Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MANAJEMEN RISIKO

“KOMITMEN MANAJEMEN TERHADAP MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN GO


PUBLIK (PT KIMIA FARMA)”

Penyusun :

Dina Fridayanti
NIM : 1602025184
5A Manajemen

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR HAMKA
KOMITMEN MANAJEMEN TERHADAP MANAJEMEN RISIKO
PERUSAHAAN GO PUBLIK (PT KIMIA FARMA)

Riwayat Singkat Perusahaan


Perusahaan merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat
dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co., perusahaan
farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks
perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan
farmasi menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk
hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT Kimia Farma (Persero). Sejak
tanggal 4 Juli 2001 Perusahaan tercatat sebagai perusahaan public di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya. Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan
nama yang identik dengan mutu, hari ini Perusahaan telah berkembang menjadi sebuah
perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting
dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.

Visi :
 Komitmen pada peningkatan kualitas kehidupan, kesehatan, dan lingkungan.
Misi :
 Mengembangkan industri kimia dan farmasi dengan melakukan penelitian dan
pengembangan produk yang inovatif.
 Mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan terpadu (health care provider) yang berbasis
jaringan distribusi dan jaringan apotek.
 Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan mengembangkan sistem informasi
perusahaan.
Risiko Perusahaan
Sebagaimana halnya dengan bidang-bidang usaha lainya, bidang usaha yang dilakukan
Perusahaan juga tidak terlepas dari risiko yang disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi kegiatan usaha Perusahaan. Berkaitan dengan hal ini, Perusahaan berupaya
meminimalkan risiko dengan melakukan pengamatan yang seksama terhadap risiko tersebut.
Menurut Manajemen, risiko-risiko usaha yang mungkin dihadapi Perusahaan adalah sebagai
berikut:
 Risiko perubahan mata uang depresiasi nilai rupiah terhadap valuta asing
Sebagian besar bahan baku obat Perusahaan diimpor, sedangkan pendapatan Perusahaan saat ini
sebagian besar dalam mata uang Rupiah. Apabila terjadi depresiasi nilai mata uang Rupiah maka
akan meningkatkan harga pokok penjualan produk Perusahaan dan hal ini akan mempengaruhi
kinerja usaha Perusahaan.
 Risiko pasokan bahan baku
Bahan baku obat Perusahaan sebagian berasal dari pihak ketiga, baik lokal maupun impor.
Keterlambatan dalam pengiriman, kesulitan melakukan pembelian bahan baku serta kebijakan
Pemerintah mengenai impor, dapat berpengaruh pada kelangsungan pasokan bahan baku, yang
pada akhirnya dapat mengganggu kegiatan produksi Perusahaan.
 Risiko persaingan usaha
Di industri farmasi tidak terdapat pemain yang memiliki pangsa pasar secara dominan. Pesaing
Perusahaan berusaha meningkatkan pangsa pasar dengan mengeluarkan produk baru serta
memperbaharui produk lama. Munculnya pesaing baru mungkin akan mengakibatkan pangsa
pasar Perusahaan berkurang dan dapat mempengaruhi kinerja Perusahaan.
 Risiko perekonomian
Kondisi perusahaan farmasi dapat dipengaruhi oleh perubahan perekonomian nasional, seperti
infl asi yang tinggi. Hal tersebut akan menurunkan daya beli konsumen dan berakibat turunnya
pendapatan Perusahaan.
 Risiko perubahan peraturan
Kegiatan usaha dibidang farmasi merupakan bidang kegiatan usaha yang diatur secara ketat oleh
Pemerintah, misalnya aturan tentang penetapan harga jual obat. Perubahan peraturan tersebut
dapat mempengaruhi penjualan dan keuntungan Perusahaan. Di samping itu, adanya Undang-
Undang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Paten, Undang-Undang Persaingan Usaha
dan Undang-Undang Otonomi Daerah juga dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perusahaan.
 Risiko kegagalan pengembangan usaha (Investasi)
Dalam upaya mempertahankan serta meningkatkan penjualannya, Perusahaan secara
berkesinambungan memasarkan produk baru kepada masyarakat. Dalam hubungan ini kegagalan
yang terjadi dalam pemasaran produk baru Perusahaan dapat mengakibatkan pengaruh yang
negatif terhadap pendapatan Perusahaan. Saat ini Perusahaan sedang mengembangkan kegiatan
usaha baru berupa Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan. Kegagalan dalam pengembangan
usaha tersebut akan membebani keuangan Perusahaan.
 Risiko pemalsuan obat
Saat ini banyak beredar produk farmasi yang dipalsukan di Indonesia. Produk-produk palsu
tersebut seringkali memiliki bentuk dan fi sik yang sama dengan produk aslinya, tetapi memiliki
komposisi dan kualitas yang tidak memenuhi ketentuan persyaratan dari Badan POM. Semakin
banyaknya obat palsu yang beredar di pasaran akan menyebabkan turunnya kepercayaan
konsumen terhadap produk aslinya. Apabila pemalsuan ini dilakukan terhadap produk-produk
Perusahaan maka akan berdampak negatif pada pendapatan Perusahaan.
 Risiko produk rusak
Produk yang telah beredar di pasaran dapat mengalami kerusakan, hal ini dapat disebabkan
antara lain oleh distribusi yang kurang baik atau sebab-sebab lain di luar kendali perusahaan.
Produk rusak ini dapat menimbulkan klaim dari konsumen dan mengurangi tingkat kepercayaan
konsumen. Apabila hal ini terjadi pada produk Perusahaan, maka akan menurunkanpendapatan
dan meningkatkan beban Perusahaan.
 Risiko pemogokan karyawan
Karyawan merupakan salah satu faktor penentu dalam menjalankan kegiatan usaha Perusahaan.
Apabila terjadi pemogokan masal karyawan, akan menghambat kegiatan usaha Perusahaan.
 Risiko dampak lingkungan
Dalam kegiatan produksinya, terdapat limbah produksi berbentuk padat, cair dan gas. Perusahaan
telah melakukan pengelolaan limbah produksi sesuai ketentuan, tetapi hal itu tidak menutup
kemungkinan terjadinya pencemaran yang diakibatkan oleh limbah industri, sehingga dapat
memberikan risiko tuntutan hukum bagi Perusahaan.
Komitmen Manajemen
Dalam pengelolaan pengendalian risiko ini, Manajemen PT Kimia Farma (Persero) Tbk,
mempunyai komitmen untuk melaksanakan penerapan manajemen risiko, sebagai berikut :
1.1 Menyatukan manajemen risiko dalam budaya perusahaan dan menjadikan manajemen risiko
sebagai bagian yang integral dari praktik bisnis perusahaan dan pengambilan keputusan
1.2 Aktif memantau lingkungan internal dan eksternal, untuk mengidentifikasi risiko yang ada
dan memberikan penanganan yang tepat
1.3 Secara periodik dan sesuai kebutuhan, mengkonsultasikan manajemen risiko secara terbuka
dengan pihak internal dan mengkomunikasikan kepada pihak eksternal mengenai isu-isu risiko
1.4 Mempunyai sistem terbaik yang dapat membantu manajemen mencatat dan memantau setiap
kegiatan manajemen risiko yang ada di seluruh area bisnis perusahaan
1.5 Meyakinkan bahwa karyawan dan manajemen telah menerima pelatihan manajemen risiko
yang relevan

Tujuan Pengendalian Risiko


Tujuan penerapan Manajemen Risiko pada PT Kimia Farma (Persero) Tbk adalah sebagai
berikut :
1.1 Mengelola risiko signifikan yang dapat menghampat pencapaian tujuan perusahaan. Tujuan
Perusahaan ini dijabarkan dalam sasaran kinerja perusahaan yang menggunakan metode balance
scorecard yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran &
pertumbuhan serta sasaran sistem mutu
1.2 Membangun kerangka kerja proses manajemen risiko yang konsisten pada tingkat korporasi,
unit dan fungsi-fungsi dalam perusahaan
1.3 Mendorong manajemen agar lebih bertindak lebih proaktif untuk mengurangi risiko kerugian
dan sekaligus memanfaatkan peluang sebagai keunggulan bersaing serta meningkatkan kinerja
perusahaan
1.4. Mendorong setiap individu agar bertindak hati-hati dalam mengelola risiko sebagai usaha
memaksimalkan nilai perusahaan, pencapaian kekayaan pemegam saham (shareholder) dan
memenuhi harapan para pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya
1.5 Memastikan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi mendapatkan informasi yang tepat untuk
mengelola risiko secara optimal
Strategi Tata Kelola Manajemen Risiko
Untuk mencapai tujuan dan sasaran penerapan manajemen risiko, perusahaan menetapkan
strategi sebagai berikut :
1.1 Membentuk proses dan struktur yang diarahkan untuk merealisasikan peluang potensial dan
mengelola dampak yang merugikan
1.2 Mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses bisnis organisasi dengan menjadikan
manajemen risiko sebagai aktivitas yang tidak terpisahkan dari pengambilan keputusan
1.3 Membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang mengkoordinasikan seluruh aspek
penerapan manajemen risiko didalam perusahaan dan melaporkan hasil evaluasi penerapan
manajemen risiko bagi seluruh manajemen dan karyawan
1.4 Melakukan sosialisasi secara terintegrasi dan berkesinambungan tentang manajemen risiko
agar tercipta budaya risiko bagi seluruh manajemen dan karyawan
1.5 Mensinergikan sistem manajemen risiko dengan KPI dan sistem mutu yang ada di
perusahaan

Anda mungkin juga menyukai