Kelompok 4:
Anggraini Cintya
023154028
Alfia Kamalia
023154058
023154120
Nabyla Mawaddah
023154122
Nindita Andari
023154124
Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perusahaan sebagai lembaga bisnis yang berada dalam suatu
lingkungan yang penuh dengan ketidak pastian. Terdapat berbagai
faktor dari lingkungan, baik itu konsumen, perantara, pesaing,
pemerintah dan faktor lingkungan lainnya akan memberikan pengaruh
kepada perusahaan baik pengaruh yang positif berarti memberikan
peluang atau dorongan, atau pengaruh yang negatif, berarti memberikan
hambatan atau ancaman kepada perusahaan. Selanjutnya ketika
pengaruhnya positif atau negatif, sejauh mana pengaruh positif atau
negatif tersebut kepada perusahaan. Semua itu tentu harus
diperhatikan, dianalisis dan didiagnosis, namun tetap saja ketidak
pastian itu tidak bisa kita rubah 100% menjadi sesuatu yang pasti.
Hanya dengan perhatian yang memadai, melalui analisis dan diagnosis
yang tepat diharapkan manajemen perusahaan akan bisa memprediksi
lebih tepat kemungkinan risiko yang terjadi, sehingga akan dapat
meminimalkan kerugian dari resiko tersebut bila hal-hal yang tidak
diharapkan terjadi, karena sudah diprediksi sebelumnya dan disiapkan
antisipasinya.
Manajemen perusahaan berperan penting dalam menanggulangi risikorisiko yang terjadi atau mungkin terjadi, artinya berupaya untuk
menghilangkan kerugian, atau paling tidak meminimalkan kerugian bila
risiko dari ketidak pastian itu terjadi. Manajemen risiko yang baik akan
dapat meminimalkan kerugian-kerugian yang dihadapi perusahaan
sehingga perusahaan bisa berkembang menjadi perusahaan yang lebih
besar dan sukses dalam bisnisnya. Sebaliknya, apabila perusahaan
yang tidak memiliki manajemen risiko yang baik, sama saja seperti
perusahaan membiarkan mengalami kerugian dari segala kemungkinan
yang bisa menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Perumusan Masalah
Tujuan Penulisan Makalah
BAB 2
Landasan Teori
Pengertian risiko
Secara ilmiah ada beragam pengertian risiko, berikut beberapa pengertian risiko
yang disampaikan beberapa ahli:
1. Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama
periode tertentu. (Arthur Williams dan Richard, MH.)
2. Risiko adalah ketidak pastian atas terjadinya suatu peristiwa. (Soekarta)
3. Risiko adalah ketidaktentuan/uncertainty yang mungkin melahirkan
peristiwa kerugian/loss. (A. Abas Salim)
Dari beberapa pengertian mengenai risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan
ketidak pastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat
menimbulkan suatu kerugian,
Karakteristik Risiko
Berikut adalah karakteristik dari risiko, yaitu:
1. Berdasarkan sifatnya:
a. Risiko spekulatif, yaotu risiko yang timbul dari suatu aktivitas atau
keputusan yang disengaja dilakukan, namun hasilnya menyimpang
dari harapan sehingga merugikan. Artinya dalam suatu keputusan atau
kegiatan yang dilakukan ada kemungkinan mendapat keuntungan da
nada kumungkinan mendapat kerugian. Contohnya, risiko hutangpiutang, judi, perdagangan berjangka, dan sebagainya.
b. Risiko murni, yaitu risiko yang timbul dari suatu kejadian yang betulbetul tidak disengaja. Jadi hanya ada kemungkinan kerugian.
Contohnya, risiko terjadinya kebakaran, bencana alam, pencurian, dan
sebagainya.
c. Risiko fundamental, yaitu risiko yang penyebabnya tidak dapat
dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu
orang atau beberapa orang, tetapi banyak orang. Contohnya, banjir,
angina topan, dan bencana lainnya.
d. Risiko dinamis, yaitu risiko yang timbul karena perkembangan dan
kemajuan (dinamika) masyarakat di bidang ekonomi, ilmu dan
teknologi. Contohnya, risiko keuangan
2. Dapat atau tidaknya risiko tersebut dialihkan kepada pihak lain:
a. Risiko yang dapat dialihkan kepada pihak lain.
b. Risiko yang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain.
3. Berdasarkan sumber risiko:
a. Risiko social, yaitu risiko yang disebabkan oleh perilaku manusia.
Contohnya, peperangan, pencurian, penggelapan, pembunuhan,
kerusuhan, dan sebagainya.
b. Risiko ekonomi, yaitu risiko yang timbul sebagai akibat dari perilaku
dan kondisi ekonomi. Contohnya, inflasi, resesi, perubahan selera
konsumen, persaingan, dan sebagainya.
c. Risiko fisik, yaitu risiko yang timbul disebabkan oleh kondisi alam.
Contohnya, badai, banjir, gempa bumi, dan sebagainya.
d. Risiko internal, yaitu risiko yang bersumber dari dalam perusahaan.
Contohnya, kecelakaan kerja dan mismanajemen.
e. Risiko eksternal, yaitu risiko yang bersumber dari luar perusahaan.
Contohnya, persaingan, fluktuasi harga, dan kebijakan pemerintah.
3
4.2.2.
Observasi
Wawancara
Pengacuan
BAB 4
Isi
A. Identitas PT. Wijaya Karya
PT. Wijaya Karya (WIKA) adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
didirikan pada tahun 1960, yang pada saat itu sebagai perusahaan yang bergerak dalam
bidang installasir listrik dan pipa air. Perubahan siginifikan pertama terjadi pada tahun 1972,
dimana semula nama perusahaan tersebut adalah Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja
yang sekarang berubah menjadi PT. Wijaya Karya.
Kini PT. Wijaya Karya berkembang menjadi sebuah kontraktor konstruksi dengan
menangani berbagai proyek penting seperti pemasangan jaringan listrik di Asahan dan proyek
irigasi jatiluhur dan turut serta dalam pembangunan Gelanggang Olah Raga Bung Karno.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan pembangunan di Indonesia, menyadarkan
masyarakat akan semakin kebutuhannya kepada jasa yang ditawarkan PT. Wijaya Karya.
Maka dari itu PT. Wijaya Karya memiliki beberapa entitas anak perusahaan, seperti PT.
WIKA Beton Tbk, PT. WIKA Industri Konstruksi, PT. WIKA Bitumen, PT. WIKA Gedung,
PT. WIKA Realty, dan PT. WIKA Rekayasa Konstruksi.
dalam pengambilan keputusan oleh perusahaan demi memastikan roda bisnis perusahaan
tetap berputar.
Manajemen risiko mempunyai arti tersendiri bagi WIKA yaitu sebagai suatu budaya,
dimana proses-proses dan struktur diarahkan untuk mengelola manajemen yang tepat
terhadap peluang yang potensial dan dampak yang merugikan. WIKA berkomitmen untuk
membangun dan memelihara manajemen risiko sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
kerangka kerja tata kelola PT. Wijaya Karya untuk mencapai Key Performance Indicator
(KPI). Standar yang dijadikan acuan sebagai metodologi manajemen risiko adalah standar
ISO 31000:2009.
Sesuai dengan ISO 31000:2009, WIKA memiliki prinsip-prinsip manajemen risiko
sebagai berikut:
1. Menciptakan Nilai Tambah
2. Merupakan bagian integral dari proses organisasi
3. Merupakan bagian dari pengambilan keputusan
4. Secara eksplisit mengatasi ketidakpastian
5. Sistematik, terstruktur, dan tepat waktu
6. Berdasarkan informasi terbaik yang tersedia
7. Selaras dengan konteks organisasi internal dan ekternal
8. Mempertimbangkan faktor manusia dan budaya dalam organisasi
9. Transparan dan inklusif
10. Dinamis, iteratif, dan responsive terhadap perubahan
11. Mendorong peningkatan secara berkesinambungan
10
C. Risiko dan pencegahan yang terjadi pada seluruh bidang di PT. Wijaya Karya
Berdasarkan review yang dilakukan oleh PT. Wijaya Karya terhadap Rencana Kerja
dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2014 pada departemen operasional dan fungsional
pada perusahaannya, terdaat 17 jenis risiko yang menjadi TopRisk WIKA 2014. Diantara 17
risiko tersebut, ada beberapa yang memerlukan perhatian khusus. Berikut adalah tabel risiko
yang perlu perhatian khusus berikut dengan Mitigasi / pencegahan dari risiko tersebut:
11
Dengan adanya risiko yang beragam pada departemen Operasioal dan Fungsional
yang tertera pada tabel diatas, maka selanjutnya langkah yang tepat dilakukan oleh PT.
Wijaya Karya adalah melakukan proses Pengelolaan Manajemen Risiko tersendiri, yaitu
pengelolaannya sebagai berikut;
1. Menyusun Konteks
Sebelum melakukan proses manajemen risiko, para pimpinan unit kerja PT. Wijaya
Karya harus memastikan terlebih dahulu bahwa tujuan, strategi, sasaran, dan/atau
rencana hasil kegiatan yang ingin dicapai tekah sesuai.
12
2. Identifikasi Risiko
Hal ini harus dilakukan dengan cara terus menerus dan tidak hanya sebagai sebuah
kegiatan. Berbagai proses identifikasi harus tersedia dengan praktisi terampil untuk
membantu. Begitu pula dengan staf yang terlibat dengan kegiatan tersebut harus
memiliki pengetahuan yang terperinci dari aktivitas yang dinilai. Tugas ini bersifat
partisipatif dan inklusif dari semua pihak terkait.
3. Analisis Risiko
PT. Wijaya Karya mendefinisikan tingkat risiko kedalam empat golongan, yaitu:
a. Risiko Ekstrim (E), risiko yang memerlukan perhatian khusus dari Manajemen
Atas.
b. Risiko Tinggi, yaitu risiko yang memerlukan perencanaan pengendalian dalam
mengatasi risiko tersebut.
c. Risiko Sedang, risiko yang pencegahannya dengan melakukan tindakan
langsung.
d. Risiko Rendah, risiko yang memerlukan aturan / prosedur / rambu untuk
menanggulangi risiko.
4. Evaluasi Risiko
Terdapat mekanisme proses evaluasi manajemen risiko PT. Wjaya Karya yang
dituangkan dalam 3 tahapan urutan prioritas, yaitu:
a. Prioritas 1
b. Prioritas 2
c. Prioritas 3
5. Treatment Risiko
Setiap unit kerja PT. Wijaya Karya setelah melakukan analisis dan evaluasi risiko
harus mengusulkan tindaklanjut terhadap risiko kepada atasan atau unit kerja yang
terkait.
6. Monitor & Review
Masing-masing unit kerja yang bersangkutan (penyusutan dan pemilikan daftar risiko)
secara berkala harus melakukan review daftar risiko yang disusunnya. Tujuan review
ini adalah untuk memutakhirkan daftar risiko sesuai dengan perkembangan. Revies ini
dilakukan dengan cara melakukan identifikasi ulang dan analisis ulang atas risiko
13
tersebut. Review berkala seperti ini harus dilakukan di dalam rapat analisis risiko.
Review di tingkat departemen dilakukan oleh Kepala Departemen. Sedangkan Review
di tingkat direksi dilakukan oleh Departemen PSU (Prasarana, Sarana, dan Utilitas
umum).
14
BAB 5
Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
http://manajemenhouse.blogspot.co.id/
16
MANAJEMEN RISIKO
PT. WIJAYA KARYA
17