INVESTIGASI INSIDEN
INCIDENT INVESTIGATION
INCIDENT
INVESTIGATION
INVESTIGASI INSIDEN
1. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak
diinginkan oleh siapapun.
2. Kecelakaan mengakibatkan kerugian baik materi,
LATAR cedera pada manusia dan lingkungan.
BELAKANG
3. Setiap perusahaan berupaya melakukan program
pencegahan kecelakaan dengan menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3).
4. Salah satu elemen penting dalam SMK3 adalah
investigasi kecelakaan dan Analisa kecelakaan
(accident investigation and accident analysis) baik
peraturan pemerintah ataupun standar.
1. Mengetahui sebab-sebab sebenarnya (tepat) dari kecelakaan
yang telah terjadi,
2. Mengidentifikasi Tindakan perbaikan yang diperlukan,
TUJUAN 3. Mengidentifikasi Peluang Tindakan pencegahannya,
4. Mengidentifikasi Peluang perbaikan berkelanjutan,
INVESTIGASI 5. Menurunkan kemungkinan dampak kerugian akibat
kecelakaan,
6. Mengelompokkan jenis-jenis kecelakaan yang pernah terjadi
untuk mengetahui kecenderungannya/trennya,
7. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga
keselamatan dan mencegah kecelakaan, karena tindakan
preventif lebih mudah dan lebih murah bila dibandingkan
dengan metode kuratif.
8. Agar kecelakaan serupa tidak terulang kembali.
1. Semua kecelakaan dan penyakit akibat kerja
dapat dicegah,
6 PRINSIP 2. Keselamatan merupakan tanggung jawab
KUNCI jajaran manajemen,
3. Semua kegiatan operasi dan tempat-tempat
terpapar dapat diberi perlindungan selayaknya,
4. Jajaran manajemen bertanggung jawab
memberikan pelatihan semua karyawannya
untuk bekerja selamat,
5. Bekerja dengan selamat merupakan suatu
persyaratan hubungan kerja,
6. Tempat kerja aman dan nyaman, produktif.
Ketika investigasi kecelakaan
dilakukan, ingat bahwa
f. produk akhir;
g. upaya menghadapi keadaan darurat
kecelakaan dan bencana industri; dan Peraturan
h. rencana dan pemulihan keadaan darurat. Pemerintah No. 50
Tahun 2012 tentang
4) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat
Sistem Manajemen
(2) huruf g dan huruf h dilaksanakan
Keselamatan dan
berdasarkan potensi bahaya, investigasi,
Kesehatan Kerja
dan analisa kecelakaan.
Standard
Standard
Occupational Safety and
ISO 45001:2018 Health Management System
Accident
Classification
Klasifikasi Kecelakaan PROPERTY DAMAGE TCI-H&S-PR-015 : Managing HSEIncident
KELAS DEFINISI
Accident
mengalami cacat permanen.
2 LTI (Loss Time Injury)
Cedera yang menyebabkan pekerja tidak mampu masuk shift hari berikutnya
Classification
untuk melakukan pekerjaannya semula.
Potensial 2 Semua insiden yang berpotensi untuk membuat pekerja mengalami LTI. Ada dua
istilah cedera di sini, yaitu RWI dan MTI.
# RWI (Restricted Work Injury)
Klasifikasi Kecelakaan Adalah cedera yang menyebabkan pekerja tidak mampu melakukan pekerjaannya
semula, tapi masih mampu melakukan tugas yang lebih
ringan/terbatas/restricted pada shift berikutnya. Misalnya, driver yang kakinya
terkilir tidak diperbolehkan menyetir dulu, tetapi ia masih bisa bekerja di kantor,
misalnya untuk membantu menyortir prestart check unit. Jadi, ia masih bisa
masuk shift berikutnya.
# MTI (Medical Treatment Injury)
Adalah cedera yang membuat pekerja mendapat perawatan medis, seperti :
jahitan, kontrol rutin ke dokter, dan sebagainya. Namun, pekerja tersebut dapat
langsung masuk di shiftnya hari itu juga atau shift berikutnya untuk melakukan
pekerjaan semula.
3 FAI (First Aid Injury)
Cedera yang penyembuhannya cukup dengan perawatan P3K dan tidak perlu
kontrol rutin ke dokter, seperti : diberi obat merah/Betadine, diperban, dan
lainnya.
