Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekarang ini banyak usaha-usaha kecil yang dapat berkembang dengan
baik jika dikelola dengan baik juga tentunya. Usaha-usaha kecil ini sering kali
tidak dianggap memiliki risiko yang berarti. Namun, saya akan mencoba
mengubah pandangan itu, dengan mengambil salah satu contoh yaitu usaha Air
Minum Isi Ulang. Usaha ini cukup umum di masyarakat, karena sangat berkaitan
dengan salah satu kebutuhan terbesar manusia yaitu air. Banyak pandangan
masyarakat tentang usaha ini, ada yang beranggapan positif dan juga negatif.
Untuk mengubah predikat negatif, saya akan mencoba melakukan suatu kegiatan
yang bertujuan untuk memenejemen risiko-risiko pada usaha kecil ini.
Risiko disini dapat ditinjau dari konsumen, seperti konsumen yang kurang
memperhatikan izin layak atau tidaknya tempat isi ulang tersebut, karena
kurangnya kesadaran akan kesehatan. Atau risiko dari pihak air minum isi ulang.
Risiko yang disebabkan oleh pihak perusahaan biasanya berdampak terhadap
kinerja perusahaan, kepercayaan konsumen, dan kesehatan pegawai maupun
konsumen. Untuk mengurangi dampak-dampak risiko saya akan membuat detildetil dari risiko-risikonya.
UMKM yang saya pilih untuk dijadikan penelitian adalah usaha air
minum isi ulang yang bernama U-Ro Water yang dikelola oleh Ibu Nuning
sejak tahun 2011. Usaha tersebut berlokasi di Perumahan Pondok Gede C/8
Jember.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana persiapan yang dilakukan untuk observasi di usaha air minum isi
ulang?
2. Apa saja kemungkinan dan konsekuensi dari risiko baik untuk pekerja
maupun konsumen?
3. Seperti apakah bentuk analisa semi kualitatifnya?
4. Bagaimana evaluasi risiko pada usaha air minum isi ulang?
5. Apa saja cara pengendalian risiko yang dapat dilakukan?

1.3 Tujuan Penelitian


1. untuk mengetahui persiapan yang dilakukan untuk observasi di usaha air
minum isi ulang.
2. Untuk mengetahui kemungkinan dan konsekuensi dari risiko baik untuk
3.
4.
5.
6.

pekerja maupun konsumen.


Untuk mengetahui bentuk analisa semi kualitatif dari kemungkinan risiko.
Untuk mengetahui evaluasi risiko pada usaha air minum isi ulang.
Untuk mengetahui cara pengendalian risiko yang dapat dilakukan.
Untuk memenuhi tugas Manajemen Risiko dari dosen pengampu Ibu Bayu
Wijayantini, SE. M.M

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen Risiko

Definisi Manajemen Risiko


Manajemen risiko adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan
manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya,
analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta review risiko.

Tujuan Management Risiko


1) Meminimalkan kerugian dan meningkatkan produktifitas
2) Memotong mata rantai kejadian kerugian sehingga efeknya tidak terjadi
3) Mencegah terjadinya kerugian berupa cidera dan penyakit akibat kerja atau
hubungan kerja.

Manfaat Manajemen Risiko


1) Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil
setiap keputusan, sehingga para manajer menjadi lebih berhati-hati dan
selalu menempatkan ukuran-ukuran dalam berbagai keputusan.
2) Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruhpengaruh yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangka
panjang.
3) Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu
menghindari risiko dan menghindari dari pengaruh terjadinya kerugian
khususnya kerugian dari segi finansial.
4) Memungkinkan perusahaan memperoleh risiko kerugian yang minimum.

Teknik Teknik Manajemen Risiko


Beberapa alternative bisa dipilih untuk mengelola risiko yang
dihadapi, yaitu :

1. Penghindaran Risiko ( Risk Avoidance )


Risiko yang tidak perlu, risiko yang bisa dihilangkan tanpa ada
pengaruh negatif terhadap pencapaian tujuan, bisa dihindari. Dalam
kebanyakan situasi, risiko tidak bisa dihindari. Perusahaa secara sengaja

melakukan aktivitas bisnis tertentu untuk memperoleh keuntungan. Dalam


melakukan bisnis tersebut, perusahaan menghadapi risiko yang berkaitan
dengan aktivitas tersebut. Karena itu , risiko semacam itu tidak bisa
dihindari.
2. Penanggunggan Atau Penahanan Risiko ( Risk Retention )
Alternatif lain dari manajemen risiko adalah perusahaan menanggung
sendiri risiko yang muncul ( menahan risiko tersebut atau risk retention ).
Jika risiko benar -benar terjadi, perusahaan tersebut harus menyediakan dana
untuk menanggung risiko tersebut.
3. Pengalihan Risiko ( Risk Transfer )
Alternatif lain dari manajemen risiko adalah memindahkan risiko ke
pihak lain ( mentransfer risiko ke pihak lain). Pihak lain tersebut biasanya
mempunyai kemampuan yang lebih baik untuk mengendalikan risiko, baik
karena skala ekonomi yang lebih baik sehingga bisa mendiversifikasikan
risiko lebih baik.
4. Pengendalian Risiko ( Risk Control )
Untuk risiko yang tidak bisa dihindari,organisasi perlu melakukan
pengendalian risiko. Dengan menggunakan dua dimensi yaitu probabilitas
dan severity. Pengendalian risiko bertujuan untuk mengurangi probabilitas
munculnya kejadian, mengurangi tingakt keseriusan ( severity ), atau
keduanya.

Tahapan Management Risiko


1) Persiapan
2) Identifikasi bahaya
3) Analisa risiko
4) Evaluasi risiko
5) Pengendalian risiko.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Persiapan
1) Ruang Lingkup Management Risiko
Management risiko dilakukan di Depot Air Minum Isi Ulang U-Ro Water,
Perumahan Pondok Gede C/8, yang telah beroperasi sejak tahun 2011.

2) Personil Yang Terlibat


Personil inti/ yang dinilai risikonya:
Pegawai U-Ro Water sejumlah 3 orang.
Pemilik U-Ro Water.
Konsumen.
3) Standar penentuan Kriteria Risiko
Penentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi angka kejadian ataupun
angka prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta tingkat
keparahan kejadian melalui analisa manajemen risiko.
4) Dokumen yang terkait
Hasil wawancara dengan ketua pemilik dan pegawai.
Dokumentasi foto.
3.2 Daftar kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya pekerjaan baik untuk
pekerja maupun konsumen
Jenis Bahaya
Faktor Fisik:

Risiko

Konsekuensi

Tempat pekerjaan licin


Banyak alat listrik

Kecelakaan ringan, terpeleset


Konsleting, sengatan listrik

Luka ringan, pendarahan, tulang retak


Tersetrum, lumpuh, cacat, pingsan,

Lalu lintas padat

Kecelakaan lalu lintas

kematian
Cacat, luka

Pemadaman listrik

Usaha tidak dapat beroperasi

kematian
Menganggur atau toko ditutup

Kuman
Faktor Ergonomic:

Gangguan Pencernaan

Sakit perut

Membawa benda berat


Terlalu lama

Gangguan otot
Gangguan pada tulang

Otot sobek, kram


Kelainan pada tulang, bungkuk, leher

membungkuk
Terlalu lama duduk

Gangguan persendian

kaku
Sakit pinggang, kaku pada persendian,

ringan,

luka

berat,

Faktor Biologis:

gangguan alat gerak, lumpuh.


Faktor Psikososial:

Waktu operasional tidak

Stress

Pusing, sakit kepala, kelelahan

teratur

Perangai konsumen yang

Stress

Emosi, pusing

bermacam-macam
Kecelakaan Tak Terduga
Saat Operasional:

Tanki air pecah

Galon pecah

Kecelakaan ringan,

kecelakaan berat
Kecelakaan ringan

Pendarahan, luka ringan, luka berat,

kematian
Luka ringan

3.3 Bentuk analisa semikualitatif


Tingkat

Jarang terjadi (1)

Kurang mungkin

Mungkin terjadi

Sangat

Hampir

terjadi (2)

(3)

mungkin

pasti

terjadi (4)

terjadi (5)

Keparahan
Tidak ada
pengaruh (1)
Pengaruh

Kuman (2)

Perangai konsumen

Tempat pekerjaan

sangat ringan

yang bermacam-

licin (6)

(2)

macam (4)

Waktu operasional

Galon pecah (4)


Pemadaman listrik

tidak teratur (6)


Terlalu lama

(6)
Lalu lintas padat (8)

membungkuk (9)

Pengaruh

Terlalu lama duduk

ringan (3)
Pengaruh

(3)

serius (4)

Membawa benda
berat (8)

Pengaruh fatal

Banyak alat listrik

(5)

(5)
Tanki air pecah (5)

3.4 Evaluasi Risiko


Dari tabel analisa semikualitatif ditentukan prioritas risiko sebagai berikut:
No.
1

Hazard
Terlalu lama membungkuk

Lalu lintas padat


Membawa benda berat
Tempat pekerjaan licin
Waktu operasional tidak teratur
Pemadaman listrik

Banyak alat listrik


Tanki air pecah
Perangai konsumen yang

bermacam-macam
Galon pecah
Terlalu lama duduk

2
3
4
5

Skor
9

6
6

Tafsiran
Mungkin terjadi
Pengaruh ringan
Kurang mungkin terjadi
Pengaruh serius
Mungkin terjadi
Pengaruh sangat ringan
Kurang mungkin terjadi
Pengaruh ringan
Jarang terjadi
Pengaruh fatal
Kurang mungkin terjadi
Pengaruh sangat ringan

Jarang terjdi
Pengaruh ringan

Kuman

Jarang terjadi
Pengaruh sangat ringan

3.5 Pengendalian Risiko


No.
1

2
3

Hazard
Tempat pekerjaan licin
Banyak alat listrik
Lalu lintas padat
Pemadaman listrik
Kuman
Membawa benda berat

Pengendalian
Berhati-hati, membersihkan lantai secara berkala
Melakukan pemeriksaan berkala terhadap kabel
Menaati peraturan lalu lintas
Membeli alat untuk menghidupkan listrik (jenset)
Melakukan pensterilan alat dan galon
Membawa benda berat dengan bantuan alat atau

Terlalu lama membungkuk

dengan posisi yang baik


Melakukan peregangan secara berkala, berhati-hati

Terlalu lama duduk

dalam bergerak
Duduk dengan posisi yang baik dan tepat

Waktu operasional tidak

Menciptakan waktu buka, tutup, dan pesan antar


Mencegah masalah, hadapi dengan tenang

teratur
Perangai konsumen yang

bermacam-macam
Tanki air pecah
Galon pecah

Pemeriksaan secara berkala terhadap tanki air,

diganti jika diperlukan


Berhati-hati dalam membawa galon yang berisi air

BAB IV
KESIMPULAN
Setelah melakukan kegiatan ini, penulis mendapat sekurang-kurangnya 12
risiko yang memiliki tingkat kemungkinan dan tingkat pengaruh yang berbeda.
Dengan pembedaan menjadi 5 tingkat. Dari hasil data semikualitatif, didapatkan
skor tertinggi 9 dari maksimum 25, yang disebabkan oleh hazard faktor ergonomis
(faktor kemanusiaan), dengan tafsiran mungkin terjadi dan pengruh ringan. Dan skor
terendah yaitu hazard factor biologis dengan skor 2 dari 25, dengan tafsiran jarang
terjadi dan pengaruh sangat ringan.

DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Irham. 2014. Manajemen Risiko Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung :
ALFABETA
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/bian/material/sesi3manajemenrisikok3

SURAT KETERANGAN
SELESAI OBSERVASI
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: Ibu Nuning

Jabatan

: Pemilik UMKM Air Minum Isi Ulang U-Ro Water

Alamat

: Perumahan Pondok Gede C/8

Dengan ini menerangkan dengan sebenarnya bahwa mahasiswa :


Nama

: Ammatul Hasanah

NIM

: 1410411283

Fakultas

: Ekonomi

Jurusan

: Manajemen

Universitas : Muhammadiyah Jember


Telah selesai melakukan observasi pada UMKM kami pada tanggal 08 Januari 2016
untuk memperoleh data dalam rangka penyusunan tugas manajemen risiko.
Demikian surat keterangan ini dibuat dan diberikan kepada yang bersangkutan untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jember, 10 Januari 2016


Pemilik UMKM

IBU NUNING

10

DOKUMENTASI

11

12

13

14

15

16

Anda mungkin juga menyukai