Anda di halaman 1dari 17

MENGIDENTIFIKASI RISIKO

USAHA & MERUMUSKAN


STRATEGI DALAM
MEMINIMALISIR RISIKO
USAHA
VERONICA FARY , M.KES
◦ Pada pertemuan kali ini kita akan membahas apa itu risiko , apasaja tipe-tipe risiko, bagaimana mengidentifikasi, menganalisa,
mengevaluasi sampai dengan pengendalian risiko. Sebelumnya kita ketahui terlebih dahulu

APA ITU RISIKO ???


DEFINISI RISIKO
- Risiko adalah suatu kejadian yang merugikan
- Risiko perusahaan adalah suatu peristiwa yang mungkin terjadi dalam operasional
perusahaan sehingga mengakibatkan kerugian bagi perusahaan
- Risiko muncul karena adanya kondisi/ situasi ketidakpastian
- Ada 3 faktor yang mempengaruhi ketidakpastian yang nantinya akan mengakibatkan
timbulnya risiko kerugian. Ketidakpastian tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu :
1.Ketidakpastian ekonomi (economic uncertainly caused)
2.Ketidakpastian yang disebabkan oleh alam (nature uncertainly caused)
3.Ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia (human uncertainly caused)
TIPE-TIPE RISIKO USAHA
Dilihat berdasarkan kerugian yang dapat diakibatkan,risiko usaha dikategorikan menjadi:
A. Risiko Murni
◦ Risiko murni adalah risiko yang bilamana terjadi, pasti akan memberikan kerugian. Tetapi
apabila risiko ini tidak terjadi, maka tidak akan menimbulkan kerugian ataupun keuntungan.
Contoh risiko murni seperti : pencurian, bencana alam, kebakaran atau kecelakaan.
B. Risiko Spekulatif 
◦ Risiko spekulatif adalah risiko yang memiliki kemungkinan terjadinya dua peluang antara lain
peluang terjadinya kerugian dan peluang terjadinya keuntungan. Contoh risiko spekulatif
seperti: pembelian saham di bursa efek.
Berdasarkan kontrol, Risiko usaha dapat dikategorikan menjadi :

A. Risiko yang dapat dikendalikan


◦ Suatu perusahaan mengeluarkan sebuah produk baru untuk siap dipasarkan. Setelah beberapa
bulan produk tersebut berada dipasaran, perusahaan tidak kunjung memperoleh keuntungan atau
pengembalian atas modal dari produk tersebut. Maka dapat dibayangkan risiko yang muncul dari
kejadiaan tersebut adalah kerugian yang cukup besar. Tetapi, risiko dari kejadian tersebut masih bisa
diatasi dan dikendalikan sebelum kerugian yang didapat oleh perusahaan semakin membesar.
Tindakan yang dilakukan perusahaan :
1. Mencari tau apa yang menjadi penyebab produk tersebut tidak laku dipasaran
2. Merevisi produk tersebut, atau jika kemungkinan untuk merevisi tidak dapat dilakukan
3. Berhenti untuk memasarkan produk tersebut dan mengganti produk tersebut dengan produk yang
baru
B. Risiko yang tidak dapat dikendalikan
◦ Kebakaran, penipuan atau bencana alam adalah peristiwa-peristiwa yang tidak ada
seorangpun yang menginginkan hal tersebut terjadi. Peristiwa tersebut merupakan peristiwa
yang tidak dapat diprediksi dan diduga sebelumnya, serta risiko dari terjadinya peristiwa
tersebut merupakan risiko yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia. sehingga risiko
ini sangat jauh berbeda dengan risiko yang dapat dikendalikan, yang masih memiliki solusi
untuk dapat mengatasi risiko tersebut.
MANAJEMEN RISIKO
1. Identifkasi Risiko
Risiko tidak teridentifikasi → Risiko tidak terpantau/tertangani → Ancaman masa depan
perusahaan/organisasi
a) Komponen risiko :
- Apa sumber/ pemicu terjadinya risiko
- Apa yang mungkin terjadi ?
- Apa pengaruhnya terhadap tujuan ?
- Kapan dan dimana, mengapa, bagaimana risiko terjadi?
- Siapa yang berkepentingan/terkena dampak ?
- Bagaimana pengendaliannya ?
b) Proses Identifikasi
- Inventarisasi data kejadian/ peristiwa yang mempengaruhi perusahaan/ organisasi
- Menentukan sumber terjadinya risiko
- Menentukan area dampak risiko
- Menentukan penyebab dan scenario risiko
- Perumusan Risiko : Risk register, kelompok risiko
c) Informasi yang dikumpulkan
- Pengalaman individu dan organisasi/perusahaan
- pendapat ahli
- Checklist
- Hasil survey dan kuisioner
- hasil wawancara
- Hasil focus group discussion
- Rencana strategis, rencana kerja & anggaran, SWOT analysis
- Data historis : hasil audit, laporan manajemen, catatan
d) Tehnik Identifikasi
- Judgement-pengalaman
- Brainstorming
- Check list
- Flowchart
- Analisis system
-Analisis scenario (apa yang terjadi apabila….)
e) Kategori Risiko
- Strategi dan kebijakan
- Operasional (kegagalan pada orang, proses dan system)
- Kepatuhan (Pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku)
- Fraud (kecurangan)
- Finansial (kegagalan pihak ketiga dalam memenuhi kewajibannya pada perusahaan)
2. ANALISIS RISIKO
a) Tujuan, konsekuensi dan kemungkinan terjadi
- Tujuan analisis risiko adalah untuk mengetahui profil dan peta dari risiko yang ada
- Konsekuensi merupakan dampak negative yang ditimbulkan oleh suati risiko
- kemungkinan terjadi merupakan kemungkinan risiko yang akan muncul/ yang akan terjadi
dan berdampak pada perusahaan
b) Sumber Data
Sumber data atau informasi dapat berasal dari : data kejadian masa lampau ,
pembandingan , pendapat ahli dan estimasi subjektif (FGD)
c) Tehnik Analisis Risiko
- FGD, Model dan simulasi, kuesioner individual, wawancara terstruktur sedangkan keputusan
akhir untuk menentukan level risiko berada pada pemilik Risiko sebagai top Manajemen.
Tahap-tahap analisis risiko
1. Menilai system pengendalian yang ada
2. Menyusun kriteria untuk masing-masing risiko
3. Membandingkan : estimasi ke depan atas konsekuensi terhadap kriteria untuk memperoleh
level konsekuensi
4. Membandingkan estimasi ke depan atas kemungkinan terjadinya terhadap kriteria untuk
memperoleh level konsekuensi
5. Menilai level risiko: fungsi dari konsekuensi dan kemungkinan terjadinya, untuk memperoleh
level risiko
Analisis Level Risiko
Konsekuensi Kemungkinan terjadinya risiko
Risiko
Rendah Sedang Tinggi

Tinggi Sedang Tinggi Tinggi

Sedang Sedang Sedang Tinggi

Rendah Rendah Rendah Sedang


EVALUASI RISIKO
1. Konsep Evaluasi Risiko
- Apa : menilai risiko kedalam urutan prioritas risiko
- Cara : melalui proses sesuai kaidah yang sistematis
- Hasil : daftar urutan prioritas risiko dan daftar risiko yang akan ditangani
2. Tujuan Evaluasi Risiko
- Mengetahui yang memiliki tingkat prioritas tertinggi sampai terendah
- Menentukan risiko mana yang ditindaklanjuti dengan penanganan dan risiko mana saja yang
hanya perlu dipantau/pengawasan
3. Kaidah Prioritasi Risiko
- Level risiko
- Level dampak risiko
- Kategori risiko : risiko fraud, risiko trategis, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko finansial
- Level Frekuensi
- Kapan terjadinya risiko
- Subjective judgement
PENGENDALIAN RISIKO
Tindakan Penanganan Risiko & Pengelolaan Risiko
Tindakan penanganan risiko adalah bentuk penanggulangan dari masing-masing tingkat risiko yang sudah
teridentifikasi.
setelah melakukan analisis risiko dan evaluasi risiko, selanjutnya adalah mengelola risiko. Beberapa cara
dalam mengelola risiko :
a. Risk Avoidance (Menghindari Resiko).
Sikap ini sering kali tidak efektif karena dengan menghindari risiko berarti tidak berani mengambil kesempatan
untuk berusaha dan mengatasi risiko, bahkan tidak belajar akan apapun. Tindakan ini berarti tidak melakukan
tindakan apapun termasuk tidak jadi melakukan suatu strategi usaha yang telah disusun
b. Risk Reduction (Mengurangi Resiko).
Hal ini berarti mencari sebuah tindakan untuk mengurangi kerugian dari sebuah risiko yang dapat terjadi.
Misalnya: sistem alarm pendeteksi kebakaran, kebakaran tetap dapat terjadi namun risiko kerugian dapat
diminimalisir.
c. Risk Transfer (Memindahkan Risiko).
Selain menghindari dan mengurangi risiko, juga dapat mengalihkan risiko. Kita bisa mengalihkan
tanggung jawab kepada pihak lain dengan membayar jasa tersebut. contoh apabila memiliki
perusahaan barang pecah belah dan harus mengirimkan barang ke tempat yang cukup jauh dan
jalan yang kurang memadai, daripada diantar sendiri, lebih baik menggunakan/ memilih
membayar jasa pengantar yang memiliki asuransi barang pecah belah. Dengan demikian
risikonya akan pindah ke pihak pengantar.
d. Risk Retention (Menerima Risiko).
Menerima artinya hanya bisa merelakan kerugian tersebut terjadi. Sikap ini tentunya diambil jika
tidak ada cara lain untuk menghadapinya. Contoh : apabila terjadi kesalahan pada saat
menghitung uang atau salah mengirim barang, tentunya kerugian tersebut mau tidak mau harus
kita terima. Apabila dampak kerugiannya terlalu besar maka lebih baik menghindari daripada
menerimanya.
SELERA RISIKO
- Selera risiko adalah tingkat risiko yang bersedia diambil oleh perusahaan dalam upayanya
untuk mewujudkan tujuan/sasaran yang telah ditetapkan.

-Penentuan selera risiko membantu perusahaan untuk menetapkan jumlah risiko yang
diinginkan serta berada dalam posisi yang nyaman untuk dijalani.

Anda mungkin juga menyukai