Anda di halaman 1dari 6

Pertanyana Manajemen Risiko

Soal

1. Mengapa pengukuran risiko perlu dilakukan oleh suatu perusahaan? ( Nabila)


Tujuannya adalah untuk menemukan risiko-risiko yang berpotensi memengaruhi pencapaian
sasaran organisasi. Setelah risiko-risiko tersebut teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah
menyusun daftar risiko dan melakukan pengukuran risiko untuk mengetahui tingkatan risiko
yang terkait dengan setiap risiko yang telah teridentifikasi. Dengan cara ini, organisasi dapat
mengambil tindakan yang tepat untuk mengelola risiko-risiko tersebut dan meminimalkan
dampak negatifnya terhadap pencapaian sasaran organisasi.

2. Apakah besar kecilnya risiko hanya dapat diukur dengan statistic ? ( zul )
risiko dapat diukur dengan berbagai metode dan alat, seperti analisis kualitatif atau
kuantitatif, studi kasus, pengalaman, dan analisis pasar. Namun, statistik juga dapat
membantu dalam mengukur risiko dengan memberikan data numerik yang dapat diolah dan
dianalisis. Statistik dapat memberikan informasi tentang probabilitas atau kemungkinan
terjadinya suatu kejadian yang merugikan atau negatif, seperti risiko investasi atau risiko
kesehatan.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa statistik hanya memberikan gambaran tentang
kemungkinan terjadinya suatu kejadian, bukan jaminan atau prediksi yang pasti. Oleh karena
itu, informasi lain yang relevan, seperti pengalaman, keahlian, dan informasi kualitatif, juga
harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan tentang risiko. Dengan demikian,
pengukuran risiko yang akurat dan tepat hanya dapat dicapai melalui pendekatan yang
holistik dan mempertimbangkan berbagai faktor yang terlibat.

3. Bagaimana cara mengelompokan risiko yang berhasil diidentifikasi? ( Raffi )


beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelompokkan risiko yang telah berhasil
diidentifikasi. Pertama, risiko dapat dikelompokkan berdasarkan kategori seperti risiko
finansial, risiko operasional, risiko reputasi, risiko kepatuhan, dan risiko strategis. Kedua,
risiko dapat dikelompokkan berdasarkan dampaknya pada organisasi, misalnya dampak
kecil, sedang, besar, atau bahkan sangat besar. Ketiga, risiko dapat dikelompokkan
berdasarkan kemungkinan terjadinya, seperti risiko yang sangat mungkin terjadi, sedang
mungkin terjadi, atau tidak mungkin terjadi. Keempat, risiko dapat dikelompokkan
berdasarkan sumbernya, seperti risiko internal seperti kesalahan manusia atau risiko eksternal
seperti kondisi pasar atau kebijakan pemerintah. Terakhir, risiko dapat dikelompokkan
berdasarkan urutan waktu terjadinya, seperti risiko jangka pendek, menengah, atau jangka
panjang. Dengan mengelompokkan risiko berdasarkan beberapa cara ini, organisasi dapat
lebih mudah mengidentifikasi risiko-risiko yang terkait dan mengambil tindakan yang tepat
untuk mengelola risiko-risiko tersebut
4. Berkaitan dengan pengukuran risiko apa yang akan terjadi pada suatu perusahaan jika data
dari perusahaan tersebut tidak terintegrasi dengan proses penyusunan anggaran dan program
kerja? ( Handarto )
Integrasi data yang baik dengan proses bisnis sangat penting bagi keberhasilan perusahaan.
Tanpa data yang terintegrasi dengan baik, perusahaan dapat menghadapi risiko keputusan
yang buruk, seperti pengambilan keputusan yang salah, perencanaan yang buruk, kerugian
keuangan, dan kehilangan keunggulan kompetitif. Oleh karena itu, perusahaan harus
memastikan bahwa data mereka terintegrasi dengan baik dengan proses penyusunan
anggaran dan program kerja agar manajemen dapat membuat keputusan yang lebih tepat,
merencanakan kegiatan yang lebih efektif, dan meminimalkan risiko keputusan yang buruk.

5. Apa saja yang harus dilakukan untuk sistem pengukuran risiko.? ( Rahma )
Untuk mengimplementasikan sistem pengukuran risiko yang efektif, ada beberapa langkah
yang perlu diambil. Pertama-tama, identifikasi semua risiko yang terkait dengan operasi
bisnis Anda dengan menggunakan berbagai metode seperti analisis SWOT, analisis PESTEL,
atau studi kelayakan. Selanjutnya, nilai risiko tersebut dengan mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya dan dampaknya menggunakan matriks risiko atau teknik lainnya.
Setelah itu, Anda dapat mengembangkan strategi manajemen risiko yang sesuai untuk
mengurangi atau meminimalkan dampak dari risiko tersebut, yang dapat mencakup rencana
darurat, rencana pemulihan bencana, atau asuransi. Kemudian, implementasikan strategi
tersebut melalui pelatihan karyawan, pengembangan prosedur dan protokol, atau pengadaan
peralatan atau perangkat lunak yang diperlukan. Terakhir, penting untuk memantau dan
mengevaluasi efektivitas strategi manajemen risiko secara berkala agar dapat membuat
perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan sistem pengukuran risiko Anda secara
keseluruhan.

6. Risiko-risko apa saja yang bisa ditoleransi, dan bagaimana resiko yang tidak diterima akan
diperlakukan ? ( Annisa )
Risiko yang dapat ditoleransi tergantung pada toleransi risiko masing-masing individu atau
lembaga, tergantung pada kemungkinan terjadinya, dampaknya, dan kesiapan untuk
mengatasinya. Contoh risiko yang dapat ditoleransi termasuk risiko operasional, risiko kredit,
dan risiko pasar dengan kemungkinan terjadi rendah, dampaknya kecil, atau dapat diatasi
dengan mudah. Namun, risiko yang tidak dapat diterima biasanya memiliki dampak yang
signifikan dan tidak dapat diatasi dengan mudah, seperti risiko kegagalan proyek besar atau
risiko kebangkrutan. Jika risiko yang tidak dapat diterima terjadi, langkah yang perlu diambil
tergantung pada sifat risiko tersebut, seperti tindakan perbaikan atau bahkan tindakan ekstrim
seperti menghentikan proyek atau mengambil tindakan hukum. Dalam setiap situasi, penting
untuk selalu mempertimbangkan risiko dan mengambil tindakan yang sesuai untuk
meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi.
7. Apa kelemahan dari pengunaan probabilitas dalam pengukuran resiko ? ( Ari )
Pengukuran risiko yang didasarkan pada probabilitas memiliki kelemahan-kelemahan yang
perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah keterbatasan data yang dapat menyebabkan
perkiraan yang tidak akurat. Selain itu, pengukuran risiko yang didasarkan pada probabilitas
memerlukan sumber daya yang cukup dan seringkali tidak mempertimbangkan faktor-faktor
lain yang dapat mempengaruhi risiko. Selain itu, peristiwa yang tidak terduga dapat terjadi
dan sulit diprediksi oleh probabilitas, dan pengukuran risiko yang didasarkan pada
probabilitas kurang fleksibel dalam menyesuaikan perubahan kondisi pasar atau lingkungan
yang cepat. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan kelemahan-kelemahan ini
dalam pengukuran risiko dan menggunakan berbagai metode pengukuran risiko yang dapat
membantu mengurangi ketidakpastian.

8. Lebih baik memprioritaskan risiko besar tapi keuntungan besar atau risiko kecil tapi
keuntungan kecil ? ( Ilham )
Keputusan tentang memprioritaskan risiko besar tapi keuntungan besar atau risiko kecil tapi
keuntungan kecil tergantung pada tujuan dan toleransi risiko Anda. Jika Anda memiliki
tujuan jangka panjang dan toleransi risiko yang tinggi, maka memprioritaskan risiko besar
tapi keuntungan besar mungkin menjadi pilihan yang lebih baik. Namun, jika Anda memiliki
tujuan yang lebih pendek dan toleransi risiko yang lebih rendah, maka memprioritaskan
risiko kecil tapi keuntungan kecil mungkin lebih tepat.
Penting untuk diingat bahwa setiap keputusan investasi harus dilakukan dengan
mempertimbangkan secara hati-hati potensi keuntungan dan risiko yang terkait, serta
seberapa cocok keputusan tersebut dengan profil investasi Anda. Oleh karena itu, selalu
bijaksana dalam mengambil keputusan investasi dan carilah saran dari profesional keuangan
jika diperlukan.

9. Apa hubungan antara probabilitas dan tingkat ketidak pastian terhadap pengukuran dalam
pengukuran resiko ? ( Riza )
Probabilitas dan tingkat ketidakpastian saling terkait dalam konteks pengukuran risiko.
Probabilitas mengukur seberapa mungkin suatu peristiwa akan terjadi, sementara tingkat
ketidakpastian mengukur seberapa sulit atau tidak pasti hasil pengukuran akan menjadi.
Dalam pengukuran risiko, probabilitas digunakan untuk menentukan kemungkinan suatu
peristiwa terjadi dan seberapa sering peristiwa tersebut dapat terjadi. Namun, ketika
mengukur risiko, kita sering dihadapkan dengan tingkat ketidakpastian, di mana hasil
pengukuran tidak dapat dipastikan secara pasti.
Probabilitas dapat membantu dalam menentukan tingkat ketidakpastian dalam pengukuran
risiko. Dengan menggunakan probabilitas, kita dapat mengevaluasi kemungkinan terjadinya
peristiwa dan menentukan tingkat ketidakpastian yang terkait dengan hasil pengukuran risiko
tersebut.
Secara umum, semakin tinggi probabilitas suatu peristiwa terjadi, semakin rendah tingkat
ketidakpastian yang terkait dengan hasil pengukuran risiko tersebut. Sebaliknya, semakin
rendah probabilitas suatu peristiwa terjadi, semakin tinggi tingkat ketidakpastian yang terkait
dengan hasil pengukuran risiko tersebut.
Untuk mengurangi tingkat ketidakpastian dalam pengukuran risiko, kita dapat meningkatkan
jumlah data yang tersedia atau memperbaiki kualitas data yang digunakan. Selain itu, kita
juga dapat menggunakan teknik pengukuran risiko yang lebih akurat atau model matematika
yang lebih canggih untuk mengurangi tingkat ketidakpastian dalam hasil pengukuran risiko.

10. sebutkan salah satu contoh dari hight risk beserta cara penanggulangannya ? ( Salsa )
Risiko kebakaran pada gedung atau bangunan merupakan salah satu contoh dari high risk
yang perlu ditanggulangi dengan cara-cara yang tepat. Kebakaran dapat menyebabkan
kerusakan yang besar dan bahkan membahayakan nyawa, sehingga perlu dilakukan upaya
pencegahan dan penanganan yang baik. Salah satu cara untuk menanggulangi risiko
kebakaran adalah dengan memasang sistem alarm kebakaran dan sprinkler di gedung atau
bangunan, melakukan perawatan dan pemeriksaan secara berkala terhadap instalasi listrik
dan peralatan yang rentan terhadap kebakaran, serta melakukan pelatihan dan simulasi
evakuasi bagi para penghuni atau karyawan. Selain itu, penting juga untuk memastikan
adanya peraturan dan protokol keamanan yang diikuti oleh semua orang yang berada di
gedung atau bangunan tersebut, sehingga risiko kebakaran dapat diminimalisir dengan baik.

11. Apa dampak yang terjadi jika pengukuran risiko yang dilakukan perusahaan kurang tepat ? (
Rena )
Jika pengukuran risiko yang dilakukan perusahaan kurang tepat, maka perusahaan dapat
mengalami dampak negatif yang signifikan, seperti:
• Keputusan investasi yang buruk: Pengukuran risiko yang kurang tepat dapat
menyebabkan perusahaan membuat keputusan investasi yang buruk, yang pada
gilirannya dapat mengakibatkan kerugian finansial yang besar.
• Kerugian finansial: Jika perusahaan tidak memperhitungkan risiko dengan benar,
maka mereka dapat mengalami kerugian finansial yang signifikan akibat terjadinya
risiko yang tidak terduga atau tidak terkendali.
• Hilangnya kepercayaan investor: Jika perusahaan tidak mampu mengelola risiko
dengan baik, maka investor mungkin akan kehilangan kepercayaan pada perusahaan
tersebut dan mengurangi dukungan finansial mereka.
• Kerugian reputasi: Jika perusahaan tidak dapat mengelola risiko dengan baik, maka
reputasi perusahaan dapat tercemar dan hal ini dapat mempengaruhi hubungan
perusahaan dengan karyawan, pelanggan, dan mitra bisnis.
Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan pengukuran risiko yang
tepat dan mengambil tindakan yang sesuai untuk meminimalkan risiko dan melindungi
perusahaan dari dampak negatif yang mungkin terjadi.

12. Apakah keputusan manajemen yang diambil berdasarkan pengukuran risiko akan lebih baik
daripada keputusan manajemen tanpa pengukuran risiko ( Dila )
Ya tentu saja,karena dengan dilakukan nya pengukuran risiko terlebih dahulu dapat
membantu dan mengendalikan risiko yang mungkin terjadi kedepannya.

13. Terdapat 6 fokus dan tipe penialaian risiko yaitu:


• Risiko Keselamatan
• Risiko Kesehatan
• Risiko Lingkungan
• Risiko Kesejahteraan
• Risiko Keuangan
Tolong jelaskan terkait masing-masing hal-hal di atas
Berikut adalah penjelasan terkait dengan 6 fokus dan tipe penilaian risiko yang disebutkan:
• Risiko Keselamatan
Risiko keselamatan adalah risiko yang terkait dengan kemungkinan terjadinya
kecelakaan atau cedera pada karyawan atau pelanggan saat bekerja atau
menggunakan produk atau jasa perusahaan. Penilaian risiko keselamatan melibatkan
identifikasi potensi bahaya dan penilaian kemungkinan terjadinya kecelakaan atau
cedera serta dampaknya pada karyawan dan pelanggan. Tujuan dari penilaian risiko
keselamatan adalah untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko keselamatan
sehingga dapat memberikan lingkungan kerja dan pengalaman pelanggan yang lebih
aman.
• Risiko Kesehatan
Risiko kesehatan adalah risiko yang terkait dengan kemungkinan terjadinya masalah
kesehatan pada karyawan atau pelanggan, seperti penyakit yang terkait dengan
pekerjaan atau produk yang dikonsumsi. Penilaian risiko kesehatan melibatkan
identifikasi potensi bahaya dan penilaian kemungkinan terjadinya masalah kesehatan
serta dampaknya pada karyawan dan pelanggan. Tujuan dari penilaian risiko
kesehatan adalah untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko kesehatan sehingga
dapat memberikan lingkungan kerja dan produk atau jasa yang lebih aman untuk
dikonsumsi.
• Risiko Lingkungan
Risiko lingkungan adalah risiko yang terkait dengan kemungkinan terjadinya dampak
negatif pada lingkungan, seperti polusi udara, air atau tanah, limbah atau kerusakan
habitat alam. Penilaian risiko lingkungan melibatkan identifikasi potensi bahaya dan
penilaian kemungkinan terjadinya dampak negatif serta dampaknya pada lingkungan
dan masyarakat sekitar. Tujuan dari penilaian risiko lingkungan adalah untuk
mengidentifikasi dan mengurangi risiko lingkungan sehingga perusahaan dapat
menjalankan operasinya dengan cara yang bertanggung jawab pada lingkungan.
• Risiko Kesejahteraan
Risiko kesejahteraan adalah risiko yang terkait dengan kemungkinan terjadinya
dampak negatif pada kesejahteraan masyarakat atau komunitas sekitar, seperti
terganggunya hak asasi manusia atau keberlanjutan ekonomi lokal. Penilaian risiko
kesejahteraan melibatkan identifikasi potensi bahaya dan penilaian kemungkinan
terjadinya dampak negatif serta dampaknya pada masyarakat atau komunitas sekitar.
Tujuan dari penilaian risiko kesejahteraan adalah untuk mengidentifikasi dan
mengurangi risiko kesejahteraan sehingga perusahaan dapat beroperasi dengan cara
yang bertanggung jawab pada masyarakat dan komunitas sekitar.
• Risiko Keuangan
Risiko keuangan adalah risiko yang terkait dengan kemungkinan terjadinya kerugian
keuangan pada perusahaan, seperti penurunan pendapatan atau peningkatan biaya
operasional. Penilaian risiko keuangan melibatkan identifikasi potensi bahaya dan
penilaian kemungkinan terjadinya kerugian.

14. Bagaimana cara mengukur resiko dalam suatu bisnis?


Pendekatan statistika dapat digunakan untuk mengukur risiko total, risiko bisnis, dan risiko
pendanaan suatu perusahaan. Salah satu cara untuk mengukur risiko total adalah dengan
menggunakan Koefisien Variasi EPS, yang dapat dihitung dari Koefisien Variasi EBIT kali
Degree of Financial Leverage (DFL). Sementara itu, risiko bisnis dapat diukur dengan
Koefisien Variasi EBIT, sedangkan risiko pendanaan dapat diukur dengan mengurangi
Koefisien Variasi EBIT dari Koefisien Variasi EPS.

Menghitung risiko bisnis adalah mengidentifikasi dan menentukan jenis risiko yang
mengkhawatirkan. Buatlah daftar semua hal yang mungkin salah dalam bisnis dan
menyusunnya dalam matriks risiko.

15. mengapa pengukuran resiko itu penting di lakukan ?


Pengukuran risiko penting dilakukan karena membantu dalam mengidentifikasi dan
mengukur kemungkinan terjadinya kerugian atau konsekuensi yang merugikan dari suatu
keputusan atau aktivitas tertentu, sehingga dapat mengambil tindakan pencegahan atau
mitigasi risiko yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai