Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS

ASPEK
RESIKO
BISNIS
KELOMPOK 10
1. Seivana Rima Ayuandari (21200063)
2. Ahmad Adi Suryana (21200074)
3. Putri Cahyani (21200083)
MATERI
PEMBAHASA
N
1. KONSEP DASAR
ANALISIS RESIKO
2. Manajemen Resiko 3. Perhitungan
BISNIS
Risiko Bisnis
1. KONSEP DASAR ANALISIS RESIKO BISNIS
Menurut David R. Anderson dan Dennis J. Sweeney, analisis risiko bisnis adalah proses
identifikasi, pengukuran, dan pengelolaan risiko yang berkaitan dengan berbagai aspek
organisasi dengan tujuan untuk mengurangi atau menghindari dampak negatifnya terhadap
keberhasilan organisasi. Konsep dasar analisis risiko bisnis secara umum merujuk pada
pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi, mengukur, mengevaluasi, dan mengelola risiko
yang dapat mempengaruhi kesuksesan suatu proyek, operasi bisnis, atau keputusan bisnis.
Analisis risiko adalah langkah penting dalam mengelola bisnis, yang melibatkan identifikasi
dan penilaian risiko-risiko yang mungkin memengaruhi kinerja dan keberlanjutan bisnis.
Risiko-risiko tersebut dapat mencakup risiko pasar (perubahan pasar dan tren), risiko
operasional (gangguan internal bisnis), dan risiko keuangan (masalah keuangan). Meskipun
tidak semua risiko dapat dihilangkan sepenuhnya, mereka dapat dikelola melalui tindakan
seperti diversifikasi, pemantauan, dan perencanaan darurat. Analisis risiko membantu bisnis
mengurangi potensi dampak negatif dan meningkatkan kemungkinan kesuksesan jangka
panjang.
Konsep dasar analisis risiko bisnis secara umum meliputi tiga aspek utama:
1. Identifikasi Risiko:
Risiko dapat berupa faktor internal dan eksternal seperti perubahan pasar, perubahan regulasi, masalah teknis, atau
bahkan risiko manajemen. Mengidentifikasi risiko secara komprehensif adalah langkah kunci dalam proses studi
kelayakan bisnis.
2. Evaluasi Risiko:
Salah satu tujuan utama dari analisis risiko adalah untuk mengevaluasi dampak risiko terhadap keberhasilan proyek.
Ini mencakup mengukur potensi kerugian finansial, penundaan, atau dampak lain yang dapat terjadi jika risiko terjadi.
Evaluasi ini membantu dalam menentukan apakah risiko tersebut dapat diterima atau perlu tindakan lebih lanjut
untuk menguranginya.
3. Pengelolaan Risiko:
Bagian analisis risiko juga mungkin mencakup pentingnya pemantauan terus-menerus terhadap risiko selama proyek
berlangsung. Bisnis harus siap untuk menyesuaikan strategi mitigasi jika situasi berubah atau jika risiko yang tidak
terduga muncul.
2. Manajemen Resiko
●Manajemen risiko adalah suatu Peter F. Drucker, seorang pemikir
pendekatan sistematis dan strategis yang terkemuka dalam dunia manajemen,
digunakan oleh organisasi untuk memberikan pandangan yang sangat
mengidentifikasi, mengevaluasi, berharga tentang manajemen risiko.
mengukur, dan mengelola risiko-risiko Menurutnya, manajemen risiko adalah suatu
yang dapat memengaruhi pencapaian usaha yang dilakukan oleh organisasi untuk
tujuan mereka. Dalam konteks mengidentifikasi peluang-peluang yang
manajemen risiko, risiko merujuk pada menguntungkan serta kemungkinan risiko
kemungkinan terjadinya peristiwa yang yang bisa menghambat pencapaian tujuan
dapat memengaruhi hasil organisasi, baik mereka. Dalam konteks ini, manajemen
positif (peluang) maupun negatif risiko bukan sekadar pengendalian risiko-
(ancaman). risiko negatif, tetapi juga melibatkan
pengenalan dan pengelolaan peluang-
peluang yang dapat meningkatkan hasil yang
positif.
pemahaman yang dapat diambil tentang proses manajemen risiko
menurut perspektif Peter F. Drucker

1. Identifikasi peluang 3. Pengembangan


dan resiko Strategi

2. Penilaian dan 4. Penerapan dan


Prioritisasi Pengawasan
Mengelola Alternatif dan Mengantisipasi terjadinya Risiko Bisnis

Mengelola alternatif dan mengantisipasi risiko bisnis adalah bagian integral dari proses studi
kelayakan bisnis yang cermat. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat membantu dalam
mengelola alternatif dan mengurangi risiko bisnis:

1. Identifikasi Alternatif Bisnis:


- Pertama-tama, identifikasi berbagai alternatif bisnis yang mungkin tersedia. Ini bisa mencakup
berbagai model bisnis, produk atau layanan yang berbeda, atau strategi yang berbeda untuk
mencapai tujuan bisnis Anda.
- Evaluasi setiap alternatif dengan cermat untuk memahami kelebihan dan kekurangannya.

2. Analisis SWOT:
- Lakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk setiap alternatif
bisnis. Ini membantu Anda memahami kekuatan internal, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
mungkin dihadapi oleh setiap pilihan
- Analisis SWOT dapat membantu Anda memprioritaskan alternatif yang paling menjanjikan.
3. Evaluasi Keuangan
- Selanjutnya, lakukan analisis keuangan untuk setiap alternatif. Ini mencakup perencanaan anggaran, proyeksi
pendapatan, dan analisis biaya.
- Dengan data keuangan yang kuat, Anda dapat menentukan alternatif mana yang memiliki potensi keuntungan
yang paling tinggi.
4. Pengujian Pasar
- Lakukan penelitian pasar yang mendalam untuk masing-masing alternatif bisnis. Ini membantu Anda
memahami apakah ada permintaan pasar untuk produk atau layanan yang Anda tawarkan.
- Dengan informasi pasar yang kuat, Anda dapat menghindari memasuki pasar yang jenuh atau memiliki
persaingan yang ketat.
5. Pengidentifikasian Risiko:
- Identifikasi semua risiko yang mungkin terkait dengan setiap alternatif bisnis. Ini melibatkan mengidentifikasi
risiko finansial, operasional, hukum, dan lainnya yang mungkin timbul
- Prioritaskan risiko berdasarkan dampak dan probabilitasnya.
6. Pengembangan Strategi Pengurangan Risiko
- Setelah mengidentifikasi risiko, kembangkan strategi pengurangan risiko yang sesuai. Ini mungkin mencakup
manajemen risiko, perjanjian kontrak yang tepat, atau perencanaan keuangan yang cermat
7. Monitoring dan Pengelolaan Risiko Secara Berkala:
- Risiko bisnis tidak statis, mereka dapat berubah seiring waktu. Penting untuk secara berkala memantau risiko
yang ada dan mengadaptasi strategi pengurangan risiko jika diperlukan.
3. Perhitungan Resiko Bisnis
●Perhitungan risiko bisnis adalah pendekatan
kuantitatif yang memanfaatkan data dan analisis
statistik untuk mengukur risiko-risiko yang
berkaitan dengan operasi bisnis. Tujuannya adalah
untuk mengestimasi seberapa sering risiko tersebut
dapat terjadi dan seberapa besar dampaknya pada
bisnis. Dengan data historis dan metode analisis
yang tepat, perhitungan risiko bisnis membantu
pemilik bisnis dalam mengambil tindakan yang
lebih terinformasikan untuk melindungi bisnis dari
kerugian potensial serta mengembangkan strategi
mitigasi yang efektif.
David Hillson, seorang pakar risiko terkenal, memiliki kontribusi yang
berharga dalam bidang manajemen risiko. Pandangannya tentang
perhitungan risiko bisnis menekankan penggunaan metode kuantitatif dan
kualitatif yang komprehensif untuk mengelola risiko. Berikut adalah
pemahaman lebih lanjut mengenai pendekatan perhitungan risiko bisnis
yang dikemukakan oleh David Hillson:
1. Penggunaan Metode Kuantitatif dan Kualitatif
2. Analisis Sensitivitas
3. Analisis Probabilitas dan Dampak:.
4. Metode Simulasi

Pendekatan komprehensif Hillson terhadap perhitungan risiko bisnis


mencakup berbagai teknik dan pendekatan yang dapat membantu organisasi
mengelola risiko dengan lebih efektif. Ini memungkinkan pengambilan
keputusan yang lebih terinformasi, perencanaan yang lebih baik, dan
pengelolaan risiko yang lebih proaktif dalam berbagai aspek bisnis dan
proyek.
Ada beberapa rumus perhitungan yang digunakan dalam analisis risiko bisnis untuk mengukur dan mengelola risiko. Berikut
beberapa contoh rumus perhitungan yang umum digunakan:

1. Risiko Relatif (Risk Ratio):


- Rumus: Risk Ratio = (Probabilitas Kejadian Risiko) / (Probabilitas Tidak Terjadi Risiko
- Contoh: Jika probabilitas kejadian risiko tertentu adalah 0,2 (20%) dan probabilitas tidak terjadi risiko adalah 0,8 (80%),
maka Risk Ratio = 0,2 / 0,8 = 0,25. Ini berarti risiko tersebut adalah 25% dari risiko tidak terjadi.

2. Risiko Absolut (Absolute Risk):


- Rumus: Absolute Risk = (Probabilitas Kejadian Risiko) x (Dampak Risiko)
- Contoh: Jika probabilitas kejadian risiko adalah 0,2 (20%) dan dampak risiko adalah $100.000, maka Absolute Risk = 0,2 x
$100.000 = $20.000. Ini adalah jumlah kerugian yang mungkin terjadi jika risiko tersebut terjadi.

3. Nilai Harapan Kerugian (Expected Loss):


- Rumus: Expected Loss = (Probabilitas Kejadian Risiko) x (Nilai Kerugian)
- Contoh: Jika probabilitas kejadian risiko adalah 0,2 (20%) dan nilai kerugian jika risiko terjadi adalah $50.000, maka Expected
Loss = 0,2 x $50.000 = $10.000. Ini adalah perkiraan kerugian rata-rata yang dapat diharapkan jika risiko terjadi.
4. Nilai Risiko (Risk Value):

- Rumus: Risk Value = (Probabilitas Kejadian Risiko) x (Dampak Risiko) x (Waktu Eksposur)

- Contoh: Jika probabilitas kejadian risiko adalah 0,2 (20%), dampak risiko adalah $100.000, dan waktu eksposur adalah 1 tahun,
maka Risk Value = 0,2 x $100.000 x 1 = $20.000. Ini adalah nilai risiko total yang terkait dengan risiko tersebut selama satu tahun.

5. Indeks Risiko (Risk Index):

- Rumus: Risk Index = (Probabilitas Kejadian Risiko) x (Dampak Risiko) x (Faktor Penyesuaian)

- Contoh: Jika probabilitas kejadian risiko adalah 0,2 (20%), dampak risiko adalah $50.000, dan faktor penyesuaian adalah 0,8,
maka Risk Index = 0,2 x $50.000 x 0,8 = $8.000. Ini adalah indikator risiko yang telah disesuaikan dengan faktor tertentu.

Penting untuk diingat bahwa perhitungan risiko dapat beragam tergantung pada konteks bisnis dan sifat risiko yang dinilai. Rumus-
rumus di atas adalah beberapa contoh umum yang digunakan dalam analisis risiko, tetapi dalam praktiknya, perhitungan risiko
dapat lebih kompleks dan disesuaikan dengan situasi bisnis yang konkret.
KESIMPULAN
Memahami risiko adalah inti dari pengambilan keputusan bisnis yang berbasis data dan berorientasi masa depan.
Konsep dasar analisis risiko bisnis mengajarkan bahwa ketidakpastian adalah hal yang pasti, tetapi dapat dikelola
dengan cara yang tepat.
Manajemen risiko adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko agar dapat
mengurangi dampak negatifnya dan memaksimalkan peluang positif. Dengan fokus pada manajemen risiko, bisnis
dapat menjaga daya saingnya, merencanakan untuk perubahan yang mungkin terjadi, dan menghindari kerugian besar
yang tidak terduga.
Perhitungan risiko bisnis melibatkan penggunaan alat dan metode analitis untuk mengukur probabilitas dan dampak
dari berbagai risiko yang mungkin terjadi. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya dengan
lebih efisien dan membuat keputusan yang lebih informasional.
Dengan pendekatan yang sistematis terhadap risiko, organisasi dapat meminimalkan risiko yang tidak diinginkan,
mengambil risiko yang terencana, dan mengoptimalkan peluang untuk pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang.
Inilah mengapa pemahaman yang mendalam tentang risiko adalah salah satu aspek kunci dalam merencanakan dan
mengelola bisnis dengan efektif di era bisnis yang dinamis dan penuh ketidakpastian.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai