DATE:
Auditee :
No. NCR
BUKTI
No. Kriteri KRITERIA INTERPRETASI N/A C
TEMUAN M/m
a
1 PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN
KOMITMEN
1.1 Kebijakan K3
1 1.1.1 Tardapat Kebijakan K3 yang tertulis, Perusahaan membuat kebijakan K3 secara
bertanggal dan secara jelas menyatakan tertulis, bertanggal, isinya mencakup tujuan
tujuan dan sasaran K3 serta komitmen dan sasaran K3 serta pernyataan tertulis
perusahaan terhadap peningkatan K3 komitmen perusahaan mengenai
pelaksanaanK3 di tempat kerjanya
2 1.1.2 Kebijakan disusun oleh pengusaha Proses konsultasi bisa dalam bentuk rapat
dan/atau pengurus setelah melalui yang membahas perumusan isi kebijakan
proses konsultasi dengan wakil tenaga dimana peserta rapat dapat berasal dari
kerja anggota P2K3 (wakil tenaga kerja)/wakil
departemen dan atau serikat pekerja. Proses
konsutasikomunikasi dapat dilihat pada
notulensi rapat pembahasan kebijakan ini.
3 1.1.3 Perusahaan mengkomunikasikan Bentuk komunikasi kebijakan ini dapat
kebijakan K3 kepada seluruh tenaga melalui: penempelan poster, pembacaan
kerja, tamu, kontraktor, pelanggan dan saat briefing pagi, kartu pengenal visitor,
pemasok dengan tata cara yang tepat lampiran dalam kontrak, materi briefing bagi
tamu, papan pengumuman di pintu masuk,
pelatihan pengenalan (induction training) dll.
4 1.1.4 Kebijakan khusus dibuat untuk masalah Kebijakan K3 khusus dibuat sesuai kondisi
K3 yang bersifat khusus tingkat resiko perusahaan atau terkait
dengan lintas departemen (tidak wajib harus
ada), contoh kebijakan mengenai
penggunaan bahan peledak, radiasi, alcohol
& drug, dll.
5 1.1.5 Kebijakan K3 dan kebijakan khusus Ada mekanisme untuk meninjau ulang isi
lainnya ditinjau ulang secara berkala kebijakan secara berkala misal melalui rapat
untuk menjamin bahwa kebijakan tsb. management review meeting tahunan, rapat
mencerminkan perubahan yang terjadi P2K3 atau rapat lainnya. Bila ada perubahan
dalam perusahaan dan dalam peraturan nama perusahaan, manajemen, visi, dll.
perundang-undangan maka kebijakan juga harus direvisi. Jadwal
waktu tinjauan ulang sebaiknya dicantumkan
dalam dokumen kebijakan.
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk
Bertindak
6 1.2.1 Tanggung jawab dan wewenang untuk Ada dokumen yang menjelaskan tanggung
mengambil tindakan dan melaporkan jawab dan wewenang seseorang yang
kepada semua personil yang terkait disahkan oleh pengurus perusahaan, seperti
dengan perusahaan yang telah dalam hal ini penunjukan ahli K3 untuk
ditetapkan telah disebar luaskan dan mengambil tindakan dan melapor mengenai
didokumentasikan K3, salah satu bentuk dokumen yaitu Job
description/tanggung jawab K3 yang tertuang
dalam manual K3, dll.
Harus dipastikan personil yang terkait
mengetahui hal ini.
7 1.2.2 Penunjukan penanggungjawab K3 harus Ada beberapa penanggung jawab K3 yang
sesuai dengan peraturan sesuai dengan peraturan perundangan yaitu:
Sekretaris P2K3/Ahli K3–Permenaker
No.Per.04/MEN/187
Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja-
Permenaker - No.Per.01/MEN/ 1976
Paramedis-Permenaker No.Per.01/ MEN/1979
Auditor Internal SMK3 - Permenaker No.
Page 1 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Per.18/MEN/XI/2008
Operator Ketel Uap – Permenaker No.
Per.01/MEN/1988
Operator Pesawat Angkat Angkut -Permenaker
No.Per.09/MEN/VII/ 2010
Petugas P3K- Permenakertrans
No.Per.15/MEN/VII/2008
Petugas kebakaran-Permenaker
No.Per.186/MEN/1999
Ahli K3 Kimia & eugas K3 Kimia-Permenaker
No.Per.187/MEN/1999
Kualifikasi Juru Las-Permenaker
No.Per.02/MEN/18982
8 1.2.3 Pimpinan unit kerja dalam suatu Dapat dilihat dalam job description nya, bukti
perusahaan bertanggung jawab atas keterlibatan misalnya dalam penilaian kinerja
kinerja K3 pada unit kerjanya K3 unit, keterlibatan dalam inspeksi K3,
keterlibatan dalam rapat K3 dan memantau
pencapaian kinerja unit dibidang K3.
9 1.2.4 Pengusaha atau pengurus bertanggung Dapat dilihat dalam Visi, Misi dan Program
jawab secara penuh untuk menjamin K3 yang ditetapkan oleh pengusaha atau
pelaksanaan SMK3 pengurus perusahaan serta dukungan SDM
dan anggaran
10 1.2.5 Petugas yang bertanggung jawab Dapat dilihat dari sertifikat pelatihan,
menangani keadaan darurat telah dokumentasi latihan darurat, absensi latihan.
ditetapkan dan mendapatkan pelatihan Penetapan petugas dapat diketahui dari
tanda pengenal misalnya topi/helm khusus,
bage, warna baju, dll.
11 1.2.6 Perusahaan mendapatkan saran-saran Dari dalam dapat berupa: laporan auditor
dari para ahli di bidang K3 yang berasal internal K3, laporan inspeksi ahli K3, laporan
dari dalam dan/atau luar perusahaan studi banding/bench marking, dll.
Dari luar dapat berupa: laporan kinerja K3
dari konsultan indeenden, nota pemeriksaan
dari pegawai pengawas Disnaker setempat.
12 1.2.6 Kinerja K3 termuat dalam laporan Kinerja K3 misalnya: angka kecelakaan
tahunan perusahaan atau laporan lain (FR/SR), jumlah klaim kecelakaan,
yang setingkat prestasi/penghargaan K3, % pencapaian
target, lost time injury (LTI), dll.
1.3 Tinjauan dan Eavaluasi
13 1.3.1 Tinjauan terhadap penerapan SMK3 Kegiatan tinjauan ulang ini dalm bentuk
meliputi kebijakan, perencanaan, rapat tinjauan ulang manajemen yang
pelaksanaan, pemanatauan dan evaluasi agendanya sesuai dengan lampiran 1 PP
telah dilakukan, dicatat dan No.50 Tahun 2012. Rapat tinjauan
didokumentasikan manajemen ini dihadiri oleh pimpinan
perusahaan dan top manajemen. Rapat
tinjaua ulang kebijakan SMK3 tidak dapat
disamakan dengan rapat bulanan P2K3.
14 1.3.2 Hasil tinjauan dimasukkan dalam Lihat pada notulensi rapat tinjauam
perencanaan tindakan manajemen manajemen bentuk tindakan perbaikan atau
corrective action yang akan dilakukan apakah
masuk didalam program kerja tahun
berikutnya.
15 1.3.3 Pengurus harus meninjau ulang Peninjauan ulang pelaksanaan SMK3 secara
pelaksanaan SMK3 secara berkala untuk berkala dilakukan setelah audit internal dan
menilai kesesuaian dan efektivitas SMK3 dilaporkan adanya temuan ketidak sesuaian
terhadap kriteria audit
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi Dengan
Karyawan
16 1.4.1 Keterlibatan dan penjadwalan konsultasi Ada dokumentasi tentang kegiatan
tenaga kerja dengan wakil perusahaan konsultasi antara tenaga kerja (bukan wakil
Update : 21/01/18 Auditor : Auditee :
Page 2 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 3 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 4 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 5 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 6 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 7 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 8 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 9 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 10 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
80 6.4.1 Pengusaha atau pengurus melakukan Adanya dokumen atau daftar daerah-daerah
penilaian risiko lingkungan kerja untuk di tempat kerja yang memerlukan ijin masuk.
mengetahui daerah-daerah yang Dapat juga dicek langsung ke lapangan atau
memerlukan pembatasan ijin masuk dilihat dari catatan manajemen risiko yang
telah dilakukan.
81 6.4.2 Terdapat pengendalian atas daerah/ Pada daerah-daerah tsb dilakukan
tempat dengan pembatasan ijin masuk pengendalian yang dapat berupa ijin tertulis,
penguncian, rambu-rambu, dll.
82 6.4.3 Tersedianya fasilitas dan layanan di Fasilitas dalam hal ini yaitu kamar mandi,
tempat kerja sesuai dengan standar dan wastafel, shower, loker/ruangan ganti,
pedoman teknis mushola, ruang makan, kantin, sarana olah
raga, poliklinik, alat bantu kerja seperti
tangga, lantai ruang, transportasi, dll.
Layanan yaitu penyediaan air minum bersih,
layanan makan, layanan kesehatan, dll.
83 6.4.4 Rambu-rambu K3 harus dipasang sesuai Rambu K3 (safety sign, warning sign, poster,
dengan standar dan pedoman teknis rambu APD, rambu APAR, rambu parkir, dll)
dan anda pintu darurat dipasng sesuai
standar berdasarkan pedoan teknis yang
berlaku, mepunyai sinyal penerangan
minimal 10 lux dan berwarna hijau serta
tulisan putih dan mempunyai tanda
bertuliskan “keluar” atau “exit” di atasnya
dan menghadap kekoridor.
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan dan
Perubahan Sarana Produksi
84 6.5.1 Penjadwalan pemeriksaan dan Perusahaan mempunyai dokumen berupa
pemeliharaan sarana produksi serta jadwal pemeliharaan sarana produksi yang
peralatan mencakup verifikasi alat-alat dipergunakan di tempat kerja mencakup
pengaman dan persyaratan yang safety device atau alat-alat pengaman.
ditetapkan oleh peraturan , standar dan Verifikasi alat pengaman dapat dilihat dari
pedoman teknis yang relevan cheklist pemeriksaan masing-masing saran
produksi.
85 6.5.2 Semua catatan yang memuat data Perusahaan menyimpan catatan-catatan
secara rinci dari kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan yang dilakukan, berbentuk
pemeliharaan, perbaikan dan perubahan daftar riwayat ppemeriksaan alat baik dalam
yang dilakukan atas sarana dan bentuk soft copy atau hard copy.
peralatan produksi harus disimpan dan
dipelihara
86 6.5.3 Sarana dan perlatan produksi memiliki Perusahaan memiliki sertifikat
sertifikat yang masih berlaku sesuai (ijin/pengesahan pemakaian) sarana
dengan persyaratan peraturan dan produksi yang masih berlaku. Beberapa
standar sarana produksi tsb antara lain bejana
tekanan (Permenaker No.Per.01/MEN/
1982), pesawat angkat dan angkut
(Permenaker No.Per.05/MEN/ 1985), lift
(Permenaker No.Per.03/MEN/1999),
pesawat uap (UU dan Peraturan Uap 1930).
Untuk tepatnya mengacu pada lembar obyek
pengawasan dan terdapat jadwal monitoring
penjadwalan terhadap peralatan perusahaan
yang masuk dalam obyek pengawasan
termasuk jadwal kedaluwarsa sertifikat tsb
beserta jadwal resertifikat.
87 6.5.4 Pemeriksaan, pemeliharan, perawatan, Lihat kompetensi personil yang melakukan
perbaikan dan setiap perubahan kegiatan perawatan sarana produksi tsb.
dilakukan petugas yang berkompeten (sertifikat, lisensi, pengalaman), jika
Page 11 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 12 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 13 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 14 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 15 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
116 7.3.1 Terdapat prosedur yang terdokumentasi Terdapat prosedur tertulis berkaitan dengan
mengenai identifikasi, kalibrasi, identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan
pemeliharaan dan penyimpanan untuk penyimpanan terhadap alat ukur, misalnya
alat pemeriksaan, ukur dan uji mengenai noisemeter, luxmeter, gas detector, dll. Bila
K3 alat-alat disediakan dari pihak luar, maka
penyedia/supplier/kontraktor harus dapat
menunjuk -kan hasil pengujiannya. Hal ini
dapat diidentifikasi pada saat tahap kontrak
dan pembelian jasa ybs.
117 7.3.2 Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh Lihat kualifikasi petugas yang melakukan
petugas atau pihak yang kompeten dan kalibrasi alat tsb atau catatan pelatihannya.
berwenang dari dalam dan/atau luar
perusahaan
7.4 Pemantauan Kesehatan
118 7.4.1 Dilakukan pemantauan kesehatan Ada`kegiatan dan dokumentasinya (daftar,
tenaga kerja yang bekerja pada tempat jadwal, SOP, rekaman pemeriksaan
kerja yang mangandung bahaya tinggi kesehatan) mengenai kegiatan pemantauan
sesuai dengan dengan peraturan kesehaan tenaga kerja, terutama
perundang-undangan, pemeriksaan pemeriksaan kesehatan khusus
seperti misalnya pengecekan darah untuk
melihat kontaminasi kadar bahan kimia,
audiometri untuk kebisingan, rontgen untuk
penyakit saluran pernafasan, dll.
119 7.4.2 Pengusaha atau pengurus telah Hasil identifikasi dalam bentuk daftar
melaksanakan identifikasi keadaan program pemeriksaan kesehatan pekerja
dimana pemeriksaan kesehatan tenaga yang dilakukan dan tata cara atau prosedur
kerja perlu dilakukan dan telah untuk pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
melaksanakan sistem untuk membantu ini
pemeriksaan ini
120 7.4.3 Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
dilakukan oleh dokter pemeriksa yang dilakukan oleh dokter perusahaan yang
ditunjuk sesuai peraturan perundang- sesuai dengan ketentuan Per.Menaker
undangan yang berlaku No.Per.01/MEN/1976 tentang Kewajiban
Latihan Hyperkes Bagi Dokter Perusahaan
dan mandapatkan surat penunjukan dari
Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan sebagaimana pasal 8 UU
Keselamatan Kerja.
121 7.4.4 Perusahaan menyediakan pelayanan Detail pelayanan kesehatan yang diberikan
kesehatan kerja sesuai dengan peraturan mengacu pada Per. Menaker No.Per.03/MEN
perundang-undangan /1980
122 7.4.5 Catatan menganai pemantauan Diwajibkan untuk memberikan pelaporan
kesehatan tenaga kerja dibuat sesuai setiap aktifitas pemeriksaan kesehatan
dengan peraturan perundang-undangan tenaga kerja (rekap medis) yang mengacu
pada Per.Menaker No.Per.02/MEN /1980
8 PELAPORAN DAN PERBAIKAN
KEKURANGAN
8.1 Pelaporan Bahaya
123 8.1.1 Terdapat prosedur pelaporan bahaya Perusahaan mempunyai prosedur pelaporan
yang berhubungan dengan K3 dan sumber bahaya dan tenaga kerja mengetahu
prosedur ini diketahui oleh tenaga kerja cara pelaporannya. Dokumennya berupa
prosedur pelaporan, formulir pelaporan
bahaya/ketidak sesuai.
8.2 Pelaporan Kecelakaan
124 8.2.1 Terdapat prosedur terdokumentasi yang Dokumen berupa prosedur tata cara
menjamin bahwa semua kecelakaan pelaporan kecelakaan dan penyakit akibat
kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran kerja
Page 16 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 17 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
penanganan secara manual dan mekanis Bukti rekaman yaitu terdapat monitoring dari
program kerja dari pengendalian risiko yang
diambil.
135 9.1.4 Terdapat prosedur untuk penanganan Terdapat prosedur tertulis untuk
bahan meliputi metode pencegahan penanganan terhadap kemungkin- an
terhadap kerusakan, tumpahan dan/atau kerusakan, tumpahan dan kebocoran
kebocoran (clinker, dll.)
9.2 Sistem Pengangkuran, Penyimpanan
dan Pembuangan
136 9.2.1 Terdapat prosedur yang menjamin Semua kriteria ini dapat ditunjukan dengan
bahwa bahan disimpanan dan suatu prsedur dan penerapannya mengenai
dipindahankan dengan cara yang aman penanganan bahan agar teratur dan rapi
sesuai dengan peraturan perundang- dalam penyimpanan (housekeeping).
undangan yang berlaku
137 9.2.2 Terdapat prosedur yang menjelaskan Prosedur tsb mencakup penanganan
persyaratan pengendalian bahan yang terhadap sifat bahan, khususnya
dapat rusak atau kadaluarsa kedaluwarsa bahan (seperti pengaturan
pengeluaran dan pencatatan masa kode
bahan), penempatan bahan sesuai dengan
sifat bahan, bahan dalam konsisi siap pakai.
138 9.2.3 Terdapat prosedur yang menjamin Bila tidak dipakai akan dibuang dengan cara
bahwa bahan dibuang dengan cara yang yang aman (seperti untuk pembuangan
aman sesuai dengan peraturan limbah oli dipersyaratkan kepenampung
perundang-undangan yang mempunyai ijin dan limbah cair ke
PPLI), dll.
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
(BKB)
139 9.3.1 Perusahaan telah mendokumentasikan Ada prosedur terulis mengenai kegiatan-
dan menerapkan prosedur mengenai kegiatan tsb untuk bahan berbahaya, dapat
penyimpanan, penanganan dan berupa prosedur atau instruksi kerja terkait
pemindahan BKB sesuai dengan dengan penggunaan bahan kimia tsb.
persyaratan peraturan perundang- Peraturan yang mengatur tentang
undangan, standar dan pedoman teknis pengendalian bahan kimia berbahaya yaitu
yang relevan Kep. Menaker No. Kep.187/MEN/1999.
140 9.3.2 Terdapat Lembar Data Keselamatan BKB Lembar data ini dikenal dengan MSDS
(material safety data sheets) meliputi (material safety data sheet). Seharusnya di
keterangan menganai keselamatan tempat kerja mempunyai/menyimpan MSDS
bahan sebagaimana diatur pada ini, dan dapat didapatkan dari pihak suplier
peraturan perundang-undangan dan bahan kimia (dipersyarat kan pada elemen 5
dengan mudah da[at diperoleh dalam pembelian bahan). Rekaman MSDS ini
harus dapat ditemukan baik di tempat yang
menyiman maupun yang menggunakan
bahan. MSDS sebaiknya bersifat komunikatif,
artinya dimengerti oleh yang membaca
(misalnya dalam bahasa Indonesia).
141 9.3.3 Terdapat sistim untuk mengidentifikasi Ada pelebelan pada wadah bahan kimia,
dan pemberian label pada bahan kimia yang penting lebel ini maksudnya diketahui
berbahaya oleh para user/pengguna bahan kimia. Bukti
penerapan di lapangan yaitu semua wadah
bahan kimia mempunyai lebel yang berisi
nama zat, sifat bahaya/rambu bahaya dan
tindakan bila keadaan darurat.
142 9.3.4 Rambu peringatan bahaya terpampang Rambu peringatan ini menjelaskan bahaya
sesuai dengan persyaratan peraturan dari bahan kimia yang ada di tempat kerja,
perundang-undangan dan/atau standard misalnya rambu sifat bahan tsb seperti
yang relevan flammable, explosive, poison, dll.
143 9.3.5 Penanganan BKB dilakukan oleh petugas Sama dengan penjelasan 9.3.1 dan lebih
Page 18 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 19 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
dilakukan.
149 10.2.2 Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan Laporan rutin K3 misalnya laporan yang
disebarluaskan di dalam tempat kerja berhubungan dengan kinerja K3 (FR, SR,
LTI/LTA, ZA, dll) termasuk di dalamnya
monitoring terhadap program K3
11 PEMERIKSAAN SMK3
11.1 Audit Internal SMK3
150 11.1.1 Audit internal SMK3 yang terjadwal Perusahaan mempunyai jadwal kegiatan
diaksanakan untuk memeriksa audit internal SMK3 dan telah dilaksanakan
kesesuaian kegiatan perencanaan dan sesuai jadwal tsb mengacu kepada prosedur
untuk menentukan efektifitas kegiatan audit internal (lihat pada laporan audit
tsb internal yang ada). Bukti harus dapa
dipastikan 166 dari kriteria telah diaudit
dalam setahun. Untuk mengukur
efektifitasnya dapat dilihat dari
prosentasinya secara kuantitatif
151 11.1.2 Audit internal SMK3 dilakukan oleh Petugas atau auditor internal SMK3 harus
petugas yang independen, kompeten kompeten yakni telah diberikan pelatihan
dan berwenang mengenai isi SMK3 dan standar audit SMK3
(lihat pada catatan pelatihan/ sertifikat
auditor SMK3 dan penunjukan sebagai
auditor internal yang ada). Petugas yang
kompeten juga dapat dilahat dari contoh
hasil laporan audit internal yang telah
dilakukan selama ini.
Indepeden yakni tidak mengaudit di
bagian/unitnya sediri.
152 11.1.3 Laporan audit didistribusi kan kepada Tiap laporan hasil audit terdapat daftar
pengusaha atau penurus dan petugas distribusi penerimaan dokumen laporan tsb.
lain yang berkepentingan dan dipantau
untuk menjamin dilakukan tindakan
perbaikan
12 PENGEMBANGAN KETRAMPILAN DAN
KEMAMPUAN
12.1 Strategi Pelatihan
153 12.1.1 Analisa kebutuhan pelatihan K3 sesuai Adanya dokumen training need analysis
persyaratan peraturan perundang- (TNA) yang mencakup kebutuhan pelatihan
undangan telah dilakukan K3 (hubungan antara kompetensi K3 dengan
pelatihan K3 yang perlu disiapkan/
direncanakan
154 12.1.2 Rencana pelatihan K3 bagi semua Dapat dilihat pada program pelatihan
tingkatan telah disusun tahunan perusahaan kemudian komposisi
peserta pelatihannya
155 12.1.3 Jenis pelatihan K3 yang harus dilakukan Lihat kembali pada matriks pelatihan K3
harus disesuaikan dengan kebutuhan dengan disesuaikan job qualification-nya.
untuk pengendalian potensi bahaya Perhatikan untuk pelatihan khusus yang
dipersyaratkan oleh peraturan perundangan
seperti operator forklift, crane, ketel uap,
regu kebakaran, sekretrais P2K3, dll.
156 12.1.4 Pelatihan dilakukan oleh orang atau Kriteria ini terkait dengan pihak ketiga yang
badan yang berkompeten dan digunakan jasanya untuk mengadakan
berwenang seusi peraturan perundang- pelatihan. Ha ini diatur dalam Per.Menaker
undangan No.Per.04/MEN/1995 tentang Perusahaan
Jasa K3. Penerapan kesesuaian ini dapat
dilihat dari kontrak pembelian jasa.
157 12.1.5 Terdapat fasilitas dan sumber daya Perusahaan menyediakan fasiitas pelatihan
memadai untuk pelaksanaan pelatihan dan sumber daya untuk kegiatan pelatihan
Page 20 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
Page 21 of 22
Location :
DATE:
Auditee :
MEN/1976
Paramedis – Per. Menaker No.Per. 01/MEN/
1979
Juru las – Per. Menaker No. Per.02/ MEN/1982
Operator ketel uap – Per. Menaker No.Per.01/
MEN /1988
Regu kebakaran – Kep. Menaker No.Kep.186/
MEN/1999
Ahli K3 Kimia dan Petugas K3 Kimia – Kep.
Menaker No.Kep.187/ MEN/1999
Petugas P3K-Per. Menakertrans
No.Per.15/VII/2008
Operator crane – Per. Menaker No. Per.09/VII/
MEN/2010
Page 22 of 22