3rd Meeting
2
SEKTOR USAHA DAN RISIKO BISNIS
• Semua usaha memiliki kekhasan risiko bisnisnya masing-masing.
• Kunci kesuksesan menghadapi risiko adalah adanya
pengendalian dan sikap kehati-hatian dalam berusaha.
• Ketika sebuah usaha baru dimulai, pengusaha disarankan untuk
memiliki referensi dan pengalaman sebanyak mungkin.
• Referensi bisa didapat dari rencana bisnis perusahaan. Sehingga
kegagalan dalam berbisnis dapat diminimalkan. Aspek
anggaran, prediksi penjualan dan keuntungan , prediksi masa
penurunan penjualan, penciptaan produk baru, baya gaji
karyawan, dan keputusan investasi merupakan hal-hal yang
perlu dirumuskan secara matang sebelum sebuah usaha dimulai.
• Faktor pengalaman akan didapat dalam jangka panjang, yang
penting semua pelaku usaha itu harus mampu untuk fokus
dalam usahanya.
JENIS RISIKO BISNIS
1. Risiko Kredit
• Risiko ini berlaku bagi yang menjalankan bisnis dengan sistem pembayaran kredit,
seperti perusahaan pembiayaan. Dimana harus memahami risiko konsumen yang
tidak membayar hingga lunas setelah barang dikirim. Mungkin saja orang tersebut
kabur, bangkrut, meninggal dunia, dan sebagainya.
• Untuk menghindari risiko tersebut, perlu melakukan analisa terhadap debitur atau
calon konsumen, bagaimana kinerja perusahaan itu, bagaimana karakter
pemiliknya, kemampuannya untuk membayar, dan sebagainya.
2. Risiko Operasional
• Risiko ini biasanya akan lebih mengarah pada suatu kegagalan dalam mengelola
perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan operasional sehari-hari. Hal ini
mungkin saja terjadi karena beberapa kegagalan teknis, seperti server error,
human error, maupun proses pada kegiatan operasional perusahaan yang tidak
efisien. Dalam beberapa kasus, risiko operasional biasanya memiliki lebih dari satu
penyebab.
• Risiko operasional bisa terjadi karena masalah SDM, sistem/teknologi, proses
operasional, dan kondisi eksternal seperti bencana alam, atau kejahatan dari pihak
luar seperti pencurian.
JENIS RISIKO BISNIS
3. Risiko Pasar
• Teknologi yang terus berkembang membuat perubahan yang begitu cepat,
terutama dalam bisnis. Risiko bisnis yang pertama adalah risiko pasar yang
diakibatkan karena perubahan dalam pasar secara makro, di mana banyak
pebisnis yang tidak mampu membendungnya.
• Misalnya, ketika Anda menjalankan bisnis kopi kekinian dan Anda baru
membuat menu baru ‘Kopi Gula Aren’ yang saat itu sedang tren dan diminati
banyak konsumen. Namun, tiba-tiba, keluarlah menu baru yang menjadi
kegemaran konsumen. Padahal, saat itu Anda sudah membeli bahan untuk
membuat Kopi Gula Aren yang cukup banyak. Inilah hal yang merugikan Anda,
di mana Anda memiliki stok bahan yang tinggi namun tidak lagi dibutuhkan.
4. Risiko Strategi
• Risiko ini sangat berkaitan dengan strategi, di mana terjadi risiko atau
ketidakpastian yang diakibatkan dari kurang matangnya strategi dalam
menjalankan bisnis. Strategi sangat dibutuhkan dan dipersiapkan dengan
matang dalam bisnis, atau terkadang strategi bisnis itu harus dijalankan ketika
ada persaingan yang mungkin mengancam bisnis kita.
• Misalnya, perusahaan ponsel bernama Nokia yang dulu sempat tren di segala
kalangan, namun setelah kedatangan sistem operasi terbaru yaitu Android,
Nokia justru menggunakan sistem operasi lain dan mengalami kerugian besar
karena konsumen lebih memilih untuk menggunakan Android
JENIS RISIKO BISNIS
5. Risiko Finansial
• Risiko ini biasanya akan berdampak kepada finansial perusahaan dan mengacu secara
khusus terhadap arus kas masuk dan keluar yang memungkinkan terjadi kerugian
finansial perusahaan.
• Sebagai contoh, Anda memiliki perusahaan yang sebagian besar pemasukan
perusahaan berasal dari sejumlah klien besar yang melakukan proses pembayaran
produk dengan beberapa tahapan. Kemudian ketika tahap pelunasan, klien
perusahaan Anda tidak melakukan pembayaran sesuai dengan jadwal yang
ditentukan. Hal ini tentunya dapat merusak arus kas Anda dan menimbulkan
ketidakpastian kapan klien akan membayar pelunasannya.
6. Risiko Legal & Kepatuhan
• Risiko legal biasanya timbul karena adanya tuntutan dari pihak lain karena adanya
pelanggaran hukum, misalnya terjadi pelanggaran hak cipta, mengingkari
kesepakatan yang telah tertulis dalam kontrak, tidak mengikuti peraturan atau
undang-undang yang berlaku.
• Risiko kepatuhan juga berkaitan erat dengan risiko legal, di mana risiko ini timbul
karena adanya ketidakmampuan dalam memenuhi ketentuan atau peraturan
perundang-undangan. Misalnya pelanggaran di bidang ketenagakerjaan seperti
pemberian gaji di bawah UMR, di bidang pajak, atau tidak memiliki izin usaha dalam
menjalankan bisnisnya.Di mana, jika Anda melakukan pelanggaran ini, Anda dapat
dikenakan sanksi bermacam-macam antara lain berupa teguran, denda, hingga
pembekuan kegiatan usaha.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BISNIS
Analisis SWOT adalah suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang),
dan Threats (ancaman) dalam sebuah proyek tertentu atau spekulasi bisnis.
Tujuan dari Analisis SWOT adalah untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman di dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Dengan empat aspek tersebut diharapkan mampu memaksimalkan kekuatan, meminimalkan
kelemahan, mereduksi ancaman, dan membangun peluang-peluang di masa depan.
Perlu diingat bahwa analisis SWOT itu hanyalah sebuah alat analisis yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh
organisasi.
Peranan SWOT Sebagai Bagian Analisis Manajemen
Risiko
• Peranan SWOT sebagai alat di dalam menganalisis suatu kondisi perusahaan
selama ini di anggap sebagai suatu model yang dapat diterima secara umum dan
lebih familiar.
• Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif
yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan factor-faktor negatif dari
internal, peluang atau kesempatan dari faktor eksternal dan ancaman atau risiko.
• Selanjutnya dapat dilakukan menepatkan ukuran-ukuran risiko, menepatkan
alternatif-alternatif, menganalisis setiap alternatif, memutuskan satu alternatif,
melaksanakan alternatif yang dipilih, mengontrol alternatif yang dipilih tersebut, dan
mengevaluasi jalanya alternative yang dipilih.
• SWOT juga memungkinkan untuk dipergunakan sebagai salah satu model yang
representatif
dalam menganalisis manajemen risiko suatu perusahaan.
Faktor Eksternal dan Internal dalam Perpektif SWOT
1. Kekuatan / Strength
Sebuah kekuatan perusahaan adalah sumber daya dan kemampuan yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk mengembangkan competitive advantage. Contoh dari kekuatan
tersebut meliputi:
• hak paten
• nama merek yang kuat
• reputasi yang baik dimata para pelanggan
• keuntungan biaya operasional
• akses eksklusif dalam sumber daya alam kelas tinggi
• akses yang menguntungkan di jaringan distribusi
2. Kelemahan / Weakness
Kelemahan adalah sesuatu yang menyebabkan satu perusahaan kalah bersaing dengan
perusahaan lain. Dalam beberapa kasus, kelemahan bagisat perusahaan mungkin
merupakan suatu kekuatan bagi perusahaan lainnya. Sebagai contoh, berikut ini dapat
dianggap sebagai Weakness:
• kurangnya perlindungan hak paten
• nama merek yang lemah
• reputasi buruk di antara para pelanggan
• struktur biaya tinggi
• kurangnya akses sumber daya alam yang baik
• kurangnya akses untuk saluran distribusi utama
3. Peluang / Opportunities
Analisis lingkungan eksternal dapat membuahkan peluang baru bagi sebuah
perusahaan untuk meraih keuntungan dan pertumbuhan.
Beberapa contoh kesempatan tersebut adalah:
• kebutuhan pelanggan yang tidak dipenuhi dipasar
• kedatangan teknologi baru
• pelonggaran peraturan
• penghapusan hambatan perdagangan internasional
4. Ancaman / Threat
Perubahan dalam lingkungan eksternal juga dapat menghadirkan ancaman bagi
perusahaan.
Beberapa contoh ancaman tersebut adalah:
• perubahan selera konsumen dari produk-produk perusahaan
• munculnya produk-produk pengganti
• peraturan baru
• peningkatan hambatan perdagangan
Model Analisis SWOT
• Sebuah perusahaan tidak selalu harus mengejar peluang yang
menguntungkan karena dengan mengembangkan competitive advantage, ada
kesempatan yang lebih baik untuk meraih kesuksesan dengan cara
mengidentifikasi sebuah kekuatan dan kesempatan mendatang. Dalam
beberapa kasus, perusahaan dapat mengatasi kelemahannya dengan cara
mempersiapkan diri untuk meraih kesempatan yang pasti.
• Untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangkan profil SWOT,
SWOT matriks (juga dikenal sebagai TOWS Matrix)