Anda di halaman 1dari 3

Pemahaman yang menyeluruh atas bisnis dan industry klien dan pengetahuan atas

operasional perusahaan merupakan hal yang penting untuk melakukan audit


dengan memadai. Standar kedua pekerjaan lapangan menyatakan : Auditor harus
mendapatkan pemahaman yang memadai atas entitas dan lingkungannya,
termasuk pengendalian internalnya, untuk menilai resiko salah saji material dalam
laporan keuangan, baik disebabkan karena kesalahan atau kecurangan, dan untuk
merancang sifat waktu dan keluasan prosedur audit yang lebih lanjut. Sifat bisnis
dan industry klien memengaruhi risiko bisnis klien dan risiko salah saji material
dalam laporan keuangan. Auditor mempertimbangkan beberapa factor yang telah
meningkatkan pentingnya pemahaman atas bisnis dan industry klien dengan
menggunakan suatu pendekatan system strategis untuk memahami bisnis klien.
Beberapa factor tersebut diantaranya, yaitu :
Teknologi informasi menghubungkan klien perusahaan dengan pelanggan dan
pemasok utamanya. Akibatnya, auditor harus memiliki pengetahuan yang lebih
mengenai pelanggan dan pemasok utama dan risiko - risiko terkait.
Klien yang telah memperluas usahanya secara global, sering kali melalui modal
ventura dan aliansi strategis.
Teknologi yang mempengaruhi proses pengendalian internal klien, meningkatkan
kualitas dan ketepatan waktu informasi keuangan.
Makin pentingnya sumber daya manusia dan aset tak berwujud lainnya telah
meningkatkan kompleksitas akuntansi dan pentingnya penilaian dan estimasi
manajemen
Auditor perlu memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap bisnis dan industry
klien untuk memberikan jasa yang memiliki nilai tambah pada kliennya.
Terdapat tiga alasan utama untuk mendapatkan pemahaman yang baik atas
industry klien dan lingkungan eksternal
Risiko terkait dengan industry tertentu dapat memengaruhi penilaian auditor atas
risiko bisnis klien dan risiko audit yang dpaat diterima dan bahkan dapat
memengaruhi auditor untuk menolak kontrak kerja dalam industry industry yang
lebih berisiko, misalnya industry asuransi kesehatan dan industry simpan pinjam.
Beberapa risiko bawaan biasanya umum untuk semua klien di beberapa industry
tertentu. Kepahaman atas risiko risiko tersebut dapat membantu auditor dalam
menilai relevansinya dengan klien. Misalnya keusangan persediaan yang potensial
dalam industry pakaian jadi, risiko bawaan pada penagihan piutang dagang di
industry pinjaman konsumen, dan risiko bawaan untuk cadangan kerugian dalam
industry asuransi kerugian
Banyak industry yang memiliki ketentuan akuntansi yang khusus di mana auditor
harus memiliki pemahaman dalam hal tersebut untuk mengevaluasi apakah laporan
keuangan klien sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Contohnya,
misalnya jika auditor sedang melakukan audit atas suatu di pemerintahan kota,

maka auditor tersebut harus memahami akuntansi pemerintahan dan ketentuan


ketentuan pengauditannya

Pada proses perencanaan audit, salah satu proses yang harus dilakukan oleh
seorangauditor adalah melakukan penilaian resiko bisnis klien. Auditor
mempergunakan pengetahuanyang didapatkan dari pemahaman sistem strategi
akan bisnis dan industri klien untuk melakukanpenilaian resiko tersebut. Resiko
bisnis klien adalah resiko dimana klien akan gagal dalammencapai tujuannnya.
Perhatian utama seorang auditor adalah resiko dari salah saji materialdalam laporan
keuangan yang disebabkan oleh resiko bisnis klien. Dalam menilai resiko bisnisklien
juga harus mempertimbangkan kontrol manajemen yang bisa mengurangi resiko
bisnis
Auditor menerima sejumlah tingkat resiko atau ketidakpastian dalam
melaksanakanfungsi auditnya. Auditor mengenali bahwa terdapat suatu
ketidakpastian tentang kompetensibukti, ketidakpastian tentang efektivitas dari dari
pengendalian intern yang dimiliki klien, sertaketidakpastian tentang apakah laporan
keuangan telah disajikan secara wajar pada saat audittelah selesai dilakukan.
Auditor yang efektif mengenali kehadiran sejumlah risiko serta akanbergumul
dengan risiko-risiko tersebut dalam suatu cara pendekatan yang tepat. Mayoritas
risikoyang dihadapi oleh auditor sulit untuk diukur serta membutuhkan pemikiran
yang cermat agar dapat direspons dengan tepat. Menjawab berbagai risiko ini
secara tepat merupakan suatu halkritis dalam rangka menghasilkan suatu audit
yang berkualitas tinggi.
Auditor mendapat sebuah pemahaman tentang bisnis dan industri klien dan menilai
risikobisnis klien untuk menilai kemungkinan salah saji mateial dalam laporan
keuangan klien.Auditor menggunakan model risiko audit untuk mengidentifikasikan
lebih jauh potensial untukkesalahan saji dan dimana mereka paling mungkin terjadi

4. Menilai Risiko Bisnis Klien


Auditor menggunakan pengetahaunnya untuk menilai risiko bisnis klien. Risiko
bisnis
klien yaitu risikop bahwa klien akan gagal mencapai tujuannya. Risiko bisnis
klien
dapat muncul dari setiap faktor yang memengaruhi klien dan lingkungannya
,seperti
kemajuan teknologi baru merusak keunggulan kompetitif klien ,atau klien gagal
dalam
menerapkan strateginya demikian juga para kompetitornya

3. Memahami Bisnis dan Industri Klien "Auditor harus memperoleh pemahaman


yang memadai tentang entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian
internalnya, untuk menilai risiko salah saji yang material pada laporan keuangan
baik karena kekeliruan, maupun kecurangan, dan untuk merancang sifat, penetapan
waktu, serta luas prosedur audit selanjutnya."
MENCAKUP :
- Industri dan lingkungan eksternal
- Operasi dan proses bisnis
- Manajemen dan tata kelola
- Tujuan dan strategi
- Pengukuran dan kinerja Memahami bisnis dan industri klien
Alasan Utama untuk mendapatkan pemahaman industri klien dan lingkungan
eksternal:
1. Risiko yang berkaitan dengan industri tertentu.
2. Familiaritas dengan risiko-risiko inheren tertentu.
Contohnya : keusangan persediaan dalam industri pakaian jadi, piutang usaha
dalam industri pinjaman konsumen, kerugian dalam industri asuransi.
3. Memahami persyaratan akuntansi yang unik untuk mengevaluasi apakah laporan
keuangan klien telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi.

III. Menilai Risiko Bisnis Klien


Risiko bisnis klien adalah risiko dimana klien gagal dalam mencapai tujuan
bisnisnya.
Risiko ini dapat timbul dari berbagai faktor yang mempengaruhi klien dan
lingkungannnya. Contoh: kompetitor, teknologi baru, kondisi industri, dan regulatory
environment
Perhatian utama terletak pada kemungkinan salah saji material dalam LK klien
Contoh: sebuah perusahaan supplier peralatan IT memiliki persediaan peralatan
komputer dalam jumlah besar karena memprediksi tingkat penjualan yang akan
meningkat pesat. Tetapi penurunan kondisi ekonomi mengakibatkan penurunan
penjualan yang signifikan. Perusahaan IT biasanya memiliki siklus yang pendek,
sehingga auditor harus memperhatikan nilai persediaan ini agar tidak disajikan
secara
tidak wajar dalam LK

Anda mungkin juga menyukai