Anda di halaman 1dari 2

INTEPRETASI ELEMEN AUDIT SMK3

Sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 tahun 2012


Tingkat Lanjutan

1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen


1.1 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kriteria Audit Kriteria Audit dan Pemenuhan/Dokumen terkait

1.1.1. Terdapat kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal, - Perusahaan membuat kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal dan isinya mencakup tujuan-tujuan K3 dan
ditandatangani oleh pengusaha atau pengurus, secara jelas komitmen perusahaan dalam memperbaiki kinerja K3 maksudnya adalah :
menyatakan tujuan dan sasaran K3 serta komitmen terhadap  Usaha pencegahan kecelakaan dan PAK
peningkatan K3.  Pemenuhan peraturan perundangan K3(kewajiban mentaati persyaratan K3)
 Sesuai dengan sifat dan skala risiko K3 perusahaan
 Sinergi dengan visi dan misi perusahaan
 Pernyataan perbaikan kinerja K3 secara berkelanjutan.

- Penandatanganan kebijakan K3 harus pengusaha atau manajemen puncak perusahaan/pengurus (bisa


pemilik atau orang yang mempunyai tugas memimpin langsung tempat kerja)
1.1.2. Kebijakan disusun oleh pengusaha dan/atau pengurus setelah
melalui proses konsultasi dengan wakil tenaga kerja. - Proses konsultasi bisa dalam bentuk suatu rapat yang membahas perumusan isi kebijakan dimana
peserta rapat bisa dari anggota P2K3 (wakil tenaga kerja)/wakil departemen dan atau serikat pekerja.
Lihat pada notulensi rapat pembahasan kebijakan ini.
1.1.3. Perusahaan mengkomunikasi kebijakan K3 kepada seluruh
tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan pemasok - Untuk kebijakan yang berasal dari induk perusahaan atau manajemen puncak ada proses konsultasi
dengan tata cara yang tepat bisa melalui media sosialisasi dan responsi

Ada mekanisme untuk meninjau ulang isi kebijakan secara berkala misal melalui management review
1.1.4. Kebijakan khusus dibuat untuk masalah K3 yang bersifat meeting, rapat P2K3 atau rapat lainnya. Bila ada perubahan nama perusahaan, manajemen, visi, dll maka
khusus. kebijakan juga harus direvisi. Jadwal waktu tinjauan sebaiknya dicantumkan.

- Komunikasi kebijakan K3 melalui;


 pemampangan di lokasi yang mudah dilihat,dibaca dan dipahami
1.1.5. Kebijakan K3 dan kebijakan khusus lainnya ditinjau ulang  pembacaan saat briefing sebelum bekerja,
secara berkala untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut  kartu pengenal tamu/visitor,
sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan  lampiran dalam kontrak,
dalam peraturan perundang – undangan.
 materi pengarahan/briefing bagi tamu,
 media informasi yang ada di perusahaan,
 pelatihan pengenalan (induction training) dll.

- Kebijakan K3 khusus dibuat, jika ada:


 potensi bahaya khusus yang belum tercakup dalam kebijakan K3 yang ada
 adanya situasi dan kondisi khusus sehingga kebijakan K3 yang ada belum dapat dipenuhi

Anda mungkin juga menyukai