Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH LIBERALISASI KEUANGAN DAN

MODAL ARUS PADA VOLATILITAS


PENGHASILAN DI ASIA-PASIFIK
THE EFFECT OF FINANCIAL LIBERALIZATION AND
CAPITAL FLOWS ON INCOME VOLATILITY IN ASIA-PACIFIC

KELOMPOK 1
 Pasar kebebasan transaksi keuangan ditandai dengan gerakan
yang semakin bebas, Sehingga tingkat peningkatan liberalisasi
sektor keuangan di negara-negara industri kemudian telah
menyebar ke berbagai wilayah di dunia, terutama negara-negara
di Asia-Pasifik.
 Globalisasi ekonomi yang membuat sektor keuangan yang lebih
LATAR terintegrasi di kawasan Asia-Pasifik menjadi fenomena menarik
untuk diamati. Salah satu alasan adalah, liberalisasi keuangan
BELAKANG dapat mempengaruhi tingkat stabilitas ekonomi.
 Perilaku aliran modal masuk dan arus keluar modal dalam
mempengaruhi volatilitas pendapatan diperkirakan akan
menjelaskan efek yang mungkin dari liberalisasi keuangan yang
berbeda pada volatilitas pendapatan, terutama di negara-negara
maju dan berkembang.
 Ramey dan Ramey (1995) telah membuktikan bahwa volatilitas
dan output pertumbuhan berkorelasi negatif. Hubungan ini
menyimpulkan bahwa volatilitas output yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung berperan penting
karena akan berimplikasi pada tingkat kesejahteraan dalam
perekonomian
 Kose et al. (2003) berpendapat bahwa integrasi keuangan
internasional memiliki dua potensi keuntungan besar. Pertama,
integrasi keuangan dapat meningkatkan alokasi global modal dan
membantu negara-negara untuk memiliki portofolio yang lebih
TEORI baik. Kedua, negara yang memiliki pasar keuangan yang
terintegrasi biasanya akan membuat sentimen positif.
 Mirdala et al. (2015) mempelajari hubungan antara integrasi
keuangan internasional dan fluktuasi pendapatan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hubungan antara keterbukaan keuangan dan
pembangunan ekonomi di negara-negara maju tidak signifikan.
Akibatnya pengaruh integrasi keuangan pada volatilitas
pendapatan dan konsumsi menghilang dari waktu ke waktu.
 Mujahid dan Alam (2014) telah menyelidiki hubungan transparansi
keuangan dengan volatilitas ekonomi makro di Pakistan.
Keuangan dan keterbukaan perdagangan secara signifikan
berkorelasi positif dengan volatilitas output, konsumsi, dan
investasi.
 Kose, Prasad, dan Terrones (2009) telah menyelidiki kemungkinan
bahwa aliran modal masuk dan keluar dapat referensi penting
untuk mengamati potensi efek yang berbeda pada volatilitas
ekonomi. Arus modal yang digunakan untuk fokus pada tingkat
aset eksternal (arus keluar modal) dan tingkat kewajiban eksternal
(arus modal masuk). Teori ini menjelaskan bahwa arus keluar
modal didorong oleh pemegang modal dalam negeri dengan
membeli aset lepas pantai akan membuat variasi dalam
penanggulangan risiko dari negara asal.
 Data yang digunakan adalah data panel dengan time series pada
frekuensi tahunan periode 1976-2015 dan penampang yang terdiri
METODOLOGI dari 19 negara di kawasan Asia-Pasifik.

PENELITIAN  Data yang digunakan dari World Development Indicators (WDI),


Database Kebebasan Ekonomi di Dunia, Chinn-Ito Indikator dan
Eksternal Wealth of Nations.
Liberalisasi keuangan de facto Liberalisasi keuangan de jure
 keterbukaan keuangan  Aliran modal masuk dan arus keluar
pada volatilitas pendapatan,
penelitian ini dibagi posisi investasi
internasional ke dalam dua kategori,
jumlah aset eksternal dan kewajiban
VARIABEL eksternal
 Total yang diukur relatif terhadap
PDB. Dimana total aset eksternal
proxy arus masuk modal dan jumlah
kewajiban eksternal adalah proxy
arus keluar modal.

total Aset
 Variabel kontrol ditandai dengan penggabungkan keterbukaan
perdagangan, pendapatan per kapita, tingkat inflasi, volatilitas
inflasi, volatilitas perdagangan, pengembangan keuangan,
kualitas kelembagaan, kebijakan fiskal diskresioner, dan kebijakan
fiskal procyclicality.
 Untuk kebijakan fiskal diskresioner dibangun dengan
menggunakan metode yang diusulkan oleh Fatas dan Mihov
VARIABEL (2003). Penelitian ini menggunakan data tahunan untuk 19 negara
Asia-Pasifik dari periode 1976-2015 dan memperkirakan regresi
berikut untuk masing-masing negara:
untuk procyclicality Data kebijakan fiskal yang dibangun
menggunakan metode Lane (2003) yang melibatkan menjalankan
regresi masing-masing negara dengan estimasi regresi sebagai
berikut:

VARIABEL
Metode analisis model estimasi menggunakan data panel dinamis.
Model dinamis yang dianggap untuk 15 negara Asia Pasifik 1976-
2015 adalah sebagai berikut:

i = 15; t = 1980, 1985, 1990, .... 2015


HASIL DAN
ANALISIS

Anda mungkin juga menyukai