PHEWMO-HSE-P-CPR-04. INCCIDENT REPORTING AND INVESTIGATION
Serverity Classification Consequences
People No Injury/First Aid
Asset/Production Damage/loss up to US$ 1,000
(LESS IMPACT)
Environmental Oil spilled less than 1 Bbls
Reputation No external exposure
People Medical Treatment
Accident (MINOR)
Asset/Production
Environmental
Reputation
Damage/loss between US$ 1,000 – US$ 10,000
Oil spilled between 1 – 15 Bbls
Local exposure
Classification (MODERATE)
People
Asset/Production
Environmental
Restricted Workday Case
Damage/loss between US$ 10,000 – US$ 100,000
Oil spilled between 15 – 100 Bbls
Klasifikasi Kecelakaan Reputation Provincial exposure
People Lost Workday Case
Asset/Production Damage/loss between US$ 100,000 – US$ 1,000,000
(SERIOUS)
Environmental Oil spilled between 100 – 500 Bbls
Reputation National exposure
People Fatality or Permanent Disabilities
Asset/Production Damage/loss more than US$ 1,000,000
(MAJOR)
Environmental Oil spilled more than 500 Bbls
Reputation International exposure
• Lakukan koordinasi
Manfaatkan sarana komunikasi internal
perusahaan Superti rapat rutin harian,
mingguan, bulanan atau tinjauan
manajemen.
• Prosedur Investigasi
kecelakaan
Menjelaskan tahapan dari awal sampai
akhir proses investigasi. Disosialisasikan
Preparation
kepada tim investigasi setelah prosedur
disahkan oleh top management. Phase
• Prosedur keadaan darurat Fase Persiapan
Menjelaskan tahapan dari awal sampai
akhir saat tanggap darurat.
2. Penyusunan prosedur/instruksi
Disosialisasikan kepada tim investigasi
setelah prosedur disahkan oleh top kerja investigasi kecelakaan
management.
• Prosedur “ Emergency
Shutdown”
• Unit-unit penanggulangan Menjelaskan tahapan dari awal sampai
keadaan darurat akhir saat tanggap darurat.
Menetapkan struktur tim tanggap darurat Disosialisasikan kepada tim investigasi
dan menjelaskan proses setelah prosedur disahkan oleh top
penganggulangannya. management.
• Pemilihan tim invesetigasi
kecelakaan
Preparation
Menetapkan personil investigasi
•
kecelakaan melalui SK direktur.
• Mempersiapkan perangat-
perangkat dalam investigasi
Mempersiapkan segala perangkat
investigasi yang berkontribusi
mensupport pelaksanaan invesetigasi
kecelakan.
INVESTIGATION
TEAM
Tim Investigasi
Pemilihan Tim Investigasi, harus
mempunyai Kualifikasi sbb:
1. Mempunyai pengetahuan teknis.
2. Objektif dalam investigasi.
3. Mempunyai rasa ingin tahu yang
tinggi.
4. Memahami pekerjaan, proses atau
operasi berkaitan dengan subjek
yang diinvestigasi.
5. Dapat berkomunikasi dengan baik.
6. Jujur.
7. Mampu menganalisa secara analitis.
INVESTIGATION
TEAM
Tim Investigasi
Tim Investigasi dapat terdiri dari
1. Safety personel
2. Health personel
3. Specialist (mechanical,
Instrument, Electrical, Process
Engineer)
4. Lain-lain: (Wakil pemerintah, Wakil
Pekerja)
Struktur tim Investigasi
1. Ketua : Jajaran Management (Manager
lini)
2. Sekretaris : Pengawas (Supervisor)
3. Anggota
Tugas Ketua:
1. Menetapkan ruang lingkup investigasi
2. Memimpin dan mengendalikan aktivitas tim
3. Menyusun rencana kerja/schedule
4. Meyakinkan bahwa tidak ada data-data penting yang
tidak terlihat
5. Memimpin penyusunan laporan investigasi.
TRAINING
Pemberian Pelatihan
1. Immediate Action
2. Plan the Investigation
3. Data Collection
4. Data Analysis
5. Corrective Action
6. Reporting
a. Mengamankan Lokasi Kejadian
Investigation dibutuhkan?
2. Siapa yang akan terlibat?
3. Berapa lama investigasi akan
berlangsung?
Untuk insiden parah atau kompleks, tim
investigasi akan lebih efektif daripada
penyelidik tunggal.
Investigation Plan
1. Mengaktifkan tim investigasi yang telah terlatih sesuai dengan case
yang ada.
2. Menyiapkan beberapa dokumen pendukung seperti Prosedur
investigasi, SK investigasi, formulir.
3. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam proses investigasi
4. Tentukan waktu dalam melakukan investigasi, pertimbangkan
terhadap tingkat keparahan yang muncul dan kualitas dari hasil
investigasi.
5. Buatkan time line jika diperlukan.
6. Jika area penyelidikan cukup luas, bagi tim berdasarkan penguasaan
area/wawasan dari masing-masing tim.
7. Lakukan “walk-through” dilokasi kejadian dengan mempertimbangkan
beberapa hal terhadap 4P “People, parts, position and paper”.
8. Pastikan bahwa 4P tersebut sesuai dengan aktual yang ada.
Informasi tentang kejadian tersebut
Bagaimana
• Pertanyaan tertutup kondisi forklift
saat digunakan?
o Digunakan bilaanda
menginginkan jawab ‘Ya’
atau ‘tidak’
Frank E Bird
(1931)
Teori yang dipaparkan oleh
Frank E. Bird lahir akibat dari
modifikasi teori Heinrich,
secara umum pendekatan
teoi ini hampir sama dengan
teori domino sebelumnya,
Fokus utama teori ini
dikemukakan bahwa
kecelakaan terjadi karena
adanya kesalahan pada
manajemen sistem
Domino
Theory Model
Model Teori Domino
Bird & German (1985)
Akibat dari kecelakaan adalah
kerugian dari manusia, properti
perusahaan, berkurangnya
produktifitas dan kerugian
lingkungan. Penyebab langsung
terdiri dari yaitu substandart
condition dan substandart action
yang bisanya pada teori safety yang
lain disebut unsafe action and
unsafe condition
Lack Of Basic Direct
Accident LOSS
Control Cause Cause
Loss Causation
and Effect
Penyebab dan Akibat
Kerugian
People
Manusia
Equipment
Peralatan
Material
Material/bahan
Environmental
Lingkungan
Lack Of Basic Direct
Accident LOSS
Control Cause Cause
Loss Causation
and Effect STRUCK AGAINST: Menabrak/bentur benda diam/ bergerak
Penyebab dan Akibat
STRUCK BY: Terpukul/tabrak oleh benda bergerak
Kerugian
FALL TO: Jatuh dari tempat yang lebihtinggi
FALL ON: Jatuh di tempat yang datar
CAUGHT IN: Tusuk, jepit, cubit benda runcing
Loss Causation
and Effect UNSAFE ACTION/TINDAKAN UNSAFE CONDITION/KONDISI TIDAK
Penyebab dan Akibat TIDAK AMAN AMAN
Kerugian Operasi Tanpa Otorisasi Pelindung/Pembatas Tidak Layak
Gagal Memperingatkan Apd Kurang, Tidak Layak
Gagal Mengamankan Peralatan Rusak
Kecepatan Tidak Layak Ruang Kerja Sempit/Terbatas
Membuat Alat Pengaman Tidak Sistem Peringatan Kurang
Berfungsi Bahaya Kebakaran
Pakai Alat Rusak Kebersihan Kerapian Kurang
Pakai Apd Tidak Layak Kebisingan
Pemuatan Tidak Layak Terpapar Radiasi
Penempatan Tidak Layak Temperatur Extrim
Mengangkat Tidak Layak Penerangan Tidak Layak
Posisi Tidak Aman Ventilasi Tidak Layak
Servis Alat Beroperasi
Bercanda, Main-main
Lack Of Basic Direct
Accident LOSS
Control Cause Cause
Loss Causation
and Effect
Penyebab dan Akibat
FAKTOR PRIBADI FAKTOR PEKERJAAN
Kerugian
Kemampuan fisik Pengawasan/
atau phisiologi kepemimpinan
tidak layak Engineering
Kemampuan mental Pengadaan (purchasing)
tidak layak Kurang peralatan
Stress fisik atau Maintenance
phisiologi Standar kerja
Stress mental Salah pakai/
Kurang pengetahuan salah
Kurang keahlian menggunakan
Motivasi tidak layak
Lack Of Basic Direct
Accident LOSS
Control Cause Cause
Loss Causation
and Effect KELAMAHAN DALAM PENGAWASAN
Penyebab dan Akibat 1. Kepemimpinan dan Administrasi (Leadership and Administration)
Kerugian 2. Pelatihan Management (Leadership Training)
3. Inspeksi terencana (Planned inspection and Maintenance)
4. Analisa Pekerjaan kritis dan Prosedur (Critical Task Analysis and
Procedures)
5. Pemeriksaan Kecelakaan (Accident Investigation)
6. Pekerjaan observasi (Task Observation)
7. Tanggap darurat (Emergency Preparedness)
8. Peraturan dan Ijin Kerja (Rules and Work Permits)
9. Analisa Insiden (Incident Analysis)
10. Pengetahuan dan pelatihan kemampuan (Knowledge and Skill
Training)
11. Alat pelindung diri (Personal Protective Equipment)
12. Kesehatan dan kontrol hiegenis (Health and Hygiene Control)
13. Manajemen Mutu (Quality Management)
Incident : Tangan Operator terjepit
Mesin Press
Unsafe Action : Operator mem-by-
Model Cause
Unsafe Condition : Automatic
Sensor Mesin - tidak berfungsi.
Model Penyebab
Personal Factor : Kurangnya
Kerugian Basic Cause pengetahuan dari Operator.
Job Factor : Tidak memadainya
proses pemeliharaan Mesin.
5W + 1H
memiliki populasi banyak dibanding jenis dan merek-mereklain
When: 4. Waktu kejadian Minggu - 22 Januari 2012, Pukul11:37 WIB.
Where: 5. Lokasi kejadian area Tugu Tani Menteng, kendaraan melaju dari
arah Stasiun Gambir ke arah TuguTani,Menteng – Jakarta Pusat.
Who: 6. Pengemudi:
• Wanita berumur 29Tahun, Mengaku telah mengemudi
sejakSMP.
• Sesaatsetelah kejadian, tidak dapat menunjukan SIMdan
STNK.
Why: • Kondisi letih sehabisbergadang semalaman.
• Sesuai keterangan Polisi pengemudi dalam kondisi
dipengaruhi oleh zat Psikotropika.
Who: 7. Korbantewas: sekelompok pejalan kaki – berada di trotoar dan
dihalaman sebuah perkantoran.
8. Tidakada tanda – tanda upaya pengereman
Sederhana : Tanpa perhitungan matematik atau alat analisis lain.
Keefektifan : Sangat membantu memisahkan gejala dengan cepat
dari penyebab awal s/d ditemukan akar penyebabnya.
Jawaban :
Anak tangganya patah.
WHY 1 ( MENGAPA )?
Berkaitan dengan
manajemen, pengelolaan
dan pengawasan dan
pekerja
MENEKAN SEVERITY
Determination
Eliminasi Menghilangkan bahaya
Substitusi
Control
Penentuan kontrol
Hazard/
bahaya Mengganti Material berbahaya
Reseptor/
Penerima
Perkuat Reseptor Memberikan Pendukungan pada
Penerima
REPORT
4. Lokasi Insiden
5. Data Korban/Pelaku dan Saksi
6. Ringkasa Kronologi Kejadian
7. Pelaporan disebarkan PELAPORAN AWAL
OVERAL REPORTING
1. Executive summary
2. Pendahuluan
1. Susunan tim investigasi
2. Tujuan Investigasi
2.3. Data dan Fakta
3. Evaluasi Kejadian (Incident Evaluation)
1. Uraian kejadian
FORMAT
2. Korban Format laporan Keseluruhan
3. Analisis kejadian
1. Data Operasi sebelum kejadian
2. Analisis data kejadian
3. Penyebab langsung dan penyebab tidak langsung
4. Penyebab Dasar (Basic Cause)
4. Kesimpulan
5.Rekomendasi
Lampiran
Formulir terdiri dari 3 bagian:
1. Pemberitahuan Adanya Kejadian (Incident
Notification)
Harus dilaporkan dalam kurun waktu 1x24 jam hari
Reporting kerja
Tandatangan korban/pelapor/saksi dan Safety in
Pelaporan Site
2. Informasi lebih lanjut dari kejadian
Tandatangan pelapor, direct supervisor dan dept
head
3. Informasi investigasi dan rekomendasi
Root cause (penyebab) dan tindakan perbaikan
Investigasi harus dilakukan setidaknya oleh Safety
Site, kepala departemen yang bersangkutan,
korban, direct supervisor dan dokter (bila
dibutuhkan)
Follow up
Tindak Lanjut