Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO

PADA PT SALCA GROUP PRODUCT


Oleh Kelompok 5 Kelas Manajemen Risiko B
Inge Yulistalia NIM. 200810301021
Alif Via Melati Putri NIM. 201510901026
Dzurrotun Nafisah NIM. 200810301082

ABSTRACT

Banyak pelaku UMKM yang masih awam terkait dengan risiko yang secara langsung maupun
tidak langsung memengaruhi bisnis mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis dan mengidentifikasi risiko di PT Salca Group Product. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah
terdapat beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya risiko dimana dampaknya bervariasi
dimulai dari rendah, sedang, bahkan berat. Begitu juga dengan probabilitas terjadinya risiko
dimana risiko tersebut kemungkinan terjadinya risiko-risiko, pemilik usaha harus lebih peduli
dan dengan tanggap mengidentifikasi risiko tersebut sehingga dapat meminimalisir kerugian
yang dialami. Hal ini dapat menjadi pendorong adanya implikasi dan tindakan risiko yang
harus diambil untuk mengantisipasi dan menghindari risiko di PT Salca Group Product.

PENDAHULUAN
Manajemen risiko adalah suatu proses identifikasi, analisis, penilaian, pengendalian,
dan upaya menghindari, meminimalisir atau bahkan menghapus resiko yang tidak dapat
diterima. Resiko berhubungan dengan pendekatan atau metodologi dalam menghadapi
ketidakpastian, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata resiko adalah akibat
yang kurang menyenangkan dari suatu tindakan berupa ancaman, pengembangan strategi dan
mitigasi risiko. Manajemen resiko juga dapat disebut sebagai salah satu cara untuk
mengorganisir suatu resiko dengan memindahkan resiko kepada pihak lain atau mengurangi
efek negatif dari resiko dan menampung baik sebagian atau semua konsekuensi resiko dari
beberapa aktivitas manusia. Dimana proses manajemen risiko yang meliputi penilaian risiko,
pengembangan strategi untuk mengelolanya dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan
sumberdaya. Oleh sebab itu melalui manajemen resiko diharapkan ketidakpastian yang
menimbulkan kerugian dapat diminimalisir atau bahkan dapat dihilangkan karena setiap
kegiatan pasti ada resiko yang akan ditimbulkan.
Berdasarkan penjelasan diatas maka juga harus dilakukan analisis manajemen risiko
pada PT Salca Group Product. PT Salca Group Product sendiri merupakan usaha yang bergerak
di bidang minuman herbal sebagai penjaga stamina tubuh berupa bubuk yang dapat diseduh
sendiri. Usaha ini dipegang oleh dua orang, yaitu Alif Via Melati dan Icha Rosaline, dimana
memiliki banyak faktor yang dijadikan sebagai alasan pemilihan usaha ini dikarenakan
persaingan yang cukup tinggi yang bergerak di bidang yang sama serta adanya dunia digital
yang selain memudahkan ternyata juga semakin berisiko. Maka, penelitian terhadap
manajemen risiko pada usaha ini digunakan untuk dapat mengetahui aktivitas-aktivitas apa saja
yang beresiko tinggi, sedang dan rendah sehingga resiko tersebut dapat diminimalisir atau
bahkan dapat dihilangkan. Sehingga diharapkan kegiatan pada PT Salca Group Product dapat
berjalan sesuai dengan rencana sehingga pelayanan terhadap masyarakat dapat semakin
optimal.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Risiko dan Manajemen Risiko
Risiko (risk) dapat dikatakan juga sebagai suatu keadaan yang tidak pasti dan terdapat
unsur bahaya, akibat atau konsekuensi yang bisa terjadi akibat proses yang sedang berlangsung
maupun kejadian yang akan datang. Menurut Arthur J. Keown (2000), risiko merupakan hasil
yang diharapkan adalah tidak menguntungkan dalam operasi dalam standar deviasi. (Dosen
Pendidikan 2, 2022). Menurut Emmaett J. Vaughan dan Curtis M. Elliott (1978), definisi risiko
diartikan sebagai berikut:
1. Chance of loss risk
Risiko adalah kemungkinan kerugian. Probabilitas kerugian mengacu pada eksposur
terhadap kerugian. Dalam statistik, probabilitas digunakan untuk membuktikan bahwa
tingkat probabilitas terjadi pada situasi tertentu. Beberapa penulis menolak konsep ini
karena memiliki tingkat risiko dan kerugian yang berbeda-beda. Jika probabilitas
kerugian adalah 100%, itu berarti kerugian itu pasti dan karena itu bebas risiko.
2. Possibility of loss risk
Probabilitas risiko disini diartikan sebagai suatu peristiwa yang terjadi antara 0 dan 1.
Namun, pemahaman ini tidak cocok untuk digunakan dalam analisis kuantitatif.
3. Uncertainty risk
Ketidakpastian bisa subjektif maupun objektif. Ketidakpastian subjektif adalah
penilaian individu dari situasi risiko berdasarkan pengetahuan dan sikap dari mereka
yang terlibat. Sedangkan ketidakpastian objektif dapat digambarkan dengan
menggunakan dua definisi risiko sebagai berikut:
a. Dispersion of actual from expected results risk
Ahli statistik mendefinisikan bahwa resiko terhadap penyebaran hasil aktual dari
hasil yang diharapkan sebagai seberapa besar nilai bervariasi dari posisi sentral atau
titik rata-rata.
b. Probability of any outcome different from the one expected risk
Risiko terhadap kemungkinan bahwa hasilnya akan berbeda dari yang diharapkan
ini bukanlah probabilitas suatu peristiwa tunggal, tetapi probabilitas beberapa hasil
yang berbeda dari harapan. (Riadi, 2017)
Secara keseluruhan, kesimpulan definisi risiko adalah suatu hal atau kondisi yang muncul
karena adanya ketidakpastian dengan segala macam akibat yang dapat merugikan.
Manajemen risiko merupakan serangkaian metode ataupun prosedur untuk
mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari suatu
aktivitas bisnis. Hal ini berkaitan dengan definisi umum risiko. Dengan kata lain, dalam setiap
usaha atau kegiatan, akan ada terjadinya kemungkinan tujuan yang tidak tercapai atau
keputusan yang diambil selalu tidak pasti. Suatu kondisi yang muncul karena ketidakpastian
dan memiliki hasil yang tidak menguntungkan disebut dengan "risiko". Efek samping terkait
dengan ketidakmampuan untuk mencapai tujuan bisnis, yaitu biaya yang tepat, waktu dan
kualitas hasil, sementara risiko terkait dengan kejadian di masa depan dan mencerminkan
ketidakpastian keputusan dan pilihan yang dibuat. Menurut Dr. H. Agus Salim, manajemen
risiko bertujuan untuk mengelola perusahaan sedemikian rupa sehingga tidak dapat
memangkas biaya, meningkatkan keuntungan perusahaan dan mengurangi biaya produksi.
Fungsi umum dalam manajemen risiko adalah untuk mengidentifikasi ataupun mendiagnosis
suatu risiko. Beberapa risiko tertentu mungkin perlu dihindari, beberapa mungkin perlu
dikelola secara independen, dan sedangkan yang lain mungkin perlu diasuransikan. Adapun
fungsi manajemen risiko meliputi:
1. Menentukan limit risiko secara berkala seiring dengan perubahan strategi perusahaan.
2. Menetapkan batas umumnya terkait cakupan pinjaman, penempatan non-kredit,
manajemen kewajiban aset, perdagangan, dan aktivitas lain seperti derivatif.
3. Menentukan prosedur audit untuk memastikan integrasi pengukuran risiko,
pengendalian sistem pelaporan, dan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
4. Mengadopsi metode manajemen risiko dengan menggunakan sistem pencatatan dan
pelaporan yang terintegrasi ke dalam sistem komputerisasi sehingga sumber risiko
utama bagi organisasi perbankan dapat diukur dan dipantau.
Pada umumnya, risiko terbagi menjadi beberapa kategori yang bersifat komprehensif,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Reputational risk
Suatu ancaman yang akan mempengaruhi persepsi seseorang mengenai nama baik
terhadap suatu perusahaan.
2. Financial risk
Risiko yang berkaitan dengan keuangan dimana dapat terjadi potensi kerugian pada
perusahaan.
3. Operational risk
Risiko yang berasal dari tidak berfungsinya internal dan eksternal. Seperti, kerusakan
dari sistem dan kesalahan manusia.
4. People risk
Risiko yang muncul dari sumber daya manusia didalam suatu perusahaan.
5. Strategic risk
Risiko yang berasal dari pengambilan keputusan yang tidak tepat dalam menanggapi
perubahan kondisi eksternal.
6. Stakeholder satisfaction/public preference
Suatu pengukuran persepsi publik dan pemangku kepentingan terhadap suatu proyek.
7. Compliance/legal risk
Risiko yang berkaitan dengan hukum dimana dapat terjadi karena tidak cocoknya
kegiatan perusahaan dan peraturan undang-undang.
8. Technology risk
Risiko yang muncul akibat dari sumber daya informasi yang digunakan oleh sebuah
perusahaan.
9. Organizational risk
Risiko yang muncul akibat dari segala sesuatu yang menghasilkan ketidakpastian dalam
suatu organisasi.
10. Confidentiality risk
Bersifat kerahasiaan dimana memiliki suatu kewajiban untuk melindungi identitas dan
privasi perusahaan.
11. Security risk assessment
Mengidentifikasi ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan.

ISO 31000 dan Proses Manajemen Risiko


Pada ISO 31000:2018, tujuan manajemen risiko adalah untuk menciptakan dan
melindungi nilai. Tujuan manajemen risiko meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan
mendukung pencapaian sasaran. Pengelolaan risiko didasarkan pada prinsip, kerangka kerja,
dan proses yang digariskan pada standar ini, seperti diilustrasikan pada gambar berikut.
Komponen tersebut mungkin sudah ada secara lengkap atau sebagian di dalam organisasi,
tetapi mungkin perlu disesuaikan atau ditingkatkan agar pengelolaan risiko dapat efektif,
efisien, dan konsisten.

Gambar 1. Prinsip Manajemen Risiko

Prinsip yang digambarkan pada gambar diatas memberikan panduan terhadap


karakteristik manajemen risiko yang efektif dan efisien, mengomunikasikan nilainya, serta
menjelaskan maksud dan tujuannya. Prinsip adalah fondasi pengelolaan risiko dan sebaiknya
dipertimbangkan saat menyiapkan kerangka kerja dan proses manajemen risiko. Prinsip ini
sebaiknya memungkinkan organisasi untuk mengelola efek ketidakpastian terhadap
sasarannya.
Daftar Risiko (Risk Register)
Daftar risiko adalah alat manajemen risiko dimana dokumen yang digunakan untuk
mengidentifikasi potensi kegagalan dalam suatu proyek. Tujuan dari proses daftar risiko ini
adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan risiko secara bersamaan
sebelum menjadi sebuah masalah. Manajemen risiko sering kali berfokus pada proyek, tetapi
pada situasi lain, manajemen risiko juga sangat berguna dalam produk dan manufaktur yang
diluncurkan. Langkah untuk mengelola risiko adalah bekerja secara strategis untuk
mengendalikan potensi masalah yang paling mungkin terjadi saat mengelola sebuah proyek.
Oleh karena itu, harus memiliki mekanisme analisis risiko untuk mengumpulkan potensi risiko
dan kemudian memetakan jalur untuk mengurangi risiko dan mengembalikan proyek ke
jalurnya, jika risiko tersebut menjadi kenyataan.
Register risiko dapat bervariasi tergantung pada organisasi dan proyek. Namun,
sebagian besar templat daftar risiko memiliki elemen yang umum digunakan ini:
1. ID identifikasi risiko: Nama atau nomor ID untuk mengidentifikasi risiko.
2. Deskripsi risiko: Penjelasan singkat tentang risiko.
3. Struktur perincian risiko: Struktur perincian risiko adalah bagan yang memungkinkan
untuk mengidentifikasi semua risiko proyek dan mengkategorikannya.
4. Kategori risiko: Ada banyak kategori risiko yang dapat mempengaruhi proyek seperti
jadwal, anggaran, dan risiko teknis dan eksternal.
5. Analisis risiko: Tujuan analisis risiko adalah untuk menentukan probabilitas dan
dampak risiko. dapat dilakukan dengan analisis risiko kualitatif atau analisis risiko
kuantitatif.
6. Probabilitas risiko: dengan memperkirakan kemungkinan setiap risiko dan menetapkan
nilai kualitatif atau kuantitatif.
7. Prioritas risiko: Prioritas risiko ditentukan dengan menentukan skor risiko untuk setiap
risiko, yang diperoleh dengan mengalikan dampak risiko dan nilai probabilitas. Jika
menggunakan pengukuran kualitatif, maka harus memprioritaskan risiko dengan
dampak tertinggi dan probabilitas tertinggi.
8. Respons risiko: Setiap risiko membutuhkan respons risiko untuk mengurangi
pengaruhnya terhadap suatu proyek. Respons risiko tersebut juga didokumentasikan
dalam rencana respons risiko.
9. Kepemilikan Risiko: Setiap risiko perlu diberikan kepada anggota tim yang menjadi
pemilik risiko. Pemilik risiko bertanggung jawab untuk menyebarkan respons yang
sesuai dan mengawasinya. (Team Asana, 2022).
Mitigasi Resiko
Mitigasi resiko UMKM adalah dengan strategi atau tindakan dilakukan mengurangi dan
menghindari resiko dari operasional bisnis bisa dilakukan dengan antara lain:
1. Diversi produk atau layanan yaitu mengurangi resiko kehilangan pendapatan jika salah
satu produk tersebut tidak laku.
2. Perencanaan bisnis yang matang dan terperinci dengan analisis serta reaksi keuangan
dalam mengurangi risiko kegagalan bisnis bisa dilakukan dengan analisis SWOT.
3. Membuat pengelolaan keuangan yang baik dari anggaran dan mengelola arus kas dapat
mengurangi resiko kebangkrutan keuangan.
4. Mengasuransikan bisnis dengan melindungi kehilangan aset serta kecelakaan kerja.
5. Bangun jaringan dan kemitraan UMKM dapat membangun dengan pemasok pelanggan
dan bisnis dalam mengurangi kehilangan pelanggan atau pasokan.
Migrasi pada resiko produksi pemasaran serta pemilik dilakukan untuk mengurangi
terjadinya kerugian dan kegagalan yaitu:
1. Mitigasi resiko produksi menjadi hal penting dalam bisnis UMKM karena memiliki
risiko seperti kekurangan bahan baku kerusakan mesin dan keterlambatan pengiriman
produk dalam mengurangi produksi tersebut dan beberapa mitigasi yang dapat
dilakukan perencanaan produksi yang matang bahan baku yang cukup peralatan mesin
dicek secara rutin dan membentuk backup Plan dalam pengiriman produk.
2. Mitigasi risiko pemasaran adalah Resiko yang sering terjadi dengan persaingan ketat
perubahan transpar serta pemasaran dari produk dapat dilakukan mitigasi dengan riset
pasar kerjasama dengan pihak lain strategi pemasaran yang tepat serta meningkatkan
kualitas produk.
3. Mitigasi resiko dari pemilik yaitu pemilik memiliki risiko dengan kurangnya
pengalaman bisnis kurang modal keterampilan manajemen dengan mengatasinya
meningkatkan pengetahuan serta mencari investor untuk bisnis dalam peningkatan
modal.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain survei deskriptif melalui
pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menyelidiki risiko operasional melalui proses
manajemen risiko. Data primer dari wawancara sedangkan data sekunder berasal dari buku
teknis dan jurnal yang digunakan sebagai sumber data. Teknik pengumpulan data dengan
mengadakan wawancara studi literatur dan dokumentasi.
Objek penelitian adalah PT Salca Group Product bergerak di sektor minuman herbal
yang beralamat di Dusun Kraja, Desa Kladi, Kec. Cermee, Kab. Bondowoso. Ruang lingkup
di dalam penelitian ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan risiko operasional. Informan
dalam penelitian ini adalah Alif Via dan Icha Rosaline selaku pendiri maupun penanggung
jawab yang sangat mengetahui segala yang terjadi saatproses produksi kerupuk seharihari.
Penelitian tentang metode pemetaan risiko menggunakan Enterprise Risk Management
(ERM) dimulai dengan pengumpulan data primer dan data sekunder. Setelah data
dikumpulkan, dilakukan identifikasi risiko pada setiap tahap proses bisnis dan risiko dianalisis
probabilitas dan dampaknya. Setelah itu, risiko dievaluasi dan ditentukan tingkat risikonya, dan
memetakan risikonya. Ketika risiko tersebut dapat diterima oleh perusahaan hanya dilakukan
pengawasan dan pemantauan risiko. Namun, jika risiko tersebut tidak dapat diterima
perusahaan maka disiapkan strategi mitigasi risiko dan implikasi manajerial dalam bentuk
pengawasan dan pemantauan oleh perusahaan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


HASIL
A. Identifikasi Risiko pada PT Salca Group Product
Dalam pelaksanaan sehari-hari, PT Salca Group Product kemungkinan menghadapi beberapa
risiko yang mungkin akan terjadi adalah:
Risiko Produksi
1. Kualitas dan kuantitas bahan baku yang dipanen menurun akibat adanya perubahan
cuaca, terutama peningkatan curah hujan.
2. Banyaknya permintaan bahan baku namun panen yang dihasilkan pemasok tidak dapat
mencukupi.
3. Kelalaian karyawan baik disengaja atau tidak disengaja yang menyebabkan kecelakaan
kerja sehingga menghambat efisiensi dan produktivitas pekerja serta perusahaan.
4. Kelalaian karyawan baik disengaja atau tidak disengaja yang menyebabkan kecelakaan
kerja sehingga menghambat efisiensi dan produktivitas pekerja serta perusahaan.
5. Ketidaktelitian mulai dari saat pengadaan bahan baku sampai dengan dilakukannya
proses pengemasan.
6. Kurangnya perawatan peralatan yang digunakan saat produksi.
Risiko Pemasaran
1. Terbatasnya SDM untuk menghadle berbagai online shop yang akan digunakan dan
bingung menentukan influencer yang akan diendorse.
2. Terbatasnya biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan jasa endorse.
Risiko Pemilik
1. Perusahaan bertempat di daerah sekitar gunung dimana berpotensi terjangkau letusan
gunung
B. Dampak yang Dapat Timbul dari Risiko
Beberapa dampak yang akan ditimbulkan akibat adanya risiko pada PT Salca Group
Product adalah:
1) Meningkatnya biaya operasional karena harga bahan baku dari pemasok diluar
kerjasama perusahaan relatif lebih mahal.
2) Meningkatnya biaya operasional karena harga bahan baku dari pemasok diluar
kerjasama perusahaan relatif lebih mahal.
3) Mempermudah sistem penjualan produk serta menjangkau lebih luas terkait target
pasar.
4) Meyakinkan pelanggan jika produk tersebut berkualitas dan memiliki manfaat sesuai
dengan kebutuhan sehingga pelanggan akan merasa puas dengan kualitas maupun
kuantitas produk.
5) Aset perusahaan masih beresiko besar terdampak bencana alam.
6) Kecelakaan kerja tidak dapat diprediksi dan dihindari.
7) Hilangnya kesempatan penjualan produk akibat ketidaktersediaan produk.
8) Keterlambatan produksi

C. Penilaian Risiko pada PT Salca Group Product


Berdasarkan tabel di bawah ini, berikut adalah identifikasi risiko berdasarkan
probabilitas dan dampak yang ditimbulkan:

Gambar 1. Identifikasi Risiko pada PT Salca Group Product


No Identifikasi Risiko Probabilitas Dampak Skor Inhern Inhern Risk Rating Presentase
Risiko Produksi (1)
Kualitas dan kuantitas bahan baku yang
1. dipanen menurun akibat adanya perubahan 3 = Sedang 4 = Berat 3 Sedang 45%
cuaca, terutama peningkatan curah hujan
Banyaknya permintaan bahan baku namun
2. panen yang dihasilkan pemasok tidak dapat 2 = Kecil 3 = Sedang 3 Sedang 20%
mencukupi
Kelalaian karyawan baik disengaja atau tidak
disengaja yang menyebabkan kecelakaan
3. 2 = Kecil 2 = Ringan 2 Ringan 10%
kerja sehingga menghambat efisiensi dan
produktivitas pekerja serta perusahaan
Ketidaktelitian mulai dari saat pengadaan
4. bahan baku sampai dengan dilakukannya 3 = Sedang 4 = Berat 3 Sedang 45%
proses pengemasan
Kurangnya perawatan peralatan yang
5. 3 = Sedang 3 = Sedang 3 Sedang 30%
digunakan saat produksi
Risiko Pemasaran (2)
Berdasarkan hasil identifikasi risiko dari probabilitas maka untuk mengetahui tingkat
keparahan rendah, sedang, tinggi peneliti menggunakan Matriks Grading Risiko.
5 = Sangat Besar
(> 80%)
4 = Besar
Probabilitas

(60% < p < 80%)


3 = Sedang
1
(40% < p ≤ 60%)
2 = Kecil
2 3
(10% < p < 40%)
1 = Sangat Kecil
≤ 10%

Gambar 2. Matriks Grading Risiko


Berdasarkan matriks di atas, berikut penjelasannya:
1. Setiap kotak hijau berarti lebih sedikit risiko.
2. Kotak kuning berarti tingkat risikonya sedang.
3. Kotak merah berarti risiko tinggi.

D. Mitigasi Risiko pada PT Salca Group Product


Berdasarkan temuan yang peneliti dapatkan di lapangan, maka rekomendasi
penanganan risiko, yaitu sebegaia berikut:
Risiko Produksi
1. R1 dengan mitigasi,, menerapkan kebijakan tingkat persediaan dan pemesanan bahan
baku yang disesuaikan dengan permintaan dan lead time setiap jenis bahan serta
senatiasa menjaga hubungan baik dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk
dengan berbagai sumber pemasok bahan baku produksi.
2. R2 dengan mitigasi, perusahaan menggalakan budi daya tanaman-tanaman bahan baku
yang vital dengan memanfaatkan teknologi modern serta dengan bekerja sama dengan
petani-petani.
3. R3 dengan mitigasi, melakukan program inspeksi yang bertujuan untuk
mengidentifikasi potensi bahaya secara dini dan berupaya untuk menurunkan tingkat
risiko dan bahaya bagi pekerja yang dilakukan secara rutin dan berkala.
4. R4 dengan mitigasi, terus menerus melakukan pemantauan dan pengujian kualitas dan
selalu menyimpan sample dari setiap produksi.
5. R5 dengan mitigasi, Melakukan pemeliharaan prediktif dan penggantian suku cadang
rutin atas mesin/peralatan produksi sehingga bilamana terjadi kerusakan maka hal
tersebut dapat diantisipasi sesegera mungkin.
Risiko Pemasaran
1. R1 dengan mitigasi, menambah penggunaan platform digital seperti instagram,
shopee, tokopedia, dan menggunakan jasa endorsement dengan orang yang populer.
2. R2 dengan mitigasi, lebih mengenal pelanggan atau loyalitas terhadap konsumen dan
memberikan ciri khusus dari usaha tersebut, selain itu diperlukan kolaborasi bersama
kompetitor atau mitra usaha lain.
Risiko Pemilik
1. R1 dengan mitigasi, menyusun prosedur penyelamatan yang sesuai dan
mengasuransikan aset penting perusahaan untuk meminimalkan kerugian yang
mungkin timbul.

PEMBAHASAN
Studi empiris ini menemukan bahwa proses manajemen risiko belum
diimplementasikan dengan baik, sehingga masih banyaknya kemungkinan risiko khususnya
risiko operasional yang dihadapi oleh PT Salca Group Product. Keterbatasan dalam mengelola
risiko dapat dihasilkan dari fakta bahwa masih kurangnya pemahaman akan mengelola risiko.
Keputusan tentang bagaimana menanggapi risiko dan menetapkan kontrol perlu
mempertimbangkan biaya dan manfaat relatif, kerusakan dapat terjadi karena kegagalan
manusia, seperti kesalahan atau kontrol dapat dielakkan oleh kolusi dua orang atau lebih
(Crovini et al., 2020).
Setelah analisis empiris, kami telah merancang proses manajamen risiko operasional
pada PT Salca Group Product yang diuraikan (Gambar 2), yang menggambarkan pemetaan
risiko. Yang tergolong dalam risiko medium risk adalah risiko produksi dan yang tergolong
dalam resiko low risk adalah risiko pemasaran dan risiko pemilik.
Penemuan ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya dimana risiko operasional
yang biasa dialami pelaku UMKM yaitu risiko SDM, risiko sistem dan risiko internal yang
dapat menyebabkan kerugian finansial maupun non fianansial bagi pelaku UMKM. Tentunya
memerlukan stratagi mitigasi yang tepat agar dapat meminimalisir potensi kerugian.
Pengetahuan yang diperlukan untuk mengelola risiko secara memadai oleh para pelaku usaha
khususnya UMKM harus diperbarui secara teratur melalui kegiatan pengembangan
keterampilan, yang memainkan peran penting dalam perusahaan (St-Pierre et al., 2018). Hal
tersebut didukung oleh pernyataan Ellegaard (2008) bahwa pendekatan terbaik untuk
menerapkan manajemen risiko adalah dengan memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada
manajemen dan karyawan (Mustapha & Adnan, 2015).
Penelitian ini tentunya memiliki keterbatasan, desain penelitian kualitatif
memungkinkan untuk wawasan mendalam, metode ini tidak memanfaatkan sampel yang
representatif dan tidak berusaha untuk generaliser secara statistik. Artinya temuan dari analisis
kami bersifat khusus dan hanya valid dalam konteks khusus ini. Dengan demikian, studi masa
depan mereplikasi studi kami dalam konteks yang berbeda dan dengan pendekatan kuantitatif
didorong untuk menguatkan temuan kami

KESIMPULAN
Pada PT Salca Group terdapat satu kegiatan yang beresiko dengan rating Berat. Selain
itu, secara keseluruhan ada 8 risiko yang strategi penanganannya menggunakan Mitigasi.
Risiko-risiko ini meliputi risiko operasional, strategi dan perencanaan, dan risiko yang tidak
terduga. Dalam menghadapi risiko berat dan risiko yang membutuhkan mitigasi, PT Salca
Group harus memperhatikan beberapa hal untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin
terjadi, yaitu:
1. Mengidentifikasi dan menganalisis risiko dengan baik. PT Salca Group perlu
memahami secara jelas jenis dan sifat dari risiko yang dihadapi. Dalam hal ini, PT Salca
Group sudah melakukan identifikasi risiko dan memberikan rating risiko, namun perlu
diperhatikan bahwa analisis risiko juga sangat penting untuk menentukan strategi
mitigasi yang tepat.
2. Menerapkan strategi mitigasi yang efektif. PT Salca Group harus memastikan bahwa
strategi mitigasi yang dipilih dapat mengurangi dampak negatif dari risiko yang
dihadapi. Pilihan strategi mitigasi harus disesuaikan dengan sifat dan jenis risiko yang
dihadapi, sehingga dapat memberikan perlindungan yang optimal.
3. Membuat rencana tindakan darurat. Meskipun PT Salca Group sudah memiliki strategi
mitigasi, tetap saja risiko bisa terjadi. Oleh karena itu, PT Salca Group perlu membuat
rencana tindakan darurat untuk menghadapi situasi yang tidak terduga. Rencana
tindakan darurat harus disusun dengan baik dan dipraktikkan secara berkala, sehingga
jika terjadi risiko, PT Salca Group bisa merespons dengan cepat dan tepat.
4. Melibatkan semua pihak terkait. Manajemen risiko bukan hanya tanggung jawab satu
orang atau satu departemen saja. PT Salca Group harus melibatkan semua pihak terkait
dalam proses manajemen risiko, seperti karyawan, mitra bisnis, dan konsumen. Hal ini
akan memperkuat sistem manajemen risiko PT Salca Group dan meminimalkan
kemungkinan terjadinya risiko yang tidak terduga.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, PT Salca Group dapat mengurangi dampak negatif dari
risiko dan meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA

Dosen Pendidikan 2. (2023, Mei 7). 17 Pengertian Risiko Menurut Para Ahli - Jenis, Sumber
dan Cara. https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-risiko/

Fajri, D. L. (2021, December 6). Pengertian, Proses, dan Contoh Manajemen Risiko - Nasional
Katadata.co.id. https://katadata.co.id/safrezi/berita/61adbf54c8357/pengertian-proses-
dan-contoh-manajemen-risiko

Fadhiila Tamara, A., Ramadansyah, E., Husniyah, N., Fatimatun Nazya, A., & Sarah
Maesaroh, S. (2022). ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BISNIS (Studi pada Kedai
Kopi & Rempah Trem). Jurnal Administrasi Kantor, 10(2), 204–220.

Kurniawan, A. (2019). Analisis Risiko Produksi pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) di Kota Malang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, 4(1), 1-10.

Kusuma, A. (2021). Analisis Risiko dan Strategi Mitigasi pada Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) di Indonesia. Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi Asia, 15(1), 1-10.

Lionel, E., Fernando, N., Ong, T., Septama, V., Internasional Batam Alamat, U., Ladi, B.-S.,
Gajah Mada, J., Indah, T., Sekupang, K., & Batam, K. (2023). Analisis Manajemen Risiko
Pada Malaya Cafe. CEMERLANG : Jurnal Manajemen Dan Ekonomi Bisnis, 3(1), 251–
266.

Mustapha, M., & Adnan, A. (2015). International Journal of Economics and Financial Issues
A Case Study of Enterprise Risk Management Implementation in Malaysian Construction
Companies. International Journal of Economics and Financial Issues International
Journal of Economics and Financial Issues International Journal of Economics and
Financial Issues, 5(5), 70–76. http:%5Cnwww.econjournals.com

Pratama, A. (2019). Analisis Risiko Pemasaran pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) di Kota Jakarta. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, 4(1), 1-10.

Ramadhan, D. L., Febriansah, R., & Dewi, R. S. (2020). Analisis Manajemen Risiko
Menggunakan ISO 31000 pada Smart Canteen SMA XYZ. JURIKOM (Jurnal Riset
Komputer), 7(1), 91–96. https://doi.org/10.30865/jurikom.v7i1.1791

Riadi, M. (2017, November 9). Pengertian, Jenis dan Sumber Risiko.


https://www.kajianpustaka.com/2017/11/pengertian-jenis-dan-sumber-risiko.html

Sari, R. P., & Sari, D. P. (2020). Analisis Risiko Produksi pada Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) di Kota Bandung. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi,
5(1), 1-10.

St-Pierre, J., Lacoursière, R., & Veilleux, S. (2018). Québec SME Risk Management and
Exports to Asian Countries. In N. Dominguez & U. Mayrhofer (Eds.), Key Success
Factors of SME Internationalisation: A Cross-Country Perspective (Vol. 34, pp. 175–
193). Emerald Publishing Limited. https://doi.org/10.1108/S1876-066X20180000034010
Suharsono, A. (2018). Strategi Mitigasi Risiko Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
di Indonesia. Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi Asia, 12(1), 1-10.

Sutjali, F., Jocelyn, N., & Prawira, J. (2023). Economics and Digital Business Review Analisis
Manajemen Risiko Pada UMKM Lexio Stay. 4(1), 280–286.

Team Asana. (2022, Desember 5). Apa Itu Daftar Risiko: Panduan untuk Manajer Proyek
Dilengkapi Contoh • Asana. https://asana.com/id/resources/risk-register

Wijaya, A. (2020). Analisis Risiko Pemasaran pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) di Kota Bandung. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, 5(1), 1-10.

Yulianto, A. (2016). Strategi Mitigasi Risiko Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di
Indonesia. Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi Asia, 10(1), 1-10.

Anda mungkin juga menyukai