Anda di halaman 1dari 25

DAFTAR PERIKSA AUDIT SMK3

(CHECKLIST AUDIT)
BERDASARKAN PP NO 50 TAHUN 2012

KRITERIA AUDIT DAN


TERIA AUDIT CATATAN TEMUAN AUDIT
PEMENUHAN/DOKUMEN TERKAIT
AN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN

akan K3 yang tertulis, bertanggal,


Perusahaan membuat kebijakan K3 tertulis, bertanggal
oleh pengusaha atau pengurus, secara
dan isinya mencakup tujuan dan pernyataan komitmen
an tujuan dan sasaran K3 serta
Perusahaan mengenai pelaksanaan K3 di tempat kerja
dap peningkatan K3
Proses konsultasi bisa dalam bentuk suatu rapat yang
usun oleh pengusaha dan/atau membahas perumusan isi kebijakan dimana peserta rapat
h melalui proses konsultasi dengan bisa dari anggota P2K3 (wakil tenaga kerja)/wakil
rja departemen dan atau serikat pekerja. Lihat pada
notulensi rapat pembahasan kebijakan ini.
Bentuk komunikasi kebijakan K3 ini bisa melalui;
engkomunikasikan kebijakan K3 penempelan, pembacaan saat briefing pagi, kartu
tenaga kerja, tamu, kontraktor, pengenal visitor, lampiran dalam kontrak, materi
pemasok dengan tata cara yang tepat briefing bagi tamu, papan pengumuman di pintu masuk,
pelatihan pengenalan (induction training) dll
Kebijakan K3 khusus dibuat sesuai dengan kondisi
tingkat risiko perusahaan atau terkait dengan lintas
us dibuat untuk masalah K3 yang
departemen (tidak wajib harus ada), contoh kebijakan
mengenai penggunaan bahan peledak, radiasi,
alcohol&drugs, dll
Ada mekanisme untuk meninjau ulang isi kebijakan
an kebijakan khusus lainnya ditinjau
secara berkala misal melalui rapat manajemen review
berkala untuk menjamin bahwa
meeting tahunan, rapat P2K3 atau rapat lainnya. Bila ada
but sesuai dengan perubahan yang
perubahan nama perusahaan, manajemen, visi, dll maka
perusahaan dan dalam peraturan
kebijakan juga harus direvisi. Jadwal waktu tinjauan
ngan.
sebaiknya dicantumkan
ab & Wewenang Untuk Bertindak
b dan wewenang untuk mengambil Ada dokumen yang menjelaskan tanggung jawab dan
1
elaporkan kepada semua pihak yang wewenang seseorang yang disahkan oleh manajemen
perusahaan di bidang K3 telah perusahaan, seperti dalam hal ini penunjukan
ormasikan dan didokumentasikan. manajemen representative (MR) untuk mengambil
tindakan dan melapor mengenai K3, salah satu bentuk
dokumen yaitu job description/ tanggung jawab K3
dalam manual K3, dll. Harus dipastikan personil yang
terkait mengetahui hal ini
Ada beberapa Penanggung jawab K3 yang sesuai
peraturan perundangan yaitu; dokter perusahaan
nanggung jawab K3 harus sesuai (Permenaker 01/MEN/1976), Paramedis (Permenaker
dang-undangan. 01/MEN/ 1979), Sekretaris P2K3 ( Permenaker
02/MEN/1992), regu tim tanggap darurat (Kepmenaker
186/1999)
Bisa dilihat dalam job description, bukti keterlibatan
kerja dalam suatu perusahaan
misalnya turut andil dalam penilaian kinerja unit K3,
wab atas kinerja K3 pada unit
ikut serta rapat K3 unit dan memantau pencapaian
kinerja unit K3
Lihat tanggungjawab K3 manajemen baik dari
kebijakan K3, manual SMK3 atau job descnya. Bukti
pengurus bertanggung jawab secara
pelaksaan dilihat pada kinerja 1.3.1 sampai 1.3.3
njamin pelaksanaan SMK3.
apakah sudah melaksanakan tinjauan manajemen terkait
dengan SMK3
ertanggung jawab untuk penanganan
Perusahaan bisa dilihat dari sertifikat pelatihan,
t telah ditetapkan dan mendapatkan
dokumentasi latihan darurat, absensi latihan.
Bisa berupa laporan kinerja K3 dari konsultan/pegawai
ndapatkan saran-saran dari para ahli
pengawas (luar) dan laporan audit internal K3, inspeksi
ang berasal dari dalam dan/atau luar
K3, laporan study banding /bench marking, dll dari
dalam perusahaan
Kinerja K3 misal meliputi angka kecelakaan (FR &
termuat dalam laporan tahunan
SR), jumlah klaim kecelakaan, prestasi/penghargaan
laporan lain yang setingkat.
K3, % pencapaian target, dll.
Evaluasi
adap penerapan SMK3 meliputi
Terdapat RTM yg membahas kebijakan, perencanaan,
ncanaan, pelaksanaan, pemantauan
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dilengkapi
telah dilakukan, dicatat dan
Absen & Notulen Rapat
an.

2
Lihat pada notulensi rapat tinjauan manajemen bentuk
dimasukkan dalam perencanaan tindakan perbaikan atau corrective action yang akan
emen. dilakukan apakah masuk didalam program kerja tahun
berikutnya
Kegiatan tinjauan ulang ini dalam bentuk rapat tinjauan
manajemen yang agendanya sesuai dengan lampiran PP
meninjau ulang pelaksanaan SMK3
50 Tahun 2012. Rapat tinjauan manajemen ini dihadiri
untuk menilai kesesuaian dan
oleh top manajemen dan tidak dapat disamakan dengan
K3.
rapat bulanan
P2K3
an Konsultasi dengan Tenaga Kerja
Ada dokumen tentang kegiatan konsultasi tenaga kerja
(bukan wakil tenaga kerja) dan wakil perusahaan
contohnya bisa forum serikat pekerja yang salah satu
an penjadwalan konsultasi tenaga agendanya mengenai K3 atau tenaga kerja dengan
wakil perusahaan didokumentasikan kepengurusan P2K3 yang mewakili perusahaan.
kan ke seluruh tenaga kerja. Dokumentasi bisa dalam bentuk notulensi kegiatan,
jadwal atau time table kegiatan. Wakil perusahaan
adalah personil yang ditunjuk oleh manajemen
perusahaan
Prosedur tersebut dapat berupa pedoman atau tata cara
dur yang memudahkan konsultasi atau tahapan penyampaian masalah/issue K3 akibat
bahan-perubahan yang mempunyai perubahan ditempat kerja. Perubahan yang dimaksud
ap K3. bisa tempat kerja, cara kerja, alat dan bahan yang dirasa
pekerja membahayakan dirinya
Buktinya dapat berupa dokumen surat
h membentuk P2K3 Sesuai dengan
penunjukan/pengesahan P2K3 dari Dinas Tenaga Kerja
dang-undangan.
setempat
SK penetapan sbg MR atau dapat langsung DIRUT sbg
lah pimpinan puncak atau pengurus.
ketua P2K3
Sekretaris P2K3 harus ahli K3 sesuai dengan
Permenaker 02/MEN/ 1992. Lihat pada sertifikasi dan
3 adalah ahli K3 sesuai dengan
surat penunjukan AK3 sebaiknya ahli K3 Umum karena
dang-undangan.
Ahli K3 umum pelatihannya salah satunya mengenai
peraturan perundangan
eratkan kegiatan pada pengembangan Lihat pada program-program K3 yang direncanakan
rosedur mengendalikan risiko. atau sedang dilaksanakan selama ini. Apakah ada

3
program mengenai pengembangan atau peninjauan
kebijakan dan perbaikan/ pengembangan prosedur
terkait dengan pengendalian risiko terkait temuan dari
hasil penilaian risiko
urus P2K3 didokumentasikan dan Pengurus P2K3 ditempel di papan informasi atau dapat
kepada tenaga kerja. diemail kepada para tenaga kerja
Minimal dilakukan 1 kali dalam satu bulan atau sesuai
kan pertemuan secara teratur dan ketentuan dalam prosedur mengenai P2K3. Perhatikan
luaskan di tempat kerja. pada notulensi rapat P2K3 yang selama ini sudah
berjalan.
Sesuai peraturan Permenaker 04/MEN/1987 tiap 3
an kegiatannya secara teratur sesuai bulan sekali kegiatan P2K3 harus dilaporkan ke Dinas
n perundang-undangan. setempat minimal menggunakan format pelaporan yang
disediakan sesuai dengan peratuturan perundangan
Bila memang dibentuk, namun ini disesuaikan lagi
pok-kelompok kerja dan dipilih dari
dengan kondisi didalam perusahaan terkait dengan
naga kerja yang ditunjuk sebagai
efektifitas penerapan SMK3 itu sendiri khususnya
wab K3 di tempat kerjanya dan
dalam hal pembentukan tim tanggap darurat disetiap
berikan pelatihan sesuai dengan
unit/departemen dan bila penerapan SMK3 di lokasi
dang-undangan.
terpisah misalnya bidang konstruksi
mpok-kelompok kerja yang telah Bila dibentuk maka harus dicek ke pekerja dengan
kumentasikan dan diinformasikan wawancara apakah mereka tahu mengenai struktur
erja. kelompok kerja ini
DAN PENDOKUMENTASIAN RENCANA K3
gi K3
ur terdokumentasi untuk identifikasi
penilaian, dan pengendalian risiko Terdapat Prosedur HIRARC

Terdapat rencana atau program kegiatan untuk


mengendalikan risiko yang diidentifikasi di 2.1.1.
otensi bahaya, penilaian, dan Perhatikan detil rencana tersebut. Bentuk dokumen
siko K3 sebagai rencana strategi K3 dapat berupa program/rencana K3 atau manajemen
petugas yang berkompeten. program. Untuk melihat penerapannya dapat dilihat dari
pemantauan/monitoring program kerja yang berkaitan
dengan pengendalian risiko teersebut
i K3 sekurang-kurangya berdasarkan Terdapat Rencana-rencana dan Program-program K3
dentifikasi potensi bahaya, penilaian, termasuk pemenuhan peraturan perundangan

4
risiko, dan peraturan perundang-
informasi K3 lain baik dari dalam
usahaan.
Terdapat rencana atau program kegiatan untuk
egi K3 yang telah ditetapkan mengendalikan risiko yang diidentifikasi di 2.1.1.
k mengendalikan risiko K3 dengan Perhatikan detil rencana tersebut. Bentuk dokumen
uan dan sasaran yang dapat diukur dapat berupa program/rencana K3 atau manajemen
rioritas serta menyediakan sumber program. Untuk melihat penerapannya dapat dilihat dari
pemantauan/monitoring program kerja yang berkaitan
dengan pengendalian risiko teersebut
dan rencana khusus yang berkaitan Dilihat pada detil dari tiap rencana/program K3
proses, proyek atau tempat kerja mencakup tujuan/sasaran, siapa pelaksananya, jangka
buat dengan menetapkan tujuan dan waktu pelaksanaan, sumberdaya (termasuk fasilitas)
dapat diukur, menetapkan waktu serta prioritas (dilihat dari hasil penilaian manajemen
menyediakan sumber daya. risiko)
iselaraskan dengan rencana sistem Terintegrasi dg sistem manajemen lain (menjadi 1
usahaan. Sistem terpadu)

Dokumen berupa manual SMK3 atau dokumen level I,


meliputi kebijakan, tujuan, rencana,
yang mencakup kebijakan, tujuan, rencana kerja
nstruksi kerja, formulir, catatan dan
(rencana terkini bisa dalam bentuk terlampir), prosedur -
serta wewenang tanggung jawab K3
K3 bisa dalam bentuk matrik korelasi prosedur serta job
gkatan dalam perusahaan.
decs sesuai struktur organisasi yang tercantum
Dokumen berupa manual khusus (misal manual untuk
al khusus yang berkaitan dengan
pengelolaan Bahan Kimia, Limbah, Manual untuk -
atau tempat kerja tertentu.
Ergonomi, manual penanganan bahan peledak dll)
Manual disimpan pada lokasi yang mudah diakses oleh
mudah didapat oleh semua personil
personel perusahaan, untuk membuktikannya dapat
an sesuai kebutuhan.
dilihat dari lembar distribusi manual
undangan dan persyaratan lain dibidang K3
edur yang terdokumentasi untuk
i, memperoleh, memelihara dan
Prosedur Pengendalian Dokumen, Prosedur
aturan perundang-undangan, standar,
Pengendalian rekaman, Prosedur Pemenuhan Peraturan
, dan persyaratan lain yang relevan
Perundangan
untuk seluruh tenaga kerja di

jawab untuk memelihara dan Terdapat SK PPD & orang tsb aktif

5
n informasi terbaru mengenai
ndangan, standar, pedoman teknis,
lain telah ditetapkan
da peraturan perundang-undangan,
Didalam Prosedur atau instruksi kerja memasukan
an teknis, dan persyaratan lain yang
Referensi buku-buku perundangan, pedoman teknis yg
ng K3 dimasukkan pada prosedur-
terkait
tunjuk-petunjuk kerja.
a peraturan perundang-undangan,
Didalam Prosedur atau instruksi kerja memasukan
an teknis, dan persyaratan lain yang
Histrori Dokumen termasuk pada saat perubahan
ng K3 digunakan untuk peninjauan
peraturan perundangan
ur dan petunjuk-petunjuk kerja.

dibutuhkan mengenai kegiatan K3


Bentuknya bisa berupa papan pengumuman, foto-foto,
secara sistematis kepada seluruh
poster, verbal dalam briefing/apel, email,dll. Tata
tamu, kontraktor, pelanggan, dan
caranya dapat dilihat dari prosedur komunikasi
IAN PERANCANGAN DAN PENINJAUAN KONTRAK
Perancangan
Terdapat dokumen tertulis berupa prosedur
terdokumentasi mempertimbangkan
perancangan yang didalamnya ada identifikasi bahaya
otensi bahaya, penilaian, dan
dan penilaian risiko( manajemen risiko). Lihat detil isi
isiko yang dilakukan pada tahap
prosedurnya, bagaimana tahapan manajemen risiko
n modifikasi.
tersebut dimasukkan pada tahap perancangan?
ksi kerja dalam penggunaan produk, Saat perancangan dilakukan apakah juga telah dibuat
mesin dan peralatan, instalasi, WI/prosedur khusus untuk produk/sarana/proses yang
roses serta informasi lainnya yang dirancang atau dirancang ulang berdasarkan
an K3 telah dikembangkan selama rekomendasi dari pengendalian risiko yang telah
n/atau modifikasi. ditetapkan.
Ada personil yang ditunjuk untuk melakukan verifikasi
berkompeten melakukan verifikasi aspek K3 telah dipenuhi dalam rancangan(lihat dalam
ngan dan/atau modifikasi memenuhi tahapan prosedur perancangan prasyarat personil yang
K3 yang ditetapkan sebelum melakukan perancangan). Personil ini bisa internal
il rancangan. (misal ahli K3) atau ekternal (misal petugas pengawas
K3, konsultasi atau perusahaan Jasa K3 yang ditunjuk)
an dan modifikasi perancangan yang Lihat pada rekaman hasil modifikasi/perancangan
plikasi terhadap K3 diidentifikasikan, berupa catatan atau notulensi reviw perancangan,
an, ditinjau ulang dan disetujui oleh checklist kesesuaian desain dengan aspek K3, tanda

6
rwenang sebelum pelaksanaan. tangan pengesahan rancangan oleh petugas di 3.1.3
ntrak
Terdapat prosedur tertulis yang mencakup proses
g terdokumentasi harus mampu identifikasi potensi bahaya dan penilaian risiko
i bahaya dan menilai risiko K3 bagi dilakukan pada kegiatan memasok barang dan jasa
ngkungan, dan masyarakat, dimana dalam suatu kontrak. Bentuk rekamannya bisa hasil
ut digunakan pada saat memasok manajemen risiko pada aktifitas pemasokan barang dan
dalam suatu kontrak. jasa serta muatan tentang kegiatan tersebut tercakup
dalam kontrak
Persyaratan personil yang melakukan kegiatan tersebut
aya dan penilaian risiko dilakukan
tercakup diatur didalam prosedur tersebut, minimal
kontrak oleh petugas yang
telah mendapat pelatihan manajemen risiko dan
berpengalaman di bidangnya.
Bila 3.2.1 sudah ada dan diterapkan maka kriteria ini
tentunya otomatis akan dipenuhi. Disini kita melihat
apakah persyaratan K3 dari pelanggan telah terpenuhi.
au ulang untuk menjamin bahwa Rekamannya adalah isi kontrak tersebut telah memuat
memenuhi persyaratan K3 bagi aspek K3 didalamnya secara jelas sesuai dengan
spesifikasi pekerjaannya, seperti penyediaan
perlengkapan alat pelindung diri, tanggungjawab dan
gugat terhadap kecelakaan kerja, asuransi kecelakaan
dll.
uan kontrak dipelihara dan Dokumen berupa catatan review kontrak/checklist
an. pemenuhan persyaratan K3 dalam suatu kontrak

IAN DOKUMEN
engeluaran dan Pengendalian Dokumen
Disini kita melihat dari acuan prosedur pengendalian
dokumen yang telah ditetapkan. Dimana status
mempunyai identifikasi status,
dokumen bisa berupa tata cara penomoran,wewenang
nggal pengeluaran dan tanggal
bisa berupa siapa personil yang menyetujui dokumen,
terdapat tanggal pengeluaran dan modifikasi bila terjadi
perubahan
Dalam dokumen tercantum kepemilikan dokumen
ibusi dokumen tercantum dalam
tersebut dengan mengacu pada daftar distribusi
ut.
penerima dokumen.
edisi terbaru disimpan secara Dokumen K3 disimpan pada lokasi tertentu yang

7
tempat yang ditentukan. memudahkan untuk diakses.
ang segera disingkirkan dari
Perusahan harus memastikan bahwa dokumen K3 yang
sedangkan dokumen usang yang
sedang beredar adalah dokumen terbaru/revisi terakhir.
k keperluan tertentu diberi tanda
Bila disimpan maka diberi tanda misalkan "obsolete"
n Modifikasi Dokumen
Terdapat prosedur pengendalian dokumen yang
m untuk membuat, menyetujui
mencakup tahapan proses pembuatan dan persetujuan
dap dokumen K3.
perubahan dokumen
Pada dokumen yang telah berubah biasanya
rjadi perubahan diberikan alasan dilampirkan keterangan/alasan perubahan yang
bahan dan tertera dalam dokumen dilakukan, tgl modifikasi dan siapa yang menyetujui
ya dan menginformasikan kepada perubahan tersebut atau daftar riwayat perubahan
biasanya terletak didepan atau dibelakang dokumen
terkait
Terdapat prosedur pengendalian dokumen dimana
edur pengendalian dokumen atau
didalamnya mempersyaratkan pembuatan masterlist
okumen yang mencantumkan status
dokumen atau suatu daftar yang berisi semua judul
okumen tersebut, dalam upaya
dokumen K3 yang dipergunakan termasuk statusnya
gunaan dokumen yang usang.
(misalnya revisi terakhir beserta tanggal revisinya)

DAN PENGENDALIAN PRODUK


mbelian Barang dan Jasa
Terdapat prosedur tertulis mengenai prosedur
dur yang terdokumentasi yang dapat pembelian barang dan jasa dimana ada spesifik K3 dan
wa spesifikasi teknik dan informasi informasi lain yang terkait dicantumkan dalam salah
n dengan K3 telah diperiksa sebelum satu klausul prosedur tersebut secara jelas, misalnya
k membeli. MSDS untuk pembelian bahan kimia, informasi yang
relevan untuk pemebelian alat pelindung diri
belian untuk setiap sarana produksi, Kriteria ini merupakan aplikasi dari kriteria 5.1.1.
asa harus dilengkapi spesifikasi yang dimana perusahaan dapat menunjukkan contoh catatan
persyaratan peraturan perundang- purchasing order yang memasukkan item K3 saat
andar K3. pembeliannya secara jelas
an tenaga kerja yang kompeten pada Kegiatan konsultasi ini dapat disebutkan dalam isi
n pembelian, dilakukan untuk prosedur 5.1.1. dan ditunjukkan bukti berupa notulensi
ersyaratan K3 yang dicantumkan meeting/input dari pihak user kepada pembelian dan
asi pembelian dan diinformasikan atau pengesahan dalam Purchasing Order

8
erja yang menggunakannya.
Kebutuhan pelatihan, APD, dll ini bisa disebutkan
dalam prosedur pembelian dan dapat dibuktikan berupa
atihan, pasokan alat pelindung diri catatan purchase order yang telah lengkap item K3nya.
terhadap prosedur kerja harus Bentuk peninjauan ulang dapat dalam bentuk
n sebelum pembelian dan pengesahan dalam purchasing order atau hasil penilaian
produk atau jasa yang baru sebelum pembelian,
misalnya penilaian dalam pembelian alat pelindung diri
dan lain-lain
Formulir Seleksi Supplier dan Subkon (CSMS) dipilih
K3 dievaluasi dan menjadi
yg memenuhui persyaratan K3 (Tatacara seleksi masuk
alam seleksi pembelian.
ke Prosedur Pembelian)
asi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli
Setiap barang dan jasa yang masuk harus diperiksa
yang dibeli diperiksa kesesuaiannya sesuai dengan spesifikasi yang telah disetujui
asi pembelian. sebelumnya. Misalnya:dokumen persetujuan
penerimaan barang oleh pihak gudang

Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan


Barang dan jasa yang dipasok pelanggan maksudnya
a yang dipasok pelanggan, sebelum barang/jasa yang dipergunakan/diproses ditempat kerja
ebih dahulu diidentifikasi potensi kita untuk kemudian setelah selesai dikembalikan lagi
nilai risikonya dan catatan tersebut kepada pelanggan. Bukti penerapan kegiatan ini bisa
memeriksa prosedur. dicantumkan dalam prosedur tersendiri atau melalui
rekaman kegiatan manajemen risiko seperti pada 2.1.1.
elusur Produk
yang digunakan dalam proses
diidentifikasi di seluruh tahapan HIRARD produk, dari Proses Persiapan, Produksi
stalasi, jika terdapat potensi masalah sampai Selesai serta Packaging (jika dipabrik)

edur yang terdokumentasi untuk


Prosedur Kemampuan Telusur Produk yg telah terjual
duk yang telah terjual, jika terdapat
telah aman dan memenuhi persyaratan K3
K3 di dalam penggunaannya.
BEKERJA BERDASARKAN SMK3

kompeten telah mengidentifikasi - Perusahaan telah menunjuk personil untuk melakukan


i dan mengendalikan risiko yang manajemen risiko. Bukti penerapannya dapat dilihat dari

9
u proses kerja. catatan manajemen risiko untuk setiap tahapan proses
kerja. Kompetensi petugas ini dilihat dari sertifikat atau
catatan pelatihan manajemen risiko, job decs atau
wewenangnya atau dari track record pengalaman serta
catatan manajemen risiko sesuai tata cara perhitungan
yang ditetapkan
- Terdapat dokumen tertulis prosedur/WI di tempat
pengendalian risiko diperlukan, kerja. Untuk ijin kerja misalnya hot work permit,
rsebut ditetapkan melalui tingkat confined space permit, ketinggian,
penggalian/kedalaman, radiasai dll tergantung dari
proses yang ada di tempat kerja
edur atau petunjuk kerja yang - Terdapat prosedur/WI secara tertulis yang sudah
untuk mengendalikan risiko yang mempertimbangkan faktor K3 seperti berdasarkan job
an dibuat atas dasar masukan dari safety analysis. Terutama prosedur/WI yang
kompeten serta tenaga kerj a yang dipersyaratkan dalam pengendalian risiko sebagai
hkan oleh orang yang berwenang di pengendalian administrasi control harus dapat
ditunjukkan
Bila ada pengembangan dan atau perubahan terhadap
erhadap peraturan perundang- prosedur/WI maka mengacu pada peraturan, standar atau
dar serta pedoman teknis yang ketentuan lainnya yang terkait. Biasanya pada
atikan pada saat mengembangkan prosedur/WI dapat kita temukan pada kolom referensi,
modifikasi atau petunjuk kerja. dimana dalam referensi tersebut dicantumkan section
standar/acuan/peraturan yang diacu
Terdapat pembatasan area-area tertentu dg menyediakan
m izin kerja untuk tugas berisiko
sistem Surat Ijin Kerja Spt.panas, ramai, ketinggian,
radiasi, kedalaman, bawah tanah, ruang tertutup
diri disediakan sesuai kebutuhan Evaluasi Kebutuhan APD setiap Site disesuaikan dg
secara benar serta selalu dipelihara jenis pekerjaan personil tsb, tatacara pemeliharaannya
ayak pakai. dan inspeksi APD secara periodik
Kesesuaian APD dengan standar/Per UU dilihat pada
spesifikasi teknis dari pihak supplier berdasarkan
diri yang digunakan dipastikan telah
informasi brosur mauapun sertifikat uji kelayakan yang
ak pakai sesuai dengan standar
supplier kirimkan. Mereka mengacu ke standar mana?
uran perundang-undangan yang
Atau mungkin lihat sertifikasi produk misal SNI, BS,
ISO, dll dari APD tsb. Lihat Permenaker 08 tahun
2010
dalian risiko dievaluasi secara Terkait dengan 6.1.1. dimana pengendalian resiko yang

10
a terjadi ketidaksesuaian atau telah dilaksanakan ditinjau kembali apabila terjadi
proses kerja. perubahan pada proses kerja

Ada kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan


gawasan untuk menjamin bahwa
pekerjaan di tempat kerja. Biasanya menjadi tanggung
n dilaksanakan dengan aman dan
jawab supervisor atau yang setingkat. Lihat pada uraian
edur dan petunjuk kerja yang telah
tanggung jawabnya. Bukti dokumen bisa berupa
catatan/log inspeksi harian
Lihat kembali pada uraian tanggungjawab pada 6.2.1
diawasi sesuai dengan tingkat
atau adanya kegiatan pemantauan bagi karyawan baru
n tingkat risiko tugas.
atau program on the job training
Idem dengan 6.2.1. liat job decsnya. Bukti penerapan
elia ikut serta dalam identifikasi
berupa laporan inspeksi/laporan sumber bahaya atau
mbuat upaya pengendalian.
lainnya.
Pengawas terlibat dalam kegiatan pelaporan dan
elia diikutsertakan dalam
penyelidikan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Lihat
yelidikan dan pembuatan laporan
pada prosedur pelaporan dan penyelidikan kecelakaan
nya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja (elemen 8) dan item pada 6.2.1. (uraian job desc).
b menyerahkan laporan dan saran-
Lihat juga pada dokumen pelaporan dan hasil
ngusaha atau pengurus.
penyelidikan kecelakaan yang pernah terjadi
- Proses konsultasi disini bisa berupa keterlibatan
elia ikut serta dalam proses
pengawas dalam rapat yang membahas masalah-masalah
K3 dalam area pengawasannya.
nempatan Personil
- Perusahaan menetapkan syarat kesehatan dalam
gas tertentu termasuk persyaratan
penerimaan pegawai. Lihat pada prosedur penerimaan
dentifikasi dan dipakai untuk
pegawai dan data-data aktifitas pemeriksaaan kesehatan
menempatkan tenaga kerja.
karyawan selama ini.
pekerjaan harus berdasarkan - Idem dengan 6.3.1. dan terdapat job qualification untuk
n keterampilan serta kewenangan setiap jabatan yang mencakup minimal platihan dan latar
belakang pendidikan serta pengalaman

- Adanya dokumen atau daftar daerah-daerah ditempat


u pengurus melakukan penilaian
kerja yang memerlukan ijin masuk. Atau cek langsung
an kerja untuk mengetahui daerah-
ke lapangan atau dapat juga dilihat dari catatan
merlukan pembatasan izin masuk.
manajemen risiko yang telah dilakukan

11
- Pada daerah-daerah tersebut dilakukan pengendalian
ndalian atas daerah/tempat dengan
yang dapat berupa ijin tertulis, penguncian, rambu-
masuk.
rambu dll
- Fasilitas disini yaitu kamar mandi, wastafel,
loker/ruang ganti, Mushola, ruang makan, kantin, sarana
ilitas dan layanan di tempat kerja
olahraga, poliklinik, alat bantu kerja seperti tangga,
andar dan pedoman teknis.
lantai ruang, transportasi dll. Layanan yaitu penyediaan
air minum bersih, layanan makan, kesehatan dll
- Rambu K3 (Safety sign, warning sign, poster, rambu
APD, rambu APAR dll) dan tanda pintu dipasang sesuai
K3 harus dipasang sesuai dengan standar berdasarkan pedoman teknis/SNI, mempunyai
oman teknis. sinyal penerangan min 10 lux dan berwarna hijau serta
tulisan putih serta mempunyai tanda bertulis "keluar"
atau "exit" diatasnya dan menghadap koridor
Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi
- Perusahaan mempunyai dokumen berupa jadwal
meriksaan dan pemeliharaan sarana
pemeliharaan sarana produksi yang dipergunakan
peralatan mencakup verifikasi alat-
ditempat kerja mencakup safety device atau alat-alat
serta persyaratan yang ditetapkan
pengaman. Verifikasi mencakup alat pengaman dapat
perundang-undangan, standar dan
dilihat dari checklist pemeriksaan masing-masing sarana
yang relevan.
produksi
yang memuat data secara rinci dari
- Perusahaan menyimpan catatan-catatan pemeliharaan
ksaan, pemeliharaan, perbaikan dan
yang dilakukan, berbentuk daftar riwayat pemeriksaan
dilakukan atas sarana dan peralatan
alat baik dalm bentuk soft copy atau hard copy
disimpan dan dipelihara.
- Perusahaan memiliki sertifikat sarana produksi yang
masih berlaku. Beberapa sarana produksi tsb antara lain
bejana tekan (permenaker 01/MEN/1982), pesawat
angkat dan angkut (permenaker 05/MEN/1985), Lift
alatan produksi memiliki sertifikat
(Permenaker 03/MEN/1999), Pesawat Uap (Peraturan
erlaku sesuai dengan persyaratan
Uap tahun 1930). Untuk tepatnya m,engacu pada lembar
dang-undangan dan standar.
obyek pengawasan dan terdapat jadwal monitoring
penjadwalan terhadap peralatan perusahaan yang masuk
dalam obyek pengawasan termasuk jadwal kadaluarsa
sertifikasi tsb beserta jadwal resertifikasi
emeliharaan, perawatan, perbaikan Lihat kompetensi personil yang melakukan kegiatan
bahan harus dilakukan petugas yang perawatan sarana produksi tsb. (sertifikat, lisensi,

12
erwenang. pengalamannya), jika dilakukan oleh pihak ke 3 dapat
menunjukan CV beserta sertifikat pelaksana berdasarkan
proposal yang dikirimkan kemudian dibandingkan
dengan laporan/berita acara penyelesaian pekerjaan
apakah
sama?
dur untuk menjamin bahwa Jika
Terdapat Prosedur Pemenuhan Peraturan Perundangan.
an terhadap sarana dan peralatan
Untuk detailnya dapat dilihat pada isi peraturan
ahan tersebut harus sesuai dengan
perundangan. Atau tanyakan apakah pernah ada
aturan perundang-undangan, standar
perubahan yang dilakukan?
knis yang relevan.
ur permintaan pemeliharaan sarana
Terdapat tahapan prosedur mengenai kegiatan
produksi dengan kondisi K3 yang
pemeliharaan dan pemeriksanaan sarana produksi.
hi persyaratan dan perlu segera
Contoh rekaman misalnya Work Order Form
Penandaan pada mesin/sarana produski yang sedang
diperbaiki atau rusak ini dapat dituangkan dalam
m untuk penandaan bagi peralatan
prosedur pemeliharaan yang mencakup Lock Out dan
ak aman lagi untuk digunakan atau
Tag Out (LOTO) atau prosedur LOTO bila terpisah.
unakan.
Lihat rekaman penandaan yang ada bandingkan dengan
prosedurnya.
Terdapat mekanisme penguncian (lihat bentuk/sistem
ukan dilakukan penerapan sistem
penguncian yang digunakan) terkait dengan prosedur
goperasian (lock out system) untuk
pemeliharaan/perbaikan atau prosedur LOTO bila
sarana produksi tidak dihidupkan
terpisah. Rekaman dapat dilihat pada daftar pelaksanaan
a.
Lock Out dan bandingkan dengan prosedurnya
sedur yang dapat menjamin
Didalam prosedur proses pemeriksaan, pemeliharaan,
n kesehatan tenaga kerja atau orang
perbaikan dan perubahan sarana dan peralatan produkis
da didekat sarana dan peralatan
terdapat unsur-unsur K3 yang memenuhi peraturan
a saat proses pemeriksaan,
perundangan
erbaikan dan perubahan.
Mengacu pada prosedur permintaan
nggung jawab untuk menyetujui pemeliharaan/perbaikan untuk menjamin sarana yang
dan peralatan produksi telah aman diperbaiki sudah aman. Untuk digunakan kembali. Bukti
ah proses pemeliharaan, perawatan, rekamannya adalah work order form yang telah
perubahan. ditandatangani oleh user setelah proses perbaikan selesai
dan bentuk pencabutan LOTO dari personil yang berhak

13
Pelayanan atau jasa disini termasuk dalam PJK3
haan dikontrak untuk menyediakan (perusahaan jasa K3) sesuai dengan Permenaker
tunduk pada standar dan peraturan 04/MEN 1995 yang meliputi jasa konsultasi K3, jasa
ngan mengenai K3, maka perlu pabrikasi, pemeliharaan, reparasi dan instalasi teknik K3,
r untuk menjamin bahwa pelayanan jasa pemeriksaan dan pengujian teknbik, jasa
yaratan. pemeriksaan dan pelayanan kesehatan kerja, jasa audit
K3, dan jasa pembinaan K3.
Bila kita sebagai pengguna jasa tsb pelanggan (6.6.2)
maka dapat dilihat pada elemen 5 (pada prosedur
ahaan diberi pelayanan melalui pembelian) dimana sudah didetilkan spesifikasi K3 ini
elayanan tunduk pada standar dan dalam pembelian barang dan jasa. Spesifikasi ini bisa
ndang-undangan K3, maka perlu berupa surat penunjukan PJK3 dari Depnaker RI. Pada
r untuk menjamin bahwa pelayanan 6.6.2 perusahaan diminta memiliki prosedur seleksi dan
yaratan. evaluasi subkontraktor dimana aspek K3 menjadi
prasyarat didalamnya. Bukti rekaman dapat dilihat dari
rekaman kegiatan seleksi dan evaluasi
k Menangani Keadaan Darurat
- Perusahaan telah mengidentifikasi keadaan darurat
yang mungkin terjadi (fire, spill, ledakan, banjir, huru
t yang potensial di dalam dan/atau hara dll). Hal ini dibuktikan dengan adanya dokumen
t kerja telah diidentifikasi dan tertulis berupa prosedur keadaan darurat perusahaan.
an darurat telah didokumentasikan Lihat potensi keadaan darurat di prosedur KD (Keadaan
ikan agar diketahui oleh seluruh Darurat) bandingkan dengan kondisi yang ada mengacu
di tempat kerja. pada catatan manajemen risiko. Di informasikan ke
dalam Safety Induksi dan di promosikan melalui
banner/stiker
- Prosedur tsb harus dilakuakan simulasi untuk
mengetahui sesuai atau efektif diterapkan. Jadwal
simulasi paling tidak dilakukan 1 x dalam setahun atau
at/sarana dan prosedur keadaan mengacu pada frekuensi pelaksanaan dalam prosedur
kan hasil identifikasi dan diuji serta KD itu sendiri. Prosedur KD dievaluasi/ditinjau ulang
a rutin oleh petugas yang oleh petugas yang kompeten (bisa bagian K3 atau pihak
n berwenang. luar misal kerjasama dengan dinas kebakaran jika
berhubungan dengan kebakaran). Evaluasi mencakup
kesesuaian terhadap skenario prosedur, kesiapan
peralatan dan target kecepatan dan ketepatan untuk

14
setiap prosedur KD.
- Perusahaan telah membuat instruksi keadaan darurat
dan telah diinformasikan kepada seluruh karyawan dan
mendapat instruksi dan pelatihan
memberkan pelatihan dalam bentuk evakuasi Drill.
edur keadaan darurat yang sesuai
Bukti rekaman adalah catatan evakuasi drill untuk setiap
isiko.
tenaga kerja mengacu kepada prosedur KD yang sesuai
dengan tingkat risiko
- Khusus petugas darurat telah diberi pelatihan spesifik
darurat sesuai degan peran dan tugasnya. Rekaman dapat
anan keadaan darurat ditetapkan dan berupa daftar hadir dan atau sertifikat pelatihan serta
ihan khusus serta diinformasikan catatan pelatihan terkait. Untuk tim kebakarandapat
orang yang ada di tempat kerja. mengacu ke Kepmenaker 186/MEN/1999. Struktur
Organisasi Tim Tanggap Darurat ditempel dipapan
informasi dan media lainnya
- Verifikasi dilakukan dengan melihat kondisi
dilapangan bukti rekaman yaitu IK, peta evakuasi,
terdapat arah panah menuju pintu keluar terdekat dan
r keadaan darurat dan hubungan
aman menuju titik berkumpul terlihat jelas dan terang
diperlihatkan secara jelas dan
pada jarak 20 M mempunyai penerangan min 10 lux.
diketahui oleh seluruh tenaga kerja
Dimana instruksi tsb jelas, singkat, terlihat pada jarak 20
M dan semua tenaga kerja memahaminya. Dan
hubungan KD (Nomor kontak KD terpampang jelas) dan
diketahui oleh seluruh tenaga kerja
- Lihat pada catatan-catatan inspeksi, pengujian dan
istem tanda bahaya keadaan darurat
sertifikasi hasil pengujian dan laporan maintenancenya
eriksa, diuji dan dipelihara secara
beserta penjadwalannya. Seperti peralatan hydrant,
dengan peraturan perundang-
sprinkle, detektor, fire alarm, APAR, pompa Hydrant,
ndar dan pedoman teknis yang
emergency lamp, emergency shower, breathing
apparatus dll
penempatan dan kemudahan untuk - Jenis, Jumlah dan Posisi alat darurat (APAR, hidran,
lat keadaan darurat telah sesuai spill kit, shower, kotak P3K, dll) jelas dilihat, tidak
n perundang-undangan atau standar terhalang dan bertanda jelas oleh karyawan. Termasuk
h petugas yang berkompeten dan ketepatan dalam spesifikasi alat KD yang disediakan
berdasarkan potensi bahayanya.
rtama Pada Kecelakan
ah mengevaluasi alat P3K dan - Ada kegiatan penegecekan terhadap kondisi isi dari
a sistem P3K yang ada memenuhi kotak P3K biasanya menggunakan checklist tentang

15
undang-undangan, standar dan kelenhkapan obat, jumlah pemakaian, penggantian dll.
Sesuai dengan Permenaker no 15 tahun 2008.
- Ada petugas P3K yang ditunjuk. Petugas ini bisa dari
telah dilatih dan ditunjuk sesuai karyawan atau petugas medis diklinik yang ditunjuk
n perundangan-undangan. sebagai petugas P3K. Pelatihan P3K bagi petugas yang
ditunjuk sesuai dengan Permenaker no 15 tahun 2008.
emulihan Keadaan Darurat
pemulihan kondisi tenaga kerja
a dan peralatan produksi yang Terdapat Prosedur Pasca terjadinya keadaan darurat
usakan telah ditetapkan dan dapat (Kecelakaan & PAK) untuk mencegah kejadian
egera mungkin setelah terjadinya berulang.
penyakit akibat kerja.
MANTAUAN
ahaya
- Ada jadwal reguler kegiatan inspeksi ini. Bisa dilihat
pada tabel jadwal atau prosedur inspeksi atau hasil
peksi terhadap tempat kerja dan laporan inspeksi yang telah dilakukan beberapa waktu
anakan secara teratur. sebelumnya. Inspeksi cara kerja dapat mengacu kepada
job saftety analysis dan inspeksi tempat kerja dapat
mengacu kepada housekeeping
- Inspeksi dilakukan secara bersama oleh wakil pengurus
peksi dilaksanakan oleh petugas
dan wakil karyawan dengan syarat telah mengikuti
eten dan berwenang yang telah
pelatihan identifikasi potensi bahaya. Bukti dapat dilihat
pelatihan mengenai identifikasi
dari rekaman hasil inspeksi siapa yang melakukan dan
posisinya
- Jelas. Inspeksi bukan saja hanya mengacu pada
peksi mencari masukan dari tenaga checklist tapi juga memberi ruang masukan diluar
elakukan tugas di tempat yang checklist. Lihat dari catatan inspeksi apakah terdapat
masukan dari petugas yang melakukan tugas ditempat
yang berbeda
(check list) tempat kerja telah
-Jelas. Dokumen berupa checklist inspeksi tempat kerja
uk digunakan pada saat
sesuai dengan kondisi tempat kerjanya.
peksi.
iksaan/inspeksi berisi rekomendasi - Lihat tembusan laporan inspeksi dengan mengacu pada
perbaikan dan diajukan kepada prosedur inspeksi (terdapat rencana tindakan
2K3 sesuai dengan kebutuhan. perbaikannya)
u pengurus telah menetapkan Penetapan tim Inspeksi dan jadwal Inspeksi rutin diarea
16
wab untuk pelaksanaan tindakan kerja yang mempunyai tingkat potensi bahaya dan
asil laporan pemeriksaan/inspeksi. program perbaikannya
- Terdapat catatan monitoring status penyelesaian
rbaikan dari hasil laporan terhadap tindakan koreksi dari temuan-temuan inspeksi
peksi dipantau untuk menentukan dan kemudian tindakan perbaikan yang telah dilakukan
telah dinilai keefektifannya dalam arti tidak
menimbulkan bahaya baru
engukuran Lingkungan Kerja
ngukuran lingkungan kerja - Adanya dokumentasi/laporan hasil pemantauana
secara teratur dan hasilnya lingkungan kerja. Interval waktu pelaksanaannya
an, dipelihara dan digunakan untuk disesuaikan dengan ketentuan/standar yang berlaku
ngendalian risiko. dapat melihat pada UKL dan UPL.
- Lihat pada Kepmenaker 51/MEN/1999 tentang Nilai
ngukuran lingkungan kerja meliputi
Ambang Batas Faktor Fisika (Kebisingan, suhu kerja,
ia, biologi, ergonomi dan psikologi.
getaran, gelombang mikro dan radiasi ultraviolet)
- Lihat pada Kepmenaker 187/MEN/1999 tentang
pengendalian bahan kimia berbahaya ditempat kerja.
- Faktor biologis misalnya nilai baku mutu air minum,
pengawasan, terhadap kualitas makanan karyawan dll
- Faktor radiasi dapat mengacu pada ketentuan dari
BEPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) Indonesia
ngukuran lingkungan kerja Dapat dilakukan oleh PJK3 atau pihak lain/personil yang
h petugas atau pihak yang telah mendapatkan izin dari Kemenakertrans
an berwenang dari dalam dan/atau (Berkompeten/Bersertifikat Ahli dlm Inspeksi
lingkungan Kerja)
eriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian
- Ada prosedur tertulis mengenai hal tersebut. Alat ukur
disini misalnya nanometer (kebisingan),
dur yang terdokumentasi mengenai
luxmeter(pencahayaan), gas detector (gas-gas kimia)dll.
kalibrasi, pemeliharaan dan
Bila alat-alat disediakan dari pihak luar maka
ntuk alat pemeriksaan, ukur dan uji
mereka/supplier/kontraktor harus dapat menunjukkan
hasil pengujiannya. Hal ini bisa diidentifikasi pada saat
tahap kontrak dan pembelian jasa mereka.
dan dikalibrasi oleh petugas atau
- Lihat kualifikasi petugas yang melakukan kalibrasi alat
ompeten dan berwenang dari dalam
tersebut atau catatan pelatihannya.
rusahaan.
esehatan Tenaga Kerja
17
- Ada kegiatan serta dokumentasi mengenai kegiatan
antauan kesehatan tenaga kerja yang pemantauan kesehatan tenaga kerja. Terutama
tempat kerja yang mengandung pemeriksaaan kesehatan khusus misalnya pengecekan
tinggi sesuai dengan peraturan darah untuk melihat kontaminasi bahan kimia,
ngan. audiometri untuk kebisingan, rontgen untuk penyakit
saluran pernapasan dll.
u pengurus telah melaksanakan
- Hasil identifikasi dalam bentuk daftar program
daan dimana pemeriksaan kesehatan
pemeriksaan kesehatan karyawan yang dilakukan dan
perlu dilakukan dan telah
tata cara atau prosedur untuk pemeriksaaan kesehatan
istem untuk membantu pemeriksaan
tenaga kerja ini.
sehatan tenaga kerja dilakukan oleh - Dokter perusahaan yang sesuai dengan Permenaker
sa yang ditunjuk sesuai peraturan 01/MEN/1976 tentang kewajiban latihan hyperkes bagi
ngan. dokter perusahaan dan mendapat surat penunjukan.
- Detil pelayanan kesehatan yang diberikan mengacu
enyediakan pelayanan kesehatan
pada Permenaker 03/MEN/1982 tentang pelayanan
aturan perundang-undangan.
kesehatan TK
nai pemantauan kesehatan tenaga - Jelas. Diwajibkan untuk memberikan laporan setiap
suai dengan peraturan perundang- aktifitas pemeriksaan kesehatan mengacu
Per.02/MEN/1980
DAN PERBAIKAN KEKURANGAN
aya
- Perusahaan mempunyai prosedur pelaporan sumber
edur pelaporan bahaya yang
bahaya dan tenaga kerja tahu tata cara pelaporan
ngan K3 dan prosedur ini diketahui
tersebut. Dokumen berupa prosedur pelaporan, formulir
a.
pelaporan bahaya/ketidaksesuaian
elakaan
dur terdokumentasi yang menjamin
kecelakaan kerja, penyakit akibat
n atau peledakan serta kejadian - Dokumen berupa prosedur tata cara pelaporan
nya di tempat kerja dicatat dan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
uai dengan peraturan perundang-

- Ada dokumen pelaporan kecelakaan kerja dan atau


n penyakit akibat kerja dilaporkan
penyakit akibat kerja kepada disnaker setempat atau
ditetapkan oleh peraturan
dalam laporan triwulan P2K3 perusahaan ke Disnaker.
Ketentuan ini diatur dalam Permenaker

18
No.03/MEN/1998 tentang tata cara palaporan dan
pemeriksaan Kecelakaan
an pengkajian Kecelakaan
perusahaan mempunyai prosedur
- Dokumennya sama dengan 8.2.1 dimana bisa dijadikan
n pengkajian kecelakaan kerja dan
satu prosedur yaitu pelaporan dan penyelidikannya
kerja.
an pengkajian kecelakaan kerja
petugas atau Ahli K3 yang ditunjuk - Perusahaan telah menetapkan personil perusahaan
n perundang-undangan atau pihak perusahaan akan melakukan penyelidikan.
mpeten dan berwenang.
- Perusahaan telah menetapkan personil perusahaan yang
ksaan dan pengkajian berisi tentang
akan melakukan penyelidikan. Kompetensinya bisa
bat serta rekomendasi/saran dan
dilihat pada pelatihan atau sertifikasi pelatihan yang
laksanaan usaha perbaikan.
telah dimilikinya.
- Lihat pada dokumen laporan kecelakaan siapa
wab untuk melaksanakan tindakan
penanggung jawab tindakan perbaikan tsb? Apakah
aporan pemeriksaan dan pengkajian
beliau sudah diinformasikan mengenai
.
tanggungjawabnya ini?
- Verifikasi dilakukan dengan melihat proses saat
penyelidikan dilakukan. Apakah melibatkan tenaga kerja
ikan diinformasikan kepada tenaga saat mengumpulkan informasi atau saat mendiskusikan
rja di tempat terjadinya kecelakaan. tindakan perbaikan yang akan dilakukan? Cross check
dengan pekerja yang terkait atau sertakan tandatangan
peserta
- Perusahaan melakukan verifikasi terhadap tindakan
perbaikan yang diusulkan dalam laporan kecelakaan.
tindakan perbaikan dipantau,
Bentuknya dapat berupa status laporan (closed) atau
an dan diinformasikan ke seluruh
paraf pada tindakan perbaikan yang selesai.
Diinformasikan melalui media email atau papan
informasi kpd semua pekerja
asalah
- Ada prosedur penyampaian masalh-masalah K3
edur untuk menangani masalah
ditempat kerja. Masalah ini bisa berupa hal-hal seperti:
n kesehatan yang timbul dan sesuai
Lingkungan kerja yang kurang nyaman dan aman, cara
uran perundang-undangan yang
kerja, kessehatan dalam bekerja atau keluhan-keluhan
lainnya.
AN MATERIAL DAN PERPINDAHANNYA
19
cara Manual dan Mekanis
- Prosedur yang dimaksud yaitu prosedur manaj emen
dur untuk mengidentifikasi potensi risiko seperti 2.1.1 dan 6.1.1. tetapi kriteria ini lebih
menilai risiko yang berhubungan fokus pada kegiatan penanganan bahn secara manual dan
nan secara manual dan mekanis. mekanis. Bukti penerapan hasil laporan risk assesment
pada kegiatan yang dimaksud ini.
bahaya dan penilaian risiko
eh petugas yang berkompeten dan - Verifikasi petugas yang melakukan risk assesment

- Verifikasi ke lapangan apakah rekomendasi tindakan


au pengurus menerapkan dan
pengendalian risiko dari laporan risk assesment
a pengendalian risiko yang
diterapkan di tempat kerja. Bukti rekaman yaitu terdapat
engan penanganan secara manual
monitoring dari program kerja dari pengendalian risiko
yang diambil
edur untuk penanganan bahan
- Terdapat prosedur tertulis untuk penanganan terhadap
e pencegahan terhadap kerusakan,
kemungkinan kerusakan, tumpahan dan kebocoran
tau kebocoran.
gkutan, Penyimpanan dan Pembuangan
- Semua kriteria ini dapat ditunjukkan dengan suatu
prosedur dan penerapannya mengenai penanganan bahan
agar teratur dan rapi dalam penyimpanan (house
keeping), prosedur tsb mencakup penanganan terhadap
sifat bahan khususnya kadaluarsa bahan seperti
pengaturan penegeluaran dan pencatatan masa kode
dur yang menjamin bahwa bahan
bahan, penempatan bahan sesuai dengan sifat bahn,
ipindahkan dengan cara yang aman
bahan dalam kondisi siap pakai serta bila tidak dipakai
eraturan perundang-undangan.
akan dibuang dengan cara yang aman bagi lingkungan
berikut juga limbahnya dibuang dengan cara yang aman
seperti untuk pembuangan limbah oli dipersyaratkan ke
penampung yang mempunyai ijin dan limbah cair ke
PPLI dan lainnya. Bukti pelaksanaan pembuangan
dilihat dari manifestnya
- Bahan-bahan yang ditangani sesuai dengan peraturan
dur yang menjelaskan persyaratan
perundangan seperti penyimpanan bahan peledak,
bahan yang dapat rusak atau
penyimpanan gas-gas dengan tabung atau bejana
bertekanan yang bersigat reaktif flammability dll
dur yang menjamin bahwa bahan Terdapat Subkon atau pihak yang menampung atau

20
n cara yang aman sesuai dengan proses pembuangan sudah mendapat izin dari instansi
dang-undangan. setempat
Bahan Kimia Berbahaya (BKB)
- Ada prosedur tertulis mengenai kegiatan-kegiatan
elah mendokumentasikan dan
tersebut untuk bahan berbahaya. Bisa berupaprosedur
rosedur mengenai penyimpanan,
atau instruksi kerja terkait dengan penggunaan bahan
n pemindahan BKB sesuai dengan
kimia tsb. Peraturan yang mengatur tentang B3 yaitu PP
aturan perundang-undangan, standar
no. 74 tahun 2001 tentang Pengendalian Bahan Kimia di
knis yang relevan.
tempat kerja
MSDS (Material Safety Data Sheet) Seharusnya tempat
ar Data Keselamatan BKB (Material kerja mempunyainya dan bisa didapatkan dari pihak
eets) meliputi keterangan mengenai supplier bahan kimia. (Dipersyaratkan pada elemen 5
ahan sebagaimana diatur pada dalam pembelian bahan). Rekaman MSDS ini ditemukan
dang-undangan dan dengan mudah baik ditempat yang menyimpan maupun menggunakan.
MSDS ini sebaiknya bersifat komunikatif artinya
dimengerti oleh semua pihak.
- Ada pelabelan pada wadah bahan kimia. Yang penting
m untuk mengidentifikasi dan label ini diketahui oleh para user bahan kimia. Buktinya
l secara jelas pada bahan kimia semua wadah bahan kimia mempunyai label yang jelas
yaitu nama zat, sifat bahaya/rambu bahaya dan tindakan
bila keadaan darurat
- Rambu peringatan ini menjelaskan bahaya dari bahan
an bahaya terpasang sesuai dengan
kimia yang ada ditempat kerja. Misalnya: rambu sifat
peraturan perundang-undangan
bahan tsb, rambu peringatan seperti flammable,
yang relevan.
explosive, poison dll
- Pihak user telah mendapatkan pelatihan mengenai
TRT
KB dilakukan oleh petugas yang bahaya bahan kimia serta tat cara pemakaian yang aman
n berwenang. dari bahan tersebut. Lihat pada catatan pelatihan atau
sertifikat pelatihan.
AN DAN PENGGUNAAN DATA

- Perusahaan telah menetapkan prosedur yang mengatur


pengurus telah mendokumentasikan pengelolaan terhadap catatan-catatan K3 tsb. Bukti
n prosedur pelaksanaan identifikasi, rekamananya yaitu prosedur pengendalian catatan
pengarsipan, pemeliharaan, dimana aplikasinya adalah terdapat masterlist catatan K3
an penggantian catatan K3. yang minimal mencakup masa simpan dan lokasi
penyimpanan. Dimana definisi catatan K3 ini berupa

21
formulir K3 yang sudah terisi misal form kecelakaan,
inspeksi, NCR audit, dll
- Tercakup didalam prosedur pengendalian dokumen
yaitu mengenai pengendalian dokumen eksternal,
undang-undangan, standar dan dimana aplikasinya terdapat datar Undang-Undang,
K3 yang relevan dipelihara pada peraturan, standar da pedoman teknis yang relevan
dah didapat. diaman selalu diupdate untuk mengetahuinya dapat
dilihat dari tanggal penerbitan dan juga pada daftar
tersebut dicantumkan lokasi penyimpanannya
- Buktinya dapat kita lihat pada prosedur pengendalian
catatan apakah terdapat klausul yang mempersyaratkan
dur yang menentukan persyaratan kerahasiaan catatan, seperti bagaimana prosedur
kerahasiaan catatan. mengaksesnya, menyimpan dan memusnahkannya.
Contoh catatan yang bersifat rahasia yaitu: Medical
Check Up
- Catatan kompensasi kecelakaan seperti asuransi dan
rehabilitasi kesehatan yaitu catatan berupa catatan
nsasi kecelakaan dan rehabilitasi penyembuhan dari sakit baik akibat kecelakaan kerja
a kerja dipelihara. maupun penyakit akibat kerja termasuk rekomendasi
pemindahan ketempat kerja lain untuk sementara waktu
atau tetap bila disarankan oleh personalia
ran K3
- Data-data K3 perusahaan dapat berupa: data-data
kecelakaan kerja minimal FR dan SR, Medical cost,
laporan penyakit kerja, data % hasil inspeksi, data
pencapaian kinerja program K3, data pemantauan
lingkungan kerja (misalkan kebisingan, NAB, dll) yang
rbaru dikumpulkan dan dianalisa. mana kesemua data itu dianalisa tabel, matriks, atau
grafik atau yang lainnya adalah dalam bentuk
pengolahan data sedangkan analisa data mencakup
terhadap analisa untuk mencari akar permasalahan dari
pengolahan data yang dilakukan dan mencakup sampai
pada tindakan koreksi maupun pencegahan
- Laporan rutin K3 misalnya: laporan yang berhubungan
inerja K3 dibuat dan disebarluaskan
dengan kinerja K3 termasuknya didalam monitoring
kerja.
terhadap program K3
AN SMK3

22
SMK3
- Perusahaan memiliki jadwal kegiatan audit internal
SMK3 dan telah dilaksanakan sesuai jadwal tsb
SMK3 yang terjadwal dilaksanakan mengacu kepada prosedur audit internal. Lihat pada
sa kesesuaian kegiatan perencanaan laporan audit internal yang ada. Buktinya harus dapat
ntukan efektifitas kegiatan tersebut. dipastikan 166 kriteria ini telah diaudit dalam setahun,
untuk melihat efektifitasnya dapat dilihat dari
presentasinya secara kuantitatif
- Petugas/auditor internal SMK3 harus kompeten yakni
telah dibekali dengan pemahaman mengenai isi SMK3
dan standar audit SMK3 ini. Lihat pada catatan
SMK3 dilakukan oleh petugas yang
latihan/sertifikat pelatihan audit internal atau pada
kompeten dan berwenang.
contoh hasil laporannya selama ini. Independen yakni ia
tidak mengaudit bagiannya sendiri. Sesuai dengan
Permenaker no 18 tahun 2008
- Lihat pada laporan ketidaksesuaian/NCR audit apakah
ada tanda penegesahan/persetujuan bahwa tindakan
didistribusikan kepada pengusaha perbaikan telah selesai dilaksanakan. Prioritas temuan
s dan petugas lain yang audit juga dapat kita lihat pada lembar monitoring
dan dipantau untuk menjamin rekapitulasi tindakan perbaikan hasil audit apakah
ndakan perbaikan. tindakan perbaikan sesuai dengan date line atau tidak,
kemudian lihat keterangannya jika belum terlaksana atau
ditutup
GAN KETRAMPILAN DAN KEMAMPUAN
han
- Terdapat TNA (Training need analysis) yang
han pelatihan K3 sesuai persyaratan
mencakup mengenai kebutuhan pelatihan K3. Lihat pada
dang-undangan telah dilakukan.
matriks training
han K3 bagi semua tingkatan telah - Lihat pada program pelatihan tahunan perusahaan
kemudian komposisi peserta pelatihannya.
- Lihat kembali pada matriks pelatihan K3 dengan
n K3 yang dilakukan harus disesuaikan dengan job qualifikasinya dan disesuaikan
gan kebutuhan untuk pengendalian dg potensi bahaya tempat bekerja. Perhatian khusus
untuk pelatihan yang dipersyaratkan oleh per UU seperti
operator forklift crane, regu kebakaran dan akli K3.
ukan oleh orang atau badan yang - Kriteria ini terkait dengan pihak ketiga yang digunakan
dan berwenang sesuai peraturan jasanya untuk mengadakan pelatihan. Hal ini diatur

23
ngan. dalam Permenaker No.04/MEN/1994 tentang
Perusahaan Jasa K3. Kesesuaian ini bisa dipastikan
dalam kontrak pembelian jasa.
- Perusahaan menyediakan fasilitas (kelas, board, OHP,
as dan sumber daya memadai untuk
LCD dll) dan sumber daya (trainer, dana) untuk kegiatan
atihan yang efektif.
pelatihan (khususnya bila pelatihan bersifat internal)
- Catatan pelatihan seperti daftar hadir, jadwal dll
pengurus mendokumentasikan dan
disimpan dan difile termasuk daftar riwayat pelatihan per
atan seluruh pelatihan.
karyawan
- Pada prosedur pelatihan ada tahapan dimana semua
program pelatihan selama setahun dievaluasi untuk
han ditinjau secara teratur untuk
menentukan apakah masih relevan atau perlu
etap relevan dan efektif.
peningkatan lebih lanjut. Termasuk prosentasi
keberhasilan pelatihan yang telah diikuti.
Manajemen dan Penyelia
- Manajemen senir terlibat dalam kegiatan pelatihan K3.
ajemen eksekutif dan pengurus Terlibat disini termasuk ikut serta dalam pelatihan,
dalam pelatihan yang mencakup minimal pelatihan penjelasan tentang kewajiban hukum
ang kewajiban hukum dan prinsip- dan prinsip-prinsip serta pelaksanaan K3. Dokumen
aksanaan K3. yang dilihat yaitu catatan pelatihan, sertifikat (jika ada)
atau kegiatan yang diikuti seperti seminar dll
- Pelatihan disini bukan hanya pelatihan K3 sesuai
dengan peran dan tugasnya namun juga berhubungan
pengawas/penyelia menerima
dengan kompetensi pekerjabya. Kesesuaian dapat dilihat
sesuai dengan peran dan tanggung
pada job qualifikasinya dan atau amatrik pelatihan
mereka. Buktinya lihat rekaman pelatihan dari sertifikat
atau daftar riwayat pelatihan mereka
Tenaga Kerja
- Setiap tenaga kerja baru mendapatkan pelatihan
bagaimana bekerja dengan aman termasuk pengenalan
mengenai K3 begitupula tenaga kerja yang dipindah ke
ikan kepada semua tenaga kerja
bagian yang baru. Lihat pada prosedur pelatihan, catatan
a kerja baru dan yang dipindahkan
pelatihan. (+) Perusahaan telah melakukan pelatihan
pat melaksanakan tugasnya secara
orientasi, pelatihan tentang pengenalan cara-cara kerja
yang aman sesuai dengan setiap SOP yang ada (-- )
Perusahaan tidak memiliki dokumen catatan hasil
pelatihan tersebut.

24
kan kepada tenaga kerja apabila di - Perubahan sarana produksi atau proses dapat
terjadi perubahan sarana produksi menimbulkan bahaya baru maka tenaga kerja harus
bahan sarana produksi atau proses diinformasikan mengenai bahaya ini.
- Pelatihan penyegaran ini tergantung
u pengurus memberikan pelatihan kebutuhan/persyaratan yang ada. Misalnya pelatihan
ada semua tenaga kerja. tanggap darurat 1 tahun sekali, pelatihan P3K, pelatihan
B3 dll
enalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor
dur yang menetapkan persyaratan - Ada program pelatihan pengenalan K3 bagi tenaga
ikan taklimat (briefing) kepada kerja. Lihat pada materi pelatihan, jadwal pelatihan dan
mitra kerja guna menjamin K3. absensi pelatihan pengenalan K3
hlian Khusus
- Pelatihan melakukan identifikasi terhadap kebutuhan
pelatihan yang memang dipersyaratkan dalam peraturan
perundangan. Lihat pada TNA atau matriks pelatihan
mpunyai sistem yang menjamin
yang ada. Beberapa pelatihan tsb yaitu : Ahli K3 :
hadap persyaratan lisensi atau
Permenaker 02/MEN/1992, Dokter perusahaan :
ai dengan peraturan perundangan
Permenaker 01/MEN/1976, Operator Uap : Permenaker
nakan tugas khusus, melaksanakan
01/MEN/1998, Operator angkat angkut : Permenaker
mengoperasikan peralatan.
09/MEN/2010, Regu Kebakaran : Kepmenaker
186/MEN/1999, Ahli Kimia K3, Juru Las, Operator alat
angkat angkut, Paramedis

25

Anda mungkin juga menyukai