Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN RISIKO KEPATUHAN

• PENGERTIAN RISIKO KEPATUHAN


• Risiko kepatuhan adalah risiko akibat perusahaan
tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan
yang berlaku di sebuah negara. Risiko kepatuhan
dapat bersumber dari perilaku hukum,yakni
perilaku/aktivitas perusahaan yang menyimpang
atau melanggar dari ketentuan atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
SUMBER-SUMBER RISIKO KEPATUHAN

• Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi


besar kecilnya risiko kepatuhan di suatu
perusahaan:
• Jenis dan signifikan pelanggaran yang di
lakukan
• Frekuensi pelanggaran yang dilakukan atau
track record kepatuhan perusahaan
• Pelanggaran terhadap ketentuan atas
transaksi keuangan tertentu
TUJUAN UTAMA MANAJEMEN RISIKO
KEPATUHAN
• Kegagalan manajemen risiko kepatuhan dapat
menyebabkan di tutupnya perusahaan oleh
otoritas atau kebangkrutan. Oleh karena itu,
tujuan utama manajemen risiko untuk risiko
kepatuhan adalah untuk memastikan bahwa
proses manajemen risiko dapat meminimalkan
kemungkinan dampat negatif dari perilaku
perusahaan yang menyimpang atau melanggar
standar yang berlaku secara umum,ketentuan
atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
KEPATUHAN
Penerapan manajemen risiko kepatuhan di
perusahaan idealnya mencakup:
1. Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi
2. Kebijakan,prosedur,dan penetapan limit
3. Proses identifikasi,pengukuran,pemantauan,dan
pengendalian risiko,serta sistem informasi
manajemen risiko kepatuhan
4. Sistem pengendalian intern
PENGAWASAN AKTIF DEWAN
KOMISARIS DAN DIREKSI
• Kewenangan dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan komisaris dan direksi harus memastikan bahwa manajemen
risiko kepatuhan dilakukan secara terintegrasi dengan manajemen
risiko lainnya yang dapat berdampak pada profil risiko kepatuhan
perusahaan.
• Sumber daya manusia
Pejabat dan staf di satuan kerja kepatuhan di larang di tempatkan pada
posisi yang menghadapi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tanggung jawab fungsi kepatuhan
• Organisasi manajemen risiko kepatuhan
Perusahaan harus memiliki fungsi manajemen risiko untuk risiko
kepatuhan yang memadai dengan wewenang dan tanggung jawab
yang jelas untuk masing-masing satuan unit kerja yang
melaksanakan fungsi manajemen risiko untuk risiko kepatuahn.
KEBIJAKAN, PROSEDUR, DAN
PENETAPAN LIMIT
• Perusahaan perlu menambahkan penerapan
beberapa hal berikut dalam tiap aspek
kebijakan, prosedur, dan penetapan limit :
1. Strategi Manajemen Resiko
2. Tingkat Risiko yang Akan Diambil dan
Toleransi Resiko
3. Kebijakan dan Prosedur
4. Limit
PROSES IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN
PENGENDALIAN RESIKO KEPATUHAN
• Identifikasi Risiko Kepatuhan
Faktor yang dapat meningkatkan eksposur risiko kepatuhan, seperti (1) jenis
dan kompleksitas kegiatan usaha perusahaan, termasuk produk dan aktivitas
baru, dan (2) jumlah (volume) dan materialitas ketidakpatuhan perusahaan
terhadap kebijakan dan prosedur intern, peraturan perundang-undangan,
ketentuan yang berlaku, serta praktik dan standar etika bisnis yang sehat.
• Pengukuran Risiko Kepatuhan
Dalam mengukur resiko kepatuhan, dapat digunakan indikator/ parameter
berupa jenis, signifikansi, dan frekuensi pelanggaran terhadap ketentuan yang
berlaku atau rekam jejak kepatuhan perusahaan, prilaku yang mendasari
pelanggaran, dan pelanggaran terhadap standar yang berlaku secara umum.
• Pemantauan Risiko Kepatuhan
Satuan/ unit wajib memantau dan melapotkan risiko kepatuhan yang terjadi
kepada direksi perusahaan, baik sewaktu-waktu pada saat terjadinya risiko
kepatuhan maupun secara bekala.
• Pengendalian Resiko Kepatuhan
Perusahaan harus memastikan bahwa perusahaan memiliki tingkat kepatuhan
yang memadai terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di
negara mana kantor perusahaan cabang berada.
• Sistem informasi manajemen risiko kepatuhan
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
• Yaitu untuk memastikan tingkat respons perusahaan terhadap
penyimpangan standar yang berlaku secara umum, ketentuan, dan
atau peraturan perundang undangan yang berlaku.

Sistem pengendalian intern yang diterapkan ini setidaknya mencakup :


1. Kesesuaian sistem pengendalian intern dengan jenis dan tingkat
resiko kepatuhan yang melekat pada kegiatan usaha.
2. Penetapan wewenang dan tanggung jawab untuk pemantauan
kepatuhan kebijakan dan prosedur manajemen resiko kepatuhan.
3. Penetapan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas dari
kesatuan fungsi kerja operasional kepada satuan kerja yang
melaksanakan pengendalian.
4. Struktur organisasi yang menggambarkan kegiatan usaha.

Anda mungkin juga menyukai