamannya dapat dilihat pada daftar pelaksanaan lock-out dan dibandingkan dengan prosedurnya
6.5.8.
untuk mencegah agar sarana produksi tidak
 Terdapat mekanisme penguncian (lihat bentuk/sistem penguncian yang digunakan) terkait
dihidupkan sebelum saatnya. dengan prosedur pemeliharaan/ perbaikan
 atau lihat prosedur lock-out dan tag-out (LOTO) bila terpisah.
 Rekamannya dapat dilihat pada daftar pelaksanaan lock-out dan bandingkan dengan
prosedurnya
Terdapat prosedur yang dapat menjamin
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja atau Prosedur pengamanan area
orang lain yang berada didekat sarana dan
6.5.9.  Terdapat prosedur yang dapat menjamin pengaman area yang saat proses pemeriksaan,
peralatan produksi pada saat proses
pemeliharaan, perbaikan dan perubahan dilakukan
pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan  Dokumen dalam bentuk formulir/checklist yang digunakan
perubahan.
Terdapat penanggung jawab untuk menyetujui sarana dan peralatan produksi telah aman
digunakan

Mengacu pada prosedur permintaan pemeliharaan/ perbaikan untuk menjamin sarana yang
diperbaiki sudah aman untuk digunakan kembali. Bukti rekamannya adalah work order form yang
Terdapat penanggung jawab untuk menyetujui telah ditanda tangani oleh user setelah proses perbaikan selesai dan bentuk pencabutan LOTO dari
bahwa sarana dan peralatan produksi telah personil yang berwenang. (persetujuan siap operasi/ serah terima)
6.5.10.
aman digunakan setelah proses pemeliharaan,
perawatan, perbaikan atau perubahan.  Mengacu pada prosedur permintaan pemeliharaan/perbaikan untuk menjamin sarana yang
diperbaiki sudah aman untuk digunakan kembali.
 Bukti rekamannya adalah work order form yang telah ditanda tangani oleh user setelah
proses perbaikan selesai dan bentuk pencabutan LOTO dari personil yang berwenang.
 Persetujuan siap operasi/ serah terima
 Personil yang berwenang sesuai dokumen prosedur dan SPT perusahaan
6.6. Pelayanan

23
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
Perusahaan dikontrak untuk menyediakan pelayanan jasa tertentu sesuai Permenaker
No.Per.04/MEN/ 1995

 Perusahaan dikontrak untuk memberikan jasa pelayanan tertentu berdasarkan kontrak


Apabila perusahaan dikontrak untuk
termasuk dalam perusahaan jasa K3 (PJK3) sesuai dengan Permenaker No. Per.
menyediakan pelayanan yang tunduk pada 04/MEN/1995
standar dan peraturan perundang-undangan  Jasa pelayanan yang diberikan meliputi :
6.6.1.
mengenai K3, maka perlu disusun prosedur o jasa konsultasi K3,
untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi o jasa fabrikasi, pemeliharaan, reparasi dan instalasi teknik K3,
o jasa pemeriksaan dan pengujian teknik,
persyaratan.
o jasa pemeriksaan dan atau pelayanan kesehatan kerja,
o jasa audit K3
o jasa pembinaan K3.
Lihat dokumen kontrak
Perusahaan melalui kontrak diberikan pelayanan jasa tertentu sesuai Permenaker
No.Per.04/MEN/ 1995

Jika sebagai pelanggan (6.6.2) maka dapat dilihat pada elemen 5 (pada prosedur pembelian) dimana
sudah didetailkan spesifikasi K3 ini dalam pembelian barang dan jasa. Spesifikasi ini dapat berupa
surat penujukan PJK3 dari Kemenakertrans RI. Pada
6.6.2 perusahaan diminta memiliki prosedur seleksi dan evaluasi subkontraktor dimana aspek K3
Apabila perusahaan diberi pelayanan melalui menjadi prasyarat di dalamnya. Bukti rekaman dapat dilihat dari rekaman kegiatan seleksi dan
kontrak, dan pelayanan tunduk pada standar evaluasi.
6.6.2. dan peraturan perundang-undangan K3, maka
 Perusahaan melalui kontrak diberikan jasa pelayanan tertentu sesuai dengan Permenaker
perlu disusun prosedur untuk menjamin bahwa
No.Per.04/ MEN/1995 oleh perusahaan jasa K3 (PJK3)
pelayanan memenuhi persyaratan.  Jasa pelayanan yang diberikan meliputi:
o jasa konsultasi K3,
o jasa fabrikasi, pemeliharaan, reparasi dan instalasi teknik K3,
o jasa pemeriksaan dan pengujian teknik,
o jasa pemeriksaan dan atau pelayanan kesehatan kerja,
o jasa audit K3
o jasa pembinaan K3.
Lihat dokumen kontrak
6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat
14. Prosedur keadaan darurat
Keadaan darurat yang potensial di dalam
Perusahaan telah mengidentifikasi keadaan darurat yang mungkin terjadi (fire, spill,ledakan, banjir,
dan/atau di luar tempat kerja telah diidentifikasi huru-hara, dll). Hal ini dibuktikan dengan adanya dokumen tertulis berupa prosedur keadaan darurat
dan prosedur keadaan darurat telah perusahaan. Lihat potensi keadaan darurat di dalam prosedur keadaan darurat dan bandingkan
6.7.1.
didokumentasikan dan diinformasikan agar dengan kondisi yang ada mengacu pada catatan manajemen risiko.
diketahui oleh seluruh orang yang ada di tempat
kerja.  Telah dilakukan identifikasi keadaan darurat yang mungkin terjadi:
o fire,
o spill,

24
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
o ledakan,
o banjir,
o huru-hara, dll.
 Ada dokumen tertulis berupa prosedur keadaan darurat perusahaan.
 Periksa/verifikasi potensi keadaan darurat di dalam prosedur keadaan darurat dan banding
kan dengan kondisi yang ada mengacu pada catatan
manajemen risiko, ref. 2.1.1
Penyediaan alat/sarana diuji serta ditinjau secara rutin

 Prosedur tsb harus dilakukan simulasi (ada rekaman uji coba) untuk mengatahui
kesesuaian dan efektifivitasnya.
 Jadwal simulasi paling tidak dilakukan 1x dalam setahun atau mengacu pada frekwensi
pelaksanaan dalam prosedur keadaan darurat itu sendiri.
Penyediaan alat/sarana dan prosedur keadaan
 Prosedur keadaan darurat dievaluasi/ ditinjau ulang
darurat berdasarkan hasil identifikasi dan diuji o oleh petugas yang kompeten (dapat oleh personil dari bagian K3 atau pihak luar, misal
6.7.2
serta ditinjau secara rutin oleh petugas yang kerja sama dengan Dinas Kebakaran setempat jika berkaitan dengan masalah
berkompeten dan berwenang. kebakaran atau konsultan profesional K3).
 Evaluasi mencakup kesesuaian terhadap:
o skenario prosedur,
o kesiapan peralatan dan
o target kecepatan dan ketepatan untuk setiap prosedur keadaan darurat.kesesuaian
terhadap skenario prosedur, kesiapan peralatan dan target kecepatan dan ketepatan untuk
setiap prosedur KD.
Instruksi dan pelatihan

Perusahaan telah membuat instruksi keadaan darurat dan telah dikomfirmasikan kepada
seluruh tenaga kerja perusahaan dan memberikan pelatihan dalam bentuk evakuasi drill.
Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan Bukti rekaman adalah catatan evakuasi drill untuk setiap tenaga kerja mengacu kepada prosedur
keadaan darurat yang sesuai dengan tingkat risiko yang ada di perusahaan.
6.7.3. mengenai prosedur keadaan darurat yang
sesuai dengan tingkat risiko.  Telah membuat instruksi keadaan darurat dan telah dikonfirmasikan kepada seluruh
tenaga kerja perusahaan dan telah diberikan pelatihan dalam bentuk evakuasi drill.
 Bukti rekaman adalah catatan evakuasi drill untuk setiap tenaga kerja mengacu kepada
prosedur keadaan darurat yang sesuai dengan tingkat risiko yang ada di
perusahaan.
Petugas penanganan keadaan darurat (ERT)

Khusus petugas darurat telah diberi pelatihan spesifik darurat sesuai dengan peran dan tugasnya
Petugas penanganan keadaan darurat (damkar/P3K). Rekaman dapat berupa daftar hadir dan atau sertifikat pelatihan serta catatan
ditetapkan dan diberikan pelatihan khusus serta pelatihan terkait. Untuk tim kebakaran dapat mengacu pada Kepmenaker No.Kep.186/MEN/1999.
6.7.4.
diinformasikan kepada seluruh orang yang ada
Khusus petugas darurat :
di tempat kerja.  telah ditetapkan dan
 diberi pelatihan spesifik sesuai dengan peran dan tugasnya :
o damkar
o P3K
25
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
o evakuasi.
 Sertifikat pelatihan serta
 Rekaman daftar hadir dan atau
 catatan pelatihan.

Rambu-rambu tanggap darurat

Verifikasi dilakukan dengan melihat kondisi di lapangan dengan bukti rekaman yaitu instruksi
keadaan darurat, peta evakuasi, terdapat arah panah menuju pintu keluar terdekat & aman, menuju
titik berkumpul (muster/assembly point) yang terlihat dengan jelas dan terang pada jarak 20m,
mempunyai penerangan minimum 10 lux. Instruksi tsb jelas, singkat dan semua tenaga kerja
mengetahui dan memahaminya. Dan hubungan keadaan darurat (nomor kontak telpon, tanda exit,
tanda pintu darurat, dll)
Instruksi/prosedur keadaan darurat dan hubungan
keadaan darurat diperlihatkan secara jelas dan Verifikasi dilakukan dengan melihat kondisi di lapangan dengan bukti rekaman yaitu:
6.7.5.
menyolok serta diketahui oleh seluruh tenaga  instruksi keadaan darurat,
kerja di perusahaan.  peta evakuasi,
 terdapat arah panah menuju pintu keluar terdekat & aman,
 tanda exit,
 tanda pintu darurat
 menuju titik berkumpul (muster/assembly point) yang terlihat dengan jelas dan terang
pada jarak 20m, mempunyai penerangan minimum 10 lux.
 nomor kontak telpon,
 Instruksi tsb jelas, singkat dan
 semua tenaga kerja mengetahui dan memahaminya, dll
Peralatan, dan sistem tanda bahaya keadaan darurat diperiksa dan diuji

Lihat pada catatan-catatan inspeksi, pengujian dan sertifikat hasil pengujian dan laporan
maintenance-nya beserta penjadwalannya (rekaman kegiatan hasil pemeriksaan dan pengujian
lengkap dengan jadwalnya), seperti pemeriksaan dan pengujian peralatan hydrant, sprinkle, fire
detector, fire alarm, APAR, emergency lamp, emergency shower, breathing apparatus, dll.

Peralatan, dan sistem tanda bahaya keadaan  disediakan,


darurat disediakan, diperiksa, diuji dan  diperiksa,
 diuji dan
6.7.6. dipelihara secara berkala sesuai dengan
 dipelihara secara berkala
peraturan perundang-undangan, standar dan o sesuai dengan peraturan perundang- undangan, standar dan pedoman teknis yang
pedoman teknis yang relevan. relevan
 catatan inspeksi/ pengujian
 sertifikat hasil pengujian dan
 laporan maintenancenya beserta penjadwalannya

Rekaman kegiatan hasil pemeriksaan dan pengujian lengkap dengan jadwalnya, seperti
pemeriksaan dan pengujian peralatan : hydrant, sprinkle, fire detector, fire alarm, APAR,
emergency lamp, emergency shower, breathing apparatus, dll.
6.7.7. Jenis, jumlah, penempatan dan kemudahan Jumlah, jenis, letak posisi alat darurat

26
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
untuk mendapatkan alat keadaan darurat telah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan Posisi alat darurat (APAR, hydrant, kotak P3K, dll) jelas dilihat, tidak terhalang dan bertanda yang
atau standar dan dinilai oleh petugas yang mudah dipahami oleh tenaga kerja, termasuk ketepatan dalam spesifikasi alat keadaan darurat yang
disediakan berdasarkan potensi bahayanya. Peralatan keadaan darurat sesuai dengan
berkompeten dan berwenang.
standar/peraturan perundangan yang berlaku dan diperiksa, diuji, dinilai oleh petugas yang kompeten
dibidangnya

 Jenis dan jumlah,


 penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat
 Posisi alat darurat (APAR, hydrant, kotak P3K, dll)
o jelas dilihat,
o tidak terhalang dan
o bertanda yang mudah dipahami oleh tenaga kerja,
o ketepatan dalam spesifikasi alat yang disediakan berdasarkan potensi bahayanya.
o dinilai oleh petugas yang kompeten dibidangnya
 telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau standar dan
 dinilai, diperiksa, diuji, oleh petugas yang berkompeten dan berwenang
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakan
Alat P3K

Ada kegiatan pengecekan terhadap kondisi isi dari kotak P3K, biasanya berupa cheklist tentang
Perusahaan telah mengevaluasi alat P3K dan kelengkapan obat, jumlah pemakaian, penggantian, dll. Ada kegiatan pengecekan terhadap kondisi
menjamin bahwa sistem P3K yang ada isi dari kotak P3K, biasanya berupa cheklist tentang kelengkapan obat, jumlah pemakaian,
6.8.1. penggantian, dll.
memenuhi peraturan perundang-undangan,
standar dan pedoman teknis.
 Pengecekan terhadap kondisi isi dari kotak P3K,
 Dilengkapi cheklist tentang kelengkapan
obat, jumlah pemakaian, penggantian, dll.
Petugas P3K

Ada petugas P3K yang ditunjuk pimpinan perusahaan. Petugas tsb dapat dari lingkungan pekerja
Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai atau personil medis di klinik. Pelatihan P3K bagi petugas yang ditunjuk sesuai dengan Permenaker
6.8.2. No.Per.03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja jo. Permenakertrans No.
dengan peraturan perundangan-undangan.
Per.15/MEN/VIII/2008 tentang P3K di Tempat Kerja.
 Ada petugas P3K yang ditunjuk pimpinan perusahaan.
 Petugas tsb berasal dari lingkungan pekerja atau personil medis di klinik.
 Pelatihan P3K bagi petugas yang ditunjuk sesuai dengan :
6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat
Prosedur untuk pemulihan kondisi tenaga kerja 15. Prosedur untuk pemulihan kondisi
maupun sarana dan peralatan produksi yang
 Prosedur untuk pemulihan kondisi tenaga kerja maupun sarana dan peralatan produksi
6.9.1. mengalami kerusakan telah ditetapkan dan
yang mengalami kerusakan
dapat diterapkan sesegera mungkin setelah  Identifikasi kerusakan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.  Rencana pemulihan kondisi kerusakan dan petugas penanggung jawabnya
7. STANDAR PEMANTAUAN
27
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
7.1 Pemeriksaan Bahaya
Prosedur pemeriksaan/ inspeksi

Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat kerja  Jadwal reguler kegiatan inspeksi.


7.1.1.
dan cara kerja dilaksanakan secara teratur.  Form/checklist inspeksi tempat kerja dan peralatan kerja
o Inspeksi cara kerja dapat mengacu kepada job analysis dan
o Inspeksi tempat kerja dapat mengacu kepada Hazid
Petugas yang kompeten dan berwenang Inspeksi dilakukan secara bersama oleh wakil pengurus
dan wakil tenaga kerja dengan syarat telah mengikuti pelatihan identifikasi potensi bahaya. Bukti
Pemeriksaan/inspeksi dilaksanakan oleh dapat dilihat dari rekaman hasil inspeksi, siapa yang melakukan dan posisinya
petugas yang berkompeten dan berwenang
7.1.2.  Tim inspeksi yang telah ditetapkan (SPT)
yang telah memperoleh pelatihan mengenai
 Inspeksi dilakukan secara bersama oleh wakil pengurus dan wakil tenaga kerja
identifikasi bahaya.  Telah mengikuti pelatihan identifikasi potensi bahaya.
 Bukti rekaman hasil inspeksi dan petugas yang melakukan dan posisinya (jabatannya)
Checklist yang digunakan untk inspeksi
Mencari masukan

Inspeksi bukan saja hanya mengacu pada cheklist tetapi juga memberi ruang masukan diluar
cheklist. Dapat dilihat dari catatan inspeksi apakah terdapat masukan dari petugas yang melakukan
Pemeriksaan/inspeksi mencari masukan dari tugas di tempat yang diperiksa.
7.1.3. tenaga kerja yang melakukan tugas di tempat
yang diperiksa  Cheklist pemeriksaan/inspeksi
 Masukan dari tenaga kerja yang melakukan tugas di tempat yang diperiksa diakomodir dalam
checklist
 Rekaman/catatan hasil inspeksi apakah terdapat masukan dari petugas yang
melakukan tugas di tempat yang diperiksa.
Daftar periksa (check list)
Daftar periksa (check list) tempat kerja telah
Dokumen berupa cheklist inspeksi tempat kerja sesuai dengan kondisi tempat kerjanya.
7.1.4. disusun untuk digunakan pada saat
pemeriksaan/inspeksi.  Dokumen berupa cheklist inspeksi tempat kerja sesuai dengan kondisi tempat
kerjanya.
Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi
rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan
7.1.5. Lihat tembusan/cc. laporan inspeksi dengan mengacu pada prosedur inspeksi.
diajukan kepada pengurus dan P2K3 sesuai
dengan kebutuhan.
Pengusaha atau pengurus telah menetapkan
penanggung jawab untuk pelaksanaan tindakan Penetapan tim Inspeksi dan jadwal Inspeksi rutin diarea kerja yang mempunyai tingkat potensi
7.1.6.
perbaikan dari hasil laporan bahaya dan program perbaikannya
pemeriksaan/inspeksi.
Tindakan perbaikan dari hasil laporan Terdapat catatan monitoring status penyelesaian terhadap tindakan koreksi dari temuan-temuan
7.1.7.
pemeriksaan/inspeksi dipantau untuk inspeksi dan kemudian tindakan perbaikan yang telah dilakukan telah dinilai keefektifannya dalam arti

28
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
menentukan efektifitasnya. tidak menimbulkan bahaya baru
7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja
Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja

Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja Adanya dokumentasi/laporan hasil pemantauan lingkungan kerja. Interval waktu
dilaksanakan secara teratur dan hasilnya pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan/ standar yang berlaku
7.2.1.
didokumentasikan, dipelihara dan digunakan
 Dilakukan pemantauan / monitoring lingkungan kerja
untuk penilaian dan pengendalian risiko.  Jenis pemantauan
 Adanya dokumentasi/rekaman laporan hasil pemantauan lingkungan kerja.
 Interval waktu pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan/standar yang berlaku
Ruang lingkup pemantauan/pengukuran:
faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi
Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja
Lihat laporan hasil pemantauan/monitoring lingkungan kerja:
7.2.2. meliputi faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan
 Faktor fisik dan Faktor kimia yang mengacu pada Permenaker No. Per.13/MEN/X/2011 tentang
psikologi. NAB Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja dan Kepmenaker No. Kep.187/MEN/1999
tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
 Laporan hasil pemantauan/monitoring lingkungan kerja
Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja Petugas atau pihak yang berkompeten
dilakukan oleh petugas atau pihak yang
7.2.3.  Bukti kompetensi petugas atau pihak yang berkompeten dan berwenang dari dalam
berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan
dan/atau luar perusahaan. o SE Dirjen BINWASNAKER No. SE- 01/DJPPK/2011
7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian
Terdapat prosedur yang terdokumentasi Terdapat prosedur tertulis berkaitan dengan identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan penyimpanan
mengenai identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan terhadap alat ukur, misalnya noisemeter, luxmeter, gas detector, dll. Bila alat-alat disediakan dari
7.3.1. pihak luar, maka penyedia/supplier/kontraktor harus dapat menunjukkan hasil pengujiannya. Hal ini
dan penyimpanan untuk alat pemeriksaan, ukur
dapat diidentifikasi pada saat tahap kontrak dan pembelian jasa ybs.
dan uji mengenai K3.
Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh petugas atau Lihat kualifikasi petugas yang melakukan kalibrasi alat tsb atau catatan pelatihannya.
7.3.2 pihak yang berkompeten dan berwenang dari
dalam dan/atau luar perusahaan.
7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja
Pemantauan kesehatan tenaga kerja

Ada`kegiatan dan dokumentasinya (daftar, jadwal, SOP, rekaman pemeriksaan kesehatan) mengenai
Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja kegiatan pemantauan kesehatan tenaga kerja, terutama pemeriksaan kesehatan khusus seperti
yang bekerja pada tempat kerja yang misalnya pengecekan darah untuk melihat kontaminasi kadar bahan kimia, audiometri untuk
7.4.1.
mengandung potensi bahaya tinggi sesuai kebisingan, rontgen untuk penyakit saluran pernafasan, dll.
dengan peraturan perundang-undangan.  Daftar pekerjaan dengan potensi bahaya tinggi (ref. manajemen resiko)
 Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang bekerja pada tempat kerja yang
mangandung bahaya tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
 Ada`kegiatan dan dokumentasinya:
29
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
o daftar, jadwal, SOP, rekaman pemeriksaan kesehatan
o pemeriksaan kesehatan khusus seperti misalnya pengecekan darah untuk melihat
kontaminasi kadar bahan kimia, audiometri untuk kebisingan, rontgen untuk penyakit
saluran pernafasan, dll.
Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan Hasil identifikasi dalam bentuk daftar program pemeriksaan kesehatantenaga kerja yang dilakukan
identifikasi keadaan dimana pemeriksaan dan tata cara atau prosedur untuk pemeriksaan kesehatan tenaga kerja ini
7.4.2. kesehatan tenaga kerja perlu dilakukan dan
telah melaksanakan sistem untuk membantu
pemeriksaan ini.
Dokter pemeriksa yang ditunjuk

Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter perusahaan yang sesuai dengan
7.4.3. oleh dokter pemeriksa yang ditunjuk sesuai ketentuan Permenaker No.Per.01/MEN/1976 tentang Kewajiban Latihan Hyperkes Bagi Dokter
peraturan perundang-undangan. Perusahaan dan mandapatkan surat penunjukan dari Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan sebagaimana
pasal 8 UU 1/1970 ttg Keselamatan Kerja.
Pelayanan kesehatan tenaga kerja
Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan
7.4.4.  Pelayanan kesehatan tenaga kerja:
kerja sesuai peraturan perundang-undangan.
o dilakukan sendiri (poliklinik perusahaan)
o jasa pihak ke III
Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga kerja

Catatan mengenai pemantauan kesehatan Diwajibkan untuk memberikan pelaporan setiap aktifitas pemeriksaan kesehatan tenaga kerja (rekap
7.4.5. tenaga kerja dibuat sesuai dengan peraturan medis) yang mengacu pada Per.Menaker No.Per.02 /MEN/1980
perundang-undangan.
 Laporan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja (rekap medis) yang mengacu pada
Permenaker No.Per.02/MEN /1980
8. PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN
8.1. Pelaporan Bahaya
Prosedur Pelaporan Bahaya
Terdapat prosedur pelaporan bahaya yang
8.1.1. berhubungan dengan K3 dan prosedur ini Perusahaan mempunyai prosedur pelaporan sumber bahaya dan tenaga kerja mengetahui cara
diketahui oleh tenaga kerja. pelaporannya. Dokumennya berupa prosedur pelaporan, formulir pelaporan bahaya/ketidak
sesuaian
8.2 Pelaporan Kecelakaan
Terdapat prosedur terdokumentasi yang
menjamin bahwa semua kecelakaan kerja,
Prosedur Pelaporan Kecelakaan
penyakit akibat kerja, kebakaran atau peledakan
8.2.1.
serta kejadian berbahaya lainnya di tempat kerja
Dokumen berupa prosedur tata cara pelaporan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
dicatat dan dilaporkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

30
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
8.3 Pemeriksaan dan pengkajian Kecelakaan
Prosedur pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

Dokumen sama dengan 8.2.1 dimana dapat disajikan satu prosedur yaitu pelaporan dan
Tempat kerja/perusahaan mempunyai prosedur penyelidikan.
8.3.1. pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja.  Prosedur pemeriksaan dan pelaporan kecelakaan dan PAK
 Formulir/checklist untuk pemeriksaan (ref. Permenaker No.PER.03/MEN/1998 untuk laporan
kecelakaan dan Keppres ttg Diagnose PAK untuk laporan Dokter Pemeriksa Kesehatan
Tenaga Kerja
Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja Perusahaan telah menetapkan personil perusahaan yang akan melakukan penyelidikan kecelakaan.
dilakukan oleh petugas atau Ahli K3 yang Kompetensi petugas dapat dilihat pada pelatihan atau sertifikat pelatihan yang dimiliki.
8.3.2. ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan
atau pihak lain yang berkompeten dan
berwenang.
Laporan pemeriksaan dan pengkajian berisi Lihat dan cek pada dokumen laporan kecelakaan selama ini, apakah sudah tertera saran dan jadwal
tentang sebab dan akibat serta perbaikannya.
8.3.3.
rekomendasi/saran dan jadwal waktu
pelaksanaan usaha perbaikan.
Penanggung jawab untuk melaksanakan Lihat pada dokumen laporan kecelakaan siapa penanggung jawab tindakan perbaikan tersebut.
8.3.4. tindakan perbaikan atas laporan pemeriksaan Apakah ybs sudah diberi informasi mengenai tanggung jawab tsb.
dan pengkajian telah ditetapkan.
Tindakan perbaikan diinformasikan kepada Verifikasi dilakukan dengan melihat proses saat penyelidikan dilakukan, apakah melibatkan tenaga
8.3.5. tenaga kerja yang bekerja di tempat terjadinya kerja saat mengumpulkan informasi atau saat mendiskusikan tindakan perbaikan yang akan
kecelakaan. dilakukan? Cross chek dengan pekerja yang terkait atau sertakan tanda tangan pekerja.

Pelaksanaan tindakan perbaikan dipantau, Perusahaan melakukan verifikasi terhadap tindakan perbaikan yang diusulkan dalam laporan
8.3.6. didokumentasikan dan diinformasikan ke kecelakaan. Bentuknya dapat berupa status laporan (closed) atau paraf pada tindakan perbaikan
seluruh tenaga kerja. yang selesai.

8.4 Penanganan Masalah


Terdapat prosedur untuk menangani masalah Prosedur Penanganan Masalah
keselamatan dan kesehatan yang timbul dan
8.4.1. Ada prosedur penyampaian masalah-masalah K3 di tempat kerja. masalah ini dapat berupa hal-hal
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
seperti: lingkungan kerja yang kurang aman, cara kerja, kesehatan dalam bekerja atau keluhan-
yang berlaku. keluhan lainnya.
9 PENGELOLAAN MATERIAL DAN PERPINDAHANNYA
9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis

31
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
Prosedur Penanganan secara manual dan mekanis

Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi Prosedur yang dimaksud yaitu prosedur manajemen risiko seperti pada 2.1.1 dan 6.1.1 tetapi kriteria
potensi bahaya dan menilai risiko yang ini lebih fokus pada kegiatan penanganan bahan secara manual dan mekanis. Bukti penerapannya
9.1.1. lihat hasil laporan risk assesment pada kegiatan tsb.
berhubungan dengan penanganan secara
manual dan mekanis.  Prosedur manajemen risiko untuk penanganan secara manual dan mekanis
 Mengacu dokumen manajemen risiko kriteria 2.1.1 dan 6.1.1
 Laporan/rekaman HIRARC untuk kegiatan ybs.
Petugas yang berkompeten

Identifikasi bahaya dan penilaian risiko Verifikasi petugas yang melakukan risk assesment.
9.1.2. dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten
dan berwenang.  Lihat hasil rekaman/laporan HIRARC
 Petugas yang melakukan verifikasi risk assesment.
 Sertifikat pelatihan manajemen risiko
Pengusaha atau pengurus menerapkan dan Verifikasi ke lapangan apakah rekomendasi tindakan pengendalian risiko dari laporan risk assesment
meninjau cara pengendalian risiko yang diterapkan di tempat kerja. Bukti rekaman yaitu terdapat monitoring dari program kerja dari
9.1.3.
berhubungan dengan penanganan secara pengendalian risiko yang diambil.
manual atau mekanis.
Terdapat prosedur untuk penanganan bahan Terdapat prosedur tertulis untuk penanganan terhadap kemungkinan kerusakan, tumpahan dan
9.1.4. meliputi metode pencegahan terhadap kebocoran (clinker, secondary contaiment, spill kit dll.)
kerusakan, tumpahan dan/atau kebocoran.
9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan
Prosedur penyimpanan, pemindahan bahan
Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan
disimpan dan dipindahkan dengan cara yang Semua kriteria ini dapat ditunjukan dengan suatu prosedur dan penerapannya mengenai
9.2.1. penanganan bahan agar teratur dan rapi dalam penyimpanan (housekeeping).
aman sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.  Dokumen prosedur, IK dan formulir/checklist penerapannya mengenai penanganan
bahan agar teratur dan rapi dalam penyimpanan (housekeeping).
Terdapat prosedur yang menjelaskan Prosedur tsb mencakup penanganan terhadap sifat bahan, khususnya kadaluarsa bahan (seperti
9.2.2. persyaratan pengendalian bahan yang dapat pengaturan pengeluaran dan pencatatan masa kode bahan), penempatan bahan sesuai dengan
rusak atau kadaluarsa. sifat bahan, bahan dalam kondisi siap pakai.
Prosedur pembuangan bahan dengan cara yang aman
Bila tidak dipakai akan dibuang dengan cara yang aman (seperti untuk pembuangan limbah oli
Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan dipersyaratkan kepenampung yang mempunyai ijin dan limbah cair ke PPLI), dll.
9.2.3. dibuang dengan cara yang aman sesuai dengan
 Tempat pembuangan sementara
peraturan perundang-undangan.  Tempat pembuangan akhir/final
 Dokumen/data jenis, jumlah, klasifikasi bahaya, SOP dan IK
 Formulir/cheklist terkait kegiatan
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)

32
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
Perusahaan telah mendokumentasikan dan Prosedur mengenai penyimpanan, penanganan dan pemindahan BKB dengan cara yang aman
menerapkan prosedur mengenai penyimpanan,
penanganan dan pemindahan BKB sesuai Ada prosedur tertulis mengenai kegiatan- kegiatan tsb untuk bahan berbahaya, dapat berupa
9.3.1. prosedur atau instruksi kerja terkait dengan penggunaan bahan kimia tsb. Peraturan yang mengatur
dengan persyaratan peraturan perundang-
tentang pengendalian bahan kimia berbahaya yaitu Kep. Menaker No. Kep.187/MEN/1999.
undangan, standar dan pedoman teknis yang
relevan.
Terdapat Lembar Data Keselamatan BKB Lembar data ini dikenal dengan MSDS (material safety data sheet). Seharusnya di tempat kerja
(Material Safety Data Sheets) meliputi mempunyai/menyimpan MSDS ini, dan dapat didapatkan dari pihak suplier bahan kimia
9.3.2. keterangan mengenai keselamatan bahan (dipersyaratkan pada elemen 5 dalam pembelian bahan). Rekaman MSDS ini harus dapat ditemukan
baik di tempat yang menyimpan maupun yang menggunakan bahan. MSDS sebaiknya bersifat
sebagaimana diatur pada peraturan perundang-
komunikatif, artinya dimengerti oleh yang membaca (misalnya dalam bahasa Indonesia).
undangan dan dengan mudah dapat diperoleh.
Pemberian label pada bahan kimia berbahaya
Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan
Ada pelabelan pada wadah bahan kimia, yang penting label ini maksudnya diketahui oleh para
9.3.3. pemberian label secara jelas pada bahan kimia
user/pengguna bahan kimia. Bukti penerapan di lapangan yaitu semua wadah bahan kimia
berbahaya. mempunyai label yang berisi nama zat, sifat bahaya/rambu bahaya dan tindakan bila keadaan
darurat.
Rambu peringatan bahaya terpasang sesuai Rambu peringatan bahaya
9.3.4. dengan persyaratan peraturan perundang-
Rambu peringatan ini menjelaskan bahaya dari bahan kimia yang ada di tempat kerja, misalnya
undangan dan/atau standar yang relevan. rambu sifat bahan tsb seperti flammable, explosive, poison, dll.
Sama dengan penjelasan 9.3.1 dan lebih ditekankan pada cara penyimpanan agar disesuaikan
Penanganan BKB dilakukan oleh petugas yang dengan sifat reaktif bahan, misalnya bahan yang oksidator tidak ditempatkan berdekatan
9.3.5. dengan yang flammable, dll. Dan juga bahan yang dipindahkan harus dengan cara yang
berkompeten dan berwenang.
aman, seperti loading-unloading bensin dimana harus dilengkapi dengan sistem grounding,
dilengkapi dengan APAR yang sesuai, tanda dilarang nerokok, dll.
10. PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN DATA
10.1 Catatan K3
Prosedur Pengumpulan dan Penggunaan Data
Pengusaha atau pengurus telah
mendokumentasikan dan menerapkan prosedur Perusahaan telah menetapkan prosedur yang mengatur pengelolaan terhadap catatan- catatan K3
10.1.1. pelaksanaan identifikasi, pengumpulan, tsb. Bukti rekaman yaitu prosedur
pengarsipan, pemeliharaan, penyimpanan dan pengendalian catatan dimana aplikasinya adalah terdapat masterlist catatan K3 yang minimal
penggantian catatan K3. mancakup masa simpan dan lokasi penyimpanan. Definisi catatan K3 ini berupa formulir K3 yang
sudah terisi, misal form kecelakaan, form inspeksi/audit, dll.
Peraturan perundang-undangan, standar dan Tercakup prosedur pengendalian dokumen yaitu mengenai pegendalian dokumen eksternal, dimana
aplikasinya adanya daftar undang-undang, peraturan, standar dan pedoman teknis yang relevan
10.1.2. pedoman teknis K3 yang relevan dipelihara
dimana selalu di update, untuk mengetahuinya dapat dilihat dari tanggal penerbitan dan juga pada
pada tempat yang mudah didapat. daftar tsb dicantumkan lokasi penyimpanannya.
Terdapat prosedur yang menentukan Bukti penerapannya dapat dilihat pada prosedur pengendalian catatan apakah terdapat klausul yang
10.1.3. persyaratan untuk menjaga kerahasiaan mempersyaratkan kerahasiaan catatan, seperti bagaimana prosedur mengaksesnya, menyimpan
catatan. dan memusnahkannya. Contoh catatan yang bersifat rahasia yaitu medical chek up.

33
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
Catatan kompensasi kecelakaan dan rehabilitasi Contoh catatan peninjauan ulang dan pemeriksaan misalnya: notulen management review, notulen
10.1.4. rapat P2K3, hasil audit, medical record, dll. dengan mengacu pada daftar masa simpan catatan K3
kesehatan tenaga kerja dipelihara.
yang tersusun
10.2 Data dan Laporan K3
Data K3 perusahaan dapat berupa: data kecelakaan minimal FR dan SR, medical cost, laporan
penyakit akibat kerja, data % hasil inspeksi, data pencapaian kinerja program K3, data pemantauan
Data K3 yang terbaru dikumpulkan dan lingkungan kerja (misal kebisingan, NAB, dll) yang mana semua data tsb dianalisa.
10.2.1.
dianalisa. Tabel, matriks atau grafik atau yang lainnya adalah bentuk pengolahan data, sedangkan analisa data
mencakup terhadap analisa untuk mencari akar masalah sampai dengan tindakan koreksi maupun
pencegahan yang dilakukan.
Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan Laporan rutin K3 misalnya laporan yang berhubungan dengan kinerja K3 (FR, SR, LTI/LTA, ZA, dll)
10.2.2. termasuk di dalamnya monitoring terhadap program K3
disebarluaskan di dalam tempat kerja.
11. PEMERIKSAAN SMK3
11.1 Audit Internal SMK3
Data K3 perusahaan dapat berupa: data kecelakaan minimal FR dan SR, medical cost, laporan
Audit internal SMK3 yang terjadwal penyakit akibat kerja, data % hasil inspeksi, data pencapaian kinerja program K3, data pemantauan
dilaksanakan untuk memeriksa kesesuaian lingkungan kerja (misal kebisingan, NAB, dll) yang mana semua data tsb dianalisa.
11.1.1.
kegiatan perencanaan dan untuk menentukan Tabel, matriks atau grafik atau yang lainnya adalah bentuk pengolahan data, sedangkan analisa data
efektifitas kegiatan tersebut. mencakup terhadap analisa untuk mencari akar masalah sampai dengan tindakan koreksi maupun
pencegahan yang dilakukan.
Audit internal SMK3 dilakukan oleh petugas Laporan rutin K3 misalnya laporan yang berhubungan dengan kinerja K3 (FR, SR, LTI/LTA, ZA, dll)
11.1.2. termasuk di dalamnya monitoring terhadap program K3
yang independen, berkompeten dan berwenang.
Data K3 perusahaan dapat berupa: data kecelakaan minimal FR dan SR, medical cost, laporan
Laporan audit didistribusikan kepada pengusaha
penyakit akibat kerja, data % hasil inspeksi, data pencapaian kinerja program K3, data pemantauan
atau pengurus dan petugas lain yang
lingkungan kerja (misal kebisingan, NAB, dll) yang mana semua data tsb dianalisa.
11.1.3.
berkepentingan dan dipantau untuk menjamin
Tabel, matriks atau grafik atau yang lainnya adalah bentuk pengolahan data, sedangkan analisa data
dilakukannya tindakan perbaikan. mencakup terhadap analisa untuk mencari akar masalah sampai dengan tindakan koreksi maupun
pencegahan yang dilakukan.
12 PENGEMBANGAN KETRAMPILAN DAN KEMAMPUAN
12.1 Strategi Pelatihan
Analisis kebutuhan pelatihan K3 sesuai Adanya dokumen training need analysis (TNA) yang mencakup kebutuhan pelatihan K3 (hubungan
12.1.1. persyaratan peraturan perundang-undangan antara kompetensi K3 dengan pelatihan K3 yang perlu disiapkan/ direncanakan
telah dilakukan.
Rencana pelatihan K3 bagi semua tingkatan Dapat dilihat pada program pelatihan tahunan perusahaan kemudian komposisi peserta
12.1.2. pelatihannya
telah disusun.
Jenis pelatihan K3 yang dilakukan harus Lihat kembali pada matriks pelatihan K3 dengan disesuaikan job qualification-nya. Perhatikan untuk
12.1.3. disesuaikan dengan kebutuhan untuk pelatihan khusus yang dipersyaratkan oleh peraturan perundangan seperti operator forklift, crane,
pengendalian potensi bahaya. ketel uap, regu kebakaran, sekretaris P2K3, dll.
Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang Kriteria ini terkait dengan pihak ketiga yang digunakan jasanya untuk mengadakan pelatihan. Hal ini
12.1.4. berkompeten dan berwenang sesuai peraturan diatur dalam Per.Menaker No.Per.04/MEN/1995 tentang Perusahaan Jasa K3. Penerapan
perundang-undangan. kesesuaian ini dapat dilihat dari kontrak pembelian jasa.

34
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai Perusahaan menyediakan fasilitas pelatihan dan sumber daya untuk kegiatan pelatihan
12.1.5.
untuk pelaksanaan pelatihan yang efektif. (khususnya bila pelatihan bersifat internal).
Pengusaha atau pengurus mendokumentasikan Catatan pelatihan seperti daftar hadir, jadwal, dll disimpan dan diarsipkan (flie) termasuk daftar
12.1.6.
dan menyimpan catatan seluruh pelatihan. riwayat pelatihan per pekerja.
Program pelatihan ditinjau secara teratur untuk Setiap selesai perogram pelatihan sebaiknya dibuat lembar evaluasi terhadap pelaksanaan
12.1.7.
menjamin agar tetap relevan dan efektif. pelatihan
12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia
Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan serta dalam pelatihan
Anggota manajemen eksekutif dan pengurus
berperan serta dalam pelatihan yang mencakup Manajemen senior terlibat dalam kegiatan pelatihan K3. Terlibat disini termasuk ikut serta dalam
12.2.1.
penjelasan tentang kewajiban hukum dan pelatihan, minimal pelatihan tentang penjelasan tentang kewajiban hukum dan prinsip-prinsp serta
prinsip-prinsip serta pelaksanaan K3. pelaksanaan K3. Dokumen yang dilihat yaitu catatan pelatihan, sertifikat (jika ada) atau kegiatan
yang diikuti seperti seminar, dll.
Manajer dan penyelia menerima pelatihan
Manajer dan pengawas/penyelia menerima
Pelatihan disini bukan hanya pelatihan K3 yang sesuai dengan peran dan tugasnya namun juga yang
12.2.2. pelatihan yang sesuai dengan peran dan
berhubungan dengan kompetensi pekerjaannya. Kesesuaiannya dapat dilihat dari job
tanggung jawab mereka. qualificationnya dan atau matriks pelatihan mereka.
Bukti penerapannya dapat dilihat pada rekaman pelatihan dan sertifikat atau daftar riwayat pelatihan
12.3 Pelatihan bagi Tenaga Kerja
Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja
termasuk tenaga kerja baru dan yang
12.3.1. Setiap tenaga kerja baru mendapatkan pelatihan bagaimana bekerja dengan aman termasuk
dipindahkan agar mereka dapat melaksanakan
pengenalan mengenai K3, begitu pula dengan tenaga kerja yang dipindahkan ke bagian yang baru.
tugasnya secara aman. Lihat pada prosedur pelatihan dan catatan pelatihan.
Pelatihan diberikan kepada tenaga kerja apabila Perubahan sarana produksi atau proses dapat menimbulkan bahaya baru, maka tenaga kerja
di tempat kerjanya terjadi perubahan sarana harus diinformasikan mengenai bahaya tsb.
12.3.2.
produksi atau proses.perubahan sarana
produksi atau proses
Pengusaha atau pengurus memberikan Pelatihan penyegaran ini tergantung kebutuhan/persyaratan yang ada, misalnya pelatihan
12.3.3. pelatihan penyegaran kepada semua tenaga penanganan keadaan darurat dilakukan setahun sekali, pelatihan P3K, pelatihan penanganan bahan
kerja. kimia, dll.
12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor
Terdapat prosedur yang menetapkan Prosedur Pemberian Taklimat
persyaratan untuk memberikan taklimat
12.4.1.
(briefing) kepada pengunjung dan mitra kerja Ada program pelatihan pengenalan K3 bagi pengunjung dan mitra kerja. Lihat pada materi pelatihan,
guna menjamin K3. jadwal pelatihan dan absensi pelatihan pengenalan K3.
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus
Perusahaan mempunyai sistem yang menjamin Sistem untuk manjamin kepatuhan terhadap persyaratan lisensi atau kualifikasi
12.5.1. kepatuhan terhadap persyaratan lisensi atau
kualifikasi sesuai dengan peraturan Perusahaan melakukan identifikasi terhadap kebutuhan pelatihan yang memang dipersyaratkan
35
KRITERIA AUDIT DAN CATATAN TEMUAN KAT. TEMUAN
KRITERIA AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT AUDIT (K/MA/MI/O)
perundangan untuk melaksanakan tugas dalam peraturan perundangan. Lihat pada TNA atau matriks pelatihan yang ada. Beberapa pelatihan
khusus, melaksanakan pekerjaan atau tsb yaitu:
mengoperasikan peralatan.  Ahli K3 Umum – Permenaker No.Per.02/ MEN/1992
 Dokter perusahaan – Permenaker No.Per.01/ MEN/1976
 Paramedis – Permenaker No.Per. 01/MEN/ 1979
 Juru las – Permenaker No. Per.02/ MEN/1982
 Operator ketel uap – Permenaker No.Per.01/MEN /1988
 Regu kebakaran – Kepmenaker No.Kep.186/ MEN/1999
 Ahli K3 Kimia dan Petugas K3 Kimia –
Kepmenaker No.Kep.187/ MEN/1999
 Petugas P3K - Permenakertrans No.Per.15/VII/2008
 Operator Pesawat Angkat-angkut –
Permenakertrans No.Per.09/VII/ MEN/2010

36

Anda mungkin juga menyukai