(CHECKLIST AUDIT)
BERDASARKAN PP NO 50 TAHUN 2012
4 PENGENDALIAN DOKUMEN
4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan Pengendalian Dokumen
Dokumen K3 mempunyai identifikasi status, Disini kita melihat dari acuan prosedur pengendalian
4.1.1. wewenang, tanggal pengeluaran dan tanggal dokumen yang telah ditetapkan. Dimana status
modifikasi. dokumen bisa berupa tata cara penomoran,wewenang
7
bisa berupa siapa personil yang menyetujui dokumen,
terdapat tanggal pengeluaran dan modifikasi bila terjadi
perubahan
Dalam dokumen tercantum kepemilikan dokumen
Penerima distribusi dokumen tercantum dalam
4.1.2. tersebut dengan mengacu pada daftar distribusi
dokumen tersebut.
penerima dokumen.
Dokumen K3 edisi terbaru disimpan secara Dokumen K3 disimpan pada lokasi tertentu yang
4.1.3.
sistematis pada tempat yang ditentukan. memudahkan untuk diakses.
Dokumen usang segera disingkirkan dari
Perusahan harus memastikan bahwa dokumen K3 yang
penggunaannya sedangkan dokumen usang yang
4.1.4. sedang beredar adalah dokumen terbaru/revisi terakhir.
disimpan untuk keperluan tertentu diberi tanda
Bila disimpan maka diberi tanda misalkan "obsolete"
khusus.
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen
Terdapat prosedur pengendalian dokumen yang
Terdapat sistem untuk membuat, menyetujui
4.2.1 mencakup tahapan proses pembuatan dan persetujuan
perubahan terhadap dokumen K3.
perubahan dokumen
Pada dokumen yang telah berubah biasanya
Dalam hal terjadi perubahan diberikan alasan dilampirkan keterangan/alasan perubahan yang
terjadinya perubahan dan tertera dalam dokumen dilakukan, tgl modifikasi dan siapa yang menyetujui
4.2.2.
atau lampirannya dan menginformasikan kepada perubahan tersebut atau daftar riwayat perubahan
pihak terkait. biasanya terletak didepan atau dibelakang dokumen
terkait
Terdapat prosedur pengendalian dokumen dimana
Terdapat prosedur pengendalian dokumen atau
didalamnya mempersyaratkan pembuatan masterlist
daftar seluruh dokumen yang mencantumkan status
4.2.3 dokumen atau suatu daftar yang berisi semua judul
dari setiap dokumen tersebut, dalam upaya
dokumen K3 yang dipergunakan termasuk statusnya
mencegah penggunaan dokumen yang usang.
(misalnya revisi terakhir beserta tanggal revisinya)
17
- Faktor radiasi dapat mengacu pada ketentuan dari
BEPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) Indonesia
Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja Dapat dilakukan oleh PJK3 atau pihak lain/personil yang
dilakukan oleh petugas atau pihak yang telah mendapatkan izin dari Kemenakertrans
7.2.3.
berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau (Berkompeten/Bersertifikat Ahli dlm Inspeksi
luar perusahaan. lingkungan Kerja)
7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian
- Ada prosedur tertulis mengenai hal tersebut. Alat ukur
disini misalnya nanometer (kebisingan),
Terdapat prosedur yang terdokumentasi mengenai
luxmeter(pencahayaan), gas detector (gas-gas kimia)dll.
identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan
7.3.1. Bila alat-alat disediakan dari pihak luar maka
penyimpanan untuk alat pemeriksaan, ukur dan uji
mereka/supplier/kontraktor harus dapat menunjukkan
mengenai K3.
hasil pengujiannya. Hal ini bisa diidentifikasi pada saat
tahap kontrak dan pembelian jasa mereka.
Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh petugas atau
- Lihat kualifikasi petugas yang melakukan kalibrasi alat
7.3.2 pihak yang berkompeten dan berwenang dari dalam
tersebut atau catatan pelatihannya.
dan/atau luar perusahaan.
7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja
- Ada kegiatan serta dokumentasi mengenai kegiatan
Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang pemantauan kesehatan tenaga kerja. Terutama
bekerja pada tempat kerja yang mengandung pemeriksaaan kesehatan khusus misalnya pengecekan
7.4.1.
potensi bahaya tinggi sesuai dengan peraturan darah untuk melihat kontaminasi bahan kimia,
perundang-undangan. audiometri untuk kebisingan, rontgen untuk penyakit
saluran pernapasan dll.
Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan
- Hasil identifikasi dalam bentuk daftar program
identifikasi keadaan dimana pemeriksaan kesehatan
pemeriksaan kesehatan karyawan yang dilakukan dan
7.4.2. tenaga kerja perlu dilakukan dan telah
tata cara atau prosedur untuk pemeriksaaan kesehatan
melaksanakan sistem untuk membantu pemeriksaan
tenaga kerja ini.
ini.
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh - Dokter perusahaan yang sesuai dengan Permenaker
7.4.3. dokter pemeriksa yang ditunjuk sesuai peraturan 01/MEN/1976 tentang kewajiban latihan hyperkes bagi
perundang-undangan. dokter perusahaan dan mendapat surat penunjukan.
- Detil pelayanan kesehatan yang diberikan mengacu
Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan
7.4.4. pada Permenaker 03/MEN/1982 tentang pelayanan
kerja sesuai peraturan perundang-undangan.
kesehatan TK
7.4.5. Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga - Jelas. Diwajibkan untuk memberikan laporan setiap
18
kerja dibuat sesuai dengan peraturan perundang- aktifitas pemeriksaan kesehatan mengacu
undangan. Per.02/MEN/1980
8. PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN
8.1. Pelaporan Bahaya
- Perusahaan mempunyai prosedur pelaporan sumber
Terdapat prosedur pelaporan bahaya yang
bahaya dan tenaga kerja tahu tata cara pelaporan
8.1.1. berhubungan dengan K3 dan prosedur ini diketahui
tersebut. Dokumen berupa prosedur pelaporan, formulir
oleh tenaga kerja.
pelaporan bahaya/ketidaksesuaian
8.2 Pelaporan Kecelakaan
Terdapat prosedur terdokumentasi yang menjamin
bahwa semua kecelakaan kerja, penyakit akibat
kerja, kebakaran atau peledakan serta kejadian - Dokumen berupa prosedur tata cara pelaporan
8.2.1.
berbahaya lainnya di tempat kerja dicatat dan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
dilaporkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
- Ada dokumen pelaporan kecelakaan kerja dan atau
penyakit akibat kerja kepada disnaker setempat atau
Kecelakaan dan penyakit akibat kerja dilaporkan
dalam laporan triwulan P2K3 perusahaan ke Disnaker.
8.2.2. sebagaimana ditetapkan oleh peraturan
Ketentuan ini diatur dalam Permenaker
perundangan
No.03/MEN/1998 tentang tata cara palaporan dan
pemeriksaan Kecelakaan
8.3 Pemeriksaan dan pengkajian Kecelakaan
Tempat kerja/perusahaan mempunyai prosedur
- Dokumennya sama dengan 8.2.1 dimana bisa dijadikan
8.3.1. pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dan
satu prosedur yaitu pelaporan dan penyelidikannya
penyakit akibat kerja.
Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja
dilakukan oleh petugas atau Ahli K3 yang ditunjuk - Perusahaan telah menetapkan personil perusahaan
8.3.2.
sesuai peraturan perundang-undangan atau pihak perusahaan akan melakukan penyelidikan.
lain yang berkompeten dan berwenang.
- Perusahaan telah menetapkan personil perusahaan yang
Laporan pemeriksaan dan pengkajian berisi tentang
akan melakukan penyelidikan. Kompetensinya bisa
8.3.3. sebab dan akibat serta rekomendasi/saran dan
dilihat pada pelatihan atau sertifikasi pelatihan yang
jadwal waktu pelaksanaan usaha perbaikan.
telah dimilikinya.
Penanggung jawab untuk melaksanakan tindakan - Lihat pada dokumen laporan kecelakaan siapa
8.3.4. perbaikan atas laporan pemeriksaan dan pengkajian penanggung jawab tindakan perbaikan tsb? Apakah
telah ditetapkan. beliau sudah diinformasikan mengenai
19
tanggungjawabnya ini?
- Verifikasi dilakukan dengan melihat proses saat
penyelidikan dilakukan. Apakah melibatkan tenaga kerja
Tindakan perbaikan diinformasikan kepada tenaga saat mengumpulkan informasi atau saat mendiskusikan
8.3.5.
kerja yang bekerja di tempat terjadinya kecelakaan. tindakan perbaikan yang akan dilakukan? Cross check
dengan pekerja yang terkait atau sertakan tandatangan
peserta
- Perusahaan melakukan verifikasi terhadap tindakan
perbaikan yang diusulkan dalam laporan kecelakaan.
Pelaksanaan tindakan perbaikan dipantau,
Bentuknya dapat berupa status laporan (closed) atau
8.3.6. didokumentasikan dan diinformasikan ke seluruh
paraf pada tindakan perbaikan yang selesai.
tenaga kerja.
Diinformasikan melalui media email atau papan
informasi kpd semua pekerja
8.4 Penanganan Masalah
- Ada prosedur penyampaian masalh-masalah K3
Terdapat prosedur untuk menangani masalah
ditempat kerja. Masalah ini bisa berupa hal-hal seperti:
keselamatan dan kesehatan yang timbul dan sesuai
8.4.1. Lingkungan kerja yang kurang nyaman dan aman, cara
dengan peraturan perundang-undangan yang
kerja, kessehatan dalam bekerja atau keluhan-keluhan
berlaku.
lainnya.
9 PENGELOLAAN MATERIAL DAN PERPINDAHANNYA
9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis
- Prosedur yang dimaksud yaitu prosedur manaj emen
Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi potensi risiko seperti 2.1.1 dan 6.1.1. tetapi kriteria ini lebih
9.1.1. bahaya dan menilai risiko yang berhubungan fokus pada kegiatan penanganan bahn secara manual dan
dengan penanganan secara manual dan mekanis. mekanis. Bukti penerapan hasil laporan risk assesment
pada kegiatan yang dimaksud ini.
Identifikasi bahaya dan penilaian risiko
9.1.2. dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan - Verifikasi petugas yang melakukan risk assesment
berwenang.
- Verifikasi ke lapangan apakah rekomendasi tindakan
Pengusaha atau pengurus menerapkan dan
pengendalian risiko dari laporan risk assesment
meninjau cara pengendalian risiko yang
9.1.3. diterapkan di tempat kerja. Bukti rekaman yaitu terdapat
berhubungan dengan penanganan secara manual
monitoring dari program kerja dari pengendalian risiko
atau mekanis.
yang diambil
9.1.4. Terdapat prosedur untuk penanganan bahan - Terdapat prosedur tertulis untuk penanganan terhadap
20
meliputi metode pencegahan terhadap kerusakan, kemungkinan kerusakan, tumpahan dan kebocoran
tumpahan dan/atau kebocoran.
9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan
- Semua kriteria ini dapat ditunjukkan dengan suatu
prosedur dan penerapannya mengenai penanganan bahan
agar teratur dan rapi dalam penyimpanan (house
keeping), prosedur tsb mencakup penanganan terhadap
sifat bahan khususnya kadaluarsa bahan seperti
pengaturan penegeluaran dan pencatatan masa kode
Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan
bahan, penempatan bahan sesuai dengan sifat bahn,
9.2.1. disimpan dan dipindahkan dengan cara yang aman
bahan dalam kondisi siap pakai serta bila tidak dipakai
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
akan dibuang dengan cara yang aman bagi lingkungan
berikut juga limbahnya dibuang dengan cara yang aman
seperti untuk pembuangan limbah oli dipersyaratkan ke
penampung yang mempunyai ijin dan limbah cair ke
PPLI dan lainnya. Bukti pelaksanaan pembuangan
dilihat dari manifestnya
- Bahan-bahan yang ditangani sesuai dengan peraturan
Terdapat prosedur yang menjelaskan persyaratan
perundangan seperti penyimpanan bahan peledak,
9.2.2. pengendalian bahan yang dapat rusak atau
penyimpanan gas-gas dengan tabung atau bejana
kadaluarsa.
bertekanan yang bersigat reaktif flammability dll
Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan Terdapat Subkon atau pihak yang menampung atau
9.2.3. dibuang dengan cara yang aman sesuai dengan proses pembuangan sudah mendapat izin dari instansi
peraturan perundang-undangan. setempat
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)
- Ada prosedur tertulis mengenai kegiatan-kegiatan
Perusahaan telah mendokumentasikan dan
tersebut untuk bahan berbahaya. Bisa berupaprosedur
menerapkan prosedur mengenai penyimpanan,
atau instruksi kerja terkait dengan penggunaan bahan
9.3.1. penanganan dan pemindahan BKB sesuai dengan
kimia tsb. Peraturan yang mengatur tentang B3 yaitu PP
persyaratan peraturan perundang-undangan, standar
no. 74 tahun 2001 tentang Pengendalian Bahan Kimia di
dan pedoman teknis yang relevan.
tempat kerja
Terdapat Lembar Data Keselamatan BKB (Material MSDS (Material Safety Data Sheet) Seharusnya tempat
Safety Data Sheets) meliputi keterangan mengenai kerja mempunyainya dan bisa didapatkan dari pihak
9.3.2. keselamatan bahan sebagaimana diatur pada supplier bahan kimia. (Dipersyaratkan pada elemen 5
peraturan perundang-undangan dan dengan mudah dalam pembelian bahan). Rekaman MSDS ini ditemukan
dapat diperoleh. baik ditempat yang menyimpan maupun menggunakan.
21
MSDS ini sebaiknya bersifat komunikatif artinya
dimengerti oleh semua pihak.
- Ada pelabelan pada wadah bahan kimia. Yang penting
Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan label ini diketahui oleh para user bahan kimia. Buktinya
9.3.3. pemberian label secara jelas pada bahan kimia semua wadah bahan kimia mempunyai label yang jelas
berbahaya. yaitu nama zat, sifat bahaya/rambu bahaya dan tindakan
bila keadaan darurat
- Rambu peringatan ini menjelaskan bahaya dari bahan
Rambu peringatan bahaya terpasang sesuai dengan
kimia yang ada ditempat kerja. Misalnya: rambu sifat
9.3.4. persyaratan peraturan perundang-undangan
bahan tsb, rambu peringatan seperti flammable,
dan/atau standar yang relevan.
explosive, poison dll
- Pihak user telah mendapatkan pelatihan mengenai
Penanganan BKB dilakukan oleh petugas yang bahaya bahan kimia serta tat cara pemakaian yang aman
9.3.5.
berkompeten dan berwenang. dari bahan tersebut. Lihat pada catatan pelatihan atau
sertifikat pelatihan.
10. PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN DATA
10.1 Catatan K3
- Perusahaan telah menetapkan prosedur yang mengatur
pengelolaan terhadap catatan-catatan K3 tsb. Bukti
Pengusaha atau pengurus telah mendokumentasikan rekamananya yaitu prosedur pengendalian catatan
dan menerapkan prosedur pelaksanaan identifikasi, dimana aplikasinya adalah terdapat masterlist catatan K3
10.1.1.
pengumpulan, pengarsipan, pemeliharaan, yang minimal mencakup masa simpan dan lokasi
penyimpanan dan penggantian catatan K3. penyimpanan. Dimana definisi catatan K3 ini berupa
formulir K3 yang sudah terisi misal form kecelakaan,
inspeksi, NCR audit, dll
- Tercakup didalam prosedur pengendalian dokumen
yaitu mengenai pengendalian dokumen eksternal,
Peraturan perundang-undangan, standar dan dimana aplikasinya terdapat datar Undang-Undang,
10.1.2. pedoman teknis K3 yang relevan dipelihara pada peraturan, standar da pedoman teknis yang relevan
tempat yang mudah didapat. diaman selalu diupdate untuk mengetahuinya dapat
dilihat dari tanggal penerbitan dan juga pada daftar
tersebut dicantumkan lokasi penyimpanannya
- Buktinya dapat kita lihat pada prosedur pengendalian
Terdapat prosedur yang menentukan persyaratan catatan apakah terdapat klausul yang mempersyaratkan
10.1.3.
untuk menjaga kerahasiaan catatan. kerahasiaan catatan, seperti bagaimana prosedur
mengaksesnya, menyimpan dan memusnahkannya.
22
Contoh catatan yang bersifat rahasia yaitu: Medical
Check Up
- Catatan kompensasi kecelakaan seperti asuransi dan
rehabilitasi kesehatan yaitu catatan berupa catatan
Catatan kompensasi kecelakaan dan rehabilitasi penyembuhan dari sakit baik akibat kecelakaan kerja
10.1.4.
kesehatan tenaga kerja dipelihara. maupun penyakit akibat kerja termasuk rekomendasi
pemindahan ketempat kerja lain untuk sementara waktu
atau tetap bila disarankan oleh personalia
10.2 Data dan Laporan K3
- Data-data K3 perusahaan dapat berupa: data-data
kecelakaan kerja minimal FR dan SR, Medical cost,
laporan penyakit kerja, data % hasil inspeksi, data
pencapaian kinerja program K3, data pemantauan
lingkungan kerja (misalkan kebisingan, NAB, dll) yang
10.2.1. Data K3 yang terbaru dikumpulkan dan dianalisa. mana kesemua data itu dianalisa tabel, matriks, atau
grafik atau yang lainnya adalah dalam bentuk
pengolahan data sedangkan analisa data mencakup
terhadap analisa untuk mencari akar permasalahan dari
pengolahan data yang dilakukan dan mencakup sampai
pada tindakan koreksi maupun pencegahan
- Laporan rutin K3 misalnya: laporan yang berhubungan
Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan disebarluaskan
10.2.2. dengan kinerja K3 termasuknya didalam monitoring
di dalam tempat kerja.
terhadap program K3
11. PEMERIKSAAN SMK3
11.1 Audit Internal SMK3
- Perusahaan memiliki jadwal kegiatan audit internal
SMK3 dan telah dilaksanakan sesuai jadwal tsb
Audit internal SMK3 yang terjadwal dilaksanakan mengacu kepada prosedur audit internal. Lihat pada
11.1.1. untuk memeriksa kesesuaian kegiatan perencanaan laporan audit internal yang ada. Buktinya harus dapat
dan untuk menentukan efektifitas kegiatan tersebut. dipastikan 166 kriteria ini telah diaudit dalam setahun,
untuk melihat efektifitasnya dapat dilihat dari
presentasinya secara kuantitatif
- Petugas/auditor internal SMK3 harus kompeten yakni
Audit internal SMK3 dilakukan oleh petugas yang telah dibekali dengan pemahaman mengenai isi SMK3
11.1.2.
independen, berkompeten dan berwenang. dan standar audit SMK3 ini. Lihat pada catatan
latihan/sertifikat pelatihan audit internal atau pada
23
contoh hasil laporannya selama ini. Independen yakni ia
tidak mengaudit bagiannya sendiri. Sesuai dengan
Permenaker no 18 tahun 2008
- Lihat pada laporan ketidaksesuaian/NCR audit apakah
ada tanda penegesahan/persetujuan bahwa tindakan
Laporan audit didistribusikan kepada pengusaha perbaikan telah selesai dilaksanakan. Prioritas temuan
atau pengurus dan petugas lain yang audit juga dapat kita lihat pada lembar monitoring
11.1.3.
berkepentingan dan dipantau untuk menjamin rekapitulasi tindakan perbaikan hasil audit apakah
dilakukannya tindakan perbaikan. tindakan perbaikan sesuai dengan date line atau tidak,
kemudian lihat keterangannya jika belum terlaksana atau
ditutup
12 PENGEMBANGAN KETRAMPILAN DAN KEMAMPUAN
12.1 Strategi Pelatihan
- Terdapat TNA (Training need analysis) yang
Analisis kebutuhan pelatihan K3 sesuai persyaratan
12.1.1. mencakup mengenai kebutuhan pelatihan K3. Lihat pada
peraturan perundang-undangan telah dilakukan.
matriks training
Rencana pelatihan K3 bagi semua tingkatan telah - Lihat pada program pelatihan tahunan perusahaan
12.1.2.
disusun. kemudian komposisi peserta pelatihannya.
- Lihat kembali pada matriks pelatihan K3 dengan
Jenis pelatihan K3 yang dilakukan harus disesuaikan dengan job qualifikasinya dan disesuaikan
12.1.3. disesuaikan dengan kebutuhan untuk pengendalian dg potensi bahaya tempat bekerja. Perhatian khusus
potensi bahaya. untuk pelatihan yang dipersyaratkan oleh per UU seperti
operator forklift crane, regu kebakaran dan akli K3.
- Kriteria ini terkait dengan pihak ketiga yang digunakan
Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang jasanya untuk mengadakan pelatihan. Hal ini diatur
12.1.4. berkompeten dan berwenang sesuai peraturan dalam Permenaker No.04/MEN/1994 tentang
perundang-undangan. Perusahaan Jasa K3. Kesesuaian ini bisa dipastikan
dalam kontrak pembelian jasa.
- Perusahaan menyediakan fasilitas (kelas, board, OHP,
Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai untuk
12.1.5. LCD dll) dan sumber daya (trainer, dana) untuk kegiatan
pelaksanaan pelatihan yang efektif.
pelatihan (khususnya bila pelatihan bersifat internal)
- Catatan pelatihan seperti daftar hadir, jadwal dll
Pengusaha atau pengurus mendokumentasikan dan
12.1.6. disimpan dan difile termasuk daftar riwayat pelatihan per
menyimpan catatan seluruh pelatihan.
karyawan
Program pelatihan ditinjau secara teratur untuk - Pada prosedur pelatihan ada tahapan dimana semua
12.1.7.
menjamin agar tetap relevan dan efektif. program pelatihan selama setahun dievaluasi untuk
24
menentukan apakah masih relevan atau perlu
peningkatan lebih lanjut. Termasuk prosentasi
keberhasilan pelatihan yang telah diikuti.
12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia
- Manajemen senir terlibat dalam kegiatan pelatihan K3.
Anggota manajemen eksekutif dan pengurus Terlibat disini termasuk ikut serta dalam pelatihan,
berperan serta dalam pelatihan yang mencakup minimal pelatihan penjelasan tentang kewajiban hukum
12.2.1.
penjelasan tentang kewajiban hukum dan prinsip- dan prinsip-prinsip serta pelaksanaan K3. Dokumen
prinsip serta pelaksanaan K3. yang dilihat yaitu catatan pelatihan, sertifikat (jika ada)
atau kegiatan yang diikuti seperti seminar dll
- Pelatihan disini bukan hanya pelatihan K3 sesuai
dengan peran dan tugasnya namun juga berhubungan
Manajer dan pengawas/penyelia menerima
dengan kompetensi pekerjabya. Kesesuaian dapat dilihat
12.2.2. pelatihan yang sesuai dengan peran dan tanggung
pada job qualifikasinya dan atau amatrik pelatihan
jawab mereka.
mereka. Buktinya lihat rekaman pelatihan dari sertifikat
atau daftar riwayat pelatihan mereka
12.3 Pelatihan bagi Tenaga Kerja
- Setiap tenaga kerja baru mendapatkan pelatihan
bagaimana bekerja dengan aman termasuk pengenalan
mengenai K3 begitupula tenaga kerja yang dipindah ke
Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja
bagian yang baru. Lihat pada prosedur pelatihan, catatan
termasuk tenaga kerja baru dan yang dipindahkan
12.3.1. pelatihan. (+) Perusahaan telah melakukan pelatihan
agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara
orientasi, pelatihan tentang pengenalan cara-cara kerja
aman.
yang aman sesuai dengan setiap SOP yang ada (-- )
Perusahaan tidak memiliki dokumen catatan hasil
pelatihan tersebut.
Pelatihan diberikan kepada tenaga kerja apabila di - Perubahan sarana produksi atau proses dapat
12.3.2. tempat kerjanya terjadi perubahan sarana produksi menimbulkan bahaya baru maka tenaga kerja harus
atau proses.perubahan sarana produksi atau proses diinformasikan mengenai bahaya ini.
- Pelatihan penyegaran ini tergantung
Pengusaha atau pengurus memberikan pelatihan kebutuhan/persyaratan yang ada. Misalnya pelatihan
12.3.3.
penyegaran kepada semua tenaga kerja. tanggap darurat 1 tahun sekali, pelatihan P3K, pelatihan
B3 dll
12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor
Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan - Ada program pelatihan pengenalan K3 bagi tenaga
12.4.1.
untuk memberikan taklimat (briefing) kepada kerja. Lihat pada materi pelatihan, jadwal pelatihan dan
25
pengunjung dan mitra kerja guna menjamin K3. absensi pelatihan pengenalan K3
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus
- Pelatihan melakukan identifikasi terhadap kebutuhan
pelatihan yang memang dipersyaratkan dalam peraturan
perundangan. Lihat pada TNA atau matriks pelatihan
Perusahaan mempunyai sistem yang menjamin
yang ada. Beberapa pelatihan tsb yaitu : Ahli K3 :
kepatuhan terhadap persyaratan lisensi atau
Permenaker 02/MEN/1992, Dokter perusahaan :
12.5.1. kualifikasi sesuai dengan peraturan perundangan
Permenaker 01/MEN/1976, Operator Uap : Permenaker
untuk melaksanakan tugas khusus, melaksanakan
01/MEN/1998, Operator angkat angkut : Permenaker
pekerjaan atau mengoperasikan peralatan.
09/MEN/2010, Regu Kebakaran : Kepmenaker
186/MEN/1999, Ahli Kimia K3, Juru Las, Operator alat
angkat angkut, Paramedis
